Anda di halaman 1dari 3

TEORI ASAL USUL BAHASA

DALAM PERSPEKTIF ALQUR’AN DAN HADIST


Novita Aulia Rahmah
2000025098

Manusia adalah makhluk sosial. Manusia memerlukan manusia lain dalam dalam kehidupan.
Manusia memiliki arti hidup secara layak jika hadir di antara manusia lain. Sebagai makhluk
sosial, manusia memiliki kecenderungan untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Dalam proses
bersosialisasi dan berinteraksi, diperlukan suatu alat penyampaian maskud dan tujuan yang
ingin disampaikan oleh manusia satu dengan yang lain. Dengan adanya tekad dan niat untuk
menyampaikan maksud dan tujuan dalam bersosialisasi dan berinteraksi, lahirlah bahasa.
Bahasa adalah seperangkat alat, simbol, dan sistem yang digunakan manusia untuk
berkomunikasi satu sama lain dalam rangka menyampaikan isi hati dan pikiran, maksud, serta
tujuan. Bahasa membuat manusia sebagai makhluk yang berbeda dengan binatang maupun
tumbuhan. Dibekali dengan akal dan pikiran, manusia mampu mempelajari dan menelaah
bahasa. Menurut The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization
(UNESCO), saat ini terdapat 6000 bahasa di dunia. Hal tersebut terjadi akibat perbedaan
sosial, budaya, geografi, dan faktor pembeda lainnya. Namun, sejatinya apakah pada awalnya
hanya terdapat satu bahasa di dunia? Lalu, dari manakah bahasa itu berasal?

Asal-usul bahasa merupakan topik yang sejak dulu dan akan selalu dibahas dalam dunia
pendidikan, sains, dan budaya. Sejak dulu, bangsa barat dan bangsa timur telah berlomba-
lomba mengemukakan teori asal-usul bahasa. Para linguis barat menyatakan bahwa bahasa
merupakan pemberian dewa-dewa, bermula dari pantomim mulut, berasal dari bunyi-bunyi di
sekitar, dsb; sedangkan, para linguis timur yang lekat akan karakteristik religiusnya
menyatakan bahwa bahasa berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, Allah S.W.T. para linguis itu
menyatakan bahwa bahasa bersumber dari Allah S.W.T. dengan mengkaji Al-qur’an dan
hadist. Al-Quran adalah kalam atau firman Allah yang bersifat mu’jizat yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad, yang tertulis di dalam mushaf-mushaf yang dinukil dengan jalan
mutawatir dan yang membacanya dipandang ibadah (Masfuk Z, 1997: 1). Hadits adalah
segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan dari Nabi Muhammad SAW. Hadist berperan
sebagai pelengkap dan penjelas atau penjabar ayat-ayat Al-qur’an. Dengan demikian, Al-
qur’an dan hadist merupakan sumber pegangan utama umat muslim di dunia.
Terdapat beberapa ayat alqur’an yang menjadi dasar penjelasan teori bahasa berasal dari
Allah S.W.T, yaitu Q.S. Al Baqarah ayat 31 dan Ar Rahman ayat 3-4

Q.S. Al Baqarah Ayat 31


Artinya: Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku
nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!”

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah mengajarkan nama-nama kepada Adam. Nama-nama
tersebut merupakan simbol atau bagian dari apa yang disebut bahasa. Kemudian, Adam
sebagai manusia pertama di dunia, mempelajari bahasa tersebut. manusia diciptakan dibekali
dengan akal, pikiran, dan kemampuan indera lainnya yang menunjang proses pembelajaran
dan pemahaman bahasa, sebagaimana Adam mampu mempelajari bahasa yang telah
diilhamkan kepadanya.

Q.S. Ar Rahman Ayat 3 – 4


Artinya: Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara.

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah mengajarkan manusia agar pandai berbicara.
Bicara merupakan proses pengaktualisasian suatu bahasa. Dengan demikian, bahasa berasal
atau bersumber dari Allah S.W.T dan diajarkan kepada manusia agar pandai berbicara. Proses
berbicara atau pengajaran bahasa dari Allah kepada Adam dapat pula dilihat dalam hadist
berikut.

Hadits Nabi Muhammad SAW yang dikemukakan oleh Abu Hurairah:

‫لما خلق هللا ادم ونفخ فيه الروح عطس فقال الحمدهلل فحمدهللا باذنه فقال له ربه يرحمك ربكيا ادم اذهب الى اولئك المالئكة‬
‫ فسلم عليهم فقااللسالم عليكم فقالواوعليكم السالم ورحمةهللا ثم رجع الى ربه فقالهذه تحيتك وتحية‬-‫الى مالء منهم جلوس‬
‫بينك وبينهم‬

(‫) رواه الترمذي وابن حبان وغيرهما بسند صحيح‬

Ketika Allah mencipta Adam as dan meniupkan ruh kepadanya, Adam bersin seraya
mengucapkan Alhamdulillah. Kemudian Allah swt menjawab: wahai adam pergilah kepada
kelompok malaikat itu yang sebagian mereka duduk dan ucapkan salam kepadanya. Adam
kemudian memberi salam: Keselamatan atas kalian semua. Para malaikat menjawab:
Keselamatan serta rahmat Allah bagimu pula. Adam kemudian kembali kepada Tuhan dan
mendapat titah dari Tuhan: Inilah salam penghormatanmu dan salam penghormatan antara
kamu dengan mereka. (HR. Tirmizi, Ibnu Hibban dan selain keduanya dengan sanad sahih).
Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi antar sesama. Bahasa
juga menciptakan interaksi dan relasi sesama manusia sehingga saling mengenal sebagaimana
firman Allah SWT dalam Q.S. Al Hujurat ayat 13. Oleh Karena itu, Allah mengajarkan
bahasa kepada manusia. Allah menciptakan manusia dengan dibekali seperangkat sistem
akal, pikiran, dan kemampuan lain seperti mendengar, melihat, dll sehingga manusia mampu
mempelajari dan memahami bahasa yang telah diilhamkan kepadanya.

Sumber:
Aziz, Muhammad Thariq. 2016. Asal Usul Bahasa dalam Perspektif al-Qur’an dan Sains
Modern. Utile : Jurnal Kependidikan, 2 (2). pp. 125-149. ISSN
2460-2086. [Internet]. [Diunduh pada 2021 15 Januari]. Tersedia
pada: http://eprints.ummi.ac.id/98/3/3.%20Asal%20Usul
%20Bahasa%20Dalam%20Perspektif%20al-Qur%E2%80%99an
%20.pdf
Aji, Septi. 2019. Al-Qur’an dan Hadis Sebagai Sumber Hukum Islam. Jurnal indo-islamika
[Internet]. [Diunduh pada 2021 17 Januari]; 9 (2). Tersedia pada:
http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/indo-islamika/article/download/17542/7837

Muslihin. (2012, 5 Juli). Asal Usul Bahasa dalam Berbagai Riwayat. Diakses pada 17 Januari
2021, dari https://www.referensimakalah.com/2012/07/teori-asal-usul-bahasa-
dalam-berbagai.html

Antaranews.com. (2009, 20 Februari). Unesco: 2.500 Bahasa di Dunia Terancam Punah.


Diakses pada 15 Januari 2021, dari
https://www.antaranews.com/berita/133378/unesco-2500-bahasa-di-
dunia-terancam-punah

Anda mungkin juga menyukai