Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH DOSIS PAPARAN GELOMBANG ULTRASONIK TERHADAP

KEMATIAN BAKTERI E. COLI


Mas Mansyur
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
ABSTRAK
Ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi lebih besar dari 20.000 Hz.
Dalam penjalarannya memindahkan energi dan momentum, gelombang ini jugamengalami pelemahan,
pemantulan , hamburan dan penyerapan sehingga intensitasnya berkurang. Disamping sifat ini juga
mempunyai sifat menhasilkan panas, gaya ultrasonic steady, kavitasi dan tegangan mekanik yang besar.
Bakteri adalah organism bersel tunggal yang dibangun oleh inti, sitoplasma, dan dinding sel. Jika
bakteri E. Coli berada di dalam medan ultrasonic, bakteri akan mengalami tegangan mekanik yang
besar dan dindingnya akan mengalami peregangan yang besar dan jika batas elastisitasnya terlampaui
akan sobek dan bakteri E. Coli pun mati. Dari hasil penelitian yang saya lakukan dibagian
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Univesitas Wijaya Kusuma Surabaya diperoleh hasil, gelombang
ultrasonik dihasilkan oleh fungtion generator yang berdaya 0,42 watt, frekuensi optimum yang dapat
membnunuh bakteri E. Coli 1,05 Hz ( Mansyur, 2010), Dosis paparan gelombang ultrasonic yang dapat
membunuh bakteri E. Coli sebesar 100% adalah 6,286 x 10 -3 Kwh/liter dalam waktu 15,70 menit.
Dengan koefisien korelasi sebesar 0,9946.
Kata Kunci : Dosis paparan, persen kematian, mikroorganisme, metode alternative

THE EFFECT OF EXPOSURE DOSE ULTRASONIK WAVE ON


DEATH E. COLI BACTERIA
Mas Mansyur
Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya
ABSTRACT
Ultrasonik wave is acoustic wave that have frecuency more than 20.000 Hz. On its transmission energy
and momentum. This wave also experience attenuation, reflection, scattering, ans absorption so that
decreases its intensity. Beside this characteristic also have special characteristic that make heat,
ultrasonic steady force, cavity, and bigger stress mechanic. Bacteria is singgel cell orgamism that
formed by nucleus substance, cytoplasm and cell wall. In. If the E. Coli bacteria in the ultrasonic field,
the bacteria will experience bigger stress mechanic and its wall obtain the big stretching and if more
than elasticity its wall, will broken and the E. Coli bacteria is die. From the result of that research
which I do in a part of Microbiology Faculty of Medicine Wijaya Kusuma University Surabaya are,
The ultrasonic wave produced by fungtion generator with power is 0.42 watt. Optional frecuency that
can kill E. Coli bacteria is 1.05 MHz, ( Mansyur, 2010), Exposure dose ultrasonic that can kill the
bacteria in 100 % is 6,286 kwh / lliter in 15.70 minute with correlation coefficient 0.9946.
Key Word : Exposure dose, percent of death, microorgamism, alternative methods

PENDAHULUAN gangguan terhadap pemiliknya.


Menurut Suriawiria, U (2003) Kecepatan tumbuh bakteri ini
Setiap hari, secara normal, manusia cukup meyakinkan, kalau persyaratan
menghasilkan antara 100-150 gram berat lingkungan memadai. Jika pukul 07.00
kering feses atau tinja. Ternyata dari kita memiliki 1 batang bakteri ini
sekian jumlah tersebut akan didapatkan kemudian ditumbuhkan ke dalam media
antara 2,5 x 100.000.000.000 sampai 3,6 x yang tepat baginya, pada pukul 17.00 sore
100.000.00.000 sel bakteri yang termasuk jumlah tersebut akan menjadi 1.048.576
bakteri koliform. Bakteri ini merupakan sel. Jadi hanya di dalam kurun waktu 10
penghuni tubuh manusia bagian dalam dan jam jumlahnya akan berlipat ganda sangat
hewan berdarah panas lainnya yang cukup cepat dan sangat tinggi. Hal ini disebabkan
unik. Artinya, walaupun kehadirannya di bakteri dapat memperbanyak diri secara
dalam usus atau lambung manusia itu pembelahan sel, yaitu dari 1 menjadi 2, 2
normal, tetapi dalam batas-batas keadaan menjadi 4, 4 menjadi 8, 8 menjadi 16, 16
dan lingkungan tertentu ternyata dapat menjadi 32, dan seterusnya di dalam kurun
mendatangkan penyakit atau minimal waktu yang relatif singkat ( Tortora,
Gerorrd. J, 2007). 3. Merupakan bakteri yang paling
Berdasarkan rangkaian keterangan sering ditemukan jika terjadi
di atas, jadilah bakteri koliform sebagai pencemaran
nilai penentu kualitas suatu bahan atau Air (Fardiaz,S, 1992)
benda terhadap ada tidaknya pencemaran Perumusan Masalah
fekal. Penentuan kualitas suatu bahan, Dari latar belakang masalah di atas
khususnya air minum, bahan makanan, maka dapat dirumuskan permasalahan
obat-obatan, tidak saja dilakukan secara sebagai berikut :
fisik dan kimia, tetapi juga secara biologis 1. Berapa dosis paparan
atau secara bakteriologis (Saruji, Didik, gelombang ultrasonik yang
2006). dapat membunuh bakteri E.
Bila gelombang ultrasonik Coli ?
merambat di dalam air, saat terjadi 2. Berapa koefisien korelasi
kompresi jarak molekul molekul air pengaruh dosis paparan
menjadi lebih pendek dari keadaan gelombang ultrasonik
normal, pada saat terjadi ekspansi jarak terhadap persen kematian
molekul molekul air menjadi lebih besar, bakteri E. Coli.
untuk di perlukan energi dan energi Tujuan Penelitian
diambil dari gelombang ultrasonik yang a. Tujuan umum
merambat di dalam air. Mendayagunakan gelombang
Selain itu, gelombang ultrasonik ultrasonik sebagai metode alternatif
yeng intensif diberikan di dalam air dapat membuhuh bakteri E. Coli
menimbulkan beberapa perubahan sifat b. Tujuan khusus
fisik seperti perubahan suhu air, gaya 1. Menemukan dosis paparan
ultrasonik stedy dan efek mematikan yang gelombang ultrasonik untuk membunuh
disebabkan oleh peristiwa kavitasi, dan bakteri E. Coli.
radikal radikal itu bereaksi yang 2. Menemukan koefisien korelasi
menghasilkan H2O2. Dengan demikian di antara dosis paparan gelombang ultrasonik
dalam air akan terdapat banyak H2O2 dengan
yang berfungsi sebagai desinfektan persen kematian bakteri E. Coli
(Ackerman, 1989). BAHAN DAN METODE
Keuntungan penggunaan gelombang Bahan dan alat
ultrasonik untuk membunuh bakteri adalah Bahan yang digunakan dalam penelitian
; ini adalah bakteri E. Coli, Nutrient Agar
1. Ramah lingkungan Broth, aquadestilasi, EMB agar, alkohol
2. Dapat membunuh bakteri secara 70 %, kantong plastik, kapas. Sedangkan
mekanik dan kavitasi yang alat yang digunakan adalah signal
ditimbulkan oleh gelombang generator, osiloskop, transduser ultrasonic,
ultarasonik ( Maskunah, 1988; incubator, laminar flow with U V lamp,
Widodo, Asnar, 1990) autoclave, cawan petri, tabung reaksi,
3. Bersifat desinfektan karena gelas beker, O S E, Quebec colony counter
gelombang ultrasonik di dalam dan lup, pembakar bunsen.
air dapat membentuk H2O2. ( Variabel penelitian
Croknell, AP, 1980 ). Melalui penelitian ini peneliti
Bakteri E. Coli digunakan sebagai obyek mendayagunakan gelombang ultrasonik
penelitian karena : sebagai metode alternatif untuk
1. Digunakan sebagai indikator membunuh bakteri E. Coli. Variabel yang
pencemaran air oleh kotoran digunakan dalam penelitian ini adalah :
manusia atau -. Variabel bebas : dosis paparan
Hewan (Fardiaz, S, 1992). gelombang ultrasonik.
2. Merupakan bakteri pathogen yang - Variabel terikat : persen kematian
dapat menimbulkan penyakit bakteri E. Coli
pada
Manusia (Pelezar,M, 1988). a. Menemukan Waktu Paparan
Gelombang Ultrasonik
Terhadap Persen Kematian - Daya = 0,42
Bakteri E. Coli. watt
Untuk menemukan energi - Volume = 20 ml
paparan gelombang ultrasonik - Waktu = 1
terhadap persen kematian bakteri menit, 2 menit, 3 menit, 4
E. Coli, dilakukan percobaan menit, 5 menit
dengan data sebagai berikut : Hasil pengamatan dari percobaan
- Frekuensi = 1,05 tersebut ditunjukkan pada tabel 1
MHz
Tabel 1. Hasil pengamatan waktu paparan gelombang ultrasonik terhadap persen. .
kematian bakteri E. Coli.
Jumlah E. Coli Kontrol Jumlah E. Coli Terpapar %
Waktu
No Kema-
(menit) I II III X1 I II III X2 tian
1 1 100 98 103 101 66 65 79 70 30,69
2 2 93 169 110 124 100 75 68 81 34,68
3 3 105 111 96 104 41 89 59 63 39,42
4 4 110 123 97 110 53 67 63 61 44,55
5 5 132 110 103 115 51 49 74 58 49,57

Untuk memberi gambaran yang ultrasonik didefinisikan dengan


lebih jelas hubungan energi E = p . t dan p = daya paparan
paparan gelombang ultrasonik gelombang ultrasonik, bersatuan
dengan persen kematian bakteri E. watt dan t = waktu paparan
Coli, data dari tabel 1. akan gelombang ultrasonik, bersatuan
disajikan pada Tabel 2 detik.
Energi paparan gelombang

Tabel 2. Hasil pengamatan waktu dan energi paparan gelombang ultrasonik


. persen kematian bakteri E. Coli.
No Waktu (menit) Energi (joule) Persen kematian
(%)
1 1 25,2 30,69
2 2 50,4 34,68
3 3 75,6 39,42
4 4 100,8 44,55
5 5 126,0 49,55

Analisis Data yang digambar dan dihitung


Untuk memperjelas dengan menggunakan program
hubungan antara kedua variabel di Excell, yang tampak pada gambar
atas (waktu dan persen kematian) di bawah ini.
dinyatakan dalam bentuk grafik
GRAFIK HUBUNGAN ANTARA WAKTU PAPARAN
GELOMBANG ULTRASONIK DENGAN PERSEN KEMATIAN
BAKTERI E. COLI

60

PERSEN KEMATIAN (%)


40

20

0
0 1 2 3 4 5 6
WAKTU (menit)

Gambar 1. Grafik hubungan antara waktu paparan gelombang ultrasonik dengan persen
kematian bakteri E. Coli

Dengan metode regresi linier, dari menentukan hubungan antara


Gambar 1. dapat ditentukan dosis paparan gelombang
Persamaan garis hubungan antara ultrasonik dengan persen kematian
waktu ( t ) dengan persen bakteri E. Coli. Energi gelombang
kematian (K), yaitu : K = 4,764t + ultrasonik dibuat konstan (395,64
25,493 joule) sedangka volume suspensi
- Koefisien korelasi r = bakteri E. Coli divariasi yaitu
0,9989 20ml, 30 ml, 40 ml, 50 ml dan 60
- Koefisien determinasi R2 = ml.
0,5133
- Hasil tersebut menunjukkan adanya b. Menemukan Dosis Paparan
hubungan linier yang meyakinkan Gelombang Ultrasonik Dengan
antara kedua variabel tersebut, Persen Kematian Bakteri E.
meskipun sebenarnya bervariasi. Dari Coli
persamaan di atas terlihat bahwa Untuk menemukan
semakin besar waktu paparannya hubungan antara dosis (energi
semakin besar pula persen kematian persatuan volume) paparan
bakteri E. Coli. gelombang ultrasonik, dilakukan
- Dari persamaan regresina, dapat percobaan dengan data sebagai
ditentukan secara teoritis bahwa berikut :
kematian sebesar 100% terjadi pada - Frekuensi = 1,05
waktu paparan 15,70 menit + atau 15 MHz
menit 42 detik. Jika energi sama - Daya = 0,42
dengan daya dikalikan waktu paparan, Watt
maka waktu paparan sebesar 15 menit - Waktu = 15,70
42 detik setara dengan energi sebesar menit
395,64 joule (daya gelombang - Volume = 20 ml,
ultrasonik 0,42 watt). 30 ml, 40 ml, 50 ml dan 60 ml
Hasil pengamatan percobaan ini
Secara teoritis, energi ditunjukkan pada tabel 3. di
yang dapat membunuh bakteri E. bawah ini.
Coli 100% akan digunakan untuk
percobaan selanjutnya, yaitu
Tabel 3. Hasil pengamatan variasi volume suspensi bakteri E. Coli yang dipapari
gelombang ultrasonik dengan persen kematian bakteri E. Coli.
Jumlah E. Coli Kontrol Jumlah E. Coli Perlakuan %
Volume
No Kema-
(ml) I II III X1 I II III X2 tian
1 20 113 93 104 110 19 23 21 21 80,91
2 30 111 97 98 102 61 51 32 32 52,94
3 40 103 139 112 118 67 64 79 79 40,68
4 50 99 104 91 98 71 68 59 59 32,65
5 60 57 61 92 70 21 97 32 32 28,57

Untuk memberikan gambaran dengan persen kematian bakteri E.


yang jelas hubungan antara dosis Coli data dari tabel 3 akan
paparan gelombang ultrasonik disajikan pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil pengamatan dosis paparan gelombang ultrasonik terhadap .


persen kematian bakteri E. Coli.
No Dosis (D) Persen kematian
(joule / ml) (%)
1 19,782 80,91
2 13,188 52,94
3 9,891 40,68
4 7,913 32,65
5 6,594 28,57

Analisis Data
Untuk memperjelas hubungan antara kedua variabel diatas dinyatakan dalam
bentuk Gambar 2
GRAFIK HUBUNGAN ANTARA DOSIS PAPRAN GELOMBANG
ULTRSONIK DENGAN PERSEN KEMATIAN BAKTERI E. COLI
100
PERSEN KEMATIAN (%)

80
60
40
20
0
6.595 7.913 9.891 13.188 19.782
DOSIS (Juole/ml)

Gambar 2.Grafik hubungan antara dosis paparan gelombang ultrasonik dengan persen
kematian bakteri E. Coli.

Berdasarkan Gambar 2. di atas perlu diubah dalam bentuk


persamaan garisnya adalah K = regresi linier yang
aD2 + b dengan K adalah persen menghubungkan antara persen
kematian dan D adalah dosis kematian (K) dengan dosis
paparan gelombang ultrasonik. paparan gelombang ultrasonik
Untuk mencari koefisien korelasi kuadrat (D2).
r, koefisien determinasi R2 grafik
Tabel 5. Hubungan antara persen kematian bakteri E. Coli (K) dengan dosis
paparan gelombang ultrasonik kuadrat (D2)
No D2 K
2 2
(joule / ml ) (%)
1 391,328 80,91
2 173,923 52,94
3 97,832 43,68
4 62,616 32,65
5 43,481 28,57

Untuk memperjelas hubungan antara kedua variabel diatas dinyatakan dalam


bentuk Gambar 3 yang digambar dan dihitung dengan program Excell.
GRAFIK HUBUNGAN ANTARA KUADRAT DOSIS DENGAN
PERSEN KEMATIAN BAKTERI E. COLI

100
PERSEN KEMATIAN (%)

50

0
0 100 200 300 400 500
KUADRAT DOSIS (juole2/ml2

Gambar 3. Grafik hubungan antara kuadrat dosis paparan gelombang ultrasonik


dengan persen kematian bakteri E. Coli.

Dari data dan grafik diatas dapat 0,5358. Hal ini menunjukkan
ditentukan : sebaran titik sampelnya sangat
- Koefisien korelasi r = 0,9946 bervariasi. Hal ini dapat diatasi
- Koefisien determinasi R2 = dengan menambah jumlah sampel
0,5358 percobaan.
- Persamaan linier antara K dan PEMBAHASAN
D2 Dari hasil pengamatan
K = 0,1475 D2 + persen, kematian bakteri E. Coli
24,4509 terhadap waktu paparan gelombang
Dosis yang menyebabkan ultrasonik terlihat bahwa semakin
kematian bakteri E. Coli sebesar lama waktu paparannya persen
100% (K=100) dapat ditentukan kematian bakteri E. Coli semakin
dengan persamaan garis diatas. besar. Dari persamaan regresinya
Dari perhitungan diperoleh bahwa terlihat bahwa kematian bakteri
kematian bakteri sebesar 100% sebanyak 100% terjadi saat suspensi
diperlukan dosis paparan bakteri E. Coli terpapar gelombang
gelombang ultrasonik sebesar ultrasonik selama 15 menit 42 detik.
22,628 joule/ml atau 6,286 x 10-3 Jika daya yang dihasilkan oleh
kwh / liter. fungtion generator sebesar 0,42
watt, maka energi paparan
Koefisien korelasi r = gelombang ultrasonik yang
0,9946 menunjukkan bahwa dosis menghasilkan kematian sebesar
paparan gelombang ultrasonik 100% adalah 395,64 joule. Energi
mempunyai hubungan yang paparan gelombang ultrasonik
bermakna terhadap persen sebesar ini dapat diperoleh dengan
kematian bakteri E. Coli. jalan : daya gelombang ultrasonik
Koefisien determinasi R2 = kecil dan waktu paparan lama atau
daya gelombang ultrasonik besar telah berhasil ditemukan. Dengan
dan waktu paparannya pendek. memanfaatkan daya dan waktu
Kedua macam percobaan harus paparan gelombang ultrasonik
dilakukan untuk mengetahui yang dapat membunuh bakteri E.
efektivitas paparan gelombang Coli sebesar 100% pada
ultrasonik. percobaan terdahulu, digunakan
Untuk memperoleh daya untuk menentukan dosis paparan
gelombang ultrasonik yang lebih gelombang ultrasonik.
besar perlu didesain alat penguat - Tingginya nilai dosis paparan
daya gelombang ultrasonik. Alat ini gelombang ultrasonik terkait
berfungsi sebagai penguat getaran dengan keterbatasan respon
listrik yang berasal dari fungtion transduser ultrasonik yang
generator serta meningkatkan daya digunakan. Bila frekuensi respon
listrik sehingga diperoleh getaran transduser semakin tinggi, maka
dengan daya tinggi. Dalam selain berkaitan dengan nilai
mendesain peralatan tersebut frekuensi alamiah bakteri E. Coli,
peneliti mengalami kesulitan juga meningkatkan impedansi
diantaranya adalah : transduser. Hal ini berhubungan
- Karakteristik transduser dengan efisiensi energi
ultrasonik tidak diketahui transduser. Jadi keterbatasan
dengan baik. respon transduser merupakan
- Tingginya frekuensi yang kendala utama dari pemanfaatan
digunakan untuk membunuh gelombang ultrasonik untuk
bakteri E. Coli, yang membunuh bakteri E. Coli.
mengakibatkan transistor dan - Terlepas dari kendala yang
transduser ultrasonik menjadi dihadapi didalam percobaan yang
panas. saya lakukan, upaya
- Transistor yang ada dipasaran pendayagunaan gelombang
pada umumnya berada pada ultrasonik sebagai metode
daerah audio. alternatif untuk menurunkan
Dari tabel 5. dan gambar jumlah bakteri E. Coli pada
3 serta analisis data dengan proses pengolahan air bersih
frekuensi dan energi tetap memiliki prospek yang baik. hasil
diperoleh dosis paparan penelitian ini membuka peluang
gelombang ultrasonik yang dapat bagi peneliti lain untuk
membunuh bakteri E. Coli melakukan penelitian serupa
sebesar 100% adalah 22,628 dengan metode dan respon
joule/ml atau 6,286 x 10-3 transduser yang juga lebi baik.
Kwh/liter. Hasil ini kurang Hal ini digunakan untuk
sempurna mengingat bahwa mendapatkan metode
energi paparan gelombang pengendalian. Jumlah bakteri E.
ultrasonik tergantung pada daya Coli pada proses pengolahan air
dan waktu. Seharusnya sebelum bersih sekaligus berfungsi
mencari dosis paparan gelombang mengurangi atau menghilangkan
ultrasonik, dilakukan percobaan dampak negatif akibat
untuk menentukan hubungan keberadaan bakteri E. Coli di
antara daya dengan persen dalam air bersih.
kematian bakteri E. Coli. Dari - Keuntungan penggunaan
percobaan tersebut dapat gelombang ini adalah merupakan
ditentukan daya gelombang gelombang mekanik dengan
ultrasonik yang dapat membunuh frekuensi di atas frekuensi
bakteri E. Coli sebesar 100%. ambang dengar manusia adalah
Sedangkan waktu yang tidak terjadinya efek kebisingan
diperlukan untuk membunuh yang mengganggu. Di samping
bakteri E. Coli sebesar 100% itu paparan gelombang ultrasonik
di dalam air memiliki efektivitas ultrasonik sebagai metode
yang lebih baik karena cepat desinfeksi terhadap mikroorganisme
rambat gelombang ultrasonik khususnya bakteri E. Coli memiliki
didalam air lebih tinggi prospek yang baik untuk
dibandingkan di udara. Hal ini dikembangkan sebagai metode
ditunjang pula oleh derajat alternatif. Selain relatif tidak
kebebasan bergerak bakteri E. beresiko menimbulkan pencemaran
Coli di dalam air yang terbatas. lingkungan, metode ini mempunyai
efektivitas yang cukup baik. Di
KESIMPULAN DAN SARAN bawah ini adalah Kendala utama
Kesimpulan penerapan metode ini dan saran
Dari hasil penelitian yang untuk memperbaikinya :
bertujuan untuk menentukan 1. Terbatasnya respon frekuensi
frekuensi optimal dan dosis paparan transduser, sehingga perlu
gelombang ultrasonik untuk jumlah diupayakan untuk
bakteri E. Coli, yang dilakukan di mendapatkan jenis transduser
bagian Mikrobiologi Fakultas dengan spesifikasi yang
Kedokteran Universitas Wijaya diinginkan agar upaya optimasi
Kusuma Surabaya dapat dosis paparan gelombang
disimpulkan sebagai berikut : ultrasonik memiliki hasil yang
1. Untuk mencapai persen lebih baik, ditinjau dari aspek
kematian bakteri E. Coli fisis maupun ekonomis.
maksimum dibutuhkan Dengan respon frekuensi yang
paparan gelombang lebih baik, diharapkan faktor
ultrasonik dengan dosis energi persatuan volume yang
(energi persatuan volume) dibutuhkan untuk desinfeksi E.
sebesar 6,286 x 10-3 Coli akan memiliki nilai yang
Kwh/liter. lebih kecil, sehingga tercipta
2. Terdapat hubungan yang efisiensi energi yang
signifikan antara variabel- diinginkan.
variabel yang diteliti. Hal 2. Besar sampel pada percobaan
ini ditandai dengan nilai yang ditujukan untuk
koefisien korelasi yang menemukan waktu dan dosis
mendekati 1, yaitu : paparan gelombang ultrasonik
a. Terdapat hubungan terhadap persen kematian
yang signifikan bakteri E. Coli perlu ditambah,
antara waktu paparan untuk mendapatkan sebaran
gelombang ultrasonik titik sampel yang lebih baik.
dengan persen
kematian bakteri E. DAFTAR PUSTAKA
Coli, dengan r = Ackerman, Eugene, 1985. Biophysical
0,9989 Science, Prinsice Hal Inc,
b. Terdapat hubungan Engelwwood Cliffa, New Jersey.
yang signifikan Brooks, Geo F, et al, 2001, Medical
antara dosis (energi Microbiology Twenty Second
persatuan volume) Edition, McGraw-Hill Inc.
paparan gelombang Amsyari, Fuad, 2007. Penyakit yang
ultrasonik dengan ditularkan melalui air, Seminar
persen kematian Air Sehat, Fakultas Kedokteran
bakteri E. Coli, Universitas Airlangga, Surabaya.
dengan r = 0,9946. Cameron, Skfronik, 1988. Medical
Saran Physics, A. Wileg Inter Sciences,
Dari hasil penelitian New York.
menunjukkan bahwa upaya untuk Croknell, AP, 1980. Ultrasonic, Wykeham
mendayagunakan gelombang Publication LTD, London.
Cromer, Alan, 1994. Physics For Life Widodo, Asnar, 1990. Pembersihan
Sciences, Mc Graw Hill Inc. Kotoran Pada Benda Dengan
Publication, New York. Menggunakan Gelombang
Fardiaz, Srikandi, 1992. Polusi Air dan Ultrasonik, Kolokium, FMIPA
Udara, Penerbit Kanisius Universitas Airlangga, Surabaya.
Yogyakarta. Widodo, Asnar, 1990. Efisiensi Pencucian
Gobermen, GI, 1988. Ultrasonic Theory Gelombang Ultrasonik, Kolokium,
and Applicaton, The English FMIPA Universitas Airlangga,
University Press, London. Surabaya.
Hariaji, Imam, 1990. Pemanfaatan
Gelombang Ultrasonik Untuk
Mengusir Lalat Rumah, Skripsi,
FMIPA Universitas Airlangga,
Surabaya.
Mansyur. Mas, dkk, 2007. Optimasi
Frekuensi dan Dosis Paparan
Gelombang Ultrasonik Untuk
Membunuh Jentik Nyamuk,
Seminar DP2M Dikti Depdiknas,
Jakarta
Maskunah, 1988. Pengaruh Gelomang
Ultrasonik Terhadap Suspensi
Bakteri, Kolokium, FMIPA
Universitas Airlangga Surabaya.
Nasir. Moh, 1988. Metode Penelitian,
Penerbit Ghalia, Jakarta
Pelezar, Michael. J, 1988. Dasar-Dasar
Mikrobiologi, Diterjemahkan oleh
ratna Sti H, Penerbit UI Press,
Jakarta
Prijo, T. Anggono, 1989. Studi Tentang
Cepat Rambat Gelombang
Ultrasonik dan Metode
Pengukurannya, Kolokium,
FMIPA Universitas Airlangga
Surabaya.
Saruji, Didik, 2006. Kesehatan
Lingkungan, Media Ilmu,
Sidoarjo.
Spiegel, RM, 1996. Statistika, Penerbit,
Erlangga, Jakarta.
Suriawiria, Unus, 2005. Air Dalam
Kehidupan dan Lingkungan Yang
Sehat, Penerbit PT. Alumni,
Bandung.
Suriawiria, Unus, 2003. Mikrobiologi Air,
Penerbit PT. Alumni, Bandung.
Tortora, Gerorrd. J, 2007. Microbiology,
Pearson Education Inc, San
Francisco.
Wiantari, Sugiani, 1993. Pemanfaatan
Gelombang Ultrasonik Untuk
Membunuh Larva Aedes Aegypti,
Skripsi, FMIPA Universitas
Airlangga, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai