Perhitungan Radiasi Langit Cerah PDF
Perhitungan Radiasi Langit Cerah PDF
Perhitungan radiasi total pada sebuah permukaan yang diletakkan dengan posisi horizontal
pada garis Utara-Selatan. Lokasi permukaan adalah suatu titik di Kota Medan dengan kondisi sebagai
berikut:
1. Posisi Lintang : 4oLU ( = 4 ) dan 98oBT ( Lloc = 98 )
2. Ketinggian dari permukaan laut : 200m (Altitude A = 0,2 )
Sebagai data tambahan waktu lokal di kota Medan adalah GMT+7. Artinya Waktu ini ditentukan
berdasarkan standard meridian Lst = 7 15 = 105 o.
Dasar teori:
Persamaan yang digunakan untuk menghitung radiasi total pada permukaan datar ini adalah:
Gtotal = Gbeam + Gdifuse (1)
Dimana Gbeam adalah radiasi yang jatuh langsung dan Gdifuse adalah radiasi hasil pantulan atmosfer.
Kedua persamaan ini dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Gbeam = Gon b cos z (2)
Gdifuse = Gon cos z (0,271 0,294 b ) (3)
Dimana Gon adalah radiasi matahari diluar dan sebelum masuk atmosfer dengan menggunakan
persaman berikut:
Gon = 1367(1,00011 + 0,034221cos B + 0,00128 sin B + 0,000719 cos 2 B + 0,000077 sin 2 B ) (4)
Dimana B = ( n 1) 360 365 (5)
Dan n adalah urutan hari yang sedang dibahas di dalam tahun. Untuk memudahkan perhitungan
nilainya pada tanggal i tiap bulan ditampilkan pada tabel berikut:
Ja Feb Mar Apr Mei Jun Juli Ags Sep Okt Nop Des
n
i 31 + i 59 + i 90 + i 120 + i 151 + i 181 + i 212 + i 243 + i 273 + i 304 + i 334 + i
Kemudian b adalah fraksi radisi yang diteruskan (beam radiation). Parameter ini dihitung
dengan persamaan berikut:
k
b = a 0 + a1 exp (6)
cos z
Dimana:
(
a 0 = r0 0,4237 0,00821(6 A))
2
(7a)
a = r (0,5055 + 0,00595(6,5 A) )
2
1 1 (7b)
k = r (0,2711 + 0,01858(2,5 A) )
2
k (7c)
A adalah adalah ketinggian dari permukaan laut (altitude) dalam satuan km. Karena kota Medan
berada di daerah tropis, maka nilai yang disarankan untuk koefisien pada persamaan (7a, 7b, 7c) oleh
Hottel (1976) adalah sebagai berikut:
r0 = 0,95 , r1 = 0,98 , dan rk = 1,02 (8)
Pada persamaan (6) nilai dari cosinus sudut zenith adalah:
cos z = cos cos cos + sin sin (9)
Dimana adalah sudut deklinasi yang berubah tiap hari dan adalah sudut jam matahari yang
berubah tiap jam. Besar sudut deklinasi dalam radian dihitung dengan persamaan:
= 6,918 10 3 3,99912 cos B + 0,070257 sin B 0,006758 cos 2 B + 9,07 104 sin 2 B
(10)
0,002679 cos 3B + 0,00148 sin 3B
Sementara sudut jam matahari dihitung berdasarkan jam matahari (solar time, ST).
Perhitungan sudut jam matahari adalah defenisi berikut:
sudut jam matahari adalah sudut pergeseran semu matahari dari garis siangnya. Perhitungan
berdasarkan jam matahari (ST), setiap berkurang 1 jam, berkurang 150 dan setiap bertambah 1
jam, bertambah 150. Artinya tepat pukul 12.00 siang, = 0 , pukul 11.00 pagi = 15 0 dan
pukul 14.00, = 30 0
Penyeselaian:
Perhitungan akan dilakukan berdasarkan bulan kemudian pada hari yang ditentukan.
I. Bulan January
Karena melibatkan banyak perhitungan, pengolah data Excell dapat digunakan. Catatan, sudut dalam
excell biasanya dalam radian, maka perlu kehati-hatian dalam perhitungan yang melibatkan sudut.
Perhitungan bulan January dapat dilakukan dengan mengulang langkah (1 s/d) sebanyak 31
hari dan hasilnya ditampilkan pada tabel berikut:
Kemudian perhitungan radiasi untuk tiap jam dalam satu hari dapat dilakukan. Perhitungan
dimulai dengan mengubah jam standard menjadi jam matahari.
Langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Tentukan jam perhitungan (misalnya jam 7.00)
2. Hitung sudut jam matahari ( ) dengan menggunakan persamaan (11)
3. Hitung cosinus sudut zenith ( cos z ) dengan menggunakan persamaan (9)
4. Hitung fraksi radiasi yang diteruskan ( b ) dengan menggunakan persamaan (6)
5. Kemudian hitung Gbeam , Gdifuse , dan Gtotal dengan menggunakan persamaan (1), (2) dan
persamaan (3).
Pukul
8.00 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 17.00
-67.73 -52.73 -37.73 -22.73 -7.73 7.27 22.27 37.27 52.27 67.27
cos z 0.32 0.53 0.70 0.82 0.88 0.88 0.82 0.70 0.53 0.33
b 0.50 0.56 0.60 0.61 0.61 0.60 0.57 0.50 0.37 0.50
1 Jan
Gb 165.35 371.30 557.54 694.40 766.84 767.93 697.58 562.49 377.41 171.33
Gd 74.31 93.51 103.98 109.99 112.83 112.87 110.12 104.22 93.92 75.12
Gtot 239.67 464.81 661.52 804.40 879.67 880.80 807.70 666.70 471.33 246.45
-67.84 -52.84 -37.84 -22.84 -7.84 7.16 22.16 37.16 52.16 67.16
cos z 0.319 0.528 0.698 0.819 0.883 0.884 0.823 0.705 0.536 0.329
b 0.363 0.496 0.564 0.599 0.614 0.615 0.600 0.566 0.500 0.372
2 Jan
Gb 164.14 370.23 556.90 694.29 767.30 768.93 699.05 564.30 379.37 173.09
Gd 74.15 93.44 103.95 109.99 112.85 112.91 110.18 104.30 94.05 75.35
Gtot 238.29 463.67 660.85 804.28 880.14 881.84 809.23 668.60 473.42 248.44
-67.95 -52.95 -37.95 -22.95 -7.95 7.05 22.05 37.05 52.05 67.05
cos z 0.318 0.527 0.698 0.819 0.883 0.885 0.825 0.706 0.538 0.331
b 0.362 0.496 0.564 0.599 0.615 0.615 0.600 0.566 0.501 0.373
3 Jan
Gb 162.97 369.21 556.31 694.24 767.81 769.98 700.56 566.14 381.36 174.86
Gd 73.98 93.37 103.92 109.99 112.87 112.95 110.25 104.39 94.18 75.59
Gtot 236.95 462.58 660.23 804.23 880.67 882.93 810.80 670.54 475.54 250.45
Kemudian perhitungan untuk tanggal berikutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama.
Perhitungan untuk bulan February dan bulan-bulan berikutnya dapat dilakukan dengan
menggunakan persamaan-persaman tersebut di atas. Semua parameter akan berubah setiap bulannya
seperti B, sudut deklinasi , dan radiasi di angkasa luar dst. Perhitungan diharapkan dapat diteruskan.
Pertanyaan berikutnya adalah seberapa tepat kebenaran persamaan ini dengan data
dilapangan. Perbandingan akan dilakukan dengan data hasi pengukuran data HOBO yang saat ini
masih tetap dilakukan dengan interval 1 menit. Perbandingan hasil perhitungan secara teori dan hasil
pengukuran untuk tanggal 1 January 2012 telah dilakukan dan hasilnya ditampilkan pada Gambar 1.
Gambar 1 Radiasi hasil perhitungan teori dan pengukuran pada 1 January 2012
Fakta-fakta berikut dapat dilihat dari grafik tersebut. Pertama pada saat pengukuran pengaruh
mendung sangat banyak , terutama setelah pukul 12.00 WIB. Hal ini memang didukung dengan
jumlah energi radiasi total per meter kuadrat pada tanggal ini adalah 13,2MJ. Nilai ini jauh di bawah
rata-rata nasional untuk Indonesia bagian barat 16,2MJ. Fakta kedua adalah ada hasil pengukuran
melebih data teori. Hal ini perlu diklarifikasi lagi apakah terjadi karena kesalahan alat ukur atau
konstanta dari rumus-rumus teori harus dievaluasi.
Perbandingan coba dilakukan untuk hari-hari lainnya dimana langit dalam keadaan cerah.
Dari data yang sudah dikumpulkan sejak Juni 2011 s/d 5 January 2012 banyak hasil pengukuran yang
melebih 16MJ. Misalnya pada tanggal 13 Juni 2011 besarnya 19,23MJ. Perbandingan hasil
perhitungan teori 13 juni dan hasil pengukuran ditampilkan pada Gambar 2.
Gambar 2 Radiasi hasil perhitungan teori dan pengukuran pada 13 Juni 2011
Pada bulan Juli 2011 total radiasi tertinggi didapat 20,01MJ pada tanggal 28. Dan pada bulan
Agustus yang terbesar adalah 18,754 MJ pada tanggal 9. Perbandingan hasil teori dan hasil
pengukuran pada kedua hari ini ditampilkan pada Gambar 3 dan Gambar 4.
Gambar 3 Radiasi hasil perhitungan teori dan pengukuran pada 28 July 2011
Gambar 4 Radiasi hasil perhitungan teori dan pengukuran pada 9 Agustus 2011
Pada kedua grafik ini dapat dilihat bahwa pengaruh mendung/awan berkurang. Hasil
pengukuran dan hasil teori menunjukkan nilai yang hampir sama. Tetapi pada tanggal 9 Agustus
terdapat data yang melebihi teori.
Setelah melakukan perhitungan teori dan pengukuran terdapat beberapa hal yang mungkin
dapat dijadikan topik penelitian. Beberapa kemungkinan tersebut disimpulkan pada point berikut ini:
1. Sebagai catatan saat ini masih tetap dilakukan pengukuran intensitas radiasi di Laboratorium
Pendingin Teknik Mesin USU. Berdasarkan hasil perhitungan teori, intensitas maximum tidak
pernah melebihi angka 1000W/m2. Sementara hasil pengukuran beberapa kali tercatat melebihi
angka ini seperti yang ditunjukkan pada grafik di atas. Fakta ini menunjukkan adanya
penyimpangan pada konstanta rumus. Konstanta yang mungkin menyimpang adalah persamaan
(6) yang dirumuskan oleh Hottel pada tahun 1976. Konstanta ini berlaku untuk daerah tropis,
artinya berlaku untuk 23oLS sampai 23oLS. Mungkin saja ini dipersempit untuk daerah sekitar
Katulistiwa dengan mengajukan konstanta yang baru.
2. Pada penyelesaian soal ini permukaan yang dihitung radiasinya adalah yang diletakkan
horizontal pada garis utara-selatan. Sementara semua solar kolektor (misalnya pemanas air, drier,
solar cell) yang pernah kita lihat sangat jarang (hampir tidak pernah) diletakkan mendatar di garis
Utara Selatan. Praduga saya itu hanya diletakkan oleh tukang tanpa adanya analysis atau
rekomendasi. Tentu timbul pertanyaan untuk daerah Medan atau daerah lain yang diketahui
lintang dan bujurnya ada sudut optimum memiringkan solar kolektor untuk mendapatkan radiasi
maksimum sinar matahari. Karena melibatkan banyak persamaan perlu dikembangkan perangkat
lunak yang dapat melakukan perhitungan dengan cepat untuk memberikan rekomendasi pada
sudut berapa sebuah solar kolektor sebaiknya dipasang. Ini juga bisa menjadi topik penelitian.
3. Perhitungan-perhitungan dasar ini wajib diketahui oleh siapapun yang sedang dan akan
melakukan riset ataupun tugas akhir yang berhubungan dengan Solar Energi.
Referensi:
1. Hottel, H.C., A Simple Model for Estimating the Transmittance of Direct Solar Radiation
Through Clear Atmospheres, Solar Energy 18 (1976) 129.
2. Kalogirou, S.A., Solar Energy Engineering; Process and Systems, 1st Ed., Elsevier, 2009.
3. Duffie, J.A. and Beckman, W.A., Solar Engineering of Thermal Process, John Wiley & Sons,
3Ed., 2006.