Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Biologi Umum

Program Studi Genetika


Fakultas Biologi
Universitas Kristen Satya Wacana

Genetika Populasi Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Dari


Berbagai Suku (Jawa, Batak, Papua, Sulawesi, Tionghoa, dan Nusa Tenggara)

Oleh :
Daniel W. Maatuil
412015012

ABSTRAK
Genetika populasi adalah ilmu yang menjelaskan tentang gen-gen dalam populasi dan
akibatnya terhadap keturunan dalam tingkat populasi yang diuraikan dalam bentuk
matematis. Dalam praktikum kali ini mengamati berbagai sifat genetis yang ada pada tubuh
manusia. Responden pada pratikum kali ini adalah Mahasiswa UKSW. Responden ini berasal
dari berbagai suku. Diantaranya adalah dari suku Jawa, Nusa Tenggara, Tionghoa, Sumatera
Sulaesi, dan Papua. Dari 46 responden, terdiri dari 31 siswa dari suku Jawa, 4 siswa dari
Sumba, 4 siswa dari suku Batak, 2 siswa Tionghoa, 4 siswa Manado dan 1 siswa dari Papua.
Dari data ini dapat dihitung frekuensi masing-masing sifat setiap suku baik sifat dominan
maupun sifat reseif.

Kata kunci :Dominan, Frekuensi, Keturunan, Resesif, Responden, Sifat, Suku.

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Genetika populasi adalah cabang dari ilmu genetika yang mempelajari tentang gen
dalam suatu populasi. Gen dalam suatu populasi kemudian diuraikan secara matematik yang
berasal dari akibat keturunan dalam suatu populasi. Populasi yang diambil adalah bagian
dari organisme yang kemudian diambil sampel atau cuplikan (Budiarto, 2015 ).
Seluruh makhluk hidup adalah hasil perkawinan antara spesies dan memiliki lengkang
gen yang sama. Lengkang gen adalah jumlah semua alel yang berbeda atau keterangan
genetik individu dari satu populasi yang telah membiak. Gen yang ada dalam lengkang
memiliki hubungan dengan alel lain dan dengan lingkungan tempat individu tersebut
berada. Pada populasi dapat mengalami perubahan atau evolusi karena faktor lingkungan,
contohnya seleksi memiliki kemampuan untuk mengubah frekuensi gen (Budiarto, 2015 ).
Pewarisan sifat dalam suatu populasi sangat bergantung pada alel atau varian gen. Alel
ada dua jenis, yaitu alel tunggal dan alel ganda. Alel tunggal adalah alel yang memiliki satu
sifat saja. Misalnya gen H untuk sifat hijau. Maka variasinya adalah HH, Hh, hh. Ketiga
genotip ini yang disebut sebagai alel tunggal. Sedangkan alel ganda adalah alel yang memiliki
dua atau lebih sifat. Biasanya terdiri dari pasangan gen yang memiliki lebih dari dua anggota
alel (Hartono,2016).
Pewarisan sifat pada Mendel mengarah pada pewarisan sifat yang dikendalikan gen
tunggal dengan dua buah alel. Alel-alel tersebut dapat dimungkinkan memiliki sifat dominan
dan resesif. Mendel mejelaskan bahwa sifat yang diwariskan tergantung pada apakah sifat
yang diwariskan tersebut dikendalikan oleh gen yang ada pada autosom (kromosom tubuh)
atau gonosom (kromosom kelamin) (Anonim2, 2015). Pada manusia terdapat 23 pasang
kromosom, yaitu 22 pasang autosom dan satu pasang gonosom. Pada kromosom inilah
terdapat sifat-sifat yang dimiliki oleh manusia. Sedangkan kromosom kelamin menentukan
jenis kelamin seseorang. Ada dua macam kromosom kelamin, yaitu XX untuk perempuan
dan XY untuk laki-laki (Anonim1, 2013). Pada praktikum kali ini sifat sifat yang diamati adalah
sifat-sifat yang dikendalikan oleh kromosom tubuh atau autosom. Sifat-sifat yang diamati
diantaranya adalah widows peak, cuping telinga, lidah menggulung, lesung pipi, dan ibu jari
melengkung.

B. Tujuan
Mengetahui pewarisan sifat hair line, lesung pipi, cuping telinga, ibu jari melengkung
dari setiap individu dari suku yang berbeda.

II. Bahan dan Metode


Praktikum dilaksanakan pada hari Jumat, 14 Juli 2017, pukul 10.00 13.00 dan Kamis,
19 Juli 2017 pukul 14.00 16.00 bertempat lingkungan Universitas Kristen Satya Wacana,
dan Laboratorium Biologi Dasar, Fakultas Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana. Alat
yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah pensil dan buku, sedangkan bahan dalam
praktikum kali ini adalah populasi manusia di Universitas Kristen Satya Wacana.
Praktikum kali ini dilakukan dengan cara dicari tahu terlebih dahulu daerah asal atau
suku dari responden, yaitu mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Kemudian
responden diamati, sifat-sifat yang dimilikinya, yaitu widows peak, cuping telinga, lesung
pipi, lidah menggulung, dan ibu jari melengkung. Sifat-sifat yang dimiliki responden
ditentukan, apakah termasuk dalam kategori dominan atau resesif. Data dari semua
responden responden dicatat kemudian dihitung setiap sifat berdasarkan suku.
Menggunakan data tersebut, maka dapat dihitung frekuensinya.
III. Hasil dan Pembahasan

A. Hasil
Melalui praktikum dan pengamatan yang dilakukan, didapatkan hasil seperti yang
tertera dalam tabel di berikut ini.

Sifat Hair Line


18
16
14
12
10
8
Jumlah
6
4
2
0
Jawa batak papua sulawesi tionghoa nusa
tenggara

Gambar 1. Jumlah Sifat Hair Line Tiap Suku

Sifat Lesung Pipi


18
16
14
12
10
8
Jumlah
6
4
2
0
Jawa batak papua sulawesi tionghoa nusa
tenggara

Gambar 2. Jumlah Sifat Lesung Pipi Tiap Suku


Sifat Lidah Menggulung
20
18
16
14
12
10
8 Jumlah
6
4
2
0
Jawa batak papua sulawesi tionghoa nusa
tenggara

Gambar 3. Jumlah Sifat Lidah Menggulung Tiap Suku

Sifat Cuping Telinga


25

20

15

10 Jumlah

0
Jawa batak papua sulawesi tionghoa nusa
tenggara

Gambar 4. Jumlah Sifat Cuping Telinga Tiap Suku


Sifat Ibu Jari Melengkung
16
14
12
10
8
6 Jumlah

4
2
0
Jawa batak papua sulawesi tionghoa nusa
tenggara

Gambar 5. Jumlah Sifat Ibu Jari Melengkung Tiap Suku

B. Pembahasan

Sifat yang dimiliki oleh manusia dikendalikan oleh gen dari kromosom. Ada sifat yang
dikendalikan oleh kromosom tubuh atau autosom dan ada sifat yang dikendalikan oleh
kromosom kelamin atau gonosom. Sifat-sifat yang diamati pada praktikum kali ini yaitu Hair
line, cuping telinga, lesung pipi, cuping telinga dan lidah menggulung. Semua sifat ini
termasuk sifat yang dikendalikan oleh kromosom tubuh atau autosom.
Sifat-sifat seperti lesung pipi, cuping telinga, lidah menggulung, hair line, dan cuping
telinga dikategorikan menjadi dua, yaitu dominan dan resesif. Lidah yang dapat menggulung
adalah dominan (G_) dan lidah yang tidak dapat menggulung adalah resesif (gg). Seseorang
yang memiliki widows peak adalah dominan (W_), sedangkan yang tidak memiliki widows
peak adalah resesif (ww). Memiliki lesung pipi artinya memiliki sifat resesif (ll) dan tidak
memiliki lesung pipi artinya memiliki sifat dominan (L_). Daun telinga atau cuping telinga
yang menggantung bebas adalah dominan (B_) dan daun telinga yang melekat adalah resesif
(bb). Pada ibu jari, yang dapat melengkung adalah dominan, sedangkan ibu jari lurus adalah
resesif (Arifah, 2015).
Pada praktikum kali ini didapatkan data mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana
yang berasal dari enam daerah asal atau suku, yaitu Jawa, Batak, Papua, Sulawesi, Tionghoa,
dan Nusa Tenggara. Sifat yang pertama adalah lesung pipi. Seseorang dengan lesung pipi
adalah seseorang yang memiliki sifat resesif sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki
lesung pipi artinya memiliki sifat dominan. Pada pengamatan kali ini dari dari 6 suku, yang
memiliki sifat resesif atau dapat dikatakan memiliki lesung pipi yang dominan adalah suku
jawa . Sifat ini tidak dimiliki oleh banyak orang karena lesung pipi merupakan sifat resesif
sehingga apabila bertemu dengan sifat dominan maka sifat ini tidak dapat diturunkan.
Pada sifat lidah menggulung, suku sulawesi lebih banyak responden yang memiliki sifat
ini. Secara keseluruhan, banyak yang memiliki sifat ini karena lidah yang dapat menggulung
adalah sifat dominan sehingga dapat menutupi sifat yang resesif. Sifat yang selanjutnya yaitu
lidah menggulung. Sifat yang selanjutnya, yaitu hair line. Frekuensi yang besar ditemuakan
pada suku Jawa. Dan sifat ibu jari melengkung yang dominan adalah suku batak. Sedangkan
sifat cuping teliga jawa. Frekuensi dominan penuh dimiliki oleh suku Sumba dan Papua dan
frekuensi penuh resesif dimiliki oleh suku Tionghoa.
Sifat-sifat ini apabila diperhatikan akan berbeda antara dominan dan resesif pada
setiap suku. Hal ini dapat dimungkinkan oleh beberpa hal. Diantaranya adalah karena sifat
yang dimiliki oleh orang tua atau parental adalah sifat dominan sehingga akan menutupi
sifat yang resesif sehingga keturunan memiliki sifat dominan. Atau dapat juga diakibatkan
karena parental memang memiliki sifat resesif sehingga keturunannya juga memiliki sifat
resesif. Beberapa sifat ada yang hanya dimiliki oleh suku tertentu dan suku yang lain tidak
memilikinya. Hal ini dapat dimungkinkan karena seseorang cenderung akan menikah dengan
orang yang memiliki suku yang sama sehingga sifatnya hanya akan diturunkan pada sukunya
sendiri sehingga orang dari suku yang lain tidak memilikinya.

IV. Kesimpulan

Melalui praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa sifat pada tubuh manusia dapat
diwariskan oleh autosom dan gonosom. Sifat-sifat seperti lidah menggulung, ibu jari
melengkung, cuping telinga, dan widows peak adalah sifat yang dikendalikan oleh autosom.
Beberapa sifat hanya dimiliki oleh suku tertentu dan suku yang lain tidak memilikinya. Hal ini
dapat diakibatkan karena orang tua berasal dari suku yang sama sehingga hanya dimiliki
oleh suku tertentu.

V. Daftar Pustaka

Anonim1, 2013. Penurunan Sifat pada Manusia. (http://www.artikelbiologi.com/2013/01


/penurunan-sifat-pada-manusia.html) Diakses taggal 23 Juli 2017.
Anonim2, 2015. Pewarisan sifat menurut mendel pada manusia. (http://fungsi.web.id/2015
/07/pewarisan-sifat-menurut-mendel-pada-manusia.html) Diakses tanggal 23 Juli
2017.
Arifah, 2015. Laporan genetika variasi sifat pada manusia. (http://www.academia.edu/
16728989/Laporan_Genetika_Variasi_SIfat_pada_Manusia) Diakses taggal 23 Juli
2017.
Budiarto, 2015. Pengertian Genentika Populasi. (http://www.pengertianilmu.com/2015/07-
/pengertian-genetika-populasi.html) Diakses tanggal 23 Juli 2017.
Hartono, 2016. Alel Tunggal dan Alel Ganda. (http://www.kehidupankita.com/2016/01/alel-
alel-tunggal-dan-alel-ganda-contoh.html). Diakses tanggal 23 Juli 2017.

Anda mungkin juga menyukai