NPM : 1513022056
Kelas : Fisika15 B
a. Ujung Terikat
Seperti yang kita tahu pada fenomena ketika ada dua gelombang
yang identik berjalan dengan arah yang berlawanan tai pada satu
medium perambatannya, maka kedua gelombang tersebut akan
menyatuin atau berpadu seperti prinsip superposisi. Kita dapat
menganalisis situasi tersebut dengan persamaan gelombang untuk
dua gelombang transversal yang memiliki frekuensi sama, kelajuan
dan amplitudo yang sama, namun berjalan dengan arah yang
berlawanan sepanjang sebuah tali dengan ujung terikat, maka
persamaan untuk menyatakan dua gelombang tersebut adalah:
1 = sin( + )
2 = sin( )
Dimana y1 adalah gelombang yang berjalan ke kanan dan y2 adalah
gelombang berjalan ke kiri. Kemudian karena dua gelombang
tersebut mengalami perpaduan sehingga ersamaan gelombangnya
adalah penjumlahan antara gelombang y1 dan y2 :
= 1 + 2
= sin( + ) sin( )
Menurut aturan trigonometri, sin( ) = sin a cos cos sin
sehingga persamaannya menjadi :
1 1
= 2 Asin [( + ) ( )] [( + ) + ( )]
2 2
= 2 sin
Titik simpul dan titik perut pada gelombang stasioner, Jika pada
gelombang berjalan amplitudonya tetap, yaitu A, lain halnya pada
gelombang stasioner yang amplitudonya berubah terhadap x,
sehingga pada gelombang stasioner terdapat istilah titik simpul dan
titik perut. Titik simpul didefinisikan sebagai titik pada gelombang
stasioner yang mempunyai simpangan terkecil atau minimum,
sedangkan titik perut didefinisikan sebagai titik pada gelombang
stasioner yang mempunyai simpangan terbesar atau maksimum.
nol, dan hal ini diperoleh ketika sudut fasenya adalah 0, , 2, ..., ,
sehingga :
2 2 1
sin = sin = =
2
1
= (2)
4
n =0, 1, 2, 3, ....
n = 0, 1, 2, 3, ...
b. Ujung Bebas
Seperti yang kita tahu pada fenomena ketika ada dua gelombang
yang identik berjalan dengan arah yang berlawanan tai pada satu
medium perambatannya, maka kedua gelombang tersebut akan
menyatuin atau berpadu seperti prinsip superposisi. Kita dapat
menganalisis situasi tersebut dengan persamaan gelombang untuk
dua gelombang transversal yang memiliki frekuensi sama, kelajuan
dan amplitudo yang sama, namun berjalan dengan arah yang
berlawanan sepanjang sebuah tali dengan ujung bebas, maka
persamaan untuk menyatakan dua gelombang tersebut adalah:
1 = sin( )
2 = sin( ) = sin( + )
= 1 + 2
= sin( ) + [ sin( + )]
= sin( ) sin( + )
2
Nilai minimum dicapai ketika cos sama dengan nol dan hal ini
3 5
diperoleh ketika sudut fasenya adalah 2 , , , ..., (2n + 1) 2 ,
2 2
sehingga :
2
cos = cos(2 + 1)
2
2
= (2 + 1)
2
1
= (2 + 1)
4
Dengan n = 0, 1, 2, 3, ...
Berdasarkan persamaan diatas, maka untuk gelombang stasioner
yang dihasilkan dari pemantulan ujung bebas, kedudukan titik-titik
simpul dari ujung bebas merupakan kelipatan ganjil (2n + 1) dari
seperempat panjang.
2
Sementara itu, nilai maksimum dicapai ketika cos sama
Dengan n = 0, 1, 2, 3, ...
Berdasarkan persamaan diatas, maka untuk gelombang stasioner
yang dihasilkan dari pemantulan ujung bebas, kedudukan titik-titik
perut dari ujung bebas merupakan kelipatan genap (2n) dari
seperempat panjang gelombang.
(Halliday Resnick,2010:550-552)
c. Sumber Bunyi
Sumber bunyi adalah semua benda yang menghasikan bunyi karena
benda tersebut bergetar akibat adanya gangguan dari luar. Sumber
bunyi banyak sekali yang dapat kita temui seperti gitar, suling, drum,
rebana, peluit, gong bahkan mejapun merupakan sumber bunyi namun
saat meja tersebut diberi gangguan berupa pukulan yang membuat
bunyi. Jadi apapun jenis benda tersebut namun pada saat benda
tersebut mengalami getaran akibat adanya gangguan dan
mengeluarkan bunyi maka benda tersebut disebut dengan sumber
bunyi. seperti yang telah disebutkan di atas gitar merupaka salah satu
sumber bunyi. Pada paper ini saya akan membahas sumber bunyi dari
alat musik yaitu suling, suling merupakan alat musik jenis aerofon.
Aerofon merupakan alat musik yang sumber bunyinya berasal dari
hembusan udara di dalam rongga sehingga agar suling menghasilkan
bunyi kita harus memberikan hembusan udara pada suling yaitu
dengan meniupnya.
Gambar 5. Suling
Suling merupakan salah satu sumber bunyi termasuk alat pipa organa
terbuka, yakni alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber
bunyi dan jenis pipa yang ujung-ujungnya terbuka . Resonansi terjadi
pada kolom udara, jika seruling ditiup tentu akan terdengar bunyi tiupan
itu menyebabkan udara dalam ruang atau kolom udara bergetar,
kemudian pada ujung pipa yang terbuka tersebut, udara bebas
bergerak sehingga menghasilkan perut gelombang. Gelombang yang
terjadi merupakan gelombang longitudinal. Pola gelombang stasioner
yang terjadi pada nada dasar, nada atas pertama, dan nada atas
kedua. Pola nada berikutnya merupakan penambahan setengah
gelombang dari pola sebelumnya dengan panjang pipa tetap. Pola
gelombang untuk nada dasar yaitu terjadi dua perut dan satu simpul.
Sehingga panjang kolom udara (pipa) sama dengan (jarak antara
dua perut berdekatan).
= 2 /( + 1)