60
20
0
0 1 2 3 4 5 6
WAKTU (menit)
Gambar 1. Grafik hubungan antara waktu paparan gelombang ultrasonik dengan persen
kematian bakteri E. Coli
Analisis Data
Untuk memperjelas hubungan antara kedua variabel diatas dinyatakan dalam
bentuk Gambar 2
GRAFIK HUBUNGAN ANTARA DOSIS PAPRAN GELOMBANG
ULTRSONIK DENGAN PERSEN KEMATIAN BAKTERI E. COLI
100
PERSEN KEMATIAN (%)
80
60
40
20
0
6.595 7.913 9.891 13.188 19.782
DOSIS (Juole/ml)
Gambar 2.Grafik hubungan antara dosis paparan gelombang ultrasonik dengan persen
kematian bakteri E. Coli.
100
PERSEN KEMATIAN (%)
50
0
0 100 200 300 400 500
KUADRAT DOSIS (juole2/ml2
Dari data dan grafik diatas dapat 0,5358. Hal ini menunjukkan
ditentukan : sebaran titik sampelnya sangat
- Koefisien korelasi r = 0,9946 bervariasi. Hal ini dapat diatasi
- Koefisien determinasi R2 = dengan menambah jumlah sampel
0,5358 percobaan.
- Persamaan linier antara K dan PEMBAHASAN
D2 Dari hasil pengamatan
K = 0,1475 D2 + persen, kematian bakteri E. Coli
24,4509 terhadap waktu paparan gelombang
Dosis yang menyebabkan ultrasonik terlihat bahwa semakin
kematian bakteri E. Coli sebesar lama waktu paparannya persen
100% (K=100) dapat ditentukan kematian bakteri E. Coli semakin
dengan persamaan garis diatas. besar. Dari persamaan regresinya
Dari perhitungan diperoleh bahwa terlihat bahwa kematian bakteri
kematian bakteri sebesar 100% sebanyak 100% terjadi saat suspensi
diperlukan dosis paparan bakteri E. Coli terpapar gelombang
gelombang ultrasonik sebesar ultrasonik selama 15 menit 42 detik.
22,628 joule/ml atau 6,286 x 10-3 Jika daya yang dihasilkan oleh
kwh / liter. fungtion generator sebesar 0,42
watt, maka energi paparan
Koefisien korelasi r = gelombang ultrasonik yang
0,9946 menunjukkan bahwa dosis menghasilkan kematian sebesar
paparan gelombang ultrasonik 100% adalah 395,64 joule. Energi
mempunyai hubungan yang paparan gelombang ultrasonik
bermakna terhadap persen sebesar ini dapat diperoleh dengan
kematian bakteri E. Coli. jalan : daya gelombang ultrasonik
Koefisien determinasi R2 = kecil dan waktu paparan lama atau
daya gelombang ultrasonik besar telah berhasil ditemukan. Dengan
dan waktu paparannya pendek. memanfaatkan daya dan waktu
Kedua macam percobaan harus paparan gelombang ultrasonik
dilakukan untuk mengetahui yang dapat membunuh bakteri E.
efektivitas paparan gelombang Coli sebesar 100% pada
ultrasonik. percobaan terdahulu, digunakan
Untuk memperoleh daya untuk menentukan dosis paparan
gelombang ultrasonik yang lebih gelombang ultrasonik.
besar perlu didesain alat penguat - Tingginya nilai dosis paparan
daya gelombang ultrasonik. Alat ini gelombang ultrasonik terkait
berfungsi sebagai penguat getaran dengan keterbatasan respon
listrik yang berasal dari fungtion transduser ultrasonik yang
generator serta meningkatkan daya digunakan. Bila frekuensi respon
listrik sehingga diperoleh getaran transduser semakin tinggi, maka
dengan daya tinggi. Dalam selain berkaitan dengan nilai
mendesain peralatan tersebut frekuensi alamiah bakteri E. Coli,
peneliti mengalami kesulitan juga meningkatkan impedansi
diantaranya adalah : transduser. Hal ini berhubungan
- Karakteristik transduser dengan efisiensi energi
ultrasonik tidak diketahui transduser. Jadi keterbatasan
dengan baik. respon transduser merupakan
- Tingginya frekuensi yang kendala utama dari pemanfaatan
digunakan untuk membunuh gelombang ultrasonik untuk
bakteri E. Coli, yang membunuh bakteri E. Coli.
mengakibatkan transistor dan - Terlepas dari kendala yang
transduser ultrasonik menjadi dihadapi didalam percobaan yang
panas. saya lakukan, upaya
- Transistor yang ada dipasaran pendayagunaan gelombang
pada umumnya berada pada ultrasonik sebagai metode
daerah audio. alternatif untuk menurunkan
Dari tabel 5. dan gambar jumlah bakteri E. Coli pada
3 serta analisis data dengan proses pengolahan air bersih
frekuensi dan energi tetap memiliki prospek yang baik. hasil
diperoleh dosis paparan penelitian ini membuka peluang
gelombang ultrasonik yang dapat bagi peneliti lain untuk
membunuh bakteri E. Coli melakukan penelitian serupa
sebesar 100% adalah 22,628 dengan metode dan respon
joule/ml atau 6,286 x 10-3 transduser yang juga lebi baik.
Kwh/liter. Hasil ini kurang Hal ini digunakan untuk
sempurna mengingat bahwa mendapatkan metode
energi paparan gelombang pengendalian. Jumlah bakteri E.
ultrasonik tergantung pada daya Coli pada proses pengolahan air
dan waktu. Seharusnya sebelum bersih sekaligus berfungsi
mencari dosis paparan gelombang mengurangi atau menghilangkan
ultrasonik, dilakukan percobaan dampak negatif akibat
untuk menentukan hubungan keberadaan bakteri E. Coli di
antara daya dengan persen dalam air bersih.
kematian bakteri E. Coli. Dari - Keuntungan penggunaan
percobaan tersebut dapat gelombang ini adalah merupakan
ditentukan daya gelombang gelombang mekanik dengan
ultrasonik yang dapat membunuh frekuensi di atas frekuensi
bakteri E. Coli sebesar 100%. ambang dengar manusia adalah
Sedangkan waktu yang tidak terjadinya efek kebisingan
diperlukan untuk membunuh yang mengganggu. Di samping
bakteri E. Coli sebesar 100% itu paparan gelombang ultrasonik
di dalam air memiliki efektivitas ultrasonik sebagai metode
yang lebih baik karena cepat desinfeksi terhadap mikroorganisme
rambat gelombang ultrasonik khususnya bakteri E. Coli memiliki
didalam air lebih tinggi prospek yang baik untuk
dibandingkan di udara. Hal ini dikembangkan sebagai metode
ditunjang pula oleh derajat alternatif. Selain relatif tidak
kebebasan bergerak bakteri E. beresiko menimbulkan pencemaran
Coli di dalam air yang terbatas. lingkungan, metode ini mempunyai
efektivitas yang cukup baik. Di
KESIMPULAN DAN SARAN bawah ini adalah Kendala utama
Kesimpulan penerapan metode ini dan saran
Dari hasil penelitian yang untuk memperbaikinya :
bertujuan untuk menentukan 1. Terbatasnya respon frekuensi
frekuensi optimal dan dosis paparan transduser, sehingga perlu
gelombang ultrasonik untuk jumlah diupayakan untuk
bakteri E. Coli, yang dilakukan di mendapatkan jenis transduser
bagian Mikrobiologi Fakultas dengan spesifikasi yang
Kedokteran Universitas Wijaya diinginkan agar upaya optimasi
Kusuma Surabaya dapat dosis paparan gelombang
disimpulkan sebagai berikut : ultrasonik memiliki hasil yang
1. Untuk mencapai persen lebih baik, ditinjau dari aspek
kematian bakteri E. Coli fisis maupun ekonomis.
maksimum dibutuhkan Dengan respon frekuensi yang
paparan gelombang lebih baik, diharapkan faktor
ultrasonik dengan dosis energi persatuan volume yang
(energi persatuan volume) dibutuhkan untuk desinfeksi E.
sebesar 6,286 x 10-3 Coli akan memiliki nilai yang
Kwh/liter. lebih kecil, sehingga tercipta
2. Terdapat hubungan yang efisiensi energi yang
signifikan antara variabel- diinginkan.
variabel yang diteliti. Hal 2. Besar sampel pada percobaan
ini ditandai dengan nilai yang ditujukan untuk
koefisien korelasi yang menemukan waktu dan dosis
mendekati 1, yaitu : paparan gelombang ultrasonik
a. Terdapat hubungan terhadap persen kematian
yang signifikan bakteri E. Coli perlu ditambah,
antara waktu paparan untuk mendapatkan sebaran
gelombang ultrasonik titik sampel yang lebih baik.
dengan persen
kematian bakteri E. DAFTAR PUSTAKA
Coli, dengan r = Ackerman, Eugene, 1985. Biophysical
0,9989 Science, Prinsice Hal Inc,
b. Terdapat hubungan Engelwwood Cliffa, New Jersey.
yang signifikan Brooks, Geo F, et al, 2001, Medical
antara dosis (energi Microbiology Twenty Second
persatuan volume) Edition, McGraw-Hill Inc.
paparan gelombang Amsyari, Fuad, 2007. Penyakit yang
ultrasonik dengan ditularkan melalui air, Seminar
persen kematian Air Sehat, Fakultas Kedokteran
bakteri E. Coli, Universitas Airlangga, Surabaya.
dengan r = 0,9946. Cameron, Skfronik, 1988. Medical
Saran Physics, A. Wileg Inter Sciences,
Dari hasil penelitian New York.
menunjukkan bahwa upaya untuk Croknell, AP, 1980. Ultrasonic, Wykeham
mendayagunakan gelombang Publication LTD, London.
Cromer, Alan, 1994. Physics For Life Widodo, Asnar, 1990. Pembersihan
Sciences, Mc Graw Hill Inc. Kotoran Pada Benda Dengan
Publication, New York. Menggunakan Gelombang
Fardiaz, Srikandi, 1992. Polusi Air dan Ultrasonik, Kolokium, FMIPA
Udara, Penerbit Kanisius Universitas Airlangga, Surabaya.
Yogyakarta. Widodo, Asnar, 1990. Efisiensi Pencucian
Gobermen, GI, 1988. Ultrasonic Theory Gelombang Ultrasonik, Kolokium,
and Applicaton, The English FMIPA Universitas Airlangga,
University Press, London. Surabaya.
Hariaji, Imam, 1990. Pemanfaatan
Gelombang Ultrasonik Untuk
Mengusir Lalat Rumah, Skripsi,
FMIPA Universitas Airlangga,
Surabaya.
Mansyur. Mas, dkk, 2007. Optimasi
Frekuensi dan Dosis Paparan
Gelombang Ultrasonik Untuk
Membunuh Jentik Nyamuk,
Seminar DP2M Dikti Depdiknas,
Jakarta
Maskunah, 1988. Pengaruh Gelomang
Ultrasonik Terhadap Suspensi
Bakteri, Kolokium, FMIPA
Universitas Airlangga Surabaya.
Nasir. Moh, 1988. Metode Penelitian,
Penerbit Ghalia, Jakarta
Pelezar, Michael. J, 1988. Dasar-Dasar
Mikrobiologi, Diterjemahkan oleh
ratna Sti H, Penerbit UI Press,
Jakarta
Prijo, T. Anggono, 1989. Studi Tentang
Cepat Rambat Gelombang
Ultrasonik dan Metode
Pengukurannya, Kolokium,
FMIPA Universitas Airlangga
Surabaya.
Saruji, Didik, 2006. Kesehatan
Lingkungan, Media Ilmu,
Sidoarjo.
Spiegel, RM, 1996. Statistika, Penerbit,
Erlangga, Jakarta.
Suriawiria, Unus, 2005. Air Dalam
Kehidupan dan Lingkungan Yang
Sehat, Penerbit PT. Alumni,
Bandung.
Suriawiria, Unus, 2003. Mikrobiologi Air,
Penerbit PT. Alumni, Bandung.
Tortora, Gerorrd. J, 2007. Microbiology,
Pearson Education Inc, San
Francisco.
Wiantari, Sugiani, 1993. Pemanfaatan
Gelombang Ultrasonik Untuk
Membunuh Larva Aedes Aegypti,
Skripsi, FMIPA Universitas
Airlangga, Surabaya.