Anda di halaman 1dari 1

Sabtu, 28 Oktober 2016

Nama : Siti Nurcholifah (166020310111009)


Kelas : Joint Program regular 2
REVIEW
Pada jurnal Rustendi, Tedi (2009) dijelaskan terkait dengan analisis terhadap
faktor pemicu terjadinya fraud. Fenomena yang terdapat pada makalah adalah
skandal di bidang perbankan baik bank milik pemerintah maupun swasta, atau bank
umum maupun bank perkreditan rakyat telah mengakibatkan kerugian negara
ataupun dana milik pihak ketiga dalam jumlah yang besar, disamping sempat
menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada industri perbankan. Dalam
lingkup BPR, sekalipun bidang usahanya relative lebih sempit daripada bank umum
dengan nilai aset dan transaksi yang dikelolanya relative lebih kecil, tetapi risiko
terjadinya fraud tetap saja tidak dapat diabaikan. Pada umumnya, fenomena
spesifik terkait pelaku fraud dilakukan oleh pegawai laki-laki, pegawai yang sudah
menikah, berpendidikan relative lebih tinggi, dan usia yang lebih tua. Dalam hal
ini, faktor pemicu yang mempengaruhi risiko terjadinya fraud adalah tekanan
situasional (unshareable pressure), kesempatan (perceived opportunity), dan
rasionalisasi (rationalization). Penulis menjelaskan di dalam jurnalnya bahwa tiga
faktor yang dapat memicu terjadinya fraud tidak berjalan sendlri-sendiri, artlnya
fraud dimungkinkan terjadi bila terjadi interaksi diantara faktor tekanan situasional,
kesempatan, dan integritas personal. Dalam hal ini nilai etika panting untuk
diperhitungkan, sekalipun kenyataanya faktor tekanan situasional dan kesempatan
yang leblh terukur dalam memicu terjadinya fraud. Hal tersebut dapat dijelaskan
dengan suatu kondisi dimana individu yang berada dalam tekanan situasional yang
berat dan sulit mencari pemecahannya dalam kerangka regularitas, serta terbukanya
kesempatan untuk melakukan tindak kecurangan, maka sangat mungkin dia akan
tergoda/ terpancing dan mengenyampingkan nilai etika untuk melakukan tindakan
irregularity. Aspek moral sebagai fondasi integritas sulit diukur dan sifatnya relatif
tidak stabil. Sehingga risiko terjadinya fraud dari 3 faktor pemicu yang perlu
dipertimbangkan oleh organisasi dalam menekan risiko terjadinya fraud adalah
dengan menggeser perhatian kepada penyebab munculnya ketiga faktor pemicu
fraud tersebut, yaitu tingginya kebutuhan (need) pegawai (manajemen atau non-
manajemen) yang menimbulkan tekanan situasional, tidak ada / lemahnya
pengendalian dalam organisasi yang menyebabkan terbukanya kesempatan untuk
melakukan fraud, dan karakter individu yang buruk akan menimbulkan
kecenderungan rendahnya nilai etika dan integritas personal, dimana yang
bersangkutan lebih suka mencari pembenaran - pembenaran atas tindakan
irregularity yang akan dilakukannya dan menganggapnya sebagai hal yang biasa.
1. Apakah teknik preventif yang lebih tepat dalam mencegah terjadinya fraud ?
2. Apakah ada faktor lain yang memicu terjadinya fraud selain faktor tekanan
situasional, kesempatan, dan integritas personal
3. Apakah perubahan kebijakan akuntansi berpengaruh dalam seseorang
melakukan fraud ?

Anda mungkin juga menyukai