FISIKA
UNTUK SMK KELAS
11
SMK ISLAM PB SOEDIRMAN 1
NAMA : ...........................................
KELAS : ...........................................
ALAMAT : .............................................................................
.............................................................................
.............................................................................
No Telp : ..............................................................................
E-Mail : ..............................................................................
WebSite : ..............................................................................
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dengan Ilmu-Nya yang Maha Luas,
serta kemurahan hatinya, hingga kumpulan Modul Fisika untuk Siswa SMK kelas
Modul Fisika SMK Kelas 11 ini disusun sesuai dengan Standar Kompetensi
Materi dalam Modul Fisika Smk Kelas 11 ini disajikan dengan seringkas dan
sejelas mungkin. Hal ini dimaksudkan agar Siswa bisa lebih cepat menangkap
Kritik dan saran sangat Penulis harapkan demi kesempurnaan modul ini. Kritik
Rudy Djatmiko
i
DAFTAR ISI
BAB. 1. FLUIDA
A. Tekanan Fluida ............................................................................................................. 1
C. Tumbukan................................................................................................................... 26
D. Impuls ......................................................................................................................... 30
D. Titik Berat................................................................................................................... 47
BAB. 4. TERMODINAMIKA
A. Teori Kinetik Gas ....................................................................................................... 54
B. Usaha Dan Hukum Termodinamika 1 ........................................................................ 56
ii
BAB. 5. KEMAGNETAN
A. Sifat Magnet ...............................................................................................................72
B. Getaran .......................................................................................................................94
C. Bunyi ..........................................................................................................................98
ii
i
Rudy Djatmiko XI - 1
BAB 1
FLUIDA
STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep fluida
KOMPETENSI DASAR
Menguasai hukum fluida statis
Menguasai hukum fluida dinamis
Menghitung fluida statis
Menghitung fluida dinamis
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Contoh fluida yaitu: air, minyak, udara,
dan lain-lain. Fluida yang diam dinamakan fluida statis dan fluida yang bergerak
dinamakan fluida dinamis.
A. TEKANAN FLUIDA
1. Tekanan
Tekanan = gaya tiap satuan luas
F
P
A
P : takanan (Pa)
F : gaya (N)
A : luas penampang (m2)
PH P0 g h
Jika dalam soal tidak disebutkan adanya tekanan udara, maka P0 dapat
dianggap nol. Sehingga dapat ditulis:
PH g h
1
Rudy Djatmiko XI - 1
LATIHAN TEKANAN FLUIDA
3
Rudy Djatmiko XI - 1
kolam renang adalah 3 m, massa
jenis air kolam 1000 kg/m3, dan besar
percepatan grafitasi adalah 9,8 m/s2,
maka besarnya tekanan yang
diterima oleh uang logam tersebut
adalah . . .
B. FLUIDA STATIS
Fluida statis yaitu fluida dalam keadaan diam atau tidak mengalir. Contoh fluida
statis yaitu air dalam kolam, dalam gelas, dan lain-lain.
1. Hukum Pascal
Hukum Pascal : tekanan yang dilakukan pada suatu zat cair dalam ruang
tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata
F1 F2
A1 A2
P1 P2
Zat cair
P1 P2
F1 F2
A1 A2
Hukum pokok hidrostatis: semua titik yang terletak pada satu bidang dalam
zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama
1 h1 2 h2
5
Rudy Djatmiko XI - 1
LATIHAN HUKUM PASCAL DAN HUKUM POKOK HIDROSTATIS
1. Berikut ini yang termasuk contoh penerapan dari hukum pascal adalah . . .
a. Mesin pompa angin
b. Rem cakram hidrolik
c. Sayap pesawat terbang
d. Balon udara
e. Kapal laut
2. Pada gambar pipa U berikut, jika zat cair 1 memiliki massa jenis 800 kg/m 3,
zat cair 2 memiliki massa jenis 1000 kg/m3, dan tinggi zat cair 1 adalah 12
cm, maka tinggi zat cair 2 adalah . . .
a. 4,2 cm
b. 6,8 cm
c. 7,2 cm
d. 9,6 cm
e. 10,2 cm
3. Pada gambar di bawah, jika tinggi h1 adalah 8 cm, tinggi h2 adalah 10 cm,
dan massa jenis zat cair 1 adalah 600 kg/m 3, maka besarnya massa jenis zat
cair 2 adalah . . .
a. 480 kg/m3
b. 500 kg/m3
c. 520 kg/m3
d. 560 kg/m3
e. 610 kg/m3
6
Rudy Djatmiko XI - 1
7
Rudy Djatmiko XI - 1
3. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes: suatu benda yang tercelup ke dalam suatu zat cair
akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan
a. Terapung
Suatu benda akan terapung dalam zat cair jika massa jenis benda
tersebut lebih kecil dari pada massa jenis zat cair.
B Z
b. Melayang
Suatu benda akan melayang dalam zat cair ( melayang = tidak
tenggelam dan tidak mengapung, berada di tengah-tengah zat cair) jika
massa jenis benda tersebut sama dengan massa jenis zat cair.
B Z
c. Tenggelam
Suatu benda akan tenggelam dalam zat cair jika massa jenis benda
tersebut lebih kecil dari pada massa jenis zat cair.
B Z
8
Rudy Djatmiko XI - 1
Massa Jenis
Massa jenis yaitu perbandingan antara massa suatu zat tertentu terhadap
volumenya.
m
V
: massa jenis (kg / m3)
m : massa zat (kg)
V : volume zat (m3)
5. Viscositas
Viscositas yaitu sifat kekentalan pada zat cair. Sifat ini menimbulkan pengaruh
yang mirip dengan gaya gesek. Pada zat yang memiliki viscositas, saat mengalir
melalui suatu media, maka pada bagian yang dekat dengan dinding akan
mengalir dengan kecepatan paling kecil sedang pada bagian yang jauh dari
dinding akan mengalir dengan kecepatan paling besar.
Jika suatu benda berbentuk bola, bergerak di dalam fluida maka pada benda
tersebut akan bekerja gaya gesek yang besarnya:
F 6 r v
vT
2 r2 g
9
b f
b : massa jenis benda (kg/m3)
f : massa jenis fluida (kg/m3)
9
Rudy Djatmiko XI - 1
LATIHAN HUKUM ARCHIMEDES DAN VISCOSITAS
10
Rudy Djatmiko XI - 1
benda dengan volume tertentu. Jika
gaya angkat yang dialami 2000 N,
besarnya volume benda tersebut
adalah . . . (g = 10 m/s2)
a. 0,02 m3
b. 0,2 m3
c. 1 m3
d. 2 m3
e. 20 m3
11
Rudy Djatmiko XI - 1
C. FLUIDA DINAMIS
1. Fluida Ideal
Fluida yang dibahas dalam materi fluida dinamis adalah fluida ideal, yaitu:
Fluida yang tidak kental
Fluida yang kecepatan alirannya konstan
Fluida yang tidak mengalami perubahan volume.
Debit (Q) adalah banyaknya zat cair yang mengalir tiap satuan waktu.
Besarnya debit air yaitu:
V
Q
t
Atau
QAv
Q : debit (m3/s)
V : volume (m3)
t : waktu (s)
A : luas penampang pipa (m2)
v : laju aliran zat cair (m/s)
Q1 Q2
Dan
A1 v1 A2 v2
12
Rudy Djatmiko XI - 1
3. Persamaan Bernoulli
1
P v 2 g h konstan
2
Atau
1 1
P1 v1 2 g h1 P2 v 2 2 g h2
2 2
13
Rudy Djatmiko XI - 1
SOAL-SOAL LATIHAN
14
Rudy Djatmiko XI - 1
15.Luas penampang penghisap yang kecil
dan yang besar dari suatu pompa hidrolik
adalah a cm2 dan b cm2. Jika pada
penghisap yang kecil bekerja gaya A N,
berapakah besar gaya timbul pada
penghisap yang besar ?
16.Pompa hidrolik mempunyai penghisap
dengan luas penampang 15 cm2 dan 3
dm2. Jika pada penghisap yang kecil
diberi beban 400 N. Berapa besar gaya
pada penghisap yang besar agar terjadi
keseimbangan ?
17.Gaya besarnya 5 N pada penghisap yang
kecil dari suatu pompa hidrolik dapat
mengangkat beban beratnya 600 N yang
terdapat pada penghisap yang besar.
Jika penghisap yang kecil berpenampang
400 cm2, berapakah luas penampang
yang besar ?
18.Suatu kempa hidrolik dapat mengangkat
1 ton mobil, jika diameter penghisap
besar 50 cm, diameter penghisap kecil
10 cm. Tentukan gaya yang harus
dikerjakan pada penghisap kecil.
19.Sebuah kempa hidrolik mempunyai torak
yang berdiameter 20 cm dan 2 m untuk
mengangkat mobil. Pada torak kecil
dilakukan gaya sebesar 100 N, sehingga
torak besar naik setinggi 1 cm. Tentukan
massa mobil dan berapa m turunnya
torak kecil tersebut.
20.Suatu bejana berbentuk pipa U mula-
mula diisi dengan air raksa yang massa
jenisnya 13,6 g/cm3, kemudian kaki
kanan dituangkan 14 cm air lalu di atas
air ini dituangkan minyak yang massa
jenisnya 0,8 g/cm3, ternyata dalam
keadaan setimbang selisih tinggi
permukaan air raksa dalam kedua kaki 2
cm. Hitung berapa cm tinggi lajur minyak
pada kaki kanan.
21.Dalam pipa U terdapat Hg (Rapat massa
13,6 g/cm3). Pada kaki kiri dituangkan air
setinggi 20 cm kemudian minyak (Rapat
massanya 0,9 g/cm3) tingginya 8 cm.
Pada kaki kanan ditambahkan alkohol
(Rapat massa 0,8 g/cm3) sehingga
permukaan minyak dan permukaan
15
Rudy Djatmiko XI - 1
alkohol sebidang. Berapa beda tinggi Hg
pada kedua kaki pipa ?
22.Dalam suatu pipa U terdapat Hg (Rapat
massanya 13,6 g/cm3). Pada kaki kiri
dituangkan air setinggi 30 cm. Berapa
tinggi minyak pada kaki di sebelah kanan
harus ditambahkan agar permukaan air
dan permukaan minyak sebidang ?
(Rapat massa minyak 0,9 g/cm3).
23.Batang besi dalam air berat semunya
372 N. Berapa berat semu besi tersebut
dalam cairan yang densitasnya 0,75
g/cm3 jika berat besi 472 N.
24.Suatu gelas beratnya 25 N di udara, 15
N di air, dan 7 N di dalam asam belerang,
hitung rapat massa asam belerang.
25.Sebuah benda mempunyai berat 100 N
di udara dan 60 N di minyak (Rapat
massanya 0,8 g/cm3). Hitung massa jenis
benda tersebut.
26.Sepotong besi massanya 450 gram, di
dalam air massanya berkurang menjadi
390 gram. Tentukan rapat massa besi.
27.Sebuah patung berongga mempunyai
berat 210 N dan jika ditimbang di dalam
air beratnya 190 N. Patung tersebut
terbuat dari logam (Rapat massa 21
g/cm3). Tentukan volume rongga patung
tersebut. (g = 10 m/det2).
28.Sebatang emas (Rapat massa 19,3
g/cm3) dicurigai mempunyai rongga.
Beratnya di udara 0,3825 N dan di air
0,3622 N. Berapa besar rongga tersebut
?
29. 50 gram gabus (Rapat massa 0,25
g/cm3) diikatkan pada timbal sehingga
gabungan benda melayang di dalam air.
Berapa berat timbal (Rapat massanya
11,3 g/cm3).
30.Sebuah kubus dari gabus dibebani
dengan sepotong logam sehingga
melayang dalam aseton. Jika massa
logam 77 gram, rapat massa gabus 0,24
g/cm3, rapat massa logam 8,8 g/cm3,
rapat massa aseton 0,8 g/cm3. Tentukan
rusuk kubus.
16
Rudy Djatmiko XI - 1
31.Sebongkah es (Rapat massanya 0,9
g/cm3) terapung pada air laut (Rapat
massanya 1,03 g/cm3). Jika es yang
timbul di permukaan air laut 7,8 dm 3.
Hitunglah volume es.
32.Massa jenis es 917 kg/m3. Berapa bagian
es terletak di permukaan air.
33.Sebatang kayu yang massa jenisnya 0,6
g/cm3 terapung di dalam air. Jika bagian
kayu yang ada di atas permukaan air 0,2
m3, tentukan volume kayu seluruhnya.
34.Sebuah kubus dari kayu (Rapat
massanya 0,8 g/cm3), Mula-mula
dibenamkan ke dalam bejana kemudian
dilepas sehingga naik ke permukaan
gliserin (Rapat massa 1,25 g/cm3) dan
ternyata 200 cm3 dari kayu tersebut
berada di permukaan gliserin. Tentukan :
a. Gaya ke atas kayu pada saat masih
berada seluruhnya dalam gliserin.
b. Gaya naik.
c. Gaya ke atas setelah benda
setimbang.
d. Rusuk kubus.
40.Sebuah sungai lebarnya 5 meter, dengan
kedalaman yang rata diberi pintu air
sehingga terjadi perbedaan tinggi air di
kanan dan di kiri. Tinggi air di kanan 4
meter dan tinggi air di sebelah kiri 3
meter. Jika g = 10 m/det2 dan rapat
massa air sungai 1,05 g/cm3. Tentukan
perbedaan gaya hidrostatis yang dialami
oleh pintu air tersebut.
41.Sebuah balon udara volumenya 400 m 3,
mengalami gaya naik 2200 N. Tentukan
gaya ke atas dan berat total balon (g =
10 m/det2).
42.Sebuah balon udara bervolume 20 m 3.
Berisi H2 (Rapat massa 0,09 g/l) berat
perlengkapannya 10 N. Tentukan berat
beban yang dapat diangkut.
43.Sebuah balon udara mengalami gaya
naik 2450 N. Berat total balon 4050 N.
Tentukan gaya ke atas dan diameter
balon udara tersebut.
18
Rudy Djatmiko XI - 1
a. Berapa kecepatan air yang
memancar dari lubang tersebut.
(jawab : 20 m/s
b. Bila luas lubang 1 x 10-6 m2. Berapa
liter volume air yang keluar dalam 1
detik. (0,02 liter)
19
Rudy Djatmiko XI - 1
54.Dalam suatu pipa, ada air mengalir. Di
suatu tempat, laju air adalah 3 m/s,
sedangkan di tempat lian yang terletak 1
meter lebih tinggi, laju air adalah 4 m/s.
a. Berapakah tekanan air di tempat
yang tinggi bila tekanan air di tempat
yang rendah 2 . 104 Pa. (jawab : 6,5
.103 N/m2)
b. Berapa tekanan air di tempat yang
tinggi bila air dalam pipa berhenti dan
tekanan air di tempat yang rendah 1,8
.104 Pa. (jawab : 8 .103 N/m2)
20
Rudy Djatmiko XI - 1
Catatan:
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
21
Rudy Djatmiko XI - 2
BAB 2
MOMENTUM DAN IMPULS
STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep impuls dan momentum
KOMPETENSI DASAR
Mengenali jenis tumbukan
Menguasai konsep impuls dan hukum kekekalan momentum
Menerapkan hubungan impuls dan momentum dalam perhitungan
A. MOMENTUM
Momentum merupakan suatu besaran yang dimiliki oleh benda yang memiliki massa dan
bergerak
Momentum ialah: Hasil kali massa sebuah benda dengan kecepatan.
Pm
v
P : momentum (kg m/s)
m : massa (kg)
v : kecepatan (m/s)
LATIHAN MOMENTUM
22
Rudy Djatmiko XI - 2
A. 144 kg m/s
B. 150 kg m/s
C. 1440 kg m/s
D. 5000 kg m/s
E. 6000 kg m/s
6. Andi massanya 60 kg melompat ke perahu yang diam dan massanya 180 kg.
Jika sesaat sebelum menginjak perahu, kecepatan gerak horizontal andi 12
m/s, besar kecepatan gerak perahu dan Andi sesaat setelah andi menginjak
perahu adalah . . .
A. 0.5 m/s
B. 0.8 m/s
C. 1.0 m/s
D. 1.5 m/s
E. 3.0 m/s
23
Rudy Djatmiko XI - 2
B. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
Jumlah besar momentum sebelum tumbukan sama dengan jumlah besar momentum
setelah tumbukan
P P'
Atau
25
Rudy Djatmiko XI - 2
C. TUMBUKAN
Tumbukan yaitu peristiwa dimana dua buah atau lebih benda bergerak dengan arah lintasan
gerak saling berpotongan satu sama lain. Singkatnya, dalam kehidupan sehari-hari, tumbukan
serupa dengan tabrakan.
26
Rudy Djatmiko XI - 2
3. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali
Dalam peristiwa tumbukan tidak lenting sama sekali, benda setelah bertumbukan tidak
memantul. Setelah bertumbukan benda menyatu.
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali berlaku:
Hukum kekekalan momentum
Koefisien restitusi (e) = 0
v2 ' v1 '
0
v ' = kecepatan kedua benda bergerak bersama-sama (m/s)
LATIHAN TUMBUKAN
1. Jenis tumbukan berikut yang berlaku hukum kekekalan energi kinetik adalah .
..
a. tumbukan lenting sempurna
b. tumbukan lenting sebagian
c. tumbukan tidak lenting
d. semua jenis tumbukan
e. tumbukan antar benda yang keras.
27
Rudy Djatmiko XI - 2
kelajuan kedua balok setelah tumbukan
adalah
1
a. m/det
2
1
b.
4 m/det
1
c.
6 m/det
1
d.
3 m/det
1
e.
8 m/det
5. Suatu benda yang memiliki koefisien restitusi (e) = 0, jika bertumbukan akan
mengalami tumbukan . . . .
a. Lenting sempurna
b. Tidak lenting sama sekali
c. Lenting sebagian
d. Lenting sedikit
e. Tidak lenting sebagian
8. Sebuah bola basket dilepaskan dari ketinggian 1.5 m di atas lantai. Setelah
dipantulkan lantai, bola tersebut bergerak hingga mencapai ketinggian 1.5 m.
Tumbukan yang dialami bola basket terhadap lantai tersebut adalah . . .
a. Lenting sempurna
b. Tidak lenting sama sekali
c. Lenting sebagian
d. Lenting sedikit
e. Tidak lenting sebagian
28
Rudy Djatmiko XI - 2
29
Rudy Djatmiko XI - 2
D. IMPULS
Impuls adalah hasil kali gaya dengan selang waktu (lamanya gaya tersebut bekerja pada
benda).
I F t
Impuls merupakan Besaran vektor yang arahnya searah dengan arah gaya
I P'P
I m (v'v)
F t m (v'v)
P ' = momentum setelah bertumbukan (kg m/s)
P = momentum sebelum bertumbukan (kg m/s)
F = gaya (N)
t = selang waktu (s)
m = massa benda (kg)
v ' = kecepatan benda setelah bertumbukan (m/s)
v = kecepatan benda sebelum bertumbukan (m/s)
30
Rudy Djatmiko XI - 2
LATIHAN IMPULS DAN MOMENTUM
31
Rudy Djatmiko XI - 2
B. 4,0 N
C. 6,0 N
D. 8,0 N
E. 10 N
32
Rudy Djatmiko XI - 2
SOAL SOAL LATIHAN
3. Sebuah mobil melaju dengan cepat dan menabrak pohon dan kemudian
berhenti besarnya massa mobil tersebut dikalikan dengan kecepatannya
dinamakan . . .
A. momentum
B. impuls
C. usaha
D. gaya
E. energi
34
Rudy Djatmiko XI - 2
Catatan:
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
35
Rudy Djatmiko XI - 3
BAB 3
GERAK TRANSLASI, GERAK ROTASI, DAN
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan gerak translasi, rotasi, dan keseimbangan benda tegar
KOMPETENSI DASAR
Menguasai konsep gerak translasi dan rotasi
Menguasai konsep keseimbangan benda tegar
Menghitung gerak translasi dan rotasi
Menghitung keseimbangan benda tegar
r : jari-jari (m)
36
Rudy Djatmiko XI - 3
LATIHAN GERAK TRANSLASI DAN ROTASI
37
Rudy Djatmiko XI - 3
6. Andi menaiki kemidi putar yang berputar
dengan kecepatan sudut 25 rad/s. Jika jari-jari
kemidi putar tersebut 6 m, maka Andi akan
merasa seperti menaiki kendaraan yang
bergerak dengan kecepatan . . . .
A. 150 m/s
B. 31 m/s
C. 19 m/s
D. 6 m/s
E. 4,2 m/s
8. Lintasan pentil sebuah ban motor bergerak dalam bidang datar dengan arah
yang lurus sesuai dengan
A. C. E.
B. D.
38
Rudy Djatmiko XI - 3
10. Sebuah roda berputar dengan kecepatan sudut
awal 20 rad/s kemudian direm dan ternyata
setelah 5 sekon, kecepatan sudutnya wenjadi 5
rad/s. Maka lama waktu yang diperlukan roda
sejak direm hingga berhenti adalah ....
10
A. sekon
3
17
B. sekon
3
20
C. sekon
3
14
D. sekon
2
15
E. sekon
2
39
Rudy Djatmiko XI - 3
B. DINAMIKA ROTASI
1. Momen Gaya Atau Torsi ( )
Gaya pada gerak melingkar atau gerak rotasi dinamakan Momen Gaya atau Torsi.
Torsi termasuk besaran vector yang arahnya tegak lurus dengan arah gaya dan juga
tegak lurus dengan arah perpanjangan jarak.
F r Sin( )
Fr
: torsi (Nm)
F : gaya (N)
r : jari-jari (m)
: sudut antara arah gaya dengan perpanjangan jari-jari
Jika dihubungkan dengan momen inersia, besarnya torsi dapat juga ditulis:
I = m r2
Sedangkan besarnya momen inersia benda yang berputar dengan poros pada titik
berjarak d dari pusat massa benda tersebut adalah:
I = Ip + m d2
Ip : momen inersia pada pusat massa
Besarnya momen inersia pada tiap benda berbeda-beda tergantung dari bentuk benda
dan poros putaran benda tersebut.
40
Rudy Djatmiko XI - 3
Tabel. Momen Inersia Benda Berputar
41
Rudy Djatmiko XI - 3
4. Sebuah bola pejal bila diputar dengan sumbu putar pada salah satu sisinya
adalah
1
A. MR 2
5
5
B. MR 2
7
C. MR 2
7
D. MR 2
5
9
E. MR 2
5
42
Rudy Djatmiko XI - 3
A. 1> 2
B. 1 = 2
C. 1 2
D. 1 2
E. 1 < 2
6. Besaran yang merupakan perkalian antara gaya dengan jarak titik terhadap gaya
disebut ....
A. benda tegar
B. massa benda
C. momen gaya
D. momen inersia
E. rotasi benda
A. = F x l
B. = F x r
C. = F . l sin
D. = F . l sin
E. semua salah
43
Rudy Djatmiko XI - 3
Keseimbangan translasi F 0 ; F x 0; F 0
y
Keseimbangan rotasi 0
contoh soal
sebuah batang kayu yang panjangnya l dan beratnya W tergeletak pada posisi pada
gambar dibawah
jika = 530, dinding licin, koefisien gesek benda dengan lantai . Tentukan
besarnya agar benda tersebut seimbang !
Penyelesaian
Untuk menyelesaikan permasalahan diatas, lakukanlah langkah-langkah berikut:
1. lukislah komponen gaya-gaya yang berkerja pada benda tersebut terhadap lantai
dan dinding
D
Nd
Nd = normal benda terhadap dinding
l Nl = normal benda terhadap lantai
Fs = gaya gesek antara benda dengan lantai
NL W = berat benda (terpusat pada bagian tengah benda)
fSL L
2. selesaikan komponen gaya-gaya yang saling sejajar dan berlawanan arah untuk
menentukan keseimbangan
F 0x
N d f sL 0
Nd l Nl 0
Nd Nl l .......................................... (i)
F 0 x
Nl W 0
Nl W .................................................. (ii)
44
Rudy Djatmiko XI - 3
0
1
W l cos N l sin 0
d
2
1
W l cos
N d 2
l sin
1 cos .................................. (iii)
N d W
2 sin
W 1 W cos
sin
l
2
1 cos
l
2 sin
L=I.
I1 . 1 = I2. 2
L : momentum sudut
I : momen inersia
: kecepatan sudut
45
Rudy Djatmiko XI - 3
LATIHAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
A. 256 Nm
B. 200 Nm
C. 128 Nm
D. 96 Nm
E. 48 Nm
46
Rudy Djatmiko XI - 3
D. TITIK BERAT
Titik berat adalah titik pada suatu benda dimana gaya berat benda terkonsentrasi paling besar
pada titik tersebut. Umumnya titik berat benda berada pada pusat benda atau bagian tengah
benda tersebut, tapi tidak selalu seperti itu.
Koordinat titik berat benda homogen dapat ditentukan dengan rumus berikut:
X0
xn An ; Y yn An
An yn
0
Benda homogen adalah benda yang besar massanya tiap titik bagian benda tersebut sama
besarnya.
47
Rudy Djatmiko XI - 3
Tabel Titik Berat Benda Pejal Homogen Berdimensi Tiga
Nama benda Gambar benda Letak titik berat
1. Prisma pejal 1
y0= l
2
z2 l z 1 = titik berat bidang alas
z 2 = titik berat bidang atas
y0 l = panjang sisi tegak
2. Silinder pejal 1
y0= t
z2 2
t = tinggi silinder
z t
y0
z1
4. Kerucut pejal T 1
y0= t
4
t = tinggi kerucut
t 1
V = luas alas x tinggi
3
y0 z
T
5. Setengah bola pejal
3
y0= R
z y0 8
R = jari-jari bola
48
Rudy Djatmiko XI - 3
Titik berat bidang homogen berdimensi dua
Nama benda Gambar benda Letak titik berat
1. Segitiga C 1
y0= t
3
t = tinggi segitiga
t D
A E F B
2. Jajargenjang, belah D C 1
y0= t
Ketupat, bujur sangkar, 2
persegi panjang. t = tinggi
t
y0
A B
3. Juring lingkaran 2 talibusurAB
y 0= R
3 busurAB
A B R = jari-jari lingkaran
z
R
y0
X
O
4. Setengah lingkaran 4R
y0 =
Y 3
R = jari-jari lingkaran
z0
R y0 X
A 0 B
49
Rudy Djatmiko XI - 3
Tabel Titik Berat Benda Homogen Berbentuk Garis
Nama benda Gambar benda Letak titik berat
1. Garis lurus 1
x0 = l
2
x0 z = titik tengah garis
A z B
l
2. Busur lingkaran talibusurAB
y 0= R x
busurAB
R = jari-jari lingkaran
z
y0
A R B
0
3. Busur setengah 2R
y 0=
lingkaran. Y
R = jari-jari lingkaran
z
y0
A 0 B
50
Rudy Djatmiko XI - 3
LATIHAN TITIK BERAT
1. Sebuah balok kayu ditopang dengan penumpu A dan penumpu B pada bagian
bawahnya seperti pada gambar. Di atasnya diletakkan sebuah benda yang
beratnya 100 N. jika jarak posisi
benda terhadap penumpu A 1,5 m
dan terhadap penumpu B 0,5 m,
A B massa balok dianggap nol, maka
besarnya beban yang harus
ditopang oleh masing-masing penumpu A dan penumpu B adalah . . .
P
A B
O
51
Rudy Djatmiko XI - 3
52
Rudy Djatmiko XI - 3
Catatan:
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
53
Rudy Djatmiko XI - 4
BAB 4
TERMODINAMIKA
STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan hukum Termodinamika
KOMPETENSI DASAR
Menguasai hukum Termodinamika
Menggunakan hukum Termodinamika dalam perhitungan
P V
konstan atau P1 V1 P2 V2
T T1 T2
P V n R T atau P V N K T
54
Rudy Djatmiko XI - 4
Dan besarnya jumlah mol dapat dihitung dengan persamaan
m N
n Atau n
mr NA
m : massa gas ( gr )
mr : massa relatif partikel gas ( gr/mol )
N : jumlah partikel gas
NA : bilangan Avogadro ( 6,02 x 1023 partikel/mol )
Soal Latihan
1. Dalam suatu tabung terdapat gas
yang suhunya 27C dan tekanannya
1.2 x 105 Pa. Jika tabung dipanaskan
hingga suhunya menjadi 127C dan
volume gas tetap maka tekanan gas
menjadi . . .
55
Rudy Djatmiko XI - 4
W P V V V2 V1 , Jadi W P (V2 V1 )
W : usaha (Joule)
P : tekanan (Pa atau N/m2)
V : perubahan volume (m3)
V1 : volume awal (m3)
V2 : volume akhir (m3)
Besarnya usaha tersebut dapat bernilai positif (+), dan dapat pula bernilai
negatif (-). Nilai tersebut dapat diketahui dengan mengamati arah panah pada
garis proses yang paling atas. Jika arah panah menuju ke volume yang lebih
besar atau ke arah kanan maka usaha yang dihasilkan tersebut bernilai positif
(+), tapi jika arah panah menuju ke volume yang lebih kecil atau ke arah kiri
maka usaha tersebut bernilai negatif ( - ).
56
Rudy Djatmiko XI - 4
Contoh:
Besar usaha yang dihasilkan berdasarkan
grafik P V di samping yaitu:
Jadi, besar usaha yang dihasilkan dari grafik P V di atas adalah 12 x 105 Joule.
Nilai negatif ( - ) pada hasil tersebut didapat berdasarkan arah panah garis proses
yang paling atas.
2. Hukum Termodinamika 1
"Besar energy kalor yang diberikan pada suatu system tidak seluruhnya
diubah menjadi usaha tapi sebagian berubah dalam bentuk perubahan energy
dalam. Dalam proses tersebut jumlah energy tetap"
Berlaku:
Q U W
57
Rudy Djatmiko XI - 4
Soal latihan
1. Sebuah piston volumenya 200 cm3. Di
dalamnya terdapat gas yang
tekanannya 2 x 105 Pa. Jika gas
tersebut dipanaskan hingga volume
piston bertambah menjadi 250 cm3
dan tekanannya tetap maka usaha
yang dihasilkan piston tersebut adalah
sebesar . . .
58
Rudy Djatmiko XI - 4
C. PROSES-PROSES TERMODINAMIKA
1. Isobarik
Proses isobarik yaitu proses yang terjadi pada tekanan tetap (P = 0),
V1 V2
Berlaku:
T1 T2
3
Besarnya energi dalam: U KT
2
2. Isokhorik
Proses isokhorik yaitu proses yang terjadi pada volume tetap (V = 0)
P1 P2
Berlaku:
T1 T2
3
Besarnya energi dalam: U K T
2
59
Rudy Djatmiko XI - 4
3. Isotermis
Proses isotermis yaitu proses yang terjadi pada suhu tetap (T = 0),
Berlaku: P1 V1 P2 V2
V
Besarnya usaha: W n R T ln 2
V1
4. Adiabatis
Proses adiabatis yaitu proses yang terjadi pada kalor tetap (Q = 0),
Berlaku: P1 V 1 P V
2 2
3
Besarnya usaha: W n R T2 T1
2
60
Rudy Djatmiko XI - 4
D. HUKUM TERMODINAMIKA 2
E. SIKLUS CARNOT
1. Mesin Carnot
a. Siklus Carnot
Siklus carnot terdiri dari dua proses. Yaitu: proses isotermis dan proses
adiabatik
Diagram siklus carnot:
61
Rudy Djatmiko XI - 4
Pada prinsipnya, bagan skema energy mesin carnot sama dengan bagan
skema energy pada mesin kalor (mesin yang yang menggunakan panas),
bagan mesin kalor tersebut yaitu sebagai berikut:
Q1 W Q2
Q1 T1
Q2 T2
62
Rudy Djatmiko XI - 4
W
100 %
Q1
Q
1 2100%
Q 1
Sedangkan khusus Untuk mesin carnot berlaku juga:
T2
1 100%
T1
: efisiensi (%)
W : usaha (joule)
Q1 : energy kalor pada reservoir suhu tinggi (joule)
T1 : suhu pada reservoir suhu tinggi (K)
T2 : suhu pada reservoir suhu rendah (K)
63
Rudy Djatmiko XI - 4
F. MESIN PENDINGIN
Mesin pendingin bekerja dengan memindahkan kalor dari reservoir suhu tinggi
ke reservoir suhu renda. Untuk memindah kan kalor tersebut diperlukan usaha
sebesar W.
Q2 Q2 T
Cp 2
W Q1 Q2 T1 T2
Hukum Termodinamika 0
64
Rudy Djatmiko XI - 4
65
Rudy Djatmiko XI - 4
7. I lm u da lam f isik a ya ng m em pelaj ar i t ent ang per uba han pan a s dal am suat u
syst em dis ebut . . .
A. Elek t r od inam ik a
B. I sot er m al
C. A zas b lack
D. T er m odinam ik a
E. Aer od in am ik a
9. Sat u m ol g as id ea l m em il ik i t ek anan
4157 0 P a, d an su hu g as s aat it u 127C.
Mak a vo lu m e g as t er sebut ada lah. . . .
A. 80 m 3
B. 90 m 3
C. 100 m3
D. 110 m3
E. 120 m3
66
Rudy Djatmiko XI - 4
13. Sebu ah p ist o n ber is i g as yang m ul a- m ul a
vo l um en ya 75 cm 3 . set el ah t er j ad i pr o se s
pem anas an, vo lum e g as t er sebut m enj ad i
125 cm 3 . j ik a t ek anan g as t er sebut t et ap
sebes ar 150 000 Pa , besar usa ha yan g dih
as ilk an p ist on t er sebut ad al ah . . .
A. 7, 5 j oul e
B. 12, 5 j ou le
C. 15 j oul e
D. 75 j oul e
E. 125 j ou le
21. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu gas sebesar 1 0 C,
disebut ...
A. energi dalam gas
B. tekanan gas ideal
C. kapasitas kalor gas
D. energi kinetik gas
E. kecepatan partikel gas
22. Energi dalam gas ideal merupakan fungsi dari ....
A. Volume
B. Suhu
C. tekanan dan suhu
D. volume dan suhu
E. tekanan
23. Bila suhu ruang tertutup dinaikkan menjadi 4
kali, maka kecepatan molekul rata-rata menjadi
....
A. Tetap
B. 4 kali
C. setengah kali
D. 2 kali
E. 6 kali
24. Pada keadaan normal (T = 0C dan P = 1
atm), 4 gram O 2 (berat molekul Mr = 32)
68
Rudy Djatmiko XI - 4
memiliki volume sebesar (R = 8,314
J/mol 0 K; 1 atm = 10 5 N/m 2 ) ...
A. 1,410 6 m 3
B. 2,810 3 m 3
C. 22,4 m 3
D. 2,810 3 m 3
E. 2,8 m 3
25. Sebanyak .1,5 m' gas helium yang
bersuhu 27C dipanaskan secara isobarik
sampai.87C. Bila tekanan gas helium 2 .
105N /M2, gas helium melakukan usaha luar
sebesar ....
A. 60 KJ
B. 280 KJ
C. 660 KJ
D. 120 KJ
E. 480 KJ
26. Siklus ideal yang terdiri dari 4 proses, yaitu 2 proses isotermis dan 2 proses
diabatis, adalah siklus ....
A. Kelvin
B. Carnot
C. Otto
D. Planck
E. Diesel
27. Dari grafik berikut; dengan T = 0 maka U = 0 dan Q = W, adalah grafik
proses .
P1 1
P2 2
V1 V2
A. Isotermis
B. adiabatik
C. isokhorik
D. isobarik-adiabatis
E. isobarik
69
Rudy Djatmiko XI - 4
29. Sebuah mesin Carnot yang
menggunakan reservoir suhu tinggi
727 0 C mempunyai ef isiensi 30%, maka
reservoir suhu rendahnya bersuhu .
A. 327 C
B. 373 C
C. 417 C
D. 427 C
E. 509 C
70
Rudy Djatmiko XI - 4
35. Hitunglah effisiensi ideal dari suatu mesin
Carnot yang bekerja antara 100 oC dan
400 oC.
Catatan:
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
71
Rudy Djatmiko XI - 5
BAB 5
KEMAGNETAN
STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep magnet dan elektromagnet
KOMPETENSI DASAR
Menguasai konsep kemagnetan
Menguasai hukum magnet dan elektromagnet
Menggunakan magnet
Menggunakan elektromagnet
A. SIFAT MAGNET
1. Garis Gaya Magnet
Semua magnet mempunyai kutub yang berlainan, yaitu kutub utara dan kutub
selatan. Dua kutub yang senama akan tolak menolak, sedang dua kutub yang berbeda akan
tarik menarik.
Di sekitar magnet akan terdapat medan magnet yang digambarkan sebagai suatu
garis gaya magnet. Semakin jauh, semakin kecil besar medan magnetnya dan semakin
sedikit jumlah garis gaya magnetnya. Arah garis gaya magnet adalah dari kutub utara
menuju kutub selatan.
72
Rudy Djatmiko XI - 5
B. MEDAN MAGNET
1. Medan Magnet dan Arus Listrik
Menurut Christian Oersted (1777 1851): di sekitar arus listrik terdapat medan
magnet.
Arah garis gaya yang dihasilkan di sekitar arus listrik tersebut dapat ditentukan
dengan menggunakan kaidah tangan kanan.
2. Rumus Biot-Savart
Menurut Biot-Savart: besarnya induksi
magnetik di sebuah titik P yang
berjarak r dari sebuah elemen arus
yang panjangnya l adalah:
0 i dl sin
dB
2 r2
73
Rudy Djatmiko XI - 5
0 i
B
2 a
0 i a sin
B
2r2
0 i
B
2 a
74
Rudy Djatmiko XI - 5
0 i N
B
l
Dan besarnya medan magnet pada titik di ujung solenoida dirumuskan:
0 i N
B
2l
0 i N
B
2 r
75
Rudy Djatmiko XI - 5
C. GAYA MAGNET
Kawat berarus listrik bila berada di dalam medan magnet, akan mengalami suatu
gaya akibat pengaruh medan magnet tersebut. Gaya ini disebut gaya magnetik atau sering
disebut gaya lorentz.
1. Arah Gaya Magnet
2. Gaya Lorentz
Besar gaya lorentz (gaya magnetik) yang dialami oleh penghantar yang
panjangnya l dan dialiri arus i yang memotong medan magnet dengan membentuk
sudut adalah:
F B i l sin
FBil
76
Rudy Djatmiko XI - 5
D. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi elektromagnetik adalah gejala terjadinya arus listrik dalam suatu
penghantar akibat adanya perubahan medan magnet di sekitar kawat penghantar tersebut.
Arus listrik yang terjadi disebut arus induksi atau arus imbas
1. Hukum Faraday
Magnet dapat ditimbulkan oleh arus listrik. Hal ini telah diselidiki oleh Oersted.
Sebaliknya, arus listrik ternyata dapat ditimbulkan oleh gaya magnet. Hal ini diselidiki
oleh Faraday dengan percobaannya seperti berikut
77
Rudy Djatmiko XI - 5
78
Rudy Djatmiko XI - 5
B i l
B l v
Banyaknya garis gaya magnet (B) yang dilingkupi oleh daerah ABRQ disebut fluks
magnetik (dengan lambang ). Jadi, fluks magnetik dapat dirumuskan sebagai perkalian
induksi magnet (kerapatan garis gaya B) dengan luas daerah yang melingkunginya.
BA
Atau
d
dt
: fluksi magnetik
a. Transformator
Transformator (trafo) adalah alat untuk memperbesar atau memperkecil tegangan
arus bolakbalik.
Transformator yang digunakan untuk memperbesar tegangan disebut
transformator step-up, sedangkan yang digunakan untuk memperkecil tegangan
disebut transformator step-down.
79
Rudy Djatmiko XI - 5
V1 V2 P1 P2
N1 N 2 V1 I1 V2 I 2
dan
dengan:
P1 : daya primer
P2 : daya sekunder
I1 : arus primer
I2 : arus sekunder
V1 : tegangan primer atau tegangan input
V2 : tegangan sekunder atau tegangan output
N1 : jumlah lilitan primer
N2 : jumlah lilitan sekunder
b. Efisiensi transformator
Efisiensi transformator didefinisikan sebagai persentase daya output terhadap daya
input.
P2 V2 I 2
100% atau 100%
P1 V1 I1
dengan:
= efisiensi transformator (%)
V1 = tegangan primer (volt)
V2 = tegangan sekunder (volt)
I1 = arus primer (A)
I2 = arus sekunder (A)
N1 = banyaknya lilitan primer
N2 = banyaknya lilitan sekunder
80
Rudy Djatmiko XI - 5
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Suatu kawat yang dialiri arus listrik diletakan diatas sebuah kompas, maka jarum
kompas . . .
A. tidak terpengaruh oleh arus listrik
B. menyimpang ke arah tegak lurus arah aliran arus listrik
C. berputar
D. rusak
E. menyimpang searah dengan arah arus listrik
82
Rudy Djatmiko XI - 5
D. 20 x 10-3 Wb/m2
E. 25 x 10-3 Wb/m2
83
Rudy Djatmiko XI - 5
C. 20 A
D. 50 A
E. 30 A
18. Suatu kawat listrik memebentang dari selatan ke utara. Jika pada kawat
tersebut mengalir arus listrik dari arah utara ke selatan, arah medan magnet
yang timbul pada bagian bawah kawat tersebut adalah . . .
A. Timur
B. Barat
84
Rudy Djatmiko XI - 5
C. Timur laut
D. Tenggara
E. Utara
19. Suatu kawat listrik dialiri arus sebesar I. besar medan magnet yang timbul pada
jarak (r) dari kawat tersebut dapat dihitung dengan rumus . . .
A. 0 I
2 r
B. 0 I
2r
C. 0 r
2 I
D. 0 r
2I
2 0 I
E.
r
85
Rudy Djatmiko XI - 5
86
Rudy Djatmiko XI - 5
87
Rudy Djatmiko XI - 5
Catatan:
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
88
Rudy Djatmiko XI - 6
BAB 6
GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI
Standar Kompetensi:
Menerapkan getaran, gelombang, dan bunyi
Kompetensi dasar:
1. Menguasai hukum getaran, gelombang, dan bunyi
2. Membedakan getaran, gelombang, dan bunyi
3. Menghitung getaran, gelombang, dan bunyi
A. GETARAN
1. Definisi Getaran
Getaran adalah gerak bolak-balik suatu objek di sekitar titik setimbang. Getaran dapat
terjadi pada benda pegas yang bergetar, benda yang berayun-ayun, benda yang naik turun di
permukaan air, dan lain-lain.
Secara umum, besarnya periode (T) dan frekuensi (f) getaran yaitu:
t dan n
T f
n t
2. Gaya Pemulih
Suatu benda dapat bergetar atau berayun disebabkan karena adanya suatu gaya. Gaya
tersebut dinamakan gaya pemulih. Gaya pemulih menyebabkan suatu benda yang bergerak,
gerakannya menjadi melambat, kemudian bergerak berbalik arah.
89
Rudy Djatmiko XI - 6
1. Getaran harmonis
Getaran harmonis adalah gerak getaran yang membentuk pola yang berulang-ulang
secara terus menerus tanpa henti.
Jika sebuah benda pegas diberi beban dengan massa m, kemudian direntangkan
(ditarik) terhadap posisi setimbangnya, lalu dilepaskan. Maka akan terjadi gerakan
naik turuk (bolak-balik) pada beban. Gerakan bolak-balik ini bisa disebut juga sebagai
osilasi atau getaran.
Getaran tersebut dapat terjadi akibat adanya gaya pemulih yang besarnya yaitu:
F = gaya pemulih (N)
F k x k = konstanta gaya pemulih (N/m)
x = jarak dari pusat setimbang (m)
Tanda ( - ) menyatakan arah gaya yang selalu menuju ke pusat getaran
Pada suatu saat getaran beban pada pegas akan stabil, gerakannya murni hanya dalam
arah vertikal (sumbu Y), dan gerakan tersebut teratur dan terus-menerus. Dalam keadaan
ini benda (beban) tersebut dikatakan bergerak secara harmonis. Pada keadaan ini berlaku:
m
T 2
k
T : periode (s)
f : frekuensi (Hz)
k : konstanta pegas (N/m)
1 k m : massa benda (kg)
f
2 m
90
Rudy Djatmiko XI - 6
b. Getaran harmonis pada bandul
Suatu benda (bandul) yang digantung dengan sebuah tali kemudian
disimpangkan dengan simpangan sudut sebesar , jika bandul tersebut dilepas, maka
akan bergerak menuju posisi semula dan berayun bolak-balik secara terus menerus.
Getaran pada bandul tersebut terjadi akibat adanya gaya pemulih yang besarnya
sebagai berikut:
F mg Sin
Saat gerak ayunan bandul tersebut sudah stabil dalam arah yang tetap dan terus-
menerus, dapat dikatakan bahwa bandul tersebut telah berayun secara harmonis. Pada
keadaan ini berlaku:
l
T 2
g T : periode (s)
f : frekuensi (Hz)
l : panjang tali bandul (m)
g : percepatan grafitasi (m/s2)
1 g
f
2 l
91
Rudy Djatmiko XI - 6
LATIHAN GETARAN
3. Gerak bolak-balik melalui suatu titik yang sama dan berulang-ulang dengan pola
yang sama dinamakan . . .
a. frekuensi
b. getaran
c. periode
d. gelombang
e. amplitudo
5. Sebuah bandul berayun dengan pola seperti pada gambar di samping. Jika
bandul mulai berayun dari A, maka urutan satu getaran atau satu ayunan yang
benar adalah . . .
A C
B
92
Rudy Djatmiko XI - 6
a. ABCBA
b. ABCBC
c. ABCBA
d. ACBCA
e. ABACA
93
Rudy Djatmiko XI - 6
B. GELOMBANG
Gelombang adalah getaran yang merambat.
1. Jenis Gelombang
a. berdasarkan arah getarnya, gelombang dibagi menjadi:
1) Gelombang transfersal
Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarnya tegak
lurus dengan arah rambat.
94
Rudy Djatmiko XI - 6
2. Persamaan Gelombang
a. Besaran-Besaran Pada Gelombang
besaran-besaran yang perlu diketahui dari suatu gelombang yang
merambat yaitu:
simpangan : jarak suatu getar gelombang dari titik setimbangnya
amplitudo : simpang terbesar gelombang
frekuensi : jumlah gelombang tiap detik
amplitudo : waktu untuk suatu gelombang merambat sejauh satu
gelombang.
Cepat rambat gelombang : kecepatan merambat gelombang
Kecepatan sudut : besarnya perubahan sudut suatu gelombang tiap satuan
waktu
Y A Sin t k x
2 2
2f k vf v
T T
t x
Y A Sin 2
T
x
Y A Sin 2 f t
v
Y : simpangan gelombang
A : amplitudo atau simpangan maksimum gelombang
: kecepatan sudut gelombang
t : waktu
k : bilangan gelombang
x : perpindahan gelombang
: jika bernilai +, artinya gelombang merambat ke kiri
Jika bernilai -, artinya gelombang merambat ke kanan
v : kecepatan rambat gelombang
f : frekuensi getaran gelombang
T : periode gelombang
: panjang gelombang
95
Rudy Djatmiko XI - 6
LATIHAN GELOMBANG
96
Rudy Djatmiko XI - 6
d. 50.5 m/s
e. 75 m/s
a. Periode gelombang
b. Panjang gelombang
c. Amplitude gelombang
d. Frekuensi gelombang
97
Rudy Djatmiko XI - 6
C. BUNYI
1. Effek Do ppler
Effek Doppler adalah peristiwa berubahnya harga frekwensi bunyi yang diterima oleh
pendengar (P) dari frekwensi suatu sumbner bunyi (S) apabila terjadi gerakan relatif
antara P dan S.
I
TI log
I0
98
Rudy Djatmiko XI - 6
n
TI 2 TI 10
1 log 2
n1
TI1 = taraf intensitas bunyi n1 buah sumber bunyi (dB)
n1 = jumlah sumber bunyi pertama
TI2 = taraf intensitas bunyi n2 buah sumber bunyi (dB)
n2 = jumlah sumber bunyi kedua
r1
TI 2 TI 10
1 log
r2
TI1 = taraf intensitas bunyi pada jarak r1 dari sumber bunyi (dB)
r1 = jarak pertama dari sumber bunyi
TI2 = taraf intensitas bunyi pada jarak r2 dari sumber bunyi (dB)
r2 = jarak kedua dari sumber bunyi
99
Rudy Djatmiko XI - 6
LATIHAN BUNYI
1. Ari berada pada jarak 10 m dari suatu
sumber bunyi. Saat itu intensitas
bunyi yang didengar Ari adalah 10-10
watt/m2. Jika Ari berpindah sejauh 5
meter mendekati sumber bunyi maka
intensitas bunyi yang didengar oleh
Ari menjadi sebesar . . .
2. Sebuah mesin menghasilkan bunyi
dengan intensitas sebesar 10-10
watt/m2. Jika intensitas ambang
pendengaran 10-12 watt/m2, besarnya
taraf intensitas bunyi tersebut adalah
...
3. Taraf intensitas sebuah mesin adalah
60 dB. Jika terdapat 100 buah mesin,
maka taraf intensitas seluruh mesin
tersebut adalah . . .
4. Danu berada pada jarak 10 m dari
suatu sumber bunyi saat mendengan
suatu bunyi dengan taraf intensitas
sebesar 100 dB. Jika danu berpindah
menjauhi sumber bunyi dan berdiri
pada jarak 100 m dari sumber bunyi,
taraf intensitas bunyi yang didengar
danu saat itu adalah . . .
5. Sebuah mobil membunyikan sirine
dengan frekuensi sebesar 600 Hz.
mobil tersebut bergerak mendekati
andi dengan kecepatan 12 m/s. jika
andi diam dan kecepatan suara di
udara 340 m/s. frekuensi suara yang
didengar andi adalah . . .
6. Ivan berlari dengan laju 6 m/s menuju
sebuah mesin yang bersuara dengan
frekuensi sebesar 400 Hz. Jika cepat
rambat bunyi di udara 300 m/s, besar
frekuensi bunyi yang didengar Ivan
adalah . . .
7. Ina berdiri pada jarak 10 m dari suatu
sumber bunyi. Jika daya sumber
bunyi tersebut 44000 watt, intensitas
bunyi yang didengar Ina adalah . . .
100
Rudy Djatmiko XI - 6
Catatan:
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
101
DAFTAR PUSTAKA
Marthen Kanginan, 2007, Fisika Untuk SMA Kelas XI, Jakarta: penerbit
ERLANGGA