kelamaan pantun juga dikenal sebagai salah satu bentuk sastra tulisan. Tujuan dari pantun adalah
untuk menyampaikan sesuatu dengan lebih santun dan arif.
Struktur Pantun
Berdasarkan jenis : pantun biasa, pantun kilat, talibun, dan teks pantun berkait
Berdasarkan isi pantun : pantun nasihat, pantun jenaka, pantun teka-teki, pantun semangat, dan
pantun cinta
Berdasarkan tingkatan : pantun anak-anak, pantun remaja, dan pantun orang tua
Pantun biasa adalah pantun yang memiliki struktur yang sama dengan pantun pada umumnya,
memiliki 8-12 suku kata setiap barisnya dan terdiri dari empat baris.
Contoh:
Pagi hari makan lumpia basah
Dapat bonus kue lapis
Hati ini semakin resah
Melihat dompet semakin tipis
Pantun kilat atau karmina adalah pantun yang memiliki struktur yang lebih pendek dari pantun
pada umumnya. Karmina dapat terdiri dari dua baris dan memiliki suku kata kurang dari 8 suku kata
setiap barisnya.
Contoh:
Kayu lurus
Dalam semak
Mengaku kurus
Tapi banyak lemak
Pantun panjang atau talibun adalah pantun yang memiliki jumlah baris yang lebih panjang dari
pantun pada umumnya. Jumlah baris dalam talibun biasanya lebih dari empat baris dan jumlah baris
selalu berjumlah genap.
Contoh:
Pergi ke pasar waktu subuh
Perginya sama pak tua
Pak tuanya menjual asbes
Belajarlah dengan sungguh-sungguh
Berbakti juga pada orang tua
Supaya jadi anak yang sukses
Pantun berkait atau seloka adalah seperangkat teks yang berisi beberapa pantun yang barisnya
berkaitan. Satu seloka biasanya terdiri atas minimal dari dua pantun.
Contoh:
Jalan-jalan bersama om dikdik
Naik motor milik si Ojan
Jadilah pengendara yang baik
Agar selamat sampai tujuan