Kelas :
Disusun oleh
MIFTAHUL KHAER, M.Pd.I
KELAS : XI (SEBELAS)
TAHUN PELAJARAN : 2015/2016
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 0
DAFTAR ISI
Hal.
BAB I Taat Aturan, Kompetitif Dalam Kebaikan dan Kerja Keras .
2
A. Taat Aturan . 2
B. Kompetitif dalam Kebaikan 4
C. Kerja Keras ... 6
BAB II Iman Kepada Kitab-Kitab Allah 10
BAB III Tata Cara Pengurusan Jenazah . 13
BAB IV Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan .. 20
BAB V Khutbah, Tabligh dan Dakwah .. 25
A. Khutbah . 25
B. Tabligh 26
C. Dakwah ... 26
BAB VI Toleransi dan Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan
28
A. Sikap Toleransi dan Kerukunan . 28
B. Menghindarkan Diri dari Tindak Kekerasan 31
BAB VII Iman Kepada Rasul-Rasul Allah . 35
BAB VIII Prinsip dan Praktik Ekonomi dalam Islam .. 40
BAB IX Perkembangan Islam Pada Masa Modern (1800 M Sekarang)
45
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 1
BAB I
TAAT ATURAN, KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS
A. Taat Aturan
1. Q.S. An-Nisa (4) : 59
2. Tajwid
Hukum Hukum
Lafal Alasan Lafal Alasan
Bacaan Bacaan
Alif lam Kasrotain
Alif Lam
bertemu huruf Ikhfa bertemu huruf
syamsiyah
lam fa
kasroh Alif lam
Mad Alif Lam
bertemu huruf bertemu huruf
thobii syamsiyah
ya sukun ra
Alif Lam Alif lam Alif Lam Alif lam
qomariya bertemu huruf
qomariya bertemu huruf
h hamzah h ya
Nun sukun Dhammatain
Ikhfa bertemu huruf Ikhfa bertemu huruf
ta wawu
Fathatain
mim sukun
Izhar Mad berada di
bertemu huruf
syafawi iwadh akhir ayat/
fa
waqaf
Terjemah:
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah
ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya. (QS. An-Nisa (4) : 59)
4. Kandungan Ayat
Asbabun nuzul QS. An-Nisa (4) : 59 dikemukakan dalam suatu riwayat dari Bukhari
bahwa ayat ini berkenaan dengan diutusnya Abdullah bin Hudzafah bin Qais oleh Rasulullah
sebagai pemimpin suatu pasukan. Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani, kisahnya tersebut
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 2
menjadi sebab turunnya ayat ini karena adanya batasan taat kepada perintah pimpinan dan
menolak perintah pimpinan untuk terjun ke dalam api. Pada saat itu mereka memerlukan
petunjuk berkenaan dengan apa yang harus mereka lakukan.
Isi kandungan QS. An-Nisa (4) : 59 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Setiap umat Islam wajib taat dan patuh kepada Allah, Rasul dan ulul amri.
2) Terhadap ulil amri, apabila pemimpin itu benar maka wajib ditaati. Tetapi jika ulil amri
itu tidak benar maka tidak wajib ditaati.
3) Apabila terjadi perselisihan dalam suatu urusan, maka harus kembali kepada Allah (al-
Quran) dan rasul-Nya (al-hadis).
Asbabul wurud hadis dijelaskan Ali bin Abi Thalib bahwa ketika pasukan ekspedisi
yang dipimpin oleh Abdullah Ibnu Hudzafah ketika bangun tidur dan menyalakan api unggun,
ia mengatakan, Bukankah kalian harus mendengar dan menaatiku? mereka menjawab, Ya.
Dia berkata, Sesungguhnya aku memerintahkan kamu terjun ke dalam api unggun tersebut.
Maka orang-orang berdiri dan mendekati api unggun dan yang lain mencegahnya. Kemudian
Abu Hudzafah berteriak, Hentikan, karena sesungguhnya aku hanya bercanda. Dan setelah
sampai di Madinah dan menceritakan kepada Rasulullah, beliau bersabda, Barangsiapa dari
pemimpin menyuruh kamu mengerjakan maksiat, maka janganlah kamu ikuti perintahnya.
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 3
4) Menjaga pandangan dari hal-hal yang dilarang Allah dan Rasul-Nya
5) Menutup aurat di hadapanorang yang bukan muhrimnya
6) Menjaga ucapan dari hal-hal yang tidak bermanfaat atau menyakiti perasaan orang lain
7) Menjauhkan diri dari pergaulan bebas
8) Menjaga kerukunan sesama muslim
2. Tajwid
Hukum Hukum
Lafal Alasan Lafal Alasan
Bacaan Bacaan
kasrotain
Nun sukun bertemu
Ikhfa bertemu huruf Ikhfa
dengan huruf
zay
jim
Mad thobii
mad jaiz Nun sukun
bertemu
munfashi Ikhfa bertemu huruf
hamzah dalam
l kaf
kata kedua
Fathatain
Idghom Fathatain Idghom
bertemu
bila bertemu dengan bi
dengan huruf
ghunnah huruf lam ghunnah
wawu
Fathatain Kasroh
Mad
Izhar bertemu dengan bertemu ya
thobii
huruf ain sukun
Mad thobii
Mad Mad
bertemu mad thobii di
wajib aridh lis
hamzah dalam akhir ayat
muttashil sukun
satu kata
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 4
Lafal Arti Lafal Arti
Dan telah Kami
Aturan
turunkan
Dengan kebenaran Dan jalan (yang terang)
Membenarkan Supaya menguji kalian
Maka berlomba-lombalah
Dan menjaga dalam kebaikan
Keinginan-keinginan
Tempat kembali kalian
mereka
Terjemah:
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan
apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah
turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran
yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan
jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat
(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-
lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (QS. Al-Maidah (5): 48).
4. Kandungan Ayat
QS. Al-Maidah (5) : 48 memiliki relevansi dengan QS. Al-Maidah (5) : 45. Menurut
riwayat, kaum Yahudi mengutus orang-orang untuk meminta fatwa kepada Nabi Muhammad,
tetapi dengan catatan. Apabila fatwanya menyuruh agar pezina itu dijemur dan dipukuli sesuai
hukum yang mereka tetapkan, maka fatwa itu akan diterima. Namun, jika fatwanya agar pezina
dihukum rajam, maka harus diabaikan. Hal tersebut menjadi penyebab turunnya ayat agar
selalu menegakkan hukum-hukum yang diturunkan Allah.
Secara umum, QS. Al-Maidah (5): 48 berkaitan dengan perintah untuk selalu taat dan
patuh terhadap semua hukum yang telah ditetapkan Allah dalam al-Quran. Beberapa poin
penting yang terdapat dalam ayat ini adalah:
1) Kebenaran tentang Al-Quran yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw.
2) Al-Quran berfungsi sebagai pembenar (mushaddiq), penjaga sekaligus penyempurna
kitab-kitab terdahulu.
3) Larangan mengikuti hawa nafsu dengan menolak kebenaran yang datang dari Al-Quran
sebagai pedoman hidup kita.
4) Setiap umat dari nabi dan rasul memiliki syariat dan jalan kebenarannya (manhaj)
masing-masing.
5) Adanya perbedaan diantara manusia adalah sebagai motivasi dalam berkompetisi untuk
meraih kebaikan yang hakiki.
6) Allah adalah tempat untuk kembali seluruh makhluk-Nya.
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 5
1. Contoh Perilaku Kompetisi dalam Kebaikan
Ciri-ciri seseorang selalu berkompetisi dalam kebaikan adalah:
a. Memperbanyak amal saleh dalam kehidupan sehari-hari
b. Menghindarkan diri dari perbuatan yang mungkar
c. Berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan amal kebaikan
d. Menjadi lebih taat, rendah hati, tulus dan santun kepada semua orang
C. Kerja Keras
Q.S. Az-Zumar (39) : 39
1. Ayat Al-Quran
2. Tajwid
Hukum Hukum
Lafal Alasan Lafal Alasan
Bacaan Bacaan
Mad Fathah bertemu Ghunna Nun ber-
thobii huruf ya sukun h tasydid
Dhammah Dhommatain
Mad
bertemu huruf Ikhfa bertemu huruf
thobii
wawu sukun fa
Mim sukun Mad
Izhar mad thobii di
bertemu huruf aridh lis
syafawi akhir ayat
hamzah sukun
Terjemah:
Katakanlah: Hai kaumku, Bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, Sesungguhnya aku
akan bekerja (pula), Maka kelak kamu akan mengetahui. (QS. Az-Zumar (39): 39)
4. Kandungan Ayat
Asbabun nuzul QS. Az-Zumar (39): 39 disebutkan dalam suatu riwayat bahwa kaum
musyrikin berkata kepada Nabi Muhammad, Hentikan makianmu terhadap tuhan-tuhan
kami atau kami perintahkan tuhan-tuhan kami untuk menjadikan engkau orang yang tidak
waras. Kemudian turun ayat sebagai penegasan kepada Nabi Muhammad bahwa hanya
Allah yang dapat memberi petunjuk.
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 6
Isi kandungan QS. Az-Zumar (39): 39 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Allah memerintahkan kepada umat Islam agar menyembah kepada yang berhak
disembah (Allah) sesuai kemampuan.
2) Semua jenis ibadah yang dilakukan oleh manusia hendaklah dilakukan secara ikhlas
karena Allah.
3) Untuk mempertahankan kehidupan di dunia, manusia hendaklah bekerja sesuai keahlian
masing-masing sehingga hasilnya maksimal.
Terjemah:
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang
mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang
telah kamu kerjakan. (QS. At-Taubah (9): 105).
4. Kandungan Ayat
Secara khusus QS. At-Taubah (9): 105 tidak memiliki asbabun nuzul tersendiri.
Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa setelah lama Rasulullah mendirikan masjid Quba,
beberapa kaum Anshar yang berdekatan dengan masjid Quba, diantara Yakhdad mendirikan
masjid An-Nifaq. Sehingga Rasulullah bersabda kepada Yakhdad, Celaka engkau Yakhdad,
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 7
engkau bermaksud melakukan sesuatu yang aku pun tahu maksudnya. Ia menjawab, Saya
tidak bermaksud apa-apa kecuali mengharapkan kebaikan. Maka turunlah ayat yang
menegaskan adanya orang-orang yang mendirikan masjid dengan maksud memecah belah
umat.
Isi kandungan QS. At-Taubah (9): 105 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Setiap umat Islam diperintahkan untuk bekerja keras sehingga menjadi umat yang
mampu (kuat ekonominya).
2) Umat Islam yang kuat ekonominya lebih unggul dibandingkan umat Islam yang kurang
mampu.
3) Umat Islam yang mampu dan beriman dapat menyelamatkan dirinya sendiri dan umat
Islam lainnya yang masih lemah dari ancaman kekafiran.
4) Allah akan menampakkan dan memberi balasan dari setiap amal perbuatan manusia
kelak di akhirat.
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 8
BAB II
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 9
Terjemah:
104 buah kitab, Allah menurunkan kepada Nabi Syits 50 shuhuf, kepada Nabi Khunnukh
(Idris) 30 shuhuf, kepada Nabi Ibrahim 10 shuhuf dan kepada Nabi Musa sebelum
diberikan kitab Taurat 10 shuhuf. Dan Allah menurunkan kitab Taurat, Injil, Zabur dan
Al-Quran. (HR. Ibnu Hibban)
Berdasarkan hadis tersebut, jumlah shuhuf yang diturunkan adalah 100 ditambah 4 kitab.
Meskipun demikian, sebagian ulama mengatakan jumlahnya adalah 114 shuhuf dan kitab.
b. Kitab, yaitu wahyu yang dijadikan dalam satu buku atau mushaf. Ada empat kitab suci
yang diturunkan Allah ke bumi, yaitu kitab Taurat untuk Nabi Musa, Kitab Zabur untuk
Nabi Daud, Kitab Injil kepada Nabi Isa dan Kitab Al-Quran untuk Nabi Muhammad saw.
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 10
b. Akan memperoleh berkah pahala bagi yang membacanya
c. Membuat daya tarik orang yang beriman untuk memperlajarinya
d. Memberikan ketenangan jiwa
e. Terjaga keasliannya hingga hari kiamat
f. Pemberi syafaat (pertolongan) kelak di hari kiamat
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 11
BAB III
TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 12
Jenazah yang wajib diurusi oleh umat Islam adalah jenazah umat Islam. Sedangkan,
jenazah non-muslim, umat Islam tidak wajib mengurusnya secara Islami. Artinya, jenazah
non-muslim tetap diurusi tetapi tidak perlu disholatkan.
Namun, tidak semua jenazah umat Islam wajib diurusi oleh umat Islam secara
sempurna. Ada beberapa jenis jenazah yang tidak diwajibkan sempurna pengurusannya,
diantaranya adalah:
a. Jenazah muslim yang mati syahid dalam peperangan
b. Jenazah bayi yang keguguran dan belum sempurna bentuknya
c. Jenazah muslim yang hilang atau tidak ditemukan, seperti tenggelam dan semisalnya
d. Jenazah muslim yang rusak berat karena kecelakaan atau hangus terbakar, tidak
dimandikan tetapi cukup tayammum atau disesuaikan dengan kondisinya
) (
Terjemah:
Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, Penghalang sakit, sembuhkanlah, Engkau adalah
Zat Pemberi kesembuhan, tiada yang lain yang dapat memberi kesembuhan selain
Engkau, kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit sedikit pun. (HR. Bukhari dan
Muslim)
3) Membaca surat Yasin dengan suara agak keras dan surat Ar-Rad dengan suara pelan.
Tujuannya adalah untuk mempermudah keluarnya ruh dari jasad
4) Mentalqin dengan kalimat tahlil, yaitu laa ilaaha illallaah dan syahadat secara santun,
tanpa ada kesan memaksa. Hal ini bertujuan agar kalimat terakhir yang ia ucapkan
sebelum meninggal adalah kalimat tauhid, sehingga ia dapat masuk surga, baik secara
langsung maupun setelah mendapat ampunan atas dosa-dosanya. Sebagaimana sabda
Rasulullah dari Abu Said Al-Khudri ra:
) (
Terjemah:
Talqin (ajarilah) orang yang menjelang mati di antara kamu dengan kalimat laa
ilaaha illallaah. (HR. Muslim)
5) Orang yang menunggui tidak boleh berkata jelek, karena malaikat akan
mengamininya. Sebagaimana perintah Rasulullah ketika mengunjungi jenazah Abu
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 13
Salamah, beliau melihat orang-orang bersedih meratapi keadaan keluarganya yang
telah meninggal dunia. Rasulullah bersabda:
) (
Terjemah:
Jangan mendoakan keluarga kalian kecuali dengan kebaikan, karena malaikat akan
mengamini semua yang kalian ucapkan. (HR. Muslim)
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 14
b. Berakal
c. Niat memandikan jenazah
d. Terpercaya, artinya memahami ketentuan memandikan jenazah dan mampu merahasiakan
aib jenazah.
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 15
d. Anak-anak si mayat dan garis silsilah keturunannya ke bawah yang masih hidup, seperti
cucu, cicit, dll
e. Keluarga terdekat
f. Kaum muslimin
Atau
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 16
3) Takbir ketiga membaca doa untuk jenazah
)( )( )(
)(
Atau
) ( ) (
)( ) ( ) (
)( )( )(
)( )(
)( )(
Terjemah:
Ya Allah, ampunilah ia dan berikan rahmat kepadanya, sejahterakanlah ia,
maafkanlah ia, muliakanlah tempat kedatangannya, luaskanlah tempat masuknya,
mandikanlah ia dengan air, salju dan embun, bersihkanlah ia dari dosa-dosanya
sebagaimana dibersihkannya kain yang putih dari kotoran, gantilah rumahnya
dengan rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik
dari keluarganya, lindungilah ia dari azab kubur dan azab api neraka.
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 17
diletakkan di dalam liang tersebut, kemudian ditutup dengan papan, bambu atau
sejenisnya.
2
Dan ke dalam tanah Kami mengembalikan
kalian
3
Dan dari tanah Kami mengeluarkan kalian
pada waktu yang lain (hari kiamat)
h. Memanjatkan doa untuk jenazah sebelum meninggalkan kuburan, semoga jenazah
diampuni dosa-dosanya
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 18
BAB IV
PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA KEJAYAAN
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 19
Berikut ini beberapa perkembangan peradaban pada masa Bani Umayyah:
a. Ekspansi wilayah Islam, meliputi Afrika Utara, Jazirah Arab, Syuriah, Palestina, sebagian
Anatolia, Irak, Persia, Afganistan, India, dan sebagian wilayah Rusia, yaitu Turkmenistan,
Uzbekistan, Kirgiztan
b. Perubahan mata uang yang dipakai di negara-negara dudukan Islam. Sebelumnya adalah
mata uang Bizantium dan Persia yakni dinar dan dirham. Abdul Malik mencetak uang
sendiri di tahun 659 M dengan kata-kata tulisan Arab.
c. Bidang politik dan kenegaraan. Mengangkat Majelis Penasihat sebagai pendamping dan
beberapa pembantu khalifah, yang meliputi kaatibur rosail (sekretaris administrasi dan
persuratan), kaatibul kharraj (sekretaris keuangan negara), kaatibul jundi (sekretaris
ketentaraan), kaatibul syurthah (sekretaris kepolisian) dan kaatibul qudhoot (sekretaris
hukum)
d. Bidang sosial, terjadinya hubungan bilateral dengan negara-negara taklukkan yang
memiliki tradisi luhur, seperti Persia, Mesir, Eropa dan lain sebagainya
e. Bidang seni, arsitektur atau seni bangunan Dome of The Rock (Qubbah ash-Shokhro) di
Yerussalem yang menjadi monumen terbaik yang hingga selalu dipuji orang. Katedral St.
John diubah menjadi Masjid Al-Aqsho, pembangunan Masjid Cordova, perbaikan dan
perluasan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, mendirikan istana-istana di padang pasir
seperti Qusayr Amrah dan Al-Mushtta sebagai tempat beristirahat
f. Bidang sastra, lahirnya tokoh-tokoh besar seperti Al-Anthal, Farazdaq, Jarir serta para
penyair Arab, diantaranya Umar bin Abi Rabiah (w. 719 M) dan Qays bin al-Mulawwah
yang lebih dikenal dengan nama Laila Majnun (w. 699 M)
g. Bidang ilmu pengetahuan, meliputi:
1) Bahasa Arab, selain menjadi bahasa resmi di pemerintahan, juga lahir tokoh gramatika
bahasa Arab (ilmu nahwu), yaitu Abul Aswad ad-Duali. Beliau telah memberi tanda
bacaan pada huruf-huruf hijaiyah berupa titik-titik khusus yang semula huruf-huruf
tersebut tidak bertitik
2) Marbad sebagai kota pusat kegiatan ilmu. Kota yang terletak di Damaskus dimana
berkumpul para pujangga, filusuf, ulama, penyair dan para cendekiawan
3) Ilmu qiroat, ilmu seni baca Al-Quran yang kemudian menjadi cabang ilmu syariat
yang sangat penting. Pada masa ini lahir ahli qiroat seperti Abdullah bin Qusair (w.
120 H) dan Ashim bin Abi Nujud (w. 127 H)
4) Ilmu hadis, yakni adanya usaha mengumpulkan hadis, menyelidiki asal-usulnya
hingga akhirnya menjadi suatu ilmu tersendiri. Tokoh yang muncul adalah
Abdurrahman bin Amr Al-AuzaI (w. 159 H), Hasan Basri (w. 110 H), Ibnu Abi
Malikah (w. 119 H) dan Asyabi Abu Amr Amir bin Syurahbil (w. 104 H)
5) Ilmu fiqih, yang menjadi cabang ilmu tersendiri. Diantara ahli fiqih adalah Said bin
Musayyab, Abu Bakar bin Abdurrahman, Qasim bin Muhammad, Urwah bin Zubir
dan Kharijah bin Zaid
6) Ilmu nahwu, yakni ilmu yang mempelajari tata bahasa Arab. Ilmu diperlukan karena
bertambahnya orang-orang Ajam (non-Arab) yang masuk Islam. Abul Aswad Ad-
Duali adalah tokoh penting dalam hal ini
7) Ilmu geografi (jugrofiyah) dan sejarah (tarikh). Kedua ilmu ini lahir pada masa Bani
Umayyah dan baru berkembang pada masa selanjutnya
8) Usaha penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dari bahasa-bahasa lain ke dalam
bahasa Arab, namun usaha ini mulai berkembang pesat pada masa Dinasti Abbasiyah.
Tokoh pada masa ini adalah Khalid bin Yazid, seorang pangeran yang cerdas dan
ambisius. Ketika gagal memperoleh kursi kekhalifahan, ia menumpahkannya dalam
ilmu pengetahuan.
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 20
a. Masa Abbasiyah I (132 232 H / 750 847 M), yaitu sejak lahirnya dinasti sampai
meninggalnya Khalifah Al-Wasiq
b. Masa Abbasiyah II (232 334 H / 847 946 M), yaitu mulai Khalifah Al-Mutawakkil
sampai berdirinya Daulah Buwaihiyah
c. Masa Abbasiyah III (334 447 H / 946 1055 M), yaitu mulai berdirinya Daulah
Buwaihiyah sampai masuknya kaum Saljuk ke Baghdad
d. Masa Abbasiyah IV (447 656 H / 1055 1258 M), yaitu dimulai dari masuknya kaum
Saljuk ke Baghdad sampai jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol di bawah pimpinan
Hulagu Khan
Pada masa empat periode tersebut, Dinasti Abbasiyah memiliki 37 khalifah. Namun, pada
saat bangsa Mongol menaklukkan kota Baghdad (656 H/1258 M), ada seorang pangeran
keturunan Abbasiyah yang berhasil lolos dari pembunuhan yang kemudian meneruskan
kekhalifahannya dengan gelar khalifah (tanpa kekuasaan duniawi yang bergelar Sultan) yang
berkuasa dalam bidang keagamaan di bawah pemerintahan kaum Mamluk di Kairo, Mesir. Jabatan
khalifah oleh keturunan Abbasiyah di Mesir berakhir dengan diambilnya jabatan itu oleh Sultan
Salim I dari Turki Usmani ketika menguasai Mesir tahun 1517 M.
Berikut daftar urutan khalifah Bani Abbasiyah pada masa empat periode:
1. Abul Abbas As-Saffah (Pendiri) : 749 754 M
2. Abu Jafar Al-Mansur : 754 775 M
3. Abu Abdullah Muhammad Al-Mahdi : 775 785 M
4. Abu Muhammad Musa Al-Hadi : 785 786 M
5. Abu Jafar Harun Ar-Rasyid : 786 809 M
6. Abu Abdullah Muhammad Al-Amin : 809 813 M
7. Abul Abbas Abdullah Al-Mamun : 813 833 M
8. Abu Ishaq Muhammad Al-Mutashim Billah : 833 842 M
9. Abu Jafar Harun Al-Watsiq Billah : 842 847 M
10. Abu Fadhl Jafar Al-Mutawakkil Alallah : 847 861 M
11. Abu Jafar Muhammad Al-Muntasir Billah : 861 862 M
12. Abul Abbas Ahmad Al-Mustain Billah : 862 866 M
13. Abu Abdullah Muhammad Al-Mutaz Billah : 866 869 M
14. Abu Ishaq Muhammad Al-Muhtadi Billah : 869 870 M
15. Abul Abbas Ahmad Al-Mutamid Alallah : 870 892 M
16. Abul Abbas Ahmad Al-Mutadid Billah : 892 902 M
17. Abu Muhammad Ali Al-Muktafi Billah : 902 905 M
18. Abul Fadhl Jafar Al-Muqtadir Billah : 905 932 M
19. Abu Mansur Muhammad Al-Qahir Billah : 932 934 M
20. Abul Abbas Muhammad Ar-Radi Billah : 934 940 M
21. Abul Ishaq Ibrahim Al-Muttaqi Lillah : 940 944 M
22. Abul Qasim Abdullah Al-Mustakfi Billah : 944 946 M
23. Abul Qasim Al-Fadhl Al-Muti Lillah : 946 974 M
24. Abu Bakar Abdul Karim At-Thai Lillah : 974 991 M
25. Abul Abbas Ahmad Al-Qadir Billah : 991 1031 M
26. Abu Jafar Abdullah Al-Qaim Biamrillah : 1031 1075 M
27. Abul Qasim Abdullah Al-Muqtadi Biamrillah : 1075 1094 M
28. Abul Abbas Ahmad Al-Mustadhir Billah : 1094 1118 M
29. Abu Mansur Al-Fadhl Al-Mustarsyid Billah : 1118 1135 M
30. Abu Jafar Mansur Ar-Rasyid Billah : 1135 1136 M
31. Abu Abdullah Muhammad Al-Muqtafi Liamrillah : 1136 1160 M
32. Abul Mundzafar Yusuf Al-Mustanjid Billah : 1160 1170 M
33. Abu Muhammad Al-hasan Al-Mustadli Biamrillah : 1170 1180 M
34. Abul Abbas Ahmad An-Nasir Lidinillah : 1180 1225 M
35. Abu Nasr Muhammad Az-Zahir Biamrillah : 1125 1126 M
36. Abu Jafar Mansur Al-Mustansir Billah : 1126 1242 M
37. Abu Ahmad Abdullah Al-Mustasim Billah : 1242 1258 M
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 21
4. Al-Watsiq Billah I : 1335 1341 M
5. Al-Hakim Biamrillah II : 1341 1352 M
6. Al-Mutadid Billah I : 1352 1361 M
7. Al-Mutawakkil Alallah I : 1361 1377 M
8. Al-Watsiq Billah II : 1383 1386 M
9. Al-Mutashim : 1386 1388 M
10. Al-Mutawakkil II : 1388 1405 M
11. Al-Mustain Billah I : 1405 1412 M
12. Al-Mutadid Billah II : 1412 1441 M
13. Al-Mustakfi Billah II : 1441 1450 M
14. Al-Qaim Biamrillah : 1450 1454 M
15. Al-Mustanjid Billah : 1454 1479 M
16. Al-Mutawakkil Alallah II : 1479 1487 M
17. Al-Mustamsik Billah : 1487 1508 M
18. Al-Mutawakkil III : 1508 1517 M
Kebijakan para khalifah Bani Abbasiyah berbeda dengan kebijakan Dinasti Umayyah. Para
khalifah Bani Umayyah lebih menekankan kepada perluasan wilayah, sedangkan Bani Abbasiyah
lebih memprioritaskan pada pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam. Bani Abbasiyah
berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam.
Puncak kejayaannya terjadi pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid (786 809 M) dan anaknya Al-
Mamun (813 833 M). Periode ini juga merupakan periode puncak keemasan peradaban umat
Islam. Saat itu, negara dalam keadaan makmur, kekayaan melimpah, keamanan terjamin dan luas
wilayahnya mulai dari Afrika Utara hingga India.
Dinasti Abbasiyah menjadikan kota Baghdad sebagai pusat peradaban dan ilmu
pengetahuan yang merupakan simbol dari kejayaan dinasti ini. Berikut beberapa peradaban Bani
Abbasiyah di bidang ilmu pengetahuan:
a. Ilmu Fiqih. Tokohnya yaitu Imam Abu Hanifah (w. 767 M), Imam Malik (w. 795 M), Imam
Syafii (w. 820 M) dan Imam Ahmad bin Hanbal (w. 855 M)
b. Ilmu Tafsir. Tokohnya yaitu Ibnu Jarir Ath-Thabari, Ibnu Athiyyah Al-Andalusi, Abu Muslim
Muhammad bin Bahar Isfahani
c. Ilmu Hadis. Imam Bukhari (w. 256 H), Imam Muslim (w. 261 H), Ibnu Majah, Abu Dawud,
An-Nasai, Al-Baihaqi
d. Ilmu Kalam (teologi). Tokohnya yaitu Abu Hasan Al-Asyari dan Abu Mansur Al-Maturidi
yang dikenal sebagai tokoh Asyariyah, Washil bin Atha dan Abul Huzail Al-Allaf yang
dikenal sebagai tokoh Mutazilah
e. Ilmu Tasawuf. Tokohnya yaitu Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Hallaj, Al-Muhasibi
f. Ilmu Bahasa. Tokohnya yaitu Imam Sibawaih, Al-Kisai, Abu Zakariya Al-Farra. Ilmu
bahasa yang berkembang adalah ilmu nahwu, shorof, bayan, badi dan arudh yang
kesemuanya merupakan cabang dari ilmu bahasa Arab
g. Ilmu Filsafat. Tokohnya yaitu Abu Ishaq Al-Kindi, Abu Nashr Al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu
Bajah, Ibnu Thufail, Imam Al-Ghazali, Ibnu Rusyd
h. Ilmu Kedokteran. Tokohnya yaitu Abu Zakariya Yahya bin Mesuwaih, Abu Bakar Ar-Razi,
Ibnu Sina
i. Ilmu Matematika. Tokohnya yaitu Al-Khawarizmi (pengarang kitab Aljabar) dan Abul Wafa
Muhammad bin Muhammad bin Ismail bin Abbas
j. Ilmu Farmasi. Tokohnya yaitu Ibnu Baithar (pengarang kitab Al-Mughni tentang obat-
obatan)
k. Ilmu Astronomi. Tokohnya yaitu Abu Mansur Al-Falaki, Jabir Al-Batani
l. Ilmu Fisika. Tokohnya yaitu Raihan Al-Biruni
m. Ilmu Kimia. Tokohnya yaitu Jabir bin Hayyan
n. Ilmu Geografi. Tokohnya yaitu Abul Hasan Al-Masudi, Ibnu Khurdazabah, Ahmad Al-
Yakubi, Abu Muhammad Al-Hasan Al-Hamadani
o. Ilmu Sosiologi. Tokohnya yaitu Ibnu Khaldun
p. Ilmu Sejarah. Tokohnya yaitu Ahmad bin Al-Yakubi, Ibnu Ishaq, Abdullah bin Muslim Al-
Qurtubah, Ibnu Hisyam, At-Thabari, Al-Maqrizi, Al-Baladzuri
q. Ilmu Sastra. Tokohnya yaitu Abu Nuwas, An-Nasyasi (pengarang buku Seribu Satu Malam)
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 22
5. Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Dinasti Turki Usmani
Kerajaan Turki Usmani didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Usman di
barat laut Anatolia pada tahun 1299 M. Dinasti ini juga dikenal dengan nama Imperium
Ottoman berhasil memberikan pengaruh yang cukup baik dalam bidang ekspansi agama Islam
ke wilayah Eropa, Asia Kecil, Asia Tengah, Timur Tengah, Mesir dan Afrika Utara. Berikut
beberapa perkembangan peradaban pada masa Turki Usmani:
a. Bidang pemerintahan. Model pemerintahan Turki adalah kesultanan/kerajaan, kemudian
berubah menjadi negara Republik yang diproklamirkan pada tanggal 1 Nopember 1923 M
dengan presiden pertama Mustafa Kemal At-taturk (1881 1938 M) yang kemudian ia
dikenal sebagai pendiri Turki Modern
b. Bidang militer. Kekuatan Angkatan Laut Turki Usmani mencapai puncak kejaayaannya
sehingga mampu melakukan ekspansi sampai ke wilayah Eropa dan Asia
c. Bidang ilmu pengetahuan. Tidak begitu menonjol karena Turki Usmani merupakan
bangsa yang berdarah militer, sehingga lebih banyak memfokuskan diri dalam bidang
kemiliteran dan ekspansi wilayah. Meskipun demikian, beberapa usaha dalam bidang ini
adalah:
1) Melakukan modernisasi di bidang pendidikan dan pengajaran dengan memasukkan
kurikulum pengetahuan umum ke dalam lembaga-lembaga pendidikan Islam
2) Mendirikan lembaga pendidikan Mektebi Maarif untuk mencetak tenaga ahli di
bidang administrasi dan lembaga Mektebi Ulumi Edebiyet untuk mencetak tenaga
ahli di bidang penterjemah bahasa
3) Mendirikan berbagai perguruan tinggi di bidangkedokteran, militer dan teknologi
d. Bidang kebudayaan. Tokoh penyair diantaranya Nafi (1582 1636 M), tokoh prosa
diantaranya Katip Celebi dan Evliya Celebi. Pengembangan seni arsitektur diantaranya
bangunan Masjid Al-Muhammadi, Masjid Agung Sultan Sulaiman, Masjid Aya Sophia,
dan lain sebagainya
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 23
BAB V
KHUTBAH, TABLIG DAN DAKWAH
A. KHUTBAH
1. Pengertian dan Macam-Macam Khutbah
Secara bahasa, khutbah berasal dari B. Arab
yang artinya berbicara,
ceramah nasihat, atau berpidato. Secara istilah khutbah berarti berpidato di depan audiens sesuai
syarat dan rukun dengan tujuan mengajak untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
Apabila dilihat dari keterkaitan ibadah, khutbah ada 3 macam, yaitu:
a. Khutbah Jumat
b. Khutbah Idain (Idul Fitri dan Idul Adha)
c. Khutbah lainnya, seperti khutbah setelah sholat istisqa dan khutbah akad nikah. Khutbah ini
hukumnya sunnah sehingga tidak mengikat dan menentukan keabsahan jenis ibadah
tertentu
2. Khutbah Jumat
Khutbah Jumat artinya khutbah yang dilakukan sebelum pelaksanaan shalat Jumat.
Khutbah ini wajib dilakukan sesuai ketentuan, baik ketentuan khatib, ketentuan khutbah,
maupun ketentuan waktu dalam berkhutbah.
Syarat khutbah Jumat:
a. Khutbah dilaksanakan sebanyak dua kali, yakni khutbah pertama dan kedua yang diselingi
dengan duduk sebentar diantara dua khutbah
b. Kedua khutbah dilaksanakan setelah tergelincirnya matahari atau masuknya waktu shalat
Jumat yang sama dengan waktu shalat Zuhur
c. Kedua khutbah dilaksanakan sebelum pelaksanaan shalat Jumat sebagai syarat sahnya
rangkaian ibadah shalat Jumat
d. Isi materi khutbah harus memenuhi beberapa rukun khutbah, diantaranya harus bersumber
dari Al-Quran dan Hadis serta mengajak umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan
kepada Allah
e. Khutbah dilaksanakan dengan cara berdiri
f. Khutbah dilaksanakan dengan suara yang keras atau nyaring
g. Khatib atau orang yang berkhutbah harus dalam keadaan suci dari hadas dan najis
h. Khatib harus dalam keadaan menutup aurat
i. Kedua khutbah diucapkan dengan menggunakan Bahasa Arab, meskipun pada inti
khutbah, khatib menguraikan materi dengan Bahasa Indonesia. Mengenai ketentuan ini
memang terdapat perbedaan pendapat diantara para ulama.
3. Khutbah Id
Khutbah Id adalah khutbah yang dilaksanakan setelah selesai pelaksanaan sholat id,
baik Idul Fitri maupun Idul Adha. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad saw. riwayat
Bukhari dari Ibnu Umar:
) (
Terjemahnya:
Rasulullah saw., begitu juga Abu Bakar dan Umar ra. senantiasa melaksanakan dua shalat
Id (Idul Fitri dan Idul Adha) sebelum dilaksanakannya khutbah id. (HR. Bukhari).
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 24
Secara umum, syarat dan rukun khutbah id hampir sama dengan khutbah Jumat,
hanya ada beberapa perbedaan, antara lain:
a. Khutbah id dilaksanakan setelah sholat id
b. Khutbah dilaksanakan sebanyak dua kali, tetapi menurut sebagian ulama khutbah id
boleh dilaksanakan satu kali saja, tidak ada khutbah kedua
c. Waktu pelaksanaannya bersamaan dengan digelarnya shalat id, yakni di pagi hari setelah
terbit matahari
d. Isi khutbah harus memenuhi rukun khutbah sebagaimana khutbah Jumat
B. TABLIGH
Secara bahasa, tabligh berasal dari Bahasa Arab yang berarti
menyampaikan. Sedangkan menurut istilah, tabligh adalah kegiatan menyampaikan pesan nasihat
atau agama Islam dalam momen tertentu. Pelaku tabligh apabila laki-laki disebut mubaligh dan
apabila perempuan disebut mubalighah. Kegiatan tabligh dapat dilakukan kapan saja dan di mana
saja, tidak dibatasi ruang dan waktu, seperti di masjid, mushalla, lapangan, atau tempat-tempat
lainnya yang bersih, aman dan kondusif.
Bagi umat Islam yang menjadi mubaligh atau mubalighah, harus menjunjung tinggi etika
atau syarat-syarat yang diperlukan, yaitu:
1. Memiliki kemampuan pengetahuan agama Islam yang memadai
2. Memiliki keterampilan metode yang variatif
3. Memiliki sifat sabar dan tidak emosional
4. Memiliki sifat ikhlas karena Allah
5. Tidak bersifat komersil
6. Dianjurkan melakukan tabligh dalam keadaan suci dari hadas dan najis
7. Sebaiknya tidak hanya mahir dalam berbicara, tetapi juga mempunyai akhlak yang baik
8. Materi tabligh sebaiknya disesuaikan dengan tema acara
9. Pengemasan bahasa haruslah santun dan baik serta senantiasa mengajak pada kebaikan dan
disesuaikan dengan audiens
C. DAKWAH
Secara bahasa, dakwah berasal dari Bahasa Arab yang berarti
mengajak atau memanggil. Secara istilah dakwah ialah suatu upaya untuk mengajak orang lain ke
jalan yang benar sesuai Al-Quran dan Hadis. Dakwah bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja,
bahkan tidak terikat pada ibadah dan momen tertentu. Pelakunya jika laki-laki disebut dai dan jika
perempuan disebut daiyah. Ketika melakukan dakwah, umat Islam harus meneladani rasulullah
dalam berdakwah.
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 25
Macam-Macam Metode Dakwah:
1. Dakwah bil lisan atau dakwah bil qaul, adalah dakwah yang dilakukan secara lisan, seperti
ceramah, pengajian, majelis talim, seminar, saresehan, lokakarya, dan lain sebagainya.
2. Dakwah bil hal, adalah jenis dakwah dengan perbuatan dan contoh keteladanan (uswatun
hasanah).
3. Dakwah bil kitabah, adalah jenis dakwah dengan menggunakan tulisan (media jurnalis), seperti
karya tulis, kitab-kitab, buku-buku.
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 26
BAB VI
TOLERANSI DAN MENGHINDARKAN DIRI DARI TINDAK KEKERASAN
Mufrodat
Lafal Arti Lafal Arti
Jika mereka mendustakan
Di antara mereka
kamu
orang yang beriman pekerjaanku
Dan Tuhanmu kalian
lebih mengetahui Kalian berlepas diri
tentang orang-orang
Kalian kerjakan
yang berbuat kerusakan
Terjemah:
Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada
(pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-
orang yang berbuat kerusakan. Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku
pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan
akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Yunus (10): 40-41).
Asbabun Nuzul
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 27
Menurut Imam As-Suyuti, dari 109 ayat pada surat Yunus yang memiliki asbabun nuzul
hanya ayat 2. Sedangkan Q.S. Yunus (10): 40-41 tidak ada sebab-sebab khusus ayat ini turun.
Namun, secara umum ayat ini masih ada hubungannya dengan Q.S. Yunus (10): 2, yaitu
tentang penolakan orang-orang kafir terhadap kerasulan Nabi Muhammad saw. Penolakan
orang-orang kafir tersebut, pada perkembangan selanjutnya menjadi sikap tidak beriman
kepada Al-Quran dan terlepas hubungan serta tanggung jawab amal perbuatan antara orang-
orang kafir dengan amal perbuatan kaum muslimin.
Kandungan Ayat
a. Terhadap dakwah Nabi Muhammad, ada orang-orang yang beriman sehingga memperoleh
manfaat dan ada pula yang menolak sehingga mereka tergolong sebagai orang-orang kafir
b. Kita harus bersikap toleran kepada orang-orang yang tidak beriman
c. Salah satu bentuk toleran adalah menyerahkan semua perbuatan mereka sesuai
keyakinannya dan kita tidak mengikuti keyakinan yang mereka anut
d. Allah menegaskan kepada Rasulullah untuk mengatakan bagiku amalku dan bagimu
amalmu. Ini adalah salah satu contoh toleransi dalam hal ucapan yang diajarkan Allah
kepada Rasul-Nya
e. Apa yang dilakukan oleh orang-orang kafir menjadi terlepas dengan apa yang dilakukan
oleh orang-orang Islam
f. Allah Maha Mengetahui terhadap orang-orang yang berhak memperoleh hidayah,
kemudian memberikan hidayah, dan juga Maha Mengetahui terhadap orang-orang yang
berbuat kerusakan sehingga mereka sesat
) (
Terjemah:
Dikatakan kepada Rasulullah, Agama manakah yang paling dicintai oleh Allah? Beliau
menjawab, Agama yang lurus dan toleran. (HR. Ahmad).
3. Pengertian Toleransi
Secara bahasa, toleransi berasal dari kata tolerance yang berarti sikap membiarkan,
mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Secara
istilah, toleransi adalah sikap menghormati dan mengakui serta membiarkan orang lain
memiliki keyakinan, pemikiran, pendapat serta sikap dan tindakan yang berbeda dengan kita.
Menghargai dan mengakui adanya setiap perbedaan bisa dikatakan sikap toleransi. Dalam
Bahasa Arab, toleransi diterjemahkan dengan istilah tasamuh yang berarti saling mengizinkan
atau saling memudahkan.
Berbagai perbedaan yang harus disikapi dengan penuh toleransi, diantaranya:
e. Keyakinan dan kehidupan beragama
f. Bahasa dan suku bangsa
g. Budaya dan adat istiadat
h. Politik, hak pilih dan lain sebagainya
Islam adalah agama yang mengakui adanay keragaman dan perbedaan dalam berbagai
sisi kehidupan. Meskipun demikian, dalam masalah keyakinan Islam tidak memaknai toleransi
sebagai bentuk kerjasama dalam hal akidah dan ibadah, sehingga tidak kemudian secara
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 28
bergantian kita beribadah kepada tuhan selain Allah dan orang lain bergantian beribadah
kepada Tuhan kita. Karena toleransi yang demikian akan merusak akidah dan keyakinan kita
sebagai seorang muslim. Toleransi Islam dalam masalah keyakinan hanya sebatas pada
pengakuan keberadaan agama mereka, bukan pengakuan akan kebenaran agamanya. Sehingga
sikap kita sebagai muslim hanya sebatas menghormati dan mempersilakan mereka yang
berlainan agama untuk menjalankan ritual agamanya sesuai dengan keyakinannya masing-
masing.
6. Pengertian Kerukunan
Kerukunan artinya kondisi dimana masing-masing individu dalam satu komunitas
saling memberikan rasa percaya, rasa aman dan rasa nyaman dalam menjalani aktivitas
kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa Arab kerukunan disebut dengan kata sakinah yang
artinya tenang dan tenteram. Dalam pandangan Islam, kerukunan merupakan bagian dari
persaudaraan. Islam adalah agama rahmatan lil alamin (menyebarkan rahmat dan kasih
sayang ke seluruh penjuru dunia) yang senantiasa membibing umatnya untuk menjaga
kerukunan antara satu individu dengan lainnya. Dikarenakan sesama umat Islam, bahkan
sesama manusia adalah bersaudara, maka tidak layak bagi kita untuk saling berselisih dan
bermusuhan.
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 29
Apabila dianalisa lebih mendalam, antara sikap toleransi dan kerukuan adalah dua hal
yang selalu terkait dan tidak bisa dipisahkan. Artinya, toleransi merupakan salah satu prasyarat
begi terciptanya kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.
Mufrodat
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 30
Lafal Arti Lafal Arti
dan barangsiapa yang
Oleh karena itu
memelihara kehidupan
Kami dan Sesungguhnya telah
tetapkan/menuliskan datang kepada mereka
dengan (membawa)
barangsiapa yang
keterangan-keterangan
membunuh
yang jelas
maka seakan-akan dimuka bumi
sungguh-sungguh
seluruhnya
melampaui batas
Terjemah
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia
seluruhnya. dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah
Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada
mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian
banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat
kerusakan dimuka bumi. (Q.S. Al-Maidah (5): 32).
Asbabun Nuzul
Menurut Imam As-Suyuti, Q.S. Al-Maidah (5): 32 tidak memiliki asbabun nuzul secara
khusus, tetapi ia berkaitan dengan ayat setelahnya Q.S. Al-Maidah (5): 33. Di dalam hadis
yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir diterangkan bahwa Abdul Malik bin Marwan pernah menulis
surat kepada Anas yang menanyakan tentang suku Urainah yang murtad dari agama Islam dan
membunuh penggembala unta dan membawa lari unta-unta tersebut. Sehingga ayat ini turun
sebagai bentuk ancaman hukuman terhadap orang-orang yang membuat keonaran di bumi,
seperti tindakan mengganggu, membunuh dan jenis kekerasan lainnya.
Kandungan Ayat
a. Kehidupan manusia sepanjang sejarah selalu berkaitan dengan orang lain. Keterkaitan
tersebut bagaikan mata rantai yang saling berhubungan. Terputusnya sautu mata rantai akan
mengakibatkan hancurnya umat manusia
b. Setiap nilai suatu pekerjaann ditentukan oleh tujuannya, termasuk melakukan pembunuhan.
Pembunuhan yang dilakukan merupakan bentuk pemusnahan terhadap masyarakat.
Sebaliknya, melakukan eksekusi terhadap seorang pembunuh merupakan bentuk qishos
sebagai sumber kehidupan masyarakat
c. Manusia yang bekerja sebagai bentuk ikhtiar terhadap penyelematan jiwa manusia, karena
jika suatu pekerjaan dikerjakan oleh seorang yang bukan ahlinya, pasti akan mendatangkan
suatu musibah
d. Berbuat kerusakan di muka bumi sama halnya dengan membunuh generasi manusia yang ada
di dunia
e. Memelihara hak seseorang sesama manusia sama halnya dengan memelihara generasi
manusia yang ada di dunia
f. Bani Israil adalah kelompok bangsa yang banyak melampaui batas meskipun telah didakwahi
oleh para rasul Allah dengan membawa sejumlah bukti dan keterangan yang jelas
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 31
Hadis riwayat Muslim dari Abdullah bin Amr bin Ash ra:
) (
Terjemah:
Barangsiapa yang ingin dihindarkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka
hendaknya ketika maut datang menjemputnya, ia dalam keadaan iman kepada Allah dan hari
Akhir, dan hendaklah ia berbuat kepada orang lain sebagaimana orang lain berbuat baik
kepadanya. (HR. Muslim).
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 32
c. Terciptanya kerukunan antar sesama manusia sehingga tercipta kehidupan yang aman,
tentram dan damai
d. Terciptanya kepekaan sosial yang tinggi sehingga tidak akan rela jika sampai menyakiti
orang lain
e. Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa
f. Terselamatkannya jiwa manusia dari berbagai tindakan dan perilaku saling menyakiti
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 33
BAB VII
IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 34
N
NABI RASUL
O
1 Tidak diperintahkan kepada Diperintahkan oleh Allah untuk
siapapun untuk menyampaikan menyampaikan risalah
risalah dari Allah
2 Menguatkan / melanjutkan syariat Diutus dengan membawa syariat
dari Rasul sebelumnya baru
3 Diutus kepada kaum yang sudah Diutus kepada kaum yang
tunduk dengan syariat dari rasul menentang
sebelumnya
4 Setiap nabi belum tentu ia Setiap Rasul adalah Nabi
seorang rasul
5 Nabi pertama adalah Rasul pertama adalah
Adamalaihissalam Nuh alaihissalam
6 Jumlah Nabi adalah 124 ribu Jumlah Rasul adalah 313 orang
orang
7 Nabi itu jauh lebih banyak Rasul jauh lebih sedikit ketimbang
nabi
8 Adapun nabi, ada di antara Seluruh rasul yang diutus, Allah
mereka yang berhasil dibunuh selamatkan dari percobaan
oleh kaumnya pembunuhan yang dilancarkan oleh
kaumnya
Secara rinci masing-masing mukjizat para rasul yang 25 adalah sebagai berikut:
NO NAMA RASUL UMAT MUKJIZAT
1 Adam as. Tidak memiliki umat - Manusia pertama di bumi
(hanya keluarganya) - Siti Hawa diciptakan oleh Allah dari tulang
rusuk Nabi Adam
2 Idris as. Bani Qabil di Babul, - Nabi yang mampu menulis dengan pena
Irak dan Memphis - Dibawa ke surga oleh Allah tanpa
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 35
NO NAMA RASUL UMAT MUKJIZAT
mengalami kematian
3 Nuh as. Bani Rasib di wilayah Membuat perahu (kapal) di musim kemarau
selatan Irak panjang dan dapat menyelamatkan siapapun yang
mau naik kapal tersebut
4 Hud as. Kaum Ad di Ahqaf, Badai gurun selama 7 hari 7 malam sebagai azab
Yaman Allah atas kaum Ad yang tidak mau bersyukur
dan melanggar perintah Allah
5 Saleh as. Kaum Tsamud di Pukulan telapak tangannya yang dapat
Semenanjung Arab mengeluarkan seekor unta betina dari dalam
bebatuan
6 Ibrahim as. Bangsa Kaldea di Selamat dari kobaran api pasukan Raja Namrud
Kaldaniyyun, Irak
7 Luth as. Kaum Sadum dan Badai yang membinasakan umatnya karena
Amurah di Syam, menolak ajaran Allah dan selalu melakukan
Palestina homoseksual (sodomi)
8 Ismail as. Penduduk Amaliq, Bani - Hentakan kakinya saat bayi memancarkan
Jurhum, dan Qabilah air zam zam
Yaman, Mekah - Selamat dari sembelihan ayahnya karena
diganti domba dari surga
- Kisah pelemparan batu oleh Nabi Ismail
kepada setan diabadikan menjadi wajib haji
(yakni melempar jumrah)
9 Ishaq as. Kaum Kanan di - Berita kelahirannya datang langsung dari
wilayah Khalil, malaikat kepada Nabi Ibrahim dan Siti
Palestina Sarah ketika hendak menghancurkan umat
Nabi Luth
- Keterampilan berdakwah
10 Yaqub as. Kanan di Syam - Pemikirannya yang sangat berpengaruh
kepada para rasul sebelum Nabi
Muhammad, kepada kaum Yahudi dan
Nasrani
11 Yusuf as. Hyksos dan Kanan di - Dapat mentakwilkan mimpi
Mesir - Ketampanannya yang sangat menggoda
12 Ayyub as. Bani Israel dan Bangsa - Kesabarannya dalam menghadapi ujian
Amoria di Horan, Syiria - Tapakan kakinya ke tanah yang dapat
mengeluarkan air dan dapat menyembuhkan
sakit kulit yang diderita selama 80 tahun
13 Zulkifli as. Bangsa Amoria di Kesabarannya yang luar biasa menjadikannya
Damaskus seorang raja
14 Syuaib as. Kaum Rass, Negeri Petir dan kilat sebagai azab Allah yang
Madyan dan Aykah menghanguskan masyarakat Madyan karena
menolak dakwahnya
15 Musa as. Bangsa Mesir kuno dan - Tangan yang mengeluarkan cahaya
Bani Israel di Mesir - Tongkat berubah jadi ular
- Tangkat membelah lautan
- Kitab Taurat
16 Harun as. Bangsa Mesir kuno dan Kepandaian berdakwah dan berdiplomasi
Bani Israel di Mesir
17 Daud as. Bani Israel di Palestina - Berbicara dengan burung
- Suara yang sangat merdu
- Membengkokkan besi dengan tangan
- Raja yang sangat adil dan bijaksana
- Gempa yang menewaskan seluruh penduduk
karena melanggar hari Sabat (Sabtu)
- Kitab Zabur
18 Sulaiman as. Bani Israel di Palestina - Berkomunikasi dengan jin dan binatang
- Mengendarai angin
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 36
NO NAMA RASUL UMAT MUKJIZAT
- Raja yang sangat adil, kaya raya dan
kekuasannya mencakup bangsa Jin
19 Ilyas as. Funisia dan Bani Israel - Dibawa ke surga oleh Allah tanpa
di Balabak, Syam mengalami kematian
- Bencana kekeringan kepada umatnya
20 Ilyasa as. Bani Israel dan Kaum - Menghidupkan orang mati
Amoria di Panyas,Syam - Bencana kekeringan kepada umatnya
21 Yunus as. Bangsa Assyria di Hidup di perut seekor ikan paus
Ninawa, Irak
22 Zakaria as. Bani Israel di Palestina Dikaruniai anak pada usia 100 tahun (yaitu Nabi
Yahya as.)
23 Yahya as. Bani Israel di Palestina Keteguhan hati dalam berdakwah, terutama
ketika melarang seorang paman menikah dengan
keponakannya sendiri
24 Isa as. Bani Israel di Palestina - Berbicara ketika baru lahir
- Menghidupkan orang mati
- Membuat burung yang hidup dari tanah liat
- Menyembuhkan buta
- Mendatangkan makanan dari langit
- Selamat dari penyaliban
- Kitab Injil
25 Muhammad Seluruh umat manusia - Mengeluarkan air dari sela-sela jarinya
saw. dan bangsa jin sampai - Peristiwa Isra dan Miraj
hari kiamat - Penutup para nabi dan rasul
- Membelah bulan dan mengembalikkannya
seperti semula
- Awan sejuk yang selalu menaunginya ketika
berjalan
- Kitab Al-Quran
- Dan lain sebagainya
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 37
F. Rasul-Rasul Ulul Azmi
Dalam mendakwahkan agama Allah, para rasul ada yang dihadapkan pada tantangan,
rintangan dan ancaman yang luar biasa. Dari 25 nabi dan rasul di atas, hanya ada 5 rasul yang
termasuk rasul ulum azmi (memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang sangat tinggi), yaitu:
c. Nabi Nuh as.
d. Nabi Ibrahim as.
e. Nabi Musa as.
f. Nabi Isa as.
g. Nabi Muhammad saw.
Para rasul ulul azmi tersebut diabadikan oleh Allah di dalam QS. Al-Ahzab (33): 7:
Terjemah:
dan (ingatlah) ketika Kami mengambil Perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari
Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka Perjanjian
yang teguh. (QS. Al-Ahzab (33): 7)
Secara umum, rasul ulul azmi adalah yang mempunyai kriteria keteguhan hati yang kuat
disertai kesabaran yang tinggi dalam menghadapi rintangan dalam berdakwah. Secara rinci,
kriteria rasul ulul azmi adalah:
a. Memperoleh pengiktirafan Allah
b. Memiliki kesabaran yang tinggi
c. Senantiasa memohon kepada Allah agar kaumnya tidak diberikan azab
d. Senantiasa berdoa agar kaumnya diberikan hidayah
e. Memiliki tekad yang tinggi dalam berdakwah
f. Senantiasa bersyukur atas semua keadaan yang dianugerahkan Allah
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 38
c. Tabligh, artinya menyampaikan ajaran dakwah risalahnya
d. Fathonah, artinya cerdas dan bijaksana
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 39
BAB VIII
PRINSIP DAN PRAKTIK EKONOMI DALAM ISLAM
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 40
1. Barang yang digunakan dalam transaksi ekonomi (produksi, konsumsi, distribusi dan
investasi) adalah barang halal, baik halal secara zatiyah (zat asalnya bukan termasuk najis,
seperti kotoran binatang dan lain sebagainya) maupun aridiyah (zat barangnya dan cara
perolehannya halal).
4. Kegiatan transaksi ekonomi terjadi karena adanya kemauan dari kedua belah pihak yang
bertransaksi
5. Dilakukan dengan cara yang baik
6. Diadministrasikan dengan tertib
Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah (2): 282:
.....
Terjemahnya:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu
yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara
kamu menuliskannya dengan benar (QS. Al-Baqarah (2): 282).
F. Jual Beli
Jual beli adalah proses tukar-menukar barang untuk memiliki dan memberi kepemilikan
dengan cara tertentu (akad). Adapun syarat dan rukun jual beli adalah sebagai berikut:
1. Adanya aqid (penjual dan pembeli). Syaratnya:
a. Baligh
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 41
b. Berakal
c. Atas kehendak sendiri
d. Bukan orang yang ter-hajru, yaitu pemboros dan muflis (orang yang sedang pailit atau
bangkrut)
2. Adanya maqud alaih (barang yang diperjualbelikan). Syaratnya:
a. Barang adalah milik sendiri
b. Barang dapat diserahterimakan
c. Barang ada manfaatnya
d. Barangnya suci (tidak najis)
e. Barangnya teridentifikasi, baik jenis, kualitas maupun keragamannya
3. Adanya sighat (akad jual beli atau ijab qabul). Syaratnya:
a. Dilakukan atas kehendak sendiri
b. Dilakukan secara langsung (tanpa perantara)
c. Dilakukan secara bersambung (ada komunikasi) dan tidak bermain-main
d. Tidak digantungkan dengan sesuatu yang lain
e. Tidak ada batasan waktu
b. Riba, artinya tambahan. Riba sering diistilahkan dengan bunga (bank), biasanya terjadi dalam
proses jual beli, sewa-menyewa dan hutang-piutang. Riba ada 3 macam:
a. Riba nasiah, terjadi dalam proses jual beli atau utang piutang
b. Riba fadhl, terjadi dalam proses jual beli atau tukar-menukar barang
c. Riba yad, terjadi khusus dalam proses jual beli
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 42
Adalah suatu kerja sama antara dua orang atau lebih yang memiliki kemampuan modal
atau keterampilan untuk melakukan usaha tertentu dengan keuntungan dibagi sesuai
perjanjian. Syirkah abdan dapat berupa:
1) Qirad atau mudharabah (investasi), yaitu suatu akad untuk menyerahkan modal
kepada seseorang guna melakukan jenis usaha tertentu dengan keuntungan dibagi
sesuai perjanjian dan modal kembali kepada pemilik modal. Syaratnya adalah:
a) Adanya modal berupa uang atau barang
b) Adanya usaha tertentu, seperti dagang atau perusahaan
c) Adanya pembagian keuntungan atau kerugian secara bersama-sama sesuai
perjanjian
d) Adanya kedewasaan antara dua belah pihak (pemilik dan penerima modal)
2) Musaqah (pembagian hasil kebun), adalah suatu akad antara pemilik kebun dengan
penggarap untuk mengolah kebun dengan penghasilan dibagi sesuai perjanjian.
3) Muzaroah adalah suatu akad antara pemilik tanah (berbentuk sawah atau ladang)
dengan penggarap untuk mengolah tanah dengan penghasilan dibagi sesuai perjanjian
dengan ketentuan bahwa bibit dan zakat dibebankan kepada penggarap.
4) Mukhabarah adalah suatu akad antara pemilik tanah (sawah atau kebun) dengan
penggarap untuk mengelola tanah dengan penghasilan dibagi sesuai perjanjian dengan
ketentuan bahwa bibit dan zakat dari pemilik tanah.
2. Perbankan
Menurut Undang-Undang Negara RI No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak. Bank ada dua macam, yaitu:
a. Bank umum, seperti BRI, BNI, BTN, Bank Mandiri, BCA, dan lain sebagainya. Dalam
praktiknya, jenis bank ini menerapkan sistem bunga. Bunga bank termasuk jenis riba
sehingga hukumnya haram bagi umat Islam. Hal ini sesuai fatwa MUI sebagai hasil
lokakarya pada tanggal 19-21 Agustus 1990 di Cisarua Bogor yang memutuskan bahwa
bunga bank hukumnya haram.
b. Bank Islam, seperti Bank Muamalat dan lain sebagainya. Dalam praktiknya, jenis bank ini
tidak menerapkan sistem bunga, tetapi menerapkan sistem bagi hasil, sehingga halal
hukumnya bagi umat Islam
3. Asuransi
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) bab 9 pasal 246 tentang
Asuransi atau Pertanggungan, dijelaskan bahwa asuransi adalah suatu perjanjian dimana
seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu
premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa
tertentu. Asuransi dapat dibedakan menjadi:
a. Asuransi kesehatan
b. Asuransi pendidikan
c. Asuransi kecelakaan kerja
d. Asuransi properti dan kendaraan
e. Asuransi jiwa
Hukum umat Islam menggunakan asuransi:
a. Menurut Sayyid Sabiq, Abdullah Al-Qalqi, Yusuf Qardhawi dan Muhammad Bakhil Al-
Muthi berpendapat bahwa segala jenis asuransi hukumnya haram, karena:
1) Asuransi sama dengan judi
2) Asuransi mengandung unsur-unsur yang tidak pasti
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 43
3) Asuransi mengandung unsur riba
4) Asuransi mengandung unsur pemerasan, karena pemegang polis apabia tidak bisa
melanjutkan pembayaran preminya maka akan hilang atau dikurangi
5) Premi yang sudah dibayar akan diputar dalam praktik-praktik riba
6) Asuransi termasuk jual beli atau tukar-menukar mata uang tidak tunai
7) Hidup dan mati manusia dijadikan objek bisnis, dan sama halnya dengan mendahului
takdir Allah.
b. Menurut Abdul Wahab Khalaf, Mustafa Akhmad Zarqa, M. Yusuf Musa dan Abdurrahman
Isa, mengatakan bahwa asuransi konvensional hukumnya boleh, karena:
1) Tidak ada nash (Al-Quran dan hadis) yang melarang asuransi
2) Ada kesepakatan dan kerelaan antara kedua belah pihak
3) Saling menguntungkan kedua belah pihak
4) Asuransi dapat menanggulangi kepentingan umum, sebab premi yang terkumpul dapat
diinvestasikan untuk proyek-proyek yang produktif
5) Asuransi termasuk akad mudharabah (bagi hasil)
6) Asuransi terasuk koperasi (syirkah taawuniyah)
7) Asuransi dianalogikan (diqiyaskan) dengan sistem pensiun, seperti taspen.
c. Menurut M. Abu Zahrah, berpendapat bahwa asuransi yang bersifat komersial hukumnya
haram, sedangkan asuransi yang bersifat sosial hukumnya halal atau boleh.
d. Asuransi hukumnya syubhat, artinya belum jelas antara halal dan haram karena tidak ada
dalil yang secara jelas menghalalkan atau mengharamkan. Di dalam Islam berlaku pedoman
bahwa sesuatu yang meragukan sebaiknya ditinggalkan.
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 44
BAB IX
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN (1800 M SEKARANG)
Sejak abad ke-12 M, peradaban dan ilmu pengetahuan Islam mulai mempengaruhi
Eropa. Baru pada abad ke-14 renaissance Eropa lahir. Renaissance meruapakan gerakan
pemikiran dan kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik di eropa melalui terjemahan-
terjamahan Arab yang dipelajari dan diterjemahkan kembali ke Bahasa Latin. Oleh karenanya,
Eropa dapat mencapai kejayaannya setelah renaissance tersebut.
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 45
a. Penjajahan Eropa terhadap Mughal di India
Pada tahun 1611 M, Inggris mendapatkan izin untuk menanamkan modal di India. Namun
pada tahun 1761 M, saat kerajaan Mughal dalam keadaan lemah, para pedagang Inggris di
sana melawan pemerintahan kerajaan. Sejak saat itulah, Inggris mulai berpengaruh terhadap
wilayah-wilayah di India. Dan pada tahun 1577 M, secara penuh kerajaan Mughal dapat
dikuasai walaupun mendapatkan perlawanan dari rakyat India yang dipelopori oleh gerakan
Wahabi.
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 46
3. Kebangkitan Islam di bidang Ilmu Pengetahuan, diantaranya menimba gagasan-gagasan
pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari Barat. Seperti pengiriman para pelajar muslim oleh
penguasa Turki Usmani dan mesir ke negara-negara Eropa serta para pelajar India ke Inggris,
dilanjutkan dengan penerjemahan karya-karya Barat ke dalam Bahasa Arab.
Materi Pembelajaran PAI-BP Kelas XI (Sebelas) TP. 2015-2016 SMA PGRI 4 Jakarta --- Miftahul Khaer, M.Pd.I --- 47