Kelas : XI IPS 4
A. Q.S. An-Nisa (4) Ayat 59 tentang Ketaatan Taat berarti tunduk dan patuh.
Kita hendaknya berusaha untuk senantiasa taat dan patuh, baik kepada Allah SWT, Rasulullah SAW.
Orang tua, dan ulil amri serta suatu wilayah (desa, kabupaten, kota atau negara) atau instansi
(perusahaan, kantor, sekolah) yang kita termasuk bagian darinya. Bentuk ketaatan ini dapat diwujudkan
dengan tunduk dan patuh kepada berbagai aturan perta didik harus menaati aturan yang ada yang telah
ditetapkan oleh pihak. Pihak tersebut. Karena berbagai aturan disusun tentu memiliki tujuan yang positif
dan konstruktif bagi pihak-pihak yang bersangkutan. Meskipun terkadang aturan yang berlaku tidaklah
sesuai dengan kemauan atau kehendak pihak-pihak yang bersangkutan tersebut. Misalnya jika kita
berada di suatu desa, maka mau tidak mau kita harus taat kepada aturan yang berlaku dalam desa
tersebut, Jika di sekolah, maka kita harus taat terhadap aturan sekolah, dan begitu juga seterusnya.
Sebelum mempelajari QS. An-Nisa (4) ayat 59 lebih lanjut, alangkah baiknya kamu perhatikan dengan
saksama gurumu yang akan membacakannya dengan benar dan fasih
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا َاِط ْيُعوا َهّٰللا َو َاِط ْيُعوا الَّرُسْو َل َو ُاوِلى اَاْلْم ِر ِم ْنُك ْۚم َفِاْن َتَناَز ْعُتْم ِفْي َش ْي ٍء َفُر ُّد ْو ُه ِاَلى ِهّٰللا َو الَّرُسْو ِل ِاْن ُكْنُتْم ُتْؤ ِم ُنْو َن ِباِهّٰلل َو اْلَيْو ِم
٥٩ ࣖ اٰاْل ِخ ِۗر ٰذ ِلَك َخ ْيٌر َّو َاْح َس ُن َتْأِوْياًل
2. Hukum Tajwid
Lafal Arti
Orang-orang yg beriman
Pemimpin
Kamu berselisih
Maka kembalikanlah ia
Yg demikian itu
As-Suyutiy (1990:314) mengemukakan dalam kitabnya yang berjudul “Al-Durr al-Mansur bahwa
berdasarkan riwayat dari jalur Ibnu ‘Abbas, sebab turunnya Q.S. An-Nisa’ ayat 59 ini berkenaan dengan
Abdullah bin Huzaifah bin Qais bin ‘Adiy ketika ia diutus oleh Rasulullah SAW. Dalam suatu sariyyah
(peperangan yang tidak diikuti oleh Rasulullah).
Dalam Q.5. An-Nisa ayat 59, Allah memerintahkan beberapa hal kepada orang- orang mukmin. Pertama,
perintah untuk menaati Allah SWT dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-
Nya. Ketaatan kepada Allah ini diwujudkan dengan mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh Allah
dalam Al-Qur'an. Kedua, perintah untuk menaati Rastilullah SAW, dengan mengikuti sunnah beliau, baik
dalam hal-ha yang termasuk perintah maupun larangannya. Taat kepada Rasulullah SAW. Juga berarti
taat kepada Allah sebagai firman Allah:
Artinya: Barang siapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya Ia telah mentaati Allah
Ketiga perintah untuk menaati Ulil Amri. Berikut beberapa pendapat mengenai pengertian Ulil Amri
1. Ibnu Jarir yg dimaksud Ulil Amri adalah Umara (mereka yang memiliki ilmu dan pengetahuan akan
fiqih).
2. Imam al-Mawardiy menyebutkan ada 4 pendapat pengertian Ulil Amri 1 (para pemimpin yg
konotasinya adalah pemimpin masalah keduniaan). 2 (ulama dan fuqaha). 3 (sahabat – sahabat
Rasulullah SAW). 4 (menyempitkan)
4. Ahmad Mustafa al-Maraghiy menyebutkan bahwa Ulil Amri adalah Umara , ahli hikmah, ulama, dan
kemaslahatan umum.
5. Dr. Wahbah az-Zuhailiy berpendapat bahwa Ulil Amri adalah pemimpin perang
6. Menurut Ibnu Atiyyah dan al-Qurtuby, jumhur ulama adalah (pemerintahan) atau khulafa (pemimpin).
َۚو َأنَز ْلَنٓا ِإَلْيَك ٱْلِكَٰت َب ِبٱْلَح ِّق ُمَص ِّد ًقا ِّلَم ا َبْيَن َيَد ْيِه ِم َن ٱْلِكَٰت ِب َو ُمَهْيِم ًنا َع َلْيِهۖ َفٱْح ُك م َبْيَنُهم ِبَم ٓا َأنَز َل ٱُهَّللۖ َو اَل َتَّتِبْع َأْهَو ٓاَء ُهْم َع َّم ا َج ٓاَء َك ِم َن ٱْلَح ِّق
ِلُك ٍّل َج َع ْلَنا ِم نُك ْم ِش ْر َع ًة َوِم ْنَهاًجاۚ َو َلْو َشٓاَء ٱُهَّلل َلَجَع َلُك ْم ُأَّم ًة َٰو ِح َد ًة َو َٰل ِكن ِّلَيْبُلَو ُك ْم ِفى َم ٓا َء اَتٰىُك ْم ۖ َفٱْسَتِبُقو۟ا ٱْلَخ ْيَٰر ِتۚ ِإَلى ٱِهَّلل َم ْر ِج ُع ُك ْم َج ِم يًعا َفُيَنِّبُئُك م
ِبَم ا ُك نُتْم ِفيِه َتْخ َتِلُفوَن
2. Hukum Tajwid
Lafal Arti
Yg membenarkan
Maka putuskanlah di antara mereka
Aturan
Setiap umat mempunyai syariat dan hukum sendiri-sendiri sesuai dengan zaman dan kondisi hidup
mereka saat itu. Meski begitu, secara akidah dan pokok agama semuanya sama, yakni bertauhid kepada
Allah Swt.
Ayat ini berisikan perintah untuk beramal shaleh. Walaupun taubat telah diperoleh tetapi waktu yang
telah diisi dengan kedurhakaan tidak mungkin kembali lagi. Manusia telah mengalami kerugian atas
waktu yang telah berlalu tanpa diisi oleh kebajikan
َو ُقِل ٱْع َم ُلو۟ا َفَسَيَر ى ٱُهَّلل َع َم َلُك ْم َو َر ُسوُل ۥُه َو ٱْلُم ْؤ ِم ُنوَن ۖ َو َس ُتَر ُّد وَن ِإَلٰى َٰع ِلِم ٱْلَغْيِب َو ٱلَّش َٰه َد ِة َفُيَنِّبُئُك م ِبَم ا ُك نُتْم َتْع َم ُلوَن
2. Hukum Tajwid
Lafal Arti
Dan katakanlah
Pekerjaanmu
Dan Rasul-nya
mengajarkan bahwa umat Islam harus melakukan amal dan bekerja dengan ikhlas dan bersungguh-
sungguh. Selain itu, amal yang dilakukan juga tidak boleh bertujuan untuk riya'. Amal yang dilakukan
haruslah ikhlas dan karena Allah.Pada ayat 105 ini, Allah, melalui Nabi Muhammad SAW.,
memerintahkan kepada orang-orang yang telah berbuat dosa untuk banyak beramal saleh setelah
mereka bertobat dan mohon pengampunan kepada Allah SWT.
D. Menerapkan Perilaku Taat Kepada Aturan, Kompetensi dalam Kebaikan, dan Bekerja Keras dalam
Kehidupan
Melanggar aturan, tidak disiplin, kurang sportif dalam berkompetisi, berjiwa pemalas adalah beberapa
contoh sifat dan sikap negatif yang sering kita jumpai. Bahkan sifat dan sikap tersebut juga ada pada diri
kita. Mengapa demikian? Padahal sifat dan sikap tersebut merupakan faktor yang dapat menghambat
upaya mendapatkan kesuksesan usaha dan keberhasilan hidup, baik di dunia ini maupun di akhirat
kelak.
Bagaimana cara kita untuk menerapkan semangat berkompetisi dalam Kebaikan? misalnya,
berkompetisi dalam membaca dan mengkhatamkan Al-Qur'an dalam jangka waktu tertentu (sebulan
misalnya).
Bekerja keras adalah kunci utama keberhasilan. Bekerja keras dapat diterapkan di mana pun juga,
mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan seterusnya.