Kelas : Joint Program regular 2 REVIEW Pada jurnal Rustendi, Tedi (2009) dijelaskan terkait dengan analisis terhadap faktor pemicu terjadinya fraud. Fenomena yang terdapat pada makalah adalah skandal di bidang perbankan baik bank milik pemerintah maupun swasta, atau bank umum maupun bank perkreditan rakyat telah mengakibatkan kerugian negara ataupun dana milik pihak ketiga dalam jumlah yang besar, disamping sempat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada industri perbankan. Dalam lingkup BPR, sekalipun bidang usahanya relative lebih sempit daripada bank umum dengan nilai aset dan transaksi yang dikelolanya relative lebih kecil, tetapi risiko terjadinya fraud tetap saja tidak dapat diabaikan. Pada umumnya, fenomena spesifik terkait pelaku fraud dilakukan oleh pegawai laki-laki, pegawai yang sudah menikah, berpendidikan relative lebih tinggi, dan usia yang lebih tua. Dalam hal ini, faktor pemicu yang mempengaruhi risiko terjadinya fraud adalah tekanan situasional (unshareable pressure), kesempatan (perceived opportunity), dan rasionalisasi (rationalization). Penulis menjelaskan di dalam jurnalnya bahwa tiga faktor yang dapat memicu terjadinya fraud tidak berjalan sendlri-sendiri, artlnya fraud dimungkinkan terjadi bila terjadi interaksi diantara faktor tekanan situasional, kesempatan, dan integritas personal. Dalam hal ini nilai etika panting untuk diperhitungkan, sekalipun kenyataanya faktor tekanan situasional dan kesempatan yang leblh terukur dalam memicu terjadinya fraud. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan suatu kondisi dimana individu yang berada dalam tekanan situasional yang berat dan sulit mencari pemecahannya dalam kerangka regularitas, serta terbukanya kesempatan untuk melakukan tindak kecurangan, maka sangat mungkin dia akan tergoda/ terpancing dan mengenyampingkan nilai etika untuk melakukan tindakan irregularity. Aspek moral sebagai fondasi integritas sulit diukur dan sifatnya relatif tidak stabil. Sehingga risiko terjadinya fraud dari 3 faktor pemicu yang perlu dipertimbangkan oleh organisasi dalam menekan risiko terjadinya fraud adalah dengan menggeser perhatian kepada penyebab munculnya ketiga faktor pemicu fraud tersebut, yaitu tingginya kebutuhan (need) pegawai (manajemen atau non- manajemen) yang menimbulkan tekanan situasional, tidak ada / lemahnya pengendalian dalam organisasi yang menyebabkan terbukanya kesempatan untuk melakukan fraud, dan karakter individu yang buruk akan menimbulkan kecenderungan rendahnya nilai etika dan integritas personal, dimana yang bersangkutan lebih suka mencari pembenaran - pembenaran atas tindakan irregularity yang akan dilakukannya dan menganggapnya sebagai hal yang biasa. 1. Apakah teknik preventif yang lebih tepat dalam mencegah terjadinya fraud ? 2. Apakah ada faktor lain yang memicu terjadinya fraud selain faktor tekanan situasional, kesempatan, dan integritas personal 3. Apakah perubahan kebijakan akuntansi berpengaruh dalam seseorang melakukan fraud ?