4. Push-Down
Pada situasi tertentu di Amerika, SEC mensyaratkan bahwa nilai wajar dari aktiva dan
kewajiban perusahaan anak yang akan diakuisisi, yang menggambarkan penggunaan basis
biaya oleh perusahaan induk dicatat dalam laporan keuangan terpisah pembelian
perusahaan anak. SEC mengharuskan penggunaan akuntansi push-down untuk
persyaratan SEC jika perusahaan anak dimiliki secara keseluruhan (biasanya 97%) tanpa
ada saham preferen atau hutang kepada publik.
Argumen SEC adalah jika perusahaan induk mengendalikan kepemilikan dalam suatu
entitas, akuntansi untuk pembelian aktiva dan kewajiban harus sama tanpa memandang
apakah entitas itu akan terus ada atau merger kedalam operasi perusahaan induk. Jika
perusahaan anak memiliki hutang kepada publik atau memiliki saham preferen atau ada
kepemilikan minoritas yang signifikan, perusahaan induk tidak akan dapat mengendalikan
kepemilikan.
Pendapat atas akuntansi push-down bahwa transaksi pembelian antara perusahaan
induk/investor dengan pemegang saham perusahaan anak terdahulu, tidak sesuai dengan
basis akuntansi yang baru untuk aktiva dan kewajiban perusahaan anak yang
menggunakan prinsip harga perolehan. Perusahaan anak bukanlah bagian dari transaksi
ia tidak menerima dana baru : tidak menjual aktiva.
5. Joint Ventures
Joint Ventures adalah entitas bisnis yang dimiliki, dioperasikan, dan dikendalikan secara
bersama-sama oleh sekelompok kecil investor (venture), untuk menjalankan suatu bidang
usaha tertentu yang saling menguntungkan bagi setiap venturer. Jadi, merupakan hal yang
biasa bagi setiap venture untuk ikut aktif dalam manajemen joint venture dan berpartisipasi
dalam membuat keputusan penting yang biasanya membutuhkan persetujuan setiap
venture tanpa melihat besarnya kepemilikan. Persentase kepemilikan sangat bervariasi dan
kepemilikan yang timpang dalam sebuah joint venture merupakan hal yang umum.
Tujuannya adalah menggabungkan partisipasi manajemen dengan pemilik modal suatu
proyek perdagangan spesifik dan terbatas. Saat ini usaha patungan berkembang menjadi
berbagai bentuk seperti persekutuan dan perusahaan, domestik dan asing, temporer
maupun permanen.
Contoh JV:
PT Astra Honda Motor (PT. Astra International, Tbk. + Honda Motor Co. Ltd.)
Toyota Astra Motor (PT. Astra International, Tbk + Toyota Motor Co. Ltd)
PSAK No. 12 hanya mengatur dua jenis umum usaha patungan, yaitu:
a. Pengendalian bersama operasi (jointly controlled operation).
b. Pengendalian bersama aset (jointly controlled asset).
Untuk bagian partisipasi venture dalam pengendalian bersama operasi, tiap venture
membukukan dan menyajikan dalam laporan keuangannya masing-masing:
Aktiva yang dikendalikannya sendiri dan kewajiban yang timbul atas aktivitasnya sendiri.
Beban (expenses) yang terjadi atas aktivitasnya sendiri dan bagiannya atas pendapatan
bersama dari penjualan barang dan jasa oleh joint venture tersebut.
Sehubungan dengan bagian partisipasi venture dalam pengendalian bersama aset, tiap
venture membukukan dan menyajikan dalam laporan keuangannya masing-masing:
Bagiannya atas aset yang dikendalikan bersama, diklasifikasikan menurut sifat dari aset
tersebut, bukan sebagai investasi.
Setiap kewajiban yang menjadi tanggungannya sendiri.
Bagiannya atas setiap kewajiban bersama yang ditanggung bersama oleh para venture
sehubungan dengan usaha patungan.
Bagiannya atas output usaha patungan, dan bagiannya atas beban bersama yang
terjadi pada usaha patungan tersebut.
Beban yang menjadi tanggungannya sendiri sehubungan dengan partisipasinya dalam
usaha patungan.
6. Jelaskan akuntansi untuk entitas dengan kepemilikan variabel (Variable Interest Entities).
Perusahaan mendirikan entitas bertujuan khusus karena berbagai alasan bisnis yang
masuk akal. Sebagai contoh, perusahaan memperhitungkan secara terpisah manfaat bagi
karyawan (dana pension atau program pascapensiun lainnya) dan tidak memasukkan
akuntansi untuk program pension semacam itu sebagai bagian dari laporan keuangan
konsolidasi.
FASB menggunakan istilah variable interest entities (VIE) untuk mendefinisikan entitas
bertujuan khusus yang akan memerlukan konsolidasi.
Pertemuan 2 Derivatives
Pada akhir periode, Branch melaporkan inventory $8,400 dan Cost of goods sold $3,600.
Dari sudut pandang Kantor Pusat, inventory tersebut harusnya $8,400 : 120% = $7,000 dan
COGS $3,600 : 120% = $3,000. Laba cabang harus dinaikkan $600.
Misalkan Kantor Cabang melaporkan laba $5,000, maka jurnal yang akan dibuat adalah:
Transactions Home Office Branch
Untuk menutup laba cabang Branch 5,000 Income Summary 5,000
ke buku kantor pusat Branch Income 5,000 Home Office 5,000
Untuk menyesuaikan unreal- Unrealized Interco.
ized profit dan mengoreksi inventory Profit 600
laba cabang Branch income 600
Untuk menutup laba cabang Branch Income 5,600
ke akun income summary Income Summary 5,600
Pertemuan 4 - Installment
Pertemuan 5 Consigment
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan consignor dan consignee dan uraikan peranannya
dalam traksaksi.
Pihak yang memiliki barang disebut sebagai konsinyor (consignor), sedangkan pihak yang
mengusahakan penjualan barang disebut konsinyi (consignee)
Konsinyor berperan sebagai pemilik atas barang dagangan yang dititpkan dan mengirimkan
barang dagangan kepada pihak konsinyi.
Konsinyi berperan sebagai penjual barang dagangan yang dititipkan dan mempunyai tempat
untuk menjual barang tersebut.
2. Jelaskan perbedaan antara penjualan biasa dan konsinyasi. Bagaimana perkembangannya
dewasa ini.
Penjualan biasa adalah penjualan dengan cara langsung dari pihak yang
memproduksi/memiliki barang kepada konsumen.
Penjualan konsinyasi adalah penjualan dengan cara dititipkan (dijualkan oleh pihak lain)
dengan disertai perjanjian tertentu.
Penjualan konsinyasi semakin berkembang dewasa ini. Hal ini dapat dilihat dari semakin
banyaknya took-toko atau supermarket yang hanya menyediakan tempat untuk menjual,
sedangkan barang yang dijual merupakan barang titipan (konsinyasi), misalnya Indomaret,
Alfamart, Carefour, Gramedia, dan sebagainya. Bahkan, penjualan konsinyasi inipun
semakin berkembang pula di dunia belanja online.
3. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari sudut pandang consignee dan consignor.
Consignor Consignee
+memperluas pemasaran +Terhindar dari risiko kegagalan
+menghindari risiko tertentu seperti apabila memasarkan barang
consignee bangkrut maka barang konsinyasi +Terhindar dari risiko fluktuasi harga dan
tidak ikut disita rusaknya barang
+memiliki kontrol atas harga barang eceran +Kebutuhan modal kerja dapat dikurangi
+jumlah barang di gudang mudah untuk +Tidak perlu mengeluarkan biaya operasi
dikontrol (ditanggung konsinyor)
+menghemat biaya untuk penyimpanan +berhak atas komisi
barang
-membayar komisi, sehingga besarnya laba -tidak memiliki barang unik/asli buatan
menjadi berkurang sendiri
-biaya untuk pengiriman barang lebih besar -kurang bisa untuk memproduksi barang
-mengalokasikan tempat untuk menjual
4. 6 Juni 20 Juli :
Konsinyi berhasil menjual 10 Cash $850
set produk dengan harga Consignment-In
$85/set. Konsinyi berhak $850
mendapatkan komisi
penjualan sebesar 20% dari
harga jual.
5. 20 Juli
Konsinyi mencatat komisi Consignment-In $170
penjualan =20% x Commission Income
$850=$170 $170
6. 20 Juli:
Penyerahan hasil penjualan Consignment-In $655 Cash $655
kepada konsinyor atas hasil Cash Consignment-Out 195
penjualan dari konsinyi. $655 Consignment-Out
$850-$170-$25=$655 $850
5. Jelaskan dua metode yang digunakan oleh consignor dan consignee dalam mencatat
transaksi. Apakah yg menentukan prosedur/metode mana yg digunakan.
Prosedur akuntansi yang dipakai oleh konsinyi maupun konsinyor:
o Transaksi konsinyasi dicatat secara terpisah dan keuntungan yang diperoleh dari
penjualan barang konsinyasi dipisahkan dari penjualan reguler milik konsinyi/konsinyor;
atau
o Transaksi konsinyasi digabungkan pencatatannya dengan transaksi konsinyi lainnya,
dan tidak memisahkan keuntungan dari penjualan barang konsinyasi dan keuntungan
dari penjualan reguler.
Adapun pertimbangan dalam menentukan metode mana yang digunakan adalah:
Consignor: agar dapat diidentifikasi dan diketahui dengan mudah nilai Sales/Profit/Loss dari
penjualan regular/biasa/sendiri dan dari penjualan konsinyasi.
Consignee: agar diketahui nilai penjualan/komisi dari masing-masing barang yang dititipkan
oleh perusahaan lain (barang konsiyasi).
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan equity insolvency dan bankruptcy insolvency. Berikan
contohnya.
Equity insolvency adalah ketidakmampuan untuk melakukan pembayaran utang pada
waktunya. Ketidakmampuan perusahaan dalam soal equitas dapat menghindari pengajuan
pailit (kebangkrutan) melalui negosiasi kesepakatan langsung pada krediturnya.
Bankruptcy insolvency adalah total hutang yang melebihi nilai nilai wajar aset. Perusahaan
yang mengalami ketidakmampuan karena pailit ini umumnya akan direorganisasi atau
dilikuidasi menurut pengawasan pengadilan pailit.
2. Jelaskan apa yang dimaksud voluntary bancruptcy dan involuntary bankruptcy. Bagaimana
proses likuidasi di Indonesia.
Voluntary bancruptcy adalah proses kebangkrutan secara sukarela (voluntarily) dan
diajukan oleh debitur.
Involuntary bankruptcy adalah proses kebangkrutan secara paksa dan diajukan oleh
kreditur atau kelompok kreditur (<12 kreditur tanpa jaminan).
Adapun tindakan pengadilan dalam proses kebangkrutan ini meliputi:
Memberhentikan kasus (jika kreditur gagal membuktikan)
Menerima permohonan (kreditor terbukti)
Perubahan bentuk (likuidasi atau reorganisasi)
Proses Kepailitaan di Indonesia mengacu pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor
37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Proses
kepailitan dimulai dengan adanya pernyataan pailit. Pasal 1132 KUHP Perdata yang
menyatakan bahwa pembagian kekayaan debitur antara para krediturnya harus dilakukan
secara pari passu pro rata parte yang berarti bahwa proses pembagiannya dilakukan tanpa
menentukan prioritas atau dengan kata lain para kreditur mendapat kesempatan yang sama
sesuai dengan besarnya tagihan mereka masing-masing (proporsional).
Sejak putusan pernyataan pailit dinyatakan oleh Pengadilan Niaga, pengurusan dan
pemberesan atas kekayaan debitur ditugaskan kepada kurator dengan didampingi oleh
Hakim Pengawas yang ditunjuk oleh Hakim Pengadilan yang bertugas mengawasi
pengurusan dan pemberesan oleh kurator. Apabila debitur maupun kreditur tidak
mengajukan usul pengangkatan kurator, maka Balai Harta Peninggalan bertindak selaku
kurator.
Proses likuidasi di Indonesia mengacu pada Perpu No.1 tahun 1998 tentang Perubahan
Atas UU tentang Kepailitan.
Hakim Pengawas perlu melakukan penahanan terhadap debitur pailit. Penahanan
tersebut dapat ditangguhkan apabila ada jaminan bahwa debitur akan selalu hadir
apabila ada panggilan dari pengadilan.
Balai Harta Peninggalan melakukan uraian mengenai harta pailit dan melakukan
penilaian terhadap harta tersebut. Operasional pengurusan dan pemberesan harta
pailit dilakukan oleh kurator.
Kurator adalah perorangan atau persekutuan perdata yang berdomisili diwilayah
Indonesia yang memiliki keahlian khusus untuk melakukan pegurusan dan pemberesan
harta pailit dan telah terdaftar di Departemen Kehakiman. Setiap tiga bulan kurator
berkewajiban untuk menyampaikan laporan kepada hakim pengawas yang berisi
keadaan harta pailit dan kemajuan dari pelaksanaan pengurusan dan pemberesan harta
pailit.
Para kreditur yang memiliki piutang pada debitur pailit dapat membentuk suatu panitia
sementara. Panitia para kreditur ini memberikan nasehat kepada Balai Harta
Peninggalan (kurator) dan membantu proses pengawasan, tetapi kurator tidak terikat
dengan nasehat itu.
Debitur pailit berhak untuk menawarkan perdamaian kepada semua kreditur secara
bersamaan. Perdamaian ini dapat diterima apabila disetujui dalam rapat kreditur oleh
lebih dari 50 % jumlah kreditur yang hadir dalam rapat yang mewakili 2/3 dari jumlah
seluruh piutang yang diakui atau untuk sementara diakui dari kreditur.
Apabila perdamaian yang ditawarkan oleh debitur ditolak maka debitur tidak boleh
menawarkan lagi perdamaian baru; maka harta pailit berada dalam keadaan tidak
mampu membayar. Kondisi ini menuntut dilanjutkannya proses pailit dengan proses
likuidasi.
Sebelum melakukan likuidasi, kurator melakukan inventarisasi terhadap kekayaan dan
kewajiban debitur pailit, berdasarkan neraca penutupan per tanggal izin usaha dicabut
dan diaudit oleh akuntan publik.
Setelah proses inventarisasi selesai maka tim likuidasi yang dibentuk akan menyusun
rencana likuidasi dan tata cara pencairan harta.
Dalam melakukan penjualan asset hal-hal berikut ini harus diperhatikan :
- Aset tidak memiliki cacat hukum dan marketable
- Harga patokan adalah penilaian dari independent appraisal
- Diupayakan lebih dari satu penawar
- Penawaran secara tertulis
- Keputusan penjualan di pusat dan diputuskan setelah mendapatkan persetujuan dari
seluruh anggota tim likuidasi
Biaya biaya yang dikeluarkan untuk memproses kepailitan tersebut dibebankan pada
tiap bagian harta pailit.
3. Jelaskan peringkat Aset dalam proses likuidasi.
Aktiva diukur pada nilai realisasi bersih yang diharapkan dan diklasifikasikan atas dasar
ketersediaannya bagi kreditor yakni fully secured, partially secured, priority, unsecured atau
dijamin sepenuhnya, dijamin sebagian, prioritas dan tidak dijamin.
a. Aset yang dijamin sepenuhnya (fully secured) merupakan aset tetap yang diagunkan
dan akan digunakan untuk membayar kewajiban berupa klaim kreditur yang dijamin
(fully secured creditors), misalnya Tanah dan Bangunan.
b. Aset yang dijamin sebagian (partially secured) merupakan aset yang dijaminkan agar
dapat digunakan untuk membayar kewajiban berupa klaim kreditur yang dijamin
sebagian (partially secured creditors), misalnya Piutang Usaha.
c. Aset Prioritas dan tidak dijamin merupakan aset yang akan digunakan untuk membayar
kewajiban berupa klaim kreditur yang prioritas dan tidak dijamin (priority and unsecured
creditors), misalnya kas, persediaan, perlengkapan, peralatan, beban dibayar dimuka,
dan sebagainya.
4. Bagaimanakah susunan peringkat liabilitas (klaim) dalam proses likuidasi.
a. Klaim yang dijaminkan (secured claim) dengan anggunan yang sah akan dibayarkan
sebesar hasil yang diperoleh dari barang yang diagunkan. Jika dana tersebut tidak
mencukupi untuk memenuhi klaim kreditur terjamin, jumlah yang tidak terpenuhi
diklasifikasikan sebagai klaim tanpa hak tanpa jaminan (atau klaim tanpa jaminan
umum).
b. Klaim yang tidak dijamin (unsecured claim) dibagi menjadi golongan prioritas dan bukan
prioritas untuk kasus likuidasi. Klaim prioritas dan tidak dijamin akan dibayar penuh
sebelum distribusi dilakukan untuk klaim yang bukan prioritas dan tidak dijamin.
Klain prioritas dan tidak dijamin terdiri dari:
Biaya administrasi yang dikeluarkan untuk melikuidasi, termasuk biaya wali amanat
dan legal
Klaim yang terjadi antara tanggal pengajuan permohonan volunteer dan tanggal wali
amanat interim ditentukan
Klaim atas upah, gaji, dan komisi yang diterima dalam waktu 180 hari setelah
mengajukan permohonan
Klaim atas kontribusi terhadap program imbalan kerja yang timbul dari jasa yang
diberikan dalam waktu 180 hari setelah mengajukan permohonan
Klaim individu, tidak melebihi jumlah tertentu, yang timbul dari pembelian, sewa, atau
penyewaan properti yang tidak dikirim atau pembelian jasa
Klaim unit pemerintah untuk pajak pendapatan atau penerimaan bruto, pajak
properti, pajak kerja, pajak cukai, dan bea cukai
Klaim dalam kelas klaim prioritas tanpa jaminan berada di peringkat 1 sampai 6,
sehingga klaim di peringkat pertama (biaya administrasi) dibayar penuh sebelum ada
distribusi dibuat untuk klaim di peringkat kedua, dan seterusnya. Dalam masing-masing
dari enam peringkat prioritas, distribusi dilakukan secara pro rata bila uang yang
tersedia tidak mencukupi untuk membayar semua klaim dari peringkat tersebut.
c. Klaim yang bukan prioritas dan tidak dijamin (unsecured nonpriority claims) dibayarkan
setelah klaim prioritas dan dijamin, terdiri dari:
Klaim yang diajukan tepat waktu
Klaim yang bukti klaimnya diajukan terlambat
Klaim yang diizinkan (dijamin dan tidak dijamin) untuk denda, hukuman, atau
penyitaan, atau untuk beberapa, teladan, atau hukuman
Klaim untuk kepentingan klaim tanpa jaminan atau klaim tanpa hak jaminan
Prosedur ekivalen berlaku untuk distribusi uang tunai di antara empat peringkat yang
termasuk dalam klaim yang bukan prioritas tanpa jaminan.
d. Klaim Stockholder (Stockholders Claims); sisa aset akan dikembalikan kepada debitur
perusahaan atau stockholder. Pemegang saham dalam kasus likuidasi termasuk dalam
distribusi hanya jika semua klaim kreditur yang valid telah terpenuhi sepenuhnya.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Trustee. Jelaskan tugas-tugasnya.
Trustee (Wali Amanat) adalah pihak yang mengambil alih kepemilikan tanah, mengubah
aset real estate menjadi uang tunai, dan mendistribusikan hasilnya sesuai dengan prioritas
klaim, sebagaimana diperintahkan oleh pengadilan kebangkrutan.
Pengadilan menunjuk wali yang bersifat interim sebelum dibentuk wali amanat. Kemudian
para kreditur membentuk wali amanat menggunakan pemilihan. Jika tidak ada wali terpilih,
wali interim bertindak sebagai wali amanat.
Tugas lain wali amanat dalam proses likuidasi adalah sebagai berikut:
Melakukan investigasii urusan keuangan debitur
Memberikan informasi tentang harta debitur dan administrasinya kepada pihak yang
berkepentingan
Memeriksa klaim kreditor dan keberatan terhadap klaim yang tampaknya tidak benar
Menyiapkan laporan periodik dan ikhtisar operasi, laporan penerimaan dan
pengeluaran, dan informasi lainnya sebagaimana ditentukan oleh pengadilan, jika
wali amanat diberi kuasa untuk menjalankan kegiatan usaha debitur,
Mengajukan laporan akhir tentang perwalian sebagaimana dipersyaratkan oleh
pengadilan
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Statement of Affairs. Untuk apa laporan itu dibuat.
Statement of Affairs merupakan laporan keuangan yang dibuat oleh Trustee sesaat
sebelum proses likuidasi perusahaan dilakukan. Laporan ini dibuat pada tanggal tertentu
dan menunjukkan informasi posisi keuangan, berupa
Aset, yang diukur sebesar nilai realisasi bersih (Net Realizable Values) dan
diklasifikasikan atas dasar ketersediaan untuk kreditor, yakni fully secured, partially
secured, priority, unsecured.
Kewajiban, yang diklasifikasikan menjadi priority, fully secured, partially secured,
unsecured. Penilaian menggunakan nilai historis yang dimasukkan dalam laporan
sebagai referensi.
Statement of Affairs dibuat untuk:
memberikan penekanan pada nilai likuidasi
memberikan informasi yang relevan bagi wali amanat dalam melikuidasi perusahaan
debitur
memberikan informasi yang mungkin digunakan bagi kreditur dan bagi pengadilan
pailit.
7. Apakah Trustee harus membuat jurnal pertama dalam Trustee Accounting. Jelaskan
tentang estate equity.
Dalam Trustee Accounting, Trustee harus membuat jurnal untuk memulai pembukuan atas
likuidasi, dimana aktiva dicatat dalam buku likuidasi pada nilai buku, bukan nilai yang
diharapkan dapat direalisasi, karena pengaruh subjektivitas dalam menilai jumlah yang
dapat direalisasikan pada saat pernyataan pailit diajukan., dan perkiraan kontra aktiva
dihilangkan dari buku karena mereka tidak mempunyai pengaruh dalam likuidasi dan juga
karena akan menyederhanakan tim likuidasi. Adapun jurnalnya sebagai berikut:
Estate Equity adalah residual equity yang bisa di klaim shareholder setelah proses likuidasi
assets dan penyelesaian liabilities.
Trustee mencatat keuntungan dan kerugian dan biaya likuidasi langsung pada akun estate
equity. Selain itu, Assets and Liabilities yang tidak tercatat yang ditemukan oleh Trustee
juga dimasukkan dalam akun estate equity.
8. Buat Jurnal terkait dengan: penjualan harta pailit, penghapusan aktiva yang tidak dapat
direalisasikan, pembayaran biaya operasional dalam proses likuidasi, pembayaran kepada
kreditur, dan pembayaran honorarium tim dalam proses likuidasi tersebut.
Transaksi dan peristiwa selama bulan pertama likuidasi PT. Serba Ada dijelaskan dan jurnal
umum umtuk mencatatnya dalam buku tim likuidasi diberikan sebagai berikut :
a. Penjualan harta pailit
Cash xxx
Account Receivable new xxx
Estate Equity xxx
Asset xxx
b. Penghapusan Aset yang tidak dapat direalisasikan
Cash xxx
Intangible Asset xxx
c. Pembayaran biaya operasional dalm proses likuidasi
Estate Equity xxx
Cash xxx
d. Pembayaran kepada Kreditur
Payable xxx
Cash xxx
e. Pembayaran honorarium tim likuidasi
Estate Equity xxx
Trustees fee payable new xxx