Anda di halaman 1dari 71

COMPANY PROFILE

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut,
pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah,
berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapannya. Sesuai
dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN 2009) yang mengacu pada
arah dan tahapan pembangunan kesehatan yang ditetapkan dalam
rencana pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun
2005-2025. Sasaran pembangunan kesehatan diharapkan untuk
semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta, maupun
pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna,
sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
Puskesmas Rarowatu Utara adalah unit pelaksana teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja
Kecamatan Rarowatu Utara yang terdiri dari 1 Kelurahan dan 7
Desa yaitu : Kelurahan Aneka Marga merupakan ibu kota
kecamatan, Desa Marga Jaya, Tembe, Hukaea, Lantowua, Tunas
Baru, dan Wumbubangka. Puskesmas Rarowatu Utara memiliki
visi, misi dan tugas pokok yang jelas. Memiliki rencana program
dan kegiatan pengembangan yang berkelanjutan yang didukung
oleh 3 (tiga) faktor yaitu sumber daya manusia, anggaran serta
sarana dan prasarana kerja.
Di dalam melaksanakan fungsinya sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan Rawat
Inap tingkat pertama, Puskesmas mempunyai kewenangan yang
diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, diantaranya
menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembangunan kesehatan di wilayah kecamatannya sesuai dengan
situasi kondisi, kultur budaya dan potensi setempat.
Dalam tatanan desentralisasi atau Otonomi Daerah di bidang
kesehatan kualitas dari sistim informasi kesehatan di tingkat
Kabupaten sangatlah ditentukan oleh sistim Informasi Kesehatan
yang berkualitas di tingkat kecamatan / puskesmas oleh karena
itu kami membuat Profil Kesehatan Puskesmas Rarowatu Utara
yang menyajikan Informasi Kesehatan secara menyeluruh di
wilayah Kerja Puskesmas Rarowatu Utara tahun 2017 khususnya
cakupan Pelayanan Kesehatan sebagai dasar Evaluasi tahunan

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 1|P a g e


COMPANY PROFILE

dan pemantauan kecamatan sehat tahun 2022 yang menjadi visi


Puskesmas Rarowatu Utara
Puskesmas Rarowatu Utara berlokasi di Desa Marga Jaya
Kecamatan Rarowatu Utara Kabupaten Bombana yang merupakan
pengembangan dari wilayah puskesmas Lombakasih, hingga
akhirnya pada tahun 2007 memisahkan diri menjadi UPTD
Puskesmas Rarowatu Utara, dan sampai saat ini memberikan
pelayanan rawat jalan secara optimal dengan mengutamakan
pelayanan Promotif, Preventif tanpa mengesampingkan pelayanan
kuratif dan rehabilitatif.
Oleh karenanya pada setiap akhir tahun anggaran,
Puskesmas Rarowatu Utara menyusun Laporan Tahunan yang
menggambarkan pencapaian target dalam satu tahun dan hasil
kegiatan dari tiap-tiap program. Kemudian menganalisanya,
sehingga diharapkan Puskesmas senantiasa berupaya untuk
meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanannya yang lebih
baik.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran secara ringkas keadaan
dan kegiatan di Puskesmas Rarowatu Utara
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui keadaan umum di Puskesmas Rarowatu
Utara
b. Untuk mengetahui sumber daya puskesmas Rarowatu Utara
c. Untuk mengetahui keadaan puskesmas Rarowatu Utara dan
jejaring lainnya.
Pembangunan Kesehatan di Puskesmas Rarowatu Utara
bertujuan menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar,
menyeluruh dan terpadu dan sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan di tingkat desa/Kecamatan . Program Kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas Rarowatu Utara merupakan
program pokok (public health essential) yang wajib dilaksanakan
oleh Pemerintah untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat ,termasuk mengembangkan program khusus
untuk penduduk miskin.

C. Visi Dan Misi Puskesmas Rarowatu Utara


Visi Pembangunan Kesehatan Puskesmas Rarowatu Utara
merupakan salah satu program yang terintegrasi dari Agenda ke-5
Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
Dimana program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu
Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan
ProgramIndonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat selanjutnya

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 2|P a g e


COMPANY PROFILE

menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian


direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yang ditetapkan
melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor
HK.02.02/Menkes/52/2015. Sejalan dengan visi dan misi
pemerintah daerah Kabupaten Bombana Menuju Bombana
Sejahtera (Munajah) Tahun 2017-2022, dengan salah satu Misinya
adalah Melanjutkan Upaya Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia melalui pengembangan kualitas iman dan taqwa, kualitas
intelektual serta kesehatan jasmani dan rohani serta peningkatan
sektor pendidikan dan kesehatan. Strategi yang tertuang dalam visi
dan misi di bidang kesehatan tersebut menekankan pada
peningkatkan dan menegembangkan cakupan layanan kualitas
kesehatan masyarakat dengan 9 indikator program pokok.
Untuk itu Rarowatu Utara mempunyai peran dan
berkewajiban dalam menyukseskan visi dan misi tersebut dengan
memanfaatkan segala peluang dan potensi serta kapasitas
Puskesmas secara Optimal melalui Visi dan Misi yang kami bangun
yaitu :

1. Visi

Menjadikan Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama


yang Unggul, Menuju Masyarakat Rarowatu Utara Sehat.

Rarowatu Utara Sehat adalah masyarakat di Wilayah Kerja


Puskesmas Rarowatu Utara yang memiliki kondisi sehat baik
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis.
Unggul adalah pusat layanan kesehatan pertama yang
mampu menunjuan kinerja dan pelayanan serta mampu
berdaya saing.

2. Misi
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi yang
dibangun dalam Rencana Strategi Puskesmas Rarowatu Utara
2017-2022 adalah sebagai berikut
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang cepat, bermutu,
profesional, merata, dan terjangkau oleh masyarakat.
b. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat melalui gerakan
pemberdayaan.

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 3|P a g e


COMPANY PROFILE

c. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku


sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat dalam upaya
kesehatan secara komprehensif.

3. Motto
Kesehatan anda adalah kebanggaan kami

4. Tata Nilai
Puskesmasmas Camar Putih
Cepat-Tepat, Ramah, Profesional dan Bersih
a. Cepat-tepat
Dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat selalu
mendahulukan kepentingan masyarakat dan dengan
mengedepankan prinsip pelayanan prima, Melayani secara
cepat saja tidak cukup. Ketepatan dalam melayani pelanggan
juga sangat penting. Meskipun pelayanan kita tepat sesuai
keinginan pelanggan tapi jika kurang cepat, maka pelanggan
akan kurang puas. Begitupun sebaliknya. Oleh sebab itu
pelanggan akan memberikan nilai lebih jika kita bisa
melayaninya dengan cepat dan tepat
b. Ramah
Adalah perilaku berupa sikap dengan baik hati, sopan
dan menarik dalam budi bahasanya, manis tutur kata dan
sikapnya, suka bergaul dan menyenangkan bagi siapa saja
c. Profesional
Pelayanan kesehatan berupa pekerjaan yang
dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi serta
kompeten dan berpegang teguh kepada nilai moral yang
mengarahkan serta terstandar.
d. Bersih
Penyelenggaraan kesehatan dengan mengedepankan
prinsip kebersiahan lingkungan internal dan eksternal serta
harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),
transparan, dan akuntabel.

5. Strategi :
a. Menjalin dan Meningkatkan kerjasama Lintas Sektor Dan
Lintas Program melalui gerakan Pemberdayaan.
b. Memberikan Pelayanan Kesehatan Dasar Yang bermutu Dan
berorientasi Pada Aspek Promotif, Preventif Tanpa
mengesampingkan Aspek Kuratif dan Rehabilitatif.

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 4|P a g e


COMPANY PROFILE

c. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,


terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti;
dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif
tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitative
d. Memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi peserta JKN,
terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan
nasional.
e. Meningkatkan pelayanan serta pengembangan dan
pendayagunaan SDM kesehatan yang professional, dan
bermutu.
f. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan
keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin
keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
g. Membuka dan menyebarluaska layanan informasi melalui
program inovasi diberi nama e_posyandu.
- e_posyandu adalah layanan publikasi yang dapat diakses
oleh seluruh masyarkat di wilayah kerja Rarowatu Utara
melalui fasilitas surat eletronik, dan media sosial seperi :
email, facebook, washap, berupa kritik dan saran dari
masyarakat
- e_posyandu adalah pos pelayanan aduan yang
disebarluskan diwilayh kerja melalui kotak aduan.

6. Kekuatan
a. Jumlah dan jenis tenaga yang tersedia di Puskesmas cukup
dan profesional
b. Letak Puskesmas yang terletak di tempat yang strategis
c. Transportasi yang dapat dijangkau kesemua pelosok desa
dan kelurahan.

7. Kelemahan
a. Fasilitas / sarana kesehatan yang belum memadai
b. Kemampuan tenaga kesehatan (SDM) yang masih kurang
c. kemampuan petugas untuk mempromosikan program
kesehatan yang kurang
d. animo dan minat masyarakat ketempat pelayanan kesehatan
yang masih rendah
e. Petugas yang tugas rangkap
f. Peran Pemerintah Kecamatan, Desa dan Kelurahan serta
stake Holder yang masih rendah.

8. Peluang
a. Swadaya masyarakat yang dapat dikembangkan seperti
kader kesehatan dan program inovasi pemberdayaan
masyarakat dan desa

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 5|P a g e


COMPANY PROFILE

b. Program pembiayaan kesehatan

9. Ancaman
a. Petugas banyak yang tidak berdomisili ditempat tugas
b. Pemeliharaan Fasilitas/sarana oleh petugas yang rendah
c. Partisipasi dan peran serta masyarakat yang masih rendah

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 6|P a g e


COMPANY PROFILE

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Geografi

1. Luas Willayah
Puskesmas Rarowatu Utara terletak dibagian selatan
garis khatulistiwa memanjang dari utara ke selatan diantara
4.300 - 6.250 lintang selatan dan dari barat ke timur 120.820 -
122.200 bujur timur. Dengan luas wilayah kerja adalah 129,6
km2, luas perairan laut sekitar 137,1 km2, serta jarak 20 km
dari ibukota kabupaten. Jarak tempuh masyarakat ke
puskesmas adalah yang terjauh 8 km dan yang terdekat 0,1
km. Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Lantari Jaya
- Sebelah Timur berbatasan dengan selat Tiworo
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Rarowatu
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Matausu

Peta wilayah kerja Puskesmas Rarowatu Utara :

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 7|P a g e


COMPANY PROFILE

Wilayah kerja Puskesmas Rarowatu Utara terdiri dari 7


desa 1 Kelurahan yaitu : Desa Marga Jaya, Tembe, Hukaea,
Lantowua, Tunas Baru, Watu Mentade, Wumbubangka serta
Kelurahan Aneka Marga.

Luas Daerah dan pembagian administrasi menurut


Desa/Keluahan Tahun 2016

Luas Jumlah
No Kelurhan/Desa
Wilayah Dusun Lingkungan Total
1 Aneka Marga 20,22 - 3 3
2 Marga Jaya - 3 - 3
3 Tunas Baru 8,11 3 - 3
4 Tembe - 3 - 3
5 Hukaea 18,98 3 - 3
6 Lantowua 15,55 3 - 3
7 Watu Mentade - 3 - 3
8 Wumbubangka 176,54 3 - 3
Jumlah Total 239,40 21 3 24
Sumber : Rarowatu Utara Dalam Angka Tahun 2016

2. Keadaan Iklim
Curah hujan di wilayah kerja Puskesmas Rarowatu Utara
yang terbesar terjadi pada bulan pebruari dengan curah hujan
sebesar 301,00 mm yang turun hujan selama 16 hari dalam
bulan tersebut sedangkan curah hujan terendah terjadi pada
bulan Agustus, yaitu 12 mm dengan hari hujan hanya 3 hari.
Adapun keadaan iklim di Wilayah kerja Rarowatu Utara
dapat dilihat pada table sbb :
Banyaknya
Bulan Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Januari 90,00 6
Pebruari 301,00 16
Maret 249,00 15
April 81,00 11

Mei 74,00 8
Juni 99,00 10
Juli 53,00 6
Agustus 12,00 3

September 65,00 4
Oktober 180,00 8
November 74,00 4
Desember 47,00 5
Sumber : Rarowatu Utara Dalam Angka Tahun 2016

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 8|P a g e


COMPANY PROFILE

B. Demografi

1. Penduduk
Puskesmas Rarowatu Utara mempunyai jumlah
penduduk 8.971 jiwa dengan komposisi 5.281 jiwa adalah laki-
laki dan 3.246 jiwa adalah perempuan. Jumlah penduduk yang
paling banyak adalah Desa Wumbubangka sebanyak 2.636
jiwa, dan jumlah penduduk yang paling kecil adalah Desa Tunas
Baru dengan jumlah penduduk sebesar 435 jiwa. Adapun
distribusi jumlah penduduk perdesa perjenis kelamin dapat
dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3
Jumlah Penduduk Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2016
JENIS KELAMIN
N Kelurahan/
Jml Laki- Perempu JML RASIO
O Desa
KK laki an
1 Aneka Marga 375 760 710 1.470 107,04
2 Marga Jaya 419 873 827 1.700 105,56
3 Tunas Baru 104 235 200 435 117,50
4 Tembe 127 278 255 533 109,02
5 Hukaea 173 485 442 927 109,73
6 Lantowua 152 358 335 693 106,87
7 Watu Mentade 112 298 279 577 106,81
8 Wumbubangka 308 1.994 642 2.636 310,59
JUMLAH 1.770 5.281 3.690 8.971 143,12
Sumber : Rarowatu Utara Dalam Angka Tahun 2016

Secara Kultur latar belakang penduduk yang bermukim


di wilayah kerja Puskesmas Rarowatu Utara pada umumnya
didominasi oleh imigran/transmigrasi yang berasal dari
berbagai wilayah di Indonesia seperti : Jawa, Bali,
Bugis/Makassar, dan penduduk asli adalah etnis/suku
Moronene.

2. Ekonomi
Melihat dari status ekonomi penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Rarowatu Utara 65% penduduk dengan status
ekonomi menengah keatas dan selebihnya 35% dengan status
ekonomi menengah kebawah (kurang mampu). Distribusi
penduduk wilayah kerja Puskesmas Rarowatu Utara bila dilihat
dari jenis pekerjaan lebih di dominasi dengan pekerjaan sebagai
Tani, Wiraswasta, Pegawai Negeri, Nelayan selebihnnya
belum/tidak kerja. . Berdasarkan data yang ada di Puskesmas
Rarowatu Utara tahun 2016, sumber mata pencaharian
masyarakat sebahagian besar bertani (45%), Wiraswasta (20%),

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 9|P a g e


COMPANY PROFILE

pegawai Negeri (18%) Nelayan (17 %) .Adapun distrisbusi


penduduk berdasarkan jenis pekerjaan diwilayah kerja
Puskesmas Rarowatu Utara dapat dilihat pada table 3 berikut :

Distribusi Penduduk berdasarkan jenis pekerjaan


di wialayah kerja Puskesmas Rarowatu Utara
NO JENIS PEKERJAAN JUMLAH PERSENTASE
1 PNS 93 93
2 TANI 3.567 3.567
3 NELAYAN 120 120
4 WIRASWASTA 468 468
5 BELUM/TIDAK BEKERJA 4.723 4.723
TOTAL 8.971 8.971
Sumber : Rarowatu Utara Dalam Angka Tahun 2016

3. Transportasi
Puskesmas Rarowatu Utara dapat ditempuh dengan
menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat dengan
waktu jangkau dari Desa ke Puskesmas yang terdekat 05 menit
yang terjauh 20 menit dengan kondisi jalanan poros beraspal
dan sebahagian jalan pengerasan, semua pusat pemerintahan
Desa dan Kelurahan dapat dengan mudah dijangkau

4. Pendidikan
Berdasarkan data yang ada dipuskesmas Rarowatu Utara,
tingkat pendidikan masyarakat berpariasi, mulai dari tidak
sekolah, sekolah dasar, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
Namun jumlah secara pasti datanya belum lengkap, namun
dilihat dari sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Rarowatu Utara berjumlah 15 buah yang tersebar
ke 8 Desa/Kelurahan. Untuk lebih jelasnya dapat lihat tabel
berikut :
Tabel . 5
Data sarana Pendidikan diwilayah Kerja
Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2016
NO ISNTITUSI PENDIDIKAN NEGERI SWASTA TOTAL
1 TK/PAUD 9 0 9
2 SD 5 1 6
3 SMP 3 1 4
4 SMK/SMU SEDERAJAT 1 1 2
5 PERGURUAN TINGGI 1 0 1
JUMLAH 6 6 12
Sumber : Rarowatu Utara Dalam Angka Tahun 2016

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 10 | P a g e


COMPANY PROFILE

5. Agama dan Sosial Budaya

Dalam upaya membantu meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat perlu diperhatikan berbagai faktor sosial budaya
masyarakat. Berdasarkan data yang ada di Puskesmas
Rarowatu Utara, ada beberapa kelompok yang menjadi
komponen sosial budaya antara lain karena faktor kepercayaan
atau latar belakang agama. Berikut sebaran penduduk
berdasarkan jenis sarana peribadatan desa/kelurahan di
wilayah kerja Puskesmas Rarowatu Utara.

Sebaran penduduk berdasarkan tingkat kepercayaan


diwilayah kerja Puskesmas Rarowatu Utara
Tahun 2016
N Kelurahan/ Kha Protes Hin Lainn
Islam Budha Jumlah
O Desa tolik tan du ya
1 Aneka Marga 1.385 85 0 0 0 0 1.470
2 Marga Jaya 1.060 83 282 275 0 0 1.700
3 Tunas Baru 435 22 0 0 0 0 435
4 Tembe 533 0 0 0 0 0 533
5 Hukaea 927 0 0 0 0 0 927
6 Lantowua 693 0 0 0 0 0 693
7 Watu Mentade 577 0 0 0 0 0 577
8 Wumbubangka 2.614 0 0 0 0 0 2.636
JUMLAH 8.224 190 282 275 0 0 8971

Sebaran sarana peribadatan berdasarkan tingkat kepercayaan


diwilayah kerja Puskesmas Rarowatu Utara
Tahun 2016
N Kelurahan/ Mush
Mesjid Gereja Pura wihara Jumlah
O Desa ala
1 Aneka Marga 0 0 3 2 0 5
2 Marga Jaya 2 0 4 2 0 8
3 Tunas Baru 1 0 0 0 0 1
4 Tembe 1 0 0 0 0 1
5 Hukaea 1 0 0 0 0 1
6 Lantowua 2 0 0 0 0 2
7 Watu Mentade 1 0 0 0 0 1
8 Wumbubangka 3 0 1 0 0 4
JUMLAH 11 0 8 4 0 23

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 11 | P a g e


COMPANY PROFILE

BAB III
DERAJAT KESEHATAN

1. ANGKA KEMATIAN ( MORTALITY )


Angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat
tertentu dikenal dengan mortalitas (Depkes, 2010). Mortalitas
selain dapat menggambarkan keadaan dan derajat kesehatan
masyarakat suatu wilayah dapat juga digunakan sebagai dasar
perencanaan di bidang kesehatan. Tingkat kematian secara umum
sangat berhubungan erat dengan tingkat kesakitan. Sebab-sebab
kematian ada yang dapat diketahui secara langsung dan tidak
langsung. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat mortalitas
dan morbiditas adalah sosial ekonomi, pendapatan perkapita,
pendidikan, perilaku hidup sehat, lingkungan, upaya kesehatan
dan fertilitas.
a. Angka Kematian Bayi (IMR)
Jumlah kematian penduduk yang berusia di bawah satu
tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu disuatu
daerah disebut Angka Kematian Bayi (AKB). AKB merupakan
indikator yang sangat berguna untuk mengetahui status
kesehatan anak khususnya bayi dan dapat mencerminkan
tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan secara
umum, status kesehatan penduduk secara keseluruhan serta
tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi AKB secara
umum adalah tingkat kesakitan dan status gizi, kesehatan ibu
waktu hamil dan proses penanganan persalinan. Gangguan
perinatal merupakan salah satu dari sekian faktor yang
mempengaruhi kondisi kesehatan ibu selama hamil yang
mempengaruhi perkembangan fungsi dan organ janin
Berdasarkan data yang diperoleh dipuskesmas Rarowatu
Utara tahun 2017 terdapat 3 orang kematian bayi dari 206 bayi
lahir hidup atau IMR 1,45% dari kelahiran hidup, tahun 2012
terdapat 2 orang kematian bayi dari 217 bayi yang lahir hidup
atau IMR 0,92% dari kelahiran hidup serta tahun 2013
terdapat kemtian 2 orang kematian bayi dari 209 bayi lahir
hidup atau IMR 0,96% ini di sebabkan oleh beberapa faktor
yakni aspeksia 1 Orang dan BBLR 1 Orang

b. Angka kematian balita ( CMR)


AKABA adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun
tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun dan
dinyatakan per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian balita
dihitung dengan menjumlahkan kematian bayi dengan
kematian balita. Berdasarkan pedoman MDGs disebutkan
bahwa nilai normatif >140 tinggi, 71-140 tinggi, 20-40 sedang

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 12 | P a g e


COMPANY PROFILE

dan <20 rendah. AKABA menggambarkan tingkat


permasalahan kesehatan anak-anak dan faktor-faktor lain
yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi,
sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan.
Berdasarkan data dipuskesmas Rarowatu Utara tahun 2011
terdapat kematian balita 2 orang dari 1.546 balita atau CMR
0.12 /1000 balita, tahun 2012 tidak terdapat kematian balita
dari 1.259 balita atau CMR 0/1000 balita dan tahun 2013
terdapat 1 orang kematian balita dari 876 balita atau CMR
0,1/1000 balita

c. Angka Kematian Ibu Bersalin (MMR).


Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang
meninggal pada tahun tertentu dengan penyabab kematian
yang terkait gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak
termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan,
melahirkan dan masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran
hidup. Indikator ini secara langsung digunakan untuk
memonitor kematian terkait kehamilan.
Angka Kematian Ibu Maternal berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat,
status gizi, kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan,
tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, waktu
melahirkan dan masa nifas.Keberhasilan pembangunan sektor
kesehatan senantiasa menggunakan indikator AKB dan AKI
sebagai indikator utamanya

Data puskesmas Rarowatu Utara untuk tahun 2011 kematian


ibu tidak di temukan kematian ibu dari 209 ibu yang
melahirkan atau 0/1000. Sedangkan tahun 2013 tidak
terdapat kematian ibu bersalin dari 220 ibu yang melahirkan
atau MMR 0/1000. hal ini menunjukan kenerja petugas /
bidan yang cukup baik.

d. Angka kematian kasar (CDR)


Dengan melihat data dari puskesmas Rarowatu Utara
tahun 2012 terdapat kematian kasar sebanyak 32 orang dari
10.710 jiwa atau CDR 0.29/1000 jiwa sedangkan pada tahun
2013 terdapat kematian kasar sebanyak Untuk melihat angka
kematian Kasar tahun 2013 dapat dilihat pada grafik 1 berikut
:

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 13 | P a g e


COMPANY PROFILE

GRAFIK. 1
0,92 Kematian (Mortality Tahun 2013)
Angka
2

1.5

0.5 0 ,1 0 0
0
IMR CMR MMR CDR
JUMLAH 2 0 0 0
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2013

Untuk melihat penyebab kematian di wilayah Puskesmas


Rarowatu Utara tahun 2013 dapat dilihat pada table 6 berikut:

Tabel. 6
Penyebab utama kematian di wilayah puskesmas
Rarowatu Utara Tahun 2013
NO PENYEBAB KEMATIAN JUMLAH
1 Hypertensi 5
2 Infeksi paru 2
3 Gastritis 3
4 CA. Mamae 2
5 Asma Brochiale 2
6 Stroke 5
8 BBLR 1
9 Aspiksia 1
10 lever 1
11 Jantung 2
12 Ulkus Gaster 2
13 Dyspnea 1

Jumlah 27
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2013

Dari data diatas menunjukan bahwa jumlah kematian


kasar diwilayah kerja Puskesmas Rarowatu Utara berjumlah 27
orang dengan kasus Stroke menempati angka tertinggi.Untuk
jelasnya dapat dilihat pada grafik 2 berikut :

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 14 | P a g e


COMPANY PROFILE

GRAFIK 2

PERSENTASE PENYEBAB KEMATIAN


6

5 5
5

3
3

2 2 2 2
2

1 1 1 1 1
1

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2013

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 15 | P a g e


COMPANY PROFILE

2. ANGKA KESAKITAN (MORBILITAS)


Angka kesakitan baik insiden maupun prevalen dari suatu
penyakit disebut morbiditas. Morbiditas menggambarkan kejadian
penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu dan
berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.

a. Angka Kesakitan Penyakit Menular.


1) TB Paru
Penyakit TB Paru merupakan penyakit re-emerging masih
terus ditemukan di Rarowatu Utara. Secara nasional TB Paru
merupakan penyakit tropis yang sangat erat kaitannya
dengan kemiskinan. TB Paru merupakan penyakit yang
masih tinggi angka kejadiannya bahkan merupakan yang
tertinggi ketiga di dunia. MDGs menetapkan penyakit TB
Paru sebagai salah satu target penyakit yang harus
diturunkan selain HIV AIDS dan Malaria serta salah satu
indicator dalam IKS (keluarga sehat). Hasil pengobatan
penderita TB Paru dipakai indikator succses rate, dimana
indikator ini dapat dievaluasi setahun kemudian setelah
penderita ditemukan dan diobati. Sukses rate akan
meningkat bila pasien TB Paru dapat menyelesaikan
pengobatan dengan baik tanpa atau dengan pemeriksaan
dahak. Pada tahun 2016 angka sukses rate sebesar 100%

Grafik 3.7 Succes Rate TB di Puskesmas Rarowatu Utara


Tahun 2015 s/d 2017

Data pada grafik 3.7 di atas menunjukkan bahwa


sucses rate kasus TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 16 | P a g e


COMPANY PROFILE

Rarowatu Utara dalam kurun waktu 3 tahun terakhir telah


100%. Prevalensi TB Paru pada tahun 2016 sebesar 64 per
100.000 penduduk, dengan jumlah kematian akibat TB Paru
tidak ada. Angka penemuan kasus TB Paru tahun 2016
sebesar 75%. Penemuan angka ini disebabkan karena
semakin tingginya derajat kesehatan masyarakat sehingga
semakin sedikit kasus yang bisa terdeteksi di masyarakat.

Meskipun sucses rate kasus TB Paru di Wilayah Kerja


Puskesmas Rarowatu Utara dalam kurun waktu tiga tahun
terakhir telah 100%. Namun upaya untuk menurunkan Case
Rate dan meningkatkan Success Rate terus harus dilakukan
dengan cara meningkatkan sosialisasi penanggulangan TB
Paru sesuai manajemen DOTS melalui jejaring internal
maupun eksternal rumah sakit serta sektor terkait lainnya.
Disamping meningkatkan jangkauan pelayanan, upaya yang
tidak kalah penting dan perlu dilakukan dalam rangka
penanggulangan penyakit TB Paru adalah meningkatkan
kesehatan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat
di masyarakat. Kasus TB Paru sangat dipengaruhi oleh
kepadatan penduduk dan kemiskinan, karena penularan TB
Paru adalah melalui kontak langsung dengan penderita.
Status gizi juga mempengaruhi kasus TB Paru terutama
angka kesembuhannya, dengan status gizi yang baik
penderita TB Paru akan lebih cepat pulih.

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 17 | P a g e


COMPANY PROFILE

2) Infeksi Saluran Penapasan Akut (ISPA)


Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah
penyakit infeksi akut yang menyerang pernapasan mulai
dari hidung hingga alveoli. Penyakit ISPA yang menjadi
masalah dan masuk dalam program penanggulangan
penyakit adalah pneumonia karena merupakan salah satu
penyebab kematian anak. Pneumonia adalah infeksi akut
yang menyerang jaringan paru (alveoli). Infeksi ini bisa
disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau kecelakaan
karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi rentan
yang terserang pneumonia adalah anak umur < 2 tahun.
Penemuan dan tatalaksana kasus adalah salah satu
kegiatan program penanggulangan
Grafik 3.8 Prevalensi Kasus Pneumonia Pada Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Rarowatu Utara
Tahun 2015 s/d 2017

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2013


Penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani
di Puskesmas Rarwatu Utara terlihat terjadi peningkatan
kasus sebanyak 65 kasus di tahun 2016. Namun tetap perlu
diterus ditingkatkan upaya penemuan penderita penemonia
terutama pada Balita sehingga segera dapat ditangani.
Pneumonia pada balita lebih banyak disebabkan karena
faktor seperti kurang gizi, status imunisasi yang tidak
lengkap, terlalu sering membedung anak, kurang diberikan
ASI, riwayat penyakit kronis pada orang tua bayi atau balita,
sanitasi lingkungan tempat tinggal yang kurang memenuhi
syarat kesehatan, orang tua perokok dan lain sebagainya.
Upaya yang telah dilakukan untuk menanggulangi kasus
pneumonia pada bayi atau balita adalah menghilangkan
faktor penyebab itu sendiri melalui peningkatan status gizi
bayi/balita, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS), peningkatan sanitasi lingkungan tempat tinggal
serta peningkatan status imunisasi bayi atau balita

3) HIV/AIDS
HIV/AIDs merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency
Virus yang menyerang system kekebalan tubuh penderitanya

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 18 | P a g e


COMPANY PROFILE

sehingga penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh


sehingga sangat mudah terinfeksi berbagai macam penyakit
yang lain. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih
dahulu dinyatakan sebagai HIV positif. HIV positif dapat
diketahui dengan 3 cara yaitu VCT, dan zero survey. sejak
tigatahun terakhir kasus HIV AIDS di wilayah kerja
Puskesmas Rarowatu Utara Belum ditemukan kasus.

Grafik 3.9 Jumlah Kasus Baru HIV-AIDS di

4) IMS
IMS merupakan jenis penyakit yang dapat ditularkan
melalui hubungan sexual dengan orang yang mengidap IMS.
Gambaran kasus IMS di wilayah kerja Puskesmas Rarowatu
Utara dalam tiga tahun terakhir seperti pada grafik di bawah
ini:

Grafik 3.10 Jumlah Kasus IMS di

Sejak Desember 2015, Puskesmas Rarowatu Utara


menambah 1 layanan lagi yaitu klinik IMS sehingga diagnose
IMS ditegakkan berdasarkan hasil laboratorium dan jumlah
kasus IMS pada tahun 2016 sebanyak 57 kasus. Penyakit

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 19 | P a g e


COMPANY PROFILE

IMS merupakan masalah kesehatan yang cukup penting


karena IMS merupakan salah satu pencetus timbulnya
kasus HIV-AIDS di masyarakat. Upaya yang dilakukan untuk
mencegah dan mengurangi penularan penyakit menular
seksual (PMS), termasuk dampak sosialnya, maka
Puskesmas IV Denpasar Selatan telah melakukan (1)
Penyuluhan/KIE kepada masyarakat umum, anak
sekolah/remaja maupun kelompok resiko tinggi, (2)
Penemuan dan Pengobatan, dan (3) Melakukan konseling.

5) Angka Kesakitan DIARE


Diare dapat didefinisikan sebagai kejadian buang air
besar berair lebih dari tiga kali namun tidak berdarah dalam
24 jam, bila disertai dengan darah disebut disentri. CFR
diare secara nasional adalah 2,48% sedangkan di Kab.
Bombana CFR nya 0. Penyakit diare masih merupakan
masalah kesehatan di Rarowatu Utara, karena IR nya cukup
tinggi. Penyakit gastroenteritis lain seperti diare berdarah
dan tifus perut klinis juga termasuk ke dalam sepuluh besar
penyakit baik di Puskesmas maupun catatan rawat inap di
rumah sakit. Meskipun jumlah kasus diare cukup tinggi,
namun angka kematiannya relative rendah. Serangan
penyakit yang bersifat akut mendorong penderitanya untuk
segera mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan. Dalam
perjalanan alamiahnya sebagian besar penderita sembuh
sempurna.

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 20 | P a g e


COMPANY PROFILE

Telah terjadi penurunan kasus diare di tahun 2016


sebanyak 750 kasus diare. Gejala diare yang terkesan ringan
dan dapat diobati sendiri oleh penderitanya menyebabkan
penderita enggan mendatangi sarana pelayanan kesehatan.
Penanggulangan diare dititikberatkan pada penanganan
penderita untuk mencegah kematian dan promosi kesehatan
tentang hiegyne sanitasi dan makanan untuk mencegah
Kejadian Luar Biasa (KLB). Upaya yang dilakukan oleh jajaran
kesehatan baik oleh Puskesmas maupun dinas kesehatan
adalah meningkatkan penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat, kaporitisasi air minum dan peningkatan sanitasi
lingkungan
3) Malaria
Angka kesakitan malaria untuk Jawa dan Bali
diukur dengan Annual Parasite Rate Incidence (API). Pada
tahun 2016 tidak terdapat kasus penyakit malaria positif dari
hasil pemeriksan secara klinis terhadap 0 sampel darah di
Puskesmas Rarowatu Utara karena tidak ada keluhan pasien
yang mengarah pada keluhan malaria. Penyakit malaria bukan
merupakan penyakit endemis tetapi merupakan kasus-kasus
import dari penduduk yang berasal dari daerah endemis malaria
atau orang Bali khususnya yang berasal dari Kota Denpasar
yang pernah tinggal di daerah endemis malaria seperti NTT,
Maluku dan Papua.
4) Kusta
Kusta adalah penyakit kulit infeksi yang disebabkan oleh
mycobacterium leprae. Bila penyakit kusta tidak ditangani
maka dapat menjadi progresif menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, mata dan anggota gerak.
Strategi global WHO menetapkan indicator eliminasi kusta
adalah angka penemuan penderita/ new case detection rate
(NCDR). Dengan NCDR 0,1 per 10.000 penduduk berarti
Denpasar sudah dapat dikatagorikan sebagai daerah rendah
kusta dengan mengacu pada indicator pusat bahwa daerah
dengan NCDR 0,50 per 10.000 penduduk sudah dapat
dikatakan sebagai daerah rendah kusta.

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 21 | P a g e


COMPANY PROFILE

Keberhasilan penanganan kasus kusta di Kelurahan


Pedungan tidak terlepas dari upaya intensif dari dinas
kesehatan, Puskesmas dan jajarannya serta adanya
kemauan penderita untuk sembuh dari penyakit kusta.
Kasus kusta sampai dengan tahun 2016 di wilayah kerja
Puskesmas Rarowatu Utara sudah bisa ditekan menjadi < 1
per 10.000 penduduk. Indikator yang dipakai dalam menilai
keberhasilan program kusta adalah angka proporsi cacat
tingkat II (cacat yang dapat dilihat oleh mata). Angka ini
dapat dipakai untuk menilai kinerja petugas, bila angka
proporsi kecacatan tingkat II tinggi berarti terjadi
keterlambatan penemuan penderita akibat rendahnya
kinerja petugas dan rendahnya pengetahuan masyarakat
tentang tanda/gejala penyakit kusta. di wilayah kerja
Puskesmas Rarowatu Utara cacat tingkat II tidak
diketemukan, ini berarti kinerja petugas sudah baik.
Indikator lain yang dipakai menilai keberhasilan program
adalah adanya penderita anak diantara kasus baru, yang
mengindikasikan bahwa masih terjadi penularan kasus di
masyarakat. Dalam lima tahun terakhir prevalensi kusta
tidak mengalami penurunan yang signifikan, akan tetapi
masih berada pada posisi eliminasi kusta.

5) Angka Kesakitan Disentri


Kasus disentri yang terjadi di puskesmas Rarowatu
Utara tahun 2011 Tidak ada kasus., pada tahun 2012
sebanyak 2 kasus dari jumlah kunjungan kasus yang
berkunjung ke Puskesmas. Pada grafik 5 berikut dapat
dilihat perbandingan angka kesakitan Disentri tahun 2011
dan 2012
Grafik 5

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 22 | P a g e


COMPANY PROFILE

ANGKA KESAKITAN DISENTRI TAHUN 2011 & 2012


2

1.5

0.5 0

0
2011 2012
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

b. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)


Untuk mencegah supaya tidak terjadi kasus penyakit ada
beberapa langkah yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah
dengan imunisasi. Beberapa penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi antara lain:
1) Tetanus Neonaturum
Tetanus neonatorum (TN) disebabkan oleh basil
Clostridium tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka.
Penyakit ini dapat menginfeksi bayi baru lahir apabila
pemotongan tali pusat tidak dilakukan dengan steril. Pada
tahun 2016 di wilayah kerja Puskesmas Rarowatu Utara
tidak ditemukan kejadian tetanus neonatorum.
2) Poliomyelitis dan Acute Flaccid Paralysis (AFP)/ Lumpuh
Layuh Akut
Penyakit poliomyelitis merupakan salah satu penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi. Penyebab penyakit
tersebut adalah virus polio yang menyerang system syaraf
hingga penderita mengalami kelumpuhan. Kelompok umur
0-3 tahun merupakan kelompok umur yang paling sering
diserang penyakit ini, dengan gejala demam, lelah, sakit
kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan.
AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang
mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang
jelas dan kemudian berakhir dengan kelumpuhan. Ditjen
PP&PL Kementrian Kesehatan RI menetapkan indicator

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 23 | P a g e


COMPANY PROFILE

surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP Rate


minimal sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun. Hasil
surveilens aktif pada tahun 2015 s/d 2017 di Puskesmas
Rarowatu Utara seperti pada grafik di bawah ini :

Data pada grafik 3.13 di atas menunjukkan selama


lima tahun terakhir kejadian AFP tetap dapat dipertahankan
yaitu nol anak < 15 tahun. Non Polio AFP Rate di ..
tahun 2016 adalah sebesar nol anak < 15 tahun. Hal ini
menunjukkan kinerja surveilans AFP di Puskesmas IV
Denpasar Selatan sudah baik.

3) Campak
Penyakit campak adalah penyakit akut yang mudah
menular baik pada balita, anak-anak maupun orang dewasa
yang disebabkan oleh virus campak. Penularan campak
dapat terjadi melalui udara yang terkontaminasi dan secret
orang yang terinfeksi. Dalam lima tahun terakhir penyakit
campak pada balita seperti pada grafik di bawah ini :

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 24 | P a g e


COMPANY PROFILE

4)
b. Penyakit Bepotensi Wabah /KLB
1) DBD
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vector
nyamuk aedes aegypty. Indonesia merupakan negara
tropis yang secara umum mempunyai risiko terjangkit
penyakit DBD, karena vektor penyebabnya yaitu nyamuk
Aedes aegypti tersebar luas di kawasan pemukiman
maupun tempat-tempat umum, kecuali wilayah yang
terletak pada ketinggian lebih dari 1000 meter di atas
permukaan laut. Serangan penyakit DBD berimplikasi
luas terhadap kerugian material dan moral berupa biaya
rumah sakit dan pengobatan pasien, kehilangan
produktivitas kerja dan yang paling fatal adalah
kehilangan nyawa. Perjalanan Penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD) cepat dan dapat mengakibatkan kematian
dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan penyakit
menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa
(KLB) di Indonesia.
Puskesmas Rarowatu Utara merupakan daerah
endemis DBD baik tingkat desanya maupun kecamatan,
karena selama lima tahun berturut turut selalu
dilaporkan adanya kasus DBD. Untuk daerah endemis
kriteria kejadian luar biasa (KLB) DBD adalah terjadinya
satu kematian akibat DBD dan terjadinya peningkatan
kasus secara bermakna 2 kali lipat dari periode
sebelumnya
Jumlah kasus DBD pada tahun 2016 adalah 57
kasus dan ada 1 kasus Kematian akibat DBD pada tahun
2016 (CFR=1.7%). Incidence rate DBD pada tahun 2016
adalah 295 per 100.000 penduduk. Target IR untuk kota
Denpasar adalah 215/100.000 penduduk, namun
pencapaian di tahun 2016 adalah 434/100.000
penduduk dan mendapat ranking nomer 7 se Bali. Hal ini
membuktikan bahwa pada tahun 2016 kasus DBD
meningkat di seluruh wilayah Indonesia.
Grafik

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 25 | P a g e


COMPANY PROFILE

Tiga hal penting dalam upaya pemberantasan DBD


adalah 1) Peningkatan surveilans penyakit dan surveilans
vektor, 2) diagnosis dini dan pengobatan dini, 3)
peningkatan upaya pemberantasan vektor penular
penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor yang
dilaksanakan di melalui pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) melalui 3M plus
(Menguras,menutup dan mengubur) plus menabur
larvasida. Indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan PSN adalah
angka bebas jentik (ABJ). Tahun 2016 ABJ ..
adalah sebesar 97.44%.
Tingginya kasus DBD di di . disebabkan oleh
lingkungan dengan tingkat sanitasi yang kurang
memadai, tingkat kepadatan penduduk serta tingkat
kepadatan populasi nyamuk aedes aegypty yang tinggi,
serta masih rendahnya peran serta masyarakat dalam
pemberantasan sarang nyamuk. Berbagai upaya telah
diambil Pemerintah Kota Denpasar untuk menanggulangi
penyakit Demam Berdarah di masyarakat, diantaranya
adalah melalui Fogging massal maupun fokus,
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui program 3
M plus, penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
serta peningkatan sanitasi lingkungan, self jumantik
untuk murid SD kelas 3, 4, 5 SDN 7 Pedungan dan self
jumantik masyarakat yg difokuskan di banjar Sama.

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 26 | P a g e


COMPANY PROFILE

Disamping melalui upaya tersebut di atas,


Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan
Kota Denpasar secara rutin melaksanakan Lomba
Kebersihan Lingkungan dan Pemberantasan Sarang
Nyamuk serentak di seluruh wilayah Kota Denpasar.
Lomba ini merupakan upaya yang sifatnya
promotif/preventif dan sekaligus sebagai motivator bagi
masyarakat agar berperan aktif dalam memberantas
penyakit Demam Berdarah Dengue melalui peningkatan
kebersihan lingkungan masing-masing rumah
tangga.Kebijakan lain yang telah ditempuh pemerintah
Kota Denpasar dalam upaya menurunkan IR DBD
adalah dengan mengangkat 14 petugas Juru Pemantau
Jentik (jumantik) yang ditempatkan di masing masing
banjar serta 1 orang koordinator Jumantik yang
ditempatkan Kelurahan, dimana setiap hari mereka
melaksanakan pemantauan jentik ke rumah rumah
penduduk. Berbagai upaya yang telah dilakukan
diharapkan dapat menurunkan kasus DBD dan kejadian
luar biasa yang lebih besar dapat dicegah.

2) Rabies
Denpasar merupakan daerah tertular rabies. Rabies
merupakan penyakit dengan CFR
yang sangat tinggi, yang disebabkan oleh infeksi virus
rabies yang ditularkan melalui gigitan
hewan seperti anjing, kucing, kera yang di dalam
tubuhnya mengandung virus rabies. Pada
tahun 2016 di Kelurahan Pedungan tidak ada kasus
rabies .
3) Keracunan Makanan

6) Angka Kesakitan DHF


Menurut data dari puskesmas Rarowatu Utara
tahun 2011 angka kesakitan DHF sebanyak 3 orang
sedangkan tahun 2012 sebanyak 19 kasus yang ditangani
puskesmas Rarowatu Utara. Pada grafik 7 berikut dapat
dilihat perbandingan angka kesakitan DHF dari jumlah
kasus yang berkunjung ke Puskesmas.
Grafik 7

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 27 | P a g e


COMPANY PROFILE

JUMLAH KASUS DAN PERSENTASE DHF DIPUSKESMAS RUMBIA


0,5
20

15

10 0,1
5

0
2011 2012
JUMLAH 3 19

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012


Dari data ditas menunjukan bahwa angka kesakitan penderita
DHF terjadi peningkatan kasus dari tahun sebelumnya, yang
mana dari jumlah kasus tersebut persentasenya 0,1 % tahun
2011 di

b. Angka Kesakitan Penyakit Tidak Menular


1) Hipertensi
Data Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2011
Kasus Hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas sebanyak
416 kasus atau (16,2) dari jumlah kasus penyakit yang
berkunjung ke Puskesmas sedangkan tahun 2012 sebanyak
144 kasus atau (4,0%) dari jumlah kunjungan kasus ke
puskesmas.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 8
berikut :
Grafik 8
JUMLAH KASUS HIPERTENSI TAHUN 2011 / 2012

600 16,2 %

400 4,0 %

200

0
2011 2012
JUMLAH 416 144
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 28 | P a g e


COMPANY PROFILE

2) Gastritis/Tukak Lambung
Data dari Puskesmas Rarowatu Utara jumlah kasus
Gastritis/Tukak Lambung tahun 2011 sebanyak 313 kasus
atau (12,2 %) dari jumlah kunjungan kasus yang
berkunjung ke Puskesmas ,sedangkan tahun 2012
sebanyak 136 kasus ( 3,8 % ) dari jumlah kunjungan kasus
ke puskesmas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
grafik 9 berikut :
Grafik 9
Jumlah Kasus Gastritis Tahun 2011 / 2012

12,2 %

3,8 %

2011 2012
JUMLAH 313 136
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

3) Penyakit Sistem Otot


Data dari Puskesmas Rarowatu Utara jumlah kasus
Gangguan Sistem Otot tahun 2011 sebanyak 231 kasus atau
(9,01 %) dari jumlah kunjungan kasus yang berkunjung ke
Puskesmas ,sedangkan tahun 2012 sebanyak 119 kasus (
3,31 % ) dari jumlah kunjungan kasus ke puskesmas.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 10 berikut :
Grafik 10
Jumlah Kasus Gangguan Sistem Otot Tahun 2011 / 2012
9,01 %
300
3,31 %
200

100

0
2011 2012
JUMLAH 231 119

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 29 | P a g e


COMPANY PROFILE

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 30 | P a g e


COMPANY PROFILE

4) Penyakit Kulit Alergi


Data dari Puskesmas Rarowatu Utara jumlah kasus
Penyakit Kulit Alergi tahun 2011 sebanyak 140 kasus atau
(5,46%) dari jumlah kunjungan kasus yang berkunjung ke
Puskesmas ,sedangkan tahun 2012 sebanyak 124 kasus
(3,45%) dari jumlah kunjungan kasus ke puskesmas. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 11 berikut :
Grafik 11
Jumlah Kasus Gangguan Sistem Otot Tahun 2011 / 2012
9,01 %

250
200 3,45 %
150
100
50
0
2011 2012
JUMLAH 231 124

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

5) Penyakit Kulit Infeksi


Data dari Puskesmas Rarowatu Utara jumlah kasus
Penyakit Kulit Infeksi tahun 2011 sebanyak 18 kasus atau
(0,7 %) dari jumlah kunjungan kasus yang berkunjung ke
Puskesmas ,sedangkan tahun 2012 sebanyak 52 kasus
(1,4%) dari jumlah kunjungan kasus ke puskesmas. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 12 berikut :
Grafik 12
Jumlah Kasus Penyakit Kulit Infeksi Tahun 2011 / 2012

1,4 %
60

40 0,7 %

20

0
2011 2012
JUMLAH 18 52

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 31 | P a g e


COMPANY PROFILE

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Berdasarkan data Puskesmas Rarowatu Utara Tahun


2012 angka kesakitan yang berkunjung ke puskesmas di buat
urutan sesuai peringkat kasus penyakit terbanyak (10 Penyakit
Terbesar) untuk selanjutnya dapat lihat pada tabel 7 angka
kesakitan ( 10 Penyakit Terbanyak )
Tabel 7
Peringkat 10 Penyakit Terbanyak Yang Berkunjung ke
Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
NO PENYAKIT JUMLAH KASUS
1 ISPA 589 KASUS

2 KECELAKAAN / RUDA PAKSA 345 KASUS

3 HIPERTENSI 144 KASUS


4 TUKAK LAMBUNG 136 KASUS
5 DIARE 127 KASUS
6 PENYAKIT KULIT ALERGI 124 KASUS
7 PENYAKIT SISTEM OTOT 119 KASUS
8 PENYAKIT SARAF LAINNYA 116 KASUS
9 FEBRIS 88 KASUS
10 PENYAKIT KULIT INFEKSI 52 KASUS

JUMLAH 1.840 KASUS


Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Grafik 13
Persentase Angka Kesakitan 10 Penyakit Terbanyak
Tahun 2012
4.8 2.8 ISPA
6.3 KECELAKAAN
6.5 HIPERTENSI
32
TUKAK LAMBUNG
DIARE
6.7
PENYAKIT KULIT ALERGI
PENY.SISTEM OTOT
7
PENY.SARAF LAINNYA
FEBRIS
18.7
7.8 PENY KULIT INFEKSI
7.4
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 32 | P a g e


COMPANY PROFILE

6) ANGKA STATUS GIZI MASYARAKAT

a. Pemantauan Pertumbuhan Balita


SKDN merupakan alat monitoring kegiatan
penimbangan Balita yang bertujuan untuk memantau keadaan
gizi. Rata-rata tingkat pencapaian SKDN tahun 2012 dapat
dilihat pada tabel berikut:
1) Cakupan D/S
Tabel 8
Cakupan D/S Umur 0-59 Bulan
Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
Sasaran (0-59 Cakupan Hasil
NO Nama Desa
bln) Kegiatan (D)
1 Kasipute
347 219
2 Lameroro
373 254
3 Lampopala
181 142
4 Doule
236 154
5 Lantawonua 122 119

Puskesmas 1.259 879


Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Grafik 14
Persentase Cakupan D/S Umur 0-59 Bulan
Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
100 90.2
76.4 69.8
80 63.1 68.1 65.3
60
40
20
0

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 33 | P a g e


COMPANY PROFILE

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 34 | P a g e


COMPANY PROFILE

2) Cakupan K / S
Data Puskesmas Rarowatu Utara tahun 2012
menunjukan bahwa jumlah Balita yang ada diwilayah
Puskesmas Rarowatu Utara masih banyak yang belum
memiliki KMS. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
9 berikut :
Tabel 9
Cakupan Balita 0-59 Bulan Yang Memiliki Kms (K/S)
Yang Memiliki
No Desa/Kel Sasaran( 0-59 bln)
KMS (K)
1 Kasipute 347 146

2 Lameroro
373 160

3 Lampopala 181 96

4 Doule 236 114

5 Lantawonua 122 49

Puskesmas 1.259 565


Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Grafik 15
Persentase Cakupan Balita 0 59 Bulan
Yang Memiliki Kms (K/S)

53
60 48
42 43 40
50

40

30

20

10

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 35 | P a g e


COMPANY PROFILE

3) Cakupan N / D
Data Puskesmas Rarowatu Utara tahun 2012
menunjukan bahwa jumlah Balita yang Naik Timbangannya
yang datang ke Posyandu menunjukan angka yang lebih
tinggi ketimbang jumlah balita yang tidak naik
timbangannya untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
10 berikut :

Tabel 10
Cakupan Balita 0 59 Bulan
Yang Naik Timbangannya (N/D)
Balita yang
Partisipasi
naik
No Desa Masyarakat datang
berat
diposynadu (D)
badannya (N)
1 Kasipute 185
190
2 Lameroro
194
202
3 Lampopala 122 120

4 Doule 133
137
5 Lantawonu
73
a 83

Puskesmas 734 705


Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Grafik 16
Persentase Cakupan Balita 0 59 Bulan
Yang Naik Timbangannya ( N/D)

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 36 | P a g e


COMPANY PROFILE

100
90 80.2
80
70 84.5 84.5 86.4 KASIPUTE
60 76.4
50 66.4 LAMERORO
40
LAMPOPALA
30
20 DOULE
10
0
LANTAWONUA
PUSKESMAS

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 37 | P a g e


COMPANY PROFILE

b. Pemantauan Status Gizi (Psg) Balita

Pemantauan status gizi pada bayi/balita diperlukan


untuk mengetahui prevalensi kasus gizi buruk atau KEP pada
suatu wilayah.. Dari hasil PSG ini dapat diperoleh informasi
mengenai status gizi , sehingga dapat dijadikan salah satu
indikator masalah kesehatan yang terjadi masyarakat. Hasil
dari kegiatan PSG dapat dilihat pada tabel 11 berikut:
Tabel 11
Pemantauan Status Gizi Balita
Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
GIZI GIZI GIZI GIZI
NO DESA / KEL
LEBIH BAIK KURANG BURUK
1 Kasipute 5 187 22 0
2 Lameroro 15 196 32 3
3 Lampopala 5 121 13 0
4 Doule 2 135 10 2
5 Lantawonua 0 81 28 0
Total 27 720 105 5
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Grafik 17
Persentase Status Gizi Balita di Puskesmas Rarowatu Utara
Tahun 2012
100
187 121 87.66
90 720
196 81
80
70
60
50
40
32 28 105
30 13 10
22
20
10 5 15 5 0 27
0 3 2 2 0 0 5
0
TOTAL
KASIPUT LAMERO LAMPOP LANTAW
DOULE PUSKES
E RO ALA ONUA
MAS
GIZI LEBIH 2.28 5.91 3.52 1.3 0 3.07
GIZI BAIK 85.39 77.17 85.21 87.66 73.64 81.91
GIZI KURANG 10.05 12.6 9.15 6.49 25.45 11.95
GIZI BURUK 0 1.18 0 1.3 0 0.57

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 38 | P a g e


COMPANY PROFILE

c. Distribusi Vitamin A Pada Bayi Dan Balita


Kegiatan distribusi vitamin A Bayi/Balita dilakukan pada
bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya. Pada bulan
Februari 2012 pencapaian Vitamin A bayi sebesar 95,17 %
sedangkanVitamin A pada Balita 80.22%.

d. Monitoring Garam Beryodium


Tujuan umum dari kegiatan monitoring garam beryodium
adalah terlaksananya pemantauan untuk memperolaeh
gambaran berkala tentang cakupan konsumsi garam beryodium
yang memenuhi syarat layak komsumsi di masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan pada bulan Juni 2012 dan hasil
kegiatannya adalah bahwa semua sampel memenuhi syarat
dapat dilihat pada tabel 12 berikut :
Tabel 12
Monitoring Garam Beryodium Puskesmas Rarowatu Utara
Tahun 2012
Jumlah Hasil Pemeriksaan
Rumah Garam
N DESA /
Tangga %
O KEL Puti Ungu Ungu
Yang
h Pucat Pekat
Diperiksa
1 Kasipute 40 0 15 25 100
2 Lameroro 81 0 11 70 100
3 Lampopala 40 0 5 35 100
4 Doule 40 0 12 28 100
5 Lantawonu 40 0 0 40 100
a
Puskesmas 241 0 43 198 100
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Tabel 13
Cakupan Pemberian Asi Eksklusif
Pada Bulan Februari & Agustus Tahun 2012
Tidak % Asi
No Desa Eksklusif
Eksklusif Eksklusif
1 Kasipute 26 12 76,5
2 Lameroro 35 13 97,0
3 Lampopala 13 9 76,5
4 Doule 18 2 78,3
5 Lantawonua 10 2 83,3
Puskesmas 102 38 83,6
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 39 | P a g e


COMPANY PROFILE

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 40 | P a g e


COMPANY PROFILE

BAB IV
UPAYA KESEHATAN

UPAYA KESEHATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN

A. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

1. Program Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


KIA adalah upaya pelayanan kesehatan berupa pelayanan
dan pemeriksaan kesehatan bagi: Ibu hamil,ibu nifas,ibu
menyusui, anak bayi dan balita melalui pendekatan MTBS.
Tujuannya menurunkan angka kesakitan dan kematian bagi ibu
hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, ibu menyusui, serta bayi dan
balita.
Sasaran kegiatan KIA : bayi, anak balita, anak prasekolah, ibu
hamil, ibu melahirkan, ibu nifas/ menyusui, serta pasangan
usia subur dan ibu berisiko tinggi.
Kegiatan yang dilakukamn di KIA antara lain :
1. Pemeriksaan ibu hamil
2. Pencatatan dan pelaporan
3. Pemeriksaan bayi dan balita
4. Penyuluhan kesehatan
5. Pengobatan sederhana
6. Melakukan imunisasi
7. Melakukan kunjungan rumah
8. Deteksi tumbuh kembang bayi dan balita
9. Deteksi bumil resiko tinggi
10. Pelayanan KB
11. Posyandu

GRAFIK 18
Cakupan Pelayanan Ibu Di Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012

91,9
300 86,1
83,0
250
200
150
100
50
0
SASARAN IBU HAMIL PERSALINAN IBU NIFAS
NAKES
CAKUPAN 271 249 215 223
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 41 | P a g e


COMPANY PROFILE

Data Cakupan Pelayan Ibu perdesa dapat dilihat pada tabel


lampiran Profil (Tabel 28)

GRAFIK 19
Cakupan Pelayanan Munisasi TT
Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
300

250

200
55,4
150

100 26,2
19,9 21,0
50 6,3 8,1
0
SASAR
TT.1 TT.2 TT.3 TT.4 TT.5 TOTAL
AN
CAKUPAN 271 71 54 57 17 22 150
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012
Data Cakupan Pelayan Imunisasi TT perdesa dapat dilihat pada
tabel lampiran Profil (Tabel 29)

GRAFIK 20
Cakupan Pelayanan Tablet Fe Ibu Hamil
Puskesmas Rarowatu Utara tahun 2012

300 82,29
80,07
250
200
150
100
50
0
SASARAN FE.1 FE.3
CAKUPAN 271 217 223

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Data Cakupan Pelayan Imunisasi TT perdesa dapat dilihat pada


tabel lampiran Profil (Tabel 30)

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 42 | P a g e


COMPANY PROFILE

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 43 | P a g e


COMPANY PROFILE

GRAFIK 21
Cakupan Pelayanan Kunjungan Bayi
Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012

250

200

150

100

50

0
KASIPUTE LAMERO LAMPOP DOULE LANTAW PUSKESM
RO ALA ONUA AS
SASARAN 68 73 35 46 24 246
CAKUPAN2 54 82 27 26 25 214

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

GRAFIK 22
Cakupan Pelayanan Kunjungan Neonatus
Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012

400

200

LAHIR HIDUP
KEMATIAN BAYI
LAHIR HIDUP KEMATIAN BAYI
LAKI-LAKI 100 1
PEREMPUAN 117 1
TOTAL 217 2

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012


Data Cakupan Pelayan Kunjungan Neonatus perdesa dapat
dilihat pada tabel lampiran Profil (Tabel 36)

2. Program Pelayanan KB
Pengertian KB adalah perencanaan kehamilan sehingga
kehamilan hanya terjadi pada waktu yang di inginkan ,jarak

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 44 | P a g e


COMPANY PROFILE

antara kehamilan diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat


dicegah apabila jumlah anak telah mencapai jumlah yang
dikehendaki, untuk membina kesejahteraan seluruh keluarga
dengan sebaik-baiknya menuju norma keluarga kecil bahagia
dan sejahtera.
a. Tujuan
1) Meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi yang efektif
2) Menurunkan angka kelahiran bayi
3) Menurunkan angka kematian ibu hamil
4) Meningkatkan kesehatan masyarakat / keluarga dengan
cara penjarangan kehamilan
b. Sasaran
1) Pasangan usia subur (PUS)
2) Ibu yang mempunyai resiko tinggi
c. Kegiatan KB
1) Penyuluhan mengenai KB
2) Pelayanan kontrasepsi
3) Konsultasi keluarga berencana
4) Pencatatan dan pelaporan

Hasil kegiatan Puskesmas Rarowatu Utara akan pelayanan KB


dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 14
Cakupan Pelayanan KB Baru & Aktif
Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
NO SASARAN PESERTA KB PESERTA KB
BARU AKTIF
1 1.821 154 (8,5%) 1.020 (56,0%)
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012
Data Cakupan Pelayan KB Baru & Aktif Perdesa dapat dilihat
pada tabel lampiran Profil (Tabel 35)

Tabel 15
Cakupan Pelayanan KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi
Di Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
SASA IMPL SUNTI KOND TOTA
IUD PIL
RAN AN K OM L

2 44 61 30 17 154
1.821
Orang Orang Orang Orang Orang Orang

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012


Data Cakupan Pelayan KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi
perdesa dapat dilihat pada tabel lampiran Profil (Tabel 34)

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 45 | P a g e


COMPANY PROFILE

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 46 | P a g e


COMPANY PROFILE

Tabel 16
Cakupan Pelayanan KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi
Di Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
SASA IMPL SUNTI KOND
IUD PIL TOTAL
RAN AN K OM

2 53 730 362 27 1.174


1.821
Orang Orang Orang Orang Orang Orang

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012


Data Cakupan Pelayan KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi
perdesa dapat dilihat pada tabel lampiran Profil (Tabel 33)

B. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah :


1. Usaha keluarga untuk memperbaiki gizi keluarga.
2. UPGK dilaksanakan oleh keluarga bersama masyarakat dengan
bimbingan petugas Gizi.
3. UPGK bagian dari pembangunan untuk mencapai keluarga yang
bahagia sejahtera.

Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) adalah :


1. Penyuluhan tentang gizi kepada masyarakat lewat ibu- ibu yang
datang ke Puskesmas maupun yang datang ke posyandu.
2. Penimbangan berat badan bayi dan balita.
Peningkatan gizi dengan :
a) Pemberian Zat besi ibu hamil dan menyusui.
b) Pemberian makanan tambahan (MP-ASI).
c) Pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan balita setiap
bulan februari dan Agustus.
d) Memonitor keadaan bayi dan balita serta ibu hamil lewat
Puskesmas dan Posyandu.
e) Pencatatan dan pelaporan.

Upaya perbaikan gizi masyarakat adalah merupakan suatu


usaha untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat. Adapun
usaha yang telah dilakukan antara lain :

1. Pemantauan Pertumbuhan Balita


SKDN merupakan alat monitoring kegiatan penimbangan
Balita yang bertujuan untuk memantau keadaan gizi. Rata-rata
tingkat pencapaian SKDN tahun 2012 dapat dilihat pada grafik
berikut:

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 47 | P a g e


COMPANY PROFILE

GRAFIK 23
Cakupan SKDN Di Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
1,400 1,259
1,200
1,000
800 734 705
565
600
400
200
0
S K D N
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012
Data Cakupan SKDN perdesa dapat dilihat pada tabel lampiran
Profil (Tabel 44)

2. Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita


Pemantauan status gizi pada bayi/balita diperlukan
untuk mengetahui prevalensi kasus gizi buruk atau KEP pada
suatu wilayah.. Dari hasil PSG ini dapat diperoleh informasi
mengenai status gizi , sehingga dapat dijadikan salah satu
indikator masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Hasil
dari kegiatan PSG dapat dilihat pada table berikut:
GRAFIK 23
Cakupan Pemantauan Status Gizi Balita
Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012

60
50
40
Axis Title

30
20
10
0
LEBIH BAIK KURANG BURUK
CAKUPAN 2.14 57.18 8.33 0.39

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012


Data Cakupan Status Gizi Balita perdesa dapat dilihat pada
tabel lampiran Profil (Tabel 27)

3. Distribusi Vitamin A Pada Bayi dan Balita

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 48 | P a g e


COMPANY PROFILE

Kegiatan distribusi vitamin A Bayi/Balita dilakukan pada


bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya. Pada bulan
Februari 2012 pencapaian Vitamin A bayi sebesar 82 (66,1%)
sedangkan Vitamin A pada Balita 414 (41,3%). Pada bulan
Agustus 2010 pencapaian Vitamin A bayi sebesar 98 (79,0%)
sedangkan Vit A balita pencapaianya sebesar 644 (63,6 %).

4. Monitoring Garam Beryodium


Kegiatan monitoring garam beryodium adalah
terlaksananya pemantauan untuk memperolaeh gambaran
berkala tentang cakupan konsumsi garam beryodium yang
memenuhi syarat layak komsumsi di masyarakat. Kegiatan ini
dilakukan pada bulan Juni 2012 dan hasil pemantauan dapat
dilihat pada Bab Tiga tabel 14

C. Program Imunisasi
Imunisasi merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka
pencegahan penyakit menular. Adapun kegiatan ini dapat dilihat
dari tabel di bawah ini:

1. Cakupan Imunisasi Perdesa/Kelurahan

Tabel 17
Cakupan Imunisasi Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
SAS DPT-HB POLIO CA
N DESA / BC
ARA 1 2 3 1 2 3 4 MP
O KEL G
N AK
1 Kasipute 68 63 71 58 70 71 58 70 75 75

2 Lameroro 73 71 82 91 93 82 91 93 83 83

3 Lampopal 35 45 55 44 44 55 44 44 39 39

4 Doule 46 45 54 60 57 54 60 57 47 47

5 Lantawon 24 32 31 31 26 31 31 26 29 29

ua

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 49 | P a g e


COMPANY PROFILE

TOTAL 246 256 29 28 29 29 28 29 27 138

PUSKESMAS 3 4 0 3 4 0 3

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 50 | P a g e


COMPANY PROFILE

GRAFIK 24
Persentase Cakupan Imunisasi Puskesmas Rarowatu Utara Tahun

CAKUPAN
120 119.1 119.1
117.9 117.9
115.4
115.4
115
111 111
110
104.1
105

100

95

2012

Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

2. Cakupan Desa/Kelurahan UCI


Tabel 18
Cakupan Desa/Kelurahan Uci Puskesmas Rarowatu Utara Tahun
2012
N DESA / JUMLAH DESA/KEL % DESA/KEL
O KEL DESA/KEL UCI UCI
1 Kasipute 1 1 100
2 Lameroro 1 1 100
3 Lampopala 1 1 100
4 Doule 1 1 100
5 Lantawonu 1 1 100
a
TOTAL 5 5 100
PUSKESMAS
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

D. Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular


Upaya Pencegahan dan Pemberantasan penyakit menular
merupakan suatu usaha untuk menghilangkan atau merubah
cara berpindahnya penyakit menular atau infeksi. Program ini
bertujuan untuk mengurangi anka kesakitan (morbiditas) dan
kematian Penduduk (mortalitas) sehingga IMR menurun.Upaya
yang telah dilaksanakan yaitu:

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 51 | P a g e


COMPANY PROFILE

a. Mengumpulkan data dan mengalisa data penyakit


b. Penyelidikan langsung kelapangan sumber penularan penyakit
menular
c. Menyembuhkan penderita agar tidak menjadi sumber infeksi
d. Imunisasi
e. Penyuluhan kesehatan tentang pencegahan penyakit menular
f. Pemeriksaan laboratorium
g. Kegiatan survey epidemiologi

Kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular


ini meliputi:

1. Program Surveilans
Program ini merupakan suatu kegiatan pemantauan
penyakit didaerah tertentu dalam kurun waktu tertentu.
Adapun cakupan kegiatan dalam dilihat pada tabel berikut:
Tabel 19
Laporan Mingguan Diare Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
MINGGU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 0 3 0 3 1 0 3 0 0 0 1 1 1 0 8
MINGGU
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

0 2 4 3 0 0 0 0 0 6 5 3 1 2 2 4
MINGGU
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

1 5 3 4 1 2 6 0 5 3 0 5 1 4 5 1
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

2. Program TB Paru
Merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka
pemberantasan penyakit TB Paru. Penyakit TBC merupakan
penyakit endemi di beberapa negara berkembang, salah satunya
Indonesia. Dan kasus TB paru masih banyak terdapat di
Kabupaten Bombana. Adapun cakupan kegiatan program ini
dapat dilihat dpada tabel di bawah :
Tabel 20
Kasus Tb Paru Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
SASAR KLIN KASUS DIOB MENIN SEM
KONVERSI
AN IS BARU (+) ATI GGAL BUH

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 52 | P a g e


COMPANY PROFILE

22 242 14 14 12 2 6

3. Program kusta
Merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka
pemberantasan penyakit Kusta. Penyakit Kusta merupakan
penyakit endemi di beberapa negara berkembang, salah satunya
Indonesia.
Berdasarkan laporan Tahun 2012 jumlah kasusu
sebanyak 2 orang penderita kusta yang berobat, dengan kasus
MB 2 orang, PB ( 0 kasus ). Adapun hasil kegiatannya dapat
dilihat pada tabel dibawah :
Tabel 21
Kasus Kusta Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
SASARA KASUS MENINGG SEMBU
DIOBATI
N BARU AL H
M
MB PB MB PB MB PB PB
B
1 2 0 2 0 0 0 0 0
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

4. Program ISPA
Program ISPA Usaha yang dilakukan dalam rangka
pemantauan, pencegahan dan pemberantasan penyakit ISPA.
Adapun cakupan kegiatannya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 22
Data Penderita Ispa (Kasus Baru)
Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
DESA / BATUK BUKAN PNEUMONIA
N KELURHAN PNEUMONIA
O <1 <1 >5 <1 14
Th Th Th Th Th
1 Kasipute 2 4 31 0 0
2 Lameroro 43 80 183 8 1
3 Lampopala 0 1 23 0 0
4 Doule 10 8 24 0 2
5 Lantawonua 5 5 24 1 1
TOTAL 60 98 300 9 4
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

5. Program DIARE
Merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka
pemberantasan penyakit Diare. Adapun cakupan kegiatannya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 53 | P a g e


COMPANY PROFILE

Tabel 23
Kasus Penderita Diare Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
DESA /
N
KELURHAN < 1 TAHUN <1 >5
O
TAHUN TAHUN
1 Kasipute 3 7 10
2 Lameroro 24 19 31
3 Lampopala 2 3 5
4 Doule 2 4 7
5 Lantawonua 2 3 5
TOTAL 33 36 58
PUSKESMAS
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012
6. Program DBD
Merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka
pemberantasan dan penangan kasus DBD. Adapun cakupan
kegiatannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 24
Data Penderita Malaria Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
PEMERIKSAAN
POSITIF DIOBATI
NO DESA/KEL LABORATORIUM L+P
L P L P L P
1 Kasipute 0 1 0 1 0 1 1
2 Lameroro 9 7 9 7 9 7 16
3 Lampopala 0 0 0 0 0 0 0
4 Doule 0 1 0 1 0 1 1
5 Lantawonua 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 9 9 9 9 9 9 18
PUSKESMAS
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

7. Program MALARIA
Usaha yang dilakukan dalam rangka pemberantasan
penyakit Malaria. Adapun cakupan kegiatan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 25
Data Penderita Malaria Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
PEMERIKSAAN
NO DESA/KEL KLINIS POSITIF DIOBATI
LABORATORIUM
1 Kasipute 9 9 0 0
2 Lameroro 4 4 2 2
3 Lampopala 0 0 0 0
4 Doule 0 0 0 0
5 Lantawonua 0 0 0 0

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 54 | P a g e


COMPANY PROFILE

TOTAL 13 13 2 2
PUSKESMAS
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2012

8. Program FILARIA
Usaha yang dilakukan dalam rangka pencegahan dan
pemberantasan penyakit Filariasis. Kegiatan ini melibatkan
peran serta masyarakat melaluai kegiatan Desa/kelurahan
siaga aktif untuk memberikan informasi bila ada gejala yang
ditemui agar petugas/progremer menindak lanjuti laporan
tersebut. Untuk tahun 2012 tidak ada kasus yang ditemui.

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 55 | P a g e


COMPANY PROFILE

BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Sumber Daya dan Sarana

1. Sumber Daya
Upaya kesehatan membutuhkan sumber daya manusia yang
memadai, kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan
akan memberikan dampak kepada peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Berdasarkan data yang ada dipuskesmas Rarowatu
Utara ,jumlah tenaga yang ada sebanyak 37 orang yang terdiri
dari: PNS sebanyak 21, PHTT 5 Orang dan Sukarela 11 Orang
Untuk melihat jenis tenaga di Puskesmas Rarowatu Utara tahun
2017 dapat di lihat pada Tabel 40
Tabel 40
Data Jumlah Tenaga Kesehatan di Wilayah kerja
Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017
JUMLAH
NO URAIAN TOTAL
PNS K2 PHTT SUKARELA
1 Dokter Umum 1 0 0 0 1
2 Dokter Gigi 1 0 0 0 1
3 Megister 1 0 0 0 1
Kesehatan
4 Sarjana 0 0 0 0 0
Keperawatan
5 Sarjana 2 0 0 2 4
Kesehatan
Masyarakat
6 Sarjana Farmasi 2 0 0 0 2
dan Apoteker
7 Sarjana Gizi 0 0 0 0 0
8 D.III 1 0 2 1 4
Keperawatan
9 SPK 0 0 0 0 0
10 D.III Kebidanan 11 0 2 8 21
11 D.III Farmasi 1 0 0 0 1
12 D.III / VI Gizi 0 0 0 2 2
13 D.III Kesling 0 0 0 0 0
14 Sarjana Non 1 0 0 0 1
Kesehatan
15 Lainnya Tenaga 0 1 0 0 1
Non Kesehatan
Jumlah Tenaga 21 1 4 11 39
Sumber : Puskesmas Rarowatu Utara 2017

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 56 | P a g e


COMPANY PROFILE

2. Sarana
Sarana kesehatan sebagai salah satu sumber daya
kesehatan dewasa ini terus dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan playanan
kesehatan pada masyarakat. Adapun sarana kesehatan di
Puskesmas Rarowatu Utara tahun 2017 adalah :
a. Puskesmas : 1 Unit
b. Pustu : 7 Unit
c. Puskel : 1 Unit motor
d. mobil keliling : 0
e. Posyandu : 8 Unit
f. Poskesdes : 0 Unit

1. Peralatan
Peralatan yang ada di Puskesmas Rarowatu Utara tahun
2012, untuk mengetahui jumlah dan kebutuhan lihat alat yang
ada dapat di lihat pada tabel 41 berikut :

Tabel 41
Jenis Peralatan Yang Digunakan Untuk Rawat Jalan Dan Rawat Inap
Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2012
No Nama Alkes Jml Kondisi Jumlah
Baik Perlu Rusak kebutuhan
perawatan
1 Tensi meter 2 2 - - -
2 Termometer 2 2 - - -
3 Stetoskop biokuler 1 1 - - -
4 Stetoskop 2 2
Monookuler - - -
Timbangan badan 3 3 - - -
-Anak / dewasa 6 6 - - -
5 - Bayi -
Tabung Oksigen 1 1 -
- Tabung Besar 4 4 -
6 - Tabung Kecil 3 - 3 3
7 Oksigen Eletrik 1 - 1 1 -
8 Alat Monitor 0 0 - - -
9 Bidan Kit 1 - 1 1 -
10 Lampu Tindakan 3 3 - - -
11 Tempat tidur 1 1 - - -
12 Tindakan 1 1
13 Ginekologi Bad 3 3
14 Rostur 4 4
Mikroskop Binokoler
Bad di Perawatan

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 57 | P a g e


COMPANY PROFILE

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 58 | P a g e


COMPANY PROFILE

Kondisi alat kesehatan pada pelayanan rawat jalan dan


rawat inap di Puskesmas Rarowatu Utara 80 % dalam keadaan
baik untuk melaksanakan pelayanan kesehatan yang optimal
serta masih diperlukan perbaikan dan penambahan alat seperti
perbaikan alat EKG, Nekoler, Spalak serta alat untuk
persediaan apabila terjadi kerusakan

2. Dana
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan kesehatan diperlukan dana baik yang bersumber
dari pemerintah maupun masyarakat (Dana APBN) yakni dana
BOK, Jampersal, Jamkesmas serta dan yang bersumber dari
pelayanan rawat jalan dan rawat inap tingkat pertama ,
pengalokasian dana dalam program atau kegiatan hendaknya
disesuaikan dengan prioritas yang beriorentasi pada manfaat
dan daya guna yang akan dicapai. Dana diarahkan kepada
program atau kegiatan yang bertitik berat pada Upaya
Kesehatan dengan mengutamakan enam program wajib
ditambah beberapa program penunjang kesehatan dengan
harapan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakt
diwilayah kerja Puskesmas Rarowatu Utara demi terwujudnya
Kecamatan Sehat 2015.

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 59 | P a g e


COMPANY PROFILE

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dari data dasar
dan pencapaian kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas
Kecamatan Kabupaten Bombana dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Puskesmas Rarowatu Utara merupakan puskesmas perawatan
yang memiliki wilayah kerja yang meliputi 1 desa 4 Kelurahan
yang terdiri dari 4 kelurahan yang mudah dijangkau sedang 1
desa yang sulit dijangkau bila hujan, dengan jumlah penduduk
10.710 jiwa dengan latar belakang pendidikan S2 (0,6 %) S1 (3
%) , D.III (5 %), SMA (25 %), SMP (30 %), SD (25 %) dan tidak
tamat SD (1,4 %) serta mayoritas bermata pencaharian sebagai
Petani 4.719 orang ( 44,1 %).
2. Sarana kesehatan ( Bangunan kesehatan) belum memadai,
dalam hal ini bangunan puskesmasnya hanya terdiri 2 ruangan
rawat inap dengan kapasitas tempat tidur 4 Bad 1 ruangan
persalinan serta ruangan UGD yang masih gabung dengan
ruangan Polik Umum, ruangan khusus LAB dan perumahan
Medis dan Paramedis belum ada.Dari 5 desa/kelurahan yang
ada hanya 1 desa yang terdapat Polindes/Poskesdes, 1 yakni
desa Lantawonua selebihnya belum memiliki
Polindes/Poskesdes tetapi masyarakat yang berdomisisli di 4
kelurahan tersebut mempunyai akses yang mudah untuk
memperoleh pelayanan kesehatan ke Puskesmas Rarowatu
Utara oleh karena termasuk kategori daerah yang mudah
dijangkau oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
3. Sumber daya tenaga yang ada sudah cukup, jumlah tenaga yang
ada di Puskesmas Rarowatu Utara berjumlah 61 orang hanya
petugas Analis yang belum ada.
4. Prasarana alat kesehatan yang masih minim, alat-alat
Laboratorium kurang lengkap, kendaraan roda dua 7 buah
kendaraan roda 4 (Ambulance) belum ada sehingga menyulitkan
bila ada pasien yang mau dirujuk ke Rumah Sakit.
5. Kunjungan pasien rawat jalan terdiri dari : Pasien umum, Askes,
Jamkesmas, dan Jampersal
6. Penyakit terbanyak yaitu Ispa dan Kecelakaan Ruda Paksa.
7. Program KIA / KB sudah berjalan dengan baik, dan tahun 2012
telah mencapai target sesuai target yang telah ditetapkan
ditambah adanya Program tambahan yakni Pelayanan
Kesehatan Reproduksi Esensial.
8. Program Gizi sudah berjalan cukup baik dapat dilihat dari
cakupan D/S tahun 2012 (69,8%), dari target 60 % yang telah

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 60 | P a g e


COMPANY PROFILE

ditetapkan kabupaten tahun 2012, 5 gizi buruk yang ada semua


ditangani
9. Program Imunisasi sudah berjalan baik karena dari 5
Desa/Kelurahan diwilayah kerja Puskesmas Rarowatu Utara
semuanya sudah mencapai UCI Desa/Kelurahan.
10. Berdasarkan survei rumah sehat hanya mencapai
(66,58%) dari 75 % yang ditetapkan kabupaten tahun 2012 dan
akses air bersih yang cukup serta kepemilikan jamban sehat
belum mencapai target.
11. Data rumah tangga ber-PHBS telah mencapai (63,23 %)
12. UKBM seperti posyandu balita 12 Pos dan posyandu
Lansia baru 1 desa yang berjalan dan melaksanakan pelayanan
kesehatan dasar bersama-sama kader.

B. Saran
1. Dilihat dari tingkat pendidikan sebagian besar tamat SMP dan
SMA hal ini sudah dapat mendukung program kesehatan
namun tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah
sehingga Prilaku Hidup Bersih dan Sehat yang masih kurang,
maka perlunya peningkatan kinerja petugas Promkes dan
sanitarian serta sarana penunjang untuk program penyuluhan
kesehatan masyarakat (PKM).
2. Perlunya pengadaan sarana dan prasarana Puskesmas
terutama penambahan ruang rawat Inap, Perumahan Medis dan
paramedic serta kendaraan roda empat (Ambulance), serta
peralatan lain yang dibutuhkan dipuskesmas untuk lebih
memudahkan Akses pelayanan kesehatan .
3. Penambahan tenaga Analis kesehatan yang kompeten untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan yang optimal baik
terhadapa pasien rawat jalan terlebih terhadap pasien rawat
Inap.
4. Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektoral baik
di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten dalam rangka
penemuan kasus dan problem solving terhadap masalah
kesehatan terutama tentang gizi buruk, penyakit menular dan
penyakit tidak menular (PTM)
5. Peningkatan akses air bersih sebagai sumber kehidupan
masyarakat.
6. Partisipasi masyarakat dan peran serta masyarakat dalam
mendukung program-program Puskesmas agar dapat tercapai
Desa Siaga Aktif dan Mandiri .

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 61 | P a g e


COMPANY PROFILE

CEK LIST MONEV


PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN TAHUN 2013
KABUPATEN /KOTA : BOMBANA
PUSKESMAS : RAROWATU UTARA
BULAN : JANUARI- NOVEMBER 2013
Pencapaian 2013 % Target Targ
Ca % et
NO. Indikator SPM
Capaian Target pai 2013 2015
an
A PELAYANAN KES. DASAR
Persentase cakupan kunjungan ibu 63.
1 151 237 85 95%
hamil K4 7
Persentase Cakupan Komplikasi 26.
2 4 15 70 80%
Kebidanan yang ditangani 7
Persentase cakupan pertolongan
persalinan oleh bidan atau tenaga 74.
3 168 226 86 90%
kesehatan yang memiliki 3
kompotensi kebidanan
88.
4 Persentase Cakupan Pelayanan Nifas 200 226 86 90%
5
Cakupan Neonatus Dengan 12.
5 6 48 70 80%
Komplikasi yang ditangani 50
71.
6 Persentase cakupan kunjungan bayi 154 215 86 90%
6
100
7 Persentase desa/kelurahan UCI 3 5 60 91,3
%
84.
8 Persentase Pelayanan Anak Balita 564 666 87
7
Persentase Cakupan pemberian MP-
10 100
9 ASI pada Pada anak Usia 6-24 bulan 53 53 100
0 %
dari Gakin
Persentase cakupan Balita Gizi 10 100
10 4 4 100
Buruk mendapat Perawatan 0 %
Persentase Cakupan Penjaringan 100
11 215 248 87 100
Kesehatan Siswa SD dan Setingkat %
30.
12 Persentase cakupan peserta aktif KB 544 1785 65 70%
5

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 62 | P a g e


COMPANY PROFILE

Persentase Cakupan Penemuan dan 15.


13 91 581
Penanganan Penderita Penyakit 66
#D
Acute Flacid Paralysis (AFP) Rate Per 100
a 0 0 IV/ 100
100.000 Penduduk < 15 Tahun %
0!
Penemuan penderita Pneumonia 10. 100
b 11 107 90
Balita 3 %
Penemuan Pasien Baru TB BTA 30.
c 7 23 85 85%
Positif 4
66. 100
d Penderita DBD Ditangani 10 15
7 %
10 100
e Cakupan penanganan penderita diare 103 103 100
0 %
Persentase Cakupan Pelayanan
10. 100
14 Kesehatan Dasar Pasien masyarakat 90
254 2,482 23 %
Miskin
B PELAYANAN KES. RUJUKAN
Persentase Cakupan Pelayanan
10 100
15 Kesehatan Rujukan Masyarakat 15 100
15 0 %
Miskin
Persentase Cakupan Pelayanan
#D
Gawat Darurat Level 1 yang harus 100
16 0 0 IV/ 100.00
diberikan sarana Kesehatan (RS) di %
0!
Kabupaten/Kota
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN
C PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR
BIASA/ KLB
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami #D
100
17 KLB yang dilakukan penyelidikan 0 0 IV/
%
epidemiologi <24 jam 0!
PROMOSI KESEHATAN &
D
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18 Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif 3 5 60 80%

Kepala Puskesmas Rarowatu


Utara
Kabupaten Bombana,

R A H M
A T, AMK

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 63 | P a g e


COMPANY PROFILE

NIP.
19721021
199403 1
004

www.puskesmasRarowatu Utara.wordpress.com

Cakupan Program sesuai dengan target MDG's

Puskesmas :Rarowatu Utara

Bulan : Januari s/d November 2013

Target Targe
Persentase
No Indikator Sasaran capaian (%) (%)
(%)
2013 2015

1 2 3 4 5 6
I MDG's 1 target 1C
1. Cakupan D/S 876 764 87.2 87 87.
2. Peresentase Anank Gizi Buruk
4 4 100 100 10
yang mendapatkan perawatan
II MDG's 4 target 4a
3. Cakupan kunjungan Neonatal 215 168 78.1 75 90.

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 64 | P a g e


COMPANY PROFILE

4. Cakupan Pelayanan kesehatan


bayi 215 154 71.6 75 90.
5. Cakupan pelayanan kesehatan
balita 666 564 84.68 80 90.
III MDG's 5 target 5a dan 5b
6. Cakupan ANC K4 237 151 63.7 85 95.
7. Cakupan penanganan ibu Hamil
Resti 15 5 33.3 80 95.0
8. Cakupan Pertolongan persalinan
tenaga kesehatan yang memiliki 226 168 74.3 86 90.
kompetensi kebidanan
9. Cakupan Pelayanan Kesehatan
Ibu Nifas 226 200 88.5 86 90.
10. Cakupan CFR 226 200 88.5 86 10
IV MSG's 6
11. Proporsi jumlah penduduk usia
15-24 tahun yang memiliki
pengetahuan komprehensip tentang
HIV/AIDS
12. Proporsi penduduk terinfeksi
HIV lanjut yg memiliki akses pada 0 0 #DIV/0! 10
100
obat-obatan Retroviral
13. Proporsi yang kasus
Tuberkolosis yg terdeteksi dalam 23 8 34.8 85 10
program DOTS
V MDG's 7
15. Proporsi rumah tangga dengan
akses berkelanjutan terhadap air 2990 2688 89.9 67 67.
minum layak
16. Proporsi rumah tangga dengan
akses berkelanjutan terhadap
2990 2688 89.9 75 75.
sanitasi layak perkotaan &
pedesaan

Rarowatu Utara, 05 Desember


2013
Kepala Puskesmas Rarowatu
Utara Kab. Bombana

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 65 | P a g e


COMPANY PROFILE

R A H M A T, AMK
NIP. 19721021 199403 1 004

www.puskesmasRarowatu Utara.wordpress.com

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 66 | P a g e


COMPANY PROFILE
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat


Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat yang
diberikan sehingga penyusunan profil kesehatan
Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2013 dapat di
susun sesuai harapan. Profil Puskesmas merupakan
salah satu sarana yang dapat digunakan untuk
melaporkan pemantauan dan evaluasi terhadap
pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari
penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang kesehatan di
Puskesmas Rarowatu Utara. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
profil yang kami susun ini pada intinya berisi berbagai data dan
informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan
masyarakat di Wilayah Kerja Puskemas Rarowatu Utara dalam upaya
pencapaian Visi Kecamatan Sehat 2015 berupa, Gambaran umum,
Derajat kesehatan ,Upaya pelayanan kesehatan, Sumber daya
kesehatan yang disajikan dalam bentuk narasi,table dan grafik.
Di era Desentaralisasi pemanfaatan data sebagai acuan sangat
penting dalam menyusun perencanaan baik di tingkat Puskesmas
maupun di tingkat Kabupaten sehingga lebih terarah dalam setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan setiap program di Puskesmas.
Data yang disajikan pada Profil Kesehatan Puskesmas
Rarowatu Utara tahun 2017 ini adalah Paduan dari data BPS
Kecamatan Rarowatu Utara Kabupaten Bombana dengan data
Pengamatan langsung yang disajikan dalam bentuk cakupan program.
Dalam Penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Rarowatu
Utara tahun 2017 ini ada beberapa hambatan yang ditemui sehingga
bila ada kekurangan dalam penyusunan profil ini mohon di maklumi.
Akhirnya Tim Penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang berpartisipasi dalam penyusunan profil kesehatan
Puskesmas Rarowatu Utara tahun 2017

Aneka Marga, 09 Desember 2017

Kepala Puskesmas Rarowatu Utara

SATAR, SKM
NIP. 19830716 200604 1 008

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 67 | P a g e


COMPANY PROFILE

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 68 | P a g e


COMPANY PROFILE

PROFIL
PUSKESMAS RAROWATU UTARA

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 69 | P a g e


COMPANY PROFILE

TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BOMBANA


DINAS KESEHATAN DAN KB

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 70 | P a g e


COMPANY PROFILE

masyarakat Rarowatu Utara yang bisa memberdayakan diri sendiri


dalam bidang kesehatan dengan sadar, mau dan mampu untuk
mengenali, mencegah, dan mengatasi permasalahan kesehatan
yang dihadapi, sehingga bebas dari gangguan kesehatan akibat
bencana maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung
untuk hidup sehat.

Profil Puskesmas Rarowatu Utara Tahun 2017 71 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai