Anda di halaman 1dari 6

Nama : DIKA MULIA PERMANA SIDIQ

Kelas : XI IPS 4

Bab 1 Perilaku Taat, Kompetisi dalam Kebaikan dan Etos Kerja

A. Q.S. An-Nisa (4) Ayat 59 tentang Ketaatan Taat berarti tunduk dan patuh.

Kita hendaknya berusaha untuk senantiasa taat dan patuh, baik kepada Allah SWT, Rasulullah SAW.
Orang tua, dan ulil amri serta suatu wilayah (desa, kabupaten, kota atau negara) atau instansi
(perusahaan, kantor, sekolah) yang kita termasuk bagian darinya. Bentuk ketaatan ini dapat diwujudkan
dengan tunduk dan patuh kepada berbagai aturan perta didik harus menaati aturan yang ada yang telah
ditetapkan oleh pihak. Pihak tersebut. Karena berbagai aturan disusun tentu memiliki tujuan yang positif
dan konstruktif bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Meskipun terkadang aturan yang berlaku tidaklah
sesuai dengan kemauan atau kehendak pihak-pihak yang bersangkutan tersebut. Misalnya jika kita
berada di suatu desa, maka mau tidak mau kita harus taat kepada aturan yang berlaku dalam desa
tersebut, Jika di sekolah, maka kita harus taat terhadap aturan sekolah, dan begitu juga seterusnya.

1. Lafal Q.S. An-Nisa’ (4) Ayat 59

Sebelum mempelajari QS. An-Nisa (4) ayat 59 lebih lanjut, alangkah baiknya kamu perhatikan dengan
saksama gurumu yang akan membacakannya dengan benar dan fasih

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا َاِط ْيُعوا َهّٰللا َو َاِط ْيُعوا الَّرُسْو َل َو ُاوِلى اَاْلْم ِر ِم ْنُك ْۚم َفِاْن َتَناَز ْعُتْم ِفْي َش ْي ٍء َفُر ُّد ْو ُه ِاَلى ِهّٰللا َو الَّرُسْو ِل ِاْن ُكْنُتْم ُتْؤ ِم ُنْو َن ِباِهّٰلل َو اْلَيْو ِم‬
٥٩ ࣖ ‫اٰاْل ِخ ِۗر ٰذ ِلَك َخ ْيٌر َّو َاْح َس ُن َتْأِوْياًل‬

2. Hukum Tajwid

Lafal Hukum Bacaan Alasan

Mad tabi'i/asliy Kasrah bertemu ya' sukun

1. Mad badal 1.Hamzah diikuti Hamzah bertanda


fathah panjang
2. Mad Jaiz munfasil
2.Mad asliy bertemu Alif di lain kata
3. Mad tabi'i/asliy
3.Tanda dhummah bertemu wawu
sukun

1. Alif lam syamsiyyah 1.Alif lam bertemu syamsiyyah

2. Mad tabi'i/asliy 2.dhummah bertemu wawu sukun

Ikhfa haqiqi Nun sukun bertemu ikhfa

Lafal Allah tafkhim Lafal jalalah didahului tanda fathah


3. Makna Mufradat (kosakata) dan terjemaha ayat

Lafal Arti

Orang-orang yg beriman

Taatilah (kamu sekalian)

Pemimpin

Kamu berselisih

Maka kembalikanlah ia

Kamu sekalian beriman

Yg demikian itu

Lebih baik akibatnya

4. Kandungan Makna Q.S.An-nisa’ (4) Ayat 59

As-Suyutiy (1990:314) mengemukakan dalam kitabnya yang berjudul “Al-Durr al-Mansur bahwa
berdasarkan riwayat dari jalur Ibnu ‘Abbas, sebab turunnya Q.S. An-Nisa’ ayat 59 ini berkenaan dengan
Abdullah bin Huzaifah bin Qais bin ‘Adiy ketika ia diutus oleh Rasulullah SAW. Dalam suatu sariyyah
(peperangan yang tidak diikuti oleh Rasulullah).

Dalam Q.5. An-Nisa ayat 59, Allah memerintahkan beberapa hal kepada orang- orang mukmin. Pertama,
perintah untuk menaati Allah SWT dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-
Nya. Ketaatan kepada Allah ini diwujudkan dengan mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh Allah
dalam Al-Qur'an. Kedua, perintah untuk menaati Rastilullah SAW, dengan mengikuti sunnah beliau, baik
dalam hal-ha yang termasuk perintah maupun larangannya. Taat kepada Rasulullah SAW. Juga berarti
taat kepada Allah sebagai firman Allah:

‫َم ْن ُّيِط ِع الَّرُسْو َل َفَقْد َاَطاَع َهّٰللا‬

Artinya: Barang siapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya Ia telah mentaati Allah

Ketiga perintah untuk menaati Ulil Amri. Berikut beberapa pendapat mengenai pengertian Ulil Amri
1. Ibnu Jarir yg dimaksud Ulil Amri adalah Umara (mereka yang memiliki ilmu dan pengetahuan akan
fiqih).

2. Imam al-Mawardiy menyebutkan ada 4 pendapat pengertian Ulil Amri 1 (para pemimpin yg
konotasinya adalah pemimpin masalah keduniaan). 2 (ulama dan fuqaha). 3 (sahabat – sahabat
Rasulullah SAW). 4 (menyempitkan)

3. Ibnu Kasir menurut zhahirnya, adalah ulama.

4. Ahmad Mustafa al-Maraghiy menyebutkan bahwa Ulil Amri adalah Umara , ahli hikmah, ulama, dan
kemaslahatan umum.

5. Dr. Wahbah az-Zuhailiy berpendapat bahwa Ulil Amri adalah pemimpin perang

6. Menurut Ibnu Atiyyah dan al-Qurtuby, jumhur ulama adalah (pemerintahan) atau khulafa (pemimpin).

B. Q.S.Al-Maidah (5) Ayat 48 Tentang kompetensi dalam Kebaikan

1. Lafal Q.S. Al-Maidah (5) Ayat 48

ۚ‫َو َأنَز ْلَنٓا ِإَلْيَك ٱْلِكَٰت َب ِبٱْلَح ِّق ُمَص ِّد ًقا ِّلَم ا َبْيَن َيَد ْيِه ِم َن ٱْلِكَٰت ِب َو ُمَهْيِم ًنا َع َلْيِهۖ َفٱْح ُك م َبْيَنُهم ِبَم ٓا َأنَز َل ٱُهَّللۖ َو اَل َتَّتِبْع َأْهَو ٓاَء ُهْم َع َّم ا َج ٓاَء َك ِم َن ٱْلَح ِّق‬
‫ِلُك ٍّل َج َع ْلَنا ِم نُك ْم ِش ْر َع ًة َوِم ْنَهاًجاۚ َو َلْو َشٓاَء ٱُهَّلل َلَجَع َلُك ْم ُأَّم ًة َٰو ِح َد ًة َو َٰل ِكن ِّلَيْبُلَو ُك ْم ِفى َم ٓا َء اَتٰىُك ْم ۖ َفٱْسَتِبُقو۟ا ٱْلَخ ْيَٰر ِتۚ ِإَلى ٱِهَّلل َم ْر ِج ُع ُك ْم َج ِم يًعا َفُيَنِّبُئُك م‬
‫ِبَم ا ُك نُتْم ِفيِه َتْخ َتِلُفوَن‬

2. Hukum Tajwid

Lafal Hukum Bacaan Alasan

Ikhfa haqiqi Nun sukun bertemu ikhfa

Idgham bilagunnah Fathatain bertemu lam

Izhar Fathatain bertemu Izhar

Ikhfa syahwi Mim sukun bertemu ba

Mad iwad Fathatain bertemu Alif dan di


waqafkan

3. Makna Mufradat (kosakata) dan Terjemaha ayat

Lafal Arti

Dan kami telah menurunkan

Yg membenarkan
Maka putuskanlah di antara mereka

Dengan apa yg telah di turunkan Allah

Aturan

Dan jika Allah menghendaki

Maka berlomba-lomba dalam Kebaikan

Kamu (sekalian) berselisih

4. Kandungan Makna Q.S.Al-Maidah (5) Ayat 48

Setiap umat mempunyai syariat dan hukum sendiri-sendiri sesuai dengan zaman dan kondisi hidup
mereka saat itu. Meski begitu, secara akidah dan pokok agama semuanya sama, yakni bertauhid kepada
Allah Swt.

C. Q.S. At-Taubah (9) Ayat 105 tentang etos kerja

Ayat ini berisikan perintah untuk beramal shaleh. Walaupun taubat telah diperoleh tetapi waktu yang
telah diisi dengan kedurhakaan tidak mungkin kembali lagi. Manusia telah mengalami kerugian atas
waktu yang telah berlalu tanpa diisi oleh kebajikan

1. Lafal Q.s. At-Taubah (9) ayat 105

‫َو ُقِل ٱْع َم ُلو۟ا َفَسَيَر ى ٱُهَّلل َع َم َلُك ْم َو َر ُسوُل ۥُه َو ٱْلُم ْؤ ِم ُنوَن ۖ َو َس ُتَر ُّد وَن ِإَلٰى َٰع ِلِم ٱْلَغْيِب َو ٱلَّش َٰه َد ِة َفُيَنِّبُئُك م ِبَم ا ُك نُتْم َتْع َم ُلوَن‬

2. Hukum Tajwid

Lafal Hukum Bacaan Alasan

Mad tabi'i/asliy Tanda baca dhummah bertemu


wawu sukun

1. Alif lam qamariyyah 1.Alif lam bertemu qamariyyah

2. Mad tabi'i/asily 2.Tanfa baca dhummah bertemu


wawu sukun

1. Ikhfa syafawiy 1.Mim sukun bertemu ba

2. Mad tabi'i/asliy 2.Tanda baca bertemu alif

Mad Arif lissukun Mad tabi'i/asliy hidup dan di baca


waqaf
3. Makna Mufradat (kosakata) dan Terjemaha ayat

Lafal Arti

Dan katakanlah

Bekerjalah kamu sekalian

Maka Allah akan melihat

Pekerjaanmu

Dan Rasul-nya

Dan Orang-orang mukmin

Dan kamu akan di kembalikan

Yg maha mengetahui yg ghaib dan yg nyata

Maka (Allah) akan memberitahukan kepadamu

Terhadap apa yg telah kamu kerjakan

4. Kandungan Makna Q.S. At-Taubah (9) Ayat 105

mengajarkan bahwa umat Islam harus melakukan amal dan bekerja dengan ikhlas dan bersungguh-
sungguh. Selain itu, amal yang dilakukan juga tidak boleh bertujuan untuk riya'. Amal yang dilakukan
haruslah ikhlas dan karena Allah.Pada ayat 105 ini, Allah, melalui Nabi Muhammad SAW.,
memerintahkan kepada orang-orang yang telah berbuat dosa untuk banyak beramal saleh setelah
mereka bertobat dan mohon pengampunan kepada Allah SWT.

D. Menerapkan Perilaku Taat Kepada Aturan, Kompetensi dalam Kebaikan, dan Bekerja Keras dalam
Kehidupan

Melanggar aturan, tidak disiplin, kurang sportif dalam berkompetisi, berjiwa pemalas adalah beberapa
contoh sifat dan sikap negatif yang sering kita jumpai. Bahkan sifat dan sikap tersebut juga ada pada diri
kita. Mengapa demikian? Padahal sifat dan sikap tersebut merupakan faktor yang dapat menghambat
upaya mendapatkan kesuksesan usaha dan keberhasilan hidup, baik di dunia ini maupun di akhirat
kelak.

1. Menerapkan Sikap Taat Kepada Aturan


Sebagai muslim yang baik, sudah menjadi kewajiban kita untuk menaati segala aturan yang ada di
sekitar kita. Oleh karena itu, kita tidak perlu menunda-nunda lagi untuk menumbuhkan dan
menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

2. Menerapkan semangat berkompetisi dalam Kebaikan

Bagaimana cara kita untuk menerapkan semangat berkompetisi dalam Kebaikan? misalnya,
berkompetisi dalam membaca dan mengkhatamkan Al-Qur'an dalam jangka waktu tertentu (sebulan
misalnya).

3. Menerapkan semangat bekerja keras

Bekerja keras adalah kunci utama keberhasilan. Bekerja keras dapat diterapkan di mana pun juga,
mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai