Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM SUBAK LOD TUNDUH

Praktikum sistem irigasi subak bertempat di Subak Lod Tunduh yang di laksanakan pada
tanggal 26 November 2016, Subak Lod Tunduh berada di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud,
Kabupaten Gianyar. Subak Lod Tunduh adalah subak yang berada paling hulu, airnya berasal
dari sungai Ayung yang dibendung untuk mengairi subak Lod Tunduh paling pertama. Keadaan
subak Lod Tunduh yang tidak terlalu luas maka kepengurusan organisasi subak hanya terdiri dari
kelian subak (pekaseh) yaitu Bapak wayan sutama dengan wakilnya yaitu Bapak suja. Subak
Lod Tunduh mempunyai sebuah pura yang bernama pura Ulun Carik. Pura Ulun Carik sebagai
tempat berlangsungnya aktivitas spiritual. Berlangsungnya aktivitas spiritual tersebut
dilaksanakan secara individu dan bersama- sama. Biasanya yang dilakukan secara individu di
lakukan setiap menanam padi sampai panen dan secara bersamaan dilaksanakan secara bersama-
sama Batas-batas subak Lod Tunduh adalah dengan di batasi oleh sungai, hutan dan pura.

Bangunan fisik Subak Lod Tunduh adalah sebagai berikut :

Pura Labaan

Pura Labaan adalah pura yang disungsung oleh subak gede yang terdiri dari 30 subak. Subak Lod
Tunduh merupakan salah satu subak yang menyungsung pura Labaan tersebut. Pura labaan
dijadikan sebagai tempat pertemuan seluruh anggota subak gede. Tujuannya agar antar pengurus
masing-masing subak bisa saling bertukar pikiran demi terciptanya keharmonisan antar anggota
subak gede guna mengantisipasi munculnya konflik.

Bendungan/ bangunan bagi I

Bendungan/Bangunan bagi I merupakan saluran primer. Saluran primer mempunyai nama yaitu
sungai lauh. Sungai lauh adalah sungai ayung yang di bendung dan airnya dibawa ke saluran
primer, sehingga namanya menjadi sungai lauh. Dalam bangunan bagi satu sungai lauh airnya
dibagi menjadi tiga bagian yaitu saluran paling timur untuk mengairi sawah di daerah Kabupaten
Gianyar, di tengah untuk mengairi daerah kota Denpasar dan paling barat untuk mengairi daerah
Kabupaten Badung.

Terowongan

Terowongan di sungai lauh terdapat pada saluran sekunder, panjang terowongan tersebut sekitar
200 meter. Sedangkan tinggi terowongan dibuat diatas rata-rata tinggi anggota subak dengan
bentuk setengah lingkaran, tujuannya adalah dalam pemeliharaan terowongan dapat dilakukan
dengan leluasa dan menggunakan peralatan yang sederhana. Pada bagian atas terowongan dibuat
melengkung agar ada udara di atas permukaan air pada terowongan. Sehingga apabila terjadi
banjir air tetap dapat mengalir.

Bangunan Pelimpah

Bangunan pelimpah adalah untuk mengalirkan sisa-sisa air dari subak di hulu yang tidak
digunakan lagi, sehingga air tersebut dialirkan kembali ke sungai. Maka air tersebut dapat
digunakan oleh subak lain yang berada lebih di hilir. Air subak di Bali tidak ada yang terbuang
semuanya berguna dan pada akhirnya menuju ke laut. Semuanya berkaitan satu sama lain
sehingga di sebut suatu sistem.

Bangunan bagi II

Bangunan bagi II (sekunder) untuk membagi air dari saluran sekunder menuju ke saluran tersier.
Saluran tersier merupakan saluran yang mengairi subak Lod Tunduh karena subak ini berada
paling hulu dari sistem irigasi. Bendung ini dibangun pada saat berada di tikungan, tujuannya
adalah agar pasir, sampah maupun lumpur mengendap karena adanya daya sentripurgal dan tidak
masuk ke saluran berikutnya.

Pura Subak

Subak memiliki beberapa pura yang di sung-sung oleh seluruh anggota subak Lod Tunduh. Baik
pura bersama maupun pura perorangan, pura yang dipuja/disungsung bersama yaitu pura Subak
ulun carik, Pura Bedugul, Pura Ulun Suwi dan lain-lain. Sedangkan pura yang dimiliki petani
perorangan yaitu sanggah catu atau sanggah pengalapan.
Saluran Bagi di tingkat tersier

Saluran bagi di tingkat tersier adalah bangunan yang telah di lebarkan dari bangunan yang lebih
sempit. Kemudian airnya di bagi secara proporsional yaitu 1:5 maksudnya satu aliran untuk satu
petani dan lima aliran untuk lima petani . Air yang masuk ke areal sawah melalui one inlet
system di keluarkan melalui one onlet system kemudian dilanjutkan ke saluran berikutnya. Dari
pengaturan pengairan menggunakan system inlet dan onlet maka petani dapat melakukan
diverfikasi tanaman pada lahannya. keuntungan lainnya petani dapat saling pinjam meminjan air.
Subak ini tidak mementingkan keefisiensi tetapi memntingkan keefektifan subak.

Anda mungkin juga menyukai