Anda di halaman 1dari 16

MODUL 02

ALAT UKUR DEBIT SALURAN TERTUTUP

Nama Praktikan : Alvin Fajriwan Ramhar

NIM : 15315023

Kelompok : 4

Tanggal Praktikum : Kamis, 22 September 2016

Jam : 13.00-14.30

PJ Modul : Ezwin Ilham Fauzi (15313045)

Haura Hafizhah (15314074)

Asisten yang Bertugas : Astrid Monica (15314009)

Ramadian Irvanizar (15313061)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2016
I. TUJUAN
1. Menentukan debit teoritis (Qteortis) dari veturimeter dan orificemeter.
2. Menentukan nilai koefisien discharge (Cd) dari veturimeter dan orificemete

II. PRINSIP DASAR

Prinsip dasar praktikum modul ini yaitu mengalirkan air melalui pipa dengan
bantuan hydraulic bench, dimana aliran air dibuat menjadi 5 variasi debit yang berbeda
dengan cara mengatur valve di hydraulic bench. Aliran air tersebut menyebabkan
perubahan bacaan pada venturimeter dan orificemeter. Lakukan perhitungan beda tinggi
tekan yang tampak, hitung debit aktual yang terjadi dengan menghitng waktu tuas
hydraulic bench untuk dapat kembali ke posisi semula setelah pemberian 2,5 kg beban.

III. TEORI DASAR

1. Venturimeter
Venturi Meter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang
berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan. Sedangkan alat untuk menunjukan
besaran aliran fluida yang diukur atau alat sekundernya adalah manometer pipa U.
Venturi Meter memiliki kerugian karena harganya mahal, memerlukan ruangan
yang besar dan rasio diameter throatnya dengan diameter pipa tidak dapat diubah.
Untuk sebuah venture meter tertentu dan sistem manometer tertentu, kecepatan
aliran yang dapat diukur adalah tetap sehingga jika kecepatan aliran berubah maka
diameter throatnya dapat diperbesar untuk memberikan pembacaan yang akurat
atau diperkecil untuk mengakomodasi kecepatan aliran maksimum yang baru.
Efek venturi terjadi pada sebuah aliran fluida yang mengalami kenaikan
velocity seiring dengan penurunan luas penampang aliran, hal tersebut diiringi
juga dengan terjadinya penurunan tekanan statis (static pressure) fluida tersebut.
Hal tersebut sesuai dengan hukum aliran fluida dinamik, kecepatan aliran
fluida harus naik apabila terdapat restriksi pada pipa untuk memenuhi Hukum
Kontinuitas, sedangkan besar tekanan harus turun untuk memenuhi Hukum
Konservasi Mekanika Energi.

Venturimeter ini dapat dibagi 3 bagian utama yaitu :


1. Bagian Inlet
Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama seperti diameter pipa
atau cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan pada bagian ini.
2. Inlet Cone
Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk menaikkan
tekanan fluida.
3. Throat (leher)
Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini berbentuk bulat
datar. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengurangi atau menambah kecepatan
dari aliran yang keluar dari inlet cone.

Gambar 1. Venturimeter

2. Orificemeter
Orifice adalah plat berlubang yang disisipkan pada laluan aliran fluida yang
diukur, juga merupakan alat primer yang berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan
antara aliran pada up stream dan down stream dari orifice itu sendiri. Orifice yang
dihubungkan dengan piezometer dapat menunjukkan adanya beda ketinggian antara
dua titik serta perbedaan tekanannya. Orifice yang digunakan untuk pengukuran
debit disebut sebagai orificemeter. Orifice merupakan salah satu alat ukur yang
digunakan di lapangan geothermal dan umumnya orifice diletakkan sebelum
separator. Plat orifice merupakan bagian dari alat orifice meter yang berfungsi
mengalirkan fluida yang aan diukur harga mass flownya. Plat orifice hanya dapat
dipakai untuk menentukan aliran fluida dalam pipa berdiameter tidak kurang dari
satu inchi.
Perangkat alat ukur orifice flow meter terdiri dari Plat Orifice. Plat orifice
merupakan bagian dari alat orifice meter yang berfungsi mengalirkan fluida yang
aan diukur harga mass flownya. Plat orifice hanya dapat dipakai untuk menentukan
aliran fluida dalam pipa berdiameter tidak kurang dari satu inchi. Plat orifice ada 3
jenis sesuai dengan fungsinya, yaitu:
a. Square edge, untuk menakar aliran uap atau air.
b. Conical Entrance, untuk mengukur fluida kental (minyak).
c. Quarter Circle, untuk mengukur fluida kental.

Gambar 2. Orificemeter

Rumus untuk menghitung debit air:


= (1)

,

= . [
. ] (2)

( )

(3)

= (4)

Qaktual = Cd x Qteoritis dan y = mx +c


Cd = 1 / m
dengan :
A = Luas permukaan (m2)
V = volume air (m3)
= massa jenis air (kg/m3)
Q = debit air (m3/s)

IV. DATA DAN PERHITUNGAN

Suhu air awal percobaan = Tawal = 27,5C


Suhu air akhir percobaan = Takhir = 26,5C
Suhu air rata-rata = Trata-rata= 27C
Diameter pipa = 1. Venturimeter: dA = 26 mm, dB = 16 mm
2. Orificemeter: dE = 51 mm, dF = 20 mm
Massa beban = 2,5 kg
Massa jenis air = 996,0991kg/m3
Koefisien discharge venturimeter = 0,94 - 0,99
Koefisien discharge orificemeter = 0,60 0,65

Tabel Data Percobaan


1. Venturimeter

Tabel 1. Data pengukuran ketinggian muka air dan waktu pada venturimeter

hABrata-rata
Variasi hA (m) hB (m) hAB (m) t(sekon) trata-rata (m)

0.227 0.216 0.011 73.95

1 0.23 0.216 0.014 77.22 76.49667 0.013

0.23 0.216 0.014 78.32

0.268 0.202 0.066 31.15


2 31.63 0.067333333
0.269 0.202 0.067 31.33
0.27 0.201 0.069 32.41

0.264 0.148 0.116 23.62

3 0.266 0.149 0.117 24.99 24.66667 0.116666667

0.265 0.148 0.117 25.39

0.298 0.138 0.16 20.11

4 0.299 0.138 0.161 20.12 20.50667 0.161

0.299 0.137 0.162 21.29

0.355 0.121 0.234 16.54

5 0.355 0.121 0.234 16.31 16.64667 0.234333333

0.356 0.121 0.235 17.09

(Sumber: Pengukuran di Laboratorium)

2. Orificemeter

Tabel 2. Data pengukuran ketinggian muka air dan waktu pada orificemeter

Variasi hE(m) hF(m) hEF (m) t(sekon) trata-rata hEFrata-rata (m)

0.23 0.21 0.02 73.95

1 0.23 0.211 0.019 77.22 76.49667 0.019333333

0.229 0.21 0.019 78.32

0.267 0.184 0.083 31.15

2 0.268 0.184 0.084 31.33 31.63 0.083666667

0.268 0.184 0.084 32.41

3 0.268 0.118 0.15 23.62 24.66667 0.149333333


0.267 0.118 0.149 24.99

0.267 0.118 0.149 25.39

0.303 0.098 0.205 20.11

4 0.304 0.098 0.206 20.12 20.50667 0.205666667

0.304 0.098 0.206 21.29

0.366 0.064 0.302 16.54

5 0.365 0.065 0.3 16.31 16.64667 0.301666667

0.366 0.063 0.303 17.09

(Sumber: Pengukuran di Laboratorium)

V. PENGOLAHAN DATA
3 x massa beban
Volume = ; Dimana pada suhu 270 C adalah 996,0991 kg/m3

3 x 2,5 kg
Sehingga volume = = 7,529 103 m3
996,0991

1. Venturimeter
Pada venturimeter, perhitungan Qaktual adalah seperti berikut:

Volume
Qaktual = ;
t

Contoh perhitungan diambil dari variasi pertama,

Volume 7,529103 m3
Qaktual = = = 9,843x10-5 m3/s
t 76,49667 s

Perhitungan seperti ini dilakukan untuk semua lima variasi untuk venturimeter sehingga
terdapat hasil berturut-turut dari variasi satu hingga lima adalah 9,843x10-5 m3/s,

2,38x10-4 m3/s, 3,052x10-4 m3/s, 3,672x10-4 m3/s, dan 4,529x10-4 m3/s.

Selain mencari nilai Qaktual, juga dilakukan perhitungan kecepatan alir air (vB).
Menggunakan persamaan (2),

dengan, = ( ) =
g = 9,81 m/s2

Dengan luas penampang pipa :


a. = 14 2 = 26 = 0,026

= 14 (0,026)2 = 5,3114 104 2

b. = 14 2 = 16 = 0,016

= 14 (0,016)2 = 2,011 104 2


Contoh perhitungan yang dilakukan adalah untuk variasi pertama, yaitu:
0,5 0,5
2 19,62
= [
2 .
] =[ 2,011 2
. 0,013]
1( ) 1(
5,3114
)

= [22,9032.0,013]0,5
= [0,29774]0,5 = 0,5457 /
Dengan persamaan di atas, didapatkan nilai kecepatan alir air di titik B secara berurutan
sebagi berikut 0,5457 m/s, 1,2419 m/s, 1,6347 m/s, 1,9203 m/s, dan 2,3135 m/s.

Dari data yang tersedia, dapat pula dilakukan perhitungan untuk mencari debit
teoritisnya dengan persamaan (1), perhitungan dilakukan untuk kelima variasi. Contoh
perhitungan akan dilakukan untuk variasi pertama.

= 2,011104 0,5457 = 1,0976104 3 /

Nilai debit aktual yang didapat untuk variasi satu hingga lima secara berturut-turut
adalah 1,0976 x10-4 m3/s, 2,4979x10-4 m3/s, 3,2881 x10-4 m3/s, 3,8626 x10-4 m3/s, dan
4,6534 x10-4 m3/s.

Nilai koefisien discharge atau Cd didapatkan dengna menggunakan persamaan (4) yang
dimodifikasi menjadi lebih sederhana, yaitu Cd = Qaktual / Qteoritis. Contoh perhitungannya
adalah variasi pertama, yaitu:

Cd = Qaktual / Qteoritis

Cd = 9,8427x10-5 / 1,0976x10-4 = 0,8968


Setelah menghitung untuk variasi pertama sampai dengan variasi kelima, didapatkan
data sebagai berikut: (0,8968), (0,953), (0,9283), (0,9506), dan (0,9724).

2. Orificemeter

Pada orificemeter, dilakukan perhitungan sama seperti pada venturimeter


Volume
menggunakan rumus Qaktual = , dengan menggunakan rumus ini didapat data
t

Qaktual untuk kelima variasi orificemeter secara berturut-turut 9,843x10-5 m3/s, 2,38x10-4
m3/s, 3,052x10-4 m3/s, 3,672x10-4 m3/s, dan 4,525x10-4 m3/s.

Dengan luas penampang pipa :


a. = 14 2 = 51 = 0,051

= 14 (0,051)2 = 2,044 103 2

b. = 14 2 = 20 = 0,02

= 14 (0,02)2 = 3,14 104 2

Perhitungan berikutnya adalah untuk menghitung kecepatan alir air dengan


menggunakan persamaan (2) sama seperti yang dilakukan di perhitungan venturimter.
Didapatkan hasil perhitungan kecepatan dari variasi pertama hingga kelima sebagai berikut,
0,6233 m/s, 1,2967 m/s, 1,7323 m/s, 2,0313 m/s, dan 2,4621 m/s.

Menggunakan persamaan (1), dengan cara yang sama dengan yang dilakukan pada
perhitungan pada venturimeter, akan didapatkan hasil perhitungan debit aktual sebagai
berikut secara berurutan dari variasi pertama hingga terakhir, 1,96 x10-4 m3/s, 4,08 x10-4
m3/s, 5,44 x10-4 m3/s, 6,38 x10-4 m3/s, dan 7,74 x10-4 m3/s.

Nilai koefisien discharge atau Cd didapatkan dengna menggunakan persamaan (4) yang
dimodifikasi menjadi lebih sederhana, yaitu Cd = Qaktual / Qteoritis. Seperti perhitungan yang
sudah dilakukan pada venturimeter. Setelah menghitung untuk variasi pertama sampai
dengan variasi kelima, didapatkan data sebagai berikut: (0,5024), (0,5841), (0,5607),
(0,5751), dan (0,5848).

VI. DATA AKHIR


Tabel 4. Hasil perhitungan Qaktual dan Qteoritis, hrerata, dan Vair pada venturimeter

hAB rata-rata VB Qteoritis (10-4


Variasi Trerata (s) Qaktual (10-4 m3/s) Cd
(m) (m/s) m3/s)

1 76,49667 0,9843 0,013 0,5457 1,0976 0,8968

2 31,63 2,38 0,067333 1,2419 2,498 0,953

3 24,66667 3,052 0,116667 1,6347 3,2881 0,9283

4 20,50667 3,672 0,161 1,9203 3,8626 0,9506

5 16,64667 4,529 0,233667 2,3135 4,6534 0,9724

(Sumber: Perhitungan dari data awal)

Tabel 5. Hasil perhitungan Qaktual dan Qteoritis, hrerata, dan Vair pada orificemeter

Qaktual (10-4 hEF rata-rata VF Qteoritis (10-4


Variasi Trerata (s) Cd
m3/s) (m) (m/s) m3/s)

1 76,49667 0,9843 0,019333 0,6233 1,96 0,5024

2 31,63 2,38 0,083667 1,2967 4,08 0,5841

3 24,66667 3,052 0,149333 1,7323 5,44 0,5607

4 20,50667 3,672 0,205333 2,0313 6,38 0,5751

5 16,64667 4,525 0,301667 2,4621 7,74 0,5848

(Sumber: Perhitungan dari data awal)

VII. ANALISIS A HASIL YANG DIDAPAT SETELAH PRAKTIKUM


Cara kerja pada percobaan kali ini menggunakan metod triplo, yaitu pada tiap-tiap dari
5 variasi dilakukan 3 kali percobaan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika data
pertama dan data kedua sangat berbeda. Data ketiga dapat menunjukkan nilai yang
sebenarnya dengan melihat nilainya lebih condong ke data yang mana. Setelah keran
dibuka untuk mengalirkan air, tunggu sampai tuas hydraulic bench mengangkat dan mulai
waktu stopwatch. Pada saat itu juga beban seberat 2,5 kg diletakan dan saat tuas mulai
mengangkat kembali stopwatch diberhentikan. Langkah-langkah kerja hydraulic bench
tersebut digunakan untuk menentukan nilai debit aktual. Pada venturimeter dan
orificemeter, tinggi air di tabung A, B, E, dan F dibaca. Masing-masing dari A, B, E, dan
F mewakili luas penampang yang berbeda A dan B luas penampang pada venturimeter dan
E dan F luas penampang pada orificemeter. Dalam menggunakan venturimeter dan
orificemeter, isi dari tabung piezometer harus dijaga agar tidak melebihi batas angka. Selain
karena menyulitkan perhitungan karena tidak ada keteragan nilainya, isi air yang berlebihan
juga dapat mengganggu jalannya aliran fluida.
Berdasarkan hasil percobaan dan perhitungan, nilai Qaktual dan Qteoritis pada venturimeter
berbeda. Rata-rata nilai Qaktual lebih kecil daripada Qteoritis. Perbedaan antara keduanya
sangat kecil, yaitu 0,1133 x 10-4 m3/s sampai 0,2361 x 10-4 m3/s. Pada orificemeter, nilai
Qaktual juga kebih kecil daripada Qteoritis. Namun, pada orificemeter perbedaan antara
Qaktual dan Qteoritis lebih besar, yaitu 0,98 x 10-4 m3/s sampai 3,215 x 10-4 m3/s. Hal ini
berarti nilai eror debit aktual dan teoritis pada orificemeter lebih besar daripada
venturimeter. Hal ini dikarenakan pada orificemeter, luas penampang secara tiba-tiba
mengecil dan mengakibatkan head loss yang lebih besar dibandingkan dengan venturimeter
yang luas penampangnya mengecil perlahan-lahan. Perbedaan antara debit aktual dan debit
teoritis secara umum dapat diakibatkan oleh kesalahan-kesalahan yang dilakukan saat
praktikum maupun akibat efisiensi alat.

0.0004
0.00035
0.0003
y = 0.001x0.5209
0.00025 R = 0.9993
0.0002
0.00015
0.0001
0.00005
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18

Gambar 4. Kurva non linear Delta h dan Q aktual venturimeter


(Sumber: hasil perhitungan dan regresi)

Dari grafik dan hasil regresi dengan persamaan power, didapatkan persamaan, yaitu:
y = 0.001 x0.5209
Sedangkan berdasarkan rumus Qaktual adalah
Qaktual = Cd.Qteoritis
= Cd.AB.vB
0.5
2 0.5
= Cd.AB. [
2 ] . h
1( )

Jika dibandingkan, maka


Qaktual rumus = Qaktual regresi
0.5
2 0.5
Cd.AB. [
2 ] . h = 0.0009 h 0.5209
1( )

h0.5 = h 0.5209
0,5 0,5209

Q aktual dan Q teoritis


0.0005

0.0004

0.0003 y = 1.0133x + 1E-05


R = 0.9986
0.0002

0.0001

0
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005

Gambar 5. Kurva linear Qaktual dan Qteoritis venturimeter


(Sumber: hasil perhitungan dan regresi)

Suhu dan Viskositas Kinetis


2

1.5

1 y = -0.0091x + 1.0535
R = 0.4158
0.5

0
0 20 40 60 80 100 120

Gambar 6. Kurva non linear suhu dan viskositas kinetis


(Sumber: hasil perhitungan dan regresi)
Qaktual dan Qteoritis Orificemeter
0.0009
0.0008 y = 1.6505x + 3E-05
0.0007 R = 0.9981
0.0006
0.0005
0.0004
0.0003
0.0002
0.0001
0
0 0.0001 0.0002 0.0003 0.0004 0.0005

Gambar 7. Kurva linear Qaktual dan Qteoritis orificemeter


(Sumber: hasil perhitungan dan regresi)

Dari kedua grafik Qaktual dan Qteoritis merupakan gradien dari persamaan garis.
Pada venturimeter, didapatkan y = 1.0133x, berarti nilai koefisien discharge adalah 0,987
dan pada orificemeter, didapatkan y = 1.6505x, berarti nilai koefisien discharge adalah
0,606.

delta h - q aktual orificemeter


0.0005

0.0004

0.0003 y = 0.0009x0.5517
R = 0.9973
0.0002

0.0001

0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35

Gambar 8. Kurva non linear Delta h dan Q aktual orificemeter


(Sumber: hasil perhitungan dan regresi)

Dari grafik dan hasil regresi dengan persamaan power, didapatkan persamaan, yaitu:
y = 0.0009 x0.5517
Sedangkan berdasarkan rumus Qaktual adalah
Qaktual = Cd.Qteoritis
= Cd.AB.vB
0.5
2 0.5
= Cd.AB. [
2 ] . h
1( )

Jika dibandingkan, maka


Qaktual rumus = Qaktual regresi
0.5
2 0.5
Cd.AB. [
2 ] . h = 0.0009 h 0.5517
1( )

h0.5 = h 0.5517
0,5 0,5517

Venturimeter dan orificemeter memiliki perbedaan struktur penampangnya. Pada


venturimeter, luas penampangnya berubah secara perlahan-lahan sedangkan pada
orificemeter luas penampangnya berubah secara tiba-tiba. Berdasarkan nilai perhitungan
koefisien discharge, nilai Cd dari venturimeter lebih mendekati 1 dibandingkan dengan
orificemeter. Hal ini berarti, venturimeter lebih cocok untuk digunakan dalam pengukuran
debit. Nilai debit aktual dari venturimeter hampir sama dengan nilai debit teoritis. Galat
yang didapatkannya sangat kecil. Secara struktur, venturimeter memang akan
menghasilkan nilai debit aktual yang lebih mendekati debit teoritis dibandingkan dengan
orificemeter. Hal ini disebabkan luas penampang orificemeter yang berubah secara tiba-
tiba akan mengakibatkan head loss yang besar dan berpengaruh pada perbedaan tekanan
dan perbedaan ketinggian di tabung piezometer.
Koefisien discharge dari venturimeter adalah rentang 0,94 sampai 0,99 (ref).
Sementara itu koefisien discharge venturimeter yang didapat setelah perhitungan hasil
praktikum adalah rentang 0,89 sampai 0,97. Koefisien discharge dari orificemeter adalah
rentang 0,60 sampai 0,65 (ref). Sementara itu koefisien discharge yang didapat setelah
perhitungan hasil praktikum adalah rentang 0,50 sampai 0,58. Terdapat perbedaan
koefisien discharge dari referensi dengan hasil perhitungan praktikum, hali ini disebabkan
kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran dalam praktikum dan juga head loss yang
dihasilkan alat pada saat praktikum
Pada praktikum kali ini pastilah tidak lepas dari kesalahan pengukuran misalnya dalam
pengukuran temperatur air yang kurang akurat. Hal tersebut mengakibatkan nilai massa
jenis yang diperoleh tidaklah sama dengan massa jenis referensi. Kesalahan juga terdapat
pada pembacaan piezometer dapat terjadi dan mempengaruhi perhitungan. Kesalahan
pembacaan piezometer dapat mempengaruhi nilai perbedaan ketinggian yang dibaca pada
venturimeter maupun orificemeter. Kesalahan juga terdapat pada saat pengukuran waktu
dimana kurang tepat pada saat memulai dan mengakhiri waktu pada saat pemberian beban
pada hydraulic bench.

VIII. ANALISIS B APLIKASI DI BIDANG TEKNIK LINGKUNGAN


Venturimeter dapat digunakan untuk menghitung debit fluida yang mengalir dalam
pipa. Selain itu, kecepatan dan perbedaan tekanan dari dua titik di sepanjang pipas juga
dapat ditentukan. Oleh karena itu, venturimeter merupakan alat yang tepat untuk
menentukan debit. Hal ini dapat menjadi pertimbangan dalam pembuatan saluran yang
efektif dan efisien.
Orificemeter juga dapat digunakan untuk pengukuran debit, kecepatan, dan tekanan
fluida. Hasilnya dapat digunakan untuk menentukan ukuran yang tepat untuk sebuah
saluran. Harganya yang cukup murah membuat orificemeter banyak digunakan dalam
instalasi air bersih. Pada beberapa tempat, orificemeter juga digunakan untuk
menyalurkan air sungai yang meluap atau banjir.
Venturimeter dan orificemeter merupakan alat yang digunakan untuk menghitung laju
aliran fluida, misalnya menghitung laju aliran air pada perusahaan distribusi air minum
(PAM) atau perusahaan distribusi air bersih pada PDAM. Di bidang perminyakan dan
gas, alat ini digunakan untuk menghitung minyak yang mengalir melalui pipa. Selain itu
alat-alat ini digunakan sebagai pengukur volume fluida misalkan minyak yang mengalir
tiap detik.

IX. KESIMPULAN

1. Dalam praktikum kali ini yang dilakukan dalam lima variasi didapatkan Qteoritis dari
venturimeter dan orificemeter dengan beberapa variasi yaitu:
a. Venturimeter
Qteoritis 1 = 1,0976 x 10-4 m3/s
Qteoritis 2 = 2,498 x 10-4 m3/s
Qteoritis 3 = 3,2881 x 10-4 m3/s
Qteoritis 4 = 3,8626 x 10-4 m3/s
Qteoritis 5 = 4,6534 x 10-4 m3/s
b. Orificemeter
Qteoritis 1 = 1,96 x 10-4 m3/s
Qteoritis 2 = 4,08 x 10-4 m3/s
Qteoritis 3 = 5,44 x 10-4 m3/s
Qteoritis 4 = 6,38 x 10-4 m3/s
Qteoritis 5 = 7,74 x 10-4 m3/s

2. Adapun hasil koefisien discharge yang didapatkan pada saat menggunakan


venturimeter dengan menggunakan orificemeter adalah sebagai berikut :
Venturimeter
Cd1 = 0,8968
Cd2= 0,953
Cd3= 0,9283
Cd4= 0,9506
Cd5= 0,9724
Orificemeter
Cd1 = 0,5024
Cd2= 0,5841
Cd3= 0,5607
Cd4= 0,5751
Cd5= 0,5848

X. DAFTAR PUSTAKA
Finnemore, John. 2002. Fluid Mechanics with Engineering Application. New York: Mc
Graw Hill.
Potter,Merle dan Wiggert, David C. 2007. Schaums Outline Fluid Mechanics. New York:
Mc Graw Hill.
Giles, Ranald V. 1993. Mekanika Fluida & Hidraulika Edisi Kedua (SI-Metrik). Jakarta :
Erlangga
Munson, Bruce R , Okiishi, Theodore H dan Young,Donald F. 2006. Mekanika Fluida Jilid
2 edisi keempat. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai