Anda di halaman 1dari 2

NAMA : INAL PRATAMA TARIGAN

NIM : 042779385
JURUSAN : S1 ILMU HUKUM
UPBJJ : MEDAN

1. Jelaskan pemahaman Hukum Administrasi Negara sesuai dengan pendapat L.J. Van Apeldoorn!

L. J. Van Apeldoorn merupakan salah satu pakar yang melihat hukum administrasi sebagai suatu
kumpulan norma. Van Apeldoorn menafsirkan pengertian hukum administrasi negara sebagai
segala keseluruhan aturan yang harus diperhatikan oleh setiap pendukung kekuasaan yang diserahi
tygas pemerintahan. Penafsiran ini menitikberatkan hukum administrasi negara lebih pada aturan atau
norma yang mengatur kekuasaan negara itu sendiri. Pendapat Apeldoorn ini didukung dengan
penafsiran yang disampaikan oleh Oppenheim yang menegaskan bahwa hukum adminisitrasi negara
adalah gabungan ketentuan yang mengikat badan badan yang tinggi ataupun rendah apabila badan itu
menggunakan wewenangnya yang telah diberikan kepadanya. Sehingga hukum administrasi negara
diartikan sebagai yang memberi petunjuk pada lembaga negara bagaimana cara menggunakan
kewenangan itu dalam praktik hidup sehari hari.

2. Jelaskan ciri-ciri Hukum Administrasi Negara secara khusus berdasarkan penafsiran beberapa
pakar HAN!

Hukum Administrasi Negara yang dirangkum dari pengertian para ahli memiliki ciri ciri yaitu:

 Adanya hubungan istimewa antara negara dan warga negara


 Adanya sekumpulan norma yang mengatur kewenangan pejabat atau lembaga negara
 Adanya pejabat sebagai pelaksana dari hubungan negara dan warga negara tersebut.
sehingga yang dapat saya pahami, HAN adalah segala macam atau berbagai aktivitas dan tindakan
yang dilakukan pemerintah/negara kepada masyarakat untuk menjalankan kekuasaan dan kebijakan
negara dalam memberikan pelayanan di masyarakat dengan ketentuan dan hukum yang berlaku.

3. Artikel di atas menjelaskan mengenai pemahaman uraian tentang HAN bukanlah sesuatu yang
bersifat multak absolut maupun final, bagaimanakah HAN menitikberatkan bidang ilmu yang ada di
dalamnya dengan contoh yang ada?

Dari artikel diatas mendapatkan suatu kesimpulan bahwa HAN bukanlah sesuatu yang bersifat multak
absolut maupun final. Selain itu perbedaan antara satu pakar dengan pakar lain terdapat perbedaan
pendapat. Namun Teori Residu yang diungkapkan oleh Van Vollenhoven yang secara tegas
membedakan hukum admisnistrasi negara dan hukum tata
negara. Teori Residu memberikan penjelasan bahwa lapangan hukum administrasi negara adalah sisa
(residu) dari semua peraturan hukum nasional setelah dikurangi hukum tata negara, hukum pidana
meteriil dan hukum perdata materiil. Sehingga lapangan hukum administrasi negara mempunyai
wilayah yang tidak dibahas dalam lapangan hukum perdata, pidana maupun hukum tata negara.
Adanya teori residu ini memperjelas perbedaan antara HAN dengan ilmu lainnya terutama dengan
HTN. Sebagai contoh, dalam perkembangan dewasa ini, hukum acara perdata atau hukum acara
pidana tidak lagi dimasukkan dalam lingkup hukum administrasi negara karena kedua substansi
tersebut telah ada dalam lingkup hukum lain walau sesungguhnya merupakan lingkup administrasi
negara.

Oppenheim menegaskan pendapat dari Van Vollenhoven tentang perbedaan hukum administrasi
negara dan hukum tata negara. Ia menyatakan bahwa hukum administrasi negara membahas negara
dalam keadaan bergerak yakni mempelajari segala kewenangan atau aparatur dalam menjalankan
proses pemerintahan. Sedangkan hukum tata negara melihat negara dalam keadaan diam yang artinya
membahas kewenangan lembaga lembaga negara yang sebatas memerincikan tugas dan
wewenangnya tanpa membahas bagaimana kewenangan itu dijalankan dalam pemerintahan.

Salah satu pembahasannya yakni tentang Hukum Aparatur Negara yang membahas tentang kekuasaan
keempat dan bagaimana metode pengadaanya sampai hak dan kewajiban yang didapatkan oleh
seorang Aparatur Negara begitu pula sanksi yang diaturnya.

Sumber: BMP ADPU4332 - Hukum Administrasi Negara Edisi 2

Anda mungkin juga menyukai