Anda di halaman 1dari 77

BAB I

PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi ini dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
demikian pesat, telah mengubah segala menjadi lebih modern, cepat dan terbuka dan mudah
diakses bagi semua yang membutuhkan, termasuk kebutuhan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan oleh masyarakat pada umumnya. Salah satu upaya yang berpicu dari kebutuhan
masyarakat adalah upaya pelayanan akan kesehatan. Hal tersebut yang dapat dipakai sebagai
pola pikir Rumah Sakit untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang diinginkan oleh
masyarakat secara umum yang sesuai dengan ilmu perkembangan teknologi saat ini dengan
pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam perkembangannya, Rumah Sakit Panti Nirmala Malang merupakan suatu
institusi yang sangat kompleks, yang memerlukan manajemen yang baik untuk memenuhi
kriteria yang diharapkan dan yang distandarkan oleh pemerintah. Di dalam Rumah Sakit yang
komplek ini masih terbagi atas unit dan instansi yang terkait di dalamnya yang juga
memberikan penunjang pemeriksaan dan pelayanan sebagai alur pemeriksaan terhadap pasien
sesuai dengan yang dibutuhkan, salah satunya pelayanan Radiologi.
Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging dan Radiodiagnistik Imaging sendiri
merupakan salah satu bagian penunjang Medis dari Rumah Sakit yang memberikan
pelayanan tentang pemeriksaan imaging yang harus memiliki standar dari pemerintah baik
secara prosedur pemeriksaan maupun pengelolaan manajemen di dalamnya. Khususnya
Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging dan Radiodiagnistik Imaging Rumah Sakit Panti
Nirmala Malang yang memiliki manajemen dan prosedur yang diharapkan. Oleh karena itu
untuk menciptakan Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging Rumah Sakit Panti Nirmala
Malang yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan, Instalasi Radiologi dan Diagnostik
Imaging dan selalu berusaha melakukan perubahan-perubahan yang mengarah kepada
kemajuan teknologi sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan, dan Falsafah Rumah Sakit serta sesuai
dengan standar pemerintah yang diharapkan.

1
LATAR BELAKANG
Sebagaimana kita ketahui bersama dengan perkembangan era globalisasi saat ini
membuat masyarakat semakin mengerti akan hukum, pengetahuan, dan pelayanan kesehatan
yang optimal, menjadikan kita sebagai pelayan medis juga harus semakin berhati-hati dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang harus sesuai dengan prosedur dan standar yang ada.
Ditinjau dari segi lain hal ini juga berdampak pada tatanan kita sebagai pelayanan kesehatan
untuk bisa mengerti dan memahami keinginan pasien atas permintaan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit khususnya di Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging Rumah Sakit Panti
Nirmala Malang. Pada prinsipnya upaya peningkatan mutu pelayanan yang efektif dan efisien
bisa tercapai dengan hasil yang optimal harus disertai adanya kerjasama yang baik antara
petugas dan pasien pada khususnya.

2
BAB II
TUJUAN

Tujuan Umum :
Meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging , untuk
menunjang mutu pelayanan Rumah Sakit Panti Nirmala secara umum serta menjadi
radiologi dengan pelayanan prima, pilihan utama masyarakat.

Tujuan Khusus :
1. Terselenggaranya pelayanan Radiologi dan Diagnostik Imaging yang sesuai standar
profesi dan standar pelayanan operasional yang dilaksanakan secara menyeluruh dan
terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien dan perkembangan alat / teknologi yang
canggih saat ini.
2. Tersedianya SDM yang loyal, berdedikasi penuh, cinta dan beretika tinggi,
professional dan berkualitas serta memenuhi standar ketenagaan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
3. Bersikap positif terhadap kegiatan pengembangan diri dengan menggunakan
kesempatan melakukan pelatihan di Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging .
4. Terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk pegawai, pasien, dan
pengunjung rumah sakit dalam rangka mengurangi risiko kecelakaan kerja, bahaya
radiasi dan penyakit akibat hubungan kerja yang dapat terjadi selama bekerja baik
terhadap karyawan, pasien maupun pengunjung.
5. Terciptanya budaya keselamatan pasien rumah sakit
6. Dapat mendeteksi dan menanggulangi kejadian infeksi di RS. Panti Nirmala
khususnya di Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging Rumah Sakit Panti
Nirmala Malang
7. Tersedianya sarana, prasarana, dan peralatan medis yang memadai dan dalam keadaan
layak pakai, berfungsi dengan baik dan aman digunakan.

3
BAB III
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. KEGIATAN POKOK
Kegiatan yang diselenggarakan di Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan Radiologi dan Diagnostik Imaging
2. bagi pasien rawat inap, pasien rawat jalan, unit penunjang lain di lingkungan Rumah
Sakit Panti Nirmala serta rumah sakit lain
3. Menyelenggarakan survei kepuasan pasien, menganalisa dan mengevaluasi tingkat
kepuasan pasien serta menindaklanjuti hasil survei
4. Melakukan pemantauan indikator mutu pelayanan
5. Melakukan kegiatan pemantauan mutu internal dan ekternal
6. Mengadakan rekrutmen, orientasi bagi karyawan baru di Instalasi Radiologi dan
Diagnostik Imaging
7. Inventarisasi, perencanaan, pengadaan, pemeliharaan alat, peremajaan alat, kalibrasi
sarana prasarana dan peralatan
8. Melakukan program kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja seperti penggunaan
APD, kebersihan, pengeloaan sampah, pengelolaan linen, sterilisasi, dekontaminasi,
dan pemantuan paparan radiasi terhadap karyawan dan sarana dan prasarana
9. Inventarisasi APD dan linen serta mencatat dan melaporkan kecelakaan kerja,
melakukan pemeriksaan berkala
10. Melaksanakan program proteksi dan keselamatan radiasi bagi petugas, pasien,
pengantar dan lingkungan sekitar Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging
11. Memantau semua peralatan untuk persyaratan ijin
12. Mengikuti pelatihan keselamatan pasien, mencatat dan melaporkan insiden,
melaksanakan rekomendasi solusi dan evaluasi dari Panitia Mutu dan Keselamatan
Pasien
B. RINCIAN KEGIATAN
1. PROGRAM PELAYANAN
1.1 Pelayanan Unit
Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging memberikan pelayanan antara lain :
1. CT Scan 128 slice
2. USG
3. Diagnostic Imaging
4. MRI dan MRA
Masing-masing pelayanan meliputi pemeriksaan antara lain sebagai berikut :
1. CT Scan 128 slice
Pemeriksaan yang dikerjakan antara lain :
CT Scan kepala tanpa kontras
CT Scan kepala dengan kontras
CT Angiografi kepala dan abdomen serta femoralis pelvis
CT Scan cervical
CT Scan orbita
CT Scan nasopharinx
4
CT Scan sinus
CT Scan thorax dengan kontras tanpa kontras
CT Scan thorax dengan kontras dengan kontras
CT Scan thorakal
Guiding FNAB dengan CT scan
CT. Scan Abdomen tanpa kontras
CT. Scan Abdomen dengan kontras
CT Angiografi abdomen
CT Scan lumbal
CT. Scan pelvis
CT Scan shoulder, elbow, femur, genu, cruris
2. USG
Pemeriksaan yang dikerjakan antara lain :
USG kepala bayi
USG carotis
USG Thyroid
USG mammae kanan atau kiri
USG Abdomen atas dan bawah
USG kandungan
USG thorax pro marker
Echocardiografi
USG transvaginal
USG ekstremitas atas dan bawah
3. Diagnostic Imaging
Pemeriksaan yang dikerjakan antara lain :
Diagnostic Imaging facial / wajah
Diagnostic Imaging ekstremitas atas dan bawah kanan kiri
Diagnostic Imaging daerah dada
Diagnostic Imaging daerah abdomen
Diagnostic Imaging tulang belakang
Diagnostic Imaging tulang panggul
Diagnostic Imaging bone survey
Diagnostic Imaging saluran perkencingan
Diagnostic Imaging saluran pembuluh darah arteri (Arteriografi)
4. MRI
Pemeriksaan yang dikerjakan antara lain :
MRI kepala
MRI Cervical
MRI Thorakal
MRI Lumbal
MRI Pelvis
MRI thorax
MRI breast
MRI ekstremitas
MRI abdomen atas dan bawah
5. MRA
Pemeriksaan yang dikerjakan antara lain :
MRA Kepala
MRA leher
1.2 Pelayanan di Luar Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging

5
Pelayanan meliputi :
1. C Arm berada di Instalasi Kamar Operasi
2. USG one med berada di Poli kandungan
Kegiatan radiologi rumah sakit adalah memberikan pelayanan Radiologi
kepada masyarakat yang adekuat, teratur dan nyaman selama 24 jam dengan
pembagian dinas 3 shift, terpisah dari unit pelayanan lain di rumah sakit. Instalasi
Radiologi dan Diagnostik Imaging juga menerima pasien di luar jam kerja.
Masyarakat yang bisa mendapatkan pelayanan radiologi di Rumah Sakit Panti
Nirmala adalah pasien rawat inap, pasien rawat jalan, pasien atas permintaan sendiri,
atau kiriman dari rumah sakit lain di dalam dan di luar kota Malang.
Untuk pelayanan radiologi diluar Rumah Sakit dipilih berdasarkan
rekomendasi dari direktur rumah sakit dan dipilih berdasarkan reputasi yang baik dan
memenuhi standar Undang-Undang serta adanya pemberian informasi secara jelas
kepada pasien apabila ada pemeriksaan yang dirujuk ke radiologi diluar Rumah Sakit.
2. SUMBER DAYA MANUSIA
2.1 Pola Ketenagaan dan Kualifikasi
Pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia Instalasi Radiologi dan
Diagnostik Imaging adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Pola Kebutuhan Tenaga Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging
Rumah Sakit Panti Nirmala

Rerata Waktu Yang


No. Tugas pokok Uraian Tugas Volume Dibutuhkan
Kerja Satuan Jumlah
1. Kepala Instalasi 1. Memimpin kegiatan pelayanan di 1 60 60
Radiologi dan Radilogi
Diagnostik 2. Melakukan pengarahan, 1 60 60
Imaging pengawasan, pembinaan dan
penilaian staf
3. Bertanggung jawab untuk 1 10 10
mengembangkan, menerapkan dan
menjaga terlaksananya kebijakan
serta prosedur yang sudah ditetapkan

4. Melakukan pengawasan administrasi 1 30 30


dan program kontrol mutu
5. Membuat laporan rutin , program
kerja dan evaluasi tentang kegiatan 1 120 120
yang dilaksanakan di Instalasi
Radiologi dan Diagnostik Imajing

6. Bertanggung jawab 1 30 30
mempertahankan dan melakukan
pengawasanan atas kontrol mutu

6
radiologi dan mereview hasil kontrol
mutu dari sumber luar rumah sakit.

7. Melakukan tindak lanjut atas dasar 1 15 15


hasil kontrol mutu Radilogi luar
rumah sakit.
8. Merekomendasikan pelayanan 1 5 5
Radiologi Diagnostik Imajing diluar
rumah sakit
9. Melaksanakan perencanaan, 1 30 30
monitoring dan mereview semua
pelayanan Radilogi baik internal
maupun eksternal
10. Merencanakan penambahan alat dan 1 20 20
pemeriksaan sesuai dengan
perkembangan teknologi.
11. Merencanakan kebutuhan sumber 1 20 20
daya dan membuat uraian tugas staf
yang dibutuhkan untuk
penyelenggaraan pelayanan Radilogi
dirumah sakit. 1 30 30
12. Memimpin pelaksanaan pertemuan
berkala dengan staf di Instalasi
radiologi dan Diagnostik Imajing 1 30 30
13. Membantu Kepala Bidang
Penunjang Medis dalam manajemen
pelayanan Radiologi dan Diagnostik
Imajing

Total 460
Jam Kerja 420
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 1,1 = 1
2. Dokter Spesialis 1. Bertanggung jawab atas pemeriksaan 1 120 120
Radiologi radiologi rutin dan kegawatan selama
Konvensional 24 jam
2. Memberi masukan atau saran serta 2 30 60
pertimbangan kepada kepala Instalasi
Radiologi dan Diagnostik Imaging
3. Melakukan tindakan pemeriksaan 10 10 100
USG
4. Membaca semua hasil pemeriksaan 43 18 774
radiologi (Diagnostic Imaging, USG ,
CT Scan) 10 10 100
5. Menulis semua hasil pemeriksaan di
komputer
Total 1154
Jam Kerja 420
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 2,7 = 3
3. Dokter Spesialis 1. Memberi masukan atau saran serta 1 20 20

7
Neuro Imaging pertimbangan kepada kepala Instalasi
Radiologi Radiologi dan Diagnostik Imaging
2. Melakukan tindakan pemeriksaan 4 25 100
USG
3. Membaca semua hasil pemeriksaan 10 25 250
radiologi (USG Dopler, CT Scan
dan CTA)
4. Menulis semua hasil pemeriksaan di 10 3 30
komputer
Total 400
Jam Kerja 420
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 1
4. Dokter Spesialis 1. Memberi masukan atau saran serta 1 30 30
Echokardiografi pertimbangan kepada kepala Instalasi
Radiologi dan Diagnostik Imaging
2. Menjelaskan kepada pasien sebelum 2 30 60
pemeriksaan
3. Melakukan tindakan pemeriksaan 2 30 60
USG Echokardiografi
4. Membaca semua hasil pemeriksaan 2 30 60
Echokardiografi
5. Menulis semua hasil pemeriksaan di 2 5 10
komputer
6. Memberi masukan kepada direksi bila 1 60 60
ada alat radiologi yang baru
Total 280
Jam Kerja 420
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 0,6 =1
5. Dokter Spesialis 1. Bertanggung jawab atas pemeriksaan 1 30 30
Radiologi Anak radiologi rutin dan kegawatan selama
24 jam
2. Memberi masukan atau saran serta 1 30 30
pertimbangan kepada kepala Instalasi
Radiologi dan Diagnostik Imaging
3. Melakukan tindakan pemeriksaan 4 30 120
USG
4. Membaca semua hasil pemeriksaan 10 20 200
radiologi (Diagnostic Imaging, USG,
CT Scan) 10 5 50
5. Menulis semua hasil pemeriksaan di
komputer
Total 430
Jam Kerja 420
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 1,02 = 1
TOTAL JUMLAH DOKTER 7 orang
RADIOLOGI YANG DIBUTUHKAN
6. Kepala Urusan 1. Mengkoordinasikan pelayanan 1 60 60
Pelayanan Radiologi
Radilogi dan 2. Membuat jadwal dinas 1 60 60
Diagnostik 3. Pengelolaan administrasi di Instalasi 1 60 60

8
Imaging Radiologi dan Diagnostik Imaging
4. Membuat Standar pelayanan 1 60 60
radiologi di Instalasi Radiologi dan
Diagnostik Imaging berdasarkan
kemajuan tehnologi kedokteran
terbaru
5. Memeriksa laporan harian 1 60 60
pemeriksaan radiologi
6. Menyusun rencana kerja di Instalasi 1 75 75
Radiologi dan Diagnostik Imaging
dengan menganalisa rencana dan
hasil kerja tahun sebelumnya,
proyeksi kegiatan yang akan datang
7. Membuat rencana kebutuhan tenaga 2 30 60
8. Menyelesaikan masalah bila tidak 1 30 30
bisa diselesaikan oleh petugas
radiologi
9. Melaksanakan pemantapan mutu 1 30 30
10. Melakanakan tugas lain yang 1 30 30
dibebankan pimpinan
Total 525
Jam Kerja 420
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 1,25=1
7. Pelaksana 1. Menerima pasien dan surat 30 1 30
Radiologi permintaan dari bagian adminstrasi
dan Diagnostik 2. Croscek Identifikasi data dan nama 30 1 30
Imaging pasien dan surat permintaan dari
adminstrasi
3. Memberi informasi tentang tindakan 30 2 60
radiografi
4. Menyiapkan peralatan yang akan 18 10 180
dipakai (Pemeriksaan dengan
kontras)
5. Mengisi cek list dan asemen pasien 30 2 60
6. Memposisikan pasien sesuai dengan 30 3 90
foto yang dikehendaki oleh dokter
pengirim
7. Untuk foto Thorax 30 4 120
8. Untuk IVP 10 45 450
9. Untuk foto ekstremitas 20 7 140
10. Untuk foto BNO 18 3 54
11. Untuk foto contras colon inloop, 2 5 50
hisprung
12. Untuk foto fistulogragi, uretrografi , 5 16 80
cystografi
13. Menyuntikkan obat kontras 10 2 20
14. Membersihkan semua peralatan yang 10 5 50
dipakai
15. Menulis di buku expedisi 30 1 30
16. Melakukan cek list semua peralatan 3 15 45

9
Total 1489
Jam Kerja 420
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 3,5 = 3

8. Pelaksana C-R 1. Petugas menerima kaset dari transfer 30 1 30


box
2. Petugas membarcode kaset dan 30 1 30
memasukkan pada mesin C-R
3. Gambar keluar di monitor C-R dan 30 6 180
Petugas segera mengedit gambar
sesuai dengan yang dibutuhkan
sampai gambar di print out keluar
4. Menulis data pasien di sampul 30 2 60
5. Mengantar foto ke meja baca dokter 30 2 60
6. Melakukan biling ke komputer 30 2 60
khusus rawat inap
7. Mengantarkan hasil bacaan ke unit 27 2 54
rawat inap
Total 474
Jam Kerja 420
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 1,1=1
9. Pelaksana 1. Menerima pasien CT Scan dari 10 3 30
CTScan administrasi
2. Croscek Identifikasi data dan nama 10 3 30
pasien dan surat permintaan dari
adminstrasi
3. Memberi informasi kepada pasien 10 3 30
dan kepada keluarga pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan
4. Mengisi cek list dan asemen pasien 10 2 20
5. Memasukkan pasien pada ruang CT 10 3 30
Scan
6. Memindahkan pasien ke table CT 10 9 90
Scan
7. Mengatur dan memposisikan pasien 10 3 30
sesuai dengan posisi CT Scan yang
diminta
8. Memberi fiksasi pada pasien untuk 10 2 20
keamanan pasien
9. Memasukkan pasien ke gantry CT 10 3 30
Scan
10. Melakukan proses CT Scan di ruang 10 5 50
operator
11. Mengeluarkan pasien dari gantry 10 11 110
12. Memindahkan pasien keluar ruang 10 6 60
CT Scan
13. Menulis di buku expedisi 10 1 10
14. Melakukan rekon hasil CT Scan 10 30 300
Total 840
Jam Kerja 420

10
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 2
10. Pelaksana MRI 1. Menerima pasien MRI dari 7 10 70
administrasi
2. Memberi informasi kepada pasien 7 30 210
(bila memungkinkan) dan kepada
keluarga pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan
3. Mengisi cek list pasien 7 10 70
4. Memasukkan pasien pada ruang MRI 7 10 70
dan mencocokkan data dan identitas
pasien
5. Memindahkan pasien ke table MRI 7 10 70
6. Mengatur dan memposisikan pasien 7 25 175
sesuai dengan posisi MRI yang
diminta
7. Memberi fiksasi pada pasien untuk 7 10 70
keamanan pasien
8. Memasukkan pasien ke gantry MRI 7 10 70
9. Melakukan proses MRI di ruang 7 90 630
operator
10. Mengeluarkan pasien dari gantry 7 5 35
11. Memindahkan pasien keluar ruang 7 15 70
MRI
Total 1540
Jam Kerja 420
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 3.7 = 4
11. Pelaksana USG 1. Menerima pasien USG dari 10 2 20
administrasi
2. Kroscek Identifikasi data dan nama 10 2 20
pasien dan surat permintaan dari
adminstrasi 10 4 40
3. Mengisi cek list pasien dan asemen
pasien
4. Menjelaskan tujuan dari tindakan 10 2 20
USG
5. Menulis sampul USG luar dan dalam 10 5 50
6. Menelepon dokter radiologi 10 4 40
7. Mempersilahkan pasien masuk ke 10 5 50
ruang USG
8. Mempersiapkan pasien untuk 10 16 160
diperiksa oleh dokter
9. Mendampingi pasien dan dokter 10 20 200
radiolog
10. Membersihkan Jelly pada bagian 10 5 50
yang diperiksa oleh Dokter
11. Merapikan baju pasien pasien 10 2 20
12. Membersihan tranduser USG 10 5 50
13. Mendampingi dokter ekspertise hasil
USG 10 5 50

11
14. Menempelkan jawaban USG pada
amplop pasien 10 2 20
15. Memberikan hasil USG pada
administrasi untuk diserahkan kepada
pasien 10 1 10
16. Menulis di buku expedisi 10 2 20
17. Membiling di komputer khusus rawat 10 3 30
inap

Total 850
Jam Kerja 420
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 2,02=2
12. Administrasi 1. Menerima surat permintaan radiologi 43 1 43
(Diagnostic Imaging, USG, CT Scan
baik RJ atau RI)
2. Konfirmasi identitas pasien dan surat 43 2 86
permintaan
3. Menjelaskan rincian pemeriksaan 43 4 172
termasuk tarip sesuai dengan surat
permintaan
4. Mengarahkan pasien untuk daftar ke 27 1 27
TPP (Rujukan dari RS lain atau APS)
5. Croscek kembali surat permintaan 27 2 54
dan identitas pasien
6. Membiling data di komputer khusus 43 1 43
rawat jalan
7. Membuat kitir coklat dan menerima 27 1 27
kembali kwintasi kuning khusus
rawat jalan
8. Mengurutkan kwintasi kuning 43 3 129
9. Merapikan hasil expertice dokter 3 3 9
10. Menyerahkan hasil foto ekspertise
kepada pasien bila rawat jalan 43 3 129
11. Merapikan hasil expertice 1 5 5
12. Mentransfer data pasien rawat inap 17 1 17
13. Menelpon dokter dan pasien untuk 3 15 45
persiapan pemeriksaan
Total 786
Jam Kerja 420
Jumlah tenaga yang dibutuhkan 1,8=2
13. Pengganti libur 1
TOTAL JUMLAH RADIOGRAFER 16
DAN PERAWAT YANG
DIBUTUHKAN

12
Tabel 2. Pola Ketenagaan Personil Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging Rumah Sakit
Panti Nirmala

Nama Pendidikan Sertifikat Jumlah Tenaga Keterangan


Jabatan Kebutuhan Yang Ada
Kepala Spesialis 1. STAR - Schering Training 1 1 Cukup
Instalasi Radiologi in Advances in Radiology
RDI 2. Seminar Kursus CT Scan
bagi Pemula
3. Pertemuan Ilmiah Berkala
Ultrasonologi ke X
4. Pelatihan Ultrasonografi
DOPPLER berwarna
5. Seminar Sehari " Peranan
MRI - CT SCAN dalam bidang
Neurologi
Dokter Dokter 1. Pelatihan Color Doppler USG 3 3 Cukup
Spesialis Spesialis 2. Intensive Course in Hands-on Training
Radiologi Radiologi Musculoskleletal Mri dan Ultrasound
Konvensional 3. Interventional Radiology and Diagnostic
Imaging , Seminar dan Workshop
Dokter Dokter 1 - Kurang 1
Spesialis Spesialis
Radiologi Radiologi
Anak
Dokter Dokter 1. CTA Coronary Training 1 1 Cukup
Spesialis Spesialis 2. Workshop on Basic Bioinformatics
Radiologi Neuro 3. Simposium Neuroemergensi
Imaging 4. 12th Singapore stroke conference
Radiologi 5. 10th Advanced Neuroradiology course
6. First short course and workshop on basic
MRI of the brain, spine &
musculoskeletal
7. International Conference on Biomedical
Sciences
8. Prospect and Challenge Of Biomedical
Research
9. The 8th Asian Oceanian Congress Of
Neuroradiology
Dokter Dokter 1. Sertifikat advance TD inkardiovaskuler 1 3 Lebih 2
Spesialis Spesialis akurat diagnosis drug device
Echokardi Jantung
ografi

13
Total 7 8 Lebih
tenaga 1orang
Dokter
Radiolog
Pola ketenagaan petugas radiologi

Nama Pendidikan Sertifikat Jumlah Tenaga Keterangan


Jabatan Kebutuhan Yang Ada
KUPR Perawat 1. Pelatihan maintenance alat Radiologi 1 1 Cukup
2. Pelatihan teknik pemotretan
3. Pelatihan pemeliharaan, penyimpanan
film dan kaset
4. Pelatihan dasar - dasar radiologi
5. Pelatihan Pengelolaan Bahan
Berbahaya Beracun (B3)

Pelaksana APRO 1. Seminar Ilmiah Populer Imaging 3 3 Cukup


Radiologi Radiologi
2. Seminar Ilmiah Populer Imaging
Radiografi
3. Seminar perkembangan radiografi
terkini
4. Workshop Leadership dan Team Work
5. Pelatihan dasar -dasar Radiologi
6. PPR (Petugas Proteksi Radiasi)
7. Pelatihan maintenance alat
Radiologi
8. Pelatihan teknik pemotretan
9. Pelatihan pemeliharaan penyimpanan
flim dan kaset
10. Pelatihan Pengelolaan Bahan
Berbahaya Beracun (B3)
Pelaksana APRO 1. Seminar Ilmiah Populer Imaging 2 2 Cukup
CT.Scan Radiologi
2. Seminar Ilmiah Populer Imaging
Radiografi
3. Seminar perkembangan radiografi
terkini
4. Workshop Leadership dan Team Work
5. Pelatihan dasar -dasar Radiologi
6. PPR (Petugas Proteksi Radiasi)
7. Pelatihan maintenance alat
Radiologi
8. Pelatihan teknik pemotretan
9. Pelatihan pemeliharaan
10. Penyimpanan flim dan kaset
11. Pelatihan Pengelolaan Bahan
Berbahaya Beracun (B3)

14
Pelaksana Perawat 1. Pelatihan maintenance alat 2 2 Cukup
USG 2. Radiologi
3. Pelatihan teknik pemotretan
4. Pelatihan pemeliharaan penyimpanan
flim dan kaset
5. Pelatihan dasar-dasar radiologi
6. Pelatihan Pengelolaan Bahan Berbahaya
Beracun (B3)
Pelaksana APRO/SMA 1. Pelatihan maintenance alat 4 4 Cukup
MRI 2. Radiologi
3. Pelatihan teknik pemotretan
4. Pelatihan pemeliharaan penyimpanan
flim dan kaset
5. Pelatihan dasar-dasar radiologi
6. Pelatihan Pengelolaan Bahan Berbahaya
Beracun (B3)
Administrasi Perawat 1. Pelatihan maintenance alat 2 2 Cukup
2. Radiologi
3. Pelatihan teknik pemotretan
4. Pelatihan pemeliharaan penyimpanan
flim dan kaset
5. Pelatihan dasar-dasar radiologi
6. Pelatihan Pengelolaan Bahan Berbahaya
Beracun (B3)
Pelaksana APRO 1. Pelatihan maintenance alat 1 1 Cukup
CR 2. Radiologi
3. Pelatihan teknik pemotretan
4. Pelatihan pemeliharaan penyimpanan
flim dan kaset
5. Pelatihan dasar-dasar radiologi
6. Pelatihan Pengelolaan Bahan Berbahaya
Beracun (B3)
Pengganti libur 1 0 Kurang 1
orang
Total Tenaga Instalasi 16 15 Kurang 1
Radiologi dan Diagnostik orang
Imaging
Tenaga pelaksana pelayanan Pelaksana C Arm di IKO oleh Petugas
imaging diagnostik di luar Radiologi dan USG di Poli kandungan
Instalasi Radiologi dan oleh dr Spesialis Obgyne
Diagnostik Imaging
( C Arm dan USG )

Jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk pelayanan di Instalasi Radiologi dan


Diagnostik Imaging Rumah Sakit Panti Nirmala adalah 16 orang tenaga perawat dan
radiografer. Pelayanan di Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging Rumah Sakit
Panti Nirmala dilaksanakan sepanjang 24 jam. Pembagian petugas diatur menjadi tiga
shift, yaitu pagi, sore, dan malam. Petugas pagi sebanyak 6-7 orang, petugas sore

15
sebanyak 2 orang, dan petugas malam sebanyak 1 orang pengganti libur 1 orang. Pada
hari Minggu atau hari libur nasional ada 2 orang shift pagi, 2 orang shift siang, dan 1
orang shift malam dan . Dinas Pagi dibutuhkan 6-7 orang karena pasien pagi jauh lebih
banyak dibandingkan sore dan malam hari, dinas sore dibutuhkan 2 orang, dinas
malam dibutuhkan 1 orang merangkap semua kegiatan yang ada di Instalasi Radiologi
dan Diagnostik Imaging. Kondisi sekarang masih kekurangan tenaga 1 orang untuk
pengganti libur.

1. Petugas dinas malam mendapatkan hak libur ekstra 1 hari (kelebihan jam) dalam 1
paket dinas malam
2. Kebutuhan pengganti libur / cuti 1 orang. Sehingga total kebutuhan pegawai
Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging 16 orang.Saat ini masih kurang 1 orang
pengganti libur.
3. Bila petugas radiologi berhalangan pada hari tersebut harus menghubungi atau
memberitahukan kepada Kepala Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging atau
kepada Urusan pelayanan Radiologi.
4. Apabila ada hari Libur Nasional yang jatuh pada hari selain hari Minggu (Senin-
Sabtu) maka petugas diatur sebagai berikut : 2 orang shift pagi, 2 orang shift sore
dan 1 orang shift malam
5. Pelayanan C Arm di Instalasi Kamar Operasi dikerjakan oleh petugas radiologi.

Kesimpulan :
1. Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging mempunyai 3 dokter spesialis
konvensional dan 1 dokter Dokter Spesialis Neuro Imaging Radiologi, masih
membutuhkan dokter spesialis radiologi anak 1 orang, sedangkan jumlah tenaga
dokter spesialis jantung lebih 2 orang.
2. Petugas radiologi sekarang adalah perawat 4 orang, radiografer 9 orang dan SMA
sebanyak 2 orang, Sedangkan kebutuhan tenaga yang diperlukan adalah 16 orang,
jadi kekurangan tenaga 1 orang.
2.2. Rencana Pendidikan dan Pelatihan
1. Rencana kegiatan diklat intern yang akan diadakan / diikuti :
a. Pelatihan teknik dasar dan lanjutan radiologi
b. Pelatihan maintenance alat Radiologi
c. Pelatihan teknik pemotretan

16
d. Pelatihan pemeliharaan penyimpanan flim dan kaset
e. Pelatihan Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun (B3)
2. Rencana kegiatan ekstern yang akan diikuti :
a. PPR (Petugas Proteksi Radiasi)
b. Seminar tentang Radiologi, USG dan CT Scan
c. Pemantapan pelatihan CT Scan angiografi
d. Pelatihan tentang MRI

Tabel 3. Rencana Pendidikan dan Pelatihan Internal dan Eksternal

MATERI DIKLAT JUMLAH BIAYA PER TOTAL


PESERTA PESERTA
PPR 2 orang Rp 15.000.000,00 Rp 30.000.000,00
Seminar tentang Radiologi 10 orang Rp 2.000.000,00 Rp 20.000.000,00
Seminar USG 10 orang Rp 2.000.000,00 Rp 10.000.000,00
Seminar CT Scan 8 orang Rp 5.000.000,00 Rp 40.000.000,00
Pemantapan pelatihan CTA 8 orang Rp 2.000.000,00 Rp 16.000.000,00
Pelatihan teknik radiografi 10 orang Rp 2.000.000,00 Rp 20.000.000,00
In House Training 12 orang
Pelatihan teknik dasar dan 12 orang
lanjutan radiologi
Pelatihan maintenance alat 12 orang
Radiologi
Pelatihan teknik pemotretan 12 orang RSPN
Pelatihan pemeliharaan 12 orang
penyimpanan flim dan kaset
Pelatihan Pengelolaan 12 orang
Bahan Berbahaya Beracun
(B3)
Total Rp136.000.000,00

17
Tabel 4. Jadwal rencana pendidikan dan pelatihan
No. Materi Waktu Sasaran
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1. Seminar Radiografer
Radiologi
2. Seminar USG Perawat dan
radiografer
3. Seminar CT Perawat dan
Scan radiografer
4. PPR Radiografer

5. Pemantapan Perawat dan


Pelatihan CTA radiografer
6. Pelatihan Petugas
tentang MRI MRI

Tabel 5. Jadwal rencana In House Training


No. Materi Waktu Sasaran
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1. Pelatihan Teknik Radiologi Perawat dan Radiografer

2. Pelatihan maintenance alat Perawat dan Radiografer


Radiologi
3. Pelatihan teknik pemotretan Perawat dan Radiografer

4. Pelatihan pemeliharaan Perawat dan Radiografer


penyimpanan flim dan kaset
5. Pelatihan B3 Perawat dan Radiografer

19
Rencana Kegiatan Orientasi Karyawan Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging
Tabel 6. Rencana Kegiatan Program Jadwal kegiatan Orientasi karyawan baru
Rumah Sakit
Jenis Materi Pemateri Waktu
Orientasi - Falsafah, tujuan, visi dan Managemen RS 1 jam
Rumah Sakit misi RS Panti Nirmala
Malang.
- Struktur Organisasi RS
Panti Nirmala Malang.
- Sejarah RS Panti Nirmala

- Peraturan Perusahaan Subbag 1 jam


Rumah Sakit Panti Nirmala Kepegawaian
Malang. dan PSDM
- Prosedur Ketenagaan RS
Panti Nirmala Malang

- Customer Service Subbag 1 jam


Pemasaran

Orientasi Tim Pengendalian Infeksi di Rumah Tim PPIRS 1 jam


Rumah Sakit Sakit
Peningkatan Mutu Rumah Tim KPRS 2 jam
Sakit dan Keselamatan Pasien
Penanggulangan kebakaran, Tim K3 1 jam
bencana dan pencegahan
kecelakaan kerja
Penanggulangan Tim IGD 2 Jam
kegawatdaruratan
Tabel 7. Laporan pelaksanaan orientasi karyawan baru
Jenis Materi Tgl/jam Pemateri TT
Orientasi - Falsafah, tujuan, visi dan
Rumah misi RS Panti Nirmala
Sakit Malang.
- Struktur Organisasi RS Panti
Nirmala Malang.
- Sejarah Rumah Sakit Panti
Nirmala

20
- Peraturan Perusahaan Rumah
Sakit Panti Nirmala Malang.
- Prosedur Ketenagaan RS
Panti Nirmala Malang

- Customer Service

Orientasi Pengendalian Infeksi di Rumah


Tim di RS Sakit
Peningkatan Mutu Rumah
Sakit dan Keselamatan Pasien
Penanggulangan kebakaran,
bencana dan pencegahan
kecelakaan kerja
Orientasi di Kebijakan
Instalasi Pedoman Pengorganisasian
Radiologi
Pedoman Pelayanan
dan
SPO
Diagnostik
Imaging

21
Tabel 8. Pelaksanaan orientasi prosedur kerja

MATERI HARI KERJA KE (HARI) PJ


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Melakukan penerimaan KUPR
pendaftaran pasien baru baik
rawat inap maupun rawat jalan
Menerangkan kepada pasien KUPR
tentang permintaan foto yang
dimaksud
Menerangkan kepada pasien KUPR
tentang tarif pembayaran foto
Memasukkan hasil expertice KUPR
dan film ke dalam sampul
Menyerahkan hasil foto kepada KUPR
pasien/keluarga

22
Tabel 9. Pelaksanaan Kegiatan Program Orientasi Karyawan baru Tenaga Radiografer
Melihat Membantu Melaksanakan
Prosedur Ket
1 2 1 2 3 1 2 3 4 5
Pengenalan alat-alat di Radiologi Tgl
TT
Nama
Proteksi Radiasi Tgl
TT
Nama
Pengenalan SPO Radiologi secara umum Tgl
TT
Nama
Penerimaan pasien di Radiologi Tgl
- Proses identifikasi pasien TT
- Proses pemberian edukasi tentang tarif foto Nama
- Pemberian edukasi tentang persiapan foto baik non kontras maupun
kontras
- Proses pemberian edukasi tentang proses Radiografi
- Proses pemberian edukasi tentang lamanya waktu Radiografi dan
penyerahannya.
1. X Ray
Pelaksanaan foto konvensional Tgl
TT

23
1. X.Ray Non kontras Nama
- Proses penerimaan/pengertian surat permintaan foto
- Proses identifikasi pasien
- Proses edukasi ke pasien tentang proses Radiografi, posisi, waktu
pengerjaannya.
- Proses penerapan faktor eksposi
2. X.Ray kontras
- Proses penerimaan/pengertian surat permintaan foto kontras
- Proses identifikasi pasien
- Proses edukasi tentang persiapan foto dengan kontras
- Proses edukasi ke pasien tentang proses Radiografi, posisi, waktu
pengerjaannya.
- Proses edukasi tentang efek radiasi kepada pasien
- Proses penerapan faktor eksposi dengan kontras
2. CT SCAN
1. CT Scan Non Kontras Tgl
TT

24
- Proses identifikasi pasien Nama
- Proses penerimaan/pengertian surat permintaan CT Scan
- Proses edukasi tentang pelaksanaan CT Scan dan lamanya
pengerjaan.
- Proses edukasi tentang efek radiasi kepada pasien
- Proses penerapan SOP CT Scan Non Kontras (Head,
Ekstremitas, Thorax N. Kontras, Abdomen N. Kontras)
2. CT Scan dengan Kontras.
- Proses identifikasi pasien
- Proses penerimaan/pengertian surat permintaan CT.
Scan\Proses edukasi kepada pasien tentang persiapan CT.
Scan dengan Kontras dan persiapan Laborat yang harus
dijalani.
- Proses edukasi pemberian obat kontras dan efek obat kontras
- Proses edukasi tentang pelaksanaan CT. Scan dan lamanya
pengerjaan.
- Proses edukasi tentang efek radiasi kepada pasien
- Proses penerapan SOP CT. Scan dengan kontras Head,
Thorax, Abdomen, Ekstremitas dan CT. Angio)
3. C- R
Penerapan C-R Tgl
- Identifikasi pasien
- Proses edit identitas pasien TT
Nama
- Proses edit gambar pasien yang telah diekspos
- Proses pemilihan print out foto
4. USG
USG (Ultrasonography) Tgl
TT

25
- Proses identifikasi pasien Nama
- Proses edukasi ke pasien tentang persiapan pasien USG
- Proses edit identitas pasien pada monitor USG
- Proses edukasi kepada pasien tentang proses USG
- Proses Asisten Dokter USG
5. ADMINISTRASI
Penyerahan hasil Foto Tgl
TT
Nama
Pemeliharaan Alat Tgl
TT
Nama
Inventaris Linen dan distribusi linen Tgl
TT
Nama
Sterilisasi Alat dan distribusinya Tgl
TT
Nama
Laporan Laporan Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging Tgl
- Laporan Bulanan TT
Nama
- Laporan Indikator Mutu Tgl
TT
Nama
- Laporan Tahunan Tgl
TT
Nama
- Laporan Investigasi dan Pembuatan Kronologis pasien safety Tgl
TT
Nama

26
Laporan Administrasi dan komputerisasi Tgl
Edit identitas pasien TT
- Memasukkan produk Radiografi yang akan dilaksanakan Nama
- Penyerahan total biaya kepada pasien

27
Tabel 10. Rencana Kegiatan Program Orientasi Karyawan Baru Tenaga Dokter
MINGGU KE
NO MATERI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 PJ
1. Pengenalan Personil, Sosialisai Struktur Organisasi, Visi, Misi, Ka. Inst. Radiologi dan
Falsafah dan Tujuan Ins Radiologi Diagnostik Imaging
2. Mengetahui alur pemeriksaan Radiologi Ka. Inst. Radiologi dan
Diagnostik Imaging
3. Mengetahui dan memahami macam-macam pencatatan dan Ka. Inst. Radiologi dan
pelaporan hasil Radiologi Diagnostik Imaging
4. Mengetahui dan memahami pencatatan pelaporan keuangan Ka. Inst. Radiologi dan
Diagnostik Imaging
5. Mengetahui dan memahami perencanaan, penggunaan, Ka. Inst. Radiologi dan
penerimaan dan penggunaan obat kontras dan film Diagnostik Imaging
6. Mengetahui dan memahami pencatatan, penyimpanan dan Ka. Inst. Radiologi dan
pemusnahan arsip Diagnostik Imaging
7. Mengetahui dan memahami cara pemasukkan data ke Ka. Inst. Radiologi dan
komputer Diagnostik Imaging
8. Mengetahui dan memahami prosedur pencegahan bahaya fisik, Ka. Inst. Radiologi dan
kimia,Bahan Berbahay (B3) dan biologis serta tindakan yang Diagnostik Imaging
perlu dilakukan bila terjadi kecelakaan di Radiologi
9. Mengetahui dan mempelajari serta melakukan pengexpose Ka. Inst. Radiologi dan
dengan beberapa posisi (AP, Lat, Lordotik, Coronal, Sagital, Diagnostik Imaging
Axial)
10. Mengetahui dan memahami macam-macam alat dan film dan Ka. Inst. Radiologi dan
obat kontras yang digunakan Diagnostik Imaging
11. Mengetahui, memahami dan mempelajari macam-macam Ka. Inst. Radiologi dan
metode pemeriksaan Diagnostik Imaging
12. Mengetahui dan mempelajari cara melaksanakan maupun Ka. Inst. Radiologi dan
kegunaan kontrol kualitas baik internal maupun eksternal Diagnostik Imaging
13. Mencoba mengevaluasi data hasil Radiologi Lama orientasi disesuaikan dengan kebutuhan Ka. Inst. Radiologi

28
2.4 Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja Karyawan Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging
A. Dua bulan pertama
Masa orientasi sebelum keputusan memasuki kontrak
B. Satu Tahun (kontrak I)
Penilaian karyawan baru yang telah menjalani masa kontrak pada tahun
pertama, sebagai evaluasi setelah karyawan menjalankan tugas dan
kewajibannya selama satu tahun. Hasil dari evaluasi ini dilaporkan ke Kepala
Bidang Penunjang Medis, personalia dan dilanjutkan ke direksi untuk
mendapatkan rekomendasi dan tindak lanjut.
C. Dua Tahun (kontrak II)
Penilaian karyawan yang telah menjalani masa kontrak dua tahun, sebagai
evaluasi setelah karyawan menjalankan tugas dan kewajiban selama dua tahun,
untuk menentukan karyawan tersebut bisa diangkat menjadi karyawan tetap
atau tidak. Hasil dari evaluasi ini dilaporkan ke Kepala Bidang Penunjang
Medis, personalia dan dilanjutkan ke direksi untuk mendapatkan rekomendasi
dan tindak lanjut.
D. Enam Bulan Sekali
Penilaian untuk karyawan tetap yang dilakukan tiap 6 bulan, sebagai penentuan
kinerja karyawan yang terkait dengan pembagian insentif karyawan.
E. Dua Tahun Sekali
Penilaian untuk karyawan tetap yang dilakukan tiap 2 tahun, sebagai evaluasi
untuk kenaikan gaji berkala.
F. Empat Tahun Sekali
Penilaian karyawan tetap yang dilakukan tiap 4 tahun, sebagai evaluasi untuk
kenaikan golongan.

3. FASILITAS DAN PERALATAN


Pengelolaan peralatan
a. Proses seleksi dan pengadaan alat
Kepala instalasi bersama dengan KUP Radiologi melakukan pemantauan alat-alat
Radiologi untuk diseleksi apakah masih layak pakai atau tidak, bila ada yang tidak
layak melakukan pengajukan permohonan kepada Kepala bagian penunjang Medis
untuk pembelian atau penggantian alat radiologi.

29
Pengadaan peralatan baru atau bagian pendukung alat Radiologi dilakukan sesuai
anggaran.
Pengadaan peralatan ini dilakukan sesuai anggaran menurut kebutuhan masing-masing
alat Radiologi :
Prosedur penyediaan alat-alat Radiologi adalah permintaan alat-alat Radiologi kepada
kepala bidang penunjang medis antara lain :
Kepala Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging mengajukan permintaan alat-alat
Radiologi yang dibutuhkan untuk menunjang pemeriksaan di Radiologi sesuai dengan
kemajuan teknologi Kedokteran dalam bentuk surat tertulis dilengkapi dengan
penawaran harga beberapa merek kepada direksi dan bagian pembelian.
Direksi rumah sakit dan yayasan rumah sakit mengadakan acara presentasi produk dari
beberapa perusahaan yang menawarkan alat-alat radiologi tersebut.
Direksi dan yayasan rumah sakit memilih dan membeli alat-alat Radiologi sesuai
dengan spesifikasi yang dibutuhkan dengan harga yang disepakati.
Alat-alat Radiologi yang dibutuhkan di install di Radiologi dan di trainer oleh petugas
alat yang dibeli.
Pelatihan pengenalan alat dan cara mengatasi masalah diadakan di Radiologi oleh
teknisi medis dari perusahaan alat yang bersangkutan dan didokumentasikan.

30
Perencanaan Anggaran Belanja :
No. Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total Harga
CT SCAN 128 slice
1. Kalibrasi alat CT Scan 1 Rp3.000.000,00 Rp3.000.000,00
2. Uji Kesesuaian Alat 1 Rp5.000.000,00 Rp5.000.000,00
3. Maintenance injektor 1 Rp1.500.000,00 Rp1.500.000,00
4. Print warna untuk 3D 1 Rp30.000.000,00 Rp30.000.000,00
5. Maintenance Alat 1 Rp30.000.000,00 Rp30.000.000,00
6. Maintenance Alat Singo via 1 Rp25.000.000,00 Rp25.000.000,00
7. Maintenance Printer L800 1 Rp2.000.000,00 Rp2.000.000,00
8. Film Large ( Box ) 300 Rp4.400.000,00 Rp1.320.000.000,00
9. Film Medium ( Box ) 450 Rp3.400.000,00 Rp1.530.000.000,00
10. Film Small ( Box ) 150 Rp1.800.000,00 Rp270.000.000,00
11. Oximetri 1 Rp3.500.000,00 Rp3.500.000,00
12. Monitor 1 Rp4.000.000,00 Rp4.000.000,00
13. DVD -R ( per keping ) 25000 Rp2.500,00 Rp62.500.000,00
Total CT Scan Rp3.286.500.000,00

X - RAY HITACHI DAN FLUOROSCOPI


1. Maintenance Alat 2 Rp30.000.000,00 Rp60.000.000,00
2. Kalibrasi alat 2 Rp1.500.000,00 Rp3.000.000,00
3. Uji kesesuaian Alat 2 Rp3.000.000,00 Rp6.000.000,00
4. Perpanjangan ijin 1 Rp1.500.000,00 Rp1.500.000,00
5. Grid PB 12 : 1 ukuran 18 x 24 2 Rp2.500.000,00 Rp5.000.000,00
6. Grid PB 12 : 1 ukuran 30 x 40 3 Rp2.250.000,00 Rp6.750.000,00
7. Sekat PB 3 Rp30.000.000,00 Rp90.000.000,00
8. Evaluasi TLD 14 bj ( 1 thn 4 X ) 56 Rp200.000,00 Rp11.200.000,00
9. Evaluasi ( Kalibrasi ) Dosimeter 2 Rp500.000,00 Rp1.000.000,00
10. Penggantian Tube X Ray 1 Rp250.000.000,00 Rp250.000.000,00
11. Spart HTT (Heating Tube) 1 Rp150.000.000,00 Rp150.000.000,00
12. Penggantian Spart ( Switch Ekspose ) 2 Rp25.000.000,00 Rp50.000.000,00
Total Rp634.450.000,00

X - RAY MOBIL
1. Maintenance alat 2 Rp30.000.000,00 Rp60.000.000,00
2. Uji kesesuaian Alat 2 Rp3.000.000,00 Rp6.000.000,00
3. Kalibrasi alat 1 tahun sekali 2 Rp1.000.000,00 Rp2.000.000,00
4. Perpanjangan ijin 2 Rp1.000.000,00 Rp2.000.000,00
5. Penggantian Tube X Ray 2 Rp250.000.000,00 Rp500.000.000,00
6. Spart HTT (Heating Tube) 2 Rp150.000.000,00 Rp300.000.000,00
7. Penggantian Spart ( Switch Ekspose ) 2 Rp25.000.000,00 Rp50.000.000,00
Total Rp920.000.000,00
CR DRY VIEW DAN PRINTER AGFA
1. Kaset 14 X 17 2 Rp60.000.000,00 Rp120.000.000,00
2. Maintenance C- R , VAWS 1 Rp20.000.000,00 Rp20.000.000,00
3. Maintenance scanner sensor 1 Rp30.000.000,00 Rp30.000.000,00
4. Maintenance printer AGFA 1 Rp25.000.000,00 Rp25.000.000,00
5 Lampu CR ( Oscram ) 20 Rp200.000,00 Rp4.000.000,00
Total CR DRY VIEW Rp199.000.000,00

USG
1. Maintenance 6 bulan sekali 4 Rp30.000.000,00 Rp120.000.000,00
2. Monitor USG GE logic 5( modifikasi) 1 Rp10.000.000,00 Rp10.000.000,00
3. Printer L800 1 Rp2.000.000,00 Rp2.000.000,00
Total USG Rp132.000.000,00

C Arm
1 Maintenance alat 1 Rp30.000.000,00 Rp30.000.000,00
2 Uji kesesuaian Alat 1 Rp1.500.000,00 Rp1.500.000,00
3 Kalibrasi alat 1 tahun sekali 1 Rp2.000.000,00 Rp2.000.000,00
4 Perpanjangan ijin 1 Rp2.000.000,00 Rp2.000.000,00
5 Generator Floroskopi 1 Rp500.000.000,00 Rp500.000.000,00
6 Penggantian spart ( Tube X - Ray ) 1 Rp300.000.000,00 Rp300.000.000,00
7 Penggantian Spart (Switch Ekspose ) 1 Rp300.000.000,00 Rp300.000.000,00
8 Penggantian Spart ( Imajing plate ) 1 Rp150.000.000,00 Rp150.000.000,00
Total C Arm Rp1.285.500.000,00
FASILITAS UMUM DAN KOMPUTER
1. Perawatan Komputer 3 Rp500.000,00 Rp1.500.000,00
2. AC 9 Rp2.100.000,00 Rp18.900.000,00
3. Perawatan gedung Rp20.000.000,00
4. Perawatan Printer L800 1 Rp5.000.000,00 Rp5.000.000,00
Total Fasilitas Umum dan komputer Rp45.400.000,00
MRI

1 MRI 1,5 TESLA 1 Rp18.000.000.000,00 Rp18.000.000.000,00

TOTAL SELURUHNYA Rp24.502.850.000,00


b. Proses inventarisasi alat
Inventarisasi alat-alat dilakukan setiap satu tahun sekali dengan tim inventarisasi rumah
sakit.
c. Inspeksi dan pengetesan
Inspeksi dan pengetesan alat dilakukan dengan melakukan kontrol setiap pagi sebelum
digunakan untuk pemeriksaan pasien dan didokumentasikan.
d. Kalibrasi
Kalibrasi peralatan sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan radiologi
yang terpercaya menjamin penampilan hasil pemeriksaan.
Beberapa peralatan radiologi membutuhkan kalibrasi pada jangka waktu tertentu sesuai
dengan kebutuhan masing-masing alat. Beberapa alat radiologi yang perlu dikalibrasi
adalah :
Tabel 11. Peralatan Radiologi yang di kalibrasi
Merk Uji
kV mA mAs Tahun
No Jenis alat Tipe Keadaan Kesesuaian Kalibrasi Ijin
max max max pemasangan
No seri Alat
IJIN berlaku s/d
Hitachi 15 JULI 2016
1. X-RAY Tipe :
1 150 800 Des 2007 Baik 13 Feb 2014 21 April 2015
(Konvensional) R.6CC210 No.Ijin :
No Seri : 07J051 015414.1.204.01000.1607
14
IJIN berlaku s/d :
Siemen
15 JULI 2016
CT. Scan Perspective
Baik
2. Multislice (128 Tipe : M-CT- 1 145 345 20 Jan 2015 13 Feb 2014 21 April 2015
No.Ijin :
slice) 172
027470.1.204.00000.1607
No Seri 77362
14

Siemen
Mobile Unit Multi Poli 2, 5
IJIN berlaku s/d :
3. Tipe : CEI OX 1 100 200 2008 Baik 13 Feb 2014 2 Juli 2015
15 JULI 2016
110-1
No Seri :
910874
Siemen
Poli Mobil
No.Ijin :
Tipe : 1 Baik
4. Mobile Unit 125 200 2011 13 Feb 2014 21 April 2015 009602.1.204.01000.1607
13L730
14
No Seri :
21396
5. C- arm Siemen Baik 14 Feb 2014 Maret 2014 IJIN berlaku s/d :
C- arm 1 110 5 mAs 12 Nov 2010 07 September 2016
Tipe :
SR 110 No. Ijin :
No Seri : kV 027466.1.204.00000.0809
S 454024 14

Polimaster
Tipe : PM 1610
6. Dosimeter 2 2014 Baik 28 Juni 2014
No Seri :
145753
GE
Tipe : 5129167
7. MRI (0,2 T) 1 2006 Baik
No Seri :
148830 hm3
GE 1
8.
Tipe : Logic 5 Baik
- Siemen
Ultrasonografi 16 Sep 2010 Baik
9. 1
Tipe : Acuson X
300
- Alpinion
Tipe :
10. Baik
Alpinion 1 10 Maret
(ECUBE 7) 2014
KODAK
Direct View 12 Maret
11. CR 1 Baik
Classic CR 2010
System
AGFA
12. Printer 3 Juni 2014 Baik
Drystar Axys 1
13. Tensimeter Riester 2 Baik 14 Maret
KL 0502190139 2014
Spectrum
14. Stetoskop 3 Baik
LS 101 HG
SAM 18
14 Maret
15. Suction BS 5724 IEC 1 Baik
2014
601.1
e. Pemeliharaan Alat
Maintenance alat
Peralatan Radiologi yang ada harus selalu dijaga dan dirawat dengan baik. Untuk itu
ada beberapa alat yang membutuhkan perawatan khusus sesuai dengan jadwal
perawatan masing-masing. Pada setiap alat radiologi dilakukan pemeliharaan
pencegahan (preventive maintenance), yaitu semua kegiatan dilakukan agar diperoleh
kondisi yang optimal, dapat beroperasi dengan baik dan tidak terjadi kerusakan.
Kegiatan ini dilakukan secara rutin untuk semua jenis alat, sehingga diperoleh
peningkatan kualitas produksi, peningkatan keamanan kerja, pencegahan produksi
yang tiba-tiba berhenti, penekanan waktu luang / pengangguran bagi tenaga
pelaksana, serta penurunan biaya perbaikan. Untuk itu setiap alat mempunyai kartu
pemeliharaan untuk dokumentasi yang mencatat setiap tindakan pemeliharaan dan
kelainan-kelainan yang ditemukan. Bila ditemukan kelainan, maka hal tersebut harus
segera dilaporkan kepada penanggung jawab alat untuk dilakukan perbaikan
Adapun maintenance antara lain :
1) Pemeliharaan Mesin CR
- Setiap hari alat dibersihkan dengan lap kering.
- Kaset-kaset CR di eraser dan dilap dengan lap kering setiap hari bagi petugas
dinas malam
- Tiap malam jam 24.00 atau bila tidak ada pasien sampai pagi jam 06.00
dimatikan.
- Ruangan 24 jam ber AC suhu 19-20 C
- Tiap kali selesai print film data di monitor harus segera di kirim ke VAVS
- Dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran (APAR)
- Maintenance komponen alat setiap 6 bulan sekali oleh petugas teknisi dari
vendor
- Tiap kali ada kerusakan dilaporkan kepada teknisi sesuai dengan prosedur
kerusakan dan dibuatkan berita acara.
2) Pemeliharaan Peralatan Radiologi X - Ray
- Tiap petugas dinas malam mematikan dan menghidupkan mesin dan dicacat di
form yang telah disediakan
- Kalibrasi oleh petugas dinas malam
- Setiap hari dibersihkan dengan lap kering
- Ruangan 24 jam ber AC dengan suhu 20 24 oC
- Dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran (APAR)
- Maintenance komponen alat setiap 6 bulan sekali oleh petugas teknisi dari
vendor
- Kalibrasi setahun sekali oleh BPFK Surabaya
- Tiap kali ada kerusakan dilaporkan kepada teknisi sesuai dengan prosedur
kerusakan dan dibuatkan berita acara
3) Pemeliharaan Peralatan Radiologi X Ray Mobil
- Setiap hari dibersihkan dengan lap kering
- Ruangan 24 jam ber AC dengan suhu 20 24 oC
- Kalibrasi tiap hari oleh petugas dinas malam
- Maintenance komponen alat setiap 6 bulan sekali oleh petugas teknisi dari
vendor
- Kalibrasi setahun sekali oleh BPFK Surabaya
- Tiap kali ada kerusakan dilaporkan kepada teknisi sesuai dengan prosedur
kerusakan dan dibuatkan berita acara
- Check list maintenance alat X-Ray mobil di isi sesuai dengan jam pemakaian
dengan memberikan nama terang petugas radiologi
4) Pemeliharaan Peralatan Alat Ultrasonografi
- Tiap kali memakai tranduser dibersihkan dengan tisu kering
- Setiap hari dibersihkan dengan lap kering termasuk monitor
- Back up data USG dilakukan setiap bulan oleh petugas radiologi
- Ruangan 24 jam ber AC dengan suhu 19 20 oC
- Dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran (APAR)
- Tiap 4 bulan dilakukan maintenance oleh teknisi dari vendor
- Tiap kali ada kerusakan dilaporkan kepada teknisi sesuai dengan prosedur
kerusakan dan dibuatkan berita acara
- Check list maintenance alat USG di isi sesuai dengan jam pemakaian dengan
memberikan nama terang petugas radiologi
5) Pemeliharaan Peralatan Alat CT-Scan
- Tiap petugas dinas malam mematikan dan menghidupkan mesin CT - Scan
- Dilakukan proses Check Up kalibrasi harian setiap pagi hari
- Ruangan 24 jam ber AC dengan suhu 19 24 oC
- Dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran (APAR)
- Back up data CT-Scan dilakukan per tanggal 10,20 dan 30 atau setiap sepuluh
hari
- Bila ada kerusakan dilaporkan sesuai prosedur pelaporan kerusakan dan
dibuatkan berita acara
- Maintenance komponen alat setiap 6 bulan sekali oleh petugas teknisi dari
vendor
- Dilakukan kalibrasi setahun sekali oleh BPFK Surabaya.
- Dilakukan inspeksi dan testing alat oleh BAPETEN setiap 2 tahun sekali
untuk proses perijinan alat
f. Monitoring Dan Tindak Lanjut
Dalam melakukan pemeriksaan seringkali terjadi suatu ketidakcocokan hasil,
malfungsi alat ataupun kondisi yang tidak kita inginkan, yang mungkin disebabkan
oleh karena adanya gangguan pada peralatan. Untuk itu perlu adanya pemecahan
masalah (trouble shooting). Trouble shooting adalah proses atau kegiatan untuk
mencari penyebab terjadinya penampilan alat yang tidak memuaskan, dan memilih
cara penanganan yang benar untuk mengatasinya. Makin canggih suatu alat, akan
makin kompleks permasalahan yang mungkin terjadi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan bila terjadi permasalahan pada peralatan :
1. Tetap tenang dan berpikir jernih
2. Memastikan masalahnya dan tidak membuat asumsi tentang kemungkinan
permasalahannya
3. Jika penanganan sederhana gagal, meminta bantuan penanggung jawab shift atau
KUPR, bila belum bisa menghubungi teknisi alat yang bersangkutan untuk
menanyakan masalah tersebut
4. Menempelkan label bahwa alat rusak atau tidak dapat dipergunakan
5. Mencatat semua tindakan atau upaya perbaikan pada buku kerusakan alat.

4. PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


4.1 Peningkatan Mutu
Peningkatan mutu dapat diartikan keseluruhan upaya dan kegiatan secara
komprehensif dan integratif memantau dan menilai mutu pelayanan Rumah Sakit,
memecahkan masalah-masalah yang ada dan mencari jalan keluarnya, sehingga mutu
Rumah Sakit akan menjadi lebih baik. Peningkatan mutu termasuk kegiatan yang
melibatkan mutu asuhan atau pelayanan dengan penggunaan sumberdaya secara tepat
dan efisien, walaupun disadari bahwa mutu memerlukan biaya, tetapi tidak berarti mutu
yang lebih baik selalu memerlukan biaya lebih banyak atau mutu rendah biayanya lebih
rendah, dan agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien maka diperlukan adanya
kesatuan bahasa tentang konsep dasar upaya peningkatan mutu. Pembahasan konsep
dasar ini maka akan dibahas dulu tentang konsep mutu baru kemudian dibahas tentang
konsep upaya peningkatan mutu.
a. Mutu Rumah Sakit
1) Pengertian Mutu
Pengertian mutu beraneka ragam dan di bawah ini ada beberapa pengertian yang
secara sederhana melukiskan apa hakekat mutu.
a. Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa.
b. Mutu adalah expertise, atau keahlian dan keterikatan (commitment) yang
selalu dicurahkan pada pekerjaan.
c. Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan.

2) Pengertian Mutu Rumah Sakit Panti Nirmala


Adalah derajat kesempurnaan pelayanan Rumah Sakit Panti Nirmala untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber
daya yang tersedia di Rumah Sakit Panti Nirmala secara wajar, efisien, efektif serta
diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan
sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan Rumah Sakit
Panti Nirmala dan masyarakat konsumen.

3) Pihak Yang Berkepentingan Dengan Mutu


Banyak pihak yang berkepentingan dengan mutu, pihak-pihak tersebut adalah :
a. Konsumen
b. Pembayar / perusahaan / asuransi
c. Manajemen Rumah Sakit Panti Nirmala
d. Karyawan Rumah Sakit Panti Nirmala
e. Masyarakat
f. Pemerintah
g. Ikatan Profesi
Setiap kepentingan yang disebut di atas berbeda sudut pandang dan kepentingannya
terhadap mutu, karena itu mutu adalah multi dimensional.

4) Dimensi Mutu
Dimensi atau aspeknya adalah :
a. Keprofesian
b. Efisiensi
c. Keamanan pasien
d. Kepuasan pasien
e. Aspek sosial budaya

5) Mutu Terkait Dengan Struktur, Proses dan Outcome


Mutu suatu rumah sakit adalah produk akhir dari interaksi dan ketergantungan yang
rumit antara berbagai komponen atau aspek rumah sakit sebagai suatu sistem. Aspek
tersebut terdiri dari struktur, proses dan outcome.
a. Struktur :
Adalah sumber daya manusia, sumber daya fisik, sumber daya keuangan dan
sumber daya lain-lain pada fasilitas pelayanan kesehatan. Baik tidaknya struktur
dapat diukur dari kewajaran, kuantitas, biaya dan mutu komponen-komponen
struktur itu.
b. Proses :
Adalah apa yang dilakukan dokter dan tenaga profesi lain terhadap pasien:
evaluasi, diagnosa, perawatan, konseling, pengobatan, tindakan, penanganan
jika terjadi penyulit, follow up. Baik tidaknya proses dapat diukur dari
relevansinya bagi pasien, efektifitasnya dan mutu proses itu sendiri.
Pendekatan proses adalah pendekatan paling langsung terhadap mutu asuhan.
c. Outcome :
Adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan dokter dan tenaga profesi lain terhadap
pasien dalam arti perubahan derajat kesehatan dan kepuasannya serta kepuasan
provider. Outcome yang baik sebagian besar tergantung kepada mutu struktur
dan mutu proses yang baik. Sebaiknya outcome yang buruk adalah kelanjutan
struktur atau proses yang buruk.

b. Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit


1) Definisi
Adalah keseluruhan upaya dan kegiatan yang komprehensif dan integratif yang
menyangkut struktur, proses dan outcome secara obyektif, sistematik dan berlanjut
memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, dan
memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang
diberikan Rumah Sakit Panti Nirmala berdaya guna dan berhasil guna.

2) Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu Rumah
Sakit Panti Nirmala secara efektif dan efisien agar tercapai derajat kesehatan
yang optimal.
b. Tujuan Khusus
Tercapainya peningkatan mutu Rumah Sakit Panti Nirmala melalui :
Optimalisasi tenaga, sarana, dan prasarana.
Pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan
kebutuhan pasien.
Pemanfaatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan
pengembangan pelayanan kesehatan.
3) Rencana kegiatan
a. Survei Kepuasan
Survei kepuasan diperlukan untuk mengetahui dan mengevaluasi mutu
pelayanan yang telah diberikan. Survei ini diberikan kepada pasien dalam
bentuk kertas survei yang diisi setelah mendapatkan pelayanan radiologi. Isi
survei ini meliputi :
1. Identitas pelanggan
2. Penilaian terhadap pelayanan personil petugas radiologi
3. Penilaian terhadap personil petugas radiologi
4. Penilaian cukup tidaknya keterangan yang diberikan petugas
sehubungan dengan pemeriksaan radiologi
5. Penilaian terhadap waktu pemeriksaan
6. Penilaian terhadap akurasi hasil pemeriksaan
7. Pemilihan petugas radiologi favorit pelanggan.

b. Quality kontrol
Kegiatan quality kontrol ini sangat bermanfaat bagi radiologi, sebab dari
hasil evaluasi yang diperoleh dapat menunjukkan penampilan radiologi yang
bersangkutan dalam bidang pemeriksaan yang ditentukan. Kegiatan dilakukan
dari luar untuk melihat aspek radiasi yang diterima oleh pasien.
Setiap nilai yang diterima dari penyelenggara dicatat dan dievaluasi untuk
mencari penyebab-penyebab dan mengambil langkah-langkah perbaikan.
Quality kontrol ini dilakukan 1 kali dalam setahun, yang terdiri dari :
Kesesuaian Uji Fungsi Alat yang diadakan oleh Balai Pengawas Fasilitas
Kesehatan (BPFK) mengenai Diagnostic Imaging mobil, Diagnostic
Imaging + Flouroscopi, CT Scan dan C Arm

c. Perijinan terhadap tenaga nuklir kepada BAPETEN


Jadwal kegiatan :
KEGIATAN BULAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Ags Sept Okt Nov Des
Survei
Kepuasan
Quality
kontrol
Perijinan
pemanfaatan
tenaga nuklir

4.2 INDIKATOR MUTU


Adapun Indikator mutu yang berhubungan dengan pelayanan di Instalasi Radiologi
dan Diagnostik Imaging adalah sebagai berikut :
a. INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT

1. Tidak dilakukannya asesmen awal radiologi


Ruang lingkup Asesmen awal radiologi
Dimensi mutu Keselamatan pasien
Tergambarnya pelaksanaan asesmen awal radiologi sebelum
Tujuan
tindakan radiologi dilakukan
Asesmen awal radiologi adalah pemeriksaan pendahuluan yang
Definisi operasional dilakukan bagi semua pasien radiologi sebelum tindakan
radiologi, serta didokumentasikan secara benar dan lengkap.
Kriteria inklusi -
Kriteria eksklusi -
Jumlah tindakan radiologi yang tidak dilakukan asesmen awal
Numerator
radiologi per bulan
Denominator Jumlah seluruh tindakan radiologi dalam bulan tersebut
Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berfokus pada
Alasan pasien, serta melakukan screening adanya risiko maupun
kontraindikasi tindakan radiologi.
Tipe Indikator Input
Sumber Data Rekam medis (Form asesmen awal radiologi)
Wilayah Pengamatan Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging
Metode Pengumpulan
Sensus harian
Data
Waktu 1 bulan sekali
Standar 1%
2. Pemeriksaan ulang radiologi

Ruang lingkup Pemeriksaan Ulang Radiologi


Dimensi mutu Kompetensi, efektivitas
Tergambarnya kompetensi petugas dan efektivitas pelayanan
Tujuan
radiologi
Definisi operasional Terjadinya kesalahan pelaksanaan pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan radiologi di ulang karena salah posisi, kesalahan
Kriteria inklusi
teknik fotografi, tidak sesuai dengan permintaan.
Kriteria eksklusi Pemeriksaan ulang karena faktor pasien
Numerator Jumlah pemeriksaan ulang radiologi per bulan
Jumlah pasien yang dilakukan pemeriksaan radiologi pada
Denominator
bulan tersebut
Waktu 1 bulan sekali
Mencerminkan kurangnya kompetensi petugas radiologi, serta
Alasan berkaitan dengan keselamatan pasien, angka pemeriksaan
ulang radiologi 0.04%
Tipe Indikator Proses
Sumber Data Laporan insiden
Wilayah Pengamatan Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging
Metode Pengumpulan
Sensus harian
Data
Standar 3 %

3. Penolakan expertise
Ruang lingkup Penolakan Expertise
Dimensi mutu Kompetensi teknis
Tergambarnya kompetensi ahli radiologi di Rumah Sakit Panti
Tujuan
Nirmala.
Insiden yang menunjukkan banyaknya penolakan expertise
Definisi operasional
oleh dokter pengirim
Semua perbedaan pandangan baik verbal maupun tertulis
Kriteria inklusi mengenai hasil radiologi antara dokter pengirim dengan dokter
radiologi
Kriteria eksklusi -
Numerator Jumlah penolakan expertise per bulan
Denominator Jumlah seluruh pelayanan di radiologi pada bulan tersebut
Alasan Mempengaruhi proses penegakan diagnosa dan penanganan
pasien selanjutnya. Masih didapatkan penolakan expertise
sebesar 0.15%
Tipe Indikator Outcome
Sumber Data Laporan insiden
Wilayah Pengamatan Instalasi rawat jalan, Instalasi rawat inap, IPI, IGD
Metode Pengumpulan
Sensus harian
Data
Waktu 1 bulan sekali
Standar 3%

4. Keterlambatan hasil foto rawat jalan


Keterlambatan penerimaan hasil foto pasien rawat jalan > 3
Ruang lingkup
jam
Dimensi mutu Efektivitas
Tergambarnya mutu pelayanan radiologi untuk pasien rawat
Tujuan
jalan.
Angka yang menunjukkan keterlambatan penerimaan hasil
Definisi operasional
foto oleh pasien rawat jalan lebih dari tiga jam.
Hasil foto diterima lebih dari 3 jam setelah dilakukan
Kriteria inklusi
tindakan radiologi
Kriteria eksklusi USG
Jumlah pasien rawat jalan yang menerima hasil foto beserta
Numerator
bacaan lebih dari 3 jam per bulan
Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang dilakukan tindakan
Denominator
foto rontgen pada bulan tersebut
Mempengaruhi penegakan diagnose dan penanganan pasien
Alasan lebih lanjut, angka keterlambatan penerimaan hasil foto masih
13.07%
Tipe Indikator Outcome
Sumber Data Catatan pelayanan radiologi
Wilayah Pengamatan Instalasi rawat jalan, IGD
Metode Pengumpulan
Sensus harian
Data
Waktu 1 bulan sekali
Standar 3 %

5. Ketidaktepatan identifikasi pasien

Ruang Lingkup Ketidaktepatan identifikasi pasien yang dirawat di rumah sakit


Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mengetahui angka kejadian ketidaktepatan identifikasi pasien
Definisi Operasional Ketidaktepatan identifikasi adalah kesalahan penentuan
identitas pasien sejak awal pasien masuk sampai dengan pasien
keluar,terhadap semua pelayanan yang diterima oleh pasien
Kriteria Inklusi Ketidaktepatan penulisan identitas (nama, tanggal lahir,
alamat, nomor RM)
Ketidaktepatan pemilihan gelang identitas
Ketidaktepatan prosedur konfirmasi identitas pasien (antara
lain konfirmasi dengan pertanyaan terbuka)
Kriteria Eksklusi -
Insiden Jumlah insiden ketidaktepatan identifikasi pasien
Alasan Termasuk 6 sasaran keselamatan pasien
Tipe Indikator Proses-outcome
Sumber Data Laporan insiden
Wilayah Pengamatan Semua unit
Metode Pengumpulan Sensus harian
Data
Waktu 1 bulan 1 kali
Standar 0

6. Insiden kesalahan yang terkait dengan obat yang perlu diwaspadai

Ruang Lingkup Kurangnya keamanan pengelolaan obat-obatab NORUM /


LASA, elektrolit konsentrat, insulin, nutrisi parenteral, sedasi,
heparin, agen radiokontras IV, dan agen kemoterapi.
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya pelaksanaan prosedur pengamanan obat High
Allert
Definisi Operasional Obat yang perlu diwaspadai (High allert ) adalah obat yang
memiliki risiko lebih tinggi untuk menyebabkan /
menimbulkan adanya komplikasi atau membahayakan pasien
secara signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan.
Kriteria Inklusi Penyimpanan obat high allert tidak dilakukan secara benar
(prosedur penyimpanan yang benar : obat High Allert
disimpan terpisah; elektrolit konsentrat diberi stiker orange;
NORUM / LASA diberi stiker hijau ; insulin dan nutrisi
parenteral diberi stiker kuning; obat sedasi, heparin, agen
radiokntras IV diberi stiker merah; agen kemoterapi diberi
stiker ungu)
Pemberian obat High Allert tidak menggunakan prosedur 7
(tujuh) Benar
Tidak ada daftar obat High allert di masing-masing unit
Prosedur ejaan tidak digunakan untuk obat yang bersifat
LASA / NORUM
Kriteria Eksklusi Obat-obatan yang tidak tergolong High Allert
Insiden Insiden kejadian kesalahan yang terkait dengan keamanan
obat-obatan yang perlu diwaspadai
Alasan Termasuk 6 sasaran keselamatan pasien
Tipe Indikator Proses-outcome
Sumber Data Laporan insiden
Wilayah Pengamatan Semua unit pelayanan
Metode Pengumpulan Sensus harian
Data
Waktu 1 bulan 1 kali
Standar 0

7. Ketidaktepatan pemberian obat (5 benar)

Ruang lingkup Angka kesalahan / ketidaktepatan pemberian obat


Dimensi mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya keamanan pemberian obat
Ketepatan pemberian obat dinilai berdasarkan 5 benar, yaitu :
1. Benar pasien
Definisi operasional 2. Benar obat
3. Benar dosis
4. Benar waktu pemberian
5. Benar cara pemberian
Kriteria inklusi Kesalahan / ketidaktepatan pemberian obat (7 Benar)
Kriteria eksklusi -
Insiden Jumlah kesalahan / ketidaktepatan pemberian obat (7 Benar)
Alasan Masih adanya insiden kesalahan pemberian obat
Tipe Indikator Proses
Sumber Data Laporan insiden
Instalasi Farmasi, instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan,
Wilayah Pengamatan
IGD, IPI
Metode Pengumpulan
Sensus harian
Data
Denominator -
Waktu 1 bulan sekali
Standar 0
8. Kejadian Pasien Jatuh
Ruang Lingkup Terjadinya pasien jatuh di lingkungan rumah sakit
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mengetahui angka kejadian pasien jatuh di rumah sakit
Definisi Operasional Pasien jatuh di lingkungan rumah sakit oleh sebab apapun
Kriteria Inklusi Semua insiden pasien jatuh di lingkungan rumah sakit
Kriteria Eksklusi -
Insiden Jumlah insiden pasien jatuh dalam bulan tersebut
Alasan Termasuk 6 sasaran keselamatan pasien
Tipe Indikator Proses-outcome
Sumber Data Laporan insiden
Wilayah Pengamatan Semua unit pelayanan
Metode Pengumpulan Sensus harian
Data
Waktu 1 bulan 1 kali
Standar 0
9. Keterlambatan waktu menangani kerusakan alat

Ruang lingkup Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat


Dimensi mutu Efektifitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam menangani
Tujuan
kerusakan alat.
Keterlambatan waktu menangani kerusakan alat adalah waktu
yang dibutuhkan mulai laporan alat rusak diterima (lisan
Definisi operasional maupun tertulis) sampai dengan petugas melakukan
pemeriksaan terhadap alat yang rusak untuk tindak lanjut
perbaikan lebih dari 15 menit.
Kriteria inklusi -
Kriteria eksklusi -
Jumlah keterlambatan waktu menangani kerusakan alat dalam
Numerator
satu bulan
Denominator Jumlah seluruh laporan kerusakan alat dalam bulan tersebut
Kerusakan peralatan dapat mempengaruhi proses pelayanan
Alasan terhadap pasien, masih ada keterlambatan penanganan
kerusakan alat sebesar 0.16 %
Tipe Indikator Proses
Sumber Data Laporan dari unit pemeliharaan sarana
Wilayah Pengamatan Seluruh unit pelayanan dalam rumah sakit
Metode Pengumpulan
Sensus harian
Data
Waktu 1 bulan sekali
Standar 4 %

10. Linen hilang


Ruang lingkup Kejadian Linen Yang Hilang
Dimensi mutu Efisiensi dan efektifitas
Tujuan Tergambarnya pengendalian dan mutu pelayanan laundry
Definisi operasional Kejadian linen yang hilang di masing-masing unit
Kriteria inklusi -
Kriteria eksklusi -
Numerator Jumlah linen yang hilang dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh linen dalam bulan tersebut
Merupakan indicator wajib dari Dinkes dan masih ada kejadian
Alasan
kehilangan linen 0.1%
Tipe Indikator Outcome
Sumber Data Catatan kehilangan linen
Wilayah Pengamatan Seluruh unit pelayanan
Metode Pengumpulan
Sensus harian
Data
Standar 0 %

11. Kesalahan penyerahan perbekalan farmasi

Ruang lingkup Angka Kesalahan / Pemberian Perbekalan Farmasi


Dimensi mutu Keselamatan dan kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian obat
Kesalahan penyerahan perbekalan farmasi (obat, alat
Definisi operasional
kesehatan, dan sebagainya)
Kesalahan penyerahan
Jenis obat
Kriteria inklusi Dosis
Tujuan/tempat
Jumlah
Kriteria eksklusi -
Numerator Jumlah kesalahan penyerahan perbekalan per bulan
Jumlah permintaan perbekalan dalam bentuk resep dan
Denominator
formulir permintaan pada bulan tersebut
Alasan Masih adanya kejadian perbekalan farmasi sebesar 0.002%
Tipe Indikator Proses
Sumber Data Pelaporan insiden
Instalasi Farmasi, Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan,
Wilayah Pengamatan
IPI, IGD
Metode Pengumpulan
Sensus harian
Data
Waktu 1 bulan sekali
Standar 0%
b. SENSUS HARIAN INDIKATOR MUTU (UNIT) RADIOLOGI

1. Kesalahan Posisi Pasien dalam Pemeriksaan Radiologi


Ruang lingkup Terjadinya kesalahan posisi pasien dalam pemeriksaan
Radiologi
Dimensi mutu Keselamatan Pasien dan Kompetensi
Tujuan Tergambarnya mutu pelayanan, keselamatan pasien dan
kompetensi Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging .
Definisi operasional Terjadinya kesalahan posisi pemeriksaan : dimana hasil
tindakan pemeriksaan radiologi terhadap pasien tidak sesuai
posisinya seperti yang diharapkan oleh dokter pengirim.
Pemeriksaan radiologi antara lain : X-Ray, USG, CT Scan dan
MRI
Kriteria inklusi Semua kesalahan posisi pemeriksaan radiologi yang tidak
sesuai dengan permintaan.
Kriteria eksklusi -
Numerator Jumlah kesalahan posisi pasien dalam pemeriksaan radiologi
per bulan
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan radiologi dalam bulan tersebut
Kesalahan posisi dalam pemeriksaan radiologi akan
Alasan mempengaruhi kepuasan pasien dan menurunkan tingkat
kepercayaan pasien terhadap rumah sakit.
Tipe Indikator Proses
Sumber Data Laporan insiden
Wilayah Pengamatan Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging
Metode Pengumpulan Sensus harian
Data
Standar 0%

2. Kesalahan cetak film pada pemeriksaan Radiologi


Ruang lingkup Terjadinya kesalahan cetak film pada pemeriksaan Radiologi
Dimensi mutu Keselamatan Pasien, Kompetensi, efisiensi
Tujuan Tergambarnya mutu pelayanan, keselamatan pasien dan
kompetensi Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging .
Definisi operasional Terjadinya kesalahan cetak film : dimana cetak film
pemeriksaan radiologi tidak sesuai dengan hasil cetak film
seperti yang diharapkan oleh dokter pengirim maupun dokter
radiolog.
Kriteria inklusi Jenis kesalahan cetak film adalah semua cetak film yang tidak
sesuai dengan permintaan.
Kriteria eksklusi Alat printer rusak & uji coba alat
Numerator Jumlah kesalahan cetak film pemeriksaan radiologi
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan radiologi dalam bulan tersebut
Kesalahan cetak film pemeriksaan radiologi akan
mempengaruhi kepuasan pasien dan menurunkan tingkat
Alasan
kepercayaan pasien terhadap rumah sakit, adanya kerugian
secara finansial
Tipe Indikator Proses
Sumber Data Laporan bulanan radiologi
Wilayah Pengamatan Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging
Metode Pengumpulan Sensus harian
Data
Standar 0%

4.3 KESELAMATAN PASIEN


A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko.
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi yang
dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cidera, cacat,
kematian, dan lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi.

B. Tujuan
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil. Selain itu sistem keselamatan pasien ini mempunyai tujuan agar
tercipta budaya keselamatan pasien di rumah sakit, meningkatkannya akuntabilitas rumah
sakit terhadap pasien dan masyarakat, menurunnya kejadian tidak diharapkan di rumah
sakit, dan terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.

C. Tata Laksana Keselamatan Pasien


Dalam melaksanakan keselamatan pasien terdapat tujuh langkah menuju
keselamatan pasien rumah sakit. Adapun tujuh langkah tersebut adalah :
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien. Menciptakan kepemimpinan
dan budaya yang terbuka dan adil.
2. Memimpin dan mendukung karyawan. Membangun komitmen dan fokus yang kuat
dan jelas tentang keselamatan pasien.
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko. Mengembangkan sistem dan proses
pengelolaan risiko, serta melakukan identifikasi dan asesmen hal potensial
bermasalah.
4. Mengembangkan sistem pelaporan. Memastikan karyawan agar dengan mudah
dapat melaporkan kejadian atau insiden, serta rumah sakit mengatur pelaporan
kepada KKP-RS (Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit).
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien. Mengembangkan cara-cara
komunikasi yang terbuka dengan pasien.
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien. Mendorong karyawan
untuk melakukan analis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa
kejadian itu timbul.
7. Mencegah cidera melalui implementasi sistem keselamatan pasien. Menggunakan
informasi yang ada tentang kejadian atau masalah untuk melakukan perubahan pada
sistem pelayanan.

Dalam melaksanakan keselamatan pasien standar keselamatan pasien harus


diterapkan. Standar tersebut adalah :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien
6. Mendidik karyawan tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi yang merupakan kunci bagi karyawan untuk mencapai keselamatan
pasien.

Langkah-langkah penerapan keselamatan pasien rumah sakit :


1. Menetapkan unit kerja yang bertanggung jawab mengelola program keselamatan
pasien rumah sakit.
2. Menyusun program keselamatan pasien rumah sakit jangka pendek 1-2 tahun
3. Mensosialisasikan konsep dan program keselamatan pasien rumah sakit
4. Mengadakan pelatihan keselamatan pasien rumah sakit bagi jajaran manajemen dan
karyawan
5. Menetapkan sistem pelaporan insiden (peristiwa keselamatan pasien)
6. Menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit seperti tersebut
di atas
7. Menerapkan standar keselamatan pasien rumah sakit (seperti tersebut di atas) dan
melakukan self assessment dengan instrument akreditasi pelayanan keselamatan
pasien rumah sakit
8. Program khusus keselamatan pasien rumah sakit
9. Mengevaluasi secara periodik pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit
dan kejadian tidak diharapkan.

D. Beberapa istilah penting dalam keselamatan pasien


1. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) / Patien Safety Inside
Setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cidera yang tidak seharusnya terjadi.
2. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) / Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cidera pada pasien
akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil (omission), dan bukan karena penyakit dasarnya atau
kondisi pasien.
3. Kejadian Nyaris Cidera (KNC) / Near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), yang dapat menciderai
pasien, tetapi cidera serius tidak terjadi karena faktor keberuntungan.
4. Kejadian Tidak Cidera (KTC) / No Harm Incident
Suatu kejadian atau insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cidera
/ efek.
5. Kondisi Potensial Cidera (KPC)
Kondisi potensial cidera adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan
cidera, tetapi belum terjadi insiden.
6. Kejadian Sentinel
Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cidera yang
serius / permanen.

E. Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Standar keselamatan pasien yang telah disusun sebagai acuan bagi rumah sakit di
Indonesia mengacu pada Hospital Patient Safety Standart yang dikeluarkan oleh
Joint Commission on Accreditation of Health Organizations, Illinois, USA, tahun
2002, dan disesuaikan dengan situasi serta kondisi perumahsakitan di Indonesia.

F. Hal-hal yang perlu diingat dalam pelaporan insiden :


a. Jangan melaporkan insiden lebih dari 48 jam
b. Jangan menunda laporan insiden dengan alasan folow up atau ditandatangani
c. Jangan menambah catatan medis pasien bila telah tercatat dalam laporan
insiden
d. Jangan meletakkan laporan insiden sebagai bagian dari rekam medis pasien.
e. Jangan membuat kopi insiden dengan alasan apapun
f. Catatlah keadaan yang tidak diantisipasi.

G. Enam sasaran keselamatan Rumah Sakit Panti Nirmala adalah sebagai


berikut :
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-
alert)
Sasaran IV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi.
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko jatuh

H. Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging


Rumah Sakit Panti Nirmala
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
Ketepatan identifikasi pasien adalah ketepatan penentuan identitas pasien sejak
awal pasien masuk sampai dengan pasien keluar terhadap semua pelayanan yang
diterima oleh pasien.
2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi lisan yang menggunakan prosedur :
Write back, Read back dan Repeat Back (reconfirm).
3. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai (high-alert)
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (highalert medications) adalah obat yang
sering menyebabkan terjadi kesalahan atau kesalahan serius (sentinel event), obat
yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse
outcome)
4. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan tantangan terbesar dalam
tatanan pelayanan kesehatan. Infeksi biasa dijumpai dalam semua bentuk
pelayanan kesehatan termasuk infeksi saluran kemih, infeksi pada aliran darah,
pneumonia yang sering berhubungan dengan ventilasi mekanis. Pokok eliminasi
infeksi ini maupun infeksi-infeksi lain adalah cuci tangan (hand hygiene) yang
tepat.
5. Pengurangan risiko pasien jatuh
Pengurangan pengalaman pasien yang tidak direncanakan untuk terjadinya jatuh,
suatu kejadian yang tidak disengaja pada seseorang pada saat istirahat yang dapat
dilihat atau dirasakan atau kejadian jatuh yang tidak dapat dilihat karena suatu
kondisi adanya penyakit seperti stroke, pingsan, dan lainnya.
Jadwal kegiatan :
BULAN
KEGIATAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agus Sep Okt Nov Des
Pelatihan
Pasien Safety
Pencatatan
Insiden
Keselamatan
Pasien
Evaluasi oleh
Tim KPRS
Evaluasi oleh
pimpinan
Rumah Sakit

4.4 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


Pengertian :
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah upaya untuk memberikan jaminan
keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan pekerja dengan cara pencegahan
Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK), pengendalian bahaya di tempat
kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi. Konsep dasar K3 RS adalah
upaya terpadu seluruh pekerja RS, pasien, pengunjung / pengantar orang sakit untuk
menciptakan lingkungan kerja, tempat kerja RS yang sehat, aman dan nyaman baik
bagi pekerja RS, pasien, pengunjung / pengantar orang sakit maupun bagi masyarakat
dan lingkungan sekitar RS.
Tujuan :
Untuk mewujudkan dan memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap seluruh karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya termasuk pasien dan
pengunjung RS, serta untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan upaya-upaya
dengan melakukan hal-hal sebagai berikut : inventaris alat pelindung diri (meliputi
pengawasan, pencatatan, pelaporan, penambahan dan penggantian tentang APD),
mencatat, melaporkan kecelakaan akibat kerja, alur dan tata laksana pajanan,
menjalankan pemeriksaan berkala, pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3),
serta antisipasi penanggulangan bencana dengan cara update pelatihan evakuasi dan
penggunaan alat penanggulangan bencana.

Penetapan area pengawasan radiasi merupakan salah satu upaya agar paparan
radiasi yang diterima petugas, pasien, masyarakat, dan lingkungan tidak melebihi batas
dosis yang diijinkan. Tindakan pembatasan dalam upaya proteksi dan keselamatan
radiasi di Rumah Sakit Panti Nirmala antara lain :
1. Menandai dan membatasi daerah radiasi yang di tetapkan dengan tanda fisik yang
jelas, di sekeliling pesawat sinar Diagnostic Imaging diberi tanda berupa garis
batas area aman. Area ini khusus pasien dan petugas semua peralatan tidak boleh
diletakkan di area aman tersebut.
2. Memasang atau menempelkan tanda peringatan, yaitu :
a. Tanda Radiasi terpasang / menempel secara permanen.
b. Dapat dilihat dengan jelas dan teridentifikasi pada jarak 1 meter.
c. Memuat tulisan AWAS RADIASI.
3. Tanda peringatan bahaya Radiasi harus terpasang diatas di pintu masuk dan di
dalam ruangan pesawat sinarX , yang memuat tulisan WANITA HAMIL
HARUS MEMBERITAHU DOKTER ATAU PETUGAS.
4. Untuk wanita hamil apabila dilakukan pemeriksaan radiologi menggunakan apron
yang diletakkan di daerah abdomen dengan persetujuan (Informed Cosent)
5. Untuk petugas :
a. Setiap melaksanakan pemeriksaan Diagnostic Imaging menggunakan apron
b. Setiap karyawan harus menggunakan TLD yang dievaluasi 3 bulan sekali oleh
BPFK
c. Untuk penggunaan C Arm di Instalasi Kamar Operasi dibawah pengawasan
radiografer
d. Penggunaan C Arm menggunakan alat dosimeter
e. Pemeriksaan berkala dilakukan sesuai jadwal dari K3
f. Bagi petugas yang hamil tidak boleh melakukan pemeriksaan Radiology
Diagnostic Imaging
6. Memastikan akses terbatas ke daerah radiasi (Memasang tanda : Selain petugas di
Larang masuk)
7. Kriteria bangunan sesuai dengan standar Radiologi :
a. Ruang CT Scan :
Ukuran Ruang :
- Panjang : 720 cm
- Lebar : 735 cm
- Tinggi : 330 cm
Tebal dinding : 15 cm dilapisi Pb 2 mm
Pintu / kusen dilapisi : 2 mm Pb dan Tanda Radiasi
Sistem keamanan : Lampu merah tanda radiasi
Ruangan sudah termasuk :
- Ruang operator dengan ukuran 225 cm x 720 cm dan lead glass dengan
Ukuran 120 cm x 120 cm
- Bilik untuk ganti pasien dengan penutup korden
- Ruangan dilengkapi AC 19 -24 0C
b. Ruang Diagnostic Imaging :
Ukuran Ruang :
- Panjang : 720 cm
- Lebar : 510 cm
- Tinggi : 330 cm
Tebal dinding : 30 cm
Pintu / kusen dilapisi : 2 mm Pb dan Tanda Radiasi.
Sistem keamanan menggunakan lampu merah tanda radiasi, tanda larangan
untuk wanita hamil
Ruangan dilengkapi AC 19 -24 0C
Penggunaan : pemeriksaan radiologi diagnostik dan fluoroskopi
Ruangan sudah termasuk
- Ruang operator + lead glass Ukuran 35 x 35 cm
- Bilik untuk ganti pasien dengan penutup korden
c. Ruang Ultrasonografi (USG)
Ukuran Ruang :
- Panjang : 510 cm
- Lebar : 500 cm
- Tinggi : 33 cm
Tebal dinding : 30 cm
Ruangan dilengkapi AC 19 -24 0C
Penggunaan : pemeriksaan USG dan Echocardiography
d. Ruang MRI
Ukuran Ruang :
- Panjang : 785 cm
- Lebar : 385 cm
- Tinggi : 330 cm
Tebal dinding : 15 cm
Sistem keamanan : Tanda Area Medan magnet
Ruangan sudah termasuk ruang operator dengan ukuran 385 cm x 250 cm
Ruangan dilengkapi AC 19 -24 0C
Penggunaan : pemeriksaan MRI
e. Ruang Ganti
Ukuran Ruang :
- Panjang : 585 cm
- Lebar : 295 cm
- Tinggi : 330 cm
Tebal dinding : 15 cm
Ruangan tidak dilengkapi AC
Penggunaan : - Untuk menyimpan persediaan linen bersih
- Untuk ruang ganti pasien
f. Gudang
Ukuran Ruang :
- Panjang : 270 cm
- Lebar : 115 cm
- Tinggi : 330 cm
Tebal dinding : 15cm
Ruangan tidak dilengkapi AC
Penggunaan : untuk menyimpan arsip foto dan hasil pemeriksaan.

g. Ruang CR :
Ukuran Ruangan :
- Panjang : 260 cm
- Lebar : 150 cm
- Tinggi : 330 cm
Tebal dinding : 15 cm
Dilengkapi dengan :
- CR dan printer
- Lemari Penyimpanan Film
Ruangan sudah dilengkapi AC 19 -24 0C
Penggunaan : untuk melakukan prosesing film
h. Ruang Kepala Instalasi :
Ukuran Ruangan :
- Panjang : 385 cm
- Lebar : 295cm
- Tinggi : 330 cm
Tebal dinding : 15 cm
Ruangan sudah dilengkapi AC 19 -24 0C
Penggunaan : untuk ruang kerja kepala instalasi.
i. Ruang Dokter :
Ukuran Ruang :
- Panjang : 520 cm
- Lebar : 293 cm
- Tinggi : 330 cm
Tebal dinding : 15 cm
Dilengkapi dengan 1 buah lampu baca, 1 unit komputer dan 1 unit mesin
printer.
Ruangan dilengkapi AC
8. Perlengkapan Proteksi Radiasi
a. Perlengkapan proteksi radiasi di Rumah Sakit Panti Nirmala Malang, terdiri
dari :
1. Apron : 5 buah
2. Pelindung Gonad : 1 buah
3. Pelindung tiroid : 1 buah
4. Sarung tangan PB : 1 buah
5. Kaca Mata PB : 1 buah
6. Tabir berlapis PB : 1 buah
7. Jumlah proteksi radiasi yang berada di IKO :
Apron : 12 buah
Kacamata : 8 buah
Leher : 8 buah
Tiroid : 8 buah
Ikat Pinggang : 12 buah
b. Peralatan Pemantau Dosis Radiasi Perorangan terdiri dari TLD =
Thermoluminiscene Dose Meter Bagde 14 buah dan dosimetri 2 buah untuk
pemakaian floruskopi dan C Arm di IKO (Instalasi Kamar Operasi)
RENCANA KEGIATAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
BULAN
No KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Penambahan dan penggantian APD
2. Penggantian Proteksi Radiasi (Baju, Thiroid,
Gonat, Sarung tangan PB, Kacamata PB, Tabir
lapis PB)
3. Pencatatan kecelakaan kerja dan akibat kerja
4. Pemeriksaan berkala
5. Pengiriman TLD ke BPFK
6. Pencatatan tingkat radiasi staf radiology dari hasil Disesuaikan dengan kedatangan hasil evaluasi TLD dari BPFK
pengiriman TLD tiap 3 bulan sekali (Balai Pengamanan Fasilas Kesehatan).
7. Pencatatan TLD dan pelaporan

8. Evaluasi oleh K-3
9 Evaluasi oleh Pimpinan RS
4.5 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Pengertian
Yang dimaksud dengan Infeksi di rumah sakit adalah infeksi yang terjadi selama
perawatan di rumah sakit. Infeksi ini dahulu dikenal sebagai infeksi nosokomial, namun
sekarang lebih dikenal sebagai Healthcare Associated Infections (HAIs). HAIs sendiri
memiliki batasan sebagai berikut : Infeksi yang terjadi pada pasien selama proses
perawatan di rumah sakit atau di fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, di mana ketika
pasien masuk rumah sakit, infeksi ini tidak sedang dalam masa tunas. Termasuk di
dalamnya adalah infeksi yang didapat di rumah sakit namun baru muncul setelah pasien
keluar dari rumah sakit, serta infeksi yang terjadi pada petugas kesehatan dalam rumah
sakit. Pengorganisasian upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS. Panti Nirmala
dilaksanakan oleh Panitia PPIRS yang bertanggungjawab secara langsung kepada
Direktur RS.

Tujuan dan Sasaran Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


Tujuan Umum :
Meningkatkan mutu layanan RS melalui pencegahan dan pengendalian infeksi di RS
Melindungi pasien, keluarga, pengunjung dan petugas untuk mencapai cost efektif,
angka infeksi yang rendah serta kewaspadaan terhadap KLB.
Tujuan khusus :
Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial secara bermakna, dalam batas
mampu laksana
Memantau dan mengevaluasi kejadian infeksi nosokomial di RS Panti Nirmala
Menanggulangi kejadian infeksi nosokomial dengan cepat, tepat dan akurat.
Mampu mengantisipasi perkembangan penyakit infeksi baru yang muncul (new
emerging infectious diseases)

Ruang lingkup Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS Panti Nirmala


meliputi :
Penerapan Kewaspadaaan Standar serta Kewaspadaan Isolasi
Penerapan Hand Hygiene
Perawatan Pasien Isolasi
Pencegahan dan pengendalian infeksi TB

Pengaturan tentang penggunaan antibiotika, termasuk pemetaan kuman


Pengaturan penggunaan antiseptik dan desinfektan
Pelaksanaan Surveilans infeksi rumah sakit
Pendidikan dan pelatihan SDM tentang PPI-RS

66
Dalam melaksanakan programnya, Panitia PPIRS berkoordinasi dengan berbagai unit
pelayanan seperti Instalasi Sterilisasi Sentral, UPL / UKL, Urusan Linen,
Pemeliharaan Sarana, dsb.

67
BAB IV
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Pelayanan Unit
Pelayanan di Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging dibagi dalam 3 shift dengan
pembagian sebagai berikut :
1. Shift Pagi : 07.00 14.00 WIB
2. Shift Sore : 14.00 21.00 WIB
3. Shift Malam : 21.00 07.00 WIB

2. Pendidikan dan Pelatihan

No. Materi Waktu


Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1. Seminar
Radiologi
2. Seminar USG

3. Seminar CT
Scan
4. PPR

5. Pemantapan
Pelatihan CTA
6. Pelatihan
tentang MRI
1. Jadwal Pendidikan dan Pelatihan

2. Jadwal Kegiatan Orientasi Karyawan

No. KEGIATAN Mg Mg Mg Mg Mg Mg Ket


1 5 9 11 12 13
1. Menghadap Kepala Urusan Pelayanan
unit Radiologi dan Diagnostik Imaging v
Pre test dilanjutkan penjelasan tentang
moto, visi, misi, falsafah, dan tujuan unit
2. Penjelasan mengenai tugas pokok, uraian
tugas, protap protap di unit Radiologi. v

3. Pengarahan tentang penatalaksanaan


kegawadaruratan, obat obat gawat v

68
darurat serta obat lain yang tersedia di unit
Radiologi.
4. Penjelasan tentang pencatatan dan
pelaporan termasuk cara penulisan lembar
RM sesuai pedoman, buku register,
v
lembar Radiologi, resep dan cara
pengambilan obat ke instalasi farmasi
5. Penjelasan tentang prosedur penggunaan
dan pemeliharaan peralatan di unit v
Radiologi.
6. Penjelasan tentang penerimaan pasien
yang akan dilakukan tindakan Radiologi. v

7. Bimbingan untuk persiapan mesin v


Radiologi.
8. Bimbingan untuk mengakiri tindakan v
Radiologi
9. KUPR memberikan evaluasi terhadap v
hasil kerja perawat baru dan post test
10. Menghadap kepala instalasi Radiologi v
dan Diagnostik Imaging bersama KUPR
dan melaporkan hasil evaluasi kepada
Kepala Bidang Penunjang Medis serta
Personalia, untuk mendapatkan
rekomendasi dan tindak lanjut.

69
3. Pelaksanaan Kegiatan Ketrampilan Orientasi

Melihat Membantu Melaksanakan


Prosedur Ket
1 2 1 2 3 1 2 3 4 5
Pengenalan alat-alat di Radiologi Tgl
TT
Nama
Proteksi Radiasi Tgl
TT
Nama
Pengenalan SPO Radiologi secara umum Tgl
TT
Nama
Penerimaan pasien di Radiologi Tgl
- Proses identifikasi pasien TT
- Proses pemberian edukasi tentang tarif foto Nama
- Pemberian edukasi tentang persiapan foto baik non kontras maupun
kontras
- Proses pemberian edukasi tentang proses Radiografi
- Proses pemberian edukasi tentang lamanya waktu Radiografi dan
penyerahannya.
6. X Ray
Pelaksanaan foto konvensional Tgl
TT

70
1. X.Ray Non kontras Nama
- Proses penerimaan/pengertian surat permintaan foto
- Proses identifikasi pasien
- Proses edukasi ke pasien tentang proses Radiografi, posisi, waktu
pengerjaannya.
- Proses penerapan faktor eksposi
2. X.Ray kontras
- Proses penerimaan/pengertian surat permintaan foto kontras
- Proses identifikasi pasien
- Proses edukasi tentang persiapan foto dengan kontras
- Proses edukasi ke pasien tentang proses Radiografi, posisi, waktu
pengerjaannya.
- Proses edukasi tentang efek radiasi kepada pasien
- Proses penerapan faktor eksposi dengan kontras
7. CT SCAN
1. CT Scan Non Kontras Tgl
TT

71
- Proses identifikasi pasien Nama
- Proses penerimaan/pengertian surat permintaan CT Scan
- Proses edukasi tentang pelaksanaan CT Scan dan lamanya
pengerjaan.
- Proses edukasi tentang efek radiasi kepada pasien
- Proses penerapan SOP CT Scan Non Kontras (Head,
Ekstremitas, Thorax N. Kontras, Abdomen N. Kontras)
2. CT Scan dengan Kontras.
- Proses identifikasi pasien
- Proses penerimaan/pengertian surat permintaan CT.
Scan\Proses edukasi kepada pasien tentang persiapan CT.
Scan dengan Kontras dan persiapan Laborat yang harus
dijalani.
- Proses edukasi pemberian obat kontras dan efek obat kontras
- Proses edukasi tentang pelaksanaan CT. Scan dan lamanya
pengerjaan.
- Proses edukasi tentang efek radiasi kepada pasien
- Proses penerapan SOP CT. Scan dengan kontras Head,
Thorax, Abdomen, Ekstremitas dan CT. Angio)
8. C- R
Penerapan C-R Tgl
- Identifikasi pasien
- Proses edit identitas pasien TT
Nama
- Proses edit gambar pasien yang telah diekspos
- Proses pemilihan print out foto
9. USG
USG (Ultrasonography) Tgl
TT

72
- Proses identifikasi pasien Nama
- Proses edukasi ke pasien tentang persiapan pasien USG
- Proses edit identitas pasien pada monitor USG
- Proses edukasi kepada pasien tentang proses USG
- Proses Asisten Dokter USG
10. ADMINISTRASI
Penyerahan hasil Foto Tgl
TT
Nama
Pemeliharaan Alat Tgl
TT
Nama
Inventaris Linen dan distribusi linen Tgl
TT
Nama
Sterilisasi Alat dan distribusinya Tgl
TT
Nama
Laporan Laporan Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging Tgl
- Laporan Bulanan TT
Nama
- Laporan Indikator Mutu Tgl
TT
Nama
- Laporan Tahunan Tgl
TT
Nama
- Laporan Investigasi dan Pembuatan Kronologis pasien safety Tgl
TT
Nama

73
Laporan Administrasi dan komputerisasi Tgl
Edit identitas pasien TT
- Memasukkan produk Radiografi yang akan dilaksanakan Nama
- Penyerahan total biaya kepada pasien

74
3. Fasilitas dan Peralatan
a. Melakukan inventarisasi peralatan medis maupun non medis yang
digunakan dalam menunjang kegiatan pelayanan
b. Membuat daftar penggunaan peralatan.
c. Kegiatan pemeliharaan secara rutin untuk semua peralatan medis yang
dilakukan oleh petugas di unit Radiologi, termasuk pembersihan dan charging.
d. Melakukan penilaian uji fungsi pada peralatan yang baru maupun alat lama
yang selesai diperbaiki.
e. Kegiatan pemeliharaan peralatan non medis unit radiologi dilakukan
secara rutin oleh petugas unit pemeliharaan sarana rumah sakit.
f. Petugas Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging melaporkan bila ada
gangguan fungsi peralatan ke petugas instalasi pemeliharaan sarana untuk di cek,
apakah ada kerusakan pada alat tersebut.
g. Menyiapkan kalibrasi pada peralatan yang ada di unit radiologi oleh
petugas BPFK (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan)
h. Membuat rencana anggaran belanja untuk pengadaan peralatan baru, atau
pembelian spare part sebagai pengganti yang rusak.

4. Peningkatan Mutu
a. Pencatatan pemantauan indikator mutu dilakukan setiap hari
b. Pelaporan dilakukan setiap bulan
c. Menerapkan 7 langkah menuju keselamatan pasien di Unit Radiologi.
d. Mengikuti pelatihan pelatihan keselamatan pasien yang diadakan oleh tim KPRS
e. Mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang insiden
f. Melaksanakan rekomendasi solusi dari tim sebagai tindak lanjut dari evaluasi kegiatan
tiap 3 bulan

5. Keselamatan Pasien
a. Mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang insiden
b. Melakukan pelaporan tentang insiden ke panitia mutu dan keselamatan pasien
c. Menerapkan 6 sasaran pasien safety.
d. Mengikuti pelatihan pelatihan keselamatan pasien yang diadakan oleh paniti mutu
dan keselamatan pasien.
e. Melaksanakan prosedur pelaporan dan format pelaporan insiden
74
f. Melaksanakan rekomendasi solusi dari tim sebagai tindak lanjut dari evaluasi kegiatan
tiap 3 bulan.

6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


a. Membuat data / inventaris alat pelindung diri
b. Mencatat dan melaporkan kecelakaan akibat kerja tiap bulan
c. Menjalankan pemeriksaan berkala
d. Mengirimkan TLD ke BPFK tiap 3 bulan sekali
e. Membuat evaluasi TLD dari BPFK Surabaya tiap 3 bulan sekali

7. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


a. Kegiatan kebersihan lingkungan kerja
b. Pengelolaan sampah
c. Pengelolaan linen dan penyediaanya
d. Pengisian surveilans infeksi nosokomial
e. Semua kegiatan, baik penggunaan alat pelindung diri, kegiatan melakukan kebersihan
tangan yang sesuai prosedur dilakukan setiap hari

75
BAB V
SASARAN

1. Pelayanan Unit
.a Sasaran program untuk pelayanan di Instalasi Radiologi dan
Diagnostik Imaging adalah sebagai berikut :

Program Pelayanan Jumlah Total Pasien Target Jumlah Pasien


Januari 2015 s/d Juni 2015 Januari 2016 s/d Juni 2016
Diagnostic Imaging 4554 5009
USG 1990 2189
CT scan 1263 1389
MRI 628 691
Total 8435 9279

.b Tidak ada komplain


.c Diharapkan pemeriksaan MSCT Cononer ( CT Jantung ) yang dimulai
bulan Mei sampai Juli hanya 6 pasien diharapkan meningkat menjadi 100 pasien dan
menjadi rumah sakit rujukan dan dapat menambah jumlah pemeriksaan yang dikirim
ke Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging

2. Sumber Daya Manusia


a. Target pemenuhan jumlah tenaga radiografer 1 orang yang berkompeten
b. Karyawan baru yang telah melaksanakan orientasi di radiologi siap kerja sesuai
dengan tanggung jawab dan kompetensinya
c. Target semua perawat dan radiografer bisa mengikuti pelatihan 20 jam setahun

3. Fasilitas dan Peralatan


a. Semua peralatan memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh BPFK
b. Semua peralatan dalam kondisi baik dan siap pakai
c. Fasilitas ruangan radiologi harus sesuai dengan standar pelayanan radiologi
diagnostic imaging
d. Target Pemantapan mutu eksternal adalah kesesuaian uji fungsi alat sebesar 100 %
dari total semua peralatan
4. Peningkatan Mutu
a. Target hasil survey kepuasan pelanggan 80 %, angka keterlambatan penerimaan hasil
foto pasien rawat jalan lebih dari 3 jam adalah 3 % dari jumlah seluruh pasien rawat
jalan yang dilakukan tindakan foto rontgen pada bulan tersebut, pemeriksaan ulang
tindakan radiologi sebesar 3 % dari total keseluruhan pemeriksaan radiologi,
penolakan expertice sebesar 3 % dari total pelayanan di radiologi dalam bulan
tersebut, kejadian linen hilang sebesar 0% dari jumlah seluruh linen, keterlambatan

76
waktu menangani kerusakan alat sebesar 5 % dari seluruh laporan kerusakan alat,
tidak ada insiden keselamatan pasien
b. Tidak ada Kesalahan posisi pemeriksaan foto target 100 % dan tidak ada kesalahan
print ulang target 100 %
c. Indikataor mutu terisi dengan baik sesuai ketentuan
5. Keselamatan Pasien
a. Semua perawat memahami pemantauan insiden keselamatan pasien
b. Semua perawat mematuhi semua prosedur yang berhubungan dengan keselamatan
pasien
c. Tidak ada kejadian nyaris cidera, kejadian tidak diharapkan, kejadian tidak cidera,
kejadian potensial cidera dan kejadian sentinel di Instalasi Radiologi dan Diagnostik
Imaging
6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Alat proteksi radiasi tersedia sesuai dengan kebutuhan dan siap pakai
b. Semua peralatan uji kesesuaian alat dan kalibrasi target 100%
c. Semua petugas patuh dan taat menggunakan alat proteksi radiasi saat bekerja
d. Tidak terjadi kecelakaan maupun penyakit akibat kerja
e. Jadwal pemeriksaan berkala dapat dilaksanakan dan diikuti oleh semua petugas
Radiologi target 100%
f. Evaluasi TLD tidak melebihi batas normal bagi petugas
7. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
a. Setiap petugas radiologi memahami dan melaksanakan prosedur cuci
tangan yang benar
b. Target penggunaan proteksi radiasi (Apron, Thiroid, Gonat, kacamata,
sarung tangan) setiap melakukan tindakan radiologi waktu pelaksanaan floruskopi di
radiologi.
c. Tidak tercampurnya sampah infeksius dan non infeksisus 100 %

BAB VI
PENCATATAN DAN PELAPORAN

.1 Program Pelayanan
1.1 Pencatatan Pelayanan
Pencatatan pasien radiologi dilaksanakan setiap hari oleh petugas radiologi di buku
kegiatan radiologi yang meliputi Diagnostic Imaging, USG, CT Scan baik rawat
inap dan rawat jalan.
1.2 Pelaporan Pelayanan
Laporan bulanan dilakukan dalam hal jenis pemeriksaan sesuai parameter.

.2 Program Sumber Daya Manusia


2.1 Pencatatan

77
Pencatatan dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung berupa daftar hadir peserta
pendidikan dn pelatihan dalam bentuk log book.

2.2 Pelaporan
a. Kegiatan pendidikan dan pelatihan dilaporkan kepada subbagian kepegawaian
b. Kegiatan orientasi dilaporkan kepada kepala bidang penunjang medik untuk
mendapat tindak lanjut.
c. Kegiatan penilaian karyawan dilaporkan kepada kepala bidang penunjang medik
dan bagian subbagian kepegawaian untuk mendapat tindak lanjut.

.3 Program Fasilitas
3.1 Pencatatan
a.Pencatatan semua kegiatan, baik pemeliharaan alat, kalibrasi alat, peremajaan dan
penggantian komponen alat dilakukan setelah dilaksanakan, baik oleh petugas
Instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit, maupun teknisi dari perusahaan alat
tersebut
b. Pencatatan dilakukan pada saat membuat daftar peralatan tertentu yang
memerlukan kalibrasi
c. Pencatatan hasil kegiatan kalibrasi peralatan dilakukan setiap kali setelah
melakukan kalibrasi terhadap setiap jenis alat medis.
3.2 Pelaporan
a. Pelaporan dilakukan bila ada peralatan yang rusak, dan membutuhkan
perbaikan atau penggantian komponen kepada kepala sub bagian pemeliharaan
alat sepengetahuan kepala Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging .
b. Pelaporan dilakukan satu bulan sekali dan satu tahun sekali kepada
Direktur Rumah Sakit Panti Nirmala Malang.

.4 Program Peningkatan Mutu


4.1 Pencatatan
a. Pemantauan indikator mutu internal dilakukan setiap hari sesuai dengan indikator
di unit Radiologi
b. Pencatatan indikator mutu juga berhubungan dengan pencatatan kejadian
keselamatan pasien

4.2 Pelaporan
a. Pelaporan kejadian pemantauan indikator keselamatan pasien dilakukan
dalam waktu 2 x 24 jam
b. Pelaporan pemantauan indikator mutu dilakukan setiap bulan
c. Pelaporan kesesuaian uji fungsi alat 1 tahun sekali langsung kepada
Direksi.

.5 Program Keselamatan Pasien


5.1 Pencatatan
78
a. Petugas Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging mencatat semua kejadian terkait
dengan keselamatan pasien baik KTD, KNC maupun kejadian sentinel, pada formulir
yang sudah disediakan
b. Pencatatan insiden keselamatan pasien dilakukan setiap waktu setelah ada kejadian

5.2 Pelaporan
a. Petugas Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging melaporkan semua kejadian
terkait dengan keselamatan pasien baik KTD, KNC maupun kejadian sentinel, pada
formulir yang sudah disediakan.
b. Pelaporan insiden keselamatan pasien dilakukan dalam waktu 2 kali 24 jam

.6 Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja


6.1 Pencatatan
Pencatatan dilakukan dalam pengisian surveilans K3

6.2 Pelaporan
Pelaporan dilakukan setiap bulan ke panitia K3

.7 Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


7.1 Pencatatan
a. Petugas radiologi mencatat semua kejadian terkait dengan pencegahan dan
pengendalian infeksi rumah sakit, pada formulir yang sudah disediakan.
b. Pencatatan kejadian infeksi juga terkait dengan pencatatan indikator mutu rumah
sakit.
c. Pencatatan kejadian infeksi juga terkait dengan pencatatan indicator mutu rumah
sakit.

7.2 Pelaporan
a. Petugas radiologi melaporkan semua kejadian terkait dengan pencegahan
dan pengendalian infeksi rumah sakit, pada formulir yang sudah disediakan.
b. Pelaporan kejadian infeksi dilakukan setiap bulan ke Panitia Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
c. Pelaporan kejadian infeksi juga terkait dengan pencatatan indikator mutu
rumah sakit.

79
BAB VII
EVALUASI

1. Program Pelayanan
a. Evaluasi kegiatan pelayanan dilakukan tiap bulan dan dilaporkan kepada Kepala
Bidang Penunjang Medis.
b. Evaluasi kegiatan pelayanan juga dilakukan tiap tahun, dan dilaporkan ke Kepala
Bidang Penunjang Medis.
c. Hasil evaluasi dilakukan dianalisa, dan dipakai dasar sebagai penyusunan program
kerja tahun selanjutnya.

2. Program Sumber Daya Manusia


a. Evaluasi kegiatan pendidikan dan pelatihan baik internal maupun eksternal
dilakukan oleh petugas urusan pengembangan sumber daya manusia.
b. Hasil evaluasi dianalisa untuk menyusun kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk
tahun berikutnya.
c. Evaluasi dari hasil orientasi khusus bagi karyawan baru dilakukan setelah masa
orientasi selama tiga bulan di unit radiologi dan dilaporkan oleh KepalaBidang
Penunjang Medis .

3. Program Fasilitas dan Peralatan


a. Evaluasi tentang Fasilitas dan peralatan dilakukan tiap bulan, mengenai utilitas
pemakaian peralatan, kerusakan peralatan dan kebutuhan pembelian baru jika ada.
b. Hasil evaluasi dilaporkan kepada Kepala Bidang Penunjang Medis.
c. Evaluasi tentang fasilitas dan peralatan juga dilakukan tiap tahun, mengenai utilitas
pemakaian peralatan, kerusakan peralatan dan dianalisa kebutuhan yang harus
dipenuhi baik peralatan baru maupun penggantian suku cadang untuk menyusun
anggaran belanja tahun berikutnya.
d. Fasilitas ruangan radiologi harus sesuai dengan standar pelayanan radiologi
diagnostik imaging.

4. Program Peningkatan Mutu


a. Evaluasi tentang peningkatan mutu rumah sakit melalui pengisian indikator mutu,
dilakukan oleh Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.

80
b. Hasil evaluasi di analisa dan dibuatkan tindak lanjut, serta umpan balik dan saran
yang harus dilakukan.

5. Program Keselamatan Pasien


a. Evaluasi tentang insiden keselamatan pasien di rumah sakit melalui laporan insiden,
dilakukan oleh Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
b. Hasil evaluasi di analisa dan dibuatkan tindak lanjut, serta umpan balik dan saran
yang harus dilakukan.

6. Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja


a. Evaluasi tentang insiden ketidakpatuhan penggunaan alat pelindung diri saat
bekerja, dilakukan oleh Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
b. Hasil evaluasi di analisa dan dibuatkan tindak lanjut, serta umpan balik dan saran
yang harus dilakukan

7. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


a. Evaluasi tentang insiden ketidakpatuhan cuci tangan, dilakukan oleh Panitia
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
b. Hasil evaluasi di analisa dan dibuatkan tindak lanjut, serta umpan balik dan saran
yang harus dilakukan
c. Evaluasi terhadap kejadian ketercampuran sampah medis dan non medis

Malang, Juli 2015


Ka. Bid. Penunjang Medis Ka. Instalasi Radiologi dan Diagnostik Imaging

(dr. Ika Shanti R.) (dr. Jeffrey W. Sp. Rad)

81

Anda mungkin juga menyukai