Anda di halaman 1dari 7

AKAR DAN VISI SOSIAL CYBERSPACE

DISUSUN OLEH :
Kelompok 3

Muslimah 06144224
Muh. Aswir Abidin 06144144
Yusrifar Ilyas 02104140

SI. RS 72

STMIK PROFESIONAL MAKASSAR


SISTEM INFORMASI
2017 / 2018
A. Pengertian dan Akar Sosial Cyberspace

Asal kata dari Social Cyberspace adalah sejak berkembanganya teknologi informasi
yang ditandai perkembangan perangkat-perangkat pengolah informasi seperti komputer,
maka sistem jaringan komunikasi menjadi semacam infrastruktur bagi teknologi
informasi. Hubungan bisnis melalui komunikasi konvensional via telepon misalnya,
dirasakan sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan dalam dunia perdagangan global.
Internet banyak digunakan, bahkan tidak hanya informasi-informasi yang sifatnya
ekonomis, informasi sebagai entertainment juga menjadi bagian jaringan komunikasi
yang global ini. Konvergensi antara telekomunikasi dan informatika kemudian
menghasilkan sebuah media baru yang oleh penggunanya disebut-sebut sebagai
cyberspace, suatu dunia maya yang bergerak tanpa batas. Semua informasi yang
merupakan hasil ekspresi pikiran dan gagasan manusia tertuang di dalamnya. Seolah
setiap orang dapat menuangkan dengan bebas setiap ide dan gagasannya yang merupakan
manifestasi dari prinsip kebebasan mengemukakan pendapat.
Cyberspace berasal dari bahasa Yunani, asal katanya adalah kubernan yang berarti
ruang maya tanpa batas, imajinatif dan dapat dihayati melalui perwujudan virtual.
Cyberspace merupakan ruang yang diwujudkan melalui (jaringan) computer, sifatnya
digital dan direpresentasikan dalam satuan bit. Implementasi Cyberspace dalam
kehidupan perkembangan cyberspace telah mempengaruhi kehidupan sosial pada
berbagai tingkatannya. Keberadaan cyberspace tidak saja telah menciptakan perubahan
sosial yang sangat mendasar. Pengaruh cyberspace terhadap kehidupan sosial setidaknya
tampak pada tiga tingkat : individu, antar individu, dan komunitas.
Pada tingkat individu, cyberspace menciptakan perubahan mendasar dalam
pemahaman kita tentang diri dan identitas. Struktur cyberspace membuka ruang yang
lebar bagi setiap orang untuk secara artifisial menciptakan konsep tentang diri dan
identitas. Kekacauan identitas akan mempengaruhi persepsi, pikiran, personalitas, dan
gaya hidup setiap orang. Bila setiap orang bisa menjadi siapa pun, sama artinya semua
orang bisa menjadi beberapa orang yang berbeda pada saat yang sama. Pada akhirnya
yang ada dalam cyberspace adalah permainan identitas: identitas baru, identitas palsu,
identitas ganda, identitas jamak.
Pada tingkat interaksi antar individu, hakikat cyberspace sebagai sebagai dunia yang
terbentuk oleh jaringan (web) dan hubungan (connection) bukan oleh materi. Saling
berhubungan dan saling bergantungan secara virtual merupakan ciri dari cyberspace.
Karena hubungan, relasi, dan interaksi sosial di dalam cyberspace bukanlah antar fisik
dalam sebuah wilayah atau teritorial, yaitu interaksi sosial yang tidak dilakukan dalam
sebuah teritorial yang nyata.
Pada tingkat komunitas, cyberspace dapat menciptakan satu model komunitas
demokratis dan terbuka. Karena komunitas virtual dibangun bukan di dalam teritorial
yang konkret, maka persoalan didalamnya adalah persoalan normatif, pengaturan, dan
kontrol. Dalam komunitas virtual cyberspace, pemimpin, aturan main, kontrol social
tersebut tidak berbentuk lembaga, sehingga keberadaannya sangat lemah. Jadi, di
dalamnya, seakan-akan apa pun di perbolehkan.
B. Visi Sosial Cyberspace

Visi dari sosial cyberspace adalah sebagai sebuah infrastruktur dan jaringan,
cyberspace telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional terutama peranannya
sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai
informasi yang dibutuhkan. Informasi pada cyberspace umumnya disebarkan melalui
suatu halaman website yang dibuat dengan format bahasa pemrograman HTML
(Hypertext Markup Languange).

C. Kelebihan Dan Kekurangan Cyberspace

Cyberspace yang selama ini kita kenal dengan sebutan internet. Cyberspace itu
sendiri merupakan wadah untuk banyak orang berkomunikasi secara vitual, oleh karena
itu komunikasi yang terjadi di cyberspace disebut sebagai komunikasi virtual.
Komunikasi virtual memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari
cyberspace itu sendiri membuat dunia ini menjadi sebuah ruang yang tanpa batas.
Dengan menggunakan komunikasi virtual para pelaku komunikasi ini tidak mengenal
akan batas geografis dan perbedaan ruang dan waktu karena semua kendala seperti yang
terdapat pada komunikasi klasik ini dapat teratasi.

Kita dapat bertemu dan berkomunikasi dengan semua orang dipenjuru dunia di
dalam cyberspace. Keunggulan dari komunikasi virtual dibandingkan alat komunikasi
lainnya adalah tingkat kecepatan dan keefisienannnya, ia bisa menyiarkan pesan dan
informasi yang dibutuhkan oleh users secara langsung. Internet juga sangat efektif
sebagai alat berkomunikasi dengan banyak orang sekaligus, apabila kita menggunakan
telepon selular maksimal kita melakukan teleconference dengan 3 hingga 10 orang.
Namun di cyberspace kiat bisa berkomunikasi dan ber-teleconference dengan 1000 orang
atau bahkan lebih dalam 1 waktu dan 1 ruang yaitu cyberspace. Berikut kelebihan lain
dari cyberspace :

1) Menciptakan semacam gaya hidup yang terbebas dari tekanan lingkungan


seputar status social.
2) Di dalam cyberspace tidak ada perebutan teritorial dalam pengertian fisik,
sehingga dampak konflik akibat perebutan ruang fisik dapat dikurangi. Semua
orang dapat menciptakan space sendiri-sendiri tanpa harus menggangu atau
diganggu orang lain.
3) Suatu tempat untuk menciptakan kebebasan dan demokrasi, bagi mereka yang
tidak merasa tidak puas dengan kebebasan dan demokrasi di dunia nyata.
4) Sarana untuk berdiskusi, bertukar ide, dan wadah untuk menghimpun aspirasi
tanpa harus takut ada yang mengintimidasi.
5) Melepaskan manusia dari penjara tubuh. Tubuh tidak lagi dibatasi oleh
keterbatasan arsitektural dan alam.
6) Tempat pelepasan diri dari beban hidup, tekanan jiwa, tekanan politik, tekanan
keluarga.
7) Tempat orang menciptakan otoritas dan kekuatan bagi dirinya sendiri yang tidak
ia peroleh dikehidupan nyata.
8) Cyberspace menyediakan informasi yang bebas untuk diakses, kebebasan
berbicara, kebebasan mengkritik.

Namun cyberspace juga memiliki sejumlah keterbatasan atau kekurangan


diantaranya sifat dari komunikasi yang terjadi di cyberspace itu sendiri bersifat luas.
Sehingga membuat proximity (kedekatan) antar users terasa kurang. Sangat berbeda
dengan pangguna telepon yang pasti sudah saling mengenal satu sama lain. Cyberspace
juga acap kali digunakan sebagai wadah untuk cybercrime, seperti ancaman, penipuan,
bahkan pelecehan seksual dan para pelaku cybercrime lebih susah untuk ditemukan.
Karena belum ada cyberlaw yang cukup kuat untuk membasmi cybercrime. Keterbatasan
lain dari cyberspace adalah terkadang memuat beberapa orang terjebak dalam dunia
maya tersebut, mereka menomor-duakan kehidupan nyatanya. Karena ia merasa dia lebih
merasakan kehidupan seperti apa yang ia inginkan di cyberspace. Berikut kekurangan
dari cyberspace :

1. Bisa menimbulkan ketergantungan pada para pemakainya, karena banyaknya


kebebasan berfantasi yang ditawarkan.

2. Menciptakan cyber selfishness, cybercrime, cyber violence, cyberporn,


cyberanarchy, dan semiotic violence seorang yang tidak bertanggungjawab
secara social akibat dari sifat cyberspace yang anonim.
3. Pada kenyataannya egalitarianisme ( yaitu tidak terbatas oleh kepemilikan) itu
tidak terbentuk, karena tetap saja ada elit yang mendominasi komunikasi
cyberspace. Tetap terjadi cyber western imperialism.

4. Punya sifat ekslusif, terbatas untuk orang-orang tertentu (kalangan yang mampu
dan tahu).

5. Memunculkan future worship (memuja masa depan). Menganggap nilai yang


ada saat ini dan teknologi yang akan datang sebagai suatu kebenaran, sedangkan
nilai dari masa lalu tidak masuk akal.

D. Penanggulangan Kejahatan Cyberspace

Beberapa langkah penting yang harus dilakukan setiap negara dalam


penanggulangan kejahatan cyberspace adalah:

a. Melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta hukum acaranya, yang


diselaraskan dengan konvensi internasional yang terkait dengan kejahatan
tersebut.

b. Meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer nasional sesuai standar


internasional.

c. Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum mengenai


upaya pencegahan, investigasi dan penuntutan perkara-perkara yang
berhubungan dengan cyberspace.

d. Kesadaran warga negara mengenai masalah cyberspace serta pentingnya


mencegah kejahatan tersebut terjadi.

E. Dampak-dampak Cyberspace

Dampak Positif Cyberspace :

1. Sharing informasi.

2. Media belajar.

3. Membina pertemanan.

4. Media hiburan.
Dampak Negatif Cyberspace :

1. Cybercrime.

2. Pornografi.

3. Violence and gore (kekejaman dan kesadisan).

4. Penipuan.

5. Carding (penyalahgunaan kartu kredit).

6. Perjudian.

7. Mengurangi sifat sosial manusia

F. Aspek Teknologi, Social Dan Institusi Yang Mempengaruhi Social Cyberspace

Dengan berkembangnya teknologi internet maka orang orang dalam melakukan


aktivitasnya telah terbantu dengan internet dan teknologi dan untuk kebutuhan
bersosialisasi mereka lebih senang dengan memilih sosial cyberspace yang praktis.

G. Social dan Institusi

Kebutuhan sosial yang tinggi untuk saling berintegrasi telah membuat sosial
cyberspace menjadi pilihan.

H. Contoh Social Cyberspace :

1. Facebook

Studi Compete.com bulan Januari 2009 menempatkan Facebook sebagai


layanan jejaring sosial yang paling banyak digunakan menurut jumlah pengguna
aktif bulanan di seluruh dunia. Entertainment Weekly menempatkannya di daftar
"terbaik" akhir dasawarsa dengan komentar, "Bagaimana caranya kita menguntit
mantan kekasih kita, mengingat ulang tahun rekan kerja kita, mengganggu teman
kita, dan bermain Scrabulous sebelum Facebook diciptakan?" Quantcast
memperkirakan Facebook memiliki 138,9 juta pengunjung bulanan di AS pada Mei
2011. Menurut Social Media Today pada April 2010, sekitar 41,6% penduduk
Amerika Serikat memiliki akun Facebook. Meski begitu, pertumbuhan pasar
Facebook mulai turun di sejumlah wilayah dengan hilangnya 7 juta pengguna aktif
di Amerika Serikat dan Kanada pada Mei 2011.

2. Twitter

Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter
Inc., yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan
penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut kicauan (tweets).
Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman
profil pengguna. Kicauan bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi
pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat
kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut ("follower").

3. Google Plus

Google+ atau Google Plus adalah jejaring sosial yang dioperasikan oleh
Google Inc. Google+ diluncurkan pada 28 Juni 2011 dengan sistem undangan untuk
diuji coba.Di hari tersebut, pengguna Google+ diijinkan untuk mengundang teman
di atas 18 tahun, untuk membuat akun. Namun, ini segera dihentikan sehari
kemudian setelah pembuatan akun semakin membeludak.

4. Line

Line adalah sebuah aplikasi pengirim pesan instan gratis yang dapat
digunakan pada berbagai platform seperti telepon cerdas, tablet, dan komputer. Line
difungsikan dengan menggunakan jaringan internet sehingga pengguna Line dapat
melakukan aktivitas seperti mengirim pesan teks, mengirim gambar, video, pesan
suara, dan lain lain. Line pertama kali di rilis pada Juni 2011 dan mulanya hanya
dapat digunakan pada sistem iOS dan Android. Setelah sukses pada kedua sistem
tersebut LINE masuk dalam sistem operasi besutan BlackBerry. Lalu pada tahun
2012, LINE resmi meluncurkan aplikasi yang dapat digunakan pada perangkat Mac
dan Windows. diklaim sebagai aplikasi pengirim pesan instan terlaris di 42 negara.

Anda mungkin juga menyukai