Anda di halaman 1dari 14

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
DENGAN
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

TENTANG

PEMBINAAN AGAMA ISLAM


BAGI TAHANAN DAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN
Pasal 6. Anak yang Berkonflik dengan Hukum
selanjutnya disebut Anak adalah anak yang telah berumur
yang

1
KETENTUAN UMUM 12 (dua belas) tahun, tetapi belum berumur 18 (delapan
belas) tahun yang di duga melakukan tindak pidana.
1. Pemasyarakatan adalah kegiatan untuk melakukan 7. Klien Pemasyarakatan adalah seorang yang berada
pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan
dalam bimbingan Balai Pemasyarakatan (Bapas);
system, kelembagaan, dan cara pembinaan yang merupakan
8. Rumah Tahanan Negara, selanjutnya disebut Rutan
bagian akhir dari system pemidanaan dalam Tata Peradilan
adalah tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama proses
Pidana.
penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang
2. Petugas Pemasyarakatan adalah Pejabat Fungsional
pengadilan.
Penegak Hukum yang melaksanakan tugas di bidang
9. Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang
pembinaan, pengamanan, dan pembibingan Warga Binaan
selanjutnya disingkat LPKA adalah lembaga atau
Pemasyarakatan.
tempat Anak menjalani masa pidananya.
3. Tahanan adalah tersangka atau terdakwa yang
10. Lembaga Pemasyarakatan, selanjutnya disebut Lapas
ditahan di Rumah Tahanan Negara selama proses
adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana;
penyidikan, penuntunan dan pemeriksaan di pengadilan.
11. Penyuluh Agama Islam adalah Pegawai Negeri
4. Warga Binaan Pemasyarakatan yang selanjutnya
disingkat WBP adalah Narapidana, anak, dan Klien Sipil/Honorer yang diberikan tugas, tanggung jawab,

Pemasyarakatan. wewenang, serta hak secara penuh untuk melakukan


5. Narapidana adalah terpidana yang menjalani kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama, dan
pidana hilang kemerdekaan di dalam Lembaga pengembangan bimbingan atau penyuluhan Agama Islam
Pemasyarakatan. dan pembangunan melalui bahasa agama.
(1)Maksud dari Perjanjian Kerja Sama ini adalah
sebagai pedoman bagi PARA PIHAK untuk
melaksanakan kerja sama dalam pembinaan
agama Islam bagi Tahanan dan Warga Binaan
Pasal Pemasyarakatan.

2
MAKSUD
DAN (2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini untuk :
TUJUAN a. Meningkatkan kualitas pembinaan agama Islam
bagi Tahanan dan Warga Binaan
Pemasyarakatan;
b. Mendukung program reintegrasi sosial Warga
Binaan Pemasyarakatan.
Pasal 3
RUANG LINGKUP
Ru a ng L i n g k u p Perjanjian Kerja Sama ini meliputi:
a. Peningkatan kapasitas Petugas Pemasyarakatan d a l a m p e m b i n a a n d a n
p e m b i m b i n g a n a g a m a Islam;
b. Peningkatan kapasitas Penyuluh A g a m a Islam t e n t a n g tugas d a n fungsi
Pemasyarakatan;
c. Penyuluhan d a n dakwah;
d. P e m b i n a a n d a n p e m b i m b i n g a n p a h a m keagamaan;
e. Penguatan Moderasi Beragama;
f. P e m b a n g u n a n karakter d a n p e n an g a n an konflik;
g. P e m b i n a a n baca tulis Al-Quran; d a n
h. Kegiatan lain yang m e n d u k u n g p e m b i n a a n d a n p e m b i m b i n g a n A g a m a Islam
bagi Tahanan d a n Warga Binaan Pemasyarakatan.
Pasal 4
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

PIHA K P E R T A M A PIHA K K E D U A PI H AK KETIGA


a. M e n y i a p k a n peserta kegiatan;
a. M e n y e d i a k a n t e n a g a ahli a. M e n y i a p k a n re n c an a
b. M e n y i a p k a n t en a g a ahli
untuk dan narasumber u nt u k k e g i a t a n / p r o g r a m kerja
pe l at i h an /w o r k s h o p /d i sk u s i pelaksanaan kegiatan; sama;
tentang tugas d a n fungsi
pema sya rak at an bagi b. M e n y i a p k a n b a h a n ajar, b. M el aks an ak an program
p e n y u l u h agama; sarana pelatihan dan kerja sama; d a n
c. Me n y e d i a k a n tempat
peralatan pendukung; c. M e m b u a t laporan
peny el en g gar aan k e g i a t a n d i
l i n g k u n g a n Pemasyarakatan; dan pelaksan aan program
d. Me n y e d i a k a n akses c. M e n e r b i t k a n sertifikat kerja sama.
pelaksanaan k e g i a t an di
lingkungan Pemasyarakatan; pelat ihan.
dan
e. Men ja g a keamanan dan
ketertiban pelaksanaan
k e gi a t a n
Pasal
5E L A K S A N A A N
P

(1)PERJANJIAN KERJA SAMA INI SECARA TEKNIS


DITINDAKLANJUTI DENGAN PENYUSUNAN RENCANA
KEGIATAN/PROGRAM KERJA OLEH PARA PIHAK DAN
MERUPAKAN BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI
PERJANJIAN KERJA SAMA INI.

(2)PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA SAMA INI TIDAK BOLEH


BERTENTANGAN DENGAN KETENTUAN PERUNDANG-
UNDANGAN.
1. Perjanjian Kerja Sama ini berlaku sejak
d i t a n d a t a n g a n i s a m p a i d e n g a n t a n g g a l 28
N o v e m b e r 2023.
2. Perjan jian Kerja Sam a in i d ap at
d ip erp an jan g sesu ai k eb u t u h an , b erd asark an
p erset u ju an t ert u lis PARA PIHAK.

Pasal 6 3. Perjanjian Kerja Sama ini d a p a t diakhiri


sebelum jangka w ak t u seb ag aim an a
JA NGKA WA KT U d im ak su d d alam ayat (1) d en g an ketentuan
p i h a k yang b e r m a k s u d m e n g a k h i r i perjanjian
kerja sama w a j i b m e m b e r i t a h u k a n m a k s u d
te rse but secara tertulis k e p a d a p i h a k lainnya
sekurang- k u ran gny a 3 (tiga) bulan
sebelumnya.
Pasal
7EMBIAYAAN
P

Semua biaya yang timbul dari pelaksanaan Perjanjian


Kerja Sama ini dibebankan pada anggaran PARA
PIHAK sesuai tugas dan tanggung jawab masing-
masing, serta sumber-sumber lain yang sah
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Apabila terjadi perbedaan
pendapat antara PARA
PIHAK mengenai
Pasal 8 pelaksanaan Perjanjian Kerja
Sama ini, PARA
PENYELESAIAN PIHAK sepakat akan
PERSELISIHAN menyelesaikan dengan cara
musyawarah untuk
mencapai mufakat.
Pasal
9
MONITORING DAN EVALUASI

M o n i t o r i n g d a n evaluasi atas pelaksanaan Perjanjian


Kerja Sa ma ini d i l a k u k a n o l e h PARA PIHAK p a l i n g
sedikit 1 (satu) kali d a l a m 6 (ena m) b u l a n a t a u sesuai
k e b u t u h a n yang disepakati PARA PIHAK.
(2) Yang termasuk keadaan kahar
(force majeure) adalah :

Pasal 10 a. b e n c a n a alam;

KEADAAN KAHAR (FORCE


MAJEURE)
tindakan
1) Apabila terjadi hal-hal yang di
luar kekuasaan PARA PIHAK atau b. pemerintah di
b i d a n g fiskal d a n
force majeure, dapat m on e te r ; a tau
dipertimbangkan kemungkinan
perubahan tempat dan waktu
pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama kead aan
berdasarkan
PIHAK.
persetujuan PARA
c keamanan
tidak
yang

. me n g i zi n k a n .
Pasal 11
ANTI S U A P D A N ANTI KORUPSI

PARA PIHAK menyatakan bahwa PARA PIHAK mengetahui


seluruh peraturan perundang-undangan anti-suap dan anti-
korupsi dalam setiap kegiatan yang dilakukan sehubungan
dengan Perjanjian Kerja Sama ini, dan tidak akan melakukan
tindakan apapun yang mungkin melanggar Peraturan
mengenai Anti Suap dan Anti Korupsi.
Segala sesuatu yang belum diatur
dalam Perjanjian Kerja Sama ini, akan
diatur lebih lanjut berdasarkan
Pasal 12 kesepakatan PARA PIHAK dalam
ADENDUM Perjanjian Kerja Sama Tambahan
(Adendum) yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja
Sama ini.
ADENDUM

Pasal 13
PENUTUP

Perjanjian Kerja Sama ini ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari,


tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana disebutkan pada bagian awal
Perjanjian Kerja Sama, dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing diberi
meterai cukup, dan mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah
ditandatangani oleh PARA PIHAK, dibubuhi cap basah lembaga dan
masing-masing pihak memperoleh 1 (satu) naskah asli Perjanjian Kerja
Sama.

Anda mungkin juga menyukai