Anda di halaman 1dari 3

v

.
HOME
ART and DESIGN
WISATA BUDAYA
AKTIFITAS
POTRET DIRI...
APRESIASI SENI
"X" FILE
KHUSUS DEWASA

Kamis, 14 Oktober 2010

KREATIFITAS SENI RUPA


Proses kreatif berada di dalam benak, pada awalnya banyak melibatkan intuisi dan
bawah sadar, imajinasi, dan emosi, selanjutnya melibatkan logika dan tindakan untuk
solusi dan realisasinya. Hal ini sesuai dengan temuan para ahli neuropsikologi, bahwa
kemampuan intusi, kreativitas dan emosi yang berada pada hemisphere otak sebelah
kanan berinteraksi dengan kemampuan logika, analitis, yang berada pada
belahan hemisphere otak sebelah kiri. Oleh karena itu kemampuan kreatif tidak dapat
berdiri sendiri tanpa melibatkan kemampuan logika analitis dan tindakan nyata untuk
merealisasikannya. Dari temuan para ahli neuropsikologi setiap orang memiliki
kapasitas kreatif hanya kadarnya yang berbeda oleh, karenanya dapat dikembangkan
atau dimaksimalkan melalui berbagai cara, salah satunya adalah melalui latihan yang
terstruktur. Biasanya gagasan kreatif muncul secara intuitif berupa gambaran sepintas
yang belum jelas, kemudian dihubungkan dengan persepsi sadar, sejak itu gagasan
bukan lagi bersifat intuitif tetapi sudah merupakan pengalaman alam sadar. Untuk
mendapatkan gagasan kreatif perlu aktif, tidak ada gagasan muncul tanpa suatu upaya.
Kreativitas adalah sesuatu yang bergerak, apabila tidak beranjak dari satu kondisi
yang itu-itu saja maka perlu upaya ke luar dari belenggunya untuk menuju ke alam
kreatif yang luas dan tak terbatas. Upaya kreatif adalah menyenangkan, karena adanya
gagasan-gagasan segar sehingga suatu kondisi yang mandeg akan mengalir, inilah
yang menyebabkan peradaban manusia tidak statis. Benak manusia selalu bergerak,
energi yang menggerakkannya akan lebih bermanfaat jika dapat digunakan untuk
memikirkan hal-hal yang sifatnya kreatif berguna bagi perkembangan kebudayaan dan
peradaban manusia.
Frank E. William dalam Bob Eberly, membedakan proses kreatif yang dapat mendukung
ekspresi kreatif menjadi dua yaitu Cognitive Processes dan Affective Processes.
Cognitive Processes terdiri dari fluensi yaitu keluwesan dalam berpikir dengan
menghasilkan gagasan dalam jumlah yang banyak dalam waktu singkat; fleksible yakni
kemampuan menyesuaikan pikiran dan memberi gagasan alternatif dan pandangan
yang berbeda; orisinilaitas dapat menghasilkan gagasan yang lain dan unik serta
memberi respon yang cerdas, tidak biasa, dan baru elaborasi yakni kemampuan untuk
memperkaya, menghaluskan ide yang masih sederhana detai menjadi lengkap dan
elegan. Untuk Affective Processes terdiri dari curiosity yaitu rasa ingin tahu yang
besar; bersedia mengambil resiko ditandai dengan perasaan bebas untuk menerka dan
tidak takut salah, berspekulasi, avonturir; suka menghadapi hal-hal yang rumit dan
menyusunnya untuk menjadi teratur dan senang menghadapi tantangan; intuisi yaitu
berpikir cepat dan mencerna gagasan atau informasi secara mandiri.
Diposkan oleh Art Family di 21.12
Pengertian Budaya Lokal
Pengertian budaya lokal dapat dirumuskan sebagai bentuk dari nilai-nilai lokal yang terwujud
dari hasil pemikiran serta perilaku masyarakat tersebut yang terbentuk secara alami seiring
dengan berjalannya waktu. Pada umumnya, ia dapat berwujud sebagai hasil seni, tradisi,
hukum adat, ataupun pola pikir. Oleh karena luas wilayah indonesia yang begitu luas serta
memiliki bentuk masyarakat yang benar-benar bervariasi maka terdapat beragam khazanah
kekayaan lokal yang tercantum sebagai kebudayaan lokal.

Macam-Macam Budaya Lokal


Budaya Lokal memiliki beragam dan tiap-tiap bentuk tersebut berbeda-beda tergantung dari
daerah tersebut, seperti halnya yang telah disebutkan ia dapat berupa seni kebudayaan, seni
rupa, seni tulis, tarian adat, hukum adat, pemikiran, maupun hal-hal lainnya yang menyangkut
kebudayaan tertentu. Ia dapat berupa hasil tangan masyarakat pada zaman dahulu. Candi-
candi, prasasti, maupun, serat-serat merupakan salah satu contoh hasil tangan peradaban
masa lalu yang menunjukkan sejarah masa lalu.

Tradisi budaya lokal menceritakan tentang bagaimana masyarakat tersebut hidup, bergerak,
dan menjalankan adat-adat atau nilai-nilai yang mereka anut dan junjung tinggi. Ia mampu
menggambarkan secuil kehidupan lain melalui kegiatan tersebut. Contoh lainnya adalah
tradisi yang dilakukan secara aksi seperti tradisi ngaben yang ada di Bali. Tradisi ini merupakan
sebuah perayaan upacara pemakaman yang khas yang dilaksanakan dengan cara membakar
si meninggal.
Tradisi ini yang dilakukan oleh penganut Hindu. Di Jawa, ada lebih banyak jenis tradisi yang
selalu dilakukan oleh masyarakat tersebut, diantaranya adalah selapan, tedhak sinten,
brokohan dan masih banyak lagi. Contoh Budaya Lokal lainnya adalah karapan sapi yang
dilakukan oleh masyarakat Madura. Sedangkan tradisi yang populer diadakan di Yogyakarta
adalah tradisi upacara Labuhan Merapi yang khusus dilakukan oleh pihak kerajaan atau
keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Contoh Budaya Lokal
Hal-hal di atas merupakan sebagian kecil macam-macam jenis kegiatan tradisi yang ada pada
kebudayaan masyarakat lokal. Pada dasarnya ada banyak sekali contoh yang terbagi dalam
beberapa kategori seperti kesenian daerah, kesenian rupa yang berbentuk rumah adat, seni
berpakaian yang berwujud pakaian adat, dan lain-lain. Beberapa contoh yang masuk dalam
kategori kesenian daerah adalah berupa tari-tarian. Beberapa tarian khusus tiap-tiap daerah
adalah tari saman dari Aceh, tari tortor dari Sumatera Utara, tari reog dari Jawa Timur.
Ada pula tari serimpi yang masuk kedalam daerah Jawa Tengah, tari jaipong di daerah
Jakarta, tari topeng dan merak di Jawa barat dan tari kecak maupun pendet di Bali. Tidak
hanya dalam hal tarian saja, khasanah kebudayaan juga masuk pada ranah laguan atau
nyanyian. Nyanyian khas seperti injit-injit semut, soleram, bubuy bulan, suwe ora
jamu, maupun angin mamiri merupakan bentuk kebudayaan lokal yang menarik. Budaya
Lokal seperti ini merupakan khasanah nusantara yang patut untuk terus dilestarikan.
Contoh budaya lokal lainnya adalah alat musik. Satu tali dengan nyanyian atau lagu daerah,
alat musik yang dibawakan juga memiliki ciri khas yang mengeluarkan jenis suara yang unik
dan berbeda. Alat-alat musik daerah ini memiliki keragaman suara yang sungguh indah dan
menawan yang bahkan telah dikenal hingga keseluruh penjuru dunia. Hampir seluruh orang
mengenal alat musik angklung yang mengeluarkan bunyi yang suara yang sangat indah.
Sebuah angklung yang mengalun merdu dengan gabungan alunan agklung-angklung lainnya
mampu memberikan paduan musik yang sangat khas yang tidak dapat ditemukan di daerah
lainnya selain di Indonesia. Selain alat musik, rumah adat semacam joglo juga turut
menyumbangkan keragaman khasanah lokal nusantara. Tak ketinggalan adalah pakaian adat
yang mencirikan suatu daerah. Beberapa pakaian adat yang terkenal luas hingga keluar benua
adalah kebaya dengan paduan brokat dan batiknya.

Tidak bisa dipungkiri, Budaya Lokal yang ada di Indonesia sungguhlah beragam. Akan
bijaksana apabila masyarakat masa kini tetap melestarikan jenis-jenis kebudayaan tersebut
agar terus hidup dan lestari.. Sungguh disayangkan apabila kebudayaan tersebut hilang
ditelan zaman. Marilah terus menyadarkan diri untuk tetap menjaga serta melestraikan
khasanah kebudayaan utamanya lokal di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai