Koperasi Dan UMKM
Koperasi Dan UMKM
SAP 8
Kelompok 8 :
akan uang. Dalam pasar uang yang ditransaksikan adalah hak untuk
menggunakan uang untuk jangka waktu tertentu. Jadi di pasar uang
akan terjadi pinjam meminjam dana, yang selanjutnya menimbilkan
hubungan utang piutang.
d. Pasar modal
Dalam arti yang luas pasar modal adalah pertemuan antara
mereka yang mempunyai dana dengan mereka yang membutuhkan
dana untuk modal. Bagi koperasi sendiri, memasuki pasar modal
adalah suatu fenomena yang jarang dilakukan, sebab koperasi bukan
Pemasukan modal pada Koperasi merupakan jasa, semakin besar modal
yang dimasukkan semakin besar jasanya.
yang bersaing. Produk yang dijual di pasar tidaklah homogen, tetapi masing-
masing mempunyai daya substitusi satu sama lainnya. Sangat sulit
menggambarkan permintaan pasar produk suatu industri dengan struktur
pasar monopolistik, Karena produk dan harga satuannya tidak homogen.
Misalnya, produk kopi bubuk. Produk koperasi yang tidak homogen ini
ditawarkan di pasaran dengan berbagai bentuk (ada yang dikemas dalam
plastik, dalam bentuk kaleng, dalam karton dan sebagainya) yang harga
penjualannya berbeda.
3. Koperasi dalam Pasar Oligopoli
Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan
(penjual) yang menguasai pasar, baik secara independen (sendiri-sendiri)
maupun secara diam-diam bekerjasama. Oleh karena itu perusahaan dalam
pasar hanya sedikit, maka akan selalu ada rintangan bagi perusahaan
(penjual) baru untuk memasuki pasar. Di samping itu setiap
keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan (penjual) harus
dipertimbangkan oleh perusahaan-perusahaan lain dalam pasar. Dengan kata
lain, reaksi penting dalam keputusan harga dan output adalah paling penting
dalam model oligopoli.
Dewasa ini banyak koperasi di pasar-pasar lokal yang telah berintegrasi
vertikal atau pasar-pasar yang lebih besar dimana perusahaan-perusahaan
yang telah mapan masih sangat terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa
koperasi telah berada di struktur pasar oligopoli, yaitu struktur pasar dimana
hanya terdapat beberapa penjual (perusahaan) yang menyebabkan kegiatan
penjual (perusahaan) yang satu mempunyai peranan penting bagi penjual
(perusahaan) yang lain. Integrasi vertikal yang dilaksanakan oleh perusahaan
koperasi atau perusahaan-perusahaan lainnya di samping sebagai upaya
peningkatan efisiensi perusahaan, juga untuk menghadiri persaingan yang
lebih ketat antar penjual.
Dalam pasar persaingan sempurna, suatu perusahaan tidak akan
memperhitungkan aksi perusahaan lainnya sehingga interaksi yang strategis
dikalangan mereka jelas tidak ada. Dalam hal ini tidak ada satu penjual pun
yang merupakan ancaman bagi penjual lainnya. Tetapi di pasar oligopoli
yang dicirikan oleh sidikitnya jumlah perusahaan (penjual), masing-masing
oligopolis akan merumuskan kebijakannya dengan melihat efek kebijakan
penjual lainnya. Dalam kondisi seperti ini berbagai akibat mungkin akan
terjadi, tergantung pada derajat ke arah mana si oligopolis bertindak, baik
sebagai saingan maupun sebagai rekan kerjasama. Oleh karena itu, konsep
memaksimumkan, dalam arti memiliki suatu hasil terbaik sangat sulit
diterapkan oleh masing-masing penjual karena dihadapkan pada
ketidakpastian.
Suatu koperasi dapat menciptakan persaingan harga aktif dalam pasar
oligopoli (harga lebih rendah daripada harga pesaingnya). Harga sedikit
demi sedikit dikurangi dari harga pesaingnya. Karena adanya saling
ketergantungan yang tinggi antar perusahaan (penjual), koperasi dapat
menghancurkan para pesaingnya dan mengakibatkan terjadinya penurunan
keuntungan mereka. Reaksi yang akan timbul dari para pesaing atas kerugian
tersebut akan sulit diramalkan. Maka ada kemungkinan terjadi perang harga,
dan terjadi saling meghancurkan dengan menetapkan harga yang lebih
rendah (predatory pricing).
Disini akan timbul pertanyaan apakah para pesaing oligopolistik akan
memulai perang harga untuk menyingkirkan koperasi. Hal ini menurut
Hendar dan Kusnadi (1999) akan sangat tergantung pada faktor-faktor :
Perbedaan kenggulan biaya (cost advantages) dari koperasi. Koperasi
yang mempunyai rata-rata lebih rendah daripada para pesaingnya
akan susah untuk disingkirkan dari persaingan dengan kebijakan
harga yang lebih aktif. Sebaliknya koperasi yang mempunyai biaya
rata-rata lebih besar daripada para pesaingnya akan mudah
disingkirkan dengan kebijakan harga aktif.
Posisi likuiditas dari para pelaku kegiatan ekonomi. Untuk
menyingkirkan koperasi diperlukan dana cair yang cukup besar guna