Anda di halaman 1dari 11

ciri

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA


“VARIASI SIFAT PADA MANUSIA”

Senin, 28 September 2015

KELOMPOK 7 :

1. Danish Anggarani (4401413001)


2. Farafika Rizqi Amaliah (4401413033)
3. Ratna Ayu Kusumaningtyas (4401413058)
4. Rofiatun Nailah (4401413059)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
KEGIATAN 1V

VARIASI SIFAT PADA MANUSIA

A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui variasi sifat pada manusia khususnya sifat-sifat genetik
2. Mengetahui penyebaran sifat-sifat dan melihat persamaan sifat terbanyak dalam populasi
kelas.
B. Landasan Teori

Setiap manusia memiliki keunikan masing-masing. Tidak ada individu yang tepat sama,
sekalipun pasangan kembar identik. Keturunan dari hasil perkawinan individu memiliki
susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan
perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam
satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan
(Subrata, 2012).

Keanekaragaman merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup. Adanya keanekaragaman


genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap lingkungannya. Manusia
memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui
fenotipnya. Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau
penyesuaian diri suatu individu dengan lingkungannya. Faktor lingkungan juga
mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu selain ditentukan oleh faktor
genetiknta (genotip) (Cummings, 2011 : 6-7).

Fenotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur atau sifat
yang nyata yang dmiliki oleh organisme. Ciri itu tampak oleh mata, seperti warna kulit atau
tekstur rambut. Fenotip dapat juga diuji untuk identifikasinya, seperti pada penentuan angka
respiratoris atau uji serologi tipe darah. Fenotip merupakan hasil produk-produk gen yang
diekspresikan di dalam lingkungan tertentu. Namun, gen memiliki batasan-batasan di
dalamnya sehingga lingkungan dapat memodifikasi fenotip. (Stansfield, 1983 : 19)

Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang terekpresikan
menampakan fenotip pada suatu individu. Genotip yang melibatkan alel-alel pada suatu lokus
tunggal dapat menghasilkan genotip yang homozigot. Keturunan homozigot dapat
dihasilkan dari galur murni. Perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang berbeda. (Starr
and McMillan, 2010 : 374)
Penyebab timbulnya keaekaragaman variasi adalah :

1. Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat
kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel lainnya
2. Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor
lingkungan seperti: intensitas cahaya, kelembapan, PH, temperature. Variasi
lingkungan tidak diwariskan ke keturunannya (Suryati, 2012).

Pada manusia, setiap sel somatik memiliki 46 kromosom. Dengan mikroskop cahaya,
kromosom- kromosom yang terkondenasi dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, terlihat
dari penampilannya. Masing-masing kromosom memiliki suatu garis pola pita/ garis tertentu
ketika diberi zat tertentu. Jika kedua kromosom dari satiap pasangan membawa gen yang
mengendalikan karakter warisan yang sama. Sebagai contoh, jika suatu gen untuk warna mata
ditempatkan pada suatu lokus pada kromosom tertentu, maka homolog dari kromosom
tersebut juga akan memiliki gen yang menentukan warna mata pada lokus yang setara
(Prihatna, 2012).

Gen sebenarnya adalah serangkaian DNA yang merepresentasikan sebuah unit cetak biru.
Gen untuk tinggi badan, atau sifat lain apapun, dapat di tentukan dalam dua atau lebih bentuk
alternatif yang dikenal sebagai alel, minsalnya sifat tinggi dan sifat pendek. Jika sepasang alel
pada suatu individu adalah sama, individu itu disebut homozigot bagi sifat tersebut. Suatu
individu dengan sepasang faktor yang berlawanan (berbeda) disebut heterozigot atau hibrid.
Alel-alel yang terdapat dalam genom merupakan penyusun genotipe suatu individu. Genotipe
berinteraksi dengan lingkungan untuk menghasilkan fenotipe akhir. (George.Biologi.Hal 107)

Cakram genetika biasanya menggunakan 6 ciri-ciri. Lima ciri diantaranya dapat dilihat
dari kenampakan yang ada (walaupun, ibu jari yang dapat dibengkokkan memperlihatkan
beberapa variasi, yang mungkin menyulitkan pengamatan, tapi dengan pengamatan yang baik
pasti akan dapat diketahui). Pengamatan keenam adalah pengamatan golongan darah ABO.
Dari keenam ciri-ciri akan diketahui perbedaan dari masing-masing individu yang ada di
dalam kelas.
Keenam ciri-ciri yang akan diamati adalah sebagai berikut:
1. Ujung daun telinga (cuping) yang bebas dan melekat
2. Ibu jari yang dapat membengkok dan yang tidak
3. Warna kulit gelap dan terang
4. Rambut yang tidak lurus dan yang lurus
5. Warna mata biru dan non biru
6. Golongan darah : A, B, AB, dan O
Ujung telinga menggantung dan menempel adalah satu contoh dari sifat genetika. Gen
untuk ujung telinga menggantung adalah dominan, sedangkan untuk ujung telinga menempel
adalah resesif. Ibu jari yang melengkung termasuk sifat dominan, sedangkan ibu jari yang
lurus bersifat resesif. (Suryo, 1996)
Warna mata timbul sebagai hasil pantulan cahaya dari granula melanin yang terdapat
dalam iris. Banyaknya granula melanin yang dibentuk ditentukan oleh gen. Orang yang
memiliki genotip bb hanya mampu membentuk sedikit melanin sehingga matanya berwarna
biru. Orang homozigotik dominan BB mampu membentuk melanin dalam jumlah besar
sehingga matanya berwarna coklat tua sampai hitam. (Suryo, 1996)
Rambut lurus merupakan sifat resesif dengan genotip tt. Sedangkan rambut keriting
adalah sifat dominan dengan genotip TT. Rambut ikal mempunyai genotip Tt. Adanya
rambut pada ruas tengah jari-jari tangan merupakan sifat dominan, sedangkan tidak adanya
rambut pada ruas tengah jari jari tangan merupakan sifat resesif. (Suryo, 1996)
C. Alat dan Bahan
1. Sifat-sifat yang dapat diamati pada diri
2. Alat tulis
3. Cakram genetika
D. Cara Kerja

Melakukan kegiatan secara Melakukan pencandraan Menulis hasil


berkelompok yang terdiri minimal 8 sifat yang pencandraan pada tabel
dari 4-5 orang tampak pada setiap anggota dan menentukan
kelompok kemungkinan genotip

Menentukan angka Menempatkan ciri pada Membuat cakram


indeks cakram mulai dari genetika
lingkaran terdalam-keluar
E. Hasil pengamatan
Table 1. Distribusi Angka Indeks Genetika Kelompok 7 dari 8 sifat.
No. Sifat yang Nama Mahasiswa
Diamati
Danish Fika Ratna Rofi

1. Jenis Kelamin XX XX XX XX
(XX,XY)

2. Bentuk kk KK KK kk
Rambut
(KK,kk)

3. Lesung Pipi ll ll ll ll
(LL,ll)

4. Daun Telinga tt TT TT tt
(TT,tt)

5. Warna Kulit gg gg gg GG
(GG,gg)

6. Lidah SS ss ss SS
menggulung,
lidah tidak
menggulung
(SS, ss)

7. Ibu jari cc cc cc CC
melengkung
dan tidak
melengkung
(CC,cc)

8. Golongan O B A B
Darah

Indeks

Keterangan :
XY/XX : Jenis kelamin laki-laki/ perempuan
KK/kk : Rambut keriting dominan/rambut luus resesif
LL/ll : Lesung pipi dominan/tidak lesung pipi resesif
TT/tt : Daun telingan bebas dominan/daun telinga menempel resesif
GG/gg : Warna kulit gelap dominan/warna kulit terang resesif
SS/ss : Lidah menggulung dominan/lidah tidak menggulung resesif
CC/cc : Ibu jari melengkung dominan/ibu jari tidak melengkung resesif
Golongan darah : A, B, AB, dan O
NO Mahasiswa Putri

Nama Indeks

1 Syifa Sakinah 58
Tabel 2. Distribusi Angka Indeks
2 Umniyyatuz zulfa 126 Genetika Satu Kelas dari 6 sifat.
NO. Mahasiswa Putra
3 Ismarlini Nur F 26
Nama Indeks
4 Fiky Auliyah 100
1 Erik Prasetyo 63
5 Indah Ayu R L 106
2 Barep Purbo S 121
6 Farafika R A 54
3 Arriza Kuriawan 115
7 Danish Anggarani 114
4 Ahmad Faris 127
8 Rofiatun Nailah 110
5 Fakar Farada A 59
9 Ratna Ayu 58
6 Fika Rofiuddin I -
10 Fitroh Fauziah 18
JUMLAH
11 Fina Risqotul H 120

12 Eny Santiati 62

13 Nurliana 58

14 Andani Purwang 42

15 Mustikasari 64

16 Nur Zumroh 66

17 Rizky Zulfa R 102

18 Nuryatul Afifah 76

19 Kasih Fitriani 56

20 Rina Rahmawati 62

F. 21 Nadhifatu Umaru 70 Pembahasan

22 Fitri Murdiara 50 Pada pengamatan yang dilakukan diambil

23 Khorunnisa 98 beberapa sampel dari 4 orang anggota

24 Dewi Fatmawati 114

25 Asniar Anggraeni 118


kelompok. Dari pengamatan tersebut diperoleh data nilai indeks genetika yang berbeda-beda.
Variasi genetik manusia pada keragaman gen menunjukkan jumlah total dari karakteristik
gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia memiliki gen yang berbeda-beda.
Tidak akan ada dua orang manusia yang secara genetik sama meskipun mereka kembar
identik/ kembar monozigot. Adanya perbedaan gen tersebut terjadi baik pada tingkat spesies
maupun tingkat populasi. Perbedaan gen pada tingkat spesies dapat terlihat dari adanya
variasi fenotip pada setiap individu. Dengan bantuan cakram genetika, maka akan
mempermudah dalam melihat adanya keragaman gen manusia melalui tampilan fenotipnya.

Dalam praktikum ini variasi yang diamati berjumlah 8 meliputi, jenis kelamin,
kemampuan menggulung lidah, lesung pipi, ibu jari, warna kulit, rambut, bentuk telinga dan
golongan darah. Setelah mendapatkan data dari tabel keragaman, untuk mengetahui
keragaman gen setiap manusia dibuatlah cakram genetika dengan tampilan fenotipnya. Selain
mengetahui fenotip dari setiap anggota kelompok, kita dapat menentukan angka indeks
keragaman untuk satu kelas.
Berdasarkan tabel pengamatan dapat diperoleh data bahwa Danish mempunyai fenotif
kelamin perempuan, daun telinga bebas, warna kulit terang, tidak memiliki lesung pipit,
rambut lurus, lidah bisa menggulung, ibu jari tidak membengkok, dan bergolongan O. Untuk
Fika yaitu mempunyai fenotif jenis kelamin perempuan, daun telinga bebas, tidak memiliki
kemampuan menggulung lidah, tidak memiliki lesung pipi, rambut kriting, warna kulit
terang, ibu jari tidak melengkung serta golongan darah B. Sedangkan Ratna memiliki fenotip
jenis kelamin perempuan, daun telinga bebas, tidak punya lesung pipit, rambut keriting,
warna kulit terang, lidah tidak bisa menggulung, ibu jari tidak bisa melengkung serta
bergolongan A. Untuk Fika dan Ratna, keduanya memiliki genotif yang hampir sama, yang
membedakan hanyalah golongan A. Lain halnya dengan Rofi yang memiliki fenotif yaitu
kemampuan menggulung lidah, tidak memiliki lesung pipi, ibu jari lurus, rambut lurus,
telinga bebas, warna kulit gelap serta bergolongan darah O. Berdasarkan cakram genetika
dapat diperoleh angka indeks keragaman yaitu Danish 426,Rofi 454, Fika 190, Ratna 192
Keanekaragaman individu memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh gen.
Faktor genotif yang berinteraksi dengan faktor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau
fenotif (Syamsuri, 2004).

Keanekaragaman genetika dapat terjadi karena adanya perubahan nukleotida penyusan


DNA.
Perubahan ini mungkin dapat mempengaruhi fenotipe suatu organisme yang dapat
dipantau dengan mata telanjang, atau mempengaruhi reaksi individu terhadap lingkungan
tetentu. Secara umum keanekaragaman genetik darisuatu populasi dapat terjadi karenaadan
ya mutasi, rekombinasi, atau migrasi gen (Campbell, 2002). Tanpa variasi genetik, setiap
perubahan lingkungan yang mendadak akan memusnahkan suatu jenis pada habitat
alaminya.Keanekaragaman genetik alami, peranannya dalam evolusi, dan berbagai sistem
untuk koleksi, pengawetan, penyebarluasan dan pemanfaatannya (Suryati,2008).

Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor
lingkungan seperti intensitas cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. Keadaan factor-faktor
lingkungannya sama dengan pohon yang pertama, sekalipun demikian hasil panennya
berbeda. Pengetahuan yang memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan genotif
yang sesuai untuk kondisis tertentu. (Welsh, 1991)

Keanekaragaman individu memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh gen.
factor genotif yang berinteraksi dengan factor lingkungan memunculkan sifat yang tampak
atau fenotif. (Syamsuri, 2002)

Golongan darah manusia dibagi menjadi beberapa macam. Hal ini dapat dilihat dari
aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi) yang terkandung dalam seseorang.
Penggolongan darah pertama kali ditemukan oleh Landsteiner. Penelitiannya diawali ketika
eritrosit seseorang dicampur dengan darah orang lain, maka terjadi penggumpalan
(aglutinasi), tetapi pada orang lain campuran itu tidak menyebabkan penggumpalan
(Fried, 2005).

Ciri yang diperoleh dari pengamatan tidak menunjukkan sifat yang satu lebih unggul
dari pada sifat yang lain. Akan tetapi, dengan adanya perbedaan fisik bisa membantu kita
membedakan orang yang satu dengan yang lainnya . Masing-masing dari kita, individu unik,
dikenal sebagai manusia yang senantiasa berbeda dari manusia lain. Perbedaan yang ada
diantara individu yang bergenotip sama kemungkinan dapat memiliki fenotip yang berbeda.
Hal ini terbukti dengan adanya praktikan yang memiliki persamaan sifat fisik tertentu dengan
yang praktikan yang lainnya, dalam hal sifat fisik yang lainnya ternyata terdapat juga
perbedaan.
Dari data kelas ditemukan bahwa ada individu yang memiliki nomor indeks sama
namun tetap ada perbedaan yang dapat diamati dari fenotipnya. Semakin tinggi indeks yang
dihasilkan maka semakin banyak perbedaan yang dihasilkan pula dan semakin sedikit indes
yng dihasilkan aka semakin banyakpula kemiripan yang dihasilkan. Keanekaragaman pada
manusia tidak hanya dijumpai pada manusia pada umumnya, tetapi juga untuk manusia
kembar. Walaupun kembar identik sekalipun, pasti kedua manusia tersebut memiliki
perbedaan yang dapat dilihat dari fenotip.

G. Kesimpulan

1. Ada variasi sifat yang muncul pada manusia khususnya sifat-sifat genetik
2. Sifat-sifat genetic pada setiap individu beraneka ragam,semakin banyak indeks yang
dihasilkan maka semakin banyak pula variasi yang dihasilkan sebaliknya semakin
sedikit indeks yang dihasilkan maka semakin banyak kemiripan yang muncul.
3. Setiap individu memiliki perbedaan dan perbedaan tersebut dapat diamati melalui
fenotip.
4. Apabila ada Individu yang memiliki indeks sama maka artinya mereka memiliki
kekerabatan yang lebih dekat.

DAFTAR PUSTAKA

Al, Suyitno, dkk. 2011. Diktat Petunjuk Praktikum Biologi Umum (untuk Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Kimia). Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY.

Brookes, Martin.2008. Bengkel Ilmu Genetika. Jakarta: Erlangga.

Claybourne, Anna. 2005. Pengantar Gen dan DNA. Klaten: Pakar Raya.

Suryo. 1996. Genetika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.

Syamsuri. 2008. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press


JAWABAN PERTANYAAN

1. Variasi sifat berdasarkan indeks genetika yang diperoleh adalah jenis kelamin. bentuk
daun telinga, di dalam kelompok kami tidak menemukan indeks yang sama , namun
dalam satu kelas ada beberapa persamaan indeks yaitu

Rofiatun = Riska , Fatma = Danish, Susi = Asniar, Eny = Rina,

Apabila ditemukan indeks yang maka individu tersebut memeiliki kekerabatan yang
semakin dekat.

2. Nomor indeks paling banyak pada mahasiswa putra adalah sebesar 127 sedangkan
pada mahasiswa putri adalah 126. Ini berarti indeks genetika dari jenis kelamin
tersebut cenderung sama.

Distribusi Frekuensi Angka Indeks Genetikaa Rombel 2 Pendidikan Biologi 2013

No indeks Genetika Frekuensi No. indeks frekuensi


genetika

100 1 54 1

115 1 18 1

110 2 120 1
106 1 62 2

126 3 42 1

70 1 59 1

40 1 64 1

98 1 66 1

114 2 102 1

26 1 76 1

121 1 56 1

58 3 127 1

118 2 63 1

50 1 - -

Ahmad Faris 127 untuk putra dan 126 untuk Gusmila TS , Intan dan Umniyatus Zulfa

3. Dengan 10 macam sifat maka paling sedikit nomor cakaram genetika adalah 2048.

4. Sifat untuk indeks 100

 Jenis kelamin laki-laki/ perempuan


 Rambut keriting dominan/rambut luus resesif
 Lesung pipi dominan/tidak lesung pipi resesif
 Daun telingan bebas dominan/daun telinga menempel resesif
 Warna kulit gelap dominan/warna kulit terang resesif
 Lidah menggulung dominan/lidah tidak menggulung resesif
 Ibu jari melengkung dominan/ibu jari tidak melengkung resesif
 Golongan darah A, B, AB, dan O

Anda mungkin juga menyukai