SASTRA INDONESIA B
1. Apa yang dimaksud dengan istilah: ‘kebudayaan’, ‘budaya’, dan ‘wujud budaya’ ?
Jelaskan masing-masing istilah tersebut dengan contoh !
a) Kebudayaan
Kebudayan dapat dilihat secara sempit dan luas. Secara sempit, kebudayaan
diartikan sebagai hasil karya seni, musik, tari, lukisan, sastra, hingga film;
sedangkan, secara luas, kebudayaan diartikan sebagai semua hasil karya
manusia yang berguna bagi kemaslahatan atau kemajuan umat manusia berupa
atrefact, acitivy, dan idea. Kebudayaan merupakan perwujudan dari budi berupa
cipta, karsa, dan rasa. Contoh kebudayaan, yaitu bangunan, hasil teknologi
(arfetak), sosial, religi dan tradisi (aktivitas), serta keyakian, ideology, ilmu
pengetahuan dan teknologi (idea).
b) Budaya
Budaya berasal dari bahasa Sanskerta Buddhayah yang artinya akal. Dengan
demikina, budaya adlaah segala hal yang berkaitan dengan akal. Budaya
adlaah suatu cara hidup yang berkembang dan kolektif bersama dari generasi
ke generasi. Budaya berkaitan dengan cara hidup manusia yang dinamis.
Contoh budaya, antara lain perayaan hari besar keagamaan, penyajian
makanan ketupat saat lebaran,
c) Wujud budaya
Menurut Koentjaraningrat, wujud kebudayan meliputi 3 hal, yaitu ide atau
gagasan; aktivitas; dan benda hasil karya manusia.
Gagasan: unggah-ungguh dalam masyarakat Jawa
Aktivitas: sekaten, siraman penganten Jawa, Ngaben di Bali,
Benda hasil karya manusia: Candi Borobudur, batik, music, gamelan
2. Mengapa istilah: ‘akar tradisi’, ‘lokal wisdom’, ‘lokal genius’, dan ‘kearifan lokal’
harus dibedakan? Jelaskan masing-masing istilah tersebut dengan contohnya!
Akar tradisi, lokal wisdom, lokal genius, dan kearifan lokal dibedakan karena
keempat hal tersebut sejatinya berbeda walau terletak dalam satu pembahasan
yang sama, yaitu budaya. Akar tradisi menekankan point mengapa lokal wisdom,
lokal genijsj, dan kearifan lokal lahir di masyarakat. Lokal wisdom merupakan
keseluruhan sistem budaya yang bernilai baik dan diikuti oleh masyarakat. dalam
hal ini, lokal wisdom diartikan sebagai tindakan berbudaya. Kemudian, lokal genius
lebih menekankan pada bentuk kebudayaan (fisik) akibat adanya tindakan (lokal
wisdom) dan pikiran atau akal budi manusia. Akal budi manusia sendiri merupakan
bentuk dari kearifan lokal.
a) Akar tradisi
Akar tradisi merujuk pada segala bentuk perbuatan yang dilakukan secara terus-
menerus karena mengandung nilai kebaikan dalam masyarakat, dan apabila
tidak dilakukan, dianggap sebagai bentuk penyelewengan/tindak tercela.
Perbuatan-perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus itu dilatarbelakangi
oleh faktor kebutuhan jasmani dan rohani seperti pangan, sandang, papan,
pengakuan atas adanya Tuhan, hidup bersosial atau berkelompok, dan sebagai
upaya meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Contoh akar tradisi, yaitu
berburu, bercocok tanam, hidup berpindah tempat (nomaden), kawin, upacara
penyembahan
b) Lokal wisdom (nilai-nilai baik)
NOVITA AULIA RAHMAH | 2000025098
SASTRA INDONESIA B
Lokal wisdom adalah kearifan lokal yang bernilai baik serta mengandung
kebijaksanaan yang tertanam dalam masyarakat di mana nilai-nilai tersebut
diikuti (diimplementasikan) oleh anggota masyarakatnya. Menurut Sibarani,
Kearifan lokal adalah pengetahuan asli (indigineous knowledge) atau
kecerdasan lokal (local genius) suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur
tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyrakat dalam rangka
mencapai kemajuan komunitas baik dalam penciptaan kedamaian maupun
peningkatan kesejahteraan masyrakat. Kearifan lokal mempunyai karakteristik
dapat bertahan terhadap budaya asing, memiliki kemampuan untuk
mengakomodasi unsur budaya asing terhadap budaya asli, memiliki
kemampuan mengintegrasi unsur budaya asing ke dalam budaya asli,
mempunyai kemampuan untuk mengendalikan, dan memiliki kemampuan untuk
memberi arah pada perkembangan budaya. Kearifan lokal ini meliputi:
Pengetahuan dan kecerdasan lokal, contohnya Bebie – tradisi menanam
dan memanen padi secara bersama agar pemanenan padi cepat selesei.
Tradisi ini ditemui di masyarakat Muara Enim Sumatera Selatan
Keterampilan lokal, contohnya pelestarian hutan dan tanaman
Sumber daya lokal, contohnya pengembangan sumber daya manusia
dengan kegiatan yang berkaitan dengan upacara daur hidup dan hutan adat
Proses sosial lokal, contohnya pantang larang masyarakat suku Melayu
Sambas di Kalimantan
Norma-etika lokal, contohnya nilai-niali etika dan moral dalam upacara
Ngaben di Bali
Adat-istiadat lokal, contohnya upacara Ngaben di Bali
c) Lokal genius
Lokal genius merupakan bentuk keyakinan yang memuat sistem dan bentuk fisik
berupa sistem budaya, sosial, dan hasil kebudayaan secara fisik. Lokal genius
ini juga merujuk pada kemampuan kebudayaan lokal dalam menyerap
kebudayaan asing yang sesuai dengan hakekatnya. Contoh local genius, yaitu
bangunan masjid dengan arsitektur jawa (kubah seperti stupa); baju pakaian
pengantin Betawi yang dipengaruhi oleh budaya Arab, China, dan Maleyu; seni
kaligrafi percampuran budaya Arab dan Jawa
d) Kearifan lokal
Kearifan lokal adalah usaha manusia dengan menggunakan akal budinya
(kognitif) untuk bersikap dan bertindak terhadap sesuatu, objek atau peristiwa
yang terjadi dalam ruang tertentu. Contoh kearifan lokal adalah pepatah,
ungkapan bijak, paribahasa, dan sejenisnya yang dijadikan pertimbangan dalam
bertindak laku; awig-awig pada masyarakat Bali; dan unggah-ungguh pada
masyarakat jawa serta jogja
3. Bagaimana karakteristik masyarakat pra-sejarah Indonesia di zaman Megalithikum
maupun Neolithikum berdasarkan ‘akar tradisi’, ‘lokal wisdom’, dan ‘lokal genius’-
nya? Jelaskan dengan contoh!
a) Berdasarkan akar tradisi
Masyarakat pra-sejarah hidup hidup menetap dengan membangun rumah
Bermata pencaharian berburu, meramu, bercocok tanam, dan beternak
NOVITA AULIA RAHMAH | 2000025098
SASTRA INDONESIA B
Hidup dalam gua sebagai tempat perlindungan baik dari cuaca yang
esktrem maupun binatang
b) Berdasarkan lokal wisdom
Masyarakat menganut kepercayaan animism dan dinamisme
Masyarakat mengadakan upacara ritual kepada Yang Kuasa;
Memiliki insting untuk hidup mendekati sumber air
Hidup berkelompok
Mengenal sistem pemimpin dan dipimpin
Mengenal sistem pemakaman
c) Berdasarkan lokal genius
Masyarakat mulai mengenal benda-benda yang dijadikan sebagai
persembahan, untuk disembah, dan sebagai tempat menyembah
Memiliki kemampuan mencipta benda
Pandai membuat alat dari batu
Kreatif dan inovatif (dibuktikan dengan membuat alat-alat untuk
mempermudah pekerjaan)
Berjiwa seni (ditemukan tepak tangan berwarna merah dan gambar babi
hutan di Gua Maros Sulawesi Selatan)
4. Apa implikasi ‘lokal wisdom’ dan ‘lokal genius’ masyarakat pra-sejarah Indonesia ter-
hadap wujud budaya masyarakat saat itu? Jelaskan!
Implikasi lokal wisdom dan lokal genius terhadap wujud kebudayaan masyarakat
prasejarah, sbb.
a) Ide/gagasan
Pemikiran bahwa terdapat “sesuatu” yang menciptakan alam semesta dan
kehidupan yang kemudian dituhankan
Pemikiran adanya hubungan timbal balik pada Yang Kuasa
Pemikiran untuk hidup berkelompok karena sesungguhnya manusia adalah
makhluk sosial
Pemikiran untuk hidup mendekati sumber air dan berpindah-pindah tiap
musim sebagai bentuk pertahanan hidup
Pemikiran dibutuhkannya sosok pemimpin selama hidup berkelompok
b) Aktivitas
Aktivitas berupa mata pencaharian bercocok tanam, meramu, dan berburu
Dikenal dan dipraktikkanya kepala suku sebagai pemimpin kelompok
Ibadah dan upacara pemujaan
Membuat alat-alat untuk mempermudah pekerjaan
Sistem pembagian pekerjaan bagi kaum laki-laki dan perempuan: laki-laki
berburu, sedangkan perempuan menjaga anak
Penyerahan sesaji
c) Benda hasil karya manusia
Ditemukannya benda-benda prasejarah yang berkaitan dengan sandang,
pangan, dan papan seperti gua sebagai tempat tiinggal; relief-relief pada
dinding gua yang menandakan adannya kehidupa prasejarah; alat-alat batu,
logam, dan tulang; gerabah; prasasti lempeng dan kertas; serta senjata-
senjata batu dan logam
NOVITA AULIA RAHMAH | 2000025098
SASTRA INDONESIA B