Anda di halaman 1dari 4

CHRISTIAN WORLDVIEW DALAM PERSPEKTIF PENDEKATAN TRANSKULTURAL

Writen by : Dr. Fr. Maria Susila Sumartiningsih, SKp., MPd.

Abstarct
Dewasa ini Perawat Kristiani semakin dituntut lebih mampu mengimplementasikan teori trankultural
yang dikuatkan pada tatanan pelayanan keperawatan. Tulisan ini dilandaskan pada kajian teoritik
Transkultural Nursing yang digagas oleh Madeleine Leininger. Guna memperoleh gambaran kontekstual
secara komprehensip, penulis memperkaya kajian teori dari beberapa penulis lain. Secara empiris
mengindikasikan bahwa keragaman kultur yang dihadapi oleh Perawat memunculkan problema etik. Sehingga
diperlukan pemecahan masalah keperawatan secara etik dan profesional sebagai pedoman dalam memberikan
alternatif penyelesaian dan antisipasinya. Perawat Kristiani harus kapabelmengaplikasikan Christian worldvie.

Key words: Cristian worldview, Transcultutal Nursing, Pelayanan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penting bagi perawat kristiani untukmampu Terkait dengan pemikiran tersebut maka
memberikan pelayananan keperawatan secara penulis mencoba memaparkan tema pokok tulisan
holistik dan komprehensif. Salah satu upaya yang ilmiah yang bertajuk Christian Worldview dalam
dapat dgunakan untuk mendukung kemampuan ini Perspectif Pendekatan Transkultural
dengan melandaskan pada konsep transkulturalal.
Fenomena menunjukkan bahwa masih sering BAB II KAJIAN TEORITIK
rancuuntuk membedakan antara dimensi spiritual
dan dimensi lainnya, khususnya dimensi psikologi A. Paradigma Pandangan Kristiani (Christian
untuk kemudian mengembangkanya keterkaitan Worldview) danTranskultural dalam Teori
hubungan antara keragaman kultural dengan Keperawatan (Trankulturalal Nursing
spiritual. Theory)
Christian worldview adalah cara Transkultural Nursing bermanfaat untuk
pandangmanusia terhadap dunia dan hidup sesuai membekalkan Perawat agar mampu memberikan
dengan pandangan Alkitab (biblical worldview), apresiasi terhadap perbedaan kultur dan
artinyacara pandangyang diupayakan sesuai dengan mentransformasikan perbedaan tersebut sebagai
cara pandangAllah sang Pencipta. Pandangan potensi dan kekuatan pasien dalam mencapai
Kristiani adalah ekspresi simbolik yang beragam derajad kesehatannya..
dan merupakan respon seseorang terhadap sesuatu Kultural adalah nilai hidup, aset dan
yang dipahami sebagai nilai yang tidak terbatas. sekaligus pola kehidupan yang sangat menentukan
Dengan demikian, akan menjadi lebih mudah pandangan dirinya terhadap hidup dan kesehatan.
dalam memahami, menghayati dan Cultural nursing care adalah teori yang bersifat
mengaplikasikannya dalam kehidupan profesi holistik, didalamnya mengandung makna yang
sebagai Perawat Kristiani. meggambarkan totalitas kehidupan manusia,
Hal penting yang harus dipahami oleh Perawat termasuk struktur sosial (social cultural),
tentang kultur adalah sebagai suatu fenomena yang pandangan (worldview), nilai kultural (cultural
tidak terpisahkan dari Injil dan Penebusan. value), konteks lingkungan (environment contect),
Sepertihalnya motto yang disampaikan oleh Jay bahasa (language), etnik (etnic) dan sistem
Wegler (2005): Biblical worldview is the very profesional (professional system).
foundation of ethics, life decisions,values, kultural Barnum (1998). Dan rew & Boyle
dan behaviour (1995)dalam Farldan &Leininger 2002memaparkan
Transkulturalal Nursing dikembangkan oleh bahwa Cultural Nursingparadigm menekankan
Madeleine Leininger dari disiplin ilmu antropologi, pada 4 aspek, yaitu worldview, fith, values dan
namun teori ini sangat relevan dengan kondisi concepts. Keempatnya melandasi perawat untuk
keperawatan Indonesia yang berkarekteristik multi menentukan jenis, strategi pengambilan keputusan,
budaya, multi religion dan multi etnis. Teori ini dan tindakan keperawatan dalam pelayanan
berfokus pada perbedaan kultur dan subkultur keperawatan secara professional. Untuk menjaga
dengan menghargai prilaku caring, pelayanan, nilai keterlaksanaanya menurut pandangan Leininger M.
sehat-sakit, dan keyakinan. Pendekatan ini Madeline (1991) perlu mengkolaborasikannya
dipandangrelevan sebagai landasan untuk adengan teori keperawatan, yaitu Human, Nursing,
membantu perubahan pola prilaku maupun untuk Health dan Environment
tujuan perkembangan keilmuan keperawatan. Christian Worldview memaknai bahwa
pembentukankulturadalahtugas yang ditetapkan
Allah bagisetiap insan sebagai makhluk yang dingin cenderung tertutup. Lingkungan sosial
ciptaanNya. Perawat Kristiani dituntut agar selalu adalah keseluruhan struktur sosial yang
menghargai dan menjadikan kebudayaansebagai berhubungan dengan sosialisasi individu dalam
rahmat Tuhan yang harus dihormati, termasuk masyarakat yang lebih luas seperti keluarga,
budaya hidup sehat. Meskipun dibangun atas dasar komunitas dan tempat ibadah sehingga harus
akal budi hakekatnya kutural sangat erat terkait mengikuti struktur dan aturan yang berlaku
dengan Injil. dilingkungan tersebut. Lingkungan simbolik
Perawat Kristiani hendaknya melihat menyebabkan manusia merasa perlu bersatu (melui
beragam kebudayaan sebagai suatu potensi untuk bahasa, atribut) yang bermakna untuk membentuk
membantu setiap pasien mencapai derajad toleransi, tenggang rasa.
kesehatannya.. Pada prespective Christian 4. Keperawatan
worldview, konsep Transkultural Nursing sangat Keperawatan adalah ilmu dan kiat yang
relevan dengan Firman Tuhan, khusunya pada diberikan Profesi Perawat kepada pasien dengan
Firman Tuhan sebagi berikut: 2 Korintus 3: 14 dan berfokus pada prilaku, fungsi dan proses untuk
4:4, Kolose 1: 21, dan 2: 18, 1 Timotius 6: 5, Roma meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
1: 21 dan 12: 1-2. atau pemulihan dari sakit (Potter, P.A. & Perry,
A.G, 1993)..
B. Transculturalal Nursing Dalam Konteks
Teori Keperawatan C. Transculturan Nursing dalam Konteks
Pemahaman perawat terhadap keperawatan Asuhan Keperawatan
transkulturalal merupakan acuan dasar terhadap Asuhan keperawatan adalah proses kegiatan
terlaksanana implemenatasi pelayanan keperawatan sistimatis pada praktik keperawatan agar pasien
dan terkait erat dengan dimensi teori dasar mampu mandiri sesuai latar belakang budayanya.
keperawatan (Potter, P.A. & Perry, A.G, 1993). Hal Strategi yang digunakan adalah mempertahankan,
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: mengakomodasi, mentransformasi budaya pasien
1. Manusia (Human) sebagai Klien menuju sehat paripurna(Leininger, 1991 dan
Manusia adalah individu yang memiliki nilai Lindbert, J. Hunter, M. & Kruszweski, 1983).
dan norma yang diyakini berguna untuk Beberapa strategi yang ditempuh meliputi:
menetapkan pilihan, melakukan tindakan, dan Strategi 1: Mempertahankan budaya dilakukan bila
berkecenderungan mempertahankan budayanya budaya pasien tidak bertentangan dengan
pada semua situasi dan tempat (Leininger, 1991 kesehatan. Tindakan keperawatan diberikan sesuai
dalam Barnum, 1998; Giger & Davidhizar, 1995 ; dengan nilai yang relevan sehingga pasien dapat
Lindbert, J. Hunter, M. & Kruszweski). mengoptimalkan status kesehatannya, misalnya
2. Kesehatan budaya berolah raga.
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang Strategi 2: Negosiasi budaya, yaitu intervensi
dimiliki individu dalam mengisi kehidupannnya keperawatan untuk membantu pasien beradaptasi
dalam rentang sehat-sakit. Kesehatan merupakan terhadap budaya tertentu yang lebih
keyakinan, nilai, pola kegiatan untuk menjaga, menguntungkan kesehatannya. Perawat
memelihara keseimbangan kesehatan dalam membantunya agar dapat memilih budaya lain yang
kehidupan sehari-hari dan dalam konteks budaya lebih mendukung peningkatan kesehatan, misalnya
(Potter, P.A. & Perry, A.G, 1993).. yang tidak terbiasa makan ikan karena berbau amis
Pasien dan perawat mempunyai tujuan yang dapat diganti sumber protein hewani lain.
sama yaitu mempertahankan keadaan sehat Strategi 3: Restrukturisasi budaya, dilakukan
individu dalam rentang yang adaptif. Asuhan bila budaya yang dimiliki merugikan status
keperawatan yang diberikan bertujuan kesehatannya. Perawat berupaya merestrukturisasi
meningkatkan kemampuannya memilih budaya gaya hidup pasien yang biasanya merokok menjadi
yang sesuai dengan status kesehatannya melalui tidak merokok. Tindakan keperawatan dirancang
belajar dengan lingkungannya dan sehat yang sesuai latar belakang budaya sehingga budaya tetap
dicapai bersifat holistik dan humanistik. dipandang sebagai rencana hidup yang lebih baik
3. Lingkungan setiap saat. Pola rencana hidup yang dipilih
Lingkungan adalah keseluruhan fenomena biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai
yang mempengaruhi perkembangan, kepercayaan keyakinan yang dianut
dan prilaku individu dan dipandang sebagai suatu
totalitas kehidupan dimana individu dan budayanya C. Keterkaitan Christian Worldview dan
saling berinteraksi, meliputi lingkungan fisik, sosial Transculturalal Theory
dan simbolik (Potter, P.A. & Perry, A.G, 1993).). Konsep Utama Cristian worldview adalah
Lingkungan fisik adalah alam yang dibuat cara pandang dunia dan hidup sesuai dengan
oleh manusia dan dapat membentuk budaya pandangan injil, artinyacara pandang disesuaikan
tertentu, misalnya bentuk rumah di daerah panas dengan cara pandang Allah sebagai sang Pencipta.
cenderung dibuat banyak ventilasi, rumah ditempat Cara pandang Kristen lebih obyektif jika
disinergikan bersama Kristus dengan karunia yang Konsep utama transkulturalal yang disampaikan
saling melengkapi. Kriteria tertinggi untuk menilai oleh Leininger, sebagai berikut :
cara pandang yang benar adalah Firman Allah 1. Cultural Care: Nilai, keyakinan, norma,
dengan belajar rmelihat kehidupan dari sudut pandangan yang dipelajari dan diasumsikan
pandang Allah, termasuk dalam memdanang dapat membantu mempertahankan
kultural manusia.Cara pandang Alkitab dimulai kesejahteraan, kesehatan untuk meningkatkan
dari penciptaan, kejatuhan, kemudian upaya kondisi dan cara hidup seseorang
penebusan atau penyelamatan, dan dari sudut 2. Worldview: Cara pandang individu terhadap
pandan geskatologi kehidupannya sehingga menimbulkan
Pentingnya Perawat Kristiani keyakinan terhadap makna dan nilai hidup.
melandanaskan pada perpektif ini agar mampu 3. Cultural and Social Structure Dimention:
menjalankan keragaman budayapada praktik mencakup religius, kekeluargaan, politik dan
keperawatan, mampu menolong pasien melalui aspek legal, ekonomi, pendidikan, teknologi
pendekatan yang lebih utuh dari perspektif dan nilai budaya yang saling berhubungan
kekekalan. Selanjutnya dapat membantu pasien dan berfungsi mempengaruhi perilaku dalam
lebih bijaksana dalam menghadapi kehidupan konteks lingkungan yang berbeda
karena tahu asal dirinya, tujuan dan harkat 4. Generic Care System: Budaya tradisional
manusia, serta mampu membuat prioritas dalam yang diwariskan dipandang membantu,
hidup. Melalui pendekatan ini Perawat dapat mendukung, memperoleh kondisi kesehatan,
menjadikan Iman kekristenan sebagai berkat dalam memperbaiki atau meningkatkan kualitas
seluruh kehidupan keprofesian, selanjutnaya hidup untuk menghadapi kecacatan dan
diharapkan mampu menolong pasien yang kematian
dilayaninya tidak serupa dengan dunia melainkan 5. Profesional system: sitem pelayanan
serupa Kristus. kesehatan yang diberikan dipengaruhi oleh
Chistian Worldview melandasi profesi kompetensi dan kapabilatas profesional dari
Perawat dalam menerapkan teori transkultural. Profesi kesehatan yang dibentuk melalui
Melalaui pendekatan ini Perawat dapat membantu proses pendidikan yang berkualitas institusi
pasien memaknai hidupnya dari dimensi: Creation pendidikan formal
(Dari mana dirinya sebagai manusia dan dunia 6. Cultural Care Preservation: Upaya
berasal?, siapakah saya?, apa tujuan hidup ini?); memfasilitasi tindakan professional dan
Fall (apa yang salah dengan dunia ini sehingga mengambil keputusan untuk memelihara nilai
membuatnya menderita?, apa yang salah dengan budaya sehingga mereka dapat mencapai
saya sehingga saat ini harus mengalami sakit?; kesejahteraan, kesehatan, serta mampu
Redemptions (apa obatnya?, apa solusi atau jalan menghadapi kecacatan dan kematian
keluarnya bagi permasalahan di dunia dan bagi 7. Cultural Care Acomodation: Teknik negosiasi
saya sehingga dirinya dapat tertolong sehat untuk memfasilitasi budaya tertentu sehingga
kembali?; Consummation (Bagaimana kehidupan dapat beradaptasi terhadap tindakan,
setelah sakit dan bahkan kematian?,bagaimana pengambilan keputusuan yang berkaitan
dengan masa keluarga dan dirinya untuk dengan kesehatan
mempertahankan kesehatannya yang prima untuk 8. Cultural Care Repattering: Menyusun
dapat memuliakan Allah?) kembali tindakan dan pengambilan keputusan
professional yang dapat membawa perubahan
D. Christian Worldview Dan Transkulturalal cara hidup seseorang
Care Dalam Proses Keperawatan 9. Cultural Congruent / Nursing Care: Kesadaran
Keberhasilan perawat dalam memberikan untuk menyesuaikan nilai-nilai budaya /
asuhan keperawatan sangat tergantung pada keyakinan dan cara hidup individu institusi
kemampuannya mensintesis berbagai ilmu dan dalam upaya memberikan asuhan keperawatan
mengaplikasikannya ke dalam bentuk asuhan yang bermanfaat.
keperawatan yang sesuai latar belakang budaya
pasien(Dan rew & Boyle, 1995 dalam Farldan Model konseptual tersebutkemudian didesain
&Leininger 2002). Terlaksananya asuhan dalam Leiningers Sunrise Modeldalam
keperawatan transkulturalal ditentukan oleh prespektif proses keperawatan melalui pendekatan
pemahaman pengetahuan perawat tentang teori transkulturalal. Sunrise Model yang dikemukakan
transkulturalal, karena pengetahuan yang dimiliki oleh Leinenger merupakan teori yang
tersebut akan mengklarifikasi fenomena, relevandengan asuhan keperawatan karena
mengarahkan dan menjawab fenomena yang merepresentasikan proses pemecahan, mulai dari
dijumpai pada diri pasien dan keluarganya ketika tahap pengkajian, menegakkan diagnosa, intervensi
memberikan asuhan keperawatan. dan implementasi sampai evaluasi.
Fokus Sunrise model adalah pada terutama di Indonesia yang sangat kaya dengan
pengetahuan dan pandangan budaya sebagai suatu anugerah budaya yang beragam.
kekuatan utama yang dimiliki pasien sebagai B. Recomendasi
penerima layanan kesehatan. Cultural shock dapat Untuk mewujudkan capaian pelayanan
dialami oleh pasien pada suatu kondisi dimana keperawatan professional yang baik dan dibenarkan
pasien tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan berdasarkan Firman Tuhan, maka hendaknya
nilai budaya dan kepercayaannya sehingga Perawat Kristiani selalu melandaskan menjalankan
memunculkan perasaan ketidaknyaman, keprofesiannya dengan Iman Kristinai sehingga
ketidakberdayaan dan beberapa mengalami dapat memperkuat calling, caring, competency dan
disorientasi commitment, selain itu juga selain harus kokoh
dalam kapabiltisanya menjalankan pelayanan
BAB III KESIMPULAN DAN keperawatan berdasarkan keperawtan Kultural.
REKOMENDASI Demikian juga mengingat bahwa demikian
A. Kesimpulan bermaknanya konsep teori ini dalam tatanan
Keperawatan trankultural dan pandangan pelayanan keperawatan di Indonesia yang beragam
Kristiani menjadi landasan yang tepat dalam kultur, maka diperlukan keberlanjutan penelitian
memberikan pelayanan keperawatan. Kedua teori yang terkait dengan konsep dan konteks teori ini
tersebut mangndung nilai-nilai yang dapat dan implementasinya bagi Perawat Kristiani.
mendukung kehidupan profesi keperawatan
.
DAFTAR PUSTAKA
Lindbert, J. Hunter, M. & Kruszweski, A. (1983).
Farldan M&Leininger M. 2002. Transkultural Introduction to Person Centered Nursing.
Nursing, Concept, Theories, Research Philadelphia : J.B.Lippincott Company.
&Practice. Mc. Grow-Hill Companies.
Potter, P.A. & Perry, A.G. (1993). Fundamental of
Leininger M. Madeline. Kultural Care Diversity Nursing Concept, Process dan Practice.
dan Universality : A Theory Of Nursing. Third edition. St. Louis : Mosby Years
1991. New York : National league for
nursing press.
Book.

Anda mungkin juga menyukai