KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2010
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pengertian
Lampiran
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia karena dapat menyebabkan tingginya angka kesakitan dan
kematian serta sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Sekitar 80% dari
Kabupaten/Kota di Indonesia termasuk kategori endemis dan lebih dari 45%
penduduknya berdomisili di desa endemis dan terpencil dengan kondisi geografis dan
transportasi yang sulit dicapai. Keadaan ini mengakibatkan akses pelayanan kesehatan
termasuk penemuan dan pengobatan kasus malaria rendah.
Di Indonesia, setiap tahunnya terdapat 46 kematian balita per 1000 kelahiran hidup
dimana 76% dari kematian tersebut terjadi pada anak usia di bawah 1 tahun yang
sebagian besar disebabkan oleh penyakit menular. Di beberapa daerah terpencil, angka
kematian balita mencapai 44 dan bayi 34 per 1000 kelahiran hidup per tahunnya (SDKI
2007), sedangkan angka kematian ibu adalah 228 per100.000 kelahiran hidup yang
sebagian besar disebabkan oleh perdarahan, preeklamsi dan infeksi (SDKI 2007). Hal ini
menunjukan bahwa ibu hamil, bayi dan balita merupakan kelompok yang paling rentan
terhadap malaria dan memiliki kecenderungan lebih besar untuk menderita malaria berat
yang dapat menimbulkan kematian. Di daerah terpencil dimana fasilitas kesehatan sulit
dijangkau, pada umumnya cakupan pelayanan pemeriksaan kehamilan dan imunisasi
rutin sangat rendah serta angka kejadian penyakit malaria cukup tinggi.
Dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak serta angka
kesakitan dan kematian akibat malaria, sesuai dengan tujuan pembangunan milenium
(Millenium Development Goal/MDGs) terutama goal ke 4, 5 dan 6, perlu dilaksanakan
kegiatan terpadu pengendalian malaria, pelayanan ibu hamil dan imunisasi. Adapun
kegiatan keterpaduan ini dilakukan melalui kegiatan skrining malaria ibu hamil dan
pemberian kelambu berinsektisida pada pelayanan kesehatan ibu hamil dan bayi melalui
program imunisasi. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan pelayanan
kesehatan ibu hamil, cakupan imunisasi dan penemuan kasus positif malaria serta
memberikan pencegahan terhadap penularan penyakit malaria pada ibu hamil, bayi dan
balita.
4
B. Pengertian
5. Kegiatan terpadu malaria dengan pelayanan ibu hamil (antenatal care) adalah
kegiatan penapisan (skrining) dengan cara pemeriksaan darah ibu hamil di daerah
endemis malaria secara mikroskopis atau uji reaksi cepat (Rapid Diagnostic
Test/RDT) saat kunjungan pertama kehamilan disertai dengan pemberian kelambu
berinsektisida. Bila hasil pemeriksaan darah positif malaria diberikan pengobatan
sesuai ketentuan.
8. Rapid Diagnostic Test (RDT) adalah : tes cepat berdasarkan deteksi antigen parasit
malaria dengan metoda imunokromatografi dalam bentuk dipstik.
BAB II
5
TUJUAN DAN SASARAN
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melindungi ibu hamil, bayi dan anak balita dari penularan malaria dan mendorong
peningkatan cakupan layanan rutin ibu hamil dan imunisasi guna menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu, bayi dan balita dari penyakit malaria dan Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
2. Tujuan Khusus
d. Terlindunginya bayi dan anak balita dari penularan malaria melalui penggunaan
kelambu berinsektisida yang dibagikan setelah mendapat imunisasi lengkap.
B. Sasaran
Kegiatan terpadu pengendalian malaria, pelayanan ibu hamil dan imunisasi diprioritaskan
di kabupaten/kota yang berdasarkan kajian epidemiologis merupakan wilayah dengan
endemisitas malaria sedang.
6
BAB III
A. Kebijakan
Kegiatan terpadu pengendalian malaria dengan pelayanan ibu hamil dan imunisasi
dilaksanakan melalui pelayanan rutin pemeriksaan kehamilan (antenatal care) dan
pelayanan imunisasi dasar lengkap di sarana pelayanan kesehatan dasar dan rumah sakit
baik pemerintah maupun swasta.
B. Strategi
1. Penapisan (skrining) malaria terhadap ibu hamil dilaksanakan pada saat kunjungan
pertama pemeriksaan kehamilan disertai dengan pemberian kelambu berinsektisida
dan pemberian pengobatan sesuai pedoman penatalaksanaan kasus malaria.
7
BAB IV
TAHAPAN KEGIATAN
A. PUSAT
1. Persiapan
a. Merencanakan kegiatan:
- Sosialisasi pelaksanaan kegiatan terpadu pengendalian malaria, pelayanan
ibu hamil dan imunisasi
- Identifikasi wilayah sasaran kegiatan
- Pertemuan Koordinasi
b. Penentuan target sasaran:
- Daerah endemisitas malaria
- Jumlah ibu hamil dan bayi
c. Identifikasi dan distribusi kebutuhan:
- Vaksin dan RDT
- Kelambu berinsektisida
- Sarana dan prasarana
- Tenaga
- Biaya
4). Jadwal kegiatan
2. Pelaksanaan
Melakukan sosialisasi dan koordinasi kepada instansi lintas program dan lintas
sektor terkait termasuk menjalin kerjasama dengan swasta dan donor.
8
B. PROVINSI
1. Persiapan
a. Merencanakan kegiatan:
- Sosialisasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan terpadu pengendalian
malaria, pelayanan ibu hamil dan imunisasi
- Identifikasi wilayah sasaran kegiatan
- Koordinasi kegiatan
b. Penentuan target sasaran:
- Daerah endemisitas malaria
- Jumlah ibu hamil dan bayi
c. Identifikasi dan distribusi kebutuhan:
- Vaksin dan RDT
- Kelambu berinsektisida
- Sarana dan prasarana
- Tenaga
- Biaya
4). Jadwal kegiatan
2. Pelaksanaan
Melakukan sosialisasi dan fasilitasi kepada kabupaten/kota serta koordinasi instansi
lintas program dan lintas sektor terkait .
C. KABUPATEN/KOTA
1. Persiapan
a. Merencanakan kegiatan:
- Fasilitasi pelaksanaan kegiatan terpadu pengendalian
malaria, pelayanan ibu hamil dan imunisasi
- Identifikasi wilayah sasaran kegiatan
- Koordinasi kegiatan
b. Penentuan target sasaran:
- Jumlah ibu hamil dan bayi
c. Identifikasi dan distribusi kebutuhan:
- Vaksin dan RDT
- Kelambu berinsektisida
- Sarana dan prasarana
- Tenaga
- Biaya
4). Jadwal kegiatan
9
2. Pelaksanaan
Melakukan sosialisasi dan fasilitasi kepada puskesmas serta koordinasi instansi
lintas program dan lintas sektor terkait.
D. PUSKESMAS
1. Persiapan
a. Merencanakan kegiatan:
- Pelaksanaan kegiatan terpadu pengendalian malaria,
pelayanan ibu hamil dan imunisasi
- Identifikasi wilayah sasaran kegiatan
- Koordinasi kegiatan
b. Penentuan target sasaran:
- Jumlah ibu hamil dan bayi
c. Identifikasi dan distribusi kebutuhan:
- Vaksin dan RDT
- Kelambu berinsektisida
- Sarana dan prasarana
- Tenaga
- Biaya
d. Jadwal kegiatan
e. Melakukan sosialisasi kepada sasaran tentang pelaksanaan
kegiatan terpadu melalui aparat desa/kelurahan
2. Pelaksanaan
a. Melakukan penapisan (skrining) malaria terhadap ibu hamil dilaksanakan pada
saat kunjungan pertama pemeriksaan kehamilan disertai dengan pemberian
kelambu berinsektisida dan pemberian pengobatan sesuai pedoman
penatalaksanaan kasus malaria.
b. Melaksanakan pelayanan imunisasi dasar dan mengidentifikasi bayi yang
sudah mendapat imunisasi lengkap (imunisasi BCG, DPT/HB 1,2,3 , Polio 1,2,3 ,4
dan campak) untuk mendapat kelambu berinsektisida.
c. Mencatat dan melaporkan hasil kegiatan kegiatan terpadu pengendalian
malaria, pelayanan ibu hamil dan imunisasi.
10
BAB V
Jadwal imunisasi dalam program imunisasi rutin terangkum dalam tabel di bawah
ini :
Anak-anak
Umur (bulan) 0 sebaiknya
1 2telah 3lengkap
4 imunisasinya
5 6 7sebelum
8 berumur
9 10 1 tahun.
11 **12+
Vaksin Tanggal Pemberian Imunisasi
HB-0 (0-7 hari)
2. Siapa yang berhak mendapat kelambu dalam program
BCG imunisasi rutin?
Polio 1
Anak berhak menerima kelambu jika anak telah menerima imunisasi dasar lengkap
DPT/ HB-1
yaitu: BCG 1 kali, DPT/HB 3 kali; Polio 4 kali; dan Campak 1 kali. Kelambu
*Poliodiberikan
2 bersamaan dengan pemberian imunisasi terakhir.
*DPT/ HB-2
3. Di mana pemberian imunisasi dan kelambu dilakukan?
*Polio 3
*Poliob.
4 Pelayanan imunisasi rutin di Poskesdes/Pustu/
Campak
Puskesmas/Rumah Sakit/fasilitas pelayanan swasta
*) Jarak antara (interval) pemberian vaksin DPT/HB minimal 4 minggu (1 bulan). *) Jarak antara pemberian vaksin POLIO minimal 4 minggu (1 bulan).
4. Peralatan dan logistik yang dibutuhkan dalam pemberian kelambu adalah:
**) Anak di atas 1 tahun (12 bulan) yang belum lengkap imunisasinya tetap harus diberikan imunisasi dasar lengkap.
Sakit ringan seperti batuk pilek, diare dan sakit kulit bukan halangan untuk imunisasi.
KETERANGAN:
a. Format
Vaksin Lain
VaksinTanggal Pemberian Vaksin Tanggal Pemberian Jadual tepat Waktu yang masih Waktu yang tidak
pemberian diperbolehkan untuk diperbolehkan untuk
Waktu pemberian
1 th yg belum lengkap
11
2. Bagaimana prosedur pemberian kelambu berinsektisida?
Penjadwalan yang benar tergantung pada umur kehamilan dan kebutuhan. Bagi ibu
yang kehamilannya menunjukkan kemajuan yang normal, jadwal kunjungan pelayanan
antenatal minimum 4 kali. Ibu hamil dengan kondisi tertentu membutuhkan
kunjungan lebih banyak.
12
3. Di mana pemeriksaan ANC dan kelambu diberikan?
Kelambu berinsektisida dapat mencegah gigitan dan dapat membunuh nyamuk malaria,
sehingga dapat menurunkan risiko tertular malaria. Untuk bayi baru lahir, pemakaian
kelambu berinsektisida secara tidak langsung akan membantu dalam hal:
a. Mengurangi terjadinya berat badan lahir rendah
b. Menurunkan terjadinya anemia pada bayi baru lahir
c. Mengurangi risiko terjadinya kematian bayi baru lahir
d. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan selama dalam kehamilan dan
beberapa minggu pertama kehidupan bayi baru lahir
13
BAB VI
1. Pemberian imunisasi dan kelambu berinsektisida pada bayi dicatat pada buku kohort
bayi (kolom no. 38) dan buku KMS/buku KIA (kolom keterangan)
2. Pelayanan Antenatal pada ibu hamil dan pemberian kelambu berinsektisida dicatat
pada kartu ibu (lembar KIA 2 kolom no. 38) dan kohort ANC (lembar KIA 3a. kolom
no.35).
3. Penerimaan dan pengeluaran kelambu oleh bidan, korim atau petugas kesehatan
lainnya dicatat pada format pendistribusian kelambu (form. Mal. 1).
4. Petugas kesehatan pelaksana di unit pelayanan kesehatan melaporkan hasil pencatatan
di atas kepada korim dan bidan koordinator di puskesmas setiap bulan.
1. Pengelola program imunisasi dan KIA melakukan rekapitulasi data berdasarkan hasil
pelayanan dan pemberian kelambu berinsektisida dari tingkat puskesmas (program
imunisasi pada format 3a.1 dan program KIA sesuai dengan format yangada.
2. Pengelola program malaria di kabupaten/kota mengumpulkan hasil rekapitulasi data
kegiatan terpadu dari pengelola program malaria di puskesmas menggunakan format
Mal. CF.
3. Laporan logistik yang terkait dengan kegiatan terpadu dilakukan oleh pengelola
program malaria dan dilaporkan setiap bulan kepada pengelola program malaria di
Dinas Kesehatan Provinsi.
14
D. Pencatatan dan Pelaporan Tingkat Provinsi
Alur Pelaporan
Pengelola Pengelola Pengelola
Imunisasi Koordinasi Malaria Koordinasi KIA
Kabupaten Kabupaten Kabupaten
Cakupan imunisasi rutin dan pemberian kelambu pada bayi dilaporkan setiap bulan dari
puskesmas ke kabupaten/kota paling lambat tanggal 5, dari kabupaten ke provinsi paling
lambat tanggal 10 dan dari provinsi ke pusat paling lambat tanggal 15. Demikian juga
dengan pelayanan ANC terkait kegiatan terpadu malaria dan ibu hamil.
15
BAB VII
Monitoring dan evaluasi terhadap program kegiatan terpadu Malaria, Imunisasi dan Ibu
Hamil dapat dilakukan setiap bulan dalam kegiatan minilokakarya puskesmas.
A. Monitoring
B. Evaluasi
Upaya menilai hasil pencapaian kegiatan secara berkala (kuartal, semester dan tahunan)
dibandingkan dengan target serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam
pelaksanaan untuk perbaikan periode berikutnya.
16
BAB VIII
PENUTUP
Kegiatan terpadu pengendalian malaria dengan pelayanan ibu hamil dan imunisasi
diharapkan dapat meningkatkan pencapaian pelayanan masing-masing program.
Untuk itu, perlu direncanakan, dilaksanakan dan diupayakan agar
berkesinambungan.
17
Lampiran
Tugas Harian :
1. Membuat perkiraan sasaran imunisasi sehari sebelum hari pelayanan imunisasi
di Posyandu
2. Menyiapkan jumlah vaksin dan logistik sesuai dengan jumlah sasaran pelayanan
imunisasi di Posyandu.
3. Sehari sebelum pelayanan imunisasi di Posyandu, meminta kelambu kepada
petugas malaria sesuai jumlah bayi yang akan mendapat status imunisasi
lengkap pada hari tersebut.
4. Memberikan vaksin, logistik, dan kelambu kepada petugas imunisasi Posyandu
5. Menerima dan mencatat sisa vaksin, logistik,dan kelambu dari Posyandu.
Tugas Bulanan :
Tugas Harian :
1. Memberikan kelambu kepada korim dan bikor puskesmas sesuai dengan jumlah
sasaran yang berhak : yaitu jumlah bayi yang akan menerima status imunisasi
lengkap pada hari pelayanan imunisasi di Posyandu
2. Membuat pencatatan dalam buku stok harian kelambu setiap hari, jumlah
kelambu yang diterima dan dikeluarkan
18
Tugas Bulanan :
Tugas Harian :
1. Memberikan imunisasi pada bayi sesuai dengan jadwal imunisasi bayi yang
bersangkutan
2. Memberikan kelambu sesuai dengan kriteria kelayakan mendapat kelambu
3. Melakukan pencatatan dalam buku kohort bayi
4. Menyerahkan kembali seluruh sisa vaksin, logistik, dan kelambu kepada
Korim.
Tugas Bulanan :
19
E. Pengelola malaria kabupaten
Tugas Bulanan :
1. Membuat perkiraan sasaran ibu hamil baru yang perlu mendapat kelambu dan
di screening malaria setiap kali akan pelayanan ANC di pos yandu.
2. Sehari sebelum pos yandu, menyiapkan logistik kelambu dan RDT/slide untuk
pemeriksaan darah, serta alat-alat perlengkapan screening.
3. Memberi pelayanan ANC kepada ibu hamil seperti biasa
4. Membagikan kelambu kepada ibu hamil yang belum mendapat kelambu.
5. Melakukan screening malaria pada ibu hamil baru di kunjungan pertama.
20
6. Melakukan screening malaria pada ibu hamil yang mengeluhkan gejala-gejala
malaria.
7. Saat ditemukan hasil ibu hamil positif malaria, memberi pengobatan atau
merujuk ibu hamil tersebut ke puskesmas terdekat untuk mendapat pengobatan
malaria.
8. Melakukan pencatatan pada buku kohort ibu.
9. Membuat pelaporan hasil pelayanan KIA dan integrasi dengan malaria, setiap
bulannya, untuk bagian KIA Kabupaten dengan tembusan pengelola malaria
Kabupaten.
10. Memberikan data perkiraan jumlah kebutuhan kelambu setiap bulan/setiap 3
bulan kepada petugas malaria puskesmas.
21
FORMAT PENCATATAN IMUNISASI RUTIN BAYI DI UNIT PELAYANAN (KOHORT BAYI)
NOMOR JENIS BERAT LAHIR (GRAM) MANAJEMEN TERPADU PEMANTAUAN BERAT BADAN (BB) Kg DETEKSI DAN TUMBUH KEMBANG TANGGAL IMUNISASI: KELAMBU ASI MENINGGAL
KELAMIN TANGGAL TANGGAL NAMA ALAMAT BAYI MUDA (MTBM) (DDTK) DAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) VIT Imunisasi BERINSEKTISIDA EKS VIT.A
NAMA BAYI LAHIR BUKU KIA ORANG TUA RT/RW KN1 KN2 K1 Ya Tidak 6 BLN 6 BLN TGL
URUT INDEKS
L P
<2500 2500/LEBIH
J F M A M J J A S O N D
HB0(0<7 HARI) BCG POL1 DPT/HB (1) POL2 DPT/HB (2) POL3 DPT/HB (3) POL4 CAMPAK Lengkap ASPHYXIA BBLR TN ISPA DIARE LAIN2
(HARI 1-7) (HARI 8-28)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
( )
22
FORMAT REKAPITULASI IMUNISASI BAYI PUSKESMAS
PUSKESMAS :
JUMLAH BAYI :
BULAN/TAHUN :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
TOTAL:
Tgl. ..
PETUGAS IMUNISASI
( )
23
FORMAT REKAPITULASI PEMAKAIAN VAKSIN DAN LOGISTIK PUSKESMAS
PUSKESMAS :
DESA :
BULAN/TAHUN :
JUMLAH PEMAKAIAN VAKSIN (AMPUL/VIAL) JUMLAH PEMAKAIAN LOGISTIK (BUAH)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
TOTAL:
Tgl. /bulan../Tahun
PETUGAS IMUNISASI
( )
24
PUSKESMAS BULAN : TAHUN:
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A VAKSIN
1 BCG
2 POLIO
3 DPT/HB
4 HB-UNIJECT
5 CAMPAK
6 TT
B ADS/SPUIT
1 0,5 ml
a. Bayi
c. BIAS
2 0,05 ml
3 5 ml
a. Bayi
b. BIAS
C SAFETY BOX
0,25 L
5L
KELAMBU BERINSEKTISIDA
( )
25
FORMAT LAPORAN HASIL IMUNISASI RUTIN BAYI KABUPATEN/KOTA
PROVINSI :
KABUPATEN/KOTA :
BULAN/TAHUN :
JUMLAH BAYI DIIMUNISASI KELAMBU
NO. PUSKESMAS SASARAN HB0(0<7)HARI BCG POLIO1 DPT/HB (1) POLIO2 DPT/HB (2) POLIO3 DPT/HB (3) POLIO4 CAMPAK BERINSEKTISIDA
BAYI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
..
26
FORMAT LAPORAN PEMAKAIAN VAKSIN & LOGISTIK DI KABUPATEN/KOTA
LAMP.32
BULAN : TAHUN:
2 3 4 5 6 7 8 9
VAKSIN
BCG
POLIO
DPT/HB
HB-UNIJECT
CAMPAK
TT
ADS/SPUIT
0,5 ml
a. Bayi 27
PROVINSI :
BULAN/TAHUN ;
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1
2
3
4
5
6
7
8
., TANGGALTAHUN
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi ....
( )
28
FORMAT LAPORAN PEMAKAIAN VAKSIN & LOGISTIK DI PROVINSI
KABUPATEN/KOTA:
BULAN : TAHUN:
STOK JUMLAH PEMAKAIAN SISA TOTAL
NO. VAKSIN/LOGISTIK PENERIMAAN IP VAKSIN
AWAL BULAN (STOK+PENERIMAAN) LOGISTIK CAKUPAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A VAKSIN
1 BCG
2 POLIO
3 DPT/HB
4 HB-UNIJECT
5 CAMPAK
6 TT
B ADS/SPUIT
1 0,5 ml
a. Bayi
b. Bumil & W US
c. BIAS
2 0,05 ml
3 5 ml
a. Bayi
b. BIAS
C SAFETY BOX
0,25 L
5L
D KELAMBU BERINSEKTISIDA
Jumlah total cakupan absolut imunisasi suntikan (bayi, W US, Bumil) ., TANGGALTAHUN
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi ....
( )
29
KARTU STOK HARIAN KELAMBU
30
KARTU STOK HARIAN KELAMBU
31
TELP/FAX : KECAMATAN : BULAN : TAHUN :
ARV Profifalksis**
Pretein Urin (+/-)
Status Gizi (M/N)
Thalasemia (+/-)
Gula Darah (+/-)
Usia Kehamilan
Berinsektisida*
Fe (tab/botol)
Serologi (+/-)
DJJ (x/menit)
Malaria (+/-)
Jamkesmas*
Injeksi TT*
Trimester ke
HBsAg (+/-)
TD (mmHg)
Presentasi1)
Perdarahan
Sifilis (+/-)
Puskesmas
Non Nakes
Hb (gr/dl)
LILA (cm)
RSIA/RSB
TFU (cm)
Kelambu
TB (+/-)
Lain-lain
Lain-lain
TBJ (gr)
Abortus
BB (kg)
(M/BM)
Obat**
Obat**
Infeksi
Nakes
VCT*
HDK
KPD
Tanggal No. Ibu Nama Ibu Anamnesis
RB
RS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
32
REKAPITULASI LAPORAN DISTRIBUSI KELAMBU BERINSEKTISIDA TERPADU
Bulan/Tahun : ..
1 2 3 4 5 6 7
( ..) ( ..)
Keterangan :
Kolom 1 : Nomor urut pengisian
Kolom 2 : Nama lokasi provinsi yang didistribusikan kelambu
Kolom 3 : Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah provinsi pada tahun berjalan
Kolom 4 : Jumlah sasaran bayi di wilayah provinsi pada tahun berjalan
Kolom 5 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan ANC
Kolom 6 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan imunisasi
Kolom 7 : Total jumlah kelambu terdistribusi di provinsi (5+6)
33
REKAPITULASI LAPORAN DISTRIBUSI KELAMBU BERINSEKTISIDA TERPADU
Provinsi : .
Bulan/Tahun : .
1 2 3 4 5 6 7
( ..) ( ..)
Keterangan :
Kolom 1 : Nomor urut pengisian
Kolom 2 : Nama lokasi kabupaten/kota yang didistribusikan kelambu
Kolom 3 : Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kabupaten/kota pada tahun berjalan
Kolom 4 : Jumlah sasaran bayi di wilayah kabupaten/kota pada tahun berjalan
Kolom 5 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan ANC
Kolom 6 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan imunisasi
Kolom 7 : Total jumlah kelambu terdistribusi di kabupaten/kota (5+6)
34
REKAPITULASI LAPORAN DISTRIBUSI KELAMBU BERINSEKTISIDA TERPADU
Kabupaten :
Provinsi :
Bulan/Tahun :
1 2 3 4 5 6 7
( ..) ( ..)
Keterangan :
Kolom 1 : Nomor urut pengisian
Kolom 2 : Nama lokasi puskesmas yang didistribusikan kelambu
Kolom 3 : Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah puskesmas pada tahun berjalan
Kolom 4 : Jumlah sasaran bayi di wilayah puskesmas pada tahun berjalan
Kolom 5 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan ANC
Kolom 6 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan imunisasi
Kolom 7 : Total jumlah kelambu terdistribusi di puskesmas (5+6)
35
REKAPITULASI LAPORAN DISTRIBUSI KELAMBU BERINSEKTISIDA TERPADU
Puskesmas :
Kabupaten :
Provinsi :
Bulan/Tahun :
1 2 3 4 5 6 7
( ..) ( ..)
Keterangan :
Kolom 1 : Nomor urut pengisian
Kolom 2 : Nama lokasi desa/keluarahan yang didistribusikan kelambu
Kolom 3 : Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah desa/kelurahan pada tahun berjalan
Kolom 4 : Jumlah sasaran bayi di wilayah desa/kelurahan pada tahun berjalan
Kolom 5 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan ANC
Kolom 6 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan imunisasi
Kolom 7 : Total jumlah kelambu terdistribusi di desa/kelurahan (5+6)
36
FORMULIR
PENDISTRIBUSIAN KELAMBU BERINSEKTISIDA TERPADU
( ..) ( ..)
Keterangan :
*) Jumlah sasaran ibu hamil dan bayi adalah jumlah sasaran di wilayah desa/kelurahan pada tahun berjalan
**) Cara pendistribusian kelambu dengani ANC adalah pendistribusian kelambu terpadu melalui kegiatan pemeriksaan kehamilan pada
ibu hamil dengan bidan atau petugas kesehatan
***) Cara pendistribusian kelambu dengani munisasi adalah pendistribusian kelambu terpadu melalui imunisasi pada bayi yang sudah
mendapatkan imunisasi dasar lengkap
Petunjuk pengisian :
Kolom 1 : Nomor urut pengisian
Kolom 2 : Tanggal pengisian formulir saat pendataan
Kolom 3 : Nama penerima kelambu (kepala keluarga/ibu/bayi)
Kolom 4 : Alamat tinggal penerima kelambu
Kolom 5 - 6 : Cara pendistribusian kelambu (Dicentang salah satu)
Kolom 7 : Tanda tangan penerima kelambu
37
REGISTERPENEMUANPENDERITAMALARIATERPADUPADAIBUHAMIL
Tanggal/Bulan/Tahun : MALABUMILTERPADU
Puskesmas :
Kecamatan :
Kabupaten :
Provinsi :
USIA PengobatanMalaria
Skrining JenisParasit Dapat
NO NAMAPENDERITA UMUR KEHAMILAN NAMAKK ALAMAT RDT Mikroskop yangDiberikan
(Ya/Tidak) Kelambu
(minggu) Pf Pv Pm PMix ACT NonACT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
( ..) ( ..)
Keterangan:
Kolom1:Nomorurutpengisian Kolom1013:Jenisparasityangditemukandarihasilpemeriksaan(Dicentangsalahsatu)
Kolom2:Namaibuhamilyangdidata Kolom14:Konfirmasiibuhamilmendapatkankelambu(dicentangjikaya,kosongkanjikatidak)
Kolom3:Usiaibuhamil Kolom1516:Jenispengobatanmalariapadaibuhamil(Dicentangsalahsatu)
Kolom4:Usiakehamilandariibuhamil(dalamminggu)
Kolom5:Namakepalakeluarga/suamidariibuhamilyangdidata
Kolom6:Alamattempattinggaldariibuhamil
Kolom7:PenemuanmalariapadaibuhamilmelaluiskriningpadakegiatanANC(ditulisyaatautidak)
Kolom8:PemeriksaansediaandarahdenganRDT*
Kolom9:PemeriksaansediaandarahdenganMikroskop*
(*) Dicentang salah satu antara Kolom 8 dan Kolom 9
38
REKAPITULASIPENEMUANPENDERITAMALARIATERPADUPADAIBUHAMIL
MALB
BUMIL
Bulan/Tahun TERPADU
Puskesmas
Kecamatan
Kabupaten
Provinsi
JenisParasit PengobatanMalaria
NO DESA/KELURAHAN SasaranIbuHamil Skrining TanpaSkrining RDT Mikroskop JumlahKelambu
Pf Pv Pm PMix ACT NonACT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
( ..) ( ..)
Kolom1:Nomorurutpengisian Kolom11:JumlahPmixyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom2:Namadesa/kelurahandiwilayahpuskesmas Kolom12:JumlahkelambuyangdibagikankepadaibuhamildenganmalariadalamkegiatanANC
Kolom3:Jumlahsasaranibu Kolom13:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanACT
Kolom4:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringmelaluiskrining Kolom14:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanNonACT
Kolom5:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringtanpamelaluiskrining(misalkunjunganpada
saatsakit)
Kolom6:JumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganRDT
Kolom7:Jumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganmikroskop
Kolom8:JumlahPfyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom9:JumlahPvyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom10:JumlahPmyangditemukandarihasilpemeriksaan
39
REKAPITULASIPENEMUANPENDERITAMALARIATERPADUPADAIBUHAMIL
Bulan/Tahun MALCBUMILTERPADU
Kabupaten
Provinsi
JenisParasit PengobatanMalaria
NO Puskesmas SasaranIbuHamil Skrining TanpaSkrining RDT Mikroskop JumlahKelambu
Pf Pv Pm PMix ACT NonACT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
( ..) ( ..)
Kolom1:Nomorurutpengisian Kolom11:JumlahPmixyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom2:NamaPuskesmasdiwilayahkabupaten/kota Kolom12:JumlahkelambuyangdibagikankepadaibuhamildenganmalariadalamkegiatanANC
Kolom3:Jumlahsasaranibuhamildipuskesmasdalamwilayahkabupaten/kota Kolom13:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanACT
Kolom4:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringmelaluiskrining Kolom14:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanNonACT
Kolom5:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringtanpamelaluiskrining(misalkunjunganpada
saatsakit)
Kolom6:JumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganRDT
Kolom7:Jumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganmikroskop
Kolom8:JumlahPfyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom9:JumlahPvyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom10:JumlahPmyangditemukandarihasilpemeriksaan
40
REKAPITULASIPENEMUANPENDERITAMALARIATERPADUPADAIBUHAMIL
MALD
BUMIL
Bulan/Tahun TERPADU
Provinsi
JenisParasit PengobatanMalaria
NO Kabupaten/Kota SasaranIbuHamil Skrining TanpaSkrining RDT Mikroskop JumlahKelambu
Pf Pv Pm PMix ACT NonACT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9 i
10
11
12
13
14
15
( ..) ( ..)
Kolom1:Nomorurutpengisian Kolom11:JumlahPmixyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom2:Namakabupaten/kotadiwilayahprovinsi Kolom12:JumlahkelambuyangdibagikankepadaibuhamildenganmalariadalamkegiatanANC
Kolom3:Jumlahsasaranibuhamildikabupaten/kotadalamwilayahprovinsi Kolom13:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanACT
Kolom4:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringmelaluiskrining Kolom14:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanNonACT
Kolom5:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringtanpamelaluiskrining(misalkunjunganpadasaatsakit)
Kolom6:JumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganRDT
Kolom7:Jumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganmikroskop
Kolom8:JumlahPfyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom9:JumlahPvyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom10:JumlahPmyangditemukandarihasilpemeriksaan
41
REKAPITULASIPENEMUANPENDERITAMALARIATERPADUPADAIBUHAMIL
MALE
BUMIL
Bulan/Tahun TERPADU
Provinsi
JenisParasit PengobatanMalaria
NO Kabupaten/Kota SasaranIbuHamil Skrining TanpaSkrining RDT Mikroskop JumlahKelambu
Pf Pv Pm PMix ACT NonACT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9 i
10
11
12
13
14
15
( ..) ( ..)
Kolom1:Nomorurutpengisian Kolom11:JumlahPmixyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom2:Namaprovinsi Kolom12:JumlahkelambuyangdibagikankepadaibuhamildenganmalariadalamkegiatanANC
Kolom3:Jumlahsasaranibuhamildiprovinsi Kolom13:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanACT
Kolom4:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringmelaluiskrining Kolom14:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanNonACT
Kolom5:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringtanpamelaluiskrining(misalkunjunganpadasaatsakit)
Kolom6:JumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganRDT
Kolom7:Jumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganmikroskop
Kolom8:JumlahPfyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom9:JumlahPvyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom10:JumlahPmyangditemukandarihasilpemeriksaan
42
Cheklis Supervisi Pelaksanaan Integrasi
PROVINSI
Persiapan
1). Apakah sudah dilakukan perencanaan kegiatan integrasi/keterpaduan pengedalian
malaria melalui program imunisasi, ibu hamil :
- Sosialisasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan terpadu pengendalian malaria,
pelayanan ibu hamil dan imunisasi
- Identifikasi wilayah sasaran kegiatan
- Koordinasi kegiatan
2). Apakah sudah ada data target sasaran:
- Daerah endemisitas malaria
- Jumlah ibu hamil dan bayi
- Identifikasi dan distribusi kebutuhan:
- Vaksin dan RDT
- Kelambu berinsektisida
- Sarana dan prasarana
- Tenaga
- Biaya
4). Jadwal kegiatan
5). Pelaksanaan
Melakukan sosialisasi dan fasilitasi kepada kabupaten/kota serta koordinasi instansi
lintas program dan lintas sektor terkait .
G. KABUPATEN/KOTA
1. Persiapan
d. Merencanakan kegiatan:
- Fasilitasi pelaksanaan kegiatan terpadu pengendalian
malaria, pelayanan ibu hamil dan imunisasi
- Identifikasi wilayah sasaran kegiatan
- Koordinasi kegiatan
e. Penentuan target sasaran:
- Jumlah ibu hamil dan bayi
43
- Vaksin dan RDT
- Kelambu berinsektisida
- Sarana dan prasarana
- Tenaga
- Biaya
4). Jadwal kegiatan
2. Pelaksanaan
Melakukan sosialisasi dan fasilitasi kepada puskesmas serta koordinasi instansi
lintas program dan lintas sektor terkait.
H. PUSKESMAS
1. Persiapan
f. Merencanakan kegiatan:
- Pelaksanaan kegiatan terpadu pengendalian malaria,
pelayanan ibu hamil dan imunisasi
- Identifikasi wilayah sasaran kegiatan
- Koordinasi kegiatan
g. Penentuan target sasaran:
- Jumlah ibu hamil dan bayi
h. Identifikasi dan distribusi kebutuhan:
- Vaksin dan RDT
- Kelambu berinsektisida
- Sarana dan prasarana
- Tenaga
- Biaya
i. Jadwal kegiatan
j. Melakukan sosialisasi kepada sasaran tentang pelaksanaan
kegiatan terpadu melalui aparat desa/kelurahan
2 . Pelaksanaan
d. Melakukan penapisan (skrining) malaria terhadap ibu hamil dilaksanakan pada
saat kunjungan pertama pemeriksaan kehamilan disertai dengan pemberian
44
kelambu berinsektisida dan pemberian pengobatan sesuai pedoman
penatalaksanaan kasus malaria.
e. Melaksanakan pelayanan imunisasi dasar dan mengidentifikasi bayi yang
sudah mendapat imunisasi lengkap (imunisasi BCG, DPT/HB 1,2,3 , Polio 1,2,3 ,4
dan campak) untuk mendapat kelambu berinsektisida.
f. Mencatat dan melaporkan hasil kegiatan kegiatan terpadu pengendalian
malaria, pelayanan ibu hamil dan imunisasi.
45
TIM PENYUSUN
46