Anda di halaman 1dari 4

Hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Hukum

Tata Negara
Mengenai hubungan antara HAN dengan HTN, terdapat dua kelompok sarjana
yaitu:
a. Kelompok yang berpendapat bahwa antara HTN dengan HAN mempunyai
perbedaan prinsip (Yuridis prinsipil) yang termasuk kelompok ini, antara lain :
Oppenheim, Prof. Van Vollen Hoven
b. Kelompok yang berpendapat bahwa HTN dengan HAN tidak mempunyai perbedaan
prinsip (Gradual). Yang termasuk kelompok ini antara lain : Vegting, Krannenburg,
WF. Prins, Van der Pot, Prayudi Atmosudirjo dan Utrecht

1. Oppenheim
Menurut Oppenheim HTN adalah sekumpulan peraturan hukum yang
membentuk alat-alat perlengkapan negara dan aturan-aturan yang memberi
wewenang kepada alat-alat negara itu serta membagi-bagikan tugas pemerintah
modern antara beberapa alat perlengkapan negara ditingkat tinggi dan tingkat
rendah, artinya HTN itu mempersoalkan negara dalam keadaan diam (berhenti)
sedangkan HAN adalah sekumpulan peraturan hukum yang mengikat alat-lat
perlengkapan negara yang tinggi dan yang rendah telah ditetapkan oleh HTN
dengan demikian HAN merupakan aturan-aturan mengenai negara dalam keadaan
bergerak

2. Prof. Van Vollen Hoven


Pada mulanya Prof. Van Vollen Hoven berpendapat sama dengan
menggunakan ukuran bergerak dan tidak bergerak. Di dalam bukunya
Thorbecke en het administratief recht tahun 1919 Prof. Van vollen Hoven
mengatakan

Oleh Prof. Van Volleh Hoven digambarkan begitu eratnya hubungan antara HTN
dengan HAN meskipun dalam perkembangannya Prof. Van Vollen Hoven
berpendapat :
- HTN menyangkut masalah kewenangan/ kekuasaan/kompetisi
- HAN menyangkut masalah pelaksanaan/ pembatasan terhadap kompetisi itu
Lebih lanjut dirumuskan bahwa : HTN adalah hukum mengenai
pelaksanaan/distribusi/kekuasaan/pembagian.

HAN adalah hukum mengenai pelaksanaan/penggunaan wewenang dapat


dijabarkan HAN adalah hukum yang menjawab pernyatan-pernyataan begaimana
caranya para pejabat melaksanakan wewenang tadi.

Didalam skemanya Prof. Van Vollen Hoven menyajikan pembidangan


seluruh materi hukum itu secara terperinci sebagai berikut :
1) HTN (materil) meliputi:
Pemerintah
Peradilan
Kepolisian Perundang-undangan
2) Hukum Perdata (materil)
3) Hukum Pidana
4) HAN (materil dan formil) meliputi:
Hukum Pemerintah (berstuurrecht)
Hukum Peradilan (Justitia recht), meliputi:
Peradilan Tata Negara
Hukum Acara Perdata
Peradilan Administrasi Negara
Hukum Acara Pidana
Politierecht (Hukum yang mengatur tentang tugas-tugas pengawasan)
Perincian Hukum Administrasi Negara dalam empat bidang tadi, yaitu :
a) Hukum Pemerintahan
b) Hukum Peradilan
c) Politierecht
d) Hukum Acara Perundang-undangan

3. Teori Catur Praja (Mr. Wongsonegoro), dikembangkan oleh Pof. Stelling menjadi
Panca Praja dimana tambahan kelimanya yaitu Administrasi warga negara (burger)

4. Prof. Van Vollen Hoven tidak menerangkan apa yang dimaksud dengan peradilan
administrasi negara (Staatrecht elijke rechtpleging), bahkan oleh Prof. Van
vollenhoven disebut-sebut istilah Administrasi Rechtpleging, bukan Administrasi
Rechtspraak.

5. Administrasi Rechtpleging artinya peradilan administrasi negara yang sifatnya


incidental (semu), karena seperti peradilan tapi tidak dibentuk oleh badan-badan
legislatif.
Contoh:
Majelis pertimbangan pajak dibentuk oleh SK Presiden, tegasnya ,menerima
pengaduan dari wajib pajak bila terjadi pembayaran pajak yang dianggap terlalu
berat/tinggi
Catatan : Majelis pertimbangan pajak mempertemukan anatar fiscus (pemerintah)
dengan wajib pajak

6. Prof.DR. JHA Logemann


Dalam buku staatrecht Van vollenhoven Nederlands Indie disebutkan bahwa HTN
adalah pelajaran tentang hubungan kompetensi, sedangkan HTN adalah tentang
hubungan istimewa

Hubungan hukum istimewa/khusus artinya hubungan yang menimbulkan hak dan


kewajiban dan diantara pihak-pihak tersebut masing-masing mempunyai kelebihan
hak dan kewajiban serta tidak adanya kesederajatan diantara pihak-pihak dimana
dapat dijatuhkan sanksi jika menyimpang dari ketentuan yang berlaku.

Hukum Tata Negara mempelajari hal-hal sebagai berikut;


Jabatan-jabatan yang ada dalam suatu negara
Siapakah yang mengadakan jabatan itu
Dengan cara bagaimana jabatan itu ditempati oleh pejabat
Fungsi (lapangan kerja) jabatan-jabatan itu
Kekuasaan hukum jabatan-jabatan
Hubungan antara masing-masing jabatan itu
Dalam batas-batas manakah organ-organ kenegaraan melakukan tugasnya.

7. Mr. Van Praag


Hukum Tata Negara mempelajari anatomi (bagian) negara, sedangkan Hukum
Administrasi Negara mempelajari Phisiologi negara.

8. Kranneburg
HTN dengan HAN tidak mempunyai perbedaan prinsip, sebab perbedaan kedua
ilmu tersebut hanyalah akibat dari perkembangan sejarah semata-mata. Hubungan
HTN dengan HAN sama seperti hubungan antara BW dengan WvK, yaitu hubungan
umum dan khusus, HTN bersifat umum sedangkan HAN bersifat khusus.

Hukum Tata Negara adalah peraturan-peraturan hukum yang mengandung struktur


umum dari pemerintah suatu negara, misalnya
Undang-undang Dasar
UU tentang desentralisasi
Sedangkan, HAN merupakan peraturan-peraturan khusus dari HTN, seperti :
UU Kepegawaian
UU perburuhan
UU Perumahan
Kemudian peraturan-peraturan khusus tadi akan berkembang menjadi jenis hukum
yang berdiri sendiri (terpisah dari HAN), seperti:
Hukum Pajak
Hukum Agraria
Dan sebagainya.

9. J. B. J. M. ten Bage
HAN merupakan perpanjangan dari HTN, sedangakan HAN merupakan hukum
sekunder dari HTN.

10. Bahsan Mustopa


HTN dan HAN bagaikan koin dengan dua sisi, dapat dibedakan namun tidak dapat
dipisahkan.

11. WF. Prins


Hukum Tata Negara mempelajari hal-hal yang fundamental yang merupakan dasar-
dasar dari negara., sedangkan HAN menitikberatkan kepada hal-hal yang bersifat
teknis, yang selama ini kita tidak berkepentingan hanya penting bagi para spesialis.

Anda mungkin juga menyukai