Osteomielitis PDF
Osteomielitis PDF
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit infeksi adalah salah satu penyakit yang masih sering terjadi di dunia. Salah satu
penyakit infeksi yang mengenai tulang adalah osteomielitis. Osteomielitis merupakan suatu proses
peradangan pada tulang yang disebabkan oleh invasi mikroorganisme (bakteri dan jamur).1
1. Memahami dan mampu dalam mendiagnosis Osteomielitis secara tepat berdasarkan gejala
klinis, pemeriksaan fisik dan didukung oleh pemeriksaan penunjang serta mengetahui
berbagai macam tindakan baik konservatif maupun definitif.
2. Meningkatkan kemampuan penulisan ilmiah di bidang kedokteran khususnya di Bagian Ilmu
Bedah khusus di Bagian Orthopedi.
1
Refrat OSTEOMIELITIS
IDHAM ADYASA MANGGALA PUTRA, 0508111369
3. Memenuhi salah satu syarat kelulusan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Bagian Ilmu
Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan Rumah Sakit Umum Daerah Arifin
Achmad.
2
Refrat OSTEOMIELITIS
IDHAM ADYASA MANGGALA PUTRA, 0508111369
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Osteomielitis adalah infeksi pada tulang dan stuktur sekundernya oleh bakteri piogenik.
Infeksi bisa terlokalisir atau menyebar sepanjang periosteum, korteks, sumsum tulang dan jaringan
cancellous.2,4
Osteomielitis dapat bersifat akut atau kronis, Infeksi yang berlangsung kurang dari 3 bulan
dinamakan infeksi akut, sedangkan lebih dari 3 bulan dinamakan infeksi kronik. Beberapa penulis,
kadang memasukkan kategori ketiga yaitu sub akut untuk pasien yang mengalami gejala lebih dari 3
bulan tetapi tidak terjadi nekrosis tulang yang ekstensif.5
Infeksi tulang lebih sulit di sembuhkan dari pada infeksi jaringan lunak, karena terbatasnya
asupan darah, respons jaringan terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan
involukrum (pembentukan tulang baru disekeliling jaringan tulang mati). Bakteri atau jamur menjadi
penyebab paling banyak terjadinya osteomielitis. Staphylococcus merupakan agen infeksi yang
paling umum ditemukan pada osteomielitis pada saat ini dan bahkan sebelum berkembangnya
antibiotik.3,6
2.2 Epidemiologi
Secara umum prevalensi osteomielitis lebih tinggi pada negara berkembang. Di Amerika
Serikat insidensi osteomielitis adalah 1 dari tiap 5000 orang, dan 1 dari tiap 1000 usia bayi. insidensi
pertahun pada pasien sickle cell berkisar 0,36%. Prevalensi osteomielitis setelah adanya trauma pada
kaki bisa meningkat yaitu 16% terdapat dalam 30-40% pasien diabetes, dan jika dibandingkan antara
laki-laki dan perempuan kira-kira 2:1. Angka kematian akibat osteomielitis rendah, biasanya
disebabkan sepsis atau kondisi medis serius yang menyertai.4,7
Di Indonesia osteomielitis masih merupakan masalah karena tingkat higienis yang masih
rendah dan pengertian mengenai pengobatan yang belum baik, diagnosis yang terlambat sehingga
biasanya berakhir dengan osteomielitis kronis, angka kejadian tuberkulosis masih tinggi, pengobatan
3
Refrat OSTEOMIELITIS
IDHAM ADYASA MANGGALA PUTRA, 0508111369
osteomielitis memerlukan waktu lama dan biaya tinggi, serta banyak pasien dengan fraktur terbuka
yang datang terlambat dan sudah terjadi osteomielitis.6
Osteomielitis hematogenik akut merupakan penyakit yang terutama terjadi pada anak-anak.
Osteomielitis karena trauma langsung dan osteomielitis perkontinuitatum umum sering terjadi pada
usia dewasa dan remaja dibandingkan usia anak-anak. Tulang vertebra dan pelvis paling sering
terkena pada kasus dewasa, sedangkan osteomielitis pada anak-anak biasanya mengenai tulang
panjang. Tibia merupakan tulang yang paling sering terjadi osteomielitis post traumatika, karena
merupakan tulang yang peka, dengan asupan darah yang kurang kuat.2,3,7
Insidensi osteomielitis setelah fraktur terbuka dilaporkan sekitar 2% sampai 16%, tergantung
pada derajat trauma dan terapi yang didapat. Pengobatan yang cepat dan tepat dapat mengurangi
resiko infeksi, menurunkan kemungkinan berkembangnya osteomielitis, terutama pada pasien-pasien
dengan faktor resiko seperti diabetes, gangguan imunitas dan yang baru mengalami trauma.4
2.3 Etiologi
4
Refrat OSTEOMIELITIS
IDHAM ADYASA MANGGALA PUTRA, 0508111369
Tabel 2.1 Organisme yang umumnya diisolasi pada osteomielitis berdasarkan usia pasien7
Staphylococcus aureus merupakan penyebab 70% sampai 80% infeksi tulang. Organisme
patogenik lainnya sering dijumpai pada osteomielitis meliputi Proteus, Pseudomonas dan
Escherichia coli. Terdapat peningkatan insiden infeksi resisten penisilin, nosokomial, gram negatif
dan anaerobik.3,9
Awitan osteomielitis setelah pembedahan ortopedi dapat terjadi dalam 3 bulan pertama (akut
fulminan stadium I) dan sering berhubungan dengan penumpukan hematoma atau infeksi superfisial.
Infeksi awitan lambat (stadium 2) terjadi antara 4 sampai 24 bulan setelah pembedahan.
Osteomielitis awitan lama (stadium 3) biasanya akibat penyebaran hematogen dan terjadi 2 tahun
atau lebih setelah pembedahan.5,7
Respon inisial terhadap infeksi adalah salah satu dari inflamasi, peningkatan vaskularisasi
dan edema. Setelah 2 atau 3 hari, trombosis pada pembuluh darah terjadi pada tempat tersebut,
mengakibatkan iskemia dengan nekrosis tulang sehubungan dengan peningkatan dan dapat menyebar
ke jaringan lunak atau sendi di sekitarnya, kecuali bila proses infeksi dapat dikontrol awal, kemudian
akan terbentuk abses tulang.2,8,9
5
Refrat OSTEOMIELITIS
IDHAM ADYASA MANGGALA PUTRA, 0508111369
Pada perjalanan alamiahnya, abses dapat keluar spontan; namun yang lebih sering harus
dilakukan insisi dan drainase oleh ahli bedah. Abses yang terbentuk dalam dindingnya terbentuk
daerah jaringan mati, namun seperti pada rongga abses pada umumnya, jaringan tulang mati
(sequestrum) tidak mudah mencair dan mengalir keluar. Rongga tidak dapat mengempis dan
menyembuh, seperti yang terjadi pada jaringan lunak. Terjadi pertumbuhan tulang baru (involukrum)
dan mengelilingi sequestrum. Jadi meskipun tampak terjadi proses penyembuhan, namun sequestrum
infeksius kronis yang tetap rentan mengeluarkan abses kambuhan sepanjang hidup pasien.
Dinamakan osteomielitis tipe kronik.8,10
6
Refrat OSTEOMIELITIS
IDHAM ADYASA MANGGALA PUTRA, 0508111369
2.5 Klasifikasi
1. Osteomielitis primer (hematogenik) yang disebabkan oleh penyebaran secara hematogen dari
fokus lain. Osteomielitis hematogen merupakan osteomielitis primer pada anak-anak dan
dapat dibagi menjadi akut dan kronik.
a. Osteomielitis hematogen akut merupakan suatu infeksi pada tulang yang sedang tumbuh.
Tulang yang sering terkena adalah tulang panjang seperti femur,tibia, humerus, radius,
ulna dan fibula. Bagian tulang yang diserang adalah bagian metafisis.6
7
Refrat OSTEOMIELITIS
IDHAM ADYASA MANGGALA PUTRA, 0508111369
2.6 Diagnosis
Pasien selalu mengeluhkan demam, malaise, udem, hangat dan nyeri yang hebat pada tulang
yang terkena. Pada kasus terlantar, toksemia bisa ditemukan. pada anak-anak akan sukar
menggunakan tungkainya atau menolak untuk disentuh tungkainya dan anak akan kesulitan tegak
secara normal. Ada riwayat infeksi yang baru terjadi, misalnya infeksi jempol, sakit tenggorokan
atau keluarnya sekret dari telinga.1 Pada osteomielitis kronik, ditemukan fistel kronik pada
ekstremitas yang mengeluarkan nanah dan kadang sekuester kecil.9
Pada awal penyakit gejala lokal seperti pembengkakan atau selulitis belum tampak. Pada
masa ini dapat salah diagnosis sebagai demam tifoid. Nyeri spontan lokal yang mungkin disertai
nyeri tekan dan sedikit pembengkakan serta kesukaran gerak dari ekstremitas yang terkena,
merupakan gejala osteomielitis hematogen akut. Pada saat ini diagnosis harus ditentukan berdasarkan
gejala klinis, untuk memberikan pengobatan yang adekuat. Pada kasus yang berat, semua bagian
tungkai menjadi bengkak, merah dan hangat. Diagnosis menjadi lebih jelas jika didapatkan selulitis
subkutis. Limfadenopati umum ditemukan tetapi tidak khas. Penting untuk diingat, semua gejala
klinis ini dapat melemah jika diberikan antibiotik.9,10,12
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Hitung leukosit dapat meningkat
b. Shift to the left dari hitung jenis meningkatnya jumlah PMN
8
Refrat OSTEOMIELITIS
IDHAM ADYASA MANGGALA PUTRA, 0508111369
b. MRI
MRI akan menghasilkan hasil yang terbaik. Dapat sebagai pendeteksian dini dan
menentukan lokasi osteomielitis. Karena dapat memperlihatkan edem dan destruksi
medula, disamping reaksi periosteal, destruksi kortikal, kerusakan sendi, dan jaringan
lunak yang terlibat, bahkan ketika radiografi konvensional belum menunjukkan adanya
kelainan
9
Refrat OSTEOMIELITIS
IDHAM ADYASA MANGGALA PUTRA, 0508111369
Gambar 2.4 CT scan memperlihatkan gambaran osteomielitis pada caput femur kanan. Scan
menunjukkan erosi dan perforasi korteks, pembentukan tulang periosteal dan edem caput femoral
dan jaringan lunak sekitar (panah).7
Gambar 2.5 peningkatan akumulasi gallium 67 pada phalanx proksimal kaki kiri setelah 4 jam
suntikan11
10
Refrat OSTEOMIELITIS
IDHAM ADYASA MANGGALA PUTRA, 0508111369
d. CT scan
Pemeriksaan dapat ini menentukan kalsifikasi abnormal, osifikasi dan gangguan pada intra
kortikal. Pemeriksaan ini tidak dianjurkan, namun dapat dilakukan bila pemeriksaan MRI
tidak ada.
Gambar 2.6 CT scan memperlihatkan gambaran osteomielitis pada caput femur kanan. Scan
menunjukkan erosi dan perforasi korteks, pembentukan tulang periosteal dan edem caput femoral
dan jaringan lunak sekitar (panah).11
e. Ultrasonografi
Pemeriksaan yang sederhana dan murah ini memperlihatkan hasil yang baik pada
osteomielitis akut anak. Dapat dilakukan segera, 1-2 hari setelah timbul gejala. Gambaran
yang didapatkan abses jaringan lunak atau penumpukan cairan dan penonjolan periosteum.
2.7 Penatalaksanaan
Jika osteomielitis dicurigai pada pemeriksaan klinis, contoh darah dan cairan harus diambil
dan pengobatan dimulai segera tanpa menunggu konfirmasi akhir diagnosis. Ada 4 aspek penting
dalam manajemen pasien: (1)pengobatan suportif untuk nyeri dan dehidrasi, (2)pembebatan area
yang terkena (3) terapi antibiotik dan (4) drainase pembedahan.1,13
Pengobatan dini dengan antibiotik, sebelum terjadi destruksi tulang yang luas atau nekrosis,
menghasilkan hasil yang terbaik dan harus diberikan secara parenteral minimal 4 minggu dan
11
Refrat OSTEOMIELITIS
IDHAM ADYASA MANGGALA PUTRA, 0508111369
biasanya 6 minggu untuk mencapai pengobatan optimal. Kombinasi penggunaan antimikroba dengan
pembedahan harus selalu dipertimbangkan. Pada kondisi tertentu misalnya osteomielitis hematogen
akut biasanya tidak memerlukan pembedahan, pada kondisi lain misalnya fraktur yang terinfeksi
(consolidated infected fracture), pembedahan juga diperlukan untuk membersihkan benda asing.7,12
Jika antibiotik diberikan sedini mungkin, biasanya drainase tidak diperlukan. Akan tetapi,
jika dalam 36 jam sejak mulai pengobatan tidak ditemukan perbaikan gejala, atau bahkan sebelum
itu ditemukan tanda pus yang dalam (bengkak, edem, fluktuasi), dan sangat pastinya jika didapatkan
pus pada aspirasi, abses harus didrainase dengan operasi terbuka menggunakan anastesi umum.8,12
Sekali tanda infeksi ditemukan, pergerakan dibatasi dan anak dibolehkan berjalan dengan
menggunakan kruk. Pembebanan penuh biasanya dimungkinkan setelah 3-4 minggu.7
12
Refrat OSTEOMIELITIS
IDHAM ADYASA MANGGALA PUTRA, 0508111369
Osteomielitis kronik pada dewasa lebih sukar untuk diterapi dan umumnya diobati dengan
pemberian antibiotik dan tindakan bedah. Terapi antibiotik empiris biasanya tidak direkomendasikan.
Tergantung pada tipe osteomielitis kronik, pasien diobati dengan antibiotik parenteral selama 2
sampai 6 minggu. Tindakan bedah bervariasi dari mulai drainase terbuka abses atau sekuestrektomi
sampai amputasi. Akan sangat efektif jika dilakukan debridement ekstensif semua jaringan nekrotik
dan granulasi bersamaan dengan rekonstruksi tulang dan defek jaringan lunak serta pemberian
antibiotik . 4,9
13
Refrat OSTEOMIELITIS
IDHAM ADYASA MANGGALA PUTRA, 0508111369
2.8 Komplikasi
1. Abses tulang
2. Abses paravertebral/epidural
3. Bakteremia
4. Fraktur
5. Selulitis jaringan lunak
6. Sinus jaringan lunak
2.9 Prognosis
Ketika pengobatan didapatkan, hasil akhir dari osteomielitis biasanya bagus. Prognosis
menjadi lebih buruk pada osteomielitis kronik, bahkan jika dilakukan pembedahan, abses dapat
terjadi sampai beberapa minggu, bulan atau tahun setelahnya. Amputasi biasanya dibutuhkan,
terutama pada pasien dengan diabetes atau diabetes atau kurangnya sirkuasi darah.11
14
Refrat OSTEOMIELITIS
IDHAM ADYASA MANGGALA PUTRA, 0508111369
BAB III
3.1 Simpulan
1. Osteomielitis adalah infeksi tulang dan sumsum tulang. Proses inflamasi terjadi akut maupun
kronik yang mengenai tulang dan strukturnya yang diakibatkan infeksi kuman piogenik.
2. Osteomielitis hematogenik akut merupakan penyakit yang terutama terjadi pada anak-anak.
Osteomielitis karena trauma langsung dan osteomielitis perkontinuitatum umum sering
terjadi pada usia dewasa dan remaja dibandingkan usia anak-anak.
3. Staphylococcus merupakan agen infeksi yang paling umum ditemukan pada osteomielitis
pada saat ini dan bahkan sebelum berkembangnya antibiotik
4. Manajemen pasien dengan osteomielitis adalah (1)pengobatan suportif untuk nyeri dan
dehidrasi, (2)pembebatan area yang terkena (3) terapi antibiotik dan (4) drainase pembedahan
3.2 Saran
15
Refrat OSTEOMIELITIS
IDHAM ADYASA MANGGALA PUTRA, 0508111369
DAFTAR PUSTAKA
1. Solomon L. Infection. Apleys System of Orthopaedics and Fracture, 8th edition. New York:
Oxford University Press, 2001.
2. Ladd A, Jones HH, Otanez O. Osteomyelitis. Stanford university Medical Media, 2003.
3. Luca Lazzarini, Jon Mader, dan Jason Calhoun. 2004. Journal Osteomyelitis in Long Bones.
http://www.ejbjs.org/cgi/reprint/86/10/2305.pdf [diakses 24 Oktober 2010]
4. King RW, Jonshon D. Osteomyelitis, 2009. Available at http://www.emedicine.com. [diakses
24 Oktober 2010]
5. Brunicardi FC. Orthopaedic. In: Schwartzs Pronciple of Surgery, 8th edition. McGraw-Hill
Companies, 2007.
16