Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“BAHASA SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI”

DOSEN PENGAMPUH :
Drs. Dahrun, MA

DISUSUN OLEH :
AURA AZIZZA (3120210012)
RISQI MUHAMMAD ALFARISI (3120210055)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM AS – SYAFI’IYAH
TAHUN AJARAN 2022
Jl. Raya Jatiwaringin No 12 Pondok Gede – Jakarta Timur
Tlp (021) 84977469, Fax (021) 84977469
Email : lppm_uia@yahoo.com
Website : http://www.uia.ac.id
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
dapat menyelasaikan makalah ini. Tanpa pertolongannya mungkin kami tidak
sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah dan dalam rangka
memperdalam pemahaman tentang judul pemakalah yang sedang dibicarakan,
yang sangat diperlukan dalam suatu harapan mendapatkan keamanan dalam
memahami hukum yang berlaku.
Kami menyadari dalam proses penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna serta banyak kekurangan-kekurangan, baik dari segi tata bahasa maupun
yang lainnya. Harapan yang paling besar dari penyusunan ini adalah mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat. Baik untuk pribadi maupun
untuk secara umum.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………i
Daftar Isi…………………………………………………………………………..ii
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang…………………………………………………………………….iii
Rumusan Masalah…………………………………………………………………iv
Tujuan Masalah……………………………………………………………………iv
Bab II Pembahasan
Asal Mula Bahasa………………………………………………………………….v
Definisi Bahasa……………………………………………………………………vi
Definisi Bahasa Sebagai Kajian Linguistik………………………………………vii
Definisi Bahasa Sebagai Konsep Umum…………………………………………vii
Definisi Bahasa Sebagai Sistem Simbolik Formal……………………………….vii
Definisi Bahasa Sebagai Alat Komunikasi………………………………………viii
Peran Penting Bahasa……………………………………………………………viii
Fungsi Bahasa……………………………………………………………………..ix
Manfaat Bahasa……………………………………………………………………x
Sifat Bahasa………………………………………………………………………..x
4 Keterampilan Berbahasa………………………………………………………..xi
Bab III Penutup
Kesimpulan………………………………………………………………………xii
Saran……………………………………………………………………………..xii
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..xiii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam interaksi


manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk menyampaikan ide, gagasan,
keinginan, perasaan dan pengalamannya kepada orang lain. Bahasa adalah salah
satu bentuk perwujudan peradaban dan kebudayaan manusia, dalam kamus
linguistik, bahasa adalah satuan lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh
suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi
diri (Kridalaksana, 2001: 21).

Darjdowidjodjo (2003:282) berpendapat bahwa pemakaian bahasa berkaitan


dengan praktik pengetahuan bahasa. Semakin luas pengetahuan bahasa yang
digunakan dalam komunikasi, semakin meningkat kemampuan keterampilan dalam
memberi makna suatu kata atau kalimat.
Manusia memerlukan bahasa sebagai alat berkomunikasi. Bahasa sebagai alat
komunikasi, memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia
karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dan berbicara mengenai apa saja.
Berdasarkan cara penyajiannya bahasa dibedakan menjadi dua sarana, yaitu sarana
dengan bahasa tulis dan bahasa lisan, Baik bahasa lisan atau bahasa tulis salah satu
fungsinya adalah untuk berkomunikasi sehingga mempengaruhi iteraksi sosial
dalam masyarakat dapat terjalin. Bahasa lisan antara daerah satu dengan daerah
lain berbeda yang disebut dengan dialek. Guna menyatukan bahasa dimasyarakat
dari beberapa daerah diperlukan bahasa nasional. Selain itu didalam proses
berkomunikasi juga terjadi tindak tutur.

Suatu proses komunikasi tidak terlepas adanya tindak tutur ataupun peristiwa tutur.
Pentingnya komunikasi mendorong manusia lebih kreatif menciptakan media-
media baru sebagai sarana untuk mempermudah proses berkomunikasi. Wujud
media komunikasi misalnya media cetak dan elektronik. Dua media komunikasi ini
merupakan sarana komunikasi tidak langsung antara penutur dan mitra tutur.

iii
Penutur dan mitra tutur dapat berinteraksi dan mengirimkan pesan meskipun tidak
bertemu secara langsung atau berada pada tempat yang berjauhan. Hasilnya, suatu
pesan dapat diterima oleh orang pada waktu yang bersamaan. Dalam kehidupan
manusia akan dapat menimbulkan efek terhadap mitra tutur.

Penutur cenderung menggunakan bahasa seperlunya dalam berkomunikasi.


Pemilihan bahasa oleh penutur lebih mengarah pada bahasa yang komunikatif.
Dengan konteks situasi yang jelas, dimana komunikasi itu tersebut terjadi, siapa
lawan bicaranya, tujuan pembicaraan, norma, pesan, serta alat yang digunakan
(lisan atau tulis) suatu peristiwa komunikatif dapat berjalan dengan lancar.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana awal mula munculnya bahasa


2. Apa itu definisi bahasa
3. Apa yang dimaksud definisi bahasa sebagai kajian linguistik
4. Apa yang dimaksud definisi bahasa sebagai konsep umum
5. Apa yang dimaksud definisi bahasa sebagai sistem simbolik formal
6. Apa yang dimaksud definisi bahasa sebagai alat komunikasi
7. Apa saja peran penting bahasa
8. Apa saja fungsi bahasa
9. Apa saja manfaat bahasa
10.Apa saja sifat bahasa
11.Apa saja 4 keterampilan berbahasa

Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui awal mula munculnya bahasa
2. Untuk mengetahui apa itu definisi bahasa
3. Untuk mengetahui apa itu definisi bahasa sebagai kajian linguistik
4. Untuk mengetahui apa itu definisi bahasa sebagai konsep umum
5. Untuk mengetahui apa itu definisi bahasa sebagai sistem simbolik formal
6. Untuk mengetahui apa itu definisi bahasa sebagai alat komunikasi
7. Untuk mengetahui apa saja peran penting bahasa
8. Untuk mengetahui apa saja fungsi bahasa
9. Untuk mengetahui apa saja manfaat bahasa
10.Untuk mengetahui apa saja sifat bahasa
11.Untuk mengetahui apa saja 4 keterampilan berbahasa

iv
BAB II
PEMBAHASAN

Asal Mula Bahasa


Teori-teori tentang asal mula bahasa berbeda dalam hal asumsi dasarnya tentang
apa itu bahasa. Beberapa teori berdasarkan pada ide bahwa bahasa adalah sangat
kompleks sehingga seseorang tidak dapat membayangkan ia muncul dari ketiadaan
dalam bentuk akhirnya, tetapi ia harus telah berkembang dari sistem pra-linguistik
awal di antara leluhur pra-manusia kita. Teori ini dapat disebut dengan teori
berdasarkan keberlanjutan. Pandangan berlawanan adalah bahwa bahasa adalah
sifat manusia yang unik yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun yang
ditemukan di antara selain-manusia, dan bahwa ia makanya muncul secara tiba-tiba
dalam transisi dari pra-hominid sampai pada manusia purba. Teori ini dapat
didefinisikan sebagai berdasarkan ketakberlanjutan. Demikian juga, teori-teori
yang berdasarkan pandangan Generatif Chomsky tentang bahasa, melihat bahasa
umumnya sebagai kemampuan lahiriah yang tersandikan secara genetis, sementara
teori-teori fungsionalis melihatnya sebagai sebuah sistem yang besar secara
kultural, yaitu dipelajari lewat interaksi sosial.

Saat sekarang, satu-satunya pendukung dari teori ketakberlanjutan pada asal mula
bahasa manusia adalah linguis, dan filsuf Noam Chomsky. Chomsky menyatakan
bahwa "beberapa mutasi random terjadi, mungkin setelah hujan cahaya kosmik
aneh, dan menyebabkan reorganisasi pada otak, menanam sebuah organ bahasa
dalam otak primata."  Walau memperingatkan untuk tidak menangkap cerita
tersebut terlalu harfiah, Chomsky bersikeras bahwa "ia mungkin lebih mendekati
kenyataan daripada dongeng lainnya yang mengatakan tentang proses-proses
evolusioner, termasuk bahasa".

Teori keberlanjutan sekarang dipegang oleh mayoritas pelajar, tetapi mereka


berbeda dalam melihat perkembangannya. Mereka yang melihat bahasa sebagai
bawaan lahir, sebagai contohnya, psikolog Steven Pinker, memegang preseden
sebagai kognisi hewan, sementara mereka yang melihat bahasa sebagai alat
komunikasi belajar sosial, seperti psikolog Michael Tomasello, melihatnya
berkembang dari komunikasi hewan, baik isyarat primata atau komunikasi vokal
untuk membantu dalam bekerja sama. 

v
Model berkelanjutan lainnya melihat bahasa berkembang dari musik, sebuah
pandangan yang telah didukung oleh Rousseau, Herder, Humboldt dan Charles
Darwin. Pendukung utama dari pandangan tersebut pada saat sekarang adalah
arkeolog Steven Mithen.

Karena timbulnya bahasa berada sebelum prasejarah manusia, perkembangan yang


berkaitan tidak meninggalkan jejak sejarah, dan tidak ada proses perbandingan
yang dapat diobservasi pada saat sekarang. Teori yang menekankan keberlanjutan
sering melihat pada binatang untuk melihat jika, misalnya, primata
memperlihatkan ciri-ciri yang dapat dilihat sebagai analogi terhadap bentuk bahasa
dari pra-manusia. Alternatif lain, fosil awal manusia dapat diinspeksi untuk melihat
jejak-jejak adaptasi fisik dari penggunaan bahasa atau bentuk jejak-jejak pra-
linguistik dari perilaku simbolik. 

Secara umum pra-manusia australopithecine tidak memiliki sistem komunikasi


yang secara signifikan berbeda dengan yang ditemukan pada kera besarsecara
umum, tetapi para ahli memiliki opini yang berbeda-beda terhadap perkembangan
sejak munculnya Homo sekitar 2,5 juta tahun yang lalu. Beberapa ahli
mengasumsikan perkembangan sistem mirip-bahasa primitif (proto-bahasa) sama
awalnya dengan Homo habilis (2,3 juta tahun lalu), sementara ahli lainnya
menempatkan perkembangan komunikasi simbol primitif hanya dengan Homo
erectus (1,8 juta tahun yang lalu) atau Homo heidelbergensis (0,6 juta tahun yang
lalu) dan perkembangan bahasa layak pada Homo sapiens modern
anatomis dengan revolusi Paleolitik Ataskurang dari 100.000 tahun lalu.

Definisi Bahasa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa diartikan sebagai sistem lambang
bunyi yang arbitrer dan digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.

Definisi Bahasa Menurut Para Ahli


1. Mario Pei mengartikan bahasa sebagai sebuah sistem dari komunikasi dengan
bunyi yang dioperasikan melalui organ bicara dan pendengaran diantara anggota
komunitas dan menggunakan lambing bunyi yang bersifat arbitrer, serta
mempunyai kesepakatan makna.
2. Bloomfield menyatakan bahasa adalah sistem arbitrari dari lambing bunyi yang
memungkinkan semua manusia membangun budaya atau mempelajari sistem dari
budaya untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

vi
3. Webster mendefinisikan bahasa adalah alat sistematis untuk menyampaikan
sebuah gagasan atau perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi, gesture atau
tanda yang disepakati dan mengandung makna yang dapat dipahami.

Definisi Bahasa Sebagai Objek Kajian Linguistik (Ilmu Bahasa)


Bahasa memiliki 2 arti dasar: sebagai sebuah konsep abstrak, dan sebagai sebuah
sistem linguistik yang spesifik. Bahasa Indonesia adalah contoh dari makna bahasa
sebagai sebuah sistem linguistik yang spesifik. Ferdinand de Saussure,
seorang linguis asal Swiss, adalah orang pertama yang merumuskan perbedaan
kata dalam bahasa Prancis. Terdapat langage dalam arti bahasa sebagai sebuah
konsep, langue dalam arti bahasa sebagai sistem linguistik yang spesifik,
dan parole dalam arti bahasa sebagai penggunaan konkret bahasa tertentu
sebagai tuturan.

Definisi Bahasa Sebagai Konsep Umum


Dapat digunakan berbagai definisi yang menekankan aspek yang berbeda dari
fenomena tersebut. Definisi tersebut juga memerlukan pendekatan dan pemahaman
berbeda tentang bahasa, dan terkadang memberikan kajian teori linguistik yang
berbeda atau bahkan bertentangan.

Definisi Bahasa Sebagai Sistem Simbolik Formal


Definisi ini menekankan bahwa bahasa manusia dapat dijelaskan sebagai sistem
terstruktur tertutup yang terdiri dari aturan-aturan yang menghubungkan isyarat
tertentu dengan makna tertentu. Pandangan strukturalis terhadap bahasa pertama
kali diperkenalkan oleh Ferdinand de Saussure, dan strukturalismenya tetap
menjadi fondasi terhadap hampir semua pendekatan terhadap bahasa pada masa
sekarang.

Beberapa pendukung pandangan bahasa ini mengedepankan sebuah pendekatan


formal yang mempelajari struktur bahasa dengan mengidentifikasi elemen-elemen
dasarnya, dan kemudian memformulasikan penjelasan formal dari aturan-
aturannya berdasarkan pada elemen-elemen mana yang digabungkan untuk
membentuk kata dan kalimat.

vii
Pendukung utama dari teori tersebut adalah Noam Chomsky, pencetus teori tata
bahasa generatif. Ia mendefinisikan bahasa sebagai sebuah kumpulan kalimat yang
dapat dihasilkan dari sekumpulan aturan tertentu. Chomsky menganggap aturan-
aturan tersebut merupakan suatu fitur lahiriah dari otak manusia dan membentuk
esensi dari bahasa itu sendiri. Definisi formal bahasa umumnya digunakan
dalam logika formal, dalam teori-teori tata bahasa formal, dan dalam
penerapan linguistik komputasi.

Definisi Bahasa Sebagai Alat Komunikasi


Definisi lain dari bahasa adalah sebagai sebuah sistem komunikasi yang membuat
manusia dapat bekerja sama. Definisi ini menekankan fungsi sosial bahasa serta
fakta bahwa manusia menggunakannya untuk mengekspresikan dirinya sendiri dan
untuk memanipulasi objek dalam lingkungannya. Teori tata bahasa
fungsional menjelaskan struktur tata bahasa lewat fungsi komunikatifnya dan
memahami struktur tata bahasa sebagai hasil dari suatu proses adaptif. Dalam
proses adaptif ini, tata bahasa "disesuaikan" untuk melayani kebutuhan
komunikatif penggunanya.

Pandangan terhadap bahasa ini berhubungan dengan kajian bahasa dalam


kerangka pragmatis, kognitif, dan kerangka interaktif, serta dalam sosial-
linguistik dan linguistik antropologi. Teori-teori fungsionalis cenderung
mempelajari tata bahasa sebagai sebuah fenomena dinamis, sebagai suatu struktur
yang selalu dalam proses perubahan saat digunakan oleh para penuturnya.
Pandangan ini menyebabkan kajian linguistik tipologi menjadi penting. Kajian
tipologi adalah klasifikasi bahasa-bahasa menurut fitur strukturalnya. Kepentingan
ini muncul karena kajian tersebut dapat memperlihatkan bahwa proses-
proses gramatikalisasi condong mengikuti lintasan yang sebagian bergantung pada
tipologi. Dalam filsafat bahasa pandangan ini sering dikaitkan dengan karya
terakhir Wittgenstein dan dengan filsuf bahasa umum seperti G. E. Moore, Paul
Grice, John Searledan J. L. Austin.

Peran Penting Bahasa

1. Bahasa sebagai unsur budaya

Setiap aktivitas dalam kehidupan manusia, memiliki unsur bahasa di dalamnya.


Maka, untuk memahami perkembangan sebuah kebudayaan, terlebih dahulu perlu
diteliti perkembangan bahasa dalam masyarakatnya.

viii
2. Bahasa sebagai penanda stratifikasi sosial

Bahasa dapat menunjukkan pola hubungan dan stratifikasi sosial di suatu


masyarakat. Contoh, dalam kebudayaan Jawa, anak berbicara dengan orang tua
menggunakan bahasa Jawa krama (bahasa halus). Sementara ketika bercakap
dengan yang sesama usianya, orang Jawa memakai bahasa ngoko (bahasa kasar).

3. Bahasa sebagai simbol budaya suku bangsa

Bahasa dapat menunjukkan simbol budaya di suatu suku bangsa. Hal ini terbukti
dari keberadaan dialek atau logat bahasa yang beragam dari berbagai suku bangsa.
Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan secara geografis dan pelapisan
lingkungan sosial antarsuku bangsa dalam kehidupan masyarakat.

Fungsi Bahasa

1. Bahasa sebagai alat ekspresi diri

Sejak kecil, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana mengungkapkan dan


mengekspresikan diri pada orang tua. Di tahap permulaan tumbuh-kembang,
bahasa anak-anak berkembang sebagai alat untuk ekspresi diri.

2. Bahasa sebagai alat komunikasi

Sebagai alat komunikasi, bahasa dipakai buat menyampaikan maksud tertentu agar
bisa dipahami orang lain. Perbedaan fungsi bahasa jadi alat ekspresi diri dan sarana
komunikasi ada pada tujuannya. Yang pertama sekadar untuk mengespresikan diri
agar diketahui oleh orang lain. Adapun saat berkomunikasi, penggunaan bahasa
disesuaikan dengan orang yang diajak bicara, dengan tujuan supaya maksud dari
dari bahasa mudah tersampaikan.

3. Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial

Saat beradaptasi di lingkungan sosial baru, setiap orang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Hal ini agar ia mudah
beradaptasi dan terintegrasi dengan lingkungan sosial tersebut.

ix
4. Bahasa sebagai alat kontrol sosial

Sebagai alat kontrol sosial, bahasa bisa sangat efektif. Kontrol sosial dengan
memakai bahasa bisa diterapkan pada individu ataupun masyarakat.

Manfaat Bahasa

1. Bahasa resmi suatu negara

Beberapa negara memiliki banyak bahasa daerah, salah satunya Indonesia. Hal ini
karena suku di Indonesia beragam. Sehingga bahasa resmi dibutuhkan untuk
mempersatukan masyarakat dari berbagai suku, yaitu Bahasa Indonesia.

2. Alat pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan

Untuk mengembangkan kebudayaan yang ada di sebuah negara, dibutuhkan


bahasa. Sehingga komunikasi antar individu maupun kelompok bisa tercapai
dengan maksimal.

3. Pengantar dunia pendidikan

Dengan bahasa maupun bahasa resmi maka banyak manusia yang mengerti dan
paham. Khususnya menyangkut dunia pendidikan. Dengan penyampaian
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti maka ilmu pendidikan bisa diterima
dengan baik.

Sifat Bahasa
Bahasa memiliki sifat dinamis, artinya bahasa terus menerus berkembang untuk
menyesuaikan diri dengan kondisi, situasi atau perkembangan zaman dan teknologi
yang maju. Sifat bahasa ini sangat penting karena bahasa butuh berkembang untuk
bertahan agar tidak ditinggalkan zaman, kemudian hilang dan punah karena tidak
ada penuturnya.
Pada dasarnya bahasa hanyalah kesepakatan suatu kelompok masyarakat di semua
tempat di dunia. Seperti misalnya, kata 'rumah' dalam bahasa Indonesia yaitu
'Rumah' lambing bunyi yang merujuk pada tempat tinggal. Kata 'Rumah' adalah
kesepakatan sosial dari masyarakat penutur bahasa Indonesia.

x
Sedangkan, kesepakatan semacam itu juga terjadi di tempat lain, misalnya di
negara Inggris, masyarakat penutur bahasa Inggris sepakat menyebut tempat
tinggal dengan kata 'Home'.

Selain itu, bahasa juga memiliki sifat-sifat lainnya yang dikutip dari Modul Bahasa
Dan Sastra Indonesia Kelas X karya Elisabeth Prasetiawati, yaitu sebagai berikut:
1. Unik dan khas
Setiap bahasa memiliki keunikan atau kekhasan masing-masing. Sebagai contoh,
bahasa Jawa memiliki kekhasan yang tidak dimiliki bahasa Sunda.
2. Universal
Bahasa bersifat universal atau berlaku untuk umum. Sifat itu dimiliki oleh setiap
bahasa di dunia.
3. Bervariasi
Perbedaan konteks pemakaian serta latar belakang penggunaannya menyebabkan
bahasa itu bervariasi. Berdasarkan konteks pemakaiannya, terdapat ragam bahasa
resmi dan ragam bahasa santai.
4. Manusiawi
Selain memiliki akal, ciri khas manusia yang tidak dimiliki makhluk lainnya
adalah kemampuan dalam berbahasa. Makhluk lain seperti hewan tidak memiliki
kemampuan berbahasa.

4 Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa terdiri atas 4 aspek, yakni keterampilan mendengarkan
(menyimak), berbicara, membaca, dan menulis. Mendengarkan dan berbicara
merupakan aspek keterampilan berbahasa ragam lisan, sedangkan membaca dan
menulis merupakan keterampilan berbahasa ragam tulis.

xi
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Bahasa adalah system bunyi bermakna yang digunakan sebagai alat komunikasi
oleh kelompok  masyarakat  untuk bekerja sama, berinterkasi, dan
mengidentifikasikan diri. Dan bahasa biasa digunakan dalam komunikasi
internasional maupun nasional, kemudian bahasa adalah alat atau sarana dalam
memahami pikiran dan perasaan serta menyatakan pikiran dan perasaan
bahasa berisifat menyampaikan atau mengungkapkan suatu peristiwa atau proses
yang terdapat pada lingkungan masyarakat manusia. Dan pada hakikatnya bahasa
memiliki makna karena bahasa itu bermakna maka segala ucapan yang tidak
bermakna bisa dikatakan bukan bahasa.karena bahasa merupakan alat komunikasi
jadi berfungsi sebagai sarana integrasi dan adaptasi.

Saran
Penulis sadari banyak sekali kesalahan dalam segi penulisan maupun isi materi
yang disampaikan. Oleh karena itu penulis memohon koreksi terhadap penyusunan
makalah ini.

xii
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahasa

https://m.liputan6.com/hot/read/4810537/pengertian-bahasa-peran-fungsi-dan-
manfaatnya-secara-umum-dalam-masyarakat

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5916280/bahasa-pengertian-sifat-dan-
perannya-dalam-kehidupan/amp

xiii

Anda mungkin juga menyukai