Anda di halaman 1dari 5

Menyimpulkan Informasi dengan Teknik Induktif

dan Deduktif

68 Votes

Teknik membuat simpulan ada dua macam cara, yaitu:

1. Induktif: yaitu teknik membuat sipulan induktif disusun mulai dari


pengumpulan data/fakta dan berakhir pada simpulan yang merupakan ciri umum
dari data/fakta yang diamati.

2. Deduktif: yaitu teknik membuat simpulan yang bertolak dari suatu kesimpulan
umum, kemudian dijabarkan contoh-contoh yang mengandung ciri-ciri umum itu.

Contoh simpulan Induktif:

Pelaksanaan program Keluarga Berencana di Kecamatan Cilincing bermacam-


macam. Ada yang melaksanakan KB dengan melakukan pantang berkala,
vasektomi, pil, spiral (IUD) dan kondom. Penduduk daerah keacamatan Cilincing
telah lama melaksanakan Program KB. Banyak di antaranya yang sudah ber-KB
lebih dari sepuluh tahun (KB Lestari). Presentase jumlah peserta KB seluruhnya
ada 75%. Itulah sebabnya Kecamatan Cilincing dinyatakan sebgai juara I Program
KB tingkat Kota Madya. Hadiahnya berupa TV LCD dan DVD.

Contoh simpulan deduktif:

Baru-baru ini di kecamatan Cilincing mendapat hadiah dari Bapak Walikota


berupa sebuah TV. Hadiah ini diberikan atas keberhasilan penduduk kecamatan
Cilincing dalam melaksanakan program KB yang telah berlangsung lama. Dalam
melaksanakan program KB ini ada bermacam-macam cara yabg ditempuh oleh
penduduk pasangan usia subur di kecamatan tersebut. Sebagian besar
menggunakan alat kontrasepsi yang disebut kondom, spiral (IUD), pil, vasektomi
dan ada pula yang melaksanakan pantang berkala.

Langkah-langkah membuat simpulan induktif:

1. Pengumpulan fakta
2. Pembuatan simpulan berdasarkan ciri umum.

Teknik Induktif & Teknik Deduktif

Teknik Induktif & Teknik Deduktif

Teknik Induktif

Adalah Cara penyusunan / penarikan kesimpulan dengan metode pemikiran


yang bertolak dari kaidah khusus untuk menentukan kaidah yang umum.

Proses penalaran ini bergerak mulai dari penelitian dan evaluasi atas fenomena-
fenomena yang ada. Semua fenomena harus diteliti dan dievaluasi terlebih dahulu
sebelum melangkah jauh ke proses penalaran induktif. Penalaran pada kesimpulan
induktif terdiri dari 3 macam.

a. Generalisasi

General = umum

Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara


umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang
dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.

Contoh :

1. Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat pelestarian komodo. Di


Ujung Kulon, pemerintah mebuat cagar alam untuk pelestarian badak bercula satu.
Selain itu, sejumlah Undang-Undang dibuat untuk melindungi hewan langka dari incaran
pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan hewan-
hewan langka.
2. Setelah karangan anak-anak kelas 6 diperiksa, ternyata Iman, Selamet, Enal, dan Deri
mendapat nilai 90. Anak-anak yang lain mendapat 75. Hanya Toni yang mendapatkan
nilai 60 , dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang dari 60. Bisa dikatakan, anak kelas
6 cukup pandai mengarang.
3. " Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar memperkirakan bahwa kekeringan di
sejumlah daerah tidak akan mengganggu stok beras nasional. Bahkan, rencana impor
2007 akan diundur untuk 2008 karena produksi beras dalam negeri dalam beberapa
bulan mendatang mencukupi kebutuhan nasional. Mustafa menjelaskan bahwa stok
beras per Juli 2007 sebanyak 1,63 juta ton cukup untuk kebutuhan nasional selama 7
bulan. Rencana pengadaan 1,8 juta ton tahun ini sudah terpenuhi 1,53 juta ton dari
pembelian beras petani. Impor beras 2008 diperkirakan hanya 1,3 juta ton, lebih sedikit
200.000 ton dari rencana impor tahun 2007. Dengan demikian, cadangan beras nasional
masih dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakat dan tidak perlu dikhawatirkan
sampai akhir 2007 "

b. Analogi

Analogi adalah Kesamaan, pengambilan/ penarikan kesimpulan dengan asumsi


jika dua hal memiliki beberapa aspek kesamaan maka dimungkinkan dalam hal/ aspek
lainpun memiliki kesamaan.

Berikut ini contoh-contoh paragraf analogi:

# Contoh 1

Perubahan alam semesta yang mengembang dapat dijelaskan dan disimpulkan dari apa
yang terjadi pada balon karet yang dikembungkan. Sebelumnya, balon karet itu
diwarnai. Ketika dikembungkan, warna pada balon karet itu ikut mengembang. Semakin
besar balon itu mengembang, semakin pudar warnanya. Warna itu memudar karena
warna makin berkurang dan mengembang. Cahaya bintang-bintang di angkasa juga
semakin berkurang intensitasnya. Para ahli menyimpulkan bahwa bintang-bintang itu
makin menjauh dari kita dan alam semesta pun mengembang

# Contoh 2

Seorang anak yang baru lahir masih suci. Baik buruknya anak tersebut kelak antara lain
bergantung pada bagaimana cara oran tua mendidiknya, pengaruh orang-orang terdekat
dan lingkungannya. Demikian pula kertas putih yang belum bernoda, akan menjadi apa
kertas tersebut tergantung pada apa yang akan kita goreskan pada kertas putih tersebut

# Contoh 3

Kalau anda gemar tanaman hias, tentu anda mengenal dengan baik cara menanam dan
merawatnya dalam taman. Pada dasarnya, proses merawat taman sama denga proses
merawat anak dalam keluarga. Keduanya sama-sama memerlukan ketrampilan dan
perhatian khusus. Pada tanaman, diperlukan ketrampilan mengolah tanah dan memberi
pupuk, seperti memberi perhatian khusus, yaitu menyirami tepat waktu agar kelak
memberi hasil yang memuaskan. Begitu pula dengan merawat anak. Pada anak,
diperlukan kemampuan memberi makanan yang bergizi, pembentukan kepribadian,
serta perhatian khusus, yaitu memberi kasih sayang agar kelak anak tumbuh dengan
sehat, cerdas, dan bermoral baik

# Contoh 4

Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya mesin. Matahari, bumi,
bulan, dan binatang yang berjuta-juta jumlahnya, beredar dengan teratur, seperti
teraturnya roda mesin yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu.
Mesin rumit itu ada penciptanya, yaitu manusia. Tidakkah alam yang Mahabesar dan
beredar rapi sepanjang masa ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat
yang sangat maha. Manusia yang menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaannya.
Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya
itu

Dalam paragraf pada contoh ke 4, penulis membandingkan mesin dengan alam semesta.
Mesin saja ada penciptanya, yakni manusia sehingga penulis berkesimpulan bahwa alam
pun pasti ada pula penciptanya. Jika manusia sangat sayang pada ciptaannya itu, tentu
demikian pula dengan Tuhan sebagai pencipta alam. Dia pasti sangat sayang kepada
ciptaan-ciptaan-Nya itu.

c. Sebab akibat (Kausal)

Kausal dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Hubungan sebab-akibat
Hubungan sebab akibat dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab,
kemudian sampai pada kesimpulan yang menjadi akibatnya.

Contoh:

Bila kadar kolesterol darah dapat dipertahankan di bawah 160 mg, seseorang dapat
terhindar dari serangan jantung dan penyakit arteri degeneratif lainnya.

b. Hubungan akibat-sebab
Hubungan akibat-sebab dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi akibat,
kemudian sampai pada kesimpulan yang menjadi sebabnya.

Contoh:

Kemarin Mamat tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek
membeli obat.

Fakta tersebut dianalisis untuk mencari sebab mengapa Mamat tidak masuk kantor.
Sakitkah Badu?

c. Hubungan sebab-akibat 1-akibat 2, dan seterusnya


Sebuah sebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi
sebab yang menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua berubah menjadi sebab akibat
ketiga. Demikian seterusnya, hingga timbul rangkaian akibat.

Contoh:
Dengan melonjaknya harga minyak dunia tak terhindarkan lahi kenaikan harga bahan
bakar minyak (BBM) dalam negeri (sebab pertama). Kenaikan harga BBM ini sangat
berpengaruh terhadap ongkos transportasi. Tarip transportasi menjadi berubah
menyesuaikan harga BBM . Transportasi yang digunakan untuk mengangkut barang-
barang kebutuhan ikut naik (akibat pertama). Harga barang-barang pun naik karena
operasional transportasinya naik (akibat kedua). Rakyat kecillah yang sangat merasakan
beban kenaikan ini (akibat ketiga) dan seterusnya.

Teknik Deduktif

Adalah cara penarikan atau pengambilan kesimpulan dari keadaan


yang umum kepada yang khusus. Dalam penarikan kesimpulan yang bersifat deduktif
tidak perlu mengumpulkan fakta-fakta yang perlu adalah suatu proposisi umum dan
suatu proposisi yang bersifat mengindenfifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian
dengan proposisi umum. Jika diidentifikasi yang dilakukan benar dan proposisinya yang
benar. Pernyataan yang mendasari penalaran yang menarik kesimpulan disebut Premis.

Prhatikan bagan berikut:

Khusus

Umum Khusus

Khusus

Contoh 1:

Ruko itu menjualkan beberapa macam bunga, diantaranya anggrek, melati, mawar dan
lain sebagainya. Dengan harga yang tidak terlalu mahal dan terjangkau oleh kelas
menengah.

Contoh 2:

Baru-baru ini di kecamatan Cilincing mendapat hadiah dari Bapak Walikota berupa
sebuah TV. Hadiah ini diberikan atas keberhasilan penduduk kecamatan Cilincing dalam
melaksanakan program KB yang telah berlangsung lama. Dalam melaksanakan program
KB ini ada bermacam-macam cara yabg ditempuh oleh penduduk pasangan usia subur di
kecamatan tersebut. Sebagian besar menggunakan alat kontrasepsi yang disebut
kondom, spiral (IUD), pil, vasektomi dan ada pula yang melaksanakan pantang berkala.

Anda mungkin juga menyukai