Anda di halaman 1dari 2

Banjir Sebagai Proses Penyadaran

Oleh Ahmad Heryawan

W alhi memperkirakan
total kerugian langsung
derajat fahrenheit antara
tahun 1990 dan 2100.
akan tempat tinggal dan
daya dukung perkotaan.
akibat banjir yang melanda Meluasnya wilayah
Pulau Sumatera sejak bulan Kondisi bumi yang pemukiman memiliki
Maret hingga November memanas menyebabkan pengaruh langsung
2008 mencapai Rp. 500 perubahan iklim semakin terhadap berkurangnya
miliar. Berita-berita terkait tidak stabil. Dampak daerah resapan air, karena
banjir dan kerugiannya yang perubahan iklim bagi hampir seluruh permukaan
biasanya menghiasi Indonesia dapat dirasakan tanah berganti dengan
headline surat kabar ketika dengan semakin keringnya aspal atau beton. Kondisi
musim penghujan melanda musim kemarau dan tersebut diperparah dengan
sebagian besar wilayah intensitas air hujan yang penataan bangunan dan
Indonesia. Kerugian akibat semakin tinggi di musim wilayah yang kurang
bencana banjir biasanya penghujan. Naiknya memperhatikan sistem
juga menyentuh persoalan permukaan air laut pembungan air. Kekurang
interaksi sosial, terhentinya disebabkan dataran es di ketersediaan pepohonan
roda perekonomian untuk kutub mencair serta merta yang dapat berfungsi
sementara dan kadang kala membuat abrasi pantai sebagai peresapan air
bisa berujung pada semakin cepat. Kedua merupakan kombinasi yang
terenggutnya korban jiwa. fenomena alam tersebut semakin sempurna untuk
Ada tiga faktor sangat membuat terbenamnya mendatangkan bencana
berpengaruh penyebab daratan yang biasanya banjir. Hampir sebagian
banjir terjadi. Pertama kering dan dapat ditinggali besar kota-kota besar di
kerusakan lingkungan, hal oleh manusia atau biasa Indonesia belum memiliki
ini ditandai peningkatan kita kenal dengan istilah sistem drainase yang
suhu rata-rata atmosfer, banjir. terpadu.
laut, dan daratan bumi Faktor kedua adalah sistem Faktor ketiga yang lebih
(pemanasan global). Para pengelolaan lingkungan. penting dari kedua faktor
pakar dan ilmuwan Pengelolaan lingkungan diatas adalah perilaku
lingkungan yang tergabung semakin berpengaruh manusia. Perbedaan
dalam Intergovernmental terhadap kehadiran mencolok antara desa
Panel on Climate Change bencana banjir, seiring dengan kota selain dilihat
(IPCC) memprediksi dengan kecenderungan dari tingkat kepadatannya
peningkatan temperatur semakin meningkatnya adalah pola hidup. Orang di
rata-rata global akan wilayah perkotaan. desa lebih mampu
meningkat 1,1 hingga 6,4 Pertambahan jumlah bersahabat dengan alam
derajat Celcius atau setara penduduk, terutama di sekitarnya sedangkan di
dengan 2,0 hingga 11,5 wilayah perkotaan, kota seringkali tidak
berdampak pada
peningkatan kebutuhan
menghiraukan aspek
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai