Anda di halaman 1dari 25

Nama : Hikmatul Ummah

NIM : 1503076053

Matkul : BIOKIMIA

EVALUASI MATERI BIOMOLEKUL DAN METABOLISME: KARBOHIDRAT

1. Klasifikasikan berbagai karbohidrat, dan jelaskan fungsinya!


Penggolongan Karbohidrat Secara alami, ada tiga bentuk karbohidrat yang
penting yaitu
a. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya
hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara
hidrolisis dalam kondisi lunak menkjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang
paling sederhana ialah gliseraldehida dan dihidroksiaseton.
Macam-macam contoh monosakarida adalah
1. Glukosa
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan erring disebut dekstrosa karena
mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi kea rah kanan. Di alam
glukosa terdapat pada buah-buahan dan madu lebah.
2. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar
cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenya disebut levulosa. Fruktisa mempunyai
rasa manis lebih dari gluosa, juga lebih manis dari pada gula tebu atau
sukrosa.
3. Galaktosa
Galaktosa jarang terdapat bebas di alam, biasanya berikatan dengan
glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa
mempunyai rasa kurang manis daripada glukosa dan kurang larut dalam air
4. Pentosa
Beberapa pentose yang penting adalah arabinosa, xilosa, ribose dan 2-
deoksiribosa. Keempat pentose ini terdapat dalam keadaan bebas di alam.
Arabinosa diperoleh dari gom arab dengan jalan hidrolisis, sedangkan xilosa
diperoleh dari proses hidrolisis terhadap jerami atau kayu.
b. Disakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang tersusun atas 2 monosakarida yang
dihubungkan oleh ikatan glikosidik. Contoh disakarida: sukrosa (gula tebu),
maltosa (gula gandum), dan laktosa (gula susu). Ketiganya memiliki rumus
molekul C12H22O11.
1. Sukrosa
Sukrosa berasal dari tebu,bit dan tumbuhan, misalnya dalam buah nanas dan
dalam wortel.
2. Maltose
Maltose adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa.
Maltose mudah larut dalam air dan mempunyai rasa lebih manias daripada
laktosa, tetapi kurang manis daripada sukrosa.
3. Laktosa
Hidrolisis laktosa menghasilkan D-galaktosa dan D-glukosa,karena laktosa
adalah suatu disakarida. Ikatan galaktosa dan glukosa terjadi antara atom
karbon nomor 1 pada galaktosa dan atom karbon nomor 4 pada glukosa. Oleh
karenanya molekul laktosa masih mempunyai gugus -OH gkikosidik, dengan
demikian laktosa mempunyai sifat mereduksi dan mutarotasi
c. Polisakarida
Polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono
dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul
monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja
disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut
heteropolisakarida. Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan
tidak berbentuk Kristal, tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat
mereduksi, polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan
koloid. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya adalah Amilum
Dekstrin, Glikogen dan Selulosa.
Fungsi Karbohidrat
a. Sebagai sumber energi
b. Sebagai cadangan makanan
c. Pemberi rasa manis pada makanan
d. Membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus.
e. Penghemat protein karena bila karbohidrat makanan terpenuhi, protein
terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
f. Sebagai pengatur metabolisme lemak karena karbohidrat mampu mencegah
oksidasi lemak yang tidak sempurna.

2. Bagaimana hubungan antara reaksi gelap dengan reaksi terang dalam


fotosintesis (sertai gambar) ?
Jawab :
Pada dasarnya rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian
utama yaitu reaksi terang (memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbondioksida).

a. Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi pada grana. Di dalam reaksi terang tumbuhan
menangkap air dan CO2 kemudian mengolahnya menggunakan sumber energi
cahaya matahari yang ditangkap oleh klorofil. Selanjutnya, gula dan air
tersebut dengan bantuan sinar matahari diubah menjadi gula (glukosa), O2,
dan uap air. O2 dan uap air dikeluarkan dari dalam tubuh tumbuhan,
sedangkan gula dijadikan bahan makanan tumbuhan tersebut. Secara garis
besar, proses berlangsungnya fotosintesis dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Cahaya mencapai sel-sel daun yang mengandung klorofil.
2) Klorofil menyerap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi
kimia.
3) Udara yang mengandung karbon dioksida masuk ke dalam daun daun
melalui stomata. Selanjutnya, karbon dioksida tersebut menyebar di
antara sel-sel daun.
4) Akar menyerap air yang dibutuhkan tanaman untuk proses fotosintesis.
Air tersebut mengalir dari akar menuju batang kemudian ke daun.
5) Molekul air dipecah oleh energi cahaya menjadi oksigen dan hidrogen.
Molekul hidrogen bergabung dengan molekul CO2 membentuk glukosa.

Reaksi terang dibagi menjadi reaksi siklik dan non-siklik. Reaksi


siklik adalah reaksi yang hanya melibatkan satu fotosistem, yaitu fotosistem I.
Dalam fotofosforilasi siklik, pergerakan elektron dimulai dari fotosistem I dan
berakhir di fotosistem I. Sedangkan, reaksi non-siklik adalah reaksi dua tahap
yang melibatkan dua fotosistem klorofil yang berbeda,yaitu fotosistem I dan II.
Dalam fotofosforilasi non siklik, pergerakan elektron dimulai difotosistem II,
tetapi elektron tidak kembali lagi ke fotosistem II. Mekanismenya adalah
sebagai berikut:
1) Diawali penyerapan cahaya oleh PS II, sehingga electron klorofil pada PS
II tereksitasi dan tidak stabil.
2) Agar stabil kembali PS II mengambil electron H2O, sehingga
mengakibatkan pelepasan H+ .
3) Dengan electron dari air, PS II mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk
PQH2.
4) Plastokuinon mengirimkan electron dari PS II ke kompleks sitokrom b6-f
(berfungsi sebagai pompa H+ dan pembawa electron dari PS II ke PS I).
Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II: 2H2O + 4 foton + 2PQ + 4e
4H + O2 + 2PQH2
5) Kompleks sitokrom b6-f mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil
yang mengandung tembaga, plastosianin (PC). Proses ini menyebabkan
terjadinya pompa H+ dari stroma ke membrane tilakoid. Reaksi yang
terjadi pada kompleks sitokrom b6-f adalah:
2PQH2 + 4PC(Cu2+) 2PQ + 4PC(Cu2+) + 4H+ (lumen).
6) Electron dari kompleks sitokrom b6-f diterima oleh PS I. kemudian PS I
dapat menyerap cahaya sendiri, tapi juga bisa menerima elektron dari PS
II.
7) PS I mengoksidasi plastosianin tereduksi (PC(Cu2+)) dan memindahkan
electron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin (Fd).
8) Electron dari feredoksin (Fd) digunakan untuk mereduksi NADP+ jadi
NADPH, dengan dikatalisis feredoksin- NADP+ reduktase dalam stroma.
Reaksinya adalah: 4Fd(Fe2+) + 2NADP++ 2H+ 4Fd(Fe3+) + 2NADPH
9) Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membrane tilakoid masuk ke dalam
ATP sintase. Masuknya H+ membuat ATP sintase bekerja mengubah ADP
dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP.

Reaksi keseluruhan yang terjadi pada reaksi terang adalah:

Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O ATP + NADPH + 3H+ + O2

b. Reaksi Gelap
Reaksi gelap (siklus Calvin) terjadi di dalam stroma (rongga daun).
Pada siklus Calvin, H2 yang terlepas dari molekul air (H2O) akan diikat oleh
NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2 tetap dalam keadaan bebas.
Pada reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik (berulang) yang membentuk gula
dari CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Reaksi ini tidak membutuhkan
cahaya.
Energi yang digunakan dalam siklus Calvin diperoleh dari reaksi
terang. Ketika berlangsung reaksi gelap terjadi proses respirasi seluler.
Glukosa yang diperoleh pada reaksi terang digunakan oleh tanaman untuk
membentuk senyawa organik lain seperti selulosa yang merupakan komponen
utama tubuh tumbuhan dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar.
Respirasi pada tumbuhan berlangsung pada malam hari. Tumbuhan
berespirasi dan mengeluarkan CO2, uap air, dan energi. Oleh karena itu, pada
malam hari udara di bawah tumbuhan terutama yang berdaun banyak akan
terasa pengap, sedikit lembab dan gerah. Karbon dioksida bersifat menyerap
kalor dari sekeliling sehingga menyebabkan udara menjadi gerah. Udara
lembab yang dirasa adalah karena uap air yang dikeluarkan.
Mekanisme Daur Calvin Benson melalui proses karboksilasi, reduksi,
dan regenerasi.
1) Karboksilasi : penambahan 6 CO2 ke 6 molekul RuBP membentuk 12
molekul 3-asam-fosfogliserat (3-PGA). Fiksasi CO2 sebagai sumber
karbon di bantu oleh enzim ribulosa difosfat karboksilase.
2) Reduksi : gugus karboksil pada 3-PGA direduksi jadi 1 gugus aldehid
dalam 3-fosfogliseradehida (3-PGA). Reduksi berlangsung dengan
modifikasi gugus karboksil 3-PGA jadi asam 1,3-bifosfogliserat (1,3-bis
PGA) dengan penambahan gugus fosfat dari ATP (yang dihasilkan dari
reaksi terang). ADP yang dilepas ketika 1,3-bis PGA terbentuk, diubah
kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi fotofosforilasi. Bahan
pereduksi sebenarnya adalah NADPH, yang menyumbang 2 elektron.
Secara bersamaan Pi (fosfat anorganik) dilepas dan digunakan kembali
untuk mengubah ADP menjadi ATP.
3) Regenerasi : regenerasi RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan
CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan kedalam dan melalui
stomata.
KESIMPULAN: Berdasarkan uraian diatas, hubungan reaksi terang dengan
reaksi gelap tampak sangat erat sekali, seperti gambar berikut ini:

Reaksi terang terjadi lebih dulu daripada reaksi gelap. Dengan mengoksidasi
molekul air menjadi oksigen, dihasilkan molekul berenergi tinggi berupa ATP
dan NADPH. Kedua molekul berenergi tinggi tersebut selanjutnya akan
dimanfaatkan dalam reaksi gelap, yang melalui Daur Calvin dapat mengubah
karbondioksida menjadi karbohidrat.

3. Buatlah perbandingan reaksi terang dan reaksi gelap fotosintesis! Pembeda


reaksi terang dan reaksi gelap.
Jawab:

Reaksi terang Reaksi gelap

lokasi: Grana dari kloroplas. Terjadi: stroma dari kloroplas.

Ini adalah proses tergantung cahaya Proses ini tidak memerlukan cahaya. Tidak
Melibatkan dua fotosistem: PS I dan PS II ada fotosistem diperlukan.

Fotolisis air terjadi dan oksigen Fotolisis air tidak terjadi. Karbon dioksida
dibebaskan. diserap.

Glukosa diproduksi. Mengurangi NADP


ATP dan NADPH yang dihasilkan dan
teroksidasi.
digunakan untuk mendorong reaksi gelap.
4. Hubungkan proses fermentasi dengan glikolisis!
Jawab:
Hubungan proses fermentasi dengan glikolisis:
Fermentasi merupakan proses lanjutan glikolisis Apabila tidak terdapat O2.
Proses ini dapat terjadi sepanjang ketersediaan NAD+ masih memadai untuk
menerima elektron sepanjang tahap oksidasi glikolisis. Fermentasi terdiri dari reaksi
glikolisis ditambah reaksi yang menghasilkan NAD+ dengan cara mentransfer
electron dari NADH ke piruvat atau senyawa turunannya. NAD+ selanjutnya dapat
digunakan kembali untuk mengoksidasi gula melalui mekanisme gikolisis yang pada
akhirnya menghasilkan 2 molekul ATP. Ada dua jenis fermentasi yaitu:

a. Fermentasi asam laktat . Pada fermentasi ini piruvat direduksi oleh NADH
menghasilkan senyawa laktat sebagai senyawa sisa tanpa adanya pelepasan
karbondioksida fermentasi ini terjadi dalam proses yang menghasilkan keju dan
yogurt. Sel-sel otot manusia menggunakan mekanisme ini untuk menghasilkan ATP
pada saat mengalami kekurangan oksigen. Gambar hubungan fermentasi asam laktat
dengan glikolisis yaitu:

b. Fermentasi alcohol. Pada fermentasi ini piruvat diubah menjadi etanol ( etil alcohol )
melalui 2 tahapan. Tahap pertama adalah pelepasan karbondioksida dari piruvat,
menghasilkan senyawa asetaldehid yang terdiri dari 2 karbon. Tahap kedua adalah
asetaldehid direduksi oleh NADH menjadi etanol. Tahapan ini juga menghasilkan
NAD+ yang diperlukan untuk proses glikolisis. Proses ini terjadi dalam pembuatan
minuman beralkohol dan anggur. Gambar hubungan fermentasi alkohol dengan
glikolisis:

Gambar Hubungan Fermentasi Alkohol dengan Glikolisis

5. Buatlah hubungan antara glikolisis, siklus krebs, transport elektron dan


chemiosmosis!
Jawab :
Hubungan antara glikolisis, siklus krebs, transport elektron

Glikolisis

Tahap pertama - glikolisis, adalah proses dimana glukosa yang diperoleh dari
makanan dimodifikasi secara kimia untuk membentuk senyawa piruvat. Proses ini, yang
terjadi dalam sitosol dari sel, dilakukan tanpa adanya oksigen. Selama proses ini, energi
dilepaskan dari senyawa glukosa dalam bentuk 2 molekul NADH dan 2 molekul ATP.

Dekarboksilasi oksidatif (Transisi Reaksi)

Transisi reaksi, juga dikenal sebagai dekarboksilasi piruvat, merupakan tahap kedua
dari proses ini, dimana piruvat yang dekarboksilasi dan ditambahkan ke Coenzyme A (CoA)
untuk membentuk Asetil KoA. Ini merupakan tahap penting dalam proses respirasi selular
karena membentuk hubungan antara jalur metabolisme glikolisis dan siklus Krebs.

Siklus Krebs

Tahap berikutnya, siklus Krebs terdiri dari serangkaian langkah yang mengoksidasi
molekul KoA Aceytl. Tidak seperti glikolisis, siklus Krebs membutuhkan oksigen untuk
berfungsi. Proses aerobik dikatalisis oleh enzim. 2 putaran lengkap dari siklus Krebs
menghasilkan

Molekul karbon dioksida 46 NADH molekul2 ATP molekul2 FADH2 molekul

Rantai Elektron Transport

Tahap terakhir adalah rantai transpor elektron, yang menghasilkan 32-34 ATP tersisa.
Rantai terdiri dari elektron-membawa protein, berdasarkan pada membran mitochondrian.
Protein ini mentransfer elektron dari satu diri yang lain. Elektron ini akhirnya ditambahkan ke
oksigen, yang merupakan akseptor elektron akhir, bersama dengan proton yang menyebabkan
pembentukan air. Dalam proses ini, ATP dihasilkan oleh kekuatan proton motif, toko energi
potensial diciptakan oleh gradien yang terbentuk ketika proton bergerak melintasi membran
biologis. Dengan kata sederhana, rantai transpor elektron memicu gradien meskipun yang
ATP dihasilkan dalam proses yang dikenal sebagai chemiosmosis.
Gambar Proses transport elektron dan sisntesis ATP (Chemiosmosis)

Berdasarkan gambar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa elektron yang dihasilkan
dari pemecahan NADH bergerak melalui komplek I, III, dan IV, dan memompa 3 proton
(H+) dari matriks ke ruang antar membran mitokondria => 3 H+ dari 1 NADH ini dapat
digunakan untuk mensintesis 3 ATP. Reaksinya adalah sebagai berikut:

NADH + H+ + O2 + 3 Pi + 3 ADP => NAD+ + 3 ATP + H2O

Sedangkan elektron dari pemecahan FADH2 bergerak dari kompleks II, III, dan IV dan
memompa 2 proton (H+) dari matriks ke ruang antar membran mitokondria => 2 H+ dari 1
FADH2 ini dapat digunakan untuk mensintesis 2 ATP.

Jadi, hubungannya saling berkaitan yang dimulai dari glikolisis, dekarboksilasi oksidatif,
siklus krebs dan diakhiri dengan transport elektron, dari 1 mol glukosa dapat dihasilkan
maksimal 38 ATP.
6. Bandingkan molekul berenergi tinggi apa sajakah yang terbentuk dari siklus
krebs dan dari fermentasi? Mana yang lebih banyak?

Molekul berenergi tinggi yang dihasilkan:


a. Apa saja?
b. Setara dengan berapa ATP?

Kesimpulannya?

Jawab :

Molekul Berenergi Setara berupa ATP Jumlah ATP


Tinggi
Siklus Krebs 2 ATP 2 ATP 24 ATP
6 NADH 18 ATP
2 FADH2 4 ATP
Fermentasi 2 ATP 2 ATP 2 ATP

KESIMPULAN: Fermentasi yang merupakan respirasi anaerob menghasilkan ATP yang


lebih kecil dibandingkan dengan siklus krebs yang merupakan respirasi aerob. Siklus krebs
menghasilkan 24 ATP sedangkan fermentasi untuk 1 glukosa hanya menghasilkan 2 ATP
penyebab hal tersebut adalah pembakaran pada respirasi aerob terjadi secara maksimal,
karena respirasi aerob adalah peristiwa pemecahan glukosa dengan bantuan oksigen untuk
menghasilkan energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat). Dan untuk fermentasi sendiri,
yang menghasilkan asam laktat dan etanol (Karbon yang masih bisa diolah dan dibakar
kembali) sehingga asam laktat dan etanol masih mentah karena sebenarnya masih dapat
menghasilkan energi lagi.
7. Apakah perbedaan antara glikogenolisis, glukoneogenesis dan glikogenesis?

Jawab:
Perbedaan antara glikogenolisis, glukoneogenesis dan glikogenesis.
Glikogenolisis merupakan proses pemecahan molekul glikogen menjadi glukosa. Apabila
tubuh dalam keadaan lapar, tidak ada asupan makanan, kadar gula dalam darah menurun,
gula diperoleh dengan memecah glikogen menjadi glukosa yang kemudian digunakan untuk
memproduksi energi.
Glukoneogenesis adalah proses sintesis (pembentukn) glukosa dari sumber bukan
karbohidrat. Molekul yang umum sebagai bahan baku glukosa adalah asam piruvat, namun
oxaloasetat dan dihidroxiaseton fosfat dapat juga menjalani proses glukoneogenesis. Asam
laktat, beberapa asam amino dan gliserol dapat dikonversi menjadi glukosa. Glukoneogenesis
hampir mirip dengan glikolisis dengan proses yang dibalik, hanya beberapa tahapan yang
membedakannya dengan glikolisis. ATP dibutuhkan dalam tahapan glukoneogenesis.
Glukoneogenesis terjadi terutama dalam hati dan dalam jumlah sedikit terjadi pada korteks
ginjal. Sangat sedikit glukoneogenesis terjadi di otak, otot rangka, otot jantung dan beberapa
jaringan lainnya. Umumnya glukoneogenesis terjadi pada organ-organ yang membutuhkan
glukosa dalam jumlah banyak. Glukoneogenesis terjadi di hati untuk menjaga kadar glukosa
darah agar tetap dalam kondisi normal.
Dan yang terakhir Glikogenesis adalah pembentukan glikogen dari glukosa. Apabila terjadi
peningkatan kadar glukosa dalam darah (misalnya beberapa saat setelah makan) maka
pankreas akan mensekresikan hormon insulin yang akan menstimulasi penyimpanan glukosa
dalam bentuk glikogen di dalam hati dan otot. Hormon insulin akan menstimulasi enzim
glikogen sintase untuk memulai proses glikogenesis.
8. Berapa energi (ATP) yang dihasilkan dari pembakaran 5 molekul glukosa? Jelaskan
beserta perinciannya!
Jawab:
Satu molekul glukosa akan mengalami:
1. Glikolisis => 2ATP
2. Siklus krebs => 2 ATP
3. Transport elektron respiratory => 34 ATP
Total ATP ada 38 ATP

Jadi, jika ada 5 molekul glukosa yang mengalami tahapan metabolisme tersebut maka ATP
yang dihasilkan sebanyak 5 38 = 190 ATP.

9. Benarkah Rasulullah menganjurkan berbuka puasa dengan yang manis? tinjaulah


kebenaran hadist tersebut dan bahaslah dari sudut pandang metabolism karbohidrat!

Jawab:

Sesungguhnya hadits Rasulullah Muhammad SAW yang terkait dengan buka puasa
hanyalah menyinggung kurma dan air saja. Seperti dalam hadits yang menyatakan :
Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah berbuka dengan kurma.
Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, maka
sesungguhnya air itu suci. Sedangkan kebiasaan Rasulullah apabila berbuka sebagaimana
disampaikan oleh Anas bin Malik : Adalah Rasulullah berbuka dengan Ruthab (kurma yang
lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Ruthab, maka beliau berbuka dengan Tamr
(kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk air. (Hadits riwayat
Ahmad dan Abu Dawud).

Rupanya, kalimat berbukalah dengan yang manis itu adalah kesimpulan/penafsiran


yang bersifat simplifikasi dari kurma. Karena kurma pada umumnya berasa manis, lalu
dimaknai keliru bahwa anjuran Rasul adalah berbuka dengan yang manis. Padahal, setelah
seharian berpuasa lalu begitu berbuka tubuh diserbu dengan makanan dan minuman manis,
itu justru sangat tidak baik dan tidak sehat.
BERBUKA PUASA DENGAN YANG MANIS JUSTRU MERUSAK KESEHATAN
TUBUH

Yang pertama harus kita pahami adalah soal indeks glikemik (glycemic index/GI),
yaitu laju perubahan makanan diubah menjadi gula dalam tubuh. Makin tinggi glikemik
indeks dalam makanan, makin cepat makanan itu diubah menjadi gula, sehingga tubuh makin
cepat pula menghasilkan respons insulin. Para praktisi fitness atau penganut gaya hidup sehat
sangat menghindari makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi. Sebisa mungkin mereka
mengkonsumsi makanan yang indeks glikemiknya rendah. Kenapa? Karena makin tinggi
respons insulin tubuh, maka tubuh makin menimbun lemak. Jika setelah perut kosong
seharian, lalu langsung dipasok dengan gula (makanan yang sangat-sangat tinggi indeks
glikemiknya), maka respon insulin dalam tubuh langsung melonjak. Dengan demikian, tubuh
akan sangat cepat merespon untuk menimbun lemak. Ketika berpuasa, kadar gula darah kita
menurun. Jadi, kalau seketika diberi asupan yang manis-manis, kadar gula darah akan
langsung melonjak naik, sangat tidak sehat. Sedangkan dengan kurma adalah karbohidrat
kompleks, bukan gula (karbohidrat sederhana). Karbohidrat kompleks untuk menjadi
glikogen, perlu diproses sehingga perlu waktu. Karbohidrat kompleks seperti kurma asli,
naiknya pelan-pelan. Kurma, dalam kondisi asli, justru tidak terlalu manis. Kurma segar
kandungan nutrisinya sangat tinggi tapi kalorinya rendah, sehingga tidak
menggemukkan. Dan jika kurma tidak ada, maka Rasulullah mengonsumsi air. Air yang
dimaksud adalah air minum bening yang belum dicampur dengan bahan lain termasuk teh,
gula, susu, kopi, sirop dsb. Air bening memiliki fungsi untuk menetralkan keasaman lambung
juga meminimalisasi gesekan pada permukaan saluran cerna akibat kosongnya makanan serta
gerak peristaltis. Air juga berfungsi mempersiapkan dan menyalut saluran cerna agar siap
menerima makanan yang lebih kompleks berikut menyiapkan usus untuk menyerap
makanan secara optimal. Air juga dapat membuang sisa toksin yang mungkin tersisa di
sepanjang usus. Secara Medis, air merupakan obat diuretik terbaik yang akan mengeluarkan
sisa metabolisme dari tubuh terutama lewat sistem eksresi urin.
10. TUGAS: Berdasarkan Apa yang telah Anda pelajari di atas pada materi karbohidrat
dan metabolismenya, buatlah artikel tentang Gerakan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
eksklusif yang dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun: Tinjauan dari sisi spiritual
dan sains upload ke schoology, minimal 5 referensi

ARTIKEL
GERAKAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF YANG
DILANJUTKAN HINGGA ANAK BERUSIA 2 TAHUN: TINJAUAN DARI SISI
SPIRITUAL DAN SAINS

Ibu memiliki tanggung jawab mendampingi bayi agar dapat mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal. Cara terbaik bagi ibu untuk memberikan kasih sayang dan
mengoptimalkan potensi tumbuh kembang bayi adalah dengan memberikan ASI. Pemberian
ASI meningkatkan ikatan kasih sayang (asih), memberikan gizi terbaik (asuh), serta melatih
refleks dan motorik bayi (asah). Bayi baru lahir mengalami perubahan lingkungan dan
fisiologis yang berbeda dari saat masih berada dalam rahim ibu. Beberapa perubahan yang
drastis adalah cara bayi memperoleh makanan serta mengekskresikan sisa metabolisme. Pada
kondisi ini berbagai penelitian membuktikan bahwa ASI adalah makanan yang terbaik bagi
bayi. Kandungan gizi unik dalam ASI sangat cocok dengan kondisi fisiologis bayi dan sangat
baik untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan serta kekebalan tubuh bayi. (Sandra,
2015).
. Kekurangan Gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan
bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh anak, bayi mudah sakit, mudah terkena
infeksi. Kekurangan zat-zat esensisal menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang. Bila
ibu tidak mendapatkan makanan dengan gizi yang seimbang dapat mengakibatkan ibu
kekurangan gizi dan kekurangan darah atau anemia. Dan ibu dengan gizi kurang akan
memberikan ASI dengan jumlah yang menurun yaitu pada enam bulan pertama berkisar
antara 500-700 ml, enam bulan kedua menurun antara 400-600 ml sampai pada tahun ke II
menjadi 300-400 ml. Adapun syarat Gizi seimbang Ibu Menyusui adalah: Tinggi cairan: 800-
1000 ml/hari. Dianjurkan minum 8-12 gelas/hari, mudah dicerna dan tidak merangsang,
menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas atau dingin, tidak menggunakan
alkohol, guna kelancaran pencernaan ibu, dianjurkan banyak makan sayuran berwarna, tinggi
kalori dan protein, cukup vitamin dan mineral, tinggi konsumsi cairan dan buah segar, dan
susunan menu bervariasi dan seimbang. (Marmi, 2014).

A. Definisi ASI dan ASI Eksklusif


ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah SWT untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan serangan penyakit (Yahya,
2005) Pengertian lain tentang ASI adalah minuman alamiah untuk semua bayi cukup
bulan selama usia bulan-bulan pertama (Nelson, 2000). Sehingga dapat disimpulkan
ASI adalah makanan sempurna bagi bayi baru lahir, selain itu, payudara wanita
memang berfungsi untuk menghasilkan ASI (Chumbley, 2004).
Sedangkan ASI Eksklusif, Menurut Peratutan Pemerintah Nomor 33 Tahun
2012 pada Ayat 1 diterangkan Air Susu Ibu Eksklusif yang selanjutnya disebut ASI
Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain.
Semula Pemerintah Indonesia menganjurkan para ibu menyusui bayinya hingga usia
empat bulan. Namun, sejalan dengan kajian WHO mengenai ASI eksklusif, Menkes
lewat Kepmen No 450/2004 menganjurkan perpanjangan pemberian ASI eksklusif
hingga enam bulan. ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif
adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,
jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,
pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim (Roesli, 2005).
B. ASI Dari Perspektif Sains
Kandungan ASI
ASI mengandung banyak nutrisi, antar lain albumin, lemak, karbohidrat,
vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan, dan sel darah
putih, dengan porsi yang tepat dan seimbang. Komposisi ASI bersifat spesifik pada
tiap ibu, berubah dan berbeda dari waktu ke waktu yang disesuaikan dengan
kebutuhan bayi saat itu (Roesli, 2005).
Perbedaan komposisi ASI dari hari ke hari (stadium laktasi) sebagai berikut:
1. Kolostrum (colostrum/susu jolong)
Kolostrum adalah cairan encer dan sering berwarna kuning atau dapat pula
jernih yang kaya zat anti-infeksi (10-17 kali lebih banyak dari susu matang) dan
protein, dan keluar pada hari pertama sampai hari ke-4/ke-7. Kolostrum
membersihkan zat sisa dari saluran pencernaan bayi dan mempersiapkannya untuk
makanan yang akan datang. Jika dibandingkan dengan susu matang, kolostrum
mengandung karbohidrat dan lemak lebih rendah, dan total energi lebih rendah.
Volume kolostrum 150-300 ml/24 jam.
2. ASI transisi/peralihan
ASI peralihan keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi ASI yang
matang. Kadar protein makin merendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak
makin tinggi dan volume akan makin meningkat. ASI ini keluar sejak hari ke-
4/ke-7 sampai hari ke-10/ke-14.
3. ASI matang (mature)
Merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan seterusnya,
komposisi relatif konstan.
4. Perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit
ASI yang pertama disebut foremilk dan mempunyai komposisi berbeda dengan
ASI yang keluar kemudian (hindmilk). Foremilk dihasilkan sangat banyak
sehingga cocok untuk menghilangkan rasa haus bayi. Hindmilk keluar saat
menyusui hampir selesai dan mengandung lemak 4-5 kali lebih banyak dibanding
foremilk, diduga hindmilk yang mengenyangkan bayi.
5. Lemak ASI makanan terbaik otak bayi
Lemak ASI mudah dicerna dan diserap bayi karena mengandung enzim lipase
yang mencerna lemak. Susu formula tidak mengandung enzim, sehingga bayi
kesulitan menyerap lemak susu formula. Lemak utama ASI adalah lemak ikatan
panjang (omega-3, omega-6, DHA, dan asam arakhidonat) suatu asam lemak
esensial untuk myelinisasi saraf yang penting untuk pertumbuhan otak. Lemak ini
sedikit pada susu sapi. Kolesterol ASI tinggi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pertumbuhan otak. Kolesterol juga berfungsi dalam pembentukan
enzim metabolisme kolesterol yang mengendalikan kadar kolesterol di kemudian
hari sehingga dapat mencegah serangan jantung dan arteriosklerosis pada usia
muda.
6. Karbohidrat ASI
Karbohidrat utama ASI adalah laktosa (gula) dan kandungannya lebih banyak
dibanding dengan susu mamalia lainnya atau sekitar 20-30 % lebih banyak dari
susu sapi. Salah satu produk dari laktosa adalah galaktosa yang merupakan
makanan vital bagi jaringan otak yang sedang tumbuh.
7. Protein ASI
Protein utama ASI adalah whey (mudah dicerna), sedangkan protein utama
susu sapi adalah kasein (sukar dicerna). Rasio whey dan kasein dalam ASI adalah
60:40, sedangkan dalam susu sapi rasionya 20:80. ASI tentu lebih menguntungkan
bayi, karena whey lebih mudah dicerna dibanding kasein. ASI mengandung alfa-
laktalbumin, sedangkan susu sapi mengandung lactoglobulin dan bovine serum
albumin yang sering menyebabkan alergi. Selain itu, pemberian ASI eksklusif
dapat menghindarkan bayi dari alergen karena setelah 6 bulan usus bayi mulai
matang dan bersifat lebih protektif.
8. Faktor pelindung dalam ASI
ASI sebagai imunisasi aktif merangsang pembentukan daya tahan tubuh bayi.
Selain itu, ASI juga berperan sebagai imunisasi pasif yaitu dengan adanya SIgA
(secretory immunoglobulin A) yang melindungi usus bayi pada minggu pertama
kehidupan dari alergen.
9. Vitamin, mineral dan zat besi ASI
ASI mengandung vitamin, mineral dan zat besi yang lengkap dan mudah
diserap oleh bayi.
Pemenuhan kebutuhan gizi bayi berbeda dengan pemenuhan gizi anak dan
dewasa. Bentuk dan jenis makanan yang diberikan harus disesuaikan dengan usia
dan juga fungsi saluran pencernaan. Bayi usia 0-6 bulan cukup diberikan ASI
tanpa disertai dengan minuman atau makanan lain. Bayi mulai mendapatkan
makanan pendamping setelah usia 6 bulan dengan bentuk dan jenis makanan yang
diberikan secara bertahap, sesuai dengan usia. Menilai kecukupan zat gizi yang
dikonsumsi bayi dapat dilakukan dengan memantau pertumbuhannya melalui
pencatatan berat badan pada KMS. Bayi dengan berat badan normal akan berada
digaris berwarna hijau. Pemenuhan kebutuhan gizi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi dapat menimbulkan dampak pada kesehatan dan status gizi bayi.
Masalah gizi yang ditemukan pada bayi diantarannya adalah kekurangan vitamin
A, kekurangan zta besi (enemia), gizi kurang (KEP), kekurangan yodium, dan
juga kelebihan berat badan.
Manfaat ASI
1. Manfaat ASI bagi Ibu
a. Aspek Kesehatan Ibu
Isapan bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar
hipofisis. Oksitosin akan membantu involusi uterus dan mencegah terjadi
perdarahan post partum. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan post
partum mengurangi prevalensi anemia. Selain itu, mengurangi angka kejadian
karsinoma mammae.
b. Aspek keluarga berencana
Menurut KB alami, sehingga dapat menjarangkan kehamilan. Menurut
penelitian, rerata jarak kehamilan pada ibu yang menyusui adalah 24 bulan,
sedangkan yang tidak 11 bulan.
c. Aspek psikologis
Ibu akan merasa bangga dan diperlukan oleh bayinya karena dapat menyusui.
2. Manfaat ASI bagi Bayi
a. Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi. Mengandung lemak, karbohidrat,
protein, garam dan mineral serta vitamin.
b. Mengandung zat protektif. Terdapat zat protektif berupa laktobasilus bifidus,
laktoferin,lisozim, komplemen C3 dan C4, faktor antistreptokokus, antibodi,
imunitas seluler dan tidak menimbulkan energi.
c. Mempunyai efek psikologis yang sangat menguntungkan. Sewaktu menyusui
kulit bayi akan menempel pada kulit ibu, sehingga akan memberikan manfaat
untuk tumbuh kembang bayi kelak. Interaksi tersebut akan menimbulkan rasa
aman dan kasih sayang.
d. Menyebabkan pertumbuhan yang baik. Bayi yang mendapat ASI akan
mengalami kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah
periode perinatal baik dan mengurangi obesitas
e. Mengurangi kejadian karies dentis. Insiden karies dentis pada bayi yang
mendapat susu formula lebih tinggi dibanding dengan yang mendapat ASI,
karena menyusui dengan botol dan dot pada waktu tidur akan menyebabkan
gigi lebih lama kontak dengan sisa susu formula dan menyebabkan gigi
menjadi asam sehingga merusak gigi.
f. Mengurangi kejadian maloklusi. Penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan
lidah yang mendorong kedepan akibat menyusu dengan botol dan dot.
3. Manfaat ASI bagi Keluarga
a. Aspek Ekonomi
ASI tidak perlu dibeli karena ASI bayi jarang sakit sehingga dapat mengurangi
biaya berobat.
b. Aspek Psikologis
Kelahiran jarang sehingga kebahagiaan keluarga bertambah dan mendekatkan
hubungan bayi dengan keluarga.
c. Aspek Kemudahan
Menyusui sangat praktis sehingga dapat diberikan dimana saja dan kapan saja
serta tidak merepotkan orang lain.
4. Manfaat ASI bagi Negara
a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.
b. Mengurangi subsidi untuk rumah sakit
c. Mengurangi devisa untuk membeli susu formula.
d. Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa karena anak yang dapat ASI
dapat tumbuh kembang secara optimal.
Faktor antimikroba dalam ASI antara lain adalah sebagai berikut: (Eddyman W,
2013)
1. Antibodi terhadap bakteri dan virus
2. Sel (fagosit granulosit dan makrofag dan limfosit tipe T)
3. Enzim (lisozim, laktoperoksidse, lipase, kaalase, fosfatase, amylase,
fosfodiresterasem alkalifosfatase)
4. Protein (laktoferin, B12-binding protein)
5. Faktor esistensi terhadap dtafilokokus
6. Kompelemen
7. Interferon producing cell
8. Sifat biokimia yang khas, kapasitas buffer yang rendah dan adanya faktor
bifidus
9. Hormon-hormon
Selain mengandung laktoferin, protein, alfa-laktalbumin, lemak, mineral
dan air. ASI juga mengandung karbohidrat, dan karbohidrat pertama dalam ASI
adalah laktosa yang nantinya difermentasi menjadi asam laktat. (Eddyman W,
2013).
Asam laktat akan membuat suasana usus bayi menjadi asam sehingga
dapat memberikan keuntungan sebagai berikut:
a. Penghambatan pertumbuhan bakteri dan patologis
b. Memacu pertumbuhan mikroorganisme yang memproduksi asam organik dan
mensintesis vitamin
c. Memudahkan terjadinya pengendapan dari Ca-caseinat
d. Memudahkan absorbsi mineral, misal kalsium, fosfor dan magnesium

C. ASI Dalam Perspektif Spiritual


Pemberian ASI juga disebutkan di dalam Al-Quran Surat Al-Luqman ayat 14
dan Surat Al-Baqarah ayat 233. Surat Al-Luqman ayat 14 yang berbunyi:

Artinya: Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu (Q.S. Luqman 31:
14)
Dari ayat di atas terlihat bahwa manusia diperintahkan untuk menyapih
anaknya dalam dua tahun. Ukuran dua tahun memberikan informasi bahwa pemberian
ASI hanya mampu memenuhi kebutuhan anak sampai usia dua tahun dan selama dua
tahun ini ASI mampu menjadi pemenuh kebutuhan utama pada anak (Quthb, 2010).
Batasan dua tahun bersifat relatif dan tidak berdiri sendiri sebagaimana yang
dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 233 yang berbunyi :
Yang artinya adalah Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena
anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan
permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu
disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagi mu apabila kamu memberikan
pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa
Allah Maha Melihat apa yang kamukerjakan(Q.S. Al-Baqarah 2: 233).
Ayat diatas menerangkan bahwa waktu dua tahun adalah masa memberikan ASI
sudah dianggap sempurna. Hal ini memberikan pilihan kepada ibu apakah akan memberikan
ASI selama dua tahun atau tidak serta pemberian ASI tidak dipaksakan namun sesuai dengan
kemampuan ibu (Quthb, 2010).
Ayat 233 dalam surat Al-Baqarah memberikan pengertian tentang aturan-aturan
mengenai penyusuan, dan bahkan mengatur hubungan antara bayi dan pemberi susuan yang
bukan ibunya sendiri (yaitu bilamana ibunya sendiri, karena berbagai alasan tidak dapat
menyusui anaknya sendiri dan membayar orang lain untuk menyusui anaknya tersebut).
Pada ayat itu pula kita dapat menentukan aturan-aturan umum sebagai berikut :
1. Adalah merupakan kewajiban bagi seorang ibu untuk menyusui anaknya sendiri dan
tidak mengabaikan hak anak untuk menyusu bila ibu tersebut memang dapat
melakukan kewajibannya.
2. Lama menyusui anak, bila ingin secara sempurna, adalah dua tahun penuh
3. Penyusuan tersebut boleh dihentikan sebelum dua tahun dengan syarat keputusan
didasarkan atas persetujuan bersama antara suami-istri setelah keduanya
membicarakan untung-ruginya, serta telah memperoleh ganti pemeliharaan kebutuhan
makanan bayi tersebut sebaik-baiknya.
4. Ayah bayi tersebut harus membantu agar air susu ibu terus tersedia cukup dengan cara
menyediakan makanan yang cukup bagi ibu dan suasana tenteram. Hal ini
menunjukkan bahwa Islam menganggap menyusui anak sebagai kewajiban utama
bagi ibu sehingga ia tidak boleh dibebani pekerjaan yang menganggu tugasnya
menyusui tersebut. Oleh karena itu jelaslah bahwa Al-Quran secara khusus
menggariskan aturan yang harus diperoleh oleh ibu si bayi agar dirinya mampu
menghasilkan air susu ibu yang cukup.
5. Bilamana ayah bayi tersebut sedang bepergian atau telah meninggal,maka salah
seorang anggota keluarganya harus mengambil alih kewajiban memelihara bayi tadi
dengan menyediakan kebutuhan-kebutuhannya dan kebutuhan-kebutuhan ibunya agar
ia bisa meneruskan tugasnya menyusui anaknya. Masalah ini betul-betul memperoleh
perhatian dalam Islam.
6. Seorang ibu yang dapat menyusui anaknya dilarang mengalihkan kewajiban itu
kepada orang lain. Islam mewajibkan ayah bayi tersebut menanggung biaya keuangan
atau biaya hidup istri yang telah dicerainya yang masih menyusui anaknya itu. Dalam
hal seperti itu, Islam menjamin agar si bayi tersebut tetap memperoleh hak susuan
sebagaimana yang ia butuhkan.
Dari beberapa tafsiran surat al-Baqarah ayat 233 ini dapat diambil tiga garis
besar:
1. Posisi ayah adalah sebagai seorang yang bertanggungjawab atas kwalitas susu
istrinya.
2. Ibu mencoba untuk menjalankan kasih sayang dengan penyusuan dalam masa dua
tahun secara sempurna.
3. Tidak diperbolehkan untuk menyapih sebelum usia dua tahun, kecuali dengan
persetujuan antara ayah dan ibu dan anak pun dianggap sudah dewasa.
DAFTAR PUSTAKA

Chumbley, J. 2004. Menyusui: Panduan para ibu untuk menyusui dan mengenalkan bayi
pada susu botol. Jakarta: Erlangga.

Ferial, Eddyman W.. 2013. Biologi Reproduksi. Jakarta: Erlangga.

Fikawati, sandra, Ahmad Syafiq, dan Khaula karima. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.

Marmi. 2014. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Muhammad. 2010. Sayyid Qutb dan tafsir fi zhilal Al-Qur'an, Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-
Qur'an Dan Hadits. Yogyakarta: UIN Suan Kalijaga.

Nelson WE. 2000. ed. Ilmu kesehatan anak. 15 Th ed. Alih bahasa. Samik Wahab. Jakarta:
EGC.

Roesli, Utami. 2008. Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda.

Sulistyoningsih, Haryani. 2012. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai