PENDAHULUAN
Sistem kontrol atau kendali saat ini mulai bergeser pada otomatisasi sistem kontrol
yang menuntut penggunaan komputer, sehingga campur tangan manusia dalam pengontrolan
sangat kecil. Bila dibandingkan dengan pengerjaan secara manual, sistem peralatan yang
dikendalikan oleh komputer akan memberikan keuntungan dalam hal efisiensi, keamanan,
dan ketelitian. Kemampuan komputer, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat
Pada makalah ini kita akan membahas mengenai Lampu penerangan,dimana lampu
penerangan memiliki banyak sekali variasi, fungsi, dan bentuk, yang dalam hal ini
disesuaikan pada bentuk dan kapasitas besarnya ruangan yang akan menggunakan fasilitas
penerangan tersebut. Salah satu bangunan di perusahaan kita yang banyak menggunakan
lampu penerangan adalah gudang feni eksport, dimana lampu penerangan yang ada saat ini
masih menyala di saat siang hari bahkan menyala selam 24 jam sehingga menyebabkan
pemborosan energi listrik serta menyebabkan banyaknya komponen peralatan lampu yang
waktu on/off lampu penerangan yang ada pada gudang tersebut.Dengan alat pengontrol ini
1
Dengan kata lain nantinya dapat meminimalisir pemborosan energi listrik beban lampu
yang disebabkan konsumsi penggunaan lampu yang tidak efisien tersebut.Atas dasar alasan
inilah, penulis membuat sebuah sistem ON- OFF lampu penerangan berbasis fotocell dan
limit swich. Sistem ini menggunakan magnetic contactor (MC) sebagai pengendali utama.
1.2. Permasalahan
eksport adalah :
2. Lampu sering menyala pada saat siang hari atau bahkan menyala selama 24 jam
walaupun tidak ada aktifitas pada gudang tersebut sehingga menyebkan pemborosan
energy listrik.
Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Makalah ini di fokuskan pada lampu penerangan dengan menggunakan control otomatis.
2. Sensor cahaya (photocell),saklar limit (limit switch) dan saklar tekan (push button)
sebagai sensor ON/OFF sistem pengendali lampu penerangan.
2
1.4. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penulisan makalah ini adalah :
Dalam mendapatkan data untuk penyusunan makalah ini, kami mengunakan metode
1. Pengamatan di Lapangan.
Pengamatan dimaksudkan untuk memperoleh data-data aktual yang merupakan
gambaran nyata yang terjadi di lokasi. Pengamatan di lapangan dilakukan dengan jalan :
a. Observasi : Melakukan pengamatan secara langsung jalannya proses yang menjadi
objek penelitian.
b. Wawancara : Untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan melakukan
Studi Pustaka ini adalah mencari bahan referensi untuk landasan teori dari makalah
ini dengan jalan membaca berbagai macam literatur baik yang bersumber dari buku-buku
ilmiah milik pribadi maupun yang bersumber dari arsip kepustakaan milik perusahaan
sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan.
3
Bab II. Teori dasar.
BAB II
TEORI DASAR
4
Kontrol otomatis adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan/dihubungkan
Kontrol automatic atau yang dikenal dengan sistem pengendalian otomatis (automatic
control system) merupakan level ke 2 dalam hirarki sistem otomatis. Dalam sistem
otomatis kegiatan pengontrolan dan monitoring yang biasa dilakukan manusia bisa
serta resiko yang mungkin timbul dari sistem yang dikontrol semakin menguatkan
sistem otomasi dapat diwujudkan, ditambah dengan suatu kecerdasan melalui program
yang ditanamkan dalam sistem tersebut , maka akan semakin meringankan tugas-tugas
manusia. Derajat otomasi yang makin tinggi akan mengurangi peranan dan meringankan
5
3. Sebgai pengontrol Tekanan
1. Sistem Pengendalian Untai Terbuka (Open loop system), adalah sustu system yang
2. Sistem Pengendalian Untai Tertutup(Closed Loop System ), adalah suatu system yang
Sistem Kendali Loop Terbuka adalah suatu sistem kendali yang keluarannya tidak akan
berpengaruh terhadap aksi kendali. Sehingga keluaran sistem tidak dapat diukur dan tidak
dapat digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan masukan. Jadi pada setiap
masukan akan didapatkan suatu kondisi operasi yang tetap. Sedangkan ketelitiannya akan
tergantung pada kalibrasi. Dalam prakteknya sistem kendali loop terbuka dapat
digunakan jika hubungan output dan inputnya diketahui serta tidak adanya gangguan
6
Gambar 2.1 Sistem Kendali Loop Terbuka
7
Sistem kendali loop tertutup adalah suatu sistem yang keluarannya berpengaruh langsung
terhadap aksi kendali. Yang berupaya untuk mempertahankan keluaran sehingga sama
bahkan hampir sama dengan masukan acuan walaupun terdapat gangguan pada sistem.
Jadi sistem ini adalah sistem kendali berumpan balik, dimana kesalahan penggerak adalah
selisih antara sinyal masukan dan sinyal umpan balik (berupa sinyal keluaran dan
proses untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran mendekati harga yang
diingankan.
BAB III
8
PEMBAHASAN
Gudang Feni Ekspor menggunakan lampu penerangan jenis Lampu Mercury masing-
masing berdaya 400 Watt sebanyak 72 titik lampu sebagai sumber pencahayaan
saklar change over switch (COS) sebanyak 19 saklar yang dioperasikan secara
manual maka operator kadang lupa memadamkan lampu penerangan disaat sudah
sumber penerangan di dalam gudang menjadi tidak maksimal, hal inilah yang sering
yaitu dengan cara membuat control otomatis yang dapat mengontrol sistim ON/OFF
9
Adapun skema rangkaian sistim control otomatis yang dimaksud adalah sbb:
Komponen utama yang dipakai untuk membuat kontrol otomatis ini adalah sbb:
10
Photocell (LDR)
Photo Cell merupakan sejenis rangkaian elektronik yang berisi komponen LDR (light
dependent resistor) di dalamnya, berfungsi sebagai saklar otomatis yang on dan off-
nya bisa disetting secara otomatis berdasarkan sensor cahaya.
Limit switch
Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi
menggantikan tombol.
11
Cara kerja limit switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya akan menghubung
pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan
akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam kategori
sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi
perubahan mekanik pada sensor tersebut. Penerapan dari limit switch adalah sebagai
sensor posisi suatu benda (objek) yang bergerak. Simbol limit switch ditunjukan pada
Gambar berikut:
Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan kapasitas yang besat. Umumnya MC terdiri
Cara kerja
Magnetic Contactor (MC) yaitu dengan cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai
sebuah MC adalah koil dan kontak utama. Koil dipergunakan untuk menghasilkan
12
medan magnet yang akan menarik kontak utama sehingga terhubung pada masing
masing pole.
Prinsip Kerja
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa
Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada
saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika
dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC
akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi
dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang
bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik
maka gambar prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :
Push button
13
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang
berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik.
kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting
karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti
14
Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push button
Open).
NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya terbuka
(aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar ditekan, kontak yang
NO ini akan menjadi menutup (Close) dan mengalirkan atau menghubungkan arus
listrik. Kontak NO digunakan sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit
(Push Button ON).
NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya
tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push button ditekan,
kontak NC ini akan menjadi membuka (Open), sehingga memutus aliran arus listrik.
Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button
Off).
Cara kerja : Bila arus yang mengalir pada NFB ini melebihi dari In (arus nominal)
NFB dalam bahasa indonesia bisa diartikan sebagai pemutus tanpa sikring, berfungsi
untuk menghubungkan dan memutus tegangan/arus utama dengan sirkuit atau beban,
selain itu berfungsi juga untuk memutuskan/melindungi beban dari arus yang
berlebihan ataupun jika terjadi hubung singkat. Cara kerja NFB, ketika arus yang
mengalir melaluinya melebihi dari nilai yang tertera pada NFB maka secara otomatis
NFB akan memutuskan arusnya gambar diatas adalah NFB 3 Phase umumnya
15
Gambar 3.6 NFB & Simbol
Secara garis besar rangkaian control otomatis ini bekerja berdasarkan 3 jenis pengendali yaitu
dan sensor limit swich berfungsi untuk mensuplay/memutus tegangan ke coil MC 1 & 2.
photocell berfungsi untuk mensuplay/memutus arus listrik ke coil MC 1. Photo cell umumnya di
pasang pada daerah yang tidak terlindungi oleh suatu benda yang dapat menghalangi cahaya
alami serta daerah yang tidak terkena oleh cahaya buatan.berdasarkan prinsip kerja photo cell
Apabila kondisi cuaca disekitar photocell tersebut gelap maka nilai resistansinya/tahanannya
akan menjadi rendah sehingga menghantarkan arus listrik ke coil MC 1. Sebaliknya pada kondisi
cuaca terang, nilai resistansinya menjadi tinggi sehingga arus tidak dapat mengalir sampai ke coil
MC 1.
Limit switch saklar limit di pasang pada pintu utama gudang.saat pintu utama gudang di tutup
rapat katup limit swich terkekan oleh pintu sehingga menyebabkan posisi terminal kontak yang
ada dalam limit switch menjadi terputus (open) demikian juga sebaliknya jika pintu utama
16
terbuka katup limit switch berubah posisi menyebabkan terimal kontak tersambung (close)
dimana terminal kontak limit switch ini berfungsi untuk mensuplay/memutuskan arus listrik
Push button atau tombol tekan di pasang pada panel control yang berfungsi untuk memberi
Magnetic contactor satu (MC 1) berfungsi untuk menghubung/memutus suply arus listrik ke
lampu penerangan sebanyak 48 titik lampu melalui kontak utamanya, sedangkan pada auxiliari
Magnetic contactor dua (MC 2) berfungsi untuk menghubung/ memutus suply arus listrik ke
NFB berfungsi sebagai penghubung/pemutus sekaligus pembatas arus listrik yang akan
mensuplay daya listrik dari sumber menuju ke beban lampu penerangan. Output dari NFB di
masukkan keterminal input masing masing contactor untuk di lakukan pensaklaran sebelum
menuju ke beban.
Berikut di bawah ini gambar instalasi dan sistim pengendali lampu penerangan gudang feni
17
18
Gambar 3.7 Control Lampu Penerangan Gudang Feni Ekspor Sebelum Dimodifikasi
19
Gambar 3.8 Control Lampu Penerangan Gudang Feni Ekspor setelah Dimodifikasi
20
Gambar 3.9 Lay Out Titik Lampu Gudang FeNi Ekspor
Keterangan:
Warna = Posisi Otomatis (24 Titik Lampu)
2.3.4. Warna
Keuntungan =Keuangan dan Nilai Ekonomis
Posisi Manual (72 Titik Lampu)
Estimasi penghematan energi yang dapat dilakukan pada gudang feni eksport dengan asumsi
operator lupa memadamkan lampu peneranagn yaitu sbb:
21
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
1. Tingkatkan inovasi untuk mencapai efisiensi dengan cara melihat sumber yang
menjadi penyebab pemborosan.
2. Pengunaan sistem control ini dapat di aplikasikan pada pasilitas perusahaan yang
menggunakan banyak lampu penerangan tanpa mengurangi fungsi dari lampu
penerangan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
1. Arifin, Zaenal dan Sukoco. 2008. Teknologi Motor Diesel. Bandung : Alfabeta.
22
2. Aming. 2010. Fitting Lampu Sensor Gerak.http://multicontrol.indonetwork.co.id/18
91542/fitting-lampu-sensor-gerak.htm,.
4. Dilouie, Craig. 2006. Lighting Controls Handbook. London : Taylor & Francis Ltd.
5. Donegan, Fran J. 2007. Creative Homeowner. Park Way.A Division of Federal Marketing
Corp.
6. Google. 2010. Hotel Card Key Switch, Energy Saving Switch, Card Holder Speedkey
Technology Limited. http://www.fuzing.com/vli/004015a0b302/Hote l-Card-Key-Switch-
Energy-Saving-SwitchCard-Holder,
7. Google. 2010. Rangkaian Sensor Gerak atau Sensor Gerak Infra Merah.
http://electronicandlife.blogspot.com/2010/05/r angkaian/sensor/gerak-sensor-gerak.html.
9. Joshi, Hemant. 2008. Residential, Commercial And Industrial Electrical System. New
Delhi: Tata mcGraw-Hill Publising Company Limited hal 188.
23