Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Profil Taman Wisata Candi Borobudur

1.1.1 PT. Taman Wisata Candi Borobudur

Taman Wisata Candi Borobudur dibangun sejak tahun 1984 sebagai


Taman Purbakala Nasional, yang memiliki luas 85 ha. Taman wisata ini memiliki
berbagai fasilitas, di antaranya yaitu Museum, TIC, hotel dan restoran, pusat
penelitian / konservasi batu candi, audio visual, gajah tunggang, Bukit Dagi,
souvenir shop, dan lain-lain.

1.1.2 Visi dan Misi PT. Taman Wisata Candi Borobudur

Adapun visi dan misi dari PT. Taman Wisata Candi Borobudur, antara lain :

VISI :

Menjadi Perusahaan yang unggul dan bersih dalam pengelolaan dan


pengembangan lingkungan Cagar Budaya serta Pariwisata yang selaras
dengan pelestarian Warisan Budaya Bangsa

MISI :

1. Mengelola lingkungan taman sekitar Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu


Boko dan Cagar Budaya lain selaras dengan upaya pelestariannya;
2. Meningkatkan nilai Perusahaan secara berkelanjutan dengan mengembangkan
industri Pariwisata terkait atau pendukungnya;

1
3. Memberikan pelayanan wisata budaya yang berkualitas tinggi dengan
mengkomunikasikan nilai-nilai luhur Cagar Budaya, melalui pemutaran film
pada ruang Audio Visual, Museum dan Perpustakaan;
4. Pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengembangan industri kerakyatan
atau industri rumahan (home industry) yang akan berdampak pada
pertumbuhan perekonomian di sekitar lingkungan Cagar Budaya.

1.1.3 Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI)

Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Borobudur beralamat di Jl.


Badrawati, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kompleks Taman
Wisata Candi Borobudur. Ketua dari HPI Borobudur yaitu Bapak H. Sony
Warsono. Pada awalnya Lembaga Diklat Profesi Pramuwisata Indonesia (LDPPI)
atau Indonesian Tourist Guide Training Center, lahir dari sebuah pemikiran dalam
Rapat Kerja Nasional Himpunan Pramuwisata Indonesia ke 8 pada bulan Mei
2006 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara
Timur, kemudian mendapat pembahasan yang lebih konkrit di dalam Musyawarah
Nasional HPI ke-4 di Pantai Anyer, Serang, Banten pada tanggal 24 - 28 Juli 2006.
Sebuah harapan besar jika Lembaga Diklat ini bisa menjadi tempat pelatihan
Profesi Pramuwisata yang terprogram dengan baik dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan dari Pramuwisata Indonesia sebagai salah satu komponen
dalam Jasa Usaha Pariwisata Indonesia.
Lembaga Diklat Profesi Pramuwisata Indonesia (LDPPI) juga memiliki
instruktur-instruktur yang berpengalaman dibidang profesi pramuwisata, ditambah
dengan bekal pendidikan untuk menjadi Trainer atau pelatih. Pada umumnya
mereka semua telah memiliki jam terbang menggeluti pramuwisata lebih dari 20
tahun. Sehingga materi pelatihan yang diberikan kepada pelanggan mengacu
kepada Competence Based Training (CBT).Trainer yang ada pada lembaga ini
sangat menguasai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
dibidang Pramuwisata.

2
Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) didirikan berdasarkan hasil
musyawarah nasional pramuwisata di Pandan, Jawa Timur pada tanggal 29 April -
10 Maret 1988, sebagai lanjutan dari Himpunan Duta Wisata Indonesia (HDWI)
yang lahir di Kuta, Bali pada tanggal 27 Maret 1983. Pada tanggal 5 Oktober 1988,
dilakukan pengesahan nama Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) di
Palembang, Sumatra Selatan dalam Musyawarah Nasional (MUNAS) 1
Pramuwisata seluruh Indonesia.

Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) bertujuan untuk menghimpun,


mempersatukan, meningkatkan serta membina persatuan Pramuwisata Indonesia
agar lebih berdaya dan berhasil yang berguna bagi kesejahteraan dan kehidupan.
Fungsi dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) yaitu sebagai wadah tunggal
Pramuwisata Indonesia dalam rangka pembinaan berkomunikasi antar
Pramuwisata dengan pemerintah atau swasta dalam rangka pengembangan dunia
Pariwisata Indonesia.

1.1.4 Candi Borobudur


Candi Borobudur diperkirakan dibangun pada abad VIII pada masa

keemasan dinasti Syailendra. Candi Borobudur dibangun dengan menggunakan

batu gunung berapi yang berjumlah lebih dari 2.000.000 blok batu. Perkiraan

waktu yang dihabiskan untuk membangun Candi ini yaitu selama 60 tahun. Luas

struktur Candi Borobudur yaitu 121,66 m x 121,38 m, serta tingginya yaitu 35,40

m.

Fungsi dibangunnya Candi Borobudur ini yaitu sebagai tempat

penyimpanan relik, berupa benda-benda suci peninggalan dari Sang Budha atau

biksu yang ternama, sebagai tempat sembahyang atau beribadah bagi umat Budha,

serta sebagai monumen peringatan dan penghormatan kepada Sang Budha,

sekaligus sebagai lambang suci agama Budha.

3
1.2 Tujuan Paktik Kerja Lapangan

Adapun tujuan diadakannya pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL), yaitu :


1) Untuk memperkenalkan mahasiswa pada dunia kerja.
2) Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan mahasiswa
untuk memasuki dunia kerja.
3) Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas tehadap mahasiswa sebagai persiapan
dalam menghadapi atau memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
4) Meluaskan wawasan serta pandangan mahasiswa terhadap jenis-jenis pekerjaan yang
terdapat pada tempat dimana mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
(PKL).
5) Membangun jiwa sosial serta mental profesional mahasiswa di dalam lingkungan
Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Selain itu, tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Taman Wisata Candi
Borobudur, yaitu untuk memberi pengalaman bekerja kepada mahasiswa khususnya
dalam bidang pramuwisata, serta mempraktikan dan meningkatkan keaktifan berbicara
mahasiswa dalam berbahasa Jepang.

1.3 Sasaran Praktik Kerja Lapangan

Sasaran dari penempatan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Taman


Wisata Candi Boroudur, yaitu :
1) Menjadi pramuwisata untuk para wisatawan dari negara Jepang.
2) Mengetahui cara kerja seorang pramuwisata dalam menggunakan bahasa Jepang.
3) Mengetahui mekanisme apa saja yang perlu dipersiapkan serta apa saja yang harus
dilakukan, baik sebelum maupun sesudah memandu wisatawan asing, terutama
wisatawan Jepang.
4) Mengaplikasikan seluruh materi serta sikap seorang pramuwisata saat mendampingi
wisatawan Jepang.

4
1.4 Capaian Praktik Kerja Lapangan

Selama melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Taman Wisata Candi


Borobudur, penulis memperoleh banyak pencapaian. Pencapaian yang diperoleh penulis
antara lain, pemahaman serta wawasan pengetahuan mengenai Candi Borobudur baik
dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Jepang, cara menjadi pramuwisata yang baik,
teknik guiding, serta pengalaman berinteraksi dengan wisatawan Jepang.

5
BAB II

PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2017 hingga
11 Febuari 2017. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bertempat di Kantor HPI
Unit Candi Borobudur, yang beralamat di Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Jl.
Badrawati, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kode Pos (56553).

2.2 Kegiatan yang Dilakukan

Kegiatan yang dilakukan penulis pada saat Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
Taman Wisata Candi Borobudur diawali dengan penerimaan mahasiswa PKL oleh
penanggung jawab selama 3 minggu masa PKL, yaitu Bapak Chayatul Maki, S.Pd.,
selaku pengurus HPI Borobudur pada Seksi Diklat. Di hari pertama minggu pertama PKL,
mahasiswa diberikan ppengetahuan-pengetahuan mengenai Candi Borobudur oleh
pembimbing PKL yaitu Bapak Harry Ridwan, sambil mengelilingi komplek Candi
Borobudur. Pengetahuan yang diberikan antara lain, awal mula terbentuknya Candi
Borobudur yang dibangun pada masa kejayaan Wangsa Syailendra, cerita yang
tergambarkan pada relief-relief yang ada pada dinding candi, sejarah masyarakat pribumi
menemukan Candi Borobudur, keadaan Candi Borobudur pasca gempa bumi dan
meletusnya gunung Merapi, serta bagaimana para ilmuwan menyusun kembali bongkahan
batu-batu candi tersebut. Selain itu, Bapak Harry Ridwan juga menjelaskan mengenai hal-
hal apa saja yang terdapat di Taman Wisata Candi Borobudur, seperti jenis-jenis tanaman
ataupun pepohonan yang ada di Taman Wisata Candi Borobudur, serta filosofi-filosofi
yang terkandung di dalamnya.

6
Di hari kedua dan seterusnya di minggu pertama, kami mulai melakukan program

escort. Di sini kami bertugas untuk menemani wisatawan asing khususnya wisatawan

Jepang, namun tetap memperhatikan tour guide menjelaskan tentang Candi Borobudur

kepada wisatawan tersebut. Dalam program escort ini, para tour guide dari kantor HPI

Borobudur-lah yang menjadi escort kami. Tugas kami pada program ini yaitu selain

memperhatikan penjelasan tentang Candi Borobudur dan teknik guiding yang dilakukan

oleh escort, kami juga menemani wisatawan asing khsusnya wisatawan Jepang, dengan

cara mengajak bicara wisatawan tersebut. Pada minggu pertama ini, kami mendapatkan

banyak sekali kosakata-kosakata baru dalam bahasa Jepang, khsusnya kosakata-kosakata

yang berhubungan dengan Candi Borobudur yang nantinya akan digunakan ketika akan

menjelaskannya kepada wisatawan Jepang.

Di minggu kedua, mulai dari hari Senin, 30 Januari 2017 sampai Rabu, 1 Febuari

2017, kami masih melakukan program escort. Karena kami hanya melakukan PKL

selama 3 minggu di Taman Wisata Candi Borobudur ini, jadi program escort dibuat

menjadi 10 hari. Pada hari Kamis, 2 Febuari 2017, dimulailah program hunting. Di sini

kami diminta untuk menjadi tour guide untuk para wisatawan asing khususnya wisatawan

Jepang, namun tanpa bimbingan dari para tour guide HPI Borobudur. Program hunting ini

dilakukan hingga hari Jumat, 10 Febuari 2017.

Di minggu ketiga, kami masih melakukan program hunting. Tetapi, sembari

melakukan program ini, kami juga diminta oleh Bapak Harry Ridwan untuk

menghafalkan serta memahami materi tentang Candi Borobudur dalam bahasa Jepang

yang telah diberikan sebelumnya. Materi ini nantinya akan diujikan di hari terakhir PKL,

yaitu pada hari Sabtu, 11 Febuari 2017. Tidak hanya untuk diujikan, materi ini juga bisa

digunakan untuk menjelaskan tentang Candi Borobudur ketika sedang menjadi tour guide

wisatawan Jepang dalam program hunting ini.

7
Tepat pada hari Sabtu, 11 Febuari 2017, kami semua melakukan ujian yang

dibimbing oleh Bapak Harry Ridwan. Ujiannya berupa praktik menjelaskan tentang

Candi Borobudur dalam bahasa Jepang. Sama seperti hari-hari sebelumnya, dikarenakan

jumlah mahasiswa S1 Sastra Jepang UNSOED yang melakukan PKL di Taman Wisata

Candi Borobudur ini berjumlah 20 orang, jadi Ujian praktik ini dibuat menjadi 2 sesi,

yaitu sesi pagi dan sesi siang. Setelah ujian praktik selesai dilakukan, kami semua

berkumpul untuk berpamitan dengan seluruh petugas yang bekerja di Taman Wisata

Candi Borobudur, terutama kami berpamitan serta berterimakasih kepada para tour guide

dari kantor HPI Borobudur yang telah membimbing dan membantu kami selama PKL di

Taman Wisata Candi Borobudur ini.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

20 Mahasiswa S1 Sastra Jepang UNSOED 2014 melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) di Taman Wisata Candi Borobudur. Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini

berlangsung selama 3 minggu, yang dimulai pada tanggal 23 Januari 2017 hingga 11

Febuari 2017. Selama PKL di Taman Wisata Candi Borobudur, kami mendapatkan

berbagai pengalaman, seperti pengalaman menjadi tour guide, berkomunikasi dengan

wisatawan asing khususnya wisatawan Jepang, serta pemahaman tentang Candi

Borobudur. Tidak hanya penglaman, kami juga mendapatkan berbagai momen yang

mengesankan selama kami PKL di Taman Wisata Candi Borobudur.

3.2 Saran

Penulis memiliki saran untuk pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selanjutnya,

akan lebih baik jika Taman Wisata Candi Borobudur ini dijadikan sebagai target penempatan

bagi mahasiswa S1 Sastra Jepang UNSOED yang ingin melakukan Praktik Kerja Lapangan

(PKL). Walaupun wisatawan Jepang yang datang ke Candi Borobudur tidak terlalu banyak,

namun menurut peulis Taman Wisata Candi Borobudur merupakan tempat yang tepat untuk

melatih keterampilan mahasiswa dalam berbahasa Jepang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Maki, Cahyatul 2014. Buku Panduan On The Job Training (OJT). Magelang: DPC
HPI Kabupaten Magelang

HPI Training Center. https://hpiprambanan.wordpress.com/hpi-training-center/


Diakses pada tanggal 24 Maret 2017 pukul 21.00 WIB

PT. Taman Wisata Candi Borobudur. http://corporate.borobudurpark.com/visi-misi


Diakses pada tanggal 24 Maret 2017 pukul 20.00 WIB

10
LAMPIRAN

Program Escort pertama dengan


Bapak Kori

Program Escort kedua

Program Escort ketga

11
20 Mahasiswa S1 Sastra Jepang
UNSOED yang melaksanakan
PKL di Candi Borobudur

Foto bersama dengan Bapak


Harry Ridwan selaku
Pembimbing PKL

12
Penulis berfoto di depan
monumen Keajaiban Dunia
UNESCO

Hari Pertama ketika Bapak Harry


sedang menunjukan kawasan
Taman Wisata Candi Borobudur

Struktur Kepengurusan DPC HPI


Unit Borobudur

13

Anda mungkin juga menyukai