Anda di halaman 1dari 46

PEDOMAN PELAKSANAAN

KEGIATAN TERPADU PENGENDALIAN MALARIA,


PELAYANAN IBU HAMIL DAN IMUNISASI

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2010

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN


PENYEHATAN LINGKUNGAN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pengertian

BAB II TUJUAN DAN SASARAN


A. Tujuan
B. Sasaran

BAB III KEBIJAKAN DAN STRATEGI


A. Kebijakan
B. Strategi

BAB IV TAHAPAN KEGIATAN


A. Pusat
B. Provinsi
C. Kabupaten/Kota
D. Puskesmas
E. Sistematika Pelaksanaan

BAB V PELAKSANAAN KEGIATAN INTEGRASI

BAB VI PENCATATAN DAN PELAPORAN

BAB VII MONITORING DAN EVALUASI

BAB VIII PENUTUP

Lampiran

2
3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia karena dapat menyebabkan tingginya angka kesakitan dan
kematian serta sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Sekitar 80% dari
Kabupaten/Kota di Indonesia termasuk kategori endemis dan lebih dari 45%
penduduknya berdomisili di desa endemis dan terpencil dengan kondisi geografis dan
transportasi yang sulit dicapai. Keadaan ini mengakibatkan akses pelayanan kesehatan
termasuk penemuan dan pengobatan kasus malaria rendah.

Di Indonesia, setiap tahunnya terdapat 46 kematian balita per 1000 kelahiran hidup
dimana 76% dari kematian tersebut terjadi pada anak usia di bawah 1 tahun yang
sebagian besar disebabkan oleh penyakit menular. Di beberapa daerah terpencil, angka
kematian balita mencapai 44 dan bayi 34 per 1000 kelahiran hidup per tahunnya (SDKI
2007), sedangkan angka kematian ibu adalah 228 per100.000 kelahiran hidup yang
sebagian besar disebabkan oleh perdarahan, preeklamsi dan infeksi (SDKI 2007). Hal ini
menunjukan bahwa ibu hamil, bayi dan balita merupakan kelompok yang paling rentan
terhadap malaria dan memiliki kecenderungan lebih besar untuk menderita malaria berat
yang dapat menimbulkan kematian. Di daerah terpencil dimana fasilitas kesehatan sulit
dijangkau, pada umumnya cakupan pelayanan pemeriksaan kehamilan dan imunisasi
rutin sangat rendah serta angka kejadian penyakit malaria cukup tinggi.

Dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak serta angka
kesakitan dan kematian akibat malaria, sesuai dengan tujuan pembangunan milenium
(Millenium Development Goal/MDGs) terutama goal ke 4, 5 dan 6, perlu dilaksanakan
kegiatan terpadu pengendalian malaria, pelayanan ibu hamil dan imunisasi. Adapun
kegiatan keterpaduan ini dilakukan melalui kegiatan skrining malaria ibu hamil dan
pemberian kelambu berinsektisida pada pelayanan kesehatan ibu hamil dan bayi melalui
program imunisasi. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan pelayanan
kesehatan ibu hamil, cakupan imunisasi dan penemuan kasus positif malaria serta
memberikan pencegahan terhadap penularan penyakit malaria pada ibu hamil, bayi dan
balita.

4
B. Pengertian

1. Pengendalian malaria adalah upaya yang dilakukan dalam rangka mengendalikan


penyakit malaria secara berkesinambungan mulai dari penemuan penderita,
penegakan diagnosa, pemberian terapi, pemberantasan vektor penular malaria dan
pengamatan terhadap kasus malaria secara terus menerus.

2. Eliminasi malaria adalah upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat


dalam satu wilayah geografis tertentu dan bukan berarti tidak ada kasus malaria
impor serta sudah tidak ada vektor malaria di wilayah tersebut sehingga tetap
dibutuhkan kegiatan kewaspadaan untuk mencegah penularan kembali.

3. Pelayanan ibu hamil (antenatal care) adalah pelayanan kesehatan yang


diselenggarakan oleh tenaga kesehatan profesional yang ditujukan kepada ibu hamil
dan janin yang dikandung agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan
dan nifas dengan baik dan selamat serta melahirkan bayi yang sehat.

4. Pelayanan Antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan


berkualitas yang diberikan pada semua ibu hamil .

5. Kegiatan terpadu malaria dengan pelayanan ibu hamil (antenatal care) adalah
kegiatan penapisan (skrining) dengan cara pemeriksaan darah ibu hamil di daerah
endemis malaria secara mikroskopis atau uji reaksi cepat (Rapid Diagnostic
Test/RDT) saat kunjungan pertama kehamilan disertai dengan pemberian kelambu
berinsektisida. Bila hasil pemeriksaan darah positif malaria diberikan pengobatan
sesuai ketentuan.

6. Kegiatan terpadu malaria dengan program imunisasi adalah kegiatan yang


mencakup imunisasi rutin dan tambahan disertai dengan pemberian kelambu
berinsektisida kepada bayi yang sudah mendapat imunisasi lengkap.

7. Kelambu berinsektisida adalah : kelambu yang proses pemberian insektisida pada


bahan kelambu dilakukan di pabrik, melalui pencampuran pada serat benang (fiber).

8. Rapid Diagnostic Test (RDT) adalah : tes cepat berdasarkan deteksi antigen parasit
malaria dengan metoda imunokromatografi dalam bentuk dipstik.

BAB II

5
TUJUAN DAN SASARAN

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Melindungi ibu hamil, bayi dan anak balita dari penularan malaria dan mendorong
peningkatan cakupan layanan rutin ibu hamil dan imunisasi guna menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu, bayi dan balita dari penyakit malaria dan Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

2. Tujuan Khusus

a. Terselenggaranya kegiatan penapisan (skrining) ibu hamil terhadap malaria pada


saat kunjungan pertama pemeriksaan kehamilan dengan cara pemeriksaan darah
secara mikroskopis atau uji reaksi cepat (RDT).

b. Terlindunginya ibu hamil dari penularan malaria melalui penggunaan kelambu


berinsektisida (LLINs) yang dibagikan kepada ibu hamil pada saat kunjungan
pertama pemeriksaan kehamilan.

c. Terlaksananya penatalaksanaan kasus malaria bagi ibu hamil dengan hasil


konfirmasi malaria positif.

d. Terlindunginya bayi dan anak balita dari penularan malaria melalui penggunaan
kelambu berinsektisida yang dibagikan setelah mendapat imunisasi lengkap.

B. Sasaran

Kegiatan terpadu pengendalian malaria, pelayanan ibu hamil dan imunisasi diprioritaskan
di kabupaten/kota yang berdasarkan kajian epidemiologis merupakan wilayah dengan
endemisitas malaria sedang.

6
BAB III

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. Kebijakan

Kegiatan terpadu pengendalian malaria dengan pelayanan ibu hamil dan imunisasi
dilaksanakan melalui pelayanan rutin pemeriksaan kehamilan (antenatal care) dan
pelayanan imunisasi dasar lengkap di sarana pelayanan kesehatan dasar dan rumah sakit
baik pemerintah maupun swasta.

B. Strategi

1. Penapisan (skrining) malaria terhadap ibu hamil dilaksanakan pada saat kunjungan
pertama pemeriksaan kehamilan disertai dengan pemberian kelambu berinsektisida
dan pemberian pengobatan sesuai pedoman penatalaksanaan kasus malaria.

2. Pemberian kelambu berinsektisida kepada bayi dilaksanakan setelah mendapat


imunisasi BCG, DPT/HB1,2,3, Polio1,2,3,4 dan campak.

3. Memberdayakan dan menggerakkan masyarakat untuk mendukung secara aktif


kegiatan terpadu pengendalian malaria, pelayanan ibu hamil (ANC) dan imunisasi .

4. Mengupayakan kesinambungan kegiatan terpadu pengendalian malaria, pelayanan


ibu hamil (ANC) dan imunisasi .

7
BAB IV

TAHAPAN KEGIATAN

A. PUSAT

1. Persiapan
a. Merencanakan kegiatan:
- Sosialisasi pelaksanaan kegiatan terpadu pengendalian malaria, pelayanan
ibu hamil dan imunisasi
- Identifikasi wilayah sasaran kegiatan
- Pertemuan Koordinasi
b. Penentuan target sasaran:
- Daerah endemisitas malaria
- Jumlah ibu hamil dan bayi
c. Identifikasi dan distribusi kebutuhan:
- Vaksin dan RDT
- Kelambu berinsektisida
- Sarana dan prasarana
- Tenaga
- Biaya
4). Jadwal kegiatan

2. Pelaksanaan
Melakukan sosialisasi dan koordinasi kepada instansi lintas program dan lintas
sektor terkait termasuk menjalin kerjasama dengan swasta dan donor.

3. Monitoring dan Evaluasi


a. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis ke Provinsi
b. Memberikan advokasi, asistensi, dan fasilitasi kepada Pemerintah Daerah
c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan terpadu

8
B. PROVINSI

1. Persiapan
a. Merencanakan kegiatan:
- Sosialisasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan terpadu pengendalian
malaria, pelayanan ibu hamil dan imunisasi
- Identifikasi wilayah sasaran kegiatan
- Koordinasi kegiatan
b. Penentuan target sasaran:
- Daerah endemisitas malaria
- Jumlah ibu hamil dan bayi
c. Identifikasi dan distribusi kebutuhan:
- Vaksin dan RDT
- Kelambu berinsektisida
- Sarana dan prasarana
- Tenaga
- Biaya
4). Jadwal kegiatan

2. Pelaksanaan
Melakukan sosialisasi dan fasilitasi kepada kabupaten/kota serta koordinasi instansi
lintas program dan lintas sektor terkait .

3. Monitoring dan Evaluasi


a. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis ke Kabupaten/Kota
b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan terpadu

C. KABUPATEN/KOTA

1. Persiapan
a. Merencanakan kegiatan:
- Fasilitasi pelaksanaan kegiatan terpadu pengendalian
malaria, pelayanan ibu hamil dan imunisasi
- Identifikasi wilayah sasaran kegiatan
- Koordinasi kegiatan
b. Penentuan target sasaran:
- Jumlah ibu hamil dan bayi
c. Identifikasi dan distribusi kebutuhan:
- Vaksin dan RDT
- Kelambu berinsektisida
- Sarana dan prasarana
- Tenaga
- Biaya
4). Jadwal kegiatan

9
2. Pelaksanaan
Melakukan sosialisasi dan fasilitasi kepada puskesmas serta koordinasi instansi
lintas program dan lintas sektor terkait.

3. Monitoring dan Evaluasi


a. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis ke puskesmas
b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
terpadu

D. PUSKESMAS

1. Persiapan
a. Merencanakan kegiatan:
- Pelaksanaan kegiatan terpadu pengendalian malaria,
pelayanan ibu hamil dan imunisasi
- Identifikasi wilayah sasaran kegiatan
- Koordinasi kegiatan
b. Penentuan target sasaran:
- Jumlah ibu hamil dan bayi
c. Identifikasi dan distribusi kebutuhan:
- Vaksin dan RDT
- Kelambu berinsektisida
- Sarana dan prasarana
- Tenaga
- Biaya
d. Jadwal kegiatan
e. Melakukan sosialisasi kepada sasaran tentang pelaksanaan
kegiatan terpadu melalui aparat desa/kelurahan

2. Pelaksanaan
a. Melakukan penapisan (skrining) malaria terhadap ibu hamil dilaksanakan pada
saat kunjungan pertama pemeriksaan kehamilan disertai dengan pemberian
kelambu berinsektisida dan pemberian pengobatan sesuai pedoman
penatalaksanaan kasus malaria.
b. Melaksanakan pelayanan imunisasi dasar dan mengidentifikasi bayi yang
sudah mendapat imunisasi lengkap (imunisasi BCG, DPT/HB 1,2,3 , Polio 1,2,3 ,4
dan campak) untuk mendapat kelambu berinsektisida.
c. Mencatat dan melaporkan hasil kegiatan kegiatan terpadu pengendalian
malaria, pelayanan ibu hamil dan imunisasi.

3. Monitoring dan Evaluasi


a. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis ke Desa/Kelurahan.
b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan terpadu
menggunakan checklist.

10
BAB V

PELAKSANAAN KEGIATAN INTEGRASI

A. KEGIATAN INTEGRASI IMUNISASI DAN MALARIA

1. Bagaimana jadwal imunisasi dalam program imunisasi rutin?

Jadwal imunisasi dalam program imunisasi rutin terangkum dalam tabel di bawah
ini :

Usia 0 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 9 bulan


Jenis BCG, HB0, DPT/HB1, DPT/HB2, DPT/HB3,
Campak
Imunisasi Polio 1 Polio 2 Polio 3 Polio 4
PENCATATAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP
Tanggal Lahir: ........ / ........ / ...... Nama Anak: ........................................... Nama Orang Tua Anak: .................................

Anak-anak
Umur (bulan) 0 sebaiknya
1 2telah 3lengkap
4 imunisasinya
5 6 7sebelum
8 berumur
9 10 1 tahun.
11 **12+
Vaksin Tanggal Pemberian Imunisasi
HB-0 (0-7 hari)
2. Siapa yang berhak mendapat kelambu dalam program
BCG imunisasi rutin?

Polio 1
Anak berhak menerima kelambu jika anak telah menerima imunisasi dasar lengkap
DPT/ HB-1
yaitu: BCG 1 kali, DPT/HB 3 kali; Polio 4 kali; dan Campak 1 kali. Kelambu
*Poliodiberikan
2 bersamaan dengan pemberian imunisasi terakhir.
*DPT/ HB-2
3. Di mana pemberian imunisasi dan kelambu dilakukan?
*Polio 3

a. Pada kegiatan Posyandu


*DPT/ HB-3

*Poliob.
4 Pelayanan imunisasi rutin di Poskesdes/Pustu/
Campak
Puskesmas/Rumah Sakit/fasilitas pelayanan swasta
*) Jarak antara (interval) pemberian vaksin DPT/HB minimal 4 minggu (1 bulan). *) Jarak antara pemberian vaksin POLIO minimal 4 minggu (1 bulan).
4. Peralatan dan logistik yang dibutuhkan dalam pemberian kelambu adalah:
**) Anak di atas 1 tahun (12 bulan) yang belum lengkap imunisasinya tetap harus diberikan imunisasi dasar lengkap.
Sakit ringan seperti batuk pilek, diare dan sakit kulit bukan halangan untuk imunisasi.
KETERANGAN:
a. Format
Vaksin Lain

pencatatan dan pelaporan


Tambahan

VaksinTanggal Pemberian Vaksin Tanggal Pemberian Jadual tepat Waktu yang masih Waktu yang tidak
pemberian diperbolehkan untuk diperbolehkan untuk

b. Vaksin dan logistik imunisasi dasar lengkap pemberian imunisasi


dasar lengkap
pemberian imunisasi
dasar lengkap

Waktu pemberian

imunisasi bagi anak di atas

1 th yg belum lengkap

11
2. Bagaimana prosedur pemberian kelambu berinsektisida?

a. Lakukan imunisasi sesuai standar pelayanan


b. Periksa kelengkapan status imunisasi bayi
c. Berikan kelambu jika bayi telah menerima imunisasi lengkap
d. Catat tanggal penerimaan kelambu berinsektisida pada lembar kohort bayi dan
KMS/buku KIA
e. Ibu atau orang tua yang menerima kelambu wajib menuliskan tanda tangan
pada lembar distribusi kelambu di tempat pelayanan
f. Berikan lembar penjelasan manfaat, cara perawatan dan penggunaan kelambu
kepada orang tua.
g. Hasil imunisasi dari luar wilayah puskesmas dicatat pada bagian bawah lembar
laporan hasil imunisasi rutin puskesmas.

B. KEGIATAN INTEGRASI BINA KESEHATAN IBU DAN MALARIA

1. Bagaimana jadwal kunjungan antenatal terpadu pada ibu hamil?

Penjadwalan yang benar tergantung pada umur kehamilan dan kebutuhan. Bagi ibu
yang kehamilannya menunjukkan kemajuan yang normal, jadwal kunjungan pelayanan
antenatal minimum 4 kali. Ibu hamil dengan kondisi tertentu membutuhkan
kunjungan lebih banyak.

Kunjungan pertama : umur kehamilan 12 minggu


Kunjungan kedua : umur kehamilan 12 24 minggu
Kunjungan ketiga: umur kehamilan 24 32 minggu
Kunjungan keempat : umur kehamilan 32 40 minggu
Kunjungan antenatal merupakan saat yang tepat untuk memberikan informasi dan
merupakan kesempatan untuk membangun hubungan yang baik antara ibu hamil
dengan tenaga kesehatan. Pada setiap kunjungan antenatal perlu dibahas hal
penting mengenai semua hal yang berkaitan dengan kesehatan ibu hamil.

2. Siapa yang berhak mendapatkan kelambu berinsektisida dalam program


pelayanan antenatal?

Semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal pada kunjungan


pertama. Hal ini bertujuan agar ibu hamil tersebut tidak menderita malaria selama
kehamilannya.

12
3. Di mana pemeriksaan ANC dan kelambu diberikan?

a. Pada kegiatan Posyandu


b. Pelayanan ANC di Poskesdes/Puskesmas/Rumah Sakit/fasilitas pelayanan
swasta

4. Peralatan dan logistik yang dibutuhkan dalam pemberian kelambu adalah:

a. Format Pencatatan dan Pelaporan


b. RDT
c. Kelambu berinsektisida

5. Apakah kelambu berinsektisida aman untuk ibu hamil?

Kelambu berinsektisida aman untuk manusia.

6. Apa manfaat menggunakan kelambu berinsektisida?

Kelambu berinsektisida dapat mencegah gigitan dan dapat membunuh nyamuk malaria,
sehingga dapat menurunkan risiko tertular malaria. Untuk bayi baru lahir, pemakaian
kelambu berinsektisida secara tidak langsung akan membantu dalam hal:
a. Mengurangi terjadinya berat badan lahir rendah
b. Menurunkan terjadinya anemia pada bayi baru lahir
c. Mengurangi risiko terjadinya kematian bayi baru lahir
d. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan selama dalam kehamilan dan
beberapa minggu pertama kehidupan bayi baru lahir

7. Bagaimana prosedur pemberian kelambu berinsektisida?

a. Lakukan pemeriksaan ANC


b. Berikan kelambu pada pemeriksaan ANC kontak pertama (K1)
c. Catat tanggal penerimaan kelambu berinsektisida pada lembar kohort ibu dan
buku KIA
d. Ibu hamil yang menerima kelambu wajib menuliskan tanda tangan pada
lembar distribusi kelambu di tempat pelayanan
e. Berikan lembar penjelasan manfaat, cara perawatan dan penggunaan kelambu
kepada ibu hamil.
f. Hasil pemeriksaan ANC dari luar wilayah puskesmas dicatat secara terpisah

13
BAB VI

PENCATATAN DAN PELAPORAN

A. Pencatatan dan Pelaporan dalam kegiatan Unit Pelayanan


Kesehatan(Puskesmas/Posyandu/Polindes/Poskesdes/UPS/RS):

1. Pemberian imunisasi dan kelambu berinsektisida pada bayi dicatat pada buku kohort
bayi (kolom no. 38) dan buku KMS/buku KIA (kolom keterangan)
2. Pelayanan Antenatal pada ibu hamil dan pemberian kelambu berinsektisida dicatat
pada kartu ibu (lembar KIA 2 kolom no. 38) dan kohort ANC (lembar KIA 3a. kolom
no.35).
3. Penerimaan dan pengeluaran kelambu oleh bidan, korim atau petugas kesehatan
lainnya dicatat pada format pendistribusian kelambu (form. Mal. 1).
4. Petugas kesehatan pelaksana di unit pelayanan kesehatan melaporkan hasil pencatatan
di atas kepada korim dan bidan koordinator di puskesmas setiap bulan.

B. Pencatatan dan Pelaporan Tingkat Puskesmas:

1. Koordinator imunisasi dan bidan koordinator melakukan rekapitulasi data


berdasarkan laporan dari petugas kesehatan di unit pelayanan kesehatan (program
KIA pada lembar KIA 5).
2. Pengelola program malaria di puskesmas mengumpulkan hasil rekapitulasi data
kegiatan terpadu (format Mal. BF) dari koordinator imunisasi dan bidan koordinator
sekaligus melengkapi data kasus pada register malaria apabila dalam pencatatan
kegiatan didapatkan kasus positif malaria .
3. Laporan logistik yang terkait dengan kegiatan terpadu dilakukan oleh pengelola
program malaria dan dilaporkan setiap bulan kepada pengelola program malaria di
Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

C. Pencatatan dan Pelaporan Tingkat Kabupaten/Kota

1. Pengelola program imunisasi dan KIA melakukan rekapitulasi data berdasarkan hasil
pelayanan dan pemberian kelambu berinsektisida dari tingkat puskesmas (program
imunisasi pada format 3a.1 dan program KIA sesuai dengan format yangada.
2. Pengelola program malaria di kabupaten/kota mengumpulkan hasil rekapitulasi data
kegiatan terpadu dari pengelola program malaria di puskesmas menggunakan format
Mal. CF.
3. Laporan logistik yang terkait dengan kegiatan terpadu dilakukan oleh pengelola
program malaria dan dilaporkan setiap bulan kepada pengelola program malaria di
Dinas Kesehatan Provinsi.

14
D. Pencatatan dan Pelaporan Tingkat Provinsi

1. Pengelola program imunisasi dan KIA melakukan rekapitulasi data berdasarkan


hasil pelayanan dan pemberian kelambu berinsektisida dari tingkat kabupaten/kota
(program imunisasi pada format 3a.1 dan program KIA pada menggunakan format
yang ada.
2. Pengelola program malaria di provinsi mengumpulkan hasil rekapitulasi data
kegiatan terpadu dari pengelola program malaria di kabupaten/kota menggunakan
format Mal. DF.
3. Laporan logistik yang terkait dengan kegiatan terpadu dilakukan oleh pengelola
program malaria dan dilaporkan setiap bulan kepada pengelola program malaria di
Pusat.

Bagan Alur Pelaporan Kegiatan Terpadu.

Alur Pelaporan
Pengelola Pengelola Pengelola
Imunisasi Koordinasi Malaria Koordinasi KIA
Kabupaten Kabupaten Kabupaten

Koordinator Petugas Bidan


Imunisasi Berbagi data Malaria Berbagi data mengenai
Koordinator
mengenai Puskesmas data malaria pada bumil
jumlah kelambu (jumlah kelambu, screening
untuk bayi dan pengobatan malaria
pada bumil)

Bidan Desa Bidan Desa Bidan Desa Posyandu Posyandu Posyandu

Cakupan imunisasi rutin dan pemberian kelambu pada bayi dilaporkan setiap bulan dari
puskesmas ke kabupaten/kota paling lambat tanggal 5, dari kabupaten ke provinsi paling
lambat tanggal 10 dan dari provinsi ke pusat paling lambat tanggal 15. Demikian juga
dengan pelayanan ANC terkait kegiatan terpadu malaria dan ibu hamil.

15
BAB VII

MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi terhadap program kegiatan terpadu Malaria, Imunisasi dan Ibu
Hamil dapat dilakukan setiap bulan dalam kegiatan minilokakarya puskesmas.

A. Monitoring

Monitoring dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat pusat, provinsi,


kabupaten/kota, puskesmas hingga ke tingkat unit pelayanan kesehatan yang meliputi :

1. Ketersediaan logistik (vaksin, kelambu, dan buku KIA/KMS),


ketenagaan, dan pelayanan serta hasil kegiatan dengan menggunakan checklist
terlampir.
2. Pencapaian program malaria, ibu hamil dan imunisasi.
3. Pengolahan PWS KIA, imunisasi dan laporan kegiatan pengendalian malaria serta
analisis dan tindak lanjutnya.
4. Masalah-masalah lainnya yang penting dan terkait dengan program kegiatan
terpadu malaria, ibu hamil dan imunisasi.
5. Pertemuan secara berkala dilakukan untuk membahas dan menindaklanjuti hasil
monitoring dan evaluasi

B. Evaluasi

Upaya menilai hasil pencapaian kegiatan secara berkala (kuartal, semester dan tahunan)
dibandingkan dengan target serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam
pelaksanaan untuk perbaikan periode berikutnya.

16
BAB VIII

PENUTUP

Kegiatan terpadu pengendalian malaria dengan pelayanan ibu hamil dan imunisasi
diharapkan dapat meningkatkan pencapaian pelayanan masing-masing program.
Untuk itu, perlu direncanakan, dilaksanakan dan diupayakan agar
berkesinambungan.

17
Lampiran

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB

A. Koordinator Imunisasi (Korim) Puskesmas

Tugas Harian :
1. Membuat perkiraan sasaran imunisasi sehari sebelum hari pelayanan imunisasi
di Posyandu
2. Menyiapkan jumlah vaksin dan logistik sesuai dengan jumlah sasaran pelayanan
imunisasi di Posyandu.
3. Sehari sebelum pelayanan imunisasi di Posyandu, meminta kelambu kepada
petugas malaria sesuai jumlah bayi yang akan mendapat status imunisasi
lengkap pada hari tersebut.
4. Memberikan vaksin, logistik, dan kelambu kepada petugas imunisasi Posyandu
5. Menerima dan mencatat sisa vaksin, logistik,dan kelambu dari Posyandu.

Tugas Bulanan :

1. Memberikan data perkiraan jumlah kebutuhan kelambu bulan depan kepada


petugas malaria puskesmas
2. Bekerja sama dengan petugas malaria puskesmas, membuat rekap bulanan
imunisasi dan kelambu
3. Melaporkan hasil rekap bulanan kepada bagian imunisasi kabupaten dengan
tembusan kepada pengelola program malaria kabupaten(setiap awal bulan)
4. Membuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) cakupan imunisasi dan
melaporkan kepada penanggungjawab imunisasi tingkat kabupaten.

B. Petugas malaria puskesmas

Tugas Harian :

1. Memberikan kelambu kepada korim dan bikor puskesmas sesuai dengan jumlah
sasaran yang berhak : yaitu jumlah bayi yang akan menerima status imunisasi
lengkap pada hari pelayanan imunisasi di Posyandu
2. Membuat pencatatan dalam buku stok harian kelambu setiap hari, jumlah
kelambu yang diterima dan dikeluarkan

18
Tugas Bulanan :

1. Membuat permintaan kelambu kepada pengelola malaria kabupaten sesuai


dengan kebutuhan bulan depan.
2. Menerima kelambu berinsektisida dari kabupaten, menyimpan dalam gudang
dan bertanggung jawab terhadap keamanan kelambu tersebut
3. Melaporkan kepada Kabupaten jumlah kelambu yang dikeluarkan bulan yang
lalu dan sisa stok akhir kelambu
4. Membuat PWS cakupan kelambu pada balita dan melaporkan kepada
penanggungjawab malaria tingkat kabupaten.

C. Bidan/perawat pelaksana imunisasi di Posyandu

Tugas Harian :

1. Memberikan imunisasi pada bayi sesuai dengan jadwal imunisasi bayi yang
bersangkutan
2. Memberikan kelambu sesuai dengan kriteria kelayakan mendapat kelambu
3. Melakukan pencatatan dalam buku kohort bayi
4. Menyerahkan kembali seluruh sisa vaksin, logistik, dan kelambu kepada
Korim.

D. Pengelola imunisasi kabupaten

Tugas Bulanan :

1. Mendistribusikan vaksin dan logistik sesuai dengan permintaan puskesmas


bersangkutan.
2. Menerima laporan bulanan cakupan imunisasi dan kelambu dari puskesmas
3. Membuat laporan PWS dan hasil cakupan dari puskesmas-puskesmas di
wilayah kerjanya.
4. Melakukan supervisi ke puskesmas yang tidak mencapai cakupan yang baik.
5. Bekerja sama dengan petugas malaria kabupaten, membuat laporan cakupan
integrasi imunisasi dan kelambu kepada bagian imunisasi dan malaria
provinsi.

19
E. Pengelola malaria kabupaten

Tugas Bulanan :

1. Menerima kelambu berinsektisida, menyimpan dalam gudang dan bertanggung


jawab terhadap keamanan kelambu.
2. Mengirimkan kelambu kepada petugas malaria puskesmas per bulan sesuai
dengan jumlah yang diminta oleh puskesmas yang bersangkutan.
3. Memonitor penyimpanan kelambu ke seluruh puskesmas secara berkala.
4. Membuat pencatatan dalam buku stok kelambu, jumlah kelambu yang diterima
dan dikeluarkan.
5. Menerima laporan distribusi kelambu untuk bayi dari petugas malaria puskesmas.
6. Membuat laporan PWS cakupan kelambu dari puskesmas-puskesmas di wilayah
kerjanya.
7. Melaporkan kepada pengelola malaria provinsi jumlah kelambu yang dikeluarkan
setiap bulan.

E. Petugas KIA dan Malaria Puskesmas

Tugas dan tanggung jawab petugas malaria puskesmas :

1. Menerima kelambu berinsektisida dari kabupaten, menyimpan dalam gudang dan


bertanggung jawab terhadap keamanan kelambu tersebut
2. Membuat pencatatan dalam buku stok harian kelambu setiap hari, jumlah kelambu
yang diterima dan dikeluarkan.
3. Membagikan jumlah kelambu kepada bidan puskesmas sesuai dengan jumlah
sasaran ibu hamil baru.
4. Melaporkan kepada Kabupaten jumlah kelambu yang dikeluarkan setiap bulan
dan sisa stok akhir kelambu
5. Membuat permintaan kelambu kepada pengelola malaria kabupaten dengan
tembusan kepada pengelola KIA kabupaten sesuai dengan kebutuhan 3 bulan ke
depan.
6. Membuat PWS kelambu dan melaporkan kepada penanggungjawab malaria
tingkat kabupaten.

Tugas dan tanggung jawab petugas KIA puskesmas :

1. Membuat perkiraan sasaran ibu hamil baru yang perlu mendapat kelambu dan
di screening malaria setiap kali akan pelayanan ANC di pos yandu.
2. Sehari sebelum pos yandu, menyiapkan logistik kelambu dan RDT/slide untuk
pemeriksaan darah, serta alat-alat perlengkapan screening.
3. Memberi pelayanan ANC kepada ibu hamil seperti biasa
4. Membagikan kelambu kepada ibu hamil yang belum mendapat kelambu.
5. Melakukan screening malaria pada ibu hamil baru di kunjungan pertama.

20
6. Melakukan screening malaria pada ibu hamil yang mengeluhkan gejala-gejala
malaria.
7. Saat ditemukan hasil ibu hamil positif malaria, memberi pengobatan atau
merujuk ibu hamil tersebut ke puskesmas terdekat untuk mendapat pengobatan
malaria.
8. Melakukan pencatatan pada buku kohort ibu.
9. Membuat pelaporan hasil pelayanan KIA dan integrasi dengan malaria, setiap
bulannya, untuk bagian KIA Kabupaten dengan tembusan pengelola malaria
Kabupaten.
10. Memberikan data perkiraan jumlah kebutuhan kelambu setiap bulan/setiap 3
bulan kepada petugas malaria puskesmas.

F. Petugas Imunisasi, KIA dan Malaria Kabupaten

Tugas dan tanggung jawab pengelola malaria kabupaten :

1. Menerima kelambu berinsektisida, menyimpan dalam gudang dan bertanggung


jawab terhadap keamanan kelambu.
2. Membuat pencatatan dalam buku stok kelambu, jumlah kelambu yang diterima
dan dikeluarkan.
3. Menerima laporan distribusi kelambu dari puskesmas.
4. Memonitoring pengiriman kelambu ke seluruh puskesmas secara berkala
5. Mengirimkan kelambu kepada petugas malaria puskesmas per 3 bulan atau
sesuai dengan jumlah yang diminta oleh puskesmas yang bersangkutan.
6. Melaporkan kepada pengelola malaria provinsi jumlah kelambu yang
dikeluarkan setiap satu bulan.

Tugas dan tanggung jawab petugas KIA puskesmas :

1. Menerima laporan bulanan cakupan pelayanan ANC dan kelambu


dari puskesmas.
2. Membuat laporan PWS dan hasil cakupan dari puskesmas-
puskesmas di wilayah kerjanya.
3. Melakukan supervisi ke puskesmas yang memiliki cakupan pelayanan ANC yang
rendah.
4. Bekerja sama dengan petugas malaria Kabupaten, membuat laporan cakupan
integrasi KIA dan kelambu kepada bagian KIA dan malaria propinsi.

21
FORMAT PENCATATAN IMUNISASI RUTIN BAYI DI UNIT PELAYANAN (KOHORT BAYI)

DESA / KELURAHAN : NAMA UNIT PELAYANAN KESEHATAN :


PUSKESMAS :

NOMOR JENIS BERAT LAHIR (GRAM) MANAJEMEN TERPADU PEMANTAUAN BERAT BADAN (BB) Kg DETEKSI DAN TUMBUH KEMBANG TANGGAL IMUNISASI: KELAMBU ASI MENINGGAL
KELAMIN TANGGAL TANGGAL NAMA ALAMAT BAYI MUDA (MTBM) (DDTK) DAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) VIT Imunisasi BERINSEKTISIDA EKS VIT.A
NAMA BAYI LAHIR BUKU KIA ORANG TUA RT/RW KN1 KN2 K1 Ya Tidak 6 BLN 6 BLN TGL
URUT INDEKS
L P
<2500 2500/LEBIH
J F M A M J J A S O N D
HB0(0<7 HARI) BCG POL1 DPT/HB (1) POL2 DPT/HB (2) POL3 DPT/HB (3) POL4 CAMPAK Lengkap ASPHYXIA BBLR TN ISPA DIARE LAIN2
(HARI 1-7) (HARI 8-28)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

*). NAMA POSYANDU/RUMAH SAKIT/RUMAH BERSALIN/PRAKTEK BIDAN/PRAKTEK DOKTER/ .. ,TGL,BLN,TAHUN


BALAI PENGOBATAN/PRAKTEK PERAWAT/LAIN-LAIN. Petugas
**) PEMBERIAN VITAMIN A 2 X (BULAN FEBRUARI DAN AGUSTUS))

( )

22
FORMAT REKAPITULASI IMUNISASI BAYI PUSKESMAS

PUSKESMAS :
JUMLAH BAYI :
BULAN/TAHUN :

JUMLAH BAYI DIIMUNISASI (ABSOLUT) KELAMBU


NO. DESA/KELURAHAN
HB0(0<7 HARI) BCG POLIO1 DPT/HB (1) POLIO2 DPT/HB (2) POLIO3 DPT/HB (3) POLIO4 CAMPAK BERINSEKTISIDA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

TOTAL:

Tgl. ..
PETUGAS IMUNISASI

( )

23
FORMAT REKAPITULASI PEMAKAIAN VAKSIN DAN LOGISTIK PUSKESMAS

PUSKESMAS :
DESA :
BULAN/TAHUN :
JUMLAH PEMAKAIAN VAKSIN (AMPUL/VIAL) JUMLAH PEMAKAIAN LOGISTIK (BUAH)

ADS (0,5 ML 0,05 ML 5 ML SAFTEY BOX KELAMBU


NO. UNIT PELAYANAN
BCG DPT/HB POLIO CAMPAK HB UNIJECT DT TT BAYI BUMIL/WUS BIAS BAYI BIAS 0,25 L 5L BERINSEKTISIDA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

TOTAL:

Tgl. /bulan../Tahun

PETUGAS IMUNISASI

( )

24
PUSKESMAS BULAN : TAHUN:

NO. VAKSIN/LOGISTIK STOK PENERIMAAN JUMLAH PEMAKAIAN SISA TOTAL IP VAKSIN


AWAL BULAN (STOK+PENERIMAAN) LOGISTIK CAKUPAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9
A VAKSIN

1 BCG

2 POLIO

3 DPT/HB

4 HB-UNIJECT

5 CAMPAK

6 TT

B ADS/SPUIT

1 0,5 ml

a. Bayi

b. Bumil & WUS

c. BIAS

2 0,05 ml

3 5 ml

a. Bayi

b. BIAS

C SAFETY BOX

0,25 L

5L

KELAMBU BERINSEKTISIDA

RASIO PENYUNTIKAN YANG AMAN ADS 0.5 ml


Jumlah total ADS 0,5 terpakai (Bayi, WUS,Bumil)
Jumlah total cakupan absolut imunisasi suntikan (bayi, WUS, Bumil) ....,TANGGALTAHUN
KEPALA PUSKESMAS

( )

25
FORMAT LAPORAN HASIL IMUNISASI RUTIN BAYI KABUPATEN/KOTA
PROVINSI :
KABUPATEN/KOTA :
BULAN/TAHUN :
JUMLAH BAYI DIIMUNISASI KELAMBU
NO. PUSKESMAS SASARAN HB0(0<7)HARI BCG POLIO1 DPT/HB (1) POLIO2 DPT/HB (2) POLIO3 DPT/HB (3) POLIO4 CAMPAK BERINSEKTISIDA

BAYI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

*) TOTAL BULAN INI:


**) TOTAL KUMULATIF:

***) LUAR WILAYAH

..

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA ..

26
FORMAT LAPORAN PEMAKAIAN VAKSIN & LOGISTIK DI KABUPATEN/KOTA

LAMP.32
BULAN : TAHUN:

STOK JUMLAH PEMAKAIAN SISA TOTAL


VAKSIN/LOGISTIK PENERIMAAN IP VAKSIN
AWAL BULAN (STOK+PENERIMAAN) LOGISTIK CAKUPAN

2 3 4 5 6 7 8 9

VAKSIN
BCG
POLIO
DPT/HB
HB-UNIJECT
CAMPAK
TT

ADS/SPUIT
0,5 ml
a. Bayi 27

b. Bumil & WUS


c. BIAS
FORMAT LAPORAN HASIL IMUNISASI BAYI PROVINSI

PROVINSI :
BULAN/TAHUN ;

JUMLAH BAYI DIIMUNISASI


KELAMBU
NO. KABUPATEN/KOTA SASARAN HB0(0<7)HARI BCG POLIO1 DPT/HB (1) POLIO2 DPT/HB (2) POLIO3 DPT/HB (3) POLIO4 CAMPAK BERINSEKTISIDA
BAYI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1
2
3
4
5
6
7
8

TOTAL BULAN INI:


TOTAL KUMULATIF:

., TANGGALTAHUN
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi ....

( )

28
FORMAT LAPORAN PEMAKAIAN VAKSIN & LOGISTIK DI PROVINSI

KABUPATEN/KOTA:
BULAN : TAHUN:
STOK JUMLAH PEMAKAIAN SISA TOTAL
NO. VAKSIN/LOGISTIK PENERIMAAN IP VAKSIN
AWAL BULAN (STOK+PENERIMAAN) LOGISTIK CAKUPAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A VAKSIN

1 BCG

2 POLIO

3 DPT/HB

4 HB-UNIJECT

5 CAMPAK

6 TT

B ADS/SPUIT

1 0,5 ml

a. Bayi

b. Bumil & W US

c. BIAS

2 0,05 ml

3 5 ml

a. Bayi

b. BIAS

C SAFETY BOX

0,25 L

5L

D KELAMBU BERINSEKTISIDA

RASIO PENYUNTIKAN YANG AMAN ADS 0.5 ml


Jumlah total ADS 0,5 terpakai (Bayi, W US,Bumil)

Jumlah total cakupan absolut imunisasi suntikan (bayi, W US, Bumil) ., TANGGALTAHUN
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi ....

( )

29
KARTU STOK HARIAN KELAMBU

Tempat Penyimpanan : Puskesmas A Nama Barang: Kelambu Ukuran:


Pabrik : Nomor Batch: 123478 Tanggal Kadaluarsa:

Surat Dikeluarkan ke KELAMBU


Terima
Tanggal Pengiriman (Tempat Program Hilang/Penye Jumlah Tanda tangan/
Dari(Pengirim) Stok Awal Diterima Dikeluarkan Keterangan
Barang/SBBK Penyimpanan/ Unit suaian Akhir paraf penerima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1/7 443.32/No/thn Dinkes .. - - 30


11/7 443.32/no/thn Posyandu Mawar Imunisasi - 15 - 60
12/7 Ptgs KIA/ ..nama.. KIA - 10 - 50

31/7 Pemeriksaan stok akhir bulan - 30 25 1 4 Paraf pemeriksaRusak digigit tikus

30
KARTU STOK HARIAN KELAMBU

Tempat Penyimpanan : Kabupaten A Nama Barang: Kelambu Ukuran:


Pabrik : Nomor Batch: 123478 Tanggal Kadaluarsa:

Surat Dikeluarkan ke KELAMBU


Terima Keterangan
Tanggal Pengiriman (Tempat Program Hilang/Penye Jumlah
Dari(Pengirim) Stok Awal Diterima Dikeluarkan /Paraf
Barang/SBBK Penyimpanan/ Unit suaian Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

31
TELP/FAX : KECAMATAN : BULAN : TAHUN :

Pemeriksaan Integrasi Program Risiko Kegiatan Rujukan


Register Pelayanan Laboratorium Terdeteksi Komplikasi***

Status Imunisaisi TT2)


Ibu Bayi PMTCT TB Oleh*** Fasilitas Keshatan***

Keadaan Pulang (H/M)


Keadaan Tiba (H/M)
Konseling*
Refleks Patella (+/-)

Jumlah Janin (T/G)

Catat di buku KIA*


Tinggi Badan (cm)

ARV Profifalksis**
Pretein Urin (+/-)
Status Gizi (M/N)

Thalasemia (+/-)
Gula Darah (+/-)
Usia Kehamilan

Kepala thd PAP

Berinsektisida*
Fe (tab/botol)

Serologi (+/-)
DJJ (x/menit)

Malaria (+/-)
Jamkesmas*

Injeksi TT*
Trimester ke

HBsAg (+/-)
TD (mmHg)

Presentasi1)

Perdarahan
Sifilis (+/-)

Puskesmas
Non Nakes
Hb (gr/dl)
LILA (cm)

RSIA/RSB
TFU (cm)

Kelambu
TB (+/-)

Lain-lain

Lain-lain
TBJ (gr)

Abortus
BB (kg)

(M/BM)

Obat**

Obat**

Infeksi
Nakes
VCT*

HDK

KPD
Tanggal No. Ibu Nama Ibu Anamnesis

RB

RS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

1) Presentasi : 2) Status Imunisasi : *: ** : *** : Obat TB : Hal. ___


KP : Kepala T0, T1, T2, T3, T4, T5 : Jika ya/dilakukan Tulis pada salah satu kolom Tulis nama obat yang diberikan R : Rifampisin Z : Pyrazinamid
BS : Bokong/Sungsang X : Jika tidak H : INH E : Etahmbutol
LLO : Letak Lintang/Obligue

32
REKAPITULASI LAPORAN DISTRIBUSI KELAMBU BERINSEKTISIDA TERPADU

Bulan/Tahun : ..

Sasaran Jumlah Kelambu Terdistribusi


No Provinsi Total
Ibu Hamil Bayi ANC Imunisasi

1 2 3 4 5 6 7

Mengetahui: .., 20.


Kasubdit Malaria Petugas Malaria Pusat,

( ..) ( ..)

Keterangan :
Kolom 1 : Nomor urut pengisian
Kolom 2 : Nama lokasi provinsi yang didistribusikan kelambu
Kolom 3 : Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah provinsi pada tahun berjalan
Kolom 4 : Jumlah sasaran bayi di wilayah provinsi pada tahun berjalan
Kolom 5 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan ANC
Kolom 6 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan imunisasi
Kolom 7 : Total jumlah kelambu terdistribusi di provinsi (5+6)

33
REKAPITULASI LAPORAN DISTRIBUSI KELAMBU BERINSEKTISIDA TERPADU

Provinsi : .
Bulan/Tahun : .

Sasaran Jumlah Kelambu Terdistribusi


No Kabupaten/Kota Total
Ibu Hamil Bayi ANC Imunisasi

1 2 3 4 5 6 7

Mengetahui: .., 20.


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Petugas Malaria Provinsi,

( ..) ( ..)

Keterangan :
Kolom 1 : Nomor urut pengisian
Kolom 2 : Nama lokasi kabupaten/kota yang didistribusikan kelambu
Kolom 3 : Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah kabupaten/kota pada tahun berjalan
Kolom 4 : Jumlah sasaran bayi di wilayah kabupaten/kota pada tahun berjalan
Kolom 5 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan ANC
Kolom 6 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan imunisasi
Kolom 7 : Total jumlah kelambu terdistribusi di kabupaten/kota (5+6)

34
REKAPITULASI LAPORAN DISTRIBUSI KELAMBU BERINSEKTISIDA TERPADU

Kabupaten :
Provinsi :
Bulan/Tahun :

Sasaran Jumlah Kelambu Terdistribusi


No Puskesmas Total
Ibu Hamil Bayi ANC Imunisasi

1 2 3 4 5 6 7

Mengetahui: .., 20.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Petugas Malaria Kabupaten/Kota,

( ..) ( ..)

Keterangan :
Kolom 1 : Nomor urut pengisian
Kolom 2 : Nama lokasi puskesmas yang didistribusikan kelambu
Kolom 3 : Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah puskesmas pada tahun berjalan
Kolom 4 : Jumlah sasaran bayi di wilayah puskesmas pada tahun berjalan
Kolom 5 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan ANC
Kolom 6 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan imunisasi
Kolom 7 : Total jumlah kelambu terdistribusi di puskesmas (5+6)

35
REKAPITULASI LAPORAN DISTRIBUSI KELAMBU BERINSEKTISIDA TERPADU

Puskesmas :
Kabupaten :
Provinsi :
Bulan/Tahun :

Sasaran Jumlah Kelambu Terdistribusi


No Desa/Kelurahan Total
Ibu Hamil Bayi ANC Imunisasi

1 2 3 4 5 6 7

Mengetahui: .., 20.


Kepala Puskesmas, Petugas Malaria,

( ..) ( ..)

Keterangan :
Kolom 1 : Nomor urut pengisian
Kolom 2 : Nama lokasi desa/keluarahan yang didistribusikan kelambu
Kolom 3 : Jumlah sasaran ibu hamil di wilayah desa/kelurahan pada tahun berjalan
Kolom 4 : Jumlah sasaran bayi di wilayah desa/kelurahan pada tahun berjalan
Kolom 5 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan ANC
Kolom 6 : Jumlah kelambu terdistribusi dari kegiatan imunisasi
Kolom 7 : Total jumlah kelambu terdistribusi di desa/kelurahan (5+6)

36
FORMULIR
PENDISTRIBUSIAN KELAMBU BERINSEKTISIDA TERPADU

Nama Petugas/Unit Pelayanan Kesehatan : ..


Kelurahan/Desa : ..
Kecamatan : ..
Kabupaten/Kota : ..
Jumlah Sasaran Ibu Hamil *) : ..
Jumlah Sasaran Bayi *) : ..

Cara Pendistribusian Kelambu


No. Tanggal Nama KK/Ibu/Bayi Alamat Tanda Tangan
ANC **) Imunisasi ***)
1 2 3 4 5 6 7

Mengetahui: .., 20.


Kades/TOMA/TOGA/ Petugas,

( ..) ( ..)

Keterangan :

*) Jumlah sasaran ibu hamil dan bayi adalah jumlah sasaran di wilayah desa/kelurahan pada tahun berjalan

**) Cara pendistribusian kelambu dengani ANC adalah pendistribusian kelambu terpadu melalui kegiatan pemeriksaan kehamilan pada
ibu hamil dengan bidan atau petugas kesehatan
***) Cara pendistribusian kelambu dengani munisasi adalah pendistribusian kelambu terpadu melalui imunisasi pada bayi yang sudah
mendapatkan imunisasi dasar lengkap
Petunjuk pengisian :
Kolom 1 : Nomor urut pengisian
Kolom 2 : Tanggal pengisian formulir saat pendataan
Kolom 3 : Nama penerima kelambu (kepala keluarga/ibu/bayi)
Kolom 4 : Alamat tinggal penerima kelambu
Kolom 5 - 6 : Cara pendistribusian kelambu (Dicentang salah satu)
Kolom 7 : Tanda tangan penerima kelambu

37
REGISTERPENEMUANPENDERITAMALARIATERPADUPADAIBUHAMIL

Tanggal/Bulan/Tahun : MALABUMILTERPADU
Puskesmas :
Kecamatan :
Kabupaten :
Provinsi :

USIA PengobatanMalaria
Skrining JenisParasit Dapat
NO NAMAPENDERITA UMUR KEHAMILAN NAMAKK ALAMAT RDT Mikroskop yangDiberikan
(Ya/Tidak) Kelambu
(minggu) Pf Pv Pm PMix ACT NonACT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Mengetahui: .., 20.


Kepala Puskesmas, Petugas Malaria,

( ..) ( ..)

Keterangan:
Kolom1:Nomorurutpengisian Kolom1013:Jenisparasityangditemukandarihasilpemeriksaan(Dicentangsalahsatu)
Kolom2:Namaibuhamilyangdidata Kolom14:Konfirmasiibuhamilmendapatkankelambu(dicentangjikaya,kosongkanjikatidak)
Kolom3:Usiaibuhamil Kolom1516:Jenispengobatanmalariapadaibuhamil(Dicentangsalahsatu)
Kolom4:Usiakehamilandariibuhamil(dalamminggu)
Kolom5:Namakepalakeluarga/suamidariibuhamilyangdidata
Kolom6:Alamattempattinggaldariibuhamil
Kolom7:PenemuanmalariapadaibuhamilmelaluiskriningpadakegiatanANC(ditulisyaatautidak)
Kolom8:PemeriksaansediaandarahdenganRDT*
Kolom9:PemeriksaansediaandarahdenganMikroskop*
(*) Dicentang salah satu antara Kolom 8 dan Kolom 9

38
REKAPITULASIPENEMUANPENDERITAMALARIATERPADUPADAIBUHAMIL

MALB
BUMIL
Bulan/Tahun TERPADU
Puskesmas
Kecamatan
Kabupaten
Provinsi

JenisParasit PengobatanMalaria
NO DESA/KELURAHAN SasaranIbuHamil Skrining TanpaSkrining RDT Mikroskop JumlahKelambu
Pf Pv Pm PMix ACT NonACT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Mengetahui: .., 20.


Kepala Puskesmas, Petugas Malaria,

( ..) ( ..)

Kolom1:Nomorurutpengisian Kolom11:JumlahPmixyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom2:Namadesa/kelurahandiwilayahpuskesmas Kolom12:JumlahkelambuyangdibagikankepadaibuhamildenganmalariadalamkegiatanANC
Kolom3:Jumlahsasaranibu Kolom13:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanACT
Kolom4:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringmelaluiskrining Kolom14:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanNonACT
Kolom5:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringtanpamelaluiskrining(misalkunjunganpada
saatsakit)
Kolom6:JumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganRDT
Kolom7:Jumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganmikroskop
Kolom8:JumlahPfyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom9:JumlahPvyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom10:JumlahPmyangditemukandarihasilpemeriksaan

39
REKAPITULASIPENEMUANPENDERITAMALARIATERPADUPADAIBUHAMIL

Bulan/Tahun MALCBUMILTERPADU
Kabupaten
Provinsi

JenisParasit PengobatanMalaria
NO Puskesmas SasaranIbuHamil Skrining TanpaSkrining RDT Mikroskop JumlahKelambu
Pf Pv Pm PMix ACT NonACT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Mengetahui: .., 20.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Petugas Malaria Kabupaten/Kota,

( ..) ( ..)

Kolom1:Nomorurutpengisian Kolom11:JumlahPmixyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom2:NamaPuskesmasdiwilayahkabupaten/kota Kolom12:JumlahkelambuyangdibagikankepadaibuhamildenganmalariadalamkegiatanANC
Kolom3:Jumlahsasaranibuhamildipuskesmasdalamwilayahkabupaten/kota Kolom13:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanACT
Kolom4:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringmelaluiskrining Kolom14:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanNonACT
Kolom5:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringtanpamelaluiskrining(misalkunjunganpada
saatsakit)
Kolom6:JumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganRDT
Kolom7:Jumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganmikroskop
Kolom8:JumlahPfyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom9:JumlahPvyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom10:JumlahPmyangditemukandarihasilpemeriksaan

40
REKAPITULASIPENEMUANPENDERITAMALARIATERPADUPADAIBUHAMIL

MALD
BUMIL
Bulan/Tahun TERPADU
Provinsi

JenisParasit PengobatanMalaria
NO Kabupaten/Kota SasaranIbuHamil Skrining TanpaSkrining RDT Mikroskop JumlahKelambu
Pf Pv Pm PMix ACT NonACT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9 i
10
11
12
13
14
15

Mengetahui: .., 20.


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Petugas Malaria Provinsi

( ..) ( ..)

Kolom1:Nomorurutpengisian Kolom11:JumlahPmixyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom2:Namakabupaten/kotadiwilayahprovinsi Kolom12:JumlahkelambuyangdibagikankepadaibuhamildenganmalariadalamkegiatanANC
Kolom3:Jumlahsasaranibuhamildikabupaten/kotadalamwilayahprovinsi Kolom13:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanACT
Kolom4:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringmelaluiskrining Kolom14:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanNonACT
Kolom5:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringtanpamelaluiskrining(misalkunjunganpadasaatsakit)
Kolom6:JumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganRDT
Kolom7:Jumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganmikroskop
Kolom8:JumlahPfyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom9:JumlahPvyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom10:JumlahPmyangditemukandarihasilpemeriksaan

41
REKAPITULASIPENEMUANPENDERITAMALARIATERPADUPADAIBUHAMIL

MALE
BUMIL
Bulan/Tahun TERPADU
Provinsi

JenisParasit PengobatanMalaria
NO Kabupaten/Kota SasaranIbuHamil Skrining TanpaSkrining RDT Mikroskop JumlahKelambu
Pf Pv Pm PMix ACT NonACT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9 i
10
11
12
13
14
15

Mengetahui: .., 20.


Kasubdit Malaria, Petugas Malaria Pusat

( ..) ( ..)

Kolom1:Nomorurutpengisian Kolom11:JumlahPmixyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom2:Namaprovinsi Kolom12:JumlahkelambuyangdibagikankepadaibuhamildenganmalariadalamkegiatanANC
Kolom3:Jumlahsasaranibuhamildiprovinsi Kolom13:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanACT
Kolom4:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringmelaluiskrining Kolom14:JumlahibuhamildenganmalariayangmendapatkanpengobatanNonACT
Kolom5:Jumlahibuhamildenganmalariayangterjaringtanpamelaluiskrining(misalkunjunganpadasaatsakit)
Kolom6:JumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganRDT
Kolom7:Jumlahibuhamildenganmalariayangdiperiksadenganmikroskop
Kolom8:JumlahPfyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom9:JumlahPvyangditemukandarihasilpemeriksaan
Kolom10:JumlahPmyangditemukandarihasilpemeriksaan

42
Cheklis Supervisi Pelaksanaan Integrasi

PROVINSI

Persiapan
1). Apakah sudah dilakukan perencanaan kegiatan integrasi/keterpaduan pengedalian
malaria melalui program imunisasi, ibu hamil :
- Sosialisasi dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan terpadu pengendalian malaria,
pelayanan ibu hamil dan imunisasi
- Identifikasi wilayah sasaran kegiatan
- Koordinasi kegiatan
2). Apakah sudah ada data target sasaran:
- Daerah endemisitas malaria
- Jumlah ibu hamil dan bayi
- Identifikasi dan distribusi kebutuhan:
- Vaksin dan RDT
- Kelambu berinsektisida
- Sarana dan prasarana
- Tenaga
- Biaya
4). Jadwal kegiatan
5). Pelaksanaan
Melakukan sosialisasi dan fasilitasi kepada kabupaten/kota serta koordinasi instansi
lintas program dan lintas sektor terkait .

4. Monitoring dan Evaluasi


c. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis ke Kabupaten/Kota
d. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan terpadu

G. KABUPATEN/KOTA
1. Persiapan
d. Merencanakan kegiatan:
- Fasilitasi pelaksanaan kegiatan terpadu pengendalian
malaria, pelayanan ibu hamil dan imunisasi
- Identifikasi wilayah sasaran kegiatan
- Koordinasi kegiatan
e. Penentuan target sasaran:
- Jumlah ibu hamil dan bayi

f. Identifikasi dan distribusi kebutuhan:

43
- Vaksin dan RDT
- Kelambu berinsektisida
- Sarana dan prasarana
- Tenaga
- Biaya
4). Jadwal kegiatan

2. Pelaksanaan
Melakukan sosialisasi dan fasilitasi kepada puskesmas serta koordinasi instansi
lintas program dan lintas sektor terkait.

3. Monitoring dan Evaluasi


c. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis ke puskesmas
d. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
terpadu

H. PUSKESMAS

1. Persiapan
f. Merencanakan kegiatan:
- Pelaksanaan kegiatan terpadu pengendalian malaria,
pelayanan ibu hamil dan imunisasi
- Identifikasi wilayah sasaran kegiatan
- Koordinasi kegiatan
g. Penentuan target sasaran:
- Jumlah ibu hamil dan bayi
h. Identifikasi dan distribusi kebutuhan:
- Vaksin dan RDT
- Kelambu berinsektisida
- Sarana dan prasarana
- Tenaga
- Biaya
i. Jadwal kegiatan
j. Melakukan sosialisasi kepada sasaran tentang pelaksanaan
kegiatan terpadu melalui aparat desa/kelurahan

2 . Pelaksanaan
d. Melakukan penapisan (skrining) malaria terhadap ibu hamil dilaksanakan pada
saat kunjungan pertama pemeriksaan kehamilan disertai dengan pemberian

44
kelambu berinsektisida dan pemberian pengobatan sesuai pedoman
penatalaksanaan kasus malaria.
e. Melaksanakan pelayanan imunisasi dasar dan mengidentifikasi bayi yang
sudah mendapat imunisasi lengkap (imunisasi BCG, DPT/HB 1,2,3 , Polio 1,2,3 ,4
dan campak) untuk mendapat kelambu berinsektisida.
f. Mencatat dan melaporkan hasil kegiatan kegiatan terpadu pengendalian
malaria, pelayanan ibu hamil dan imunisasi.

3. Monitoring dan Evaluasi


c. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis ke Desa/kelurahan.
d. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan terpadu
menggunakan checklist.

45
TIM PENYUSUN

Pengarah : Direktur P2B2

1.Staf Teknis Subdit Malaria


2.Staf Teknis Subdit Imunisasi
3.Staf Teknis Subdit Ibu Hamil

46

Anda mungkin juga menyukai