Oleh :
ANGEL TESALONIKA T 1606541074
FADEL ALKAHFI 1606541075
VICKY TANDYA LOLO B 1606541079
ARENDRA ARIANTONI 1606541081
I MD PARAMA NANDA M 1606541109
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya Makalah dengan judul “Pengaruh Gelombang Suara Terhadap
Prilaku dan Perkembangan Serangga”. Makalah yang masih perlu
dikembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang membacanya. Makalah ini kami susun sebagai tugas mata kuliah
Ekologi Serangga.
Penyususn
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Indonesia yang mengandalkan sektor pertanian dalam perekonomian
wilayahnya, kadang-kadang mengalami kegagalan disektor pertanian. Hal ini
disebabkan karena peubahan keadaan/lingkungan alam seperti iklim, angin, dan
temperatur serta beberapa penyebab lainnya misalnya virus dan penyakit tanaman,
binatang pengerat, gulma, hama insekta/serangga.
Sebagai salah satu contoh kegagalan sektor pertanian akibat adanya
serangan hama serangga (insekta) dilakukan upaya pengendalian populasi hama
serangga dengan penyemprotan insektisida atau penangkapan dan perburuan
secara massal dengan menggunakan bunyi-bunyian serpeti suara kentongan dan
bunyi-bunyi benda lainnya yang digunakan untuk mengendalikan seranggan hama
serangga.
Gelombang bunyi yang diterima dan ditafsirkan pusat pendengaran
serangga digunakan untuk menghasilkan bermacam macam tanggapan yang
meliputi : daya tarik seks, pertahanan wilayah, tanda bahaya dan perubahan arah
lintasan terbang untuk memepertahankan kelompoknya. Gelombang bunyi yang
digunakan untuk komunikasi antar serangga berada pada rentangan diatas
frekuensi gelombang bunyi pendengaran manusia yaitu gelombang ultrasonik
(Sales & Pye 1974). Gelombang ultrasonik merupakan gelombang longitudinal
dengan frekuensi diatas 20 kHz yaitu daeraj batas pendengaran manusia.
Pemaparan gelombang ultrasonik terhadap suatu medium tergantung pada
kegunaannya dan penerapannya. Hasil penelitian dan eksperimen penggunaan dan
penerapan pemaparan gelombang ultrasonik ini telah dilakukan oleh Dunn dan
Fry (1971) melaporkan hasil eksperimen mereka tentang kerusakan sistem saraf
pusat mamalia akibat pemaparan gelombang ultrasonik sehingga menimbulkan
kombinasi efek termal, kavitasi dan efek mekanik (Sutiono, 1982).
1.2 Rumusan Masalah
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dunn F., and Fry F. J. 1971. Ultrasonic threshold dosages for the central
mammalian nervous system. IEEE Trans Bio Eng 18, pp 253.
Resnick R., dan Halliday D. 1992. Fisika. Penterjemah Pantur Silaban dan Erwin
Sucipto, Jakarta: Penerbit Erlangga, hlm 656-693.
Sales G., and D. Pye. 1974. Ultrasonic Communication by Animals. New York:
John Wiley & Sons, Inc, pp 281- 285.