• PENGERTIAN • PENGERTIAN
Ilmu yang membahas tentang apa saja yang
Sekumpulan Kaidah dan metode, dimana dengan kaidah
disandarkan kepada Nabi SAW, baik berupa dan metode yang ada dapat diketahui keadaan rawi dan
perkataan,perbuatan,penetapan, maupun yang diriwiyatkan, apakah dapat diterima atau tidak .
sifat anggota tubuh atau perangai,dengan
pembahasan yang detail. Keadaan Rawi mencakup adil atau tidak, cara menerima
dan menyampaikan hadis, tempat tinggal, nasab, hari lahir
• OBJEK dan wafat , dan segala sesuatu yang berkaitan dengan cara
Apa saja yang disandarkan kepada Nabi periwayatan.
Muhammad SAW, Periwayatannya, dan apa Keadaan Marwi mencakup ketersambungan sanad, cacat
saja yang berkaitan dengan lafal dan atau tidak, janggal atau tidak, dan Maqbul dan Mardud
periwayatannya
• OBJEK
• MANFAAT Meneliti Perilaku, sifat dan keadaan para rawi dan keadaan
Menghindari adanya kemungkinan salah marwinya (Sanad dan Matannya)
satu kutip terhadap apa yang disandarkan
kepada Nabi Muhammad SAW • MANFAAT
Menetapkan Maqbul atau mardudnya hadis dan selanjutnya
diamalkan yaang maqbul dan ditinggalkan yang mardud
1. Ilm Tarikh Al-Ruwah Ilmu yang membahas tentang hal-hal yang ada pada rawi dari
sisi diterima dan tidaknya riwayatnya. Para Ulama’ hanya
Ilmu yang menganalisis tentang biografi menjelaskan hal yang bersangkutan dengan rawi yaitu keadilan
rawi dari sisi yang berhubungan dengan dan kekuatan hafalan saja. Ada 4 prinsip yang digunakan
periwayatan hadis. Cakupannya berkisar
kelahirannya, wafatnya, gurunya, murid- 1) Amanah dan menjauhi hal-hal yang tidak perlu
muridnya, negeri atau kota gurunhya 2) Sangat peteliti dalam menilai
menetap, perjalanannya dalam mencari 3) Dalam menajrh menggunakan ungkapan yang baik
hadis, kedatangannya di berbagai negeri 4) Ungkapan umum untuk menta’dilkan dan ungkapan
atau daerah dan lain-lain yang ada oprasional untuk menjarh
hubungfannya denagn hadis
Kritik Matan 3) Ilm Nasikh al-Hadis wa Mansukhih
1) Ilm Gharib al-Hadis Ilmu yang membahas hadis-hadis yang bertentangan, sementara
pertentangan isi yang ada dalam hadis itu tidak bisa
Ilmu yang menjelaskan lafazh-lafazh
dipertemukan/dikompromikan. Hadis yang datang diakhir disebut
hadis yang tidak jelas maknanya.
dnegan hadis Nasikh (yang menghapus) dan yang datang terdahulu
2) Ilm Mukhtalif al-Hadis disebut hadis Mansukh (yang dihapus)
TAMBAHAN :
❖ TAHAMMUL WAL ADA’ AL-HADIST
A. Pengertian Tahammul al-Hadits dan Ada’ al- B. Macam-macam cara menerima riwayatnya
Hadits
Macam-macam menerima riwayat ada 8, yaitu :
1. Pengertian Tahammul al-Hadits
• As-Sama’ ()السماع
Menurut bahasa Tahammul merupakan masdar dari As-Sama’ mempunyai arti mendengarkan.
fi’il madli tahmmala (لا
َ تَ َح ُّم-َيَتَ َح َّمل-ل
ََ )تَ َح َّمyang berarti Maksudnya yaitu, seorang rawi mendengarkan
menanggung , membawa, atau biasa diterjemahkan sendiri lafal syaikh saat syaikh membaca atau
dengan menerima. Tahammul menurut istilah ialah : menyebut hadis bersama sanadnya.
َِّ شي
ْخ َ َتَلَ ِّق ْىَاْل َح ِّد ْيث:َالت َّ َح ُّملَ َم ْعنَاه
َ َََِّواَ َخذ
َّ ع ِّنَال Lafal yang digunakan untuk menyampaikan hadits-
hadits yang berdasarkan as-sama’ adalah :
“Tahammul artinya menerima hadits dan
mengambilnya dari para syekh atau guru”. • َحدَّثَنِّىatau ( حدَّثَنَاseorang telah bercerita kepada
ku/kami)
• أَ ْخبَ َرنِّىatau ( أَ ْخبَ َرنَاseorang telah mengkhabarkan
2. Pengertian Ada’ al-Hadits kepada ku/kami)
• سمِّ ْعتَفآلَنَا َ (saya telah mendengar seorang)
Kata ada’ (َ )أَدَاءberasal dari kata َ أَدَّىَ–َيؤْ دِّىَ–َتَا ْ ِّد َيةاyang • ( أَ ْنبَأَنَاseorang telah memberitakan kepada kami)
artiya melaksanakan pekerjaan pada waktunya, • ( ذَك ََرلَنَافلَنseorang telah menuturkan kepada
membayar pada waktunya, atau menyampaikan kami)
kepadanya. Secara terminologi ada’ adalah : • ( قَالََلَنَاَفلَنseorang telah berkata kepada kami)
َ صيَ ٍغَ َم ْخص ْو
َص ٍة ِّ َِِّّوتَ ْب ِّليْغهَ ِّلغَي ِّْرهَِّب
َ ِّر َوايَةَال َح ِّد ْيث
“Meriwayatkan hadits dan menyampaikan kepada
orang lain dengan menggunakan bentuk kata tertentu”.
• Al-‘Ardu ()العرض • Al-Munawalah
Al-‘Ardu disebut juga sebagai Al-Qira’ah yang mempunyai arti Munawalah mempunyai arti memberi, menyerahkan.
membaca. Maksudnya adalah seorang membaca suatu hadits Maksudnya adalah seorang guru memberikan kitabnya kepada
kepada gurunya baik halan maupuntulisan yang ada padanya, baik murid agar kitabnya disalin, atau seorang rawi memberikan
dia sendiri yang membacakan maupun orang lain. kitabnya kepada guru untuk diperiksanya, kmudian
dikembalikan lagi stelah benar-benar diperiksa oleh gurunya.
Lafal-lafal yang digunakan untuk menyampaikan hadis-hadis Lafal-lafal yang digunakan oleh rawi dalam meriwayatkan
berdasarkan Qira’ah, yaitu hadits atas dasar:
• Munawalah bersama ijazah ialah:
• علَيْه َ ُ( َق َر ْأتaku telah membacakan dihadapannya)
• َْ ( َاَ ْنبَأَنَا ; أَ ْنبَأَنseorang telah memberi tahuku/kami)
ى
• ْ َعلَى فُ ََل ٍن َوأَنَاا
س َم ُع َ َ( قُرئdibacakan oleh seorang
dihadapannya(guru) sedangkan aku mendengarkannya) • Munawalah tanpa bersama ijazah:
• علَيْه َ ً( َح َّدثّنَاأَ ْو َخب ََرنَا ق َرا َءةtelah mengabarkan / menceritakan padaku • اولَنى
َ َاولَنَا ; ن َ َ( نseseorang telah memberikan kepadaku/kami)
secara pembacaan di hadapannya).
“kuijazahkan kepada seluruh kaum muslimin apa-apa yang saya “Seorang telah berwasiat padaku dengan sebuah kitab yang ia
dengar semuanya” berkata dalam kitab itu: ‘telah bercerita padamu si fulan’.”
• Al-Wijadah