Anda di halaman 1dari 30

LINGKUP PERENCANAAN

DAN PENGENDALIAN
PRODUKSI

A. STRATEGI PERENCANAN PRODUK


B. STRATEGI PERENCANAAN
PROSES
A. STRATEGI PENEMPATAN PRODUK

Faktor penentu strategi penempatan produk


adalah lead time
Jika kesedian konsumen waktu menunggu <
lead time, maka organisasi tersebut harus
memelihara persedian produk jadi
Jika konsumen mentolerir menunggu
beberapa hari, organisasi akan memilih
strategi merakit untuk dipesan atau
memproduksi untuk dipesan

2 Sistem Produksi TIUP


Memproduksi untuk disimpan (make to stock)
Fokus :
1. Pengiriman produk segera dengan kualitas yang baik
2. Harga yang wajar dan barang yang umum (standar)
Dalam kondisi seperti ini konsumen tidak akan
mentolerir untuk menunggu kedatangan produk
Pihak manajemen dituntut untuk memelihara
persedian produk jadi
Tidak jarang persediaan produk jadi ini berjumlah
banyak sebagai akibat adanya variasi produk berupa
ukuran, warna, dan fasilias
Volume produk tinggi , misal : indomie

3 Sistem Produksi TIUP


Merakit untuk dipesan (assemble to order)
Fokus

1. Menyediakan produk jadi yang berkualitas tinggi


2. Harga yang bersaing dalam jumlah variasi yang
besar dari komponen-komponen standar
3. Waktu siklus (lead time) perakitan yang relatif
pendek

Dengan menyediakan persediaan komponen dalam


jumlah yang kecil, pabrik dapat melakukan
perakitan dengan konfigurasi yang diinginkan
konsumen

4 Sistem Produksi TIUP


Memproduksi untuk dipesan ( Make to order)
Fokus :
1. Menyediakan kemampuan teknis untuk
memproduksi produk khusus
2. Mengerjakan sesuai keinginan konsumen
3. Volume
Produk akhir biasanya merupakan kombinasi
komponen standar dan komponen khusus lainnya

5 Sistem Produksi TIUP


B. STRATEGI PENEMPATAN PROSES

Perencanan Tipe tata letak pabrik Tipe Penempatana


Proses produk
Flow shop Lintasan (line) Memproduksi untuk
Fokus pada produk disimpan
Merakit untuk dipesan

Job Shop Fungsional Fokus pada Memproduksi untuk


proses dipesan
Fixed site Posisi tetap Memproduksi untuk
Fokus pada proyek dipesan

6 Sistem Produksi TIUP


Flow Shop
Flow shop sering disebut dengan tata letak produk
karena produk selalu bergerak dengan urutan yang
sama didalam proses produksi

Ada 4 jenis flow


1) Continuous flow
2) Dedicated reperirif flow
3) Mixed model repetitive flow
4) Intermittent /batch flow

7 Sistem Produksi TIUP


Continuous Flow
Continuous flow biasanya terjadi pada industri yang
mengolah bahan cair, serbuk, atau bahan kimia lainnya.
Penambangan minyak salah satu contoh continuous flow

8 Sistem Produksi TIUP


Dedicated Repetitive flow
Kata dedicated mengimplikasikan bahwa bagian produksi
hanya memproduksi satu tipe produk tetapi memiliki
variasi produk (mis : warna) yang beragam.
Lintas perakitan dedicated akan ditentukan oleh jenis
produk yang diinginkan oleh konsumen (permintaan)

9 Sistem Produksi TIUP


Karateristik Continuous dan dedicated
Repetiive Flow

A. Lintas Alir Umum

B. Lintas Berbentuk U

10 Sistem Produksi TIUP


Karateristik

1. Produk mengalami proses pada kecepatan tertentu (tetap)


2. Mesin, alat penanganan material didesain khusus untuk melayani satu tipe
produk
3. Proses produksi dirancang untuk meminimasi penanganan material
4. Hanya perubahan kecil yang dapat dilakukan thd lintas produksi jika
perubahan produk atau perbaikan proses. Perubahan draktis memerluka biaya
yang tinggi
5. Lintas produksi dijalankan untuk waktu yang relatif panjang
6. P P Persedian ditentukan oleh kapasitas lintas produksi
7. Kecenderungan untuk menyeimbangkan ditentukan oleh kecepatan lintas
produksi
8. Kecepatan aliran produksi tidak dapat dirubah secara signifikan tanpa ada
modifikasi peralatan atau penambahan tenaga kerja
9. Biaya tetap tinggi dan biaya tidak tetap relatif rendah.

Dedicated flow memerlukan volume prodksi yang tinggi untuk mencapai BEP
tetapi dengan volume produksi yang tinggi hanya produk tiap unit menjadi
rendah

11 Sistem Produksi TIUP


Batch Flow
Secara fungsional batch flow sama seperti continuous flow
atau repetitive kecuali dua atau lebih produk diproduksi
menggunakan fasilitas produksi yang sama. Karena waktu
setup dalam batch flow besar, maka siklus produksi untuk
produk tertentu akan lebih lama

12 Sistem Produksi TIUP


Karateristik Batch Flow
1. Peralatan yang dipakai memiliki fungsi umum (tidak
spesifik) sehingga kurang efisien dibandingkan
continuous atau dedicated repetitive
2. Peralatan dan tenaga kerja harus dijadwal kontinue
3. Peralatan disesuaikan spesifikasinya (kecepatan, tekanan,
dll) untuk setiap item

13 Sistem Produksi TIUP


Mixed Model Repetitive Flow
Digunakan untuk memproduksi dua atau lebih model
(produk). Waktu perubahan tiap model minimum dan
dilakukan pada lintas produksi yang sama. Sebagai
contoh dimana A, B, C, D mempresentasikan model
yang berbeda dan urutan produksi ini adalah :
A-B-C-A-B-C-A-B-A-D.
Berdasarkan urutan ini, setiap D diproduksi akan ada
4 unit A, 3 unit B dan 2 unit C

14 Sistem Produksi TIUP


Karateristik Mixed Model Repetitive Flow
1. Peralatan yang digunakan memiliki fungsi umum dan
digunakan untuk memproduksi beberapa model
2. Tenaga Kerja mempunyai keahlian multi fungsi sehingga
dapat bekerja pada beberapa lintas produksi
3. Waktu setup sangat pendek. Waktu setup ideal yaitu sangat
kecil sehingga dapat mengakomodasi perubahan model
setiap satu unit
4. Kecepatan lintas produksi disesuaikan dengan permintaan
pasar

15 Sistem Produksi TIUP


Tujuan Perencanan Flow Shop
1. Mengkombinasikan beberapa fasilitas dengan persyaratan :
membutuhkan keahlian, peralatan atau material yang sama
2. Memenuhi persyaratan operasi misalnya memisahkan
aktivitas produksi yang berdebu dengan aktivitas yang
membutuhkan lingkunga yang bersih
3. Membatasi jumlah pekerjaan yang dapat dilakukab setiap
stasiun kerja
4. Menciptakan fleksibilitas untuk menghadapi perubahan
kecepatan produksi. Stasiun kerja dapat diorganisisr dengan
merubah tugas kerja dengan biaya yang minimum
5. Minimasi kebutuhan tempat (area) kerja

16 Sistem Produksi TIUP


Job Shop
Proses job shop dicirikan oleh peralatan yang diorganisir
menurut fungsinya (misal ; milling, drilling, turning dan
perakitan)
Aliran produksi dimungkinkan berbeda untuk setiap
produk
Tata letak pabrik disusun untuk mendukung beragam
aliran produksi

17 Sistem Produksi TIUP


Gambar proses Job Shop
SK SK
B1 C1

SK SK
D1
A1

SK
SK
C1 Gudang
B1

SK SK
A1 D1

SK SK

B1 C1

18 Sistem Produksi TIUP


Beberapa karakteristik proses job shop
1. Peralatan produksi dan penanganan material dapat disesuaikan atau
dimodifikasi untuk menangani produk yang beragam
2. Produk-produk diproses dalam lot atau batch
3. Memerlukan perencanaan dan pengendalian produksi yang rinci
4. Informasi yang rinci diperlukan untuk melakukan pengendalian seperti
informasi berupa : urutan proses, prioritas produksi, waktu operasi,
kapasitas, stasiun kerja, dll
5. Beban kerja setiap kerja berbeda
6. Ketersediaan sumber berupa bahan baku, tenaga kerja, dan peralatan
harus dikoordinasi melalui perencanaan pemesanan (order planning)
7. JUmlah produk setengah jadi (WIP) cenderung lebih besar, relatif
terhadap flow proses
8. Waktu terbesar produksi adalah waktu menunggu material (produk)
untuk diproses pada mesin tertentu
9. Tenaga kerja langsung memiliki keahlian lebih jika dibandingkan
dengan tenaga kerja di flow proses

19 Sistem Produksi TIUP


Tujuan Perencanaan Job Shop
1. Memproduksi prototipe suatu produk baru
2. Membuat produk dalam jumlah kecil untuk menguji
untuk menguji permintaan pasar
3. Memproduksi dalam jumlah kecil
4. Memelihara kualitas yang diinginkan sesuai dengan
spesifikasi
5. Memberi kesempatan kerja memproduksi berbagai
produk. Spesialisasi tenaga kerja adalah efisien,
tetapi dalam hal tertentu tidk efisien karena
kejenuhan tenaga kerja

20 Sistem Produksi TIUP


Fixed Site (Project)
Karateristik utama yaitu peralatan dan tenaga kerja dibawa
ketempat dimana produk akan diproses
Tipe produksi ini dijumpai di dok kapal, konstruksi jalan,
pesawat terbang. Dll
Tenaga kerja langsung berkeahlian tinggi dan independent
Jumlah pemesanan kecil dan memiliki sejumlah rancangan
khusus
Peralatan, tenaga kerja, material dan sumber laninya harus
tersedia pada waktu yang tepat untuk menghindari kapasitas
non produktif

21 Sistem Produksi TIUP


Rangkaian Proses Produksi
Struktur Produk
Volume Rendah Sedang Tinggi Tinggi
Variasi Tinggi Tinggi Rendah STandar

Job Shop 1
Batch Flow 2
Mixed Model Repetitve
3
Dedicater Repetitive
Continuous 4
5
Group 1 Group 2 Group 3 Group 4 Group 5
Keunggulan Kualiatas Tinggi Tinggi Tinggi Biaya Kompetitif Biaya rendah
Variasi Feksibilitas Tinggi Sedang Sedang Rendah Standar
Implikasi Biaya Tinggi Tinggi Sedang Beberapa otomasi Otomasi penuh
Permesinan Fungsi Umum Umum Umum Khusus Khusus
Posisi Produk Memproduksi untuk Merakit untuk Merakit Memproduksi Memproduksi
dipesan dipesan Untuk dipesan Untuk disimpan untuk disimpan

22 Sistem Produksi TIUP


Pilihan Teknologi

Desain produk dan desain ulang Lingkup Jasa

Distribusi

Desain proses pelayanan


Penerimaan material
K
P O
Produksi, Perakitan, Inspeksi
E N
M A S
A B U
S C M
O D E
k N

EDI CAD CAPP CAS&MP CAM CAI EDI

23 Sistem Produksi TIUP


Permasalahan Perencanaan Dan Pengendalian
Produksi
Definisi
Perencanaan produksi, Aktifitas untuk menetapkan :
1. Apa yang harus diproduksi
2. Berapa banyak
3. Kapan
4. Sumber-sumber apa yang dibutuhkan

Pengendalian Produksi, AKtivitas yang menetapkan :


1. Apakah sumber-sumber yang digunakan dapat memenuhinya
2. Apakah produksi bisa dijalankan sesuai dengan rencana
3. Apabila tidak , melakukan tindakan perbaikan

24 Sistem Produksi TIUP


Tujuan
1. Memaksimumkan pelayanan pada konsumen
MTO : waktu yang singkat yang sesuai dengan jadwal
MTS : pemenuhan order konsumen
2. Meminimumkana investasi pada persediaan, bahan, WIP, Part,
Assembli, dan produk
3. Memaksimumkan efisiensi penggunaan sumbe-sumber

Tujuan diatas satu dengan lainnya konflik, sehingga keputusan


yang harus dilakukan adalah trade off diantara tujuan
tersebut

25 Sistem Produksi TIUP


Fungsi
1. Perencanan Produksi
2. Perencanaan Persediaan
3. Perencanaan Kapasitas
4. Pengesahan Produksi dan Pengadaan
5. Pengendalian Produksi, Persediaan dan Kapasitas
6. Penyimpanan dan Pergerakan Material
7. Fungsi-fungsi lain

26 Sistem Produksi TIUP


Perencanaan Produksi
Menyiapkan rencana produksi tingkat aggregate perusahaan
Menjadwalkan penyelesaikan produk spesifik
Merencanakan produksi dan pembelian komponen dan bahan baku
Menjadwalkan uruan proses stasiun kerja/mesin

Perencanaan Persediaan
Menyiapkan persediaan bahan-baku, WIP dan bahan jadi tingkat aggregate
Merencanakan persediaan produk individu (item) dengan
mempertimbangkan berbagai faktor seperti : ukuran lot ekonomis. Lead
time. Ketidakpastian permintaan, dan tingkat pelayanan kepada konsumen

27 Sistem Produksi TIUP


Perencanaan Kapasitas
Perencanaan kapasitas jangka panjang, menengah, dan
pendek untuk mencapai jadwal produksi, termasuk akuisisi
fasilitas dan peralatan penambahan-pengurangan tenaga
kerja, lembur, dan subkontrak

Pengesahan Produksi dan Pengadaan


Pengesahan produksi melalui order produksi atau jadwal
produksi
Pengesahan pengadaan bahan baku dan komponen melalui
permintaan pembelian

28 Sistem Produksi TIUP


Pengendalian Produksi, Persediaan dan Kapasitas
Pengendalian , pencatatan dan pelaporan kontinu kemajuan proses
produksi, tingkat persediaan dan kapasitas
Perbandingan terhadap rencana (plans)
Memperbaiki variasi (perubahan) dari rencana dengan bekerja sama
mengatsi masalah yang timbul

Penyimpanan dan Pergerakan Material


Menerima bahan (material) dari pemasok
Menyimpan di gudang
Pengambilan stock order dari bagian produksi atau konsumen
Pengemasan
Penanganan material dalam pabrik

Fungsi-Fungsi lain
Tools
Routing dan process planning
29 Sistem Produksi TIUP
Perencanaan Kebutuhan Perencanaan Produksi

Jadwal Induk Produksi Front end

Perencanaan Kapasitas Perencanaan Kebutuhan


Rinci Material

Rencana Material dan


Engine
Kebutuhan

Sistem Pengendalian Sistem Pembelian


Back end
Lantai Pabrik

30 Sistem Produksi TIUP

Anda mungkin juga menyukai