Anda di halaman 1dari 3

PENOLAKAN RESUSITASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

0 1/3
Jl. Kesehatan No. 77 Majalengka143411
Telp: 0233-281043 - 281189 Fax: 0233-282741
email : rsu.majalengka@gmail.com
website : www.rsudmajalengka.info
Ditetapkan :
Tanggal terbit Direktur

Standar Prosedur Operasional dr. H. Harizal F Harahap,. MM


Pembina
NIP. 19691217 200212 1 005
Pengertian : Resusitasi:
Intervensi medis yang bertujuan untuk memulihkan
aktivitas jantung atau pernapasan, dan yang
tercantum disini:
1. Pacu jantung (penekanandada)
2. Defibrilasi
3. Assisted ventilasi
4. Endotrakealintubasi
5. Pemberianobatkardiotonik

DNR:
Permintaan untuk tidak melakukan Resusitasi,
merupakan pesan untuk dokter dan perawat agar
tidak melakukan atau memberikan tindakan
pertolongan berupa CPR (cardiopulmonary
resuscitation) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP)
jika terjadi permasalahan darurat pada jantung
pasien atau terjadinya henti napas pada
pasien.Sebuah permintaan DNR ditanggapi jika:
1. Terdapat bukti legal yang berisi permintaan
pasien untuk tidak melakukan resusitasi/ DNR.
2. Pasien memakai Medallion/ gelang dengan
penanda DNR.
3. Untuk pasien yang sedang berada dalam
proses transfer ke fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, wajib memperhatikan
dokumen yang ditulis dalam catatan permanen
medis pasien yang berisi
4. Pernyataan:
a) "Jangan Resusitasi",
b) "Kode Tidak Resusitasi",
c) Do Not Resuscitate (DNR), atau
d) "Tidak CPR",
Yang telah dilihat oleh tenaga medis RSUD
Majalengka. Keaslian dokumen ini harus
secara verbal didokumentasikan oleh saksi dari
fasilitas perawatan kesehatan.
Tujuan : 1. Menghormati permintaan /keputusan pasien
PENOLAKAN RESUSITASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

0 1/3
Jl. Kesehatan No. 77 Majalengka143411
Telp: 0233-281043 - 281189 Fax: 0233-282741
email : rsu.majalengka@gmail.com
website : www.rsudmajalengka.info
untuk menolak dilakukannya resusitasi (DNR).
2. Menetapkan kriteria yang jelas bagi tenaga
kesehatan dalam menahan tindakan resusitasi
yang sesuai dengan persyaratan perundang-
undangan dan hak-hak pasien.
Kebijakan : Semua tindakan kedokteran harus mendapat
persetujuan pasien dan atau keluarga setelah
mendapat penjelasan yang cukup tentang hal-hal
yang berkaitan dengan tindakan tersebut.
(Peraturan Direktur nomor .......Tahun 2012)
Prosedur : 1. Petugas mengevaluasi kondisi pasien.
2. Pasien dengan indikasi prognosis buruk, harus
diinformasikan mengenai resiko yang mungkin
akan dialaminya. Ada penjelasan dari dokter
kepada keluarga pasien tentang resiko pasien
yang dalam keadaan darurat dapat terjadi henti
jantung dan henti nafas.
3. Meminta pertimbangan pasien/ keluarga pasien
untuk melakukan resusitasi ataupun menolak
dilakukannya resusitasi (DNR), jika dalam
keadaan darurat pasien membutuhkan tindakan
pertolongan CPR (cardiopulmonary
resuscitation). Jika pasien atau keluarga pasien
meminta untuk menolak dilaksanakan tindakan
resusitasi (DNR), maka permintaan pasien atau
keluarga harus dihormati.
4. Dokter mengisi lengkap rekam medis pasien
dan juga memberikan form informed consent
penolakan tindakan resusitasi kepada pasien
dan keluarganya yang harus ditandatangani
oleh dokter, pasien, dan saksi-saksi.
5. Petugas memberikan Medallion/ gelang DNR
sebagai penanda bahwa pasien tersebut
memiliki permintaan untuk tidak melakukan
resusitasi.
6. Sebuah permintaan penolakan resusitasi (DNR)
dianggap batal dan tidak berlaku,jika ada dari
keadaan ini terjadi :
a) Pasien sadar dan menyatakan bahwa ia
ingin di resusitasi.
b) Ada keberatan atau perselisihan dengan
PENOLAKAN RESUSITASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

0 1/3
Jl. Kesehatan No. 77 Majalengka143411
Telp: 0233-281043 - 281189 Fax: 0233-282741
email : rsu.majalengka@gmail.com
website : www.rsudmajalengka.info
anggota keluarga atau pengasuh.
c) Ada pertanyaan/ perselisihan mengenai
keabsahan order DNR.
Unit Terkait : 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Gawat darurat

Anda mungkin juga menyukai