Anda di halaman 1dari 13

Universitas UIN SUNAN KALIJAGA

Yogyakarta

TUGAS
PRESENTASI
Oleh :
Kelompok 3
CABANG-CABANG
ULUMUL HADIST
01
PENGERTIAN
Cabang-cabang ulumul hadis adalah cabang yang membahas secara khusus
tentang masalah yang terdapat pada ulumul hadis yang di beri nama sesuai
dengan masalah yang mendaji pembahasannya.
Menurut Abu Abdillah an-Naisyaburi di dalam Marifat Ulumul al-Hadis
memiliki cabang hingga 50 macan. Sedangkan menurut Ibnu al-Hazimi
jumlahnya mencapai 100 macam, dan menurut ibnu Shalah sebanyak 65
macam. Subhi Sholih hanya meringkasnya menjadi 6 cabang Ilmu Hadits
dalam kitabnya, sementara ada juga yang meringkasnya menjadi 10 cabang.
02
CABANG-CABANG ULUMUL HADIST

Ilal Al hadis

Rijal Al hadis Ashabul wurud

Ghorib Al hadis Jarh wa ta'dil


Hadis Dirayah dan
Hadis Riwayah Fann al-Mubhamat
Naskh mansukh

Tshif al-Tahrif
Talfiq Al hadis

Mutshalah al-Hadis
03
PEMBAHASAN
A. Hadis riwayah
merupakan ilmu yanng memppelajari tentang bagaimana cara menerima dan
penyampaian hadis kepada orang lain dan cara memindahkan atau
membukukan.
Manfaat hadis riwayah yakni untuk memelihara hadis Nabi dari adanya
kesalahan dalm menulis hadis dari sumber utamanya

B. Hadis Dirayah
suatu ilmu yang mempelajari tentang kaidah-kaidah untuk mengetahui sanad,
matan, sifat-sifat perawi dan sebaginya.
Manfaat dari hadis dirayah yakni mengetahui nilai-niali dan kriteria hadis
termasuk kedalam hadis sahih atu bukan hadis sahih.
04

PEMBAHASAN

C. Al- Rijalul hadist D.Ilmu Ghorib Al Hadis


Ilmu ini menerangkan makna kalimat yang terdapat
Ilmu untuk mengetahui para perawi hadis
dalam matan hadits yang sulit diketahui maknanya dan
dalam kapasitasnya sebagai perawi hadis.
yang kurang terpakai oleh umum.
Manfaat:
 Menjadi alat untuk mengetahui hadis-hadis yang dapat ghorib di bagi menjadi dua bagian:
diterima atau di tolak dari seorang perawi.
 Menjadi alat untuk mengecek ketersambungan 1.Gharib Mutaq atau Fardu Mutlaq
atau keterputusan sanad hadis. 2.Gharib Nisby atau Fardu Nisby.
Dapat mengetahui kualitas d
an otentitas suatu hadis
05
PEMBAHASAN
E. Naskh mansukh F.Ilmu Talfīq al-Hadis
yakni ilmu yang membahas hadis-hadis yang
menghapus hukum (nāsikh), dan hadis-hadis yakni ilmu yang menjelaskan tentang cara-cara mengkompromikan hadis-
yang hukumnya dihapuskan (mansū kh). hadis yang dhahirnya tampak bertentangan dengan hadis-hadis lainnya.

nāsikh dan berlaku sebagai mansū kh bisa


Ilu ini juga disebut dengan ‘Ilmu Mukhtalaf al-Hadīs
dilihat dengan beberapa cara:
a) Melalui penjelasan dari nash
atau syari’ itu sendiri, yakni Rasulullah SAW Penyusun kitab dengan pembahan ini
adalah Imam Syafi’i (w. 204 H), Ibn
b) Melalui penjelasan para Sahabat
Qurtaibah (w. 276 H), At-Tahāwi (w. 321 H)
c) Melalui tarikh keluarnya hadis dan Ibn Jauzī (w. 597 H).
serta sebab turun hadis (asbāb al-wurū d)
06
PEMBAHASAN
G.Ilmu ’Ilāl al-Hadīś H. Asbabul Wurud
Yakni Ilmu yang membahas sebab-sebab Ilmu ini yang menerangkan sebab-sebab datangnya hadits,
yang tersembunyi yang dapat merusak (mencacatkan) biasa disebab latarbelakangi munculnya suatu hadits
kesahihan.
Cara mengetahui ‘ilal al-hadis adalah dengan mengumpulkan beberapa Latar belakang terjadinya asbabul urud yakni mencakup tiga hal pokok,
jalan hadis yaitu: peristiwa, pelaku, dan waktu serta tempat.
dan mencermati perbedaan perawinya dan kedhabitan mereka,yang
dilakukan oleh orang rang yang ahli dalam ilmu itu. Fungsi asbabul wurud dalam hadis, yakni:
Tempat terjadinya ’ilal al-hadis:
1.Menentukan ada atau tidaknya nasikh-mansukh
1. Ilal hadis pada sanad dalam suatu hadis.
2. Ilal hadis pada matan 2. Mengetahui latar belakang sebuah hadis ini muncul
3. Ilal hadis pada matan dan sanad 3.Membatasi pengertian hadis yang masih mutlaq
07
PEMBAHASAN
I. al-Jarh wa at-Ta’dīl J. Fann al-Mubhamat
Ilmu yang membahas tentang para perawi hadis dari segi yang
dapat menunjukan keadaan mereka, baik yang dapat mencacatkan
atau mebersihkan mereka, dengan ungkapan atau lafadz tertentu ilmu yang membahas tentang oarang-orang yang
Kegunaan jahr wa-ta'dil tidak tampak dan tidak disebutkan namanya pada
yakni untuk mengetahui kualitas perawi dan matan maupun sanad hadis.
nilai hadisnya
Syarat-syarat seseorang yang menjarh: Tujuan ilmu ini adalah mengetahui siapa sebenarnya
1. Adil nama-nama atau identitasorang-orang yang disebutkan
2. Jujur dalam matan atau sanad hadits yang masih samar atau
3. kuat hafalannya tersembunyi.
4.wara'
5. Belum pernah di jarh
08
PEMBAHASAN

K. Ilmu Tashif al-Tahrif L. Mutshalah al-Hadis


cabang ilmu hadis yang merupakan ilmu menarangkan
membahas tentang hadis- pengertian-pengertian (istilah-
hadis yang berubah titik dan istilah) yang digunakan oleh
bentuknya para ahli hadis.
09
KESIMPULAN

Demikian cabang - cabang Ilmu hadits , masing - masing berdiri sendiri dengan
bahasan yang sangat luas dan dengan pembagian yang sangat banyak
sebagaimana yang telah disampiakan oleh para ulama . Jika ditelaah dari sekian
cabang hadits yang telah ditulis , ada yang pembahasannya berkaitan
dengan sanad , dan ada pula yang berkaitan dengan matan , serta ada pula yang
berkaitan dengan keduanya , sanad dan matan . Semuanya sangat diperlukan
dalam penelitian dan kajian ilmu hadits , baik dalam menentukan kualitas suatu
hadits atau dalam memahami kajian makna hadist.
THANK YOU FOR
WATCHING
By: BAHRUL FIKRI
AHMAD IKHSANUDIN ZUHRI
NAJWA AFIFAH
NURUL IZZAHTUL FAUZIAH KADIR
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai