Anda di halaman 1dari 2

Simulasi penanggulangan KLB DBD

Surveilans Menjalin Pengendalian Peningkatan peran


epidemiologi kemitraan vektor serta masyarakat

Monitoring dan Penelitian dan Pembinaan Penyuluhan


evaluasi survei keder sehat

1. Surveilans epidemiologi

pelakasanaan PE sebagai berikut :


- Kami memperkenalkan diri dan selanjutnya melakukan wawancara dengan keluarga, untuk
mengetahui ada tidaknya penderita DBD lainnya (sudah ada konfirmasi dari rumah sakit atau unit
pelayanan kesehatan lainnya), dan penderita demam saat itu dalam kurun waktu 1 minggu
sebelumnya.
- Melakukan pemeriksaan jentik pada tempat penampungan air (TPA) dan tempat-tempat lain yang
dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti baik di dalam maupun di luar
rumah.
- Hasil PE segera dilaporkan kepada kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, untuk tindak lanjut
lapangan dikoordinasikan dengan Kades/Lurah.
2. Menjalin kemitraan
Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor. Bekerja sama dengan Dinas Kesehata
Kabupaten melakukan fogging fokus dengan dua siklus dimana satu minggu setelah siklus pertama
dilakukan fogging ulangan.
3. Pengendalian vektor
Upaya pengendalian vektor dilaksanakan pada fase nyamuk dewasa dan jentik nyamuk. Pada fase
nyamuk dewasa dilakukan dengan cara pengasapan untuk memutuskan rantai penularan antara
nyamuk yang terinfeksi kepada manusia. Pada fase jentik dilakukan upaya PSN dengan kegiatan
3M Plus :
1) Secara fisik dengan menguras, menutup dan memanfaatkan barang bekas
2) Secara kimiawi dengan larvasidasi
3) Secara biologis dengan pemberian ikan
4) Cara lainnya (menggunakan repellent, obat nyamuk bakar, kelambu, memasang kawat kasa
dll)
4. Peningkatan peran serta masyarakat
Sasaran peran serta masyarakat terdiri dari keluarga melalui peran PKK dan organisasi
kemasyarakatan atau LSM, murid sekolah melalui UKS dan pelatihan guru, tatanan institusi
(kantor, tempat0tempat umum dan tempat ibadah).
5. Penyuluhan
Promosi kesehatan tentang penyakit DBD tidak hanya menyebarkan leaflet atau poster tetapi juga
ke arah perubahan perilaku dalam pemberantasan sarang nyamuk sesuai dengan kondisi
setempat.
6. Pembinaan kader sehat
Pembinaan terhadap kader sehat dan Jumantik dalam hal Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) KLB.
Upaya SKD DBD ini sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya KLB dan apabila telah
terjadi KLB dapat segera ditanggulangi dengan cepat dan tepat. Upaya dilapangan yaitu dengan
melaksanakan kegiatan penyelidikan epidemiologi (PE) dan penanggulangan seperlunya meliputi
foging fokus, penggerakan masyarakat dan penyuluhan untuk PSN serta larvasidasi.
7. Penelitian dan surveilans ketat KLB
Penelitian dan upaya pengembangan kegiatan pengendalian tetap terus dilaksanakan oleh
berbagai pihak, antara lain universitas, Rumah Sakit, Litbang, LSM dll.
8. Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat kelurahan/desa sampai ke
pusat yang menyangkut pelaksanaan pengendalian DBD, dimulai dari input, proses, output dan
outcome yang dicapai pada setiap tahun.

Anda mungkin juga menyukai