Anda di halaman 1dari 3

8 BENTUK PENALARAN INDUKTIF

Jason Nicholas - 00000056988

1. Generalisasi (Generalization)

Merupakan proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat
tertentu untuk menarik kesimpulan umum.

Contohnya adalah seorang murid perempuan pergi ke sekolah mengenakan sepatu hita dan
seorang murid laki-laki pergi ke sekolah mengenakan sepatu hitam. Kesimpulannya semua murid
yang pergi ke sekolah mengenakan sepatu hitam.

2. Silogisme Statistikal (Statistical Syllogism)

Merupakan argumen yang menggunakan generalisasi statistik mengenai suatu kelompok untuk
mengambil kesimpulan mengenai sub-kelompok atau anggota individual dari kelompok itu.

Contohnya adalah hampir semua orang yang kekurangan oksigen selama lima menit mengalami
kerusakan otak. Andi kekurangan oksigen selama lima menit, jadi kesimpulannya Andi
mengalami kerusakan otak.

3. Induksi Sederhana (Simple Induction)

Berasal dari premis sampel kecil hingga kesimpulan terhadap individu lain.

Contohnya adalah kemarin ketika ibu sedang membuat kue, aku sudah pulang sekolah dan tiba di
rumah. Keesokan harinya ketika ibu sedang membuat kue lagi, aku sudah tiba di rumah.
Kesimpulannya adalah, setiap ibu membuat kue, aku sudah tiba di rumah.

4. Argumen dari Analogi (Argument from Analogy)

Merupakan kesimpulan dari kebenaran sesuatu ditarik berdasarkan pengamatan terhadap gejala
yang memiliki kemiripan. Semakin dekat dan banyak unsur kemiripannya maka analogi makin
kuat, sebaliknya semakin jauh dan sedikit unsur kemiripannya maka analogi makin lemah.

Contohnya: Apabila kamu menyukai tanaman, kamu harus tau dan memahami cara merawat
tanaman tersebut dengan baik dan benar. Karna merawat tanaman seperti halnya kita merawat
anak, membutuhkan cara-cara yang baik dan benar. Jika anak harus diberi makan, minum,
perhatian, dan kasih sayang, maka begitupun dengan tanaman. Tanaman harus kita siram, beri
pupuk, dan membutuhkan kasih sayang agar dapat tumbuh dengan baik juga maksimal.
5. Penalaran Sifat Sebab-Akibat (Causal Inference)

Merupakan penalaran yang dimulai dengan mengemukakan fakta berupa sebab kemudian
kesimpulan yang berupa akibat. Penalaran ini dimulai dari menjelaskan suatu peristiwa
kemudian diakhiri dengan kesimpulan yang merupakan akibat dari peristiwa atau fenomena
tersebut. Penalaran sebab-akibat ini dibagi menjadi tiga, yaitu:

a) Hubungan Sebab-Akibat

Diawali dengan menjelaskan sebuah fenomena atau peristiwa yang menjadi sebab
kemudian diakhiri dengan kesimpulan yang berupa akibat. Contohnya: Rudi tidak
belajar ketika mendekati hari ujian, ia malah main game terus menerus sehingga nilai
ujiannya rendah.

b) Hubungan Akibat-Sebab

Diawali dengan menjelaskan akibat dari sebuah fenomena atau peristiwa kemudian
baru mengemukakan sebabnya. Contohnya: Jakarta mengalami kemacetan yang luar
biasa setiap harinya dikarenakan hampir seluruh masyarakatnya menggunakan
transportasi pribadi untuk bepergian.

c) Hubungan Sebab Akibat 1 – Akibat 2

Mengemukakan sebab yang dapat menimbulkan lebih dari satu akibat. Akibat yang
pertama dapat menjadikan sebab yang menimbulkan akibat yang kedua. Contohnya:
Sampah plastik sulit untuk terurai dan tiap tahun jumlahnya semakin bertambah. Hal
itu mengakibatkan pencemaran terhadap laut. Pencemaran laut membuat keselamatan
hewan laut terancam dan merusak terumbu karang. Tak hanya itu, kesehatan manusia
juga bisa terancam jika memakan hewan laut yang istilahnya sudah tercemar oleh
sampah plastik.

6. Prediksi (Prediction)

Merupakan sebuah kesimpulan mengenai masa depan yang berdasarkan sampel masa lalu
ataupun saat ini. Contohnya adalah ketika natal tiba, saya berkumpul dengan keluarga. Beberapa
hari lagi adalah hari natal, saya akan bersenang-senang dan bersuka cita bersama mereka.

7. Argumen dari Otoritas (Argument from Authority)

Merupakan argument yang memiliki dukungan dari institusi atau otoritas yang lebih tinggi dan
kompeten dalam subjek untuk dianggap benar. Contohnya: Menurut data yang diberikan oleh
Bank Dunia dan Bank Pembangunan Antar-Amerika, selama decade terakhir mata uang di
Venezuela telah mendevaluasi sekitar 700%
8. Inferensi Bayesian (Bayesian Inference)

Merupakan metode inferensi statistic di mana teorema Bayes disunakan untuk memperbarui
probabilitas hipotesis karena lebih banyak bukti atau informasi tersedia. Inferensi bayes adalah
teknik penting dalam statistic dan terutama dalam statistic matematika. Contohnya: 70% siswa
yang bersekolah di SMAN 4 Tangsel tinggal di daerah Ciputat. Saya adalah siswa dari SMAN 4
Tangsel, kesimpulannya adalah kemungkinan saya tinggal di daerah Ciputat.

Referensi

https://slideplayer.info/slide/12939687/

https://id.thpanorama.com/articles/cultura-general/mtodo-inductivo-y-deductivo-caractersticas-y-
diferencias-ejemplos.html

Anda mungkin juga menyukai