Anda di halaman 1dari 66

 

Diterbitkan Oleh:
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Jl. Budi Utomo No. 6 Jakarta Pusat
Telepon (021)3449230 Pesawat 5500, 384068
Faksimili (021) 3864776

Selain  tersedia  dalam  bentuk  cetakan,  Panduan 


Teknis  ini  juga  dapat  diakses  melalui 
www.perbendaharaan.go.id.  Kritik  dan  saran  bagi 
perbaikan kualitas publikasi sangat kami harapkan. 
 

Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat


Edisi 7, Juni 2010

Tim Penyusun:
Penanggung Jawab  :   Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan 

Redaktur    :   Bilmar Parhusip 

Penyunting/Editor  :   Eli Tamba 
          Sahat M.T. Panggabean 
          Syaiful 
          Hamim Mustofa 
          Tio Novita Efriani 
          Silvy Daniarti 

Redaktur Pelaksana  :   Mega Meilistya 
          Basuki Rachmad 
          Budi Hartadi 
          Purwo Widiarto 

Sekretariat    :   Houlwan    
          Legiman 
          Raspan 
          N. Ikah 
          Asrarul Anwar 
          Samuji 
          Evasari Br bangun   

Redaksi menerima tulisan/artikel dan pertanyaan 
yang berhubungan dengan akuntansi dan pelaporan 
keuangan pemerintah pusat. 
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010 
 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena perkenanNYA-lah,


Panduan Teknis (Pantek) Edisi ke 7 ini dapat diselesaikan. Panduan Teknis
kali ini menyajikan berbagai isu teknis yang relevan dengan dinamika
akuntansi dan pelaporan saat ini, yang juga dipandang perlu untuk dapat
dipahami oleh semua pelaku keuangan negara.
Reformasi manajemen keuangan negara, khususnya dalam bidang
akuntansi dan pelaporan perlu terus dikawal dengan komunikasi yang
kuat antar para pelaku keuangan negara. Pantek ini adalah salah satu
media komunikasi yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja institusi
pemerintahan. Dengan Pantek ini, yang direncanakan akan disebarkan
secara luas, pemahaman Kementerian Negara/Lembaga atau pemerintah
daerah dalam melakukan tugas sehari-hari semakin meningkat. Di
samping itu, dengan Pantek sebagai panduan bagi para pelaku keuangan
negara, penyelesaian tugas sehari-hari terkait dengan akuntansi dan
pelaporan dapat tercapai lebih mudah dan kualitas hasil pelaksanaan
tugas itu sendiri semakin lebih baik.
Penerbitan Pantek secara periodik adalah salah satu program Direktorat
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan untuk menyebarluaskan pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman akuntansi dan pelaporan keuangan
pemerintah bagi para implementer reformasi di seluruh Indonesia baik di
tingkat pusat maupun daerah. Karakteristik geografis Indonesia yang
menjadikan tersebarnya para pelaku keuangan negara di seluruh
nusantara, menjadikan program diseminasi yang dilakukan melalui suatu
bentuk buku panduan semakin signifikan dalam meningkatkan efektivitas
dan efisiensi dari diseminasi program tersebut.
Sebagai lanjutan dari edisi sebelumnya, edisi kali ini mengakomodasi
perkembangan dari perubahan masif yang terus dilakukan sebagai bagian
dari reformasi manajemen keuangan negara. Edisi ke-7 ini antara lain
menyajikan panduan teknis mengenai prosedur akuntansi untuk satuan
 
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010 
 

kerja likuidasi, Prosedur persediaan pada UAKPB dan ilustrasi buku


persediaan, perlakuan akuntansi terhadap aset tetap renovasi, pengertian
rehabilitasi, renovasi dan restorasi dalam kapitalisasi aset tetap, serta klinik
akuntansi pemerintah pusat.
Besar harapan kami, agar Panduan Teknis ini dapat bermanfaat dan
menjadi alat stimulasi ide dan opini bagi pengembangan akuntansi dan
pelaporan keuangan pemerintah. Untuk itu, kontribusi yang konstruktif
akan selalu kami respon dalam rangka perbaikan kualitas materi dan
penyajian dari Panduan Teknis ini dan juga untuk meraih tujuan yang
lebih konkrit yakni terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik.

Redaksi
 

 
 

DAFTAR ISI

I. PROSEDUR AKUNTANSI UNTUK SATUAN KERJA LIKUIDASI - Mega Meilistya,


Dit.APK DJPBN.................................................................................................... 1

II. PROSEDUR PERSEDIAAN PADA UAKPB DAN ILUSTRASI BUKU PERSEDIAAN -


Redaktur Pelaksana Panduan Teknis..................................................................... 8

III. PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP ASET TETAP RENOVASI - Silvy Daniarti,


Dit.APK DJPBN................................................................................................... 14

IV. PENGERTIAN REHABILITASI, RENOVASI DAN RESTORASI DALAM


KAPITALISASI ASET TETAP - Syaiful, Dit. APK DJPBN........................................... 42

V. KLINIK AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT.......................................................... 47


Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

PROSEDUR AKUNTANSI
UNTUK SATUAN KERJA LIKUIDASI
eberapa satuan kerja pada lingkup pemerintah pusat mengalami

B perubahan signifikan atas bentuk organisasinya, yaitu proses


likuidasi dan proses merger. Hingga saat ini, belum ada regulasi
pemerintah yang khusus mengatur perlakuan akuntansi akan hal ini.
Untuk mengisi kekosongan regulasi ini, diperlukan kebijakan akuntansi
untuk satuan kerja yang mengalami likuidasi ataupun merger, khususnya
perlakuan terhadap aset tetap yang dimilikinya. Tulisan ini mencoba
untuk mengusulkan prosedur akuntansi untuk satuan kerja pada suatu
instansi pemerintah tertentu yang mengalami proses likuidasi.

Definisi/Pengertian Proses selanjutnya adalah pro-


Apabila kita mengacu kepada sedur pembayaran yang dapat
istilah akuntansi, likuidasi adalah dilakukan secara bertahap atau
proses penutupan suatu entitas dapat juga dilakukan sekaligus.
(bisnis) baik disebabkan ke- Pembayaran bertahap dilakukan
pailitan ataupun hal-hal lainnya. pada saat uang kas tersedia dari
Selanjutnya, apabila mengacu hasil (proses) realisasi, sedangkan
pada sektor komersil, prosedur pembayaran sekaligus dilakukan
yang harus dilakukan pada saat pada saat prosedur realisasi
suatu entitas (bisnis) mengalami sudah dilakukan sepenuhnya.
likuidasi adalah: melaksanakan Dalam hal melaksanakan pro-
(1) prosedur realisasi dan (2) sedur pembayaran, maka terlebih
prosedur pembayaran. Prosedur dahulu dilakukan pembayaran
realisasi antara lain melakukan kepada pihak ketiga (hutang).
penagihan piutang, menjual Selanjutnya kelebihan dari hasil
persediaan, menjual aset tetap, prosedur realisasi (umumnya da-
dan menjual aset lainnya.

Halaman | 1
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

lam bentuk kas) dibayarkan ke- Tulisan ini hanya akan membahas
pada pemiliknya. posedur akuntansi untuk satuan
kerja-satuan kerja pada suatu KL
Beberapa contoh proses likuidasi
tertentu yang mengalami pe-
yang terjadi pada satuan kerja di
rubahan struktur organisasi ka-
pemerintah pusat adalah sebagai
rena likuidasi. Sementara akun-
berikut:
tansi likuidasi untuk tingkat KL,
1. Suatu satuan kerja ditetapkan
seperti yang dialami pada Badan
untuk tidak lagi beroperasi
Rehabilitasi dan Rekonstruksi
disebabkan fungsi/tujuan/misi
(BRR) Aceh dan Nias tidak diulas
satuan kerja dimaksud telah
pada tulisan ini.
selesai. Contoh pada kasus ini
adalah dihentikannya operasi Prosedur Akuntansi
kegiatan dari satuan kerja Pengelolaan keuangan pe-
Dekonsentrasi/Tugas Pemban- merintah dimulai dari proses pe-
tuan. nganggaran, pelaksanaan anggar-
an, dan pertanggungjawaban
2. Suatu satuan kerja tertentu
anggaran. Pada saat satuan kerja
dialihkan menjadi satuan kerja
ditetapkan untuk dilikuidasi,
lain yang baru karena fung-
tentunya proses penganggaran
si/misi satuan kerja tersebut
akan berhenti dengan sendirinya.
telah berubah. Contoh pro-
Selanjutnya satuan kerja tersebut
forma untuk kasus ini adalah
akan memproses dan mela-
satuan kerja A menjadi satuan
porkan dalam Laporan Realisasi
kerja B.
Anggaran sampai dengan tran-
3. Suatu satuan kerja tertentu saksi keuangan terakhir, baik
digabung dengan satuan kerja transaksi pendapatan dan belanja
lainnya. Contoh untuk kasus yang dikelola oleh satuan kerja
ini adalah pada saat KPP-PBB tersebut. Satuan kerja juga
digabung dengan KPP. menjelaskan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan (CaLK) bahwa
Halaman | 2
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

transaksi-transaksi keuangan ter- Barang. Apabila aset non kas


sebut merupakan transaksi ang- tersebut tidak akan digunakan
garan/keuangan terakhir sebelum lagi oleh KL yang bersangkutan
satuan kerja dilikuidasi. selaku Pengguna Barang, maka
sesuai dengan PP Nomor 6
Sementara itu, aset-aset dari
Tahun 2006 tentang Pengelolaan
satuan kerja yang dilikuidasi
Barang Milik Negara/Daerah,
sebagaimana dilaporkan pada
aset dimaksud dikembalikan
Neraca periode pelaporan ter-
kepada Direktorat Jenderal
akhir harus dikembalikan kepada
Kekayaan Negara (DJKN) selaku
negara karena prosedur pen-
Pengelola Barang Milik Negara
jualan aset sebagaimana pada
untuk ditetapkan status
proses likuidasi entitas bisnis
penggunaannya.
tidak diperkenankan pada entitas
pemerintahan. Untuk keperluan Proses likuidasi suatu satuan kerja
pelaporan akuntansi atas proses sebaiknya dilaksanakan oleh
likuidasi satuan kerja pemerintah, suatu Panitia Likuidasi yang
aset digolongkan menjadi dua ditunjuk secara formal. Tugas
jenis, yaitu kas dan non kas. Panitia Likuidasi antara lain
Prosedur untuk kas (seperti uang menyusun Laporan Keuangan Pe-
persediaan) dari satuan kerja di- nutup yang terdiri dari Laporan
likuidasi adalah menyetor semua Realisasi Anggaran (LRA) dan
sisa kas dimaksud kepada Kuasa Neraca.
Bendahara Umum Negara Pada saat satker dilikuidasi, Kuasa
(BUN). Sedangkan aset non kas, Pengguna Anggaran/Barang
seperti persediaan, aset tetap, (KPA/B) melakukan serah terima
dan aset lainnya diserahkan Laporan Keuangan terakhir
kepada Satker Kantor Pusat beserta aset (kas dan non kas)
Pembantu Pengguna Barang kepada Panitia Likuidasi. Panitia
Eselon I untuk selanjutnya Likuidasi selanjutnya melakukan
dilaporkan kepada Pengguna
Halaman | 3
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

penyetoran kas kepada Kuasa dibubarkan/dilikuidasi adalah


Bendahara Umum Negara dan satu bagian/entitas saja dari
penyerahan persediaan, aset pemerintahan, sedangkan peme-
tetap, dan aset lainnya kepada rintahan tetap berlanjut.
Satker Kantor Pusat Pembantu Apabila kas yang disetorkan
Pengguna Barang Eselon I untuk kepada Kuasa Bendahara Umum
selanjutnya dilaporkan kepada Negara berbentuk:
Pengguna Barang. Proses likuidasi 1. uang persediaan, maka jurnal
yang diterapkan pada sektor penyesuaian yang perlu
komersil tidak dapat diterapkan dibuat adalah:
pada pemerintahan karena yang
Debet: Uang Muka dari KUN xxx
Kredit: Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

2. Pendapatan yang masih ada maka jurnal penyesuaian


pada Bendahara Penerimaan, yang perlu dibuat adalah:
Debet: Pendapatan yang Ditangguhkan xxx
Kredit: Kas di Bendahara Penerimaan xxx

3. Kas Lainnya seperti adanya di rekening Bendahara Penge-


Bunga dan Jasa Giro Re- luaran, dan Pengembalian
kening Bendahara Pengelua- Belanja yang belum disetor-
ran yang belum disetor ke Kas kan ke kas negara sampai saat
Negara, pungutan pajak yang Satker bersangkutan dilikui-
belum disetor ke kas negara, dasi, maka jurnal penyesuaian
pendapatan hibah langsung yang perlu dibuat adalah:
berupa uang yang ditampung
Debet: Pendapatan yang Ditangguhkan xxx
Kredit: Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran xxx
Halaman | 4
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Dengan demikian, setelah jurnal dengan Satker Kantor Pusat


di atas diproses pada aplikasi Pembantu Pengguna Barang
Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna Eselon 1.
Anggaran, akun-akun yang 3. Panitia Likuidasi mencatat
terkait Kas di Neraca satuan kerja penyerahan persediaan pada
dilikuidasi akan menunjukkan aplikasi persediaan sebagai
saldo 0 (nihil). transaksi persediaan keluar
Sedangkan prosedur untuk aset khususnya transfer keluar.
non kas adalah sebagai berikut: Dengan demikian Laporan
1. Panitia likuidasi melakukan Persediaan akan mempunyai
verifikasi fisik atas aset non nilai kuantitas dan nilai
kas, yaitu persediaan, aset nominal 0 (nihil). Kemudian
tetap, dan aset lainnya. data persediaan ini dikirim ke
Jumlah kuantitas dan kondisi aplikasi SIMAK BMN.
kualitas dari aset non kas 4. Untuk aset tetap dan aset
tersebut harus sama dengan lainnya yang diserahkan,
yang ada pada laporan Panitia Likuidasi mencatatnya
Barang Milik Negara (BMN) pada aplikasi SIMAK BMN
satuan kerja dilikuidasi. sebagai transaksi BMN berupa
2. Panitia Likuidasi melak- penghapusan BMN khususnya
sanakan serah terima seluruh transfer keluar. Sehingga
aset non kas kepada Satker Laporan BMN akan
Kantor Pusat Pembantu mempunyai nilai kuantitas
Pengguna Barang Eselon 1 dan nilai nominal 0 (nihil).
yang membawahi satuan Selanjutnya data SIMAK
kerja dilikuidasi. Serah terima BMN, termasuk data
didasari dengan Berita Acara persediaan di dalamnya,
Serah Terima (BAST) antara dikirim ke aplikasi Sistem
satuan kerja dilikuidasi

Halaman | 5
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Akuntansi Kuasa Pengguna 8. Panitia Likuidasi menyusun


Anggaran (SAKPA). Laporan Keuangan Penutup
yang terdiri dari Laporan
5. Setelah data SIMAK BMN
Realisasi Anggaran, Neraca,
diterima pada aplikasi SAKPA,
dan CaLK.
saldo-saldo terkait akun non
kas di Neraca satuan kerja Selanjutnya, bila satuan kerja
dilikuidasi akan mempunyai masih mempunyai jenis aset lain
saldo 0 (nihil). di luar aset kas dan aset non kas,
seperti adanya saldo Tuntutan
6. Satuan kerja dilikuidasi juga
Ganti Rugi (TGR) pada Neraca,
harus menjelaskan nilai nihil
maka saldo piutang ini juga harus
akibat proses likuidasi ini
diserahkan kepada Satker Kantor
pada CaLKnya.
Pusat Pembantu Pengguna
7. Selain melakukan pelaporan Barang Eselon 1 yang mem-
atas aset non kas, Panitia bawahi satuan kerja di-likuidasi.
Likuidasi juga melaporkan Penyerahan saldo piu-tang ini
aset non kas tersebut kepada dicatat melalui jurnal Neraca
DJKN/KPKNL selaku pengelo- pada aplikasi SAKPA sebagai
la BMN. berikut:

Debet: Cadangan Piutang xxx


Kredit: Piutang xxx

Jurnal di atas merupakan ayat kerja dilikuidasi tidak lagi


jurnal balik dari jurnal (saldo memiliki aset, kewajiban, dan
awal) piutang. ekuitas dana.
Jurnal-jurnal penyesuaian di atas Referensi :
dibuat untuk menihilkan saldo- 1. PP Nomor 6 Tahun 2006
saldo pada Neraca. sehingga Tentang Pengelolaan Barang
Neraca menggambarkan satuan Milik Negara/Daerah.
Halaman | 6
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

2. Beams, Floyd A., Anthony,


Joseph H., Clement, Robin P.
2008, Advanced Accounting,
Prentice Hall. (Mega Meilistya
- Dit. APK - DJPBN)

Halaman | 7
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

PROSEDUR PERSEDIAAN PADA UAKPB


DAN ILUSTRASI BUKU PERSEDIAAN
alah satu temuan pada hasil pemeriksaan BPK terhadap LKKL
S adalah pencatatan persediaan pada KL yang masih belum
mengikuti regulasi/standar yang berlaku, di samping belum
dilaksanakannya inventarisasi persediaan. Terkait dengan pencatatan
persediaan ini, Kementerian Keuangan selaku instansi yang berwenang
untuk menetapkan sistem akuntansi telah menerbitkan Peraturan Dirjen
Perbendaharaan (Perdirjen) Nomor PER-40/PB/2006 tentang Pedoman
Akuntansi Persediaan. Selain itu Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
(KSAP) telah mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
(PSAP) Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan untuk menjadi pedoman
bagi KL dalam pencatatan persediaan ini.

Pengertian Persediaan a. Barang atau perlengkapan


PSAP Nomor 05 menyebutkan (supplies) yang digunakan
bahwa persediaan adalah aset dalam rangka kegiatan ope-
lancar dalam bentuk barang atau rasional pemerintah;
perlengkapan yang dimaksudkan b. Bahan atau perlengkapan
untuk mendukung kegiatan (supplies) yang digunakan
operasional pemerintah, dan dalam proses produksi;
barang-barang yang dimaksud- c. Barang dalam proses produksi
kan untuk dijual dan/atau di- yang dimaksudkan untuk
serahkan dalam rangka pelayan- dijual atau diserahkan kepada
an kepada masyarakat. Selan- masyarakat;
jutnya, PSAP Nomor 5 dan d. Barang yang disimpan untuk
Perdirjen Nomor PER-40/PB/ dijual atau diserahkan kepada
2006 menjelaskan cakupan masyarakat dalam rangka
persediaan yang meliputi: kegiatan pemerintahan; dan

Halaman | 8
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

e. Barang atau perlengkapan olehan persediaan. Potongan


yang dibeli dan disimpan harga, rabat, dan lainnya
untuk digunakan, misalnya yang serupa mengurangi bi-
aya perolehan. Nilai pem-
barang habis pakai seperti alat
belian yang digunakan adalah
tulis kantor, barang tak habis biaya perolehan persediaan
pakai seperti komponen yang terakhir diperoleh. Ba-
peralatan dan pipa, dan rang persediaan yang me-
barang bekas pakai seperti miliki nilai nominal yang
komponen bekas. dimaksudkan untuk dijual,
seperti pita cukai, dinilai
Akuntansi Persediaan dengan biaya perolehan
terakhir.
Sesuai dengan PSAP 05, persedia-
an diakui pada saat diterima atau b. Biaya standar apabila di-
hak kepemilikannya dan/atau peroleh dengan memproduksi
kepenguasaannya berpindah sendiri.
tangan. Khusus untuk persediaan Biaya standar persediaan
bahan baku dan perlengkapan meliputi biaya langsung yang
terkait dengan persediaan
yang dimiliki proyek swakelola
yang diproduksi dan biaya
pada aset kontruksi dalam overhead tetap dan variabel
pengerjaan, tidak termasuk yang dialokasikan secara
sebagai persediaan. sistematis, yang terjadi dalam
proses konversi bahan
Selanjutnya pengukuran persedia-
menjadi persediaan.
an menggunakan:
a. Biaya perolehan apabila c. Nilai wajar, apabila diperoleh
diperoleh dengan pembelian. dengan cara lainnya seperti
Biaya perolehan persediaan donasi/rampasan.
meliputi harga pembelian, Harga/nilai wajar persediaan
biaya pengangkutan, biaya meliputi nilai tukar aset atau
penanganan dan biaya lain- penyelesaian kewajiban antar
nya yang secara langsung pihak yang memahami dan
dapat dibebankan pada per- berkeinginan melakukan tran-
Halaman | 9
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

saksi wajar. Persediaan hewan SAI tingkat Satuan Kerja melalui


dan tanaman yang dikem- menu penyesuaian pada setiap
bangbiakkan serta persediaan akhir semester. Jurnal pe-
yang diperoleh dengan cara
nyesuaian persediaan disiapkan
lainnya seperti donasi/
rampasan dinilai dengan UAKPA berdasarkan Laporan
menggunakan nilai wajar. Persediaaan dan Laporan Hasil
Mapping yang diterima dari
Pencatatan Persediaan UAKPB. Nilai rupiah yang
Lampiran Perdirjen Nomor PER- dicantumkan dalam jurnal adalah
40/PB/2006 pada Bab III tentang nilai rupiah persediaan hasil
Akuntansi Persediaan menyebut- mapping. Setelah jurnal tersebut
kan bahwa UAKPB dapat meng- direkam melalui Aplikasi SAK,
gunakan dua pendekatan dalam maka nilai persediaan akan
mencatat persediaannya. Apabila muncul pada Neraca Satuan
UAKPB telah mempergunakan Kerja bersangkutan. Selanjutnya
aplikasi persediaan untuk men- Satuan Kerja menyajikan hasil
catat setiap penambahan dan mapping pada CaLK, dan
pengurangan nilai persediaannya, Laporan Keuangan yang telah
maka aplikasi persediaan akan siap (termasuk CaLK) dikirim
secara otomatis membuat jurnal kepada unit akuntansi keuangan
penyesuaian persediaan. Se- level atasnya.
hingga UAKPB hanya perlu
Namun demikian, UAKPB sangat
mengirim file data jurnal pe-
disarankan untuk dapat
nyesuaian persediaan ini kepada
memproses persediaan yang
UAKPA setiap semester.
dimilikinya melalui aplikasi
Sementara apabila pencatatan persediaan. Hal ini disebabkan
persediaan belum dilakukan me- nilai persediaan juga harus ada
lalui aplikasi persediaan, maka pada aplikasi SIMAK BMN yang
jurnal penyesuaian persediaan tidak akan dimungkinkan apabila
harus dibuat oleh UAKPA pada
Halaman | 10
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

kita memproses persediaan pada saat itu adalah Rp25.000


melalui cara manual. per rim. Saldo awal persediaan
kertas A4 per 1 Januari 2009
Ilustrasi
pada Instansi tersebut adalah 50
Pada tanggal 5 Januari 2009,
rim. Berikut adalah daftar
Satuan Kerja XXX melakukan
transaksi yang berhubungan
pembelian persediaan alat tulis
dengan persediaan kertas A4
kantor (ATK) berupa kertas A4
Satker XXX selama tahun 2009:
sebanyak 100 rim. Harga beli
Harga Perolehan
No. Tanggal Keterangan Unit (rim)
Per Unit (Rp)
1. 1 Januari 2009 Saldo awal 50 25.000

2 5 Januari 2009 Pembelian/masuk 100 25.000

3 10 Januari 2009 Penggunaan/keluar 90

4 1 Februari 2009 Pembelian/masuk 140 26.000

5 15 Februari 2009 Penggunaan/keluar 130

6 3 Maret 2009 Pembelian/masuk 180 27.000

7 20 Maret 2009 Penggunaan/keluar 170

8 5 April 2009 Pembelian/masuk 70 27.500

9 17 April 2009 Penggunaan/keluar 85

10 4 Mei 2009 Pembelian/masuk 135 26.500

11 21 Mei 2009 Penggunaan/keluar 140

12 1 Agustus 2009 Pembelian/masuk 190 27.000

13 3 September 2009 Penggunaan/keluar 150

14 1 Oktober 2009 Pembelian/masuk 100 28.000

15 25 Oktober 2009 Penggunaan/keluar 190

16 31 Desember 2009 Saldo akhir 10

Halaman | 11
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Atas transaksi persediaan (kertas Buku Persediaan pada UAKPB


A4) sebagaimana tersebut di atas, adalah sebagai berikut:

UAPB : Departemen YYY


UAPPB-E1 : Eselon 1 WWW Nomor kartu : 01101001001
UAPPB-W : Jakarta Halaman : 1

BUKU PERSEDIAAN

Kode sub-sub kelompok : -


UAKPB : XXX Jenis Barang : Kertas A4 (ATK)
KODE UAKPB : 123456 Satuan : Rim

No. Tanggal Uraian Masuk Harga Keluar Saldo Paraf


Beli Jumlah Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 1 Jan 2009 Saldo awal 50 1.250.000
2 5 Jan 2009 Pembelian 100 25.000 0 150 3.750.000
3 10 Jan2009 90 60 1.500.000
4 1 Feb 2009 Pembelian 140 26.000 200 5.140.000
5 15 Feb 2009 130 70 1.820.000
6 3 Mar 2009 Pembelian 180 27.000 250 6.680.000
7 20 Mar 2009 170 80 2.160.000
8 5 Apr 2009 Pembelian 70 27.500 150 4.085.000
9 17 Apr 2009 85 65 1.787.500
10 4 Mei 2009 Pembelian 135 26.500 200 5.365.000
11 21 Mei 2009 140 60 1.590.000
12 1 Ags 2009 Pembelian 190 27.000 250 6.720.000
13 3 Sept 2009 150 100 2.700.000
14 1 Okt 2009 Pembelian 100 28.000 200 5.500.000
15 25 Okt 2009 190 10 280.000
16 31 Des 2009 Saldo akhir 10 280.000

Halaman | 12
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Nilai saldo akhir kertas A4 pada Selanjutnya UAKPB juga harus


tanggal 31 Desember 2009 menyiapkan Laporan Persediaan
sebesar 10 rim dengan total nilai dan Laporan Hasil Mapping
Rp280.000 harus dicross chek untuk dikirim kepada UAPPB-W
dengan melakukan inventarisasi dan seterusnya.
persediaan yang selain meneliti Laporan Persediaan dan Hasil
kuantitas barang persediaan Mapping ini juga dikirim kepada
sebagaimana dilaporkan pada UAKPA melalui data file GL
kartu persediaan, juga menilai untuk menjadi dasar jurnal
kualitas setiap item persediaan persediaan di Neraca.
yang ada di gudang. Dalam hal
ditemukan perbedaan, maka (Redaktur Pelaksana Panduan
buku persediaan disesuaikan Teknis)
dengan hasil inventarisasi
tersebut.

Halaman | 13
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP


ASET TETAP RENOVASI
ada saat Satuan Kerja (satker) melakukan rekonsiliasi internal
P antara Realisasi Belanja Modal dengan Nilai Aset Tetap yang
diperoleh dan ditemukan perbedaan yang signifikan, hal tersebut
disebabkan adanya beberapa hal seperti:

a. Belum dicatatnya Aset Tetap 2007 tentang Penatausahaan


yang diperoleh di dalam Barang Milik Negara lampiran
Sistem Informasi Manajemen VII tentang Kebijakan Penata-
dan Akuntansi Barang Milik usahaan Barang Milik Negara
Negara (SIMAK-BMN); memberikan pengertian Renovasi
b. Sudah dicatat di dalam dan Restorasi adalah mening-
SIMAK-BMN tetapi terdapat katkan kualitas dan/atau kapa-
kurang catat atas unsur Biaya sitas Aset Tetap.
Perolehan Aset Tetap; Sedangkan dalam Keputusan
c. Adanya renovasi yang meng- Menteri Keuangan (KMK)
akibatkan peningkatan man- Nomor: 01/KM.12/2001 tentang
faat dan nilai teknis atas Aset Pedoman Kapitalisasi Barang
Tetap yang bukan miliknya. Milik/Kekayaan Negara Dalam
Permasalahannya adalah bagai- Sistem Akuntansi Pemerintah
mana perlakuan akuntansi atas mengatakan bahwa definisi
renovasi yang mengakibatkan Renovasi adalah perbaikan Aset
peningkatan manfaat dan nilai Tetap yang rusak atau mengganti
teknis atas Aset Tetap yang yang baik dengan maksud
bukan miliknya. meningkatkan kualitas atau
Pengertian kapasitas.
Peraturan Menteri Keuangan Dengan mengacu kepada 2 (dua)
(PMK) Nomor: 120/PMK.06/ peraturan tersebut, dapat ditarik
Halaman | 14
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

kesimpulan bahwa Renovasi tanah/peralatan dan mesin/


adalah perbaikan aset tetap yang gedung dan bangunan/jalan, iri-
rusak atau mengganti yang baik gasi, jaringan/konstruksi dalam
dengan maksud meningkatkan pengerjaan, yang diperoleh dan
manfaat, kualitas, kapasitas, dan/ dimanfaatkan untuk kegiatan
umur ekonomis suatu aset tetap. operasional Pemerintah. Oleh
karenanya perlakuan akuntansi
Perlakuan Akuntansi Atas Aset
Tetap Renovasi atas Aset Tetap Renovasi
Sesuai PMK Nomor: 120/ mengacu kepada perlakuan akun-
PMK.06/2007, KMK Nomor: tansi Aset Tetap Lainnya, seba-
01/KM.12/2001, dan mengacu gaimana diatur di dalam Per-
Buletin Teknis (bultek) Nomor: aturan Pemerintah (PP) Nomor:
04 Komite Standar Akuntansi 24 tahun 2005 tentang Standar
Pemerintahan (KSAP) tentang Akuntansi Pemerintahan.
Penyajian Dan Pengungkapan Pengakuan, Pengukuran, dan
Belanja Pemerintah, renovasi Pengungkapan
yang mengakibatkan peningkatan Selain berwujud, Aset Tetap
manfaat dan nilai teknis atas Aset Renovasi pun memiliki beberapa
Tetap yang bukan miliknya kriteria yaitu:
dikapitalisasikan sebagai Aset a. Mempunyai masa manfaat
Tetap Renovasi. lebih dari 12 (dua belas)
bulan;
Berdasarkan kesamaan dalam
b. Biaya perolehan Aset Tetap
sifat atau fungsinya dalam
Renovasi dapat diukur secara
aktivitas operasi entitas, Aset
andal;
Tetap Renovasi diklasifikasikan
c. Tidak dimaksudkan untuk
sebagai Aset Tetap Lainnya, yaitu
dijual dalam operasi normal
Aset Tetap yang tidak dapat
entitas;
dikelompokkan ke dalam ke-
lompok Aset Tetap berupa

Halaman | 15
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

d. Diperoleh atau dibangun perencanaan dan pengawasan,


dengan maksud untuk serta biaya perizinan. Biaya
digunakan; dan perolehan Aset Tetap Renovasi
e. Mempunyai Nilai Minimum yang diadakan melalui swakelola
Kapitalisasi Aset Tetap, yaitu: meliputi biaya langsung dan
Pengeluaran untuk per tidak langsung, yang terdiri dari
satuan Peralatan Dan biaya bahan baku, tenaga kerja,
Mesin yang sama dengan sewa peralatan, biaya peren-
atau lebih dari Rp canaan dan pengawasan, biaya
300.000,- (tiga ratus ribu perizinan, dan jasa konsultan.
rupiah); dan Aset Tetap Renovasi disajikan
Pengeluaran untuk sebagai Aset Tetap Lainnya
Gedung Dan Bangunan sebesar nilai moneter di dalam
yang sama dengan atau Neraca. Selain itu, di dalam
lebih dari Rp 10.000.000,- Catatan atas Laporan Keuangan
(sepuluh juta rupiah). (CaLK) diungkapkan pula:
Apabila biaya renovasi suatu Aset a. Dasar penilaian yang diguna-
Tetap memenuhi kriteria di atas, kan untuk menentukan nilai;
maka pengeluaran atas belanja b. Rekonsiliasi jumlah tercatat
tersebut diklasifikasikan sebagai pada awal dan akhir periode
Belanja Modal. yang menunjukkan Penam-
bahan dan Penghapusan;
Biaya perolehan Aset Tetap
c. Kebijakan akuntansi untuk
Renovasi menggambarkan selu-
kapitalisasi yang berkaitan
ruh biaya yang dikeluarkan untuk
dengan Aset Tetap Lainnya.
memperoleh aset tersebut sampai
siap pakai. Biaya perolehan Aset Pendekatan BMN
Tetap Renovasi yang diperoleh PMK Nomor: 120/PMK.06/2007
melalui kontrak meliputi penge- menyatakan bahwa Barang Milik
luaran nilai kontrak, biaya Negara (BMN) adalah semua

Halaman | 16
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

barang yang dibeli atau menyajikan posisi dan nilai BMN


diperoleh atas beban Anggaran pada awal, akhir, serta mutasi-
Pendapatan dan Belanja Negara nya.
atau berasal dari perolehan Perlakuan akuntansi atas BMN
lainnya yang sah, meliputi: dikategorikan sebagai Aset Lan-
a. barang yang diperoleh dari car, Aset Tetap, dan Aset La-
hibah/sumbangan atau yang innya. Kategori BMN mengacu
sejenisnya; kepada penyajian BMN di dalam
b. barang yang diperoleh Neraca pada Laporan Keuangan
sebagai pelaksanaan perjan- Kementerian Negara/Lembaga
jian/kontrak; (LKKL) dan Laporan Keuangan
c. barang yang diperoleh ber- Pemerintah Pusat (LKPP).
dasarkan ketentuan undang-
undang; atau Aset Tetap Renovasi akan terus
d. barang yang diperoleh tersajikan sebagai Aset Tetap
berdasarkan putusan peng- Lainnya dalam LKKL dan LKPP
adilan yang telah mem- dari tahun ke tahun sampai
peroleh kekuatan hukum dengan dilakukan penghentian
tetap. atau pelepasan Aset Tetap
Renovasi tersebut.
Setiap satker selaku Kuasa Peng-
Pencatatan Aset Tetap Renovasi
guna Barang (KPB) melaksanakan
PMK Nomor: 171/PMK.05/2007
penatausaha BMN meliputi ke-
tentang Sistem Akuntansi dan
giatan pembukuan, inventarisasi,
Pelaporan Keuangan Pemerintah
dan pelaporan BMN.
Pusat menyatakan bahwa setiap
Penyusunan Laporan BMN (La- Kementerian Negara/Lembaga
poran Barang Kuasa Pengguna) wajib menyelenggarakan Sistem
dilaksanakan setiap semesteran Akuntansi Indonesia (SAI) untuk
dan tahunan. Laporan BMN (La- menghasilkan laporan keuangan.
poran Barang Kuasa Pengguna) SAI terdiri dari Sistem Akuntansi
Halaman | 17
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Keuangan (SAK) dan Sistem Ma- Dalam pencatatan Aset Tetap


najemen dan Akuntansi Barang Renovasi, perlu dilakukan pene-
Milik Negara (SIMAK-BMN). laahan terlebih dahulu karena
Aset Tetap Renovasi tidak me-
Pencatatan Aset Tetap Renovasi
miliki ukuran kuantitas (mea-
dilakukan melalui Aplikasi SAI
yang terdiri dari Aplikasi SAK dan surement unit) yang jelas dan
pengukuran yang ada hanya
Aplikasi SIMAK-BMN. Sesuai unit
dalam ukuran nilai satuan uang
organisasinya, pencatatan Aset
(monetary measurement) berupa
Tetap Renovasi dilakukan di
nilai perolehan. Begitu pula pe-
level satker yaitu Unit Akuntansi
nelaahan terhadap jenis belanja
Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)
yang digunakan untuk mem-
dengan menggunakan Aplikasi
biayai renovasi atas Aset Tetap
Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna
tersebut dan status kepemilikan
Barang (SAKPB).
Aset Tetap yang direnovasi.
Secara umum ada 3 (tiga)
Jenis Belanja
transaksi yang mempengaruhi
Secara umum, apabila renovasi
pengakuan Aset Tetap, yaitu:
suatu Aset Tetap telah meng-
Perolehan, Perubahan, dan Peng-
akibatkan peningkatan manfaat
hapusan. Pencatatan atas tran-
dan nilai teknis Aset Tetap ter-
saksi Aset Tetap dilakukan me-
sebut, maka pengeluaran belan-
lalui Aplikasi SAKPB dan datanya
janya diklasifikasikan sebagai
akan dikirim ke Unit Akuntansi
Belanja Modal.
Kuasa Pengguna Anggaran
(UAKPB) untuk digabungkan Menurut Bultek Nomor: 04
dengan menggunakan Aplikasi KSAP, penelaahan atas jenis
Sistem Akuntansi Kuasa Pengguna belanja yang digunakan untuk
Anggaran (SAKPA) sehingga bisa membiayai renovasi atas Aset
disusun Neraca. Tetap perlu dikaji dari teori

Halaman | 18
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

akuntansi kapitalisasi Aset Tetap unsur terpenting dalam menen-


Renovasi, sebagai berikut: tukan perlakuan akuntansi ter-
Apabila renovasi atas Aset hadap renovasi atas Aset Tetap,
Tetap meningkatkan manfaat meliputi:
ekonomik Aset Tetap, misal- a. Renovasi atas Aset Tetap
nya perubahan fungsi dan yang merupakan milik Satuan
kapasitasnya naik, maka re- Kerja (KPA/B) terkait;
novasi tersebut dikapitalisasi b. Renovasi atas Aset Tetap
sebagai Aset Tetap Renovasi. yang bukan merupakan milik
Apabila renovasi atas aset Satuan Kerja (KPA/B) terkait.
tetap tidak menambah man-
Perlakuan akuntansi terhadap
faat ekonomik, maka diang-
renovasi atas Aset Tetap yang
gap sebagai Belanja Opera- merupakan milik Satuan Kerja
sional. (KPA/B) terkait
Apabila manfaat ekonomik Nilai renovasi atas Aset Tetap
renovasi tersebut lebih dari 1 merupakan penambah/pengem-
(satu) tahun buku, dan me- bang atas nilai Aset Tetap
menuhi point di atas, biaya sebelumnya yang dimiliki oleh
renovasi dikapitalisasi sebagai Satuan Kerja (KPA/B) terkait.
Aset Tetap Renovasi, sedang-
Contoh kasus:
kan apabila manfaat ekono-
Neraca Satker XXX tahun 2009
mik renovasi kurang dari 1
menyajikan adanya nilai Gedung
(satu) tahun buku, maka pe-
dan Bangunan sebesar Rp
ngeluaran tersebut diperlaku-
2.000.000.000,-. Gedung dan
kan sebagai Belanja Operasio-
Bangunan tersebut merupakan
nal tahun berjalan.
Gedung Kantor milik Satker XXX
Status Kepemilikan Aset Tetap yang digunakan sebagai sarana
yang direnovasi operasional kegiatan kantor.
Status kepemilikan Aset Tetap Tahun 2010 Satker XXX
yang direnovasi merupakan melakukan renovasi atas Gedung
Halaman | 19
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Kantor tersebut dengan nilai Rp minimum kapitalisasi Gedung


500.000.000,-. Akibat dari dan Bangunan. Karena Gedung
renovasi yang dilakukan, Ruang Kantor tersebut merupakan Aset
Aula di dalam Gedung Kantor Tetap milik Satker XXX, maka
tersebut berubah bentuk dan nilai renovasi tersebut akan
fungsi menjadi Ruang Pegawai menambah nilai Gedung dan
Satker XXX. Bangunan pada Neraca Satker
XXX tahun 2010.
Pemecahan kasus di atas:
Renovasi yang dilakukan Apabila renovasi menggunakan
mengakibatkan bertambahnya jenis Belanja Modal dan pada
kapasitas dan perubahan fungsi saat realisasi dilakukan, maka
dari Ruang Aula menjadi Ruang pencatatannya di dalam Aplikasi
Pegawai. Nilai renovasi sejumlah SAKPA adalah:
Rp 500.000.000,- melebihi nilai
Jurnal pencatatan atas biaya renovasi Rp 500.000.000,- adalah:
Dr Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp 500 juta
Kr Piutang kepada Kas Umum Negara Rp 500 juta

Jurnal Korolari:
Dr Gedung dan Bangunan Sebelum Disesuaikan Rp 500 juta
Kr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta

Halaman | 20
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Akibat jurnal tersebut, maka tampilan Neraca Komparatif adalah:


Uraian TA 2010 TA 2009
Aset
Gedung dan Bangunan Rp. 2 Milyar Rp. 2 Milyar
Gedung dan Bangunan Sebelum Rp. 0,5 Milyar -
Disesuaikan
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 2,5 Milyar Rp. 2 Milyar

Pencatatan nilai renovasi dilaku- Setelah pencatatan di dalam


kan juga di dalam Aplikasi SAKPB Aplikasi SAKPB dan dilakukan
sebagai Transaksi BMN yaitu pengiriman data ke dalam
Perubahan BMN khususnya Aplikasi SAKPA, maka data
Pengembangan. Nilai renovasi SIMAK-BMN tersebut akan
merupakan nilai pengembangan membentuk jurnal pembalik atas
atas Gedung Kantor milik Satker jurnal korolari serta jurnal
XXX yang semula nilainya Rp penambah nilai atas gedung
2.000.000.000,- menjadi Rp kantor itu sendiri, yaitu:
2.500.000.000,-.
Jurnal pembalik atas jurnal korolari adalah:
Dr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta
Kr Gedung dan Bangunan Sebelum Disesuaikan Rp 500 juta

Jurnal penambah nilai atas gedung kantor itu sendiri adalah:


Dr Gedung dan Bangunan Rp 500 juta
Kr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta

Halaman | 21
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Sehingga tampilan Neraca Komparatif berubah menjadi:


Uraian TA 2010 TA 2009
Aset
Gedung dan Bangunan Rp. 2,5 Milyar Rp. 2 Milyar
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 2,5 Milyar Rp. 2 Milyar

Apabila terdapat kesalahan renovasi merupakan nilai


penganggaran, misalnya biaya pengembangan atas Gedung
renovasi menggunakan Belanja Kantor milik Satker XXX yang
Barang maka pada saat realisasi semula nilainya Rp
dilakukan tidak akan terbentuk 2.000.000.000,- menjadi Rp
jurnal korolari di dalam Aplikasi 2.500.000.000,-.
SAKPA sehingga tidak ada akun Setelah pencatatan nilai renovasi
Gedung dan Bangunan Sebelum di dalam Aplikasi SAKPB dan
Disesuaikan di dalam Neraca. dilakukan pengiriman data ke
Pencatatan biaya renovasi dalam Aplikasi SAKPA, maka
langsung dilakukan di dalam data SIMAK-BMN langsung
Aplikasi SAKPB sebagai Transaksi membentuk jurnal penambah
BMN yaitu Perubahan BMN nilai atas gedung kantor itu
khususnya Pengembangan. Nilai sendiri, yaitu:
Jurnal penambah nilai atas gedung kantor itu sendiri adalah:
Dr Gedung dan Bangunan Rp 500 juta
Kr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta

Halaman | 22
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Akibat dari jurnal tersebut, tampilan Neraca Komparatif adalah:


Uraian TA 2010 TA 2009
Aset
Gedung dan Bangunan Rp. 2,5 Milyar Rp. 2 Milyar
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 2,5 Milyar Rp. 2 Milyar

golongan dan Kodefikasi Barang


Pada akhir semester/tahun, Satker
Milik Negara, perlakuan akun-
XXX menjelaskan secara rinci
tansi Aset Tetap Renovasi
penambahan nilai Gedung dan
berbeda dengan perlakuan akun-
Bangunan tersebut beserta kesa-
tansi perolehan/penamba-han
lahan penganggarannya di dalam
Aset Tetap biasa. Karena tidak
Catatan atas Laporan Keuangan
memiliki ukuran kuantitas
(CaLK).
(measurement unit) yang jelas
Perlakuan akuntansi terhadap dan pengukuran yang ada hanya
renovasi atas Aset Tetap yang
dalam ukuran nilai satuan uang
bukan merupakan milik Satuan
Kerja (KPA/B) terkait. (monetary measurement) berupa
Nilai renovasi atas Aset Tetap nilai perolehan, maka Aset Tetap
bukan milik Satuan Kerja (KPA/B) Renovasi tidak dicatat di dalam
terkait merupakan Aset Tetap Aplikasi SIMAK BMN cukup
Renovasi yang diklasifikasikan ke dicatat di dalam Aplikasi SAKPA
dalam Aset Tetap Lainnya oleh melalui jurnal neraca.
Satuan Kerja (KPA/B) yang Contoh kasus:
melakukan renovasi. Neraca Satker YYY tahun 2009
Sebelum terbitnya PMK Nomor: hanya menyajikan adanya Aset
129/PMK.06/2010 tentang Peng- Tetap berupa Peralatan dan Me-
Halaman | 23
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

sin sebesar Rp 1.000.000.000,-. Biaya renovasi menggunakan


Satker YYY tidak memiliki Ge- Belanja Modal dengan nilai Rp
dung Kantor dan untuk me- 500.000.000,-.
nunjang operasional kegiatan Pemecahan kasus di atas:
kantor, Satker YYY menggunakan Renovasi yang dilakukan meng-
Ruang Aula di Gedung Kantor akibatkan bertambahnya kapasi-
milik Satker ZZZ. tas dan perubahan fungsi dari
Karena Ruang Aula tersebut Ruang Aula menjadi Ruang
kondisinya tidak memungkinkan Pegawai. Nilai renovasi sejumlah
untuk dipakai sebagai Ruang Rp 500.000.000,- melebihi nilai
Pegawai maka dengan ijin dari minimum kapitalisasi Gedung
Satker ZZZ, awal tahun 2010 dan Bangunan. Karena Gedung
Satker YYY melakukan renovasi Kantor bukan merupakan Aset
atas Ruang Aula tersebut Tetap milik Satker YYY, maka
sehingga kondisinya lebih baik/ nilai renovasi tersebut dicatat
layak pakai, serta berubah sebagai Aset Tetap Renovasi dan
bentuk dan fungsi menjadi Ruang diklasifikasikan sebagai Aset
Pegawai Satker YYY. Tetap Lainnya.
Pada saat realisasi belanja modal
dilakukan, maka pencatatannya
di dalam Aplikasi SAKPA yaitu:

Jurnal pencatatan atas biaya renovasi Rp 500.000.000,- adalah:


Dr Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp 500 juta
Kr Piutang kepada Kas Umum Negara Rp 500 juta

Jurnal Korolari:
Dr Gedung dan Bangunan Sebelum Disesuaikan Rp 500 juta
Kr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta

Halaman | 24
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Akibat jurnal tersebut, maka tampilan Neraca Komparatif adalah:

Semester 1 TA 2009
Uraian
TA 2010
Aset
Peralatan dan Mesin Rp. 1 Milyar Rp. 1 Milyar
Gedung dan Bangunan Sebelum Rp. 0,5 Milyar
Disesuaikan
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 1,5 Milyar Rp. 1 Milyar

Pencatatan Aset Tetap Renovasi korolari dan mencatat jurnal atas


di dalam Aplikasi SAKPA Aset Tetap Renovasi yang akan
dilakukan melalui jurnal neraca diklasifikasikan menjadi Aset
dengan cara membalik jurnal Tetap Lainnya, yaitu:
Jurnal pembalik atas jurnal korolari adalah:
Dr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta
Kr Gedung dan Bangunan Sebelum Disesuaikan Rp 500 juta

Jurnal pencatatan atas Aset Tetap Renovasi adalah:


Dr Aset Tetap Renovasi Rp 500 juta
Kr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta

Halaman | 25
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Akibat dari jurnal tersebut, tampilan Neraca Komparatif adalah:

Uraian Semester 1 TA 2009


TA 2010
Aset
Peralatan dan Mesin Rp. 1 Milyar Rp. 1 Milyar
Aset Tetap Lainnya Rp. 0,5 Milyar
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 1,5 Milyar Rp. 1 Milyar

Di dalam PMK Nomor: Milik Negara, melampirkan


129/PMK.06/2010 tentang Peng- kodefikasi untuk Aset Tetap
golongan dan Kodefikasi Barang Renovasi yang terdiri:

Kode Nama Barang


6060101001 Tanah Dalam Renovasi
6060101002 Peralatan dan Mesin Dalam Renovasi
6060101003 Gedung dan Bangunan Dalam Renovasi
6060101004 Jalan, Irigasi, dan Jaringan Dalam Renovasi
6060101005 Aset Tetap Lainnya Dalam Renovasi
6060101999 Aset Tetap Dalam Renovasi Lainnya

Setelah terbitnya PMK Nomor: Renovasi dilakukan juga melalui


129/PMK.06/2010 yang mulai Aplikasi SAKPB sesuai dengan
dilaksanakan semester 2 tahun jenisnya.
2010, pencatatan Aset Tetap

Halaman | 26
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Contoh beberapa perlakuan Dengan berlakunya PMK


akuntansi dalam pencatatan Aset Nomor: 129/PMK.06/2010,
Tetap Renovasi, yaitu: maka pada saat semesterr 2
satker YYY mencatat kembali
a. Aset Tetap Renovasi yang
Aset Tetap Renovasi di dalam
diperoleh sebelum semester 2
Aplikasi SAKPB sebagai Tran-
tahun 2010, pencatatannya di
saksi BMN yaitu Saldo Awal
Aplikasi SAKPB sebagai
BMN sejumlah Rp
Transaksi BMN yaitu Saldo
500.000.000,- dan melaku-
Awal BMN.
kan pengiriman data SIMAK-
Contoh kasus: BMN ke dalam Aplikasi
Satker YYY sudah mencatat SAKPA. Data SIMAK-BMN
Aset Tetap Renovasi yang tersebut akan membentuk
diperoleh pada semester 1 jurnal pembentuk Aset Tetap
melalui jurnal neraca dalam Renovasi yang diklasifikasi
Aplikasi SAKPA. sebagai Aset Tetap Lainnya,
yaitu:

Dr Aset Tetap Renovasi Rp 500 juta


Kr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta

Halaman | 27
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Akibat dari jurnal tersebut, Nilai Aset Tetap Lainnya menjadi double
di tampilan Neraca Komparatif yaitu:

Uraian Semester 2 Semester 1


TA 2010 TA 2010
Aset
Peralatan dan Mesin Rp. 1 Milyar Rp. 1 Milyar
Aset Tetap Lainnya Rp. 1 Milyar Rp. 0,5 Milyar
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 2 Milyar Rp. 1,5 Milyar

Untuk menghilangkan double dilakukan pencatatan jurnal


nilai akibat pencatatan Aset balik di Aplikasi SAKPA
Tetap Renovasi yang dilaku- melalui jurnal neraca yaitu:
kan di semester 1, maka perlu

Dr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta


Kr Aset Tetap Renovasi Rp 500 juta

Halaman | 28
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Sehingga tampilan Neraca Komparatifnya menjadi:

Uraian Semester 2 Semester 1


TA 2010 TA 2010
Aset
Peralatan dan Mesin Rp. 1 Milyar Rp. 1 Milyar
Aset Tetap Lainnya Rp. 0,5 Milyar Rp. 0,5 Milyar
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 1,5 Milyar Rp. 1,5 Milyar

b. Aset Tetap Renovasi yang Contoh kasus:


diperoleh di semester 2 tahun Satker YYY melakukan reno-
2010, pencatatannya di da- vasi di semester 2 tahun 2010,
lam Aplikasi SIMAK BMN se- maka pada saat terjadi
bagai Transaksi BMN yaitu realisasi belanja modal pen-
Perolehan BMN. catatannya di dalam Aplikasi
SAKPA adalah:

Jurnal pencatatan atas biaya renovasi Rp 500.000.000,- adalah:


Dr Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp 500 juta
Kr Piutang kepada Kas Umum Negara Rp 500 juta

Jurnal Korolari:
Dr Gedung dan Bangunan Sebelum Disesuaikan Rp 500 juta
Kr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta

Halaman | 29
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Akibat jurnal tersebut, tampilan Neraca Komparatif adalah:

Uraian Semester 2 Semester 1


TA 2010 TA 2010
Aset
Peralatan dan Mesin Rp. 1 Milyar Rp. 1 Milyar
Gedung dan Bangunan Sebelum Rp. 0,5 -
Disesuaikan Milyar
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 1,5 Milyar Rp. 1 Milyar

Aset Tetap Renovasi dicatat kukan pengiriman data ke da-


di dalam Aplikasi SAKPB lam Aplikasi SAKPA maka
sebagai Transaksi BMN yaitu data SIMAK-BMN akan
Perolehan BMN sejumlah Rp membentuk:
500.000.000,-. Setelah dila-
Jurnal pembalik atas jurnal korolari adalah:
Dr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta
Kr Gedung dan Bangunan Sebelum Disesuaikan Rp 500 juta

Jurnal pencatatan atas Aset Tetap Renovasi adalah:


Dr Aset Tetap Renovasi Rp 500 juta
Kr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta

Halaman | 30
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Sehingga tampilan Neraca Komparatifnya menjadi:

Uraian Semester 2 Semester 1


TA 2010 TA 2010
Aset
Peralatan dan Mesin Rp. 1 Milyar Rp. 1 Milyar
Aset Tetap Lainnya Rp. 0,5 Milyar -
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 1,5 Milyar Rp. 1 Milyar

c. Aset Tetap Renovasi melalui dilakukan pembayaran se-


Konstruksi Dalam Pengerjaan jumlah Rp 500.000.000,-.
(KDP): Pada semester 2 tahun
KDP yang dimulai sebe- 2010, pencatatan Aset Te-
lum semester 2 tahun tap Renovasi dilakukan di
2010 dan belum selesai, dalam Aplikasi SAKPB
pencatatannya di SIMAK sebagai Transaksi KDP yaitu
BMN sebagai Transaksi Saldo Awal KDP sejumlah
KDP yaitu Saldo Awal Rp 500.000.000,-. Pem-
KDP. bayaran termin berikutnya
Contoh kasus: di semester 2 dicatat sebagai
Satker YYY melaksanakan Transaksi KDP yaitu Pe-
renovasi melalui kontrak ngembangan KDP. Pengi-
dengan pihak ketiga, nilai riman data SIMAK-BMN ke
kontrak sejumlah Rp dalam Aplikasi SAKPA
1.500.000.000,-. Kontrak mengakibatkan terbentuk-
dimulai pada semester 1 nya jurnal Konstruksi Dalam
tahun 2010 dan telah Pengerjaan, yaitu:
Halaman | 31
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Dr Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp 500 juta


Kr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta

Akibat dari jurnal tersebut, maka terbentuk double akun di tampilan


Neraca Komparatif yaitu:

Uraian Semester 2 Semester 1


TA 2010 TA 2010
Aset
Peralatan dan Mesin Rp. 1 Milyar Rp. 1 Milyar
Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp. 0,5 Milyar -
Aset Tetap Lainnya Rp. 0,5 Milyar Rp. 0,5 Milyar
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 2 Milyar Rp. 1,5 Milyar

Untuk mengeliminasi akun dengan cara membuat


Aset Tetap Lainnya yang jurnal pembalik di dalam
diakibatkan dari pencatatan Aplikasi SAKPA melalui
Aset Tetap Renovasi di jurnal neraca. Jurnal pem-
semester 1, dilakukan balik tersebut yaitu:
Dr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta
Kr Aset Tetap Renovasi Rp 500 juta

Halaman | 32
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Sehingga tampilan Neraca Komparatifnya menjadi:

Uraian Semester 2 Semester 1


TA 2010 TA 2010
Aset
Peralatan dan Mesin Rp. 1 Milyar Rp. 1 Milyar
Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp. 0,5 Milyar -
Aset Tetap lainnya - Rp. 0,5 Milyar
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 1,5 Milyar Rp. 1,5 Milyar

Apabila pelaksanaan KDP sebagai Transaksi KDP


sudah mencapai 100% dan yaitu Perolehan KDP.
ada serah terima dari pihak Contoh kasus:
ketiga kepada Satker YYY Satker YYY melaksanakan
maka Aset Tetap Renovasi renovasi melalui kontrak
dicatat dalam SIMAK BMN dengan pihak ketiga, nilai
sebagai Transaksi BMN kontrak sejumlah Rp
yaitu Perolehan BMN khu- 1.500.000.000,- dimulai
susnya Penyelesaian Pem- dan telah dilakukan pem-
bangunan. Sehingga pada bayaran pertama sejumlah
akhirnya akun KDP berubah Rp 500.000.000,- di
menjadi Aset Tetap Lainnya semester 2 tahun 2010.
di Neraca.
Pencatatan Aset Tetap
KDP yang dimulai semester Renovasi dilakukan di da-
2 tahun 2010, pencatatan- lam Aplikasi SAKPB
nya di SIMAK BMN sebagai Transaksi KDP ya-
Halaman | 33
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

itu Perolehan KDP sejum- Saat realisasi belanja modal


lah Rp 500.000.000,- dan untuk renovasi Aset Tetap
pembayaran termin beri- bukan milik Satker YYY,
kutnya dicatat sebagai akan terbentuk:
Transaksi KDP yaitu
Pengembangan KDP.

Jurnal pencatatan atas biaya renovasi Rp 500.000.000,- adalah:


Dr Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp 500 juta
Kr Piutang kepada Kas Umum Negara Rp 500 juta

Jurnal Korolari:
Dr Gedung dan Bangunan Sebelum Disesuaikan Rp 500 juta
Kr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta

Akibat jurnal tersebut, maka tampilan Neraca Komparatif adalah:

Uraian Semester 2 Semester 1


TA 2010 TA 2010
Aset
Peralatan dan Mesin Rp. 1 Milyar Rp. 1 Milyar
Gedung dan Bangunan Sebelum Rp. 0,5 Milyar -
Disesuaikan
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 1,5 Milyar Rp. 1 Milyar

Halaman | 34
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Pengiriman data SIMAK- SAKPA mengakibatkan ter-


BMN ke dalam Aplikasi bentuknya jurnal:

Jurnal pembalik atas jurnal korolari adalah:


Dr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta
Kr Gedung dan Bangunan Sebelum Disesuaikan Rp 500 juta

Jurnal pencatatan atas Aset Tetap Renovasi adalah:


Dr Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp 500 juta
Kr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta

Sehingga tampilan tampilan Neraca Komparatifnya menjadi:

Uraian Semester 2 Semester 1


TA 2010 TA 2010
Aset
Peralatan dan Mesin Rp. 1 Milyar Rp. 1 Milyar
Konstrukdi Dalam Pengerjaan Rp. 0,5 Milyar -
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Rp. 1,5 Milyar Rp. 1 Milyar
Tetap

Apabila pelaksanaan KDP dicatat dalam SIMAK BMN


sudah mencapai 100% dan sebagai Transaksi BMN
ada serah terima dari pihak yaitu Perolehan BMN khu-
ketiga kepada Satker YYY susnya Penyelesaian Pem-
maka Aset Tetap Renovasi bangunan. Sehingga pada
Halaman | 35
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

akhirnya akun KDP berubah berpengaruh terhadap Laporan


menjadi Aset Tetap Lainnya Keuangan maka semua ke-
di Neraca. putusan yang diambil harus
terakuntansikan. Bagaimana
Penghapusan Aset Tetap
perlakuan akuntansinya apabila:
Renovasi
terhenti saat pengembalian
Aset Tetap Renovasi tidak Aset Tetap kepada pemiliknya
memiliki ukuran kuantitas (mea- dan dibiarkan terus terbawa
surement unit) yang jelas dan dalam Neraca dari tahun ke
pengukuran yang ada hanya tahun. Saat penghentian dan
dalam ukuran nilai satuan uang pengembalian Aset Tetap
(monetary measurement) berupa kepada pemiliknya dijelaskan
nilai perolehan. secara rinci di dalam CaLK.
Sampai dengan tulisan ini disusun terhenti saat pengembalian
belum ada aturan mengenai aset dan dilakukan serah
penghapusan Aset Tetap terima atas Aset Tetap
Renovasi dari Direktorat Jenderal Renovasi kepada pemilik aset
Kekayaan Negara (DJKN) selaku maka harus dilakukan
Pengelola Barang. Hal ini eliminasi atas Aset Tetap
menyebabkan pertanyaan apa- Lainnya - Aset Tetap Renovasi
kah nilai Aset Tetap Renovasi dari Neraca. Pencatatan
akan terhenti saat pengembalian eliminasi dilakukan ber-
Aset Tetap kepada pemiliknya dasarkan Surat Persetujuan
dan dibiarkan terus terbawa yang ditetapkan oleh DJKN
dalam Neraca dari tahun ke dan bukti serah terima Aset
tahun atau akan terhenti saat Tetap Renovasi.
pengembalian Aset Tetap dan Ilustrasi:
dilakukan serah terima atas Aset Pada akhir tahun 2010 Satker
Tetap Renovasi kepada Pemilik YYY mengembalikan Aset
Aset. Karena pada akhirnya Tetap dan berdasarkan Surat
Halaman | 36
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Persetujuan yang ditetapkan milik Aset, Satker ZZZ. Neraca


oleh DJKN melakukan serah Satker YYY pada saat belum
terima atas Aset Tetap dilakukan serah terima Aset
Renovasi senilai Rp Tetap Renovasi adalah:
500.000.000,- kepada Pe-
Uraian TA 2010 TA 2009
Aset
Peralatan dan Mesin Rp. 1 Milyar Rp. 1 Milyar
Aset Tetap Lainnya Rp. 0,5 Milyar
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 1,5 Milyar Rp. 1 Milyar

Berdasarkan Surat Perse- Lainnya Aset Tetap Ren-


tujuan yang ditetapkan oleh ovasi dari Neraca melalui
DJKN dan bukti serah jurnal neraca di dalam
terima Aset Tetap Renovasi, Aplikasi SAKPA dengan cara
Satker YYY melakukan mencatat:
eliminasi atas Aset Tetap
Jurnal pembalik atas Aset Tetap Renovasi yaitu:
Dr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta
Kr Aset Tetap Renovasi Rp 500 juta

Halaman | 37
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Akibat jurnal eliminasi tersebut, tampilan Neraca Komparatifnya


menjadi:

Uraian TA 2010 TA 2009


Aset
Peralatan dan Mesin Rp. 1 Milyar Rp. 1 Milyar
Aset Tetap Lainnya Rp. 0 Milyar
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 1,0 Milyar Rp. 1 Milyar

Penghapusan/serah terima Renovasi, berdasarkan Surat


atas Aset Tetap Renovasi Persetujuan yang ditetapkan
mengakibatkan berkurang- oleh DJKN dan bukti serah
nya nilai Aset Tetap Lainnya terima Aset Tetap Renovasi
sejumlah Rp 500.000.000,-. sebaiknya melakukan pen-
Penghapusan/serah terima catatan juga di dalam
atas Aset Tetap Renovasi Laporan Keuangan Satker
dijelaskan secara rinci di ZZZ khususnya Neraca.
dalam CaLK semester/tahun
Ilustrasi:
tersebut.
Sebelum dilakukan serah
Sedangkan untuk Satker ZZZ terima Aset Tetap Renovasi,
selaku penerima Aset Tetap Neraca Satker ZZZ tahun
2010 adalah:

Halaman | 38
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Uraian TA 2010 TA 2009


Aset
Tanah Rp. 1 Milyar Rp. 1 Milyar
Peralatan dan Mesin Rp. 1 Milyar Rp. 0,5 Milyar
Gedung dan Bangunan Rp. 1,5 Milyar Rp. 1,5 Milyar
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 3,5 Milyar Rp. 3 Milyar

yaitu Penerimaan Aset dari


Setelah adanya Surat Per-
Pengembangan Aset Reno-
setujuan yang ditetapkan
vasi, kemudian dilakukan
oleh DJKN dan bukti serah
pengiriman data SIMAK-
terima Aset Tetap Renovasi,
BMN ke dalam Aplikasi
Satker ZZZ mencatat pene-
SAKPA.
rimaan Aset Tetap Reno-
vasi sebagai penambah Data SIMAK BMN langsung
nilai/pengembangan atas membentuk jurnal penam-
nilai gedung kantor yang bah nilai atas Gedung
dimilikinya. Kantor Satker ZZZ, yaitu:
Pencatatan dilakukan di
dalam Aplikasi SAKPB
melalui Transaksi BMN

Dr Gedung dan Bangunan Rp 500 juta


Kr Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 500 juta

Halaman | 39
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Akibat dari jurnal tersebut, tampilan Neraca Komparatifnya menjadi:

Uraian TA 2010 TA 2009


Aset
Tanah Rp. 1 Milyar Rp. 1 Milyar
Peralatan dan Mesin Rp. 1 Milyar Rp. 0,5 Milyar
Gedung dan Bangunan Rp. 2 Milyar Rp. 1,5 Milyar
Kewajiban
Ekuitas Dana
EDI-Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp. 4 Milyar Rp. 3 Milyar

Perubahan nilai Gedung dan Bangunan di dalam Neraca dijelaskan secara


rinci di dalam CaLK semester/tahunan.
Kesimpulan: jelas dan rinci di dalam
1. Aset Tetap Renovasi di Catatan atas Laporan
dalam Neraca diklasifi- Keuangan.
kasikan sebagai akun Aset 3. Perlu peraturan/regulasi
Tetap Lainnya; yang jelas terhadap tindak
2. Mutasi nilai, pemilik, dan lanjut dan manajerial Aset
periode Aset Tetap Reno- Tetap Renovasi. (Silvy
vasi diungkapkan secara Daniarti – Dit. APK -DJPBN)

Halaman | 40
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Daftar Pustaka:

a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 24 tahun


2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
c. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 01/KM.12/2001 tentang
Pedoman Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan Negara Dalam Sistem
Akuntansi Pemerintah;
d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, Dan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang
Penatausahaan Barang Milik Negara;
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah;
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 129/PMK.06/2010 tentang
Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik negara;
h. Buletin Teknis Nomor 04 Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
(KSAP) tentang Penyajian Dan Pengungkapan Belanja Pemerintah.

Halaman | 41
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

PENGERTIAN REHABILITASI, RENOVASI DAN


RESTORASI DALAM KAPITALISASI ASET TETAP
engeluaran yang dilakukan dalam rangka pemeliharaan aset tetap
P setelah perolehan kerap ditemukan. Pengeluaran tersebut dapat
dikategorikan kedalam tiga kelompok besar yaitu:

1. Rehabilitasi dianggap sebagai pengeluaran bi-


Rehabilitasi adalah perbaikan asa yang tidak dikapitalisasi.
aset tetap yang rusak sebagian Kapitalisasi adalah penentuan ni-
dengan tanpa meningkatkan lai pembukuan terhadap semua
kualitas dan atau kapasitas pengeluaran untuk memperoleh
dengan maksud dapat di- aset tetap hingga siap pakai,
gunakan sesuai dengan kon- untuk meningkatkan kapasitas/
disi semula. efisiensi, dan atau memperpan-
2. Renovasi jang umur teknisnya dalam rang-
Renovasi adalah perbaikan ka menambah nilai-nilai aset
aset tetap yang rusak atau tersebut.
mengganti yang baik dengan Dari uraian singkat tersebut di
maksud meningkatkan kuali- atas, maka belanja pemeliharaan
tas atau kapasitas. yang dikeluarkan setelah per-
3. Restorasi olehan aset tetap yang menam-
Restorasi adalah perbaikan bah dan memperpanjang masa
aset tetap yang rusak dengan manfaat dan atau kemungkinan
tetap mempertahankan arsi- besar memberi manfaat ekono-
tekturnya. mik di masa yang akan datang
Pengeluaran yang dilakukan ter- dalam bentuk kapasitas, mutu
produksi, atau peningkatan stan-
sebut dapat dikapitalisasi sebagai
dar kinerja harus dikelompokkan
penambah nilai aset atau dapat
kedalam belanja modal dan dika-
Halaman | 42
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

pitalisasi sebagai penambah nilai Terkait dengan kriteria


aset tetap dalam laporan ke- tersebut, maka dapat dije-
uangan. laskan lebih lanjut bahwa:
1) Pertambahan masa
Perlakuan Akuntansi dan Pela- manfaat adalah ber-
poran tambahnya umur eko-
Pengeluaran setelah perolehan nomis yang diharap-
aset tetap dalam akuntansi dapat kan dari aset tetap
dikategorikan dalam dua kelom- yang sudah ada. Mi-
pok yaitu: salnya sebuah gedung
a. Pengeluaran yang dapat dika- semula diperkirakan
pitaliasasi. mempunyai umur
Di samping belanja modal un- ekonomis 10 tahun.
tuk perolehan aset tetap dan Pada tahun ke-7 pe-
aset lainnya, pengeluaran- merintah melaku-kan
pengeluaran sesudah per- renovasi dengan ha-
olehan aset tetap atau aset rapan gedung terse-
lainnya dapat juga dikapi- but masih dapat di-
talisasi sebagai penambah ni- gunakan 8 tahun lagi.
lai aset. Pengeluaran tersebut Dengan adanya reno-
dapat dikategorikan sebagai vasi tersebut maka
Belanja Modal yang menam- umur gedung ber-
bah nilai aset jika memenuhi ubah dari 10 tahun
persyaratan sebagai berikut: menjadi 15 tahun.
a) Pengeluaran tersebut me- 2) Peningkatan kapasitas
nyebabkan bertambahnya adalah bertambahnya
masa manfaat, kapasitas, kapasitas atau ke-
kualitas dan volume aset mampuan aset tetap
yang telah dimiliki. yang sudah ada. Mi-

Halaman | 43
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

salnya, sebuah gene- Nilai Satuan Minimum Ka-


rator listrik yang pitalisasi Aset Tetap ada-
mempunyai output lah pengeluaran untuk
200 KW dilakukan pengadaan baru dan pe-
renovasi sehingga ka- nambahan nilai aset tetap
pasitasnya meningkat dari hasil pengembangan,
menjadi 300 KW. reklasifikasi, renovasi, dan
restorasi. Nilai Satuan Mi-
3) Peningkatan kualitas
nimum Kapitalisasi Aset
aset adalah bertam-
Tetap meliputi:
bahnya kualitas dari
aset tetap yang sudah  pengeluaran untuk
ada. Misalnya, jalan per satuan peralatan
yang masih berupa dan mesin, dan alat
tanah ditingkatkan o- olah raga yang sama
leh pemerintah men- dengan atau lebih dari
jadi jalan aspal. Rp300.000 (tiga ratus
ribu rupiah); dan;
4) Pertambahan volume
 pengeluaran untuk ge-
aset adalah bertam-
dung dan bangunan
bahnya jumlah atau
yang sama dengan
satuan ukuran aset
atau lebih dari Rp
yang sudah ada, mi-
10.000.000 (sepuluh
salnya penambahan
juta rupiah).
luas bangunan suatu
gedung dari 400 m2 Nilai Satuan Minimum Ka-
menjadi 500 m2. pitalisasi Aset Tetap dike-
cualikan terhadap penge-
b) Pengeluaran tersebut me-
luaran untuk tanah, jalan/
menuhi batasan minimal
irigasi/jaringan, dan aset
nilai kapitalisasi aset tetap/
tetap lainnya berupa ko-
aset lainnya.
Halaman | 44
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

leksi perpustakaan dan dapat dikapitalisasi dan


barang bercorak kese- memenuhi batasan nilai
nian. minimum dicatat dan
dilaporkan sebagai pe-
b. Pengeluaran yang tidak dapat
nambah nilai aset tetap,
dikapitalisasi.
serta dianggarkan dalam
Pengeluaran yang dimaksud-
Belanja Modal. Selan-
kan untuk mempertahankan
jutnya terhadap penam-
aset tetap atau aset lainnya
bahan tersebut dilaporkan
yang sudah ada ke dalam
dalam Laporan Keuangan
kondisi normal tanpa mem-
dan Laporan Barang Milik
perhatikan besar kecilnya
Negara.
jumlah belanja. Belanja Pe-
meliharaan meliputi antara 2. Pengeluaran dengan tuju-
lain pemeliharaan tanah, an Rehabilitasi aset tetap
pemeliharaan gedung dan tidak dikapitalisasi sebagai
bangunan kantor, rumah penambah nilai aset tetap,
dinas, kendaraan bermotor serta tidak dianggarkan
dinas, perbaikan peralatan dalam Belanja Modal dan
dan sarana gedung, jalan, dalam Laporan Barang
jaringan irigasi, peralatan Milik Negara.
mesin, dan lain-lain sarana
yang berhubungan dengan 3. Pengeluaran dalam rangka
penyelenggaraan renovasi dan restorasi se-
pemerintahan. panjang meliputi biaya
yang dikeluarkan untuk
Selanjutnya berdasarkan urain meningkatkan kualitas dan
diatas, dapat ditarik kesimpulan atau kapasitas, dan me-
bahwa: menuhi batasan nilai
1. Pengeluaran setelah per- minimum dicatat dan dila-
olehan aset tetap yang porkan sebagai penam-
Halaman | 45
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

bahan nilai aset tetap, dalam Laporan Keuangan


serta dianggarkan dalam dan Laporan Barang Milik
Belanja Modal. Selanjut- Negara. (Syaiful - Dit. APK
nya terhadap penamba- -DJPBN)
han tersebut dilaporkan

Halaman | 46
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

KLINIK AKUNTANSI
PEMERINTAH PUSAT

1. Pertanyaan gaji, apabila pengembalian


Terdapat pegawai yang dilakukan pada tahun berja-
dipindahkan dari Kandepag lan digunakan akun belanja
ke Pemda. Selanjutnya dike-
yang bersangkutan. Sementa-
tahui pegawai tersebut men-
dapat pembayaran gaji di 2 ra apabila pengembalian dila-
intansi yang bersangkutan kukan pada tahun berikutnya,
(Kandepag dan Pemda). Un- dipergunakan akun 423911
tuk mengembalikan belanja (Penerimaan Kembali Belanja
gaji tersebut, harus meng- Pegawai Pusat TAYL) sejum-
gunakan akun apa? Dan apa- lah nilai bersih.
kah perlu menggunakan akun
Sebagai contoh:
pengembalian secara rinci?
Kemudian, jumlah yang dise- Pegawai A pada bulan
tor mungkin akan berlebih Januari 2010 menerima pem-
karena terdapat potongan. bayaran gaji dari Kandepag
Jawaban: dan Pemda dengan rincian
Untuk pengembalian belanja gaji sebagai berikut:

Penghasilan
Penghasilan kotor Potongan
bersih
Akun Uraian Rp Akun Uraian Rp
511111 Gaji pokok 1.561.600 811111 PFK 10% 178.022
511121 Tunj. istri 156.160 811911 Taperum 7.000
511122 Tunj. anak 62.464
511151 Tunj. umum 180.000
511126 Tunj. beras 198.000
511119 Pembulatan 98
Jumlah kotor 2.158.322 Jumlah potongan 185.022 1.973.300

Halaman | 47
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

Apabila pengembalian belan- oleh Bendahara dengan men-


ja gaji dilakukan pada bulan cantumkan NPWP dan seto-
Maret 2010, maka disetor ran per akun sebagai berikut:
menggunakan formulir SSPB
Jumlah setoran bersih
Jumlah setoran per akun Dikurangi
per akun
Akun Uraian Rp Rp Rp
511111 Gaji pokok 1.561.600 163.160 1.398.440
511121 Tunj. istri 156.160 15.616 140.544
511122 Tunj. anak 62.464 6.246 56.218
511151 Tunj. umum 180.000 - 180.000
511126 Tunj. beras 198.000 - 198.000
511119 Pembulatan 98 - 98
Jumlah 2.158.322 185.022 1.973.300

Tetapi bila pengembalian persediaan yang dibeli 2-3


belanja dilakukan pada bulan tahun yang lalu yang harga
Januari 2011, maka disetor perolehannya tidak dapat
menggunakan formulir SSBP diketahui karena dokumen
oleh Bendahara dengan faktur tidak ditemukan se-
mencantumkan NPWP dan dangkan kondisi persediaan
kode akun 423911. masih bagus dan jumlahnya
banyak? Adapun sampai saat
2. Pertanyaan
ini tidak ada pembelian lagi
Berdasarkan Perdirjen Perben-
atas barang persediaan ter-
daharaan Nomor PER-40/PB/
sebut.
2006, terdapat tiga metode
pengukuran persediaan, yaitu Jawaban:
harga perolehan, harga stan- Persediaan adalah aset lancar
dar, dan harga wajar. Bagai- dalam bentuk barang atau
mana pengukuran dan penya- perlengkapan yang dimaksud-
jian terhadap barang-barang kan untuk mendukung kegiat-
Halaman | 48
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

an operasional pemerintah, persediaan dimaksud disaji-


untuk dijual dan/atau dise- kan di neraca sebesar nilai
rahkan dalam rangka pelaya- wajarnya. Kejadian ini harus
nan kepada masyarakat. Per- diungkapkan secara memadai
sediaan mencakup barang di Catatan atas Laporan Ke-
atau perlengkapan yang dibeli uangan (CaLK).
dan disimpan untuk diguna- 3. Pertanyaan
kan, misalnya barang habis Terdapat perolehan aset iri-
pakai seperti alat tulis kantor, gasi dan jaringan yang direali-
barang tak habis pakai seperti sasikan dengan akun 533111
komponen peralatan dan pi- (belanja modal gedung dan
pa, dan barang bekas pakai bangunan). Selanjutnya pada
seperti kom-ponen bekas. saat dicatat dalam aplikasi
Persediaan disajikan sebesar: SIMAK-BMN, diinput sebagai
 biaya perolehan apabila aset irigasi dan jaringan.
diperoleh dengan pem- Apakah hal ini diperboleh-
belian; kan? Terima kasih.
 biaya standar apabila di-
peroleh dengan mem- Jawaban:
produksi sendiri; Pencairan dalam rangka peng-
adaan aset seharusnya mengi-
 nilai wajar apabila diper-
kuti anggaran yang telah dia-
oleh dengan cara lainnya
lokasikan pada DIPA. Apabila
seperti donasi/rampasan.
pagu anggaran yang tersedia
Dalam hal harga perolehan adalah pagu belanja modal
persediaan tidak dapat di- gedung dan bangunan maka
ketahui karena dokumen fak- semestinya perolehan aset
tur tidak ditemukan, semen- adalah gedung dan bangun-
tara tidak pernah lagi dilaku- an. Dalam hal hendak mela-
kan pembelian untuk jenis kukan pengadaan selain ge-
persediaan tersebut, maka
Halaman | 49
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

dung dan bangunan, maka ringan dimaksud diperoleh


prosedur yang seharusnya di- dari belanja modal gedung
tempuh adalah melakukan dan bangunan (533111).
revisi atas DIPA dimaksud. 4. Pertanyaan
Terhadap kasus di atas, Berdasarkan Peraturan Men-
seharusnya tidak boleh ter- teri Keuangan (PMK) Nomor
ulang kembali di masa yang 73/PMK.05/2008 pasal 3
akan datang karena akan ayat (16), pembukuan ben-
menjadi objek temuan BPK dahara dapat dilakukan de-
sebagaimana telah terjadi pa- ngan tulis tangan atau kom-
da tahun 2009 dan meru- puter. PMK yang sama pada
pakan salah satu pengecualian pasal 23 ayat (1) menye-
dalam pemberian opini WDP butkan bahwa ketentuan le-
terhadap LKPP, yaitu ”penge- bih lanjut akan diatur dalam
lompokan jenis belanja pada Perdirjen Perbendaharaan, se-
saat penganggaran tidak se- mentara pasal 23 ayat (2)
suai dengan kegiatan yang di- menyebutkan bahwa selama
lakukan”. pengaturan pada ayat (1)
Namun demikian, berdasar- tersebut belum ditetapkan,
kan Prinsip Substansi Meng- tata cara pembukuan ben-
ungguli Bentuk Formal (Sub- dahara dilaksanakan dengan
tance over form) perolehan berpedoman pada Ketentuan
aset irigasi dan jaringan ter- Menteri Keuangan (KMK)
sebut harus disajikan sebagai Nomor Kep-332/M/V/9/
aset irigasi dan jaringan. Se- 1968. Pertanyaan saya:
lanjutnya, dalam Catatan atas Sebagai seorang bendahara,
Laporan Keuangan (CaLK) di- pembukuan seperti bagai-
ungkapkan adanya kesalahan mana yang harus saya lak-
penganggaran, dimana per- sanakan? Apakah: a. Dengan
olehan aset irigasi dan ja- tulis tangan/manual (sesuai
Halaman | 50
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

KMK Nomor Kep-332/M/V/ relatif sedikit/kecil. Selan-


9/1968, atau b. Dengan jutnya bagi bendahara
komputer (sudah diperboleh- yang telah memiliki kom-
kan oleh PMK Nomor puter, juga diperbolehkan
73/PMK.05/2008), atau c. untuk tetap memperguna-
Dengan manual dan kompu- kan tulis tangan;
ter? Metode mana yang lebih 2. Bagi bendahara atau sa-
sahih dan sesuai dengan per- tuan kerja yang memiliki
aturan perundang-undangan ? volume dan beban kerja
Terima kasih. yang besar serta mem-
Jawaban: punyai kompleksitas ke-
Berdasarkan PMK No 73/ giatan yang banyak, pem-
PMK.05/2008 pasal 3 ayat bukuan dengan memper-
(16) dan aturan pelaksanaan- gunakan komputer akan
nya (Peraturan Direktur Jen- meringankan beban kerja
deral Perbendaharaan No. bendahara.
PER-47/PB/2009 tentang Pe- Selain mengadakan pem-
tunjuk Pelaksanaan Penata- bukuan, bendahara juga
usahaan dan Penyusunan La- diwajibkan membuat La-
poran Pertanggungjawaban poran Pertanggungjawab-
Bendahara Kementerian Ne- an (LPJ) bendahara kepa-
gara/Lembaga/Kantor/Satuan da KPPN setempat, yang
Kerja), pembukuan bendaha- apabila dilakukan dengan
ra dapat dilakukan dengan: menggunakan komputer
akan lebih cepat dan
1. Tulis tangan bagi ben-
akurat.
dahara atau satuan kerja
Dalam hal memperguna-
yang belum memiliki
kan komputer, bendahara
komputer serta yang volu-
wajib:
me dan beban kerjanya

Halaman | 51
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

a. Mencetak Buku Kas tergantung dari banyak tidak-


Umum (BKU) dan nya Pejabat Pembuat Komit-
buku-buku pembantu men dalam satu Kuasa Peng-
lainnya sekurang-ku- guna Anggaran (Satker). Real-
rangnya satu kali da- isasi dari masing-masing PPK
lam satu bulan; disampaikan kepada operator
b. Menatausahakan hasil SIMAK-BMN dan SAK untuk
cetakan Buku Kas U- selanjutnya dipro-ses menjadi
mum dan buku-buku Laporan Barang Milik Negara
pembantu bulanan dan Neraca.
yang telah ditanda- 6. Pertanyaan
tangani bendahara dan Untuk setoran pada bank
diketahui Kuasa Peng- persepsi yaitu Jasa Giro Re-
guna Anggaran. kening dengan akun 423221,
5. Pertanyaan masuk ke dalam Bagian
Mohon penjelasan bagaimana Anggaran (BA) dan Eselon I
pelaporan aset bagi satuan apa? apakah kepada Benda-
kerja (satker) kami yang pada hara Umum Negara? Terima
tahun lalu merupakan satu kasih.
satker dan sekarang (pada Jawaban:
tahun ini) terdiri dari 4 Saat ini Jasa Giro Rekening
Pejabat Pembuat Komitmen dapat dibedakan menjadi Jasa
(PPK), agar pelaporan Giro Rekening akun 423221
SIMAK-BMN kami dapat ber- dan akun 423253.
jalan dengan baik
1. Apabila rekening satuan
Jawaban: kerja tersebut belum me-
Pelaporan keuangan yang ngikuti mekanisme Trea-
terdiri dari Laporan Realisasi sury Notional Polling
Anggaran dan Neraca tidak (TNP) maka jasa giro
Halaman | 52
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

tersebut disetor sebagai SKPD) melakukan penca-


PNBP dengan mengguna- tatan/penjurnalan transaksi/
kan akun 423221 dengan bukti pada Satuan Kerja
kode BA dan kode satuan Perangkat Daerah (SKPD)? 2.
kerja dari Kementerian Apakah Surat Perintah Pen-
Negara/Lembaga yang cairan Dana (SP2D) GU/TU
bersangkutan. Nihil yang diterima oleh
SKPD dijurnal? Dan apa kon-
2. Apabila rekening satuan
sekuensi bila suatu buk-
kerja tersebut sudah me-
ti/transaksi tidak dicatat atau
ngikuti mekanisme Trea-
direkam pada aplikasi?
sury Notional Polling
(TNP) maka jasa giro Jawaban:
tersebut langsung di- 1. Jurnal adalah catatan sis-
transfer ke rekening Kas tematis dan kronologis
Umum Negara (KUN) dan dari transaksi-transaksi ke-
dibukukan sebagai PNBP uangan dengan menye-
dengan akun 423253 butkan akun yang akan
dengan kode BA 999.99 didebet dan dikredit, jum-
dan kode satuan kerja lah/nilai transaksi, dan
BUN, yaitu Kode KPPN keterangan ringkas. De-
sebagai Kuasa BUN dari ngan demikian, jurnal
wilayah dimana satuan harus dilakukan:
kerja bersangkutan ber- (a) pada saat terjadinya
ada. transaksi/kejadian sesu-
7. Pertanyaan ai bukti/dokumen serta
Berikut pertanyaan yang ingin prinsip-prinsip akun-
kami sampaikan: 1. Kapan tansi yang telah dite-
Pejabat Akuntansi dan Pe- tapkan di dalam Stan-
laporan Keuangan (staf PPK- dar Akuntansi Pe-

Halaman | 53
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

merintahan (SAP), ya- berdasarkan Surat


itu: Ketetapan Pajak
 Pendapatan dan pe- (SKP) yang diter-
nerimaan pembiaya- bitkan, piutang Tun-
an dijurnal pada sa- tutan Ganti Rugi
at disetorkan ke re- (TGR) dijurnal ber-
kening kas umum dasarkan Surat Ke-
daerah berdasarkan terangan Tanggung
dokumen Surat Tan- Jawab Mutlak
da Setor (STS) yang (SKTJM), aset tetap
telah divalidasi oleh dicatat berdasarkan
bank atau nota kre- Berita Acara Serah
dit bank (basis kas). Terima (BAST), dan
 Belanja dan penge- lain-lain. Selain itu
luaran pembiayaan terdapat saat pen-
dijurnal pada saat jurnalan yang di-
dibayar oleh reke- atur secara khusus
ning kas umum da- didalam SAP seperti
erah berdasarkan persediaan yang di-
Surat Perintah Pen- jurnal bukan ber-
cairan Dana (SP2D) dasarkan bukti per-
yang diterbitkan o- olehan maupun
leh Bendahara U- bukti pemakaian,
mum Daerah (basis melainkan berdasar-
kas). kan hasil opname
 Aset, kewajiban, fisik pada tanggal
dan ekuitas dicatat pelaporan dikalikan
menurut basis a- harga perolehan ter-
krual. Misalnya: piu- akhir.
tang pajak dicatat
Halaman | 54
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

(b) pada saat yang lazim posting (jurnal) ini akan


diterapkan dalam sis- menghasilkan buku besar
tem akuntansi, seperti: untuk kemudian digu-
 Jurnal penyesuaian nakan sebagai dasar pe-
dilakukan pada nyusunan Laporan Ke-
tanggal pelaporan. uangan.
 Jurnal penutup di-
2. SP2D GU Nihil harus
lakukan pada akhir dijurnal, karena bila tidak
periode pelaporan dijurnal akan menyebab-
setelah Laporan Re- kan:
alisasi Anggaran di-  Posisi Kas di Benda-
susun. hara Pengeluaran da-
 Jurnal balik dila-
lam neraca menjadi
kukan setiap awal overstated (disajikan
tahun berikutnya melebihi jumlah sebe-
(bersifat optional). narnya), yang seharus-
Saat ini pemerintah dalam nya mungkin sudah
melakukan proses akun- NIHIL atau setidaknya
tansi telah menggunakan berkurang sejumlah U-
aplikasi yang dikenal de- ang Persediaan yang
ngan nama Sistem Akun- telah dipotong oleh
tansi Instansi (SAI). Sistem Bendahara Umum Da-
ini menghendaki semua erah (BUD).
transaksi keuangan (doku-  Realisasi Belanja di
men pengeluaran maupun dalam LRA menjadi
penerimaan) diinput ber- understated (disajikan
dasarkan tanggal tran- kurang dari jumlah
saksi/dokumennya dan se- serharusnya).
lanjutnya dilakukan pro-
ses posting (jurnal). Proses
Halaman | 55
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

3. Jika suatu bukti/transaksi menjelaskan bahwa nilai yang


tidak dicatat dalam jurnal dapat dikapitalisasi adalah
(diinput dalam sistem), nilai diatas Rp10 juta. Namun
maka laporan keuangan bagaimana memberi penje-
tidak dapat dihasilkan lasan di Neraca karena yang
sehingga pada saat mela- bisa dikapitalisasi hanya se-
kukan rekonsiliasi dengan besar Rp33.810.475? Atau
KPPN terkait akan ditemu- dengan kata lain, terdapat
kan perbedaan antara da- nilai pada neraca yang masih
ta KPPN dan data Satker. belum disesuaikan sebesar
Rp15.089.525. Mohon pen-
8. Pertanyaan
jelasan dan terima kasih.
Kami mempunyai belanja
modal dengan akun 5331 Jawaban:
senilai Rp48.900.000 untuk Perlu diperjelas pengertian
rehabilitasi rumah dinas. dari Rehabilitasi Rumah Di-
Rehabilitasi dilakukan untuk 4 nas, apakah yang dimaksud
rumah dinas dengan nilai ma- dengan Rehabilitasi disini ada-
sing-masing: Rp22.492.989, lah memperbaiki rumah dinas
Rp11.317.486, Rp8.320.539, yang rusak tanpa ada-nya
dan Rp6.768.986. Pada Ne- penambahan kualitas dan/
raca muncul perkiraan Ba- atau kapasitas dengan maksud
ngunan Gedung Sebelum bisa digunakan sesuai dengan
Disesuaikan senilai Rp kondisi semula (pengertian
48.900.000. Namun pada Rehabilitasi sesuai KMK
saat diinput dalam SIMAK- No.01 tahun 2001), atau
BMN, hanya masuk nilai mungkin secara substansi
untuk 2 rumah dinas (yaitu ternyata Rehabilitasi disini
Rp22.492.989 dan Rp adalah sebenarnya renovasi
11.317.486). KMK Nomor yaitu perbaikan yang meng-
01/2001 tentang Kapitalisasi akibatkan adanya penam-
Halaman | 56
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

bahan kualitas dan atau unan adalah Rp 10.000.000,-


kapasitas. Menurut PP No. 24 sehingga untuk rehabilitasi
tahun 2005 tentang Standar walaupun me-nambah nilai
Akuntansi Pemerintah, penge- manfaat atau umur tapi ni-
luaran yang muncul setelah lainya di bawah Rp.
perolehan awal suatu aset 10.000.000,- dianggap biaya
tetap yang memperpanjang pemeliharaan dan tidak me-
masa manfaat atau yang nambah nilai aset tersebut
kemungkinan besar memberi (rumah dinas). Sedangkan
manfaat ekonomik di masa permasalahan masih ada akun
yang akan datang dalam gedung dan bangunan sebe-
bentuk kapasitas, mutu pro- lum disesuaikan pada neraca
duksi, atau peningkatan bisa dihapus dengan meka-
standar kinerja, harus ditam- nisme jurnal neraca. Kasus ini
bahkan pada nilai tercatat harus diungkap dalam Cata-
aset yang bersangkutan. tan atas Laporan Keuangan
Setelah bisa diketahui maksud dan bisa menjadi masukan
dari rehabilitasi rumah dinas pada saat penyusunan ang-
secara substansi apakah me- garan tahun berikutnya
nambah manfaat atau tidak, 9. Pertanyaan
maka apabila rehabilitasi Mengapa nama Kas di Ben-
tersebut masuk dalam ka- dahara Pengeluaran pada SAK
tegori menambah manfaat versi 2008 diubah menjadi
maka semua biaya yang di- rekening Kas di KPPN pada
keluarkan untuk mereha- SAK versi 2009, manakah
bilitasi rumah dinas akan me- yang benar? Mengapa pada
nambah nilai rumah dinas Neraca SAU, aset sebelum
tersebut. Terkait dengan nilai disesuaikan masih ada? Apa-
minimal kapitalisasi untuk bila terdapat kelebihan seto-
renovasi gedung dan bang- ran UP tahun yang lalu,
Halaman | 57
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

menurut Perdirjen PBN No- yang berasal dari Belanja


mor PER-08/2009 dibeban- Modal. Pada saat rekon-
kan pada akun 825114. siliasi, KPPN akan memban-
Bagaimana mekanisme pen- dingkan akun Aset Sebelum
cairannya? Apakah merujuk Disesuaikan menurut Nera-
pada Perdirjen PBN Nomor ca SAU dengan penam-
PER-65/2007 tentang Pe- bahan aset tetap satker
ngembalian Pendapatan? yang berasal dari realisasi
Belanja Modal.
Jawaban:
1. Akun Kas di KPPN hanya 3.Berdasarkan Peraturan Di-
ditemukan pada aplikasi rektorat Jenderal Perben-
SiAP yang digunakan pada daharaan Nomor PER-
Kuasa BUN KPPN. Aplikasi 61/PB/2009 tentang Penye-
SAKPA baik versi 2008 lesaian Kelebihan Pengem-
maupun versi 2009, tidak balian Uang Persediaan
akan pernah menyajikan (UP) dinyatakan bahwa
akun Kas di KPPN. Akun penyelesaian atas kelebihan
Kas yang terdapat pada pengembalian Uang Perse-
aplikasi SAKPA adalah akun diaan (UP) meliputi pe-
Kas Bendahara Penge- ngembalian kelebihan se-
luaran, Kas Bendahara Pe- toran Uang Persediaan (UP)
nerimaan, Setara Kas dan kepada Bendahara Penge-
Kas Lainnya. luaran dan Reklasifikasi. Se-
lanjutnya tata cara pem-
2.Penyajian Aset Sebelum
bayaran pengembalian me-
Disesuaikan pada neraca
ngacu pada BAB III pasal 5
SAU berfungsi untuk me-
s.d. 9
ngontrol pertambahan aset
tetap pada Satker (Kemen-
terian Negara/Lembaga)

Halaman | 58
Panduan Teknis Akuntansi Pemerintah Pusat Edisi 7 2010

10. Pertanyaan mengembalikan kepada


Pada DIPA Tahun 2009 kondisi semula tidak boleh
terdapat alokasi dana dianggarkan sebagai belan-
Perbaikan Prasarana Ling- ja modal, namun harus
kungan yaitu pemeliharaan dianggarkan sebagai belan-
Sanitasi Rumah Dinas dengan ja barang. Pola pengang-
akun 536111. Apakah nanti- garan seperti kasus di atas
nya akun ini akan menambah di masa yang akan datang
aset di neraca? Terima kasih. tidak boleh lagi dilaksana-
kan karena akan menjadi
Jawaban:
objek temuan BPK sebagai-
1. Sesuai dengan PSAP 07,
mana telah terjadi pada
pengeluaran setelah per-
tahun 2009 dan meru-
olehan awal suatu aset
pakan salah satu penge-
tetap yang memperpanjang
cualian dalam pemberian
masa manfaat ekonomi
opini WDP terhadap LKPP,
atau yang kemungkinan
yaitu ”pengelompokan je-
besar memberi manfaat
nis belanja pada saat
ekonomi di masa yang
penganggaran tidak sesuai
akan datang dalam bentuk
dengan kegiatan yang di-
kapasitas, mutu produksi,
lakukan”.
atau peningkatan standar
kinerja, harus ditambahkan Dalam hal belanja 536111
pada nilai yang tercatat tersebut tidak mengha-
pada aset yang bersang- silkan aset, maka harus
kutan. Pengeluaran atas hal diungkapkan dalam CaLK.
tersebut dianggarkan pada (Mega M, Budi H dan
akun belanja modal. Basuki R, Dit. APK)
2.Pengeluaran yang bertujuan
untuk pemeliharaan untuk

Halaman | 59

Anda mungkin juga menyukai