Anda di halaman 1dari 28

Daftar Soal AKL (8A AP)

Pertemuan 1 - Teori Konsolidasi, Push-Down, dan Joint Venture

1. Jelaskan tentang Parent-Company Theory, Contemporary/Entity Theory, dan Traditional


Theory
Parent-Company Entity Theory Traditional Theory
Theory
Tujuan dasar Perluasan dari laporan Laporan keuangan Laporan keuangan
dan pemakai perusahaan induk. dibuat dari sudut menyajikan posisi
laporan Laporan keuangan pandang total entitas keuangan dan hasil
keuangan dibuat untuk manfaat konsolidasi dan operasi perusahaan
konsolidasi dari sudut pandang ditujukan kepada tunggal, dan dibuat
pemegang saham seluruh pihak yang untuk kepentingan
perusahaan induk. memiliki kepentingan pemegang saham dan
dalam entitas. kreditor perusahaan.
Laba bersih Laba untuk pemegang Laba untuk seluruh Laba untuk pemegang
konsolidasi saham perusahaan pemegang saham saham perusahaan
induk. entitas konsolidasi. induk.
Laba Beban dari sudut Alokasi seluruh laba Pengurangan dalam
kepemilikan pandang pemegang bersih konsolidasi menentukan laba
minoritas saham perusahaan kepada pemegang bersih konsolidasi,
induk. saham minoritas. tetapi bukan beban.
Ekuitas Kewajiban dari sudut Bagian dari ekuitas Bagian dari ekuitas
kepemilikan pandang pemegang pemegang saham konsolidasi, dilaporkan
minoritas saham perusahaan konsolidasi. dalam jumlah tunggal.
induk.
Konsolidasi Kepemilikan parent Seluruh aktiva bersih Aktiva bersih
Aktiva bersih dikonsolidasikan perusahaan anak perusahaan anak
perusahaan dengan menggunakan dikonsolidasikan pada dikonsolidasikan pada
anak harga yang dibayarkan nilai wajarnya (fair nilai buku (book value)
(fair value). value) ditambah kelebihan
Kepemilikan minoritas biaya investasi
dikonsolidasikan pada perusahaan induk atas
nilai bukunya. nilai bukunya.
Keuntungan dari penjualan dari penjualan dari penjualan
dan kerugian downstream harus downstream harus downstream harus
yang belum dieliminasi 100%. dieliminasi 100%. dieliminasi 100%.
direalisasi dari penjualan uptream dari penjualan uptream dari penjualan uptream
dieliminasi sebesar % dieliminasi dengan dieliminasi dengan
kepemilikan parent. alokasi antara alokasi antara
kepemilikan minoritas kepemilikan minoritas
dan mayoritas. dan mayoritas.
Keuntungan Pengakuan 100% Pengakuan 100% Pengakuan 100%
dan kerugian dalam laba bersih dalam laba bersih dalam akun-akun
konstruktif atas konsolidasi atas konsolidasi total pendapatan dan beban
penarikan penarikan hutang dengan alokasi antara dengan alokasi antara
hutang perusahaan induk dan kepemilikan minoritas kepemilikan minoritas
pengakuan dan mayoritas untuk dan mayoritas untuk
kepemilikan penarikan hutang penarikan hutang
perusahaan induk perusahaan anak. perusahaan anak.
untuk penarikan hutang
perusahaan anak.

2. Perbandingan konsolidasi bab sebelumnya dengan ketiga teori konsolidasi tersebut.


Konsolidasi pada bab sebelumnya menggambarkan teori konsolidasi menurut traditional
theory, dimana membebankan semua kelebihan nilai wajar atas nilai buku ke aktiva bersih
yang dapat diidentifikasi, dan mencantumkan kelebihan nilai yang tersirat atas nilai wajar
sebagai goodwill.
Adapun konsolidasi menurut parent-company theory mengalokasikan persentase (missal
90%) dari kelebihan nilai wajar atas nilai buku aktiva bersih ke aktiva dan kewajiban yang
dapat diidentifikasi dan mengalokasikan kelebihan biaya investasi atas nilai wajar sebagai
goodwill.
3. Jelaskan tentang perhitungan Goodwill.
Ped mengakuisisi 90% kepemilikan Sad dengan membayar kas $198.000 pada tanggal 1
Januari 2011. Laporan posisi keuangan Ped dan Sad adalah sebagai berikut:
Perhitungan Goodwill adalah sebagai berikut:

4. Push-Down
Pada situasi tertentu di Amerika, SEC mensyaratkan bahwa nilai wajar dari aktiva dan
kewajiban perusahaan anak yang akan diakuisisi, yang menggambarkan penggunaan basis
biaya oleh perusahaan induk dicatat dalam laporan keuangan terpisah pembelian
perusahaan anak. SEC mengharuskan penggunaan akuntansi push-down untuk
persyaratan SEC jika perusahaan anak dimiliki secara keseluruhan (biasanya 97%) tanpa
ada saham preferen atau hutang kepada publik.
Argumen SEC adalah jika perusahaan induk mengendalikan kepemilikan dalam suatu
entitas, akuntansi untuk pembelian aktiva dan kewajiban harus sama tanpa memandang
apakah entitas itu akan terus ada atau merger kedalam operasi perusahaan induk. Jika
perusahaan anak memiliki hutang kepada publik atau memiliki saham preferen atau ada
kepemilikan minoritas yang signifikan, perusahaan induk tidak akan dapat mengendalikan
kepemilikan.
Pendapat atas akuntansi push-down bahwa transaksi pembelian antara perusahaan
induk/investor dengan pemegang saham perusahaan anak terdahulu, tidak sesuai dengan
basis akuntansi yang baru untuk aktiva dan kewajiban perusahaan anak yang
menggunakan prinsip harga perolehan. Perusahaan anak bukanlah bagian dari transaksi
ia tidak menerima dana baru : tidak menjual aktiva.
5. Joint Ventures
Joint Ventures adalah entitas bisnis yang dimiliki, dioperasikan, dan dikendalikan secara
bersama-sama oleh sekelompok kecil investor (venture), untuk menjalankan suatu bidang
usaha tertentu yang saling menguntungkan bagi setiap venturer. Jadi, merupakan hal yang
biasa bagi setiap venture untuk ikut aktif dalam manajemen joint venture dan berpartisipasi
dalam membuat keputusan penting yang biasanya membutuhkan persetujuan setiap
venture tanpa melihat besarnya kepemilikan. Persentase kepemilikan sangat bervariasi dan
kepemilikan yang timpang dalam sebuah joint venture merupakan hal yang umum.
Tujuannya adalah menggabungkan partisipasi manajemen dengan pemilik modal suatu
proyek perdagangan spesifik dan terbatas. Saat ini usaha patungan berkembang menjadi
berbagai bentuk seperti persekutuan dan perusahaan, domestik dan asing, temporer
maupun permanen.
Contoh JV:
PT Astra Honda Motor (PT. Astra International, Tbk. + Honda Motor Co. Ltd.)
Toyota Astra Motor (PT. Astra International, Tbk + Toyota Motor Co. Ltd)
PSAK No. 12 hanya mengatur dua jenis umum usaha patungan, yaitu:
a. Pengendalian bersama operasi (jointly controlled operation).
b. Pengendalian bersama aset (jointly controlled asset).
Untuk bagian partisipasi venture dalam pengendalian bersama operasi, tiap venture
membukukan dan menyajikan dalam laporan keuangannya masing-masing:
Aktiva yang dikendalikannya sendiri dan kewajiban yang timbul atas aktivitasnya sendiri.
Beban (expenses) yang terjadi atas aktivitasnya sendiri dan bagiannya atas pendapatan
bersama dari penjualan barang dan jasa oleh joint venture tersebut.
Sehubungan dengan bagian partisipasi venture dalam pengendalian bersama aset, tiap
venture membukukan dan menyajikan dalam laporan keuangannya masing-masing:
Bagiannya atas aset yang dikendalikan bersama, diklasifikasikan menurut sifat dari aset
tersebut, bukan sebagai investasi.
Setiap kewajiban yang menjadi tanggungannya sendiri.
Bagiannya atas setiap kewajiban bersama yang ditanggung bersama oleh para venture
sehubungan dengan usaha patungan.
Bagiannya atas output usaha patungan, dan bagiannya atas beban bersama yang
terjadi pada usaha patungan tersebut.
Beban yang menjadi tanggungannya sendiri sehubungan dengan partisipasinya dalam
usaha patungan.
6. Jelaskan akuntansi untuk entitas dengan kepemilikan variabel (Variable Interest Entities).
Perusahaan mendirikan entitas bertujuan khusus karena berbagai alasan bisnis yang
masuk akal. Sebagai contoh, perusahaan memperhitungkan secara terpisah manfaat bagi
karyawan (dana pension atau program pascapensiun lainnya) dan tidak memasukkan
akuntansi untuk program pension semacam itu sebagai bagian dari laporan keuangan
konsolidasi.
FASB menggunakan istilah variable interest entities (VIE) untuk mendefinisikan entitas
bertujuan khusus yang akan memerlukan konsolidasi.

Pertemuan 2 Derivatives

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Future contract beserta contohnya.


Future contracts adalah kesepakatan/perjanjian antara dua pihak untuk menjual atau
membeli suatu komoditas atau mata uang asing dengan harga, kuantitas, dan tanggal
pengiriman yang telah ditentukan sebelumnya. Future contract lebih distandardisir dalam
hal tanggal penyerahan, kuantitas barang yang disepakati, dan lokasi penyerahan. Future
contracts diperdagangkan di bursa yang terorganisir.
Contoh: Apabila kita ingin melindungi pembelian perak sebanyak 110,000 ons di masa akan
datang dan di dalam Future contract hanya tersedia kontrak untuk 25,000 ons, maka kita
dapat membeli 4 buah kontrak dan 10,000 ons tidak dilindungi atau membeli 5 kontrak
dengan overhedges 15,000 ons.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Forward contract beserta contohnya.
Forward contracts adalah kesepakatan/perjanjian antara dua pihak untuk menjual atau
membeli suatu komoditas atau mata uang asing dengan harga, kuantitas, dan tanggal
pengiriman yang telah ditentukan sebelumnya. Forward contract bersifat lebih fleksibel,
tergantung kepada pihak yang melakukan perjanjian. Forward contracts diperdagangkan di
luar bursa (over the counter).
Contoh: Perusahaan A (AS) punya piutang dari perusahaan B di Jepang sebesar 5 juta yen
dalam waktu 2 bulan mendatang. Tentunya ia tidak ingin nilai tukar yen merosot terhadap
dollar, karena jika demikian maka piutang yang diperolehnya jadi lebih rendah. Misalnya
rate yang digunakan dalam kontrak adalah sebesar 90 yen per dollar, maka perusahaan A
memperoleh kepastian untuk memperoleh cash flow sebesar 5 juta/90 yen = $55,555 di
masa depan. Jika di masa depan ternyata yen merosot jadi 100 yen per dollar, maka
perusahaan A tetap dapat menukar 5 juta yen yang diperolehnya dengan rate 90 yen per
dollar.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan option beserta contohnya, dan bagaimana black-
scholes theory.
Option adalah kontrak/perjanjian yang memberikan hak, bukan kewajiban, kepada
pemiliknya untuk membeli atau menjual suatu item tertentu (bisa komoditas, instrument
keuangan atau instrument ekuitas) pada harga dan periode yang sudah ditentukan. Hak
untuk membeli disebut call option; hak untuk menjual disebut put option. Ada dua jenis
option yaitu American dan Europian option. American option dapat diexercise kapan saja
diantara waktu opsi diterbitkan sampai tanggal jatuh tempo, sedangkan Europian option
hanya bisa diexercise pada tanggal jatuh tempo.
Black-Scholes Model merupakan sebuah model yang berguna dalam menentukan harga
opsi. Model Black-Scholes sangat berguna bagi investor, untuk menilai apakah harga opsi
yang terjadi di pasar sudah merupakan harga yang dianggap fair bagi opsi tersebut. Fair
disini berarti nilai opsi yang diperdagangkan (baik opsi jual maupun opsi beli) akan memiliki
nilai, sebesar harga saham pada saat jatuh tempo. Jadi, terjadi peningkatan nilai selama
masa opsi berlaku sampai jatuh tempo, sebesar selisih nilai saham sekarang dengan saat
jatuh tempo. Sehingga, kedua belah pihak (baik penjual opsi maupun pembeli opsi) tidak
ada yang dirugikan (berdasarkan model Black- Scholes). Seandainya harga opsi tidak
sama dengan harga yang dihasilkan dari model Black-Scholes, maka hal itu akan
menciptakan peluang bagi investor untuk mendapatkan keuntungan.
Misalnya, A dan B membuat kontrak pada 1 Januari 2017. A memberikan hak kepada B
untuk membeli dollar AS dengan kurs Rp 13.350 per dolar pada tanggal atau sebelum 30
Juni 2017, tanpa B berkewajiban membelinya. A mendapat kompensasi sejumlah uang
untuk hak yang diberikannya kepada B tanpa ada kewajiban pada pihak B. Transaksi ini
disebut call option. Sebaliknya, bila A memberikan hak kepada B untuk menjualnya disebut
put option.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Swap beserta contohnya.
Swap adalah suatu perjanjian dimana dua pihak yang berlawanan sepakat untuk saling
menukar pembayaran berkala. Jumlah pembayaran uang yang dipertukarkan didasarkan
atas pokok uang yang telah ditentukan terlebih dahulu.
Salah satu contoh transaksi swaps adalah bila bank A dan bank B membuat kontrak untuk
bertukar deposito rupiah terhadap dolar pada kurs Rp 13.500 per dolar pada 1 Januari
2017. B menempatkan US$ 1 juta. A menempatkan Rp 13,5 miliar, terlepas dari kurs pasar
saat itu.
5. Jelaskan Direct quotation, indirect quotation rate, flotation rate, fixed rate, multiple rate
Direct quotation (kuasi langsung) adalah nilai dolar A.S. per unit mata uang asing.
Indirect quotation (kuasi tidak langsung) adalah jumlah unit mata uang asing per unit dolar
A.S.
Flotation rate (kurs mengambang) adalah kurs yang merefleksikan fluktuasi harga pasar
sautu mata uang berdasarkan penawaran dan permintaan serta faktor lainnya di pasar mata
uang atau valuta dunia.
Fixed rate (kurs tetap) adalah kurs yang ditetapkan oleh Pemerintah dan tidak berubah
meskipun terjadi perubahan di pasar valuta dunia.
Multiple rate (kurs berganda) adalah kurs yang berbeda untuk jenis transaksi yang berbeda
yang ditetapkan oleh Pemerintah, misalnya Pemerintah menetapkan kurs khusus untuk
impor (atau jenis impor tertentu) dan kurs penalti untuk ekspor (atau jenis ekspor tertentu)
dalam rangka mencapai tujuan ekonomi negara.
6. Jelaskan perbedaan antara spot rate, current rate, historical rat.
Kurs spot (spot rate) adalah kurs untuk transaksi penukaran mata uang yang akan segera
terjadi.
Kurs saat ini (current rate) adalah kurs dimana satu unit mata uang dapat ditukarkan
dengan mata uang lainnya pada tanggal neraca atau tanggal transaksi.
Kurs Historis (historical rate) adalah kurs yang berlaku pada tanggal suatu transaksi atau
peristiwa tertentu terjadi.
7. Jelaskan perbedaan antara denominasi dan measurement.
Denominasi adalah penetapan nilai atas suatu piutang atau utang dalam suatu mata uang
apabila harus diselesaikan dalam mata uang tersebut.
Measurement adalah pengukuran atas suatu piutang atau utang dalam satu mata uang
apabila akan dicatat atau disajikan pada laporan keuangan dalam mata uang tersebut.
8. Jelaskan tentang Hedging.
Hedging atau transaksi lindung nilai adalah aktivitas yang dilakukan untuk melindungi suatu
nilai dan risiko. Perusahakan melakukan lindung nilai (hedge) melalui instrument derivatif
untuk melindunginya dari risiko. Jadi kalau perusahaan menderita kerugian dari item yang
dilindunginya, perusahaan akan menutupi kerugian tersebut dengan keuntungan dari
instrument derivatifnya.
Terdapat 3 jenis akuntansi lindung nilai, yaitu
a. Fair value hedge accounting. Dalam lindung nilai ini, yang dilindungi adalah asset dan
liabilitas yang sudah ada atau kontrak pembelian/penjualan. Dalam hal ini, item yang
dilindungi dan derivatifnya dinilai berdasarkan fair value pada saat laporan keuangan
disusun. Laba atau rugi dari item yang dilindungi dan dari derivatifnya dilaporkan
didalam laporan laba rugi tahun berjalan. Risiko yang dilindungi dalam kontrak ini adalah
variabilitas dari fair value aset dan liabilitas.
b. Cash flow hedge accounting. Derivatif di dalam lindung nilai ini melindungi eksposure
dari variabilitas dalam arus kas yang diharapakan/diperkirakan (expected). Exposure
bisa dikaitkan dengan asset dan liabilitas yang sudah diakui (seperti variable-rate
financial instrument atau dengan transaksi yang diramalkan (forecasted transaction)
seperti forecasted pembelian atau penjualan. Derivatif dinilai berdasarkan fair value
pada saat laporan keuangan disusun dan dicatat sebagai asset atau liability. Laba atau
rugi dari item yang dilindungi dan dari derivatifnya ditangguhkan sampai transaksi
forecastednya mempengaruhi income, jadi laba rugi tersebut dilaporkan didalam laporan
neraca sebagai komponen accumulated other comprehensive income.
c. Hedge of net investment in a foreign entity/subsidiary adalah lindung nilai dari risiko
mata uang asing dikaitkan dengan foreign operation yang laporan keuangannya
memerlukan translasi ke dalam mata uang pelaporan induknya.

Pertemuan 3 - Branch Accounting

1. Jelaskan tentang Akun Home office.


Akun Home Office adalah akun yang digunakan dalam pencatatan atau pembukuan
Cabang. Akun ini setara dengan akun modal, yang digunakan untuk mencatat kas, barang
dan jasa yang diterima dari kantor pusat.
2. Jelaskan tentang akun Branch.
Akun Branch atau Investment in Branch merupakan akun yang digunakan dalam
pencatatan atau pembukuan Kantor Pusat, untuk mencatat semua pengeluaran yang
dikirimkan ke Kantor Cabang.
3. Jelaskan jenis penyerahan antar branch.
Biasanya, kegiatan cabang terbatas kepada transaksi dengan kantor pusat dan pihak luar
saja, tetapi dalam kondisi tertentu kantor pusat bisa mengotorisir transfer aset tertentu dari
satu cabang ke cabang yang lainnya. Misalnya:
a. Transfer kas antar cabang
b. Transfer barang dagangan antar cabang
4. Jelaskan penyerahan cash antar branch.
Transfer kas antar cabang merupakan kegiatan penyerahan kas dari satu cabang ke
cabang yang lainnya disertai dengan adanya otorisasi dari kantor pusat. Cabang biasanya
menyelesaikan transaksi kas tersebut melalui akun kantor pusat atau home office, daripada
cabang harus membuka akun khusus dengan cabang lainnya. Sebagai ilustrasi, misalkan
Cabang 1 mengirimkan uang sebesar Rp1.000,- ke Cabang 2. Transaksi ini akan dicatat
sebagai berikut:
Kantor Pusat Cabang 1 Cabang 2
Branch 2 1.000 Home Office 1.000 Cash 1.000
Branch 1 1.000 Cash 1.000 Home Office 1.000

5. Jelaskan tentang Unrealized intercompany profit.


Unrealized intercompany profit muncul karena adanya transaksi pengiriman barang
dagangan dari kantor pusat ke cabang pada harga di atas harga perolehan.
Misalkan: barang dagangan dengan harga perolehan Rp.10.000 dikirimkan oleh Kantor
Pusat Ke Cabang dengan tagihan 20% diatas harga perolehan. Transaksi ini akan dicatat:
Home Office Branch
Branch 12,000 Shipments from HO 12,000
Shipments to Branch 10,000 Home Office 12,000
Unrealized Interco. 2,000
inventory Profit

Pada akhir periode, Branch melaporkan inventory $8,400 dan Cost of goods sold $3,600.
Dari sudut pandang Kantor Pusat, inventory tersebut harusnya $8,400 : 120% = $7,000 dan
COGS $3,600 : 120% = $3,000. Laba cabang harus dinaikkan $600.
Misalkan Kantor Cabang melaporkan laba $5,000, maka jurnal yang akan dibuat adalah:
Transactions Home Office Branch
Untuk menutup laba cabang Branch 5,000 Income Summary 5,000
ke buku kantor pusat Branch Income 5,000 Home Office 5,000
Untuk menyesuaikan unreal- Unrealized Interco.
ized profit dan mengoreksi inventory Profit 600
laba cabang Branch income 600
Untuk menutup laba cabang Branch Income 5,600
ke akun income summary Income Summary 5,600

6. Jelaskan tentang pengukuran transaksi pengiriman barang dagangan.


a. Pengiriman barang dagangan pada harga di atas cost
Billing atas pengiriman barang oleh kantor pusat mungkin menggunakan harga di atas
cost. Hal ini dilakukan untuk menyembunyikan informasi lengkap tentang laba kantor
cabang yang sebenarnya dari para pegawai kantor cabang. Kebijakan ini juga
dilakukan sebagai alat untuk membagi beban pembelian dan penanganan barang
dagangan juga biaya-biaya lain yang berkaitan dengan hubungan kantor pusat dan
cabang.
Pada saat Cabang menerima pengiriman barang, maka cabang akan mencatat harga
yang tertera di dalam faktur yang menyertai barang. Bila tagihan ke cabang melebihi
costnya,maka laba yang dihitung oleh cabang akan lebih kecil dibandingkan laba yang
sebenarnya. Inventory yang dilaporkan cabang akan dilaporkan dengan angka yang
lebih tinggi. Hal ini harus diakui oleh kantor pusat,
b. Pengiriman barang dagangan pada harga jual ecerannya
Kantor Pusat dapat mengirim barang ke cabang dengan harga ecerannya, bukan saja
untuk menyembunyikan laba cabang dari para pegawai cabangnya, melainkan juga
untuk dapat lebih mengontrol barang yang ditangani kantor cabang secara lebih efektif.
Bila Kantor Pusat menerima informasi tentang penjualan cabang, secara otomatis ia
juga mendapatkan catatan yang terus-menerus tentang barang yang ada di cabang.
Posisi inventory bisa langsung diketahui dengan cara mengurangkan penjualan dari
barang yang tersedia untuk dijual pada harga ecerannya. Pada akhir periode,
inventarisasi fisik atas inventory cabang at retail price harus sama dengan selisih antara
billed price of goods available for sale dengan penjualan bersih selama periode berjalan.
Kalau barang dagangan yang dikirimkan ke kantor cabang ditagihkan pada harga jual
ecerannya, maka harga pokok barang yang dijual oleh cabang akan sama dengan
penjualannya, dan kegiatan cabang akan menunjukkan rugi operasi sebesar biaya
operasi. Akun-akun kantor cabang akan disesuaikan dan ditutup seperti biasa pada
akhir periode akuntansi dan akun kantor pusat didebet sebesar rugi yang dilaporkan.
Prosedur pencatatan pengiriman barang dengan harga jual eceran sama dengan
pengiriman barang pada harga di atas cost yang telah dibahas sebelumnya.
7. Apa saja jurnal eliminasi di Laporan Keuangan gabungan.
Jurnal eliminasi yang dibuat Kantor Pusat adalah sebagai berikut:
a. Branch Income xxx
Branch xxx
Unrealized profit xxx
(untuk menghilangkan reciprocal accounts)
b. Shipment to Branch xxx
Unrealized profit xxx
Shipment from Home Office xxx
(untuk menghilangkan reciprocal accounts dan menghilangkan unrealized interco.
Inventory profit)
c. COGS (Merchandise Inventory ending I/S) xxx
Merchandise Inventory (B/S) xxx
[untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory]
d. Unrealized profit xxx
COGS (Merchandise Inventory beg I/S) xxx
[untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam beginning inventory]
e. Home Office-preclosing xxx
Branch xxx
(untuk menghilangkan reciprocal accounts)
8. Beda antara Branch-Home Office dan Parent-Subsidiary
Karakteristik Home Office-Branch Parent-Subsidiary
Entitas 1 entitas 2 entitas
Latar belakang Terbentuk dalam rangka Terbentuk karena adanya
meningkatkan penjualan pembelian saham oleh suatu
atau memperluas area perusahaan atas saham
penjualan. perusahaan lain.
Kegiatan Home Office dan Branch Parent dan Subsidiary
melakukan suatu kegiatan melakukan suatu kegiatan
bisnis berupa penjualan bisnis yang sama atau
barang yang sama. berbeda.
Pengendalian Branch dikendalikan oleh Tingkat pengendalian atas
kantor pusat. parent terhadap subsidiary
tergantung dari persentase
kepemilikan saham.
Laporan Combined Statement of Consolidated Statement of
Financial Position for Home Financial Position
Office and Branch

Pertemuan 4 - Installment

1. Jelaskan latar belakang penjualan cicilan, konsep dasar akuntansinya (pengakuan


pendapatan), dan contoh perusahaan.
Penjualan cicilan adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan secara bertahap
dimana pembayaran yang terjadi dalam transaksi tersebut adalah pembayaran uang
muka dan pembayaran cicilan secara periodik (biasanya termasuk bunga).
Adapun tahapan pembayaran pada penjualan cicilan terdiri dari:
Tahapan pembayaran:
Pada saat barang atau jasa diserahkan ke pembeli. Penjual menerima uang muka
(down payment) sebagai pembayaran pertama.
Sisanya diangsur dengan beberapa kali angsuran. Biasanya dibebankan bunga atas
saldo yg belum diterima.
Metode pengakuan pendapatan penjualan cicilan yaitu:
Pendapatan diakui pada periode penjualan cicilan terjadi (accrual basis)
Pendapatan diakui sejalan dengan realisasi penerimaan kas (cash basis)
Contoh Perusahaan: Perusahaan Elektronik
2. Jelaskan tentang penjualan Real Estate dengan pengakuan keuntungan pada
penjualan.
a. Laba kotor dapat kita tetapkan pada saat penjualan, saat dimana real estate
ditukarkan dengan klaim yang secara hukum dapat dipaksakan terhadap pelanggan
atau konsumen.
b. Prosedur ini membutuhkan penetapan semua beban yang menyangkut
penyelenggaraan penjualan piutang tak tertagih, pada saat penjualan.
c. Penetapan laba kotor atas penjualan dalam periode di mana penjualan itu terjadi
relatif mudah diterapkan dan sehat dari sudut teori.
d. Pengakuan keuntungan pada penjualan cocok untuk digunakan jika:
Jangka waktu pembayaran relatif pendek
Biaya-biaya dapat ditaksir secara relatif teliti
Kemungkinan batal sangat kecil
3. Jelaskan tentang penjualan Real Estate dengan pengakuan keuntungan secara
proporsional pada saat penerimaan kas.
Pada saat terjadi penjualan, selisih harga jual dengan harga pokok dicatat sebagai laba
kotor yang ditangguhkan, sedangkan laba kotor yang direalisasi adalah persentase laba
kotor dikalikan dengan jumlah uang yang diterima (kas yang masuk), dimana persentase
laba kotor dihitung dari laba kotor yang ditangguhkan dibagi dengan penjualan
angsuran. Adapun prosedur penetapan laba kotor dalam periode penagihan per kas
adalah sebagai berikut:
Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok.
Penagihan dipandang sebagai realisasi laba.
Penagihan dipandang sebagai perolehan kembali harga pokok dan realisasi laba.
4. Jelaskan jurnal pada saat terjadi penjualan cicilan dan pada saat terjadi pembayaran.
a. Jurnal pada saat terjadi penjualan cicilan
Installment Receivable xxx
Installment Sales xxx
atau
Installment Receivable from abc xxx
Real Estate xxx
Gain on Sale/ Deferred Gross Profit xxx
b. Jurnal pada saat terjadi pembayaran
Cash xxx
Installment Receivable from abc xxx
Deferred Gross Profit xxx
Realized Gross Profit xxx
5. Jurnal penutup Installment sertakan contohnya.
Contoh: Pada bulan Mei 2017 terjadi penjualan cicilan dengan harga sebesar 200.000
dan harga pokok penjualannya adalah 150.000. Persentase laba kotor atas penjualan
tersebut adalah 25%. Dan telah dilakukan pembayaran piutang cicilan sebesar 60.000
pada bulan Juni 2017. Buatlah jurnal penutup pada bulan Juni 2017.
Installment Sales 200.000
Cost of Installment Sales 150.000
Deferred Gross Profit 50.000
Deferred Gross Profit 15.000
Realized Gross Profit 15.000
6. Jelaskan perlakuan bunga pada Installment.
Perlakuan bunga pada Installment terdiri dari:
a. Bunga Jangka Panjang (long-end interest)
Bunga dihitung atas saldo pokok yang terutang antara periode cicilan.
b. Bunga Jangka Pendek (short-end interest)
Bunga dihitung atas masing-masing cicilan yang harus dibayar, dari tanggal kontrak
penjualan cicilan ditandatangani sampai tanggal pembayaran cicilan.
c. Pembayaran Berkala dalam Jumlah yang Sama, yang Menyatakan Bunga dan Saldo
Pokok
Apabila pembayaran berkala, harus sama jumlahnya dan menyatakan bunga atas
pokok yang belum dibayar serta jumlah yang harus ditetapkan pada pokok, maka
pembayaran dalam jumlah yang sama diperoleh dengan menghitung aktual.
d. Bunga Sepanjang Periode Pembayaran Dihitung atas Pokok Semula
Bunga dihitung atas pokok semula yang harus dibayarkan.
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Trade in, sertakan contoh dan jurnal
Trade In adalah penjualan cicilan dengan barang tukar tambah sebagai uang muka
(downpayment).
Contoh:
Sebuah barang dengan harga pokok sebesar $675 dijual seharga $1.000 dan sebuah
barang bekas-pakai diterima sebagai uang muka, dengan nilai tukar tambah sebesar
$300. Perusahaan memperkirakan bahwa biaya perbaikan barang bekas-pakai tersebut
adalah $20 dan harga jualnya setelah diperbaiki adalah sebesar $275. Perusahaan
biasanya mengharapkan laba kotor sebesar 20% atas penjualan barang bekas-pakai.
Penyelesaian:
Nilai barang tukar-tambah dan jumlah nilai tukar-lebih dapat dihitung sebagai berikut:

Jumlah yang ditetapkan atas tukar tambah (nilai $ 300


pertukaran)
Nilai barang tukar-tambah (Perkiraan HPP) :

Nilai Penjualan $ 275

Dikurangi: Biaya Perbaikan $ 20 ($ 75) $200


Laba Kotor yang direalisasi atas $ 55
penjualan kembali, (20% x $275)
Nilai Tukar-Lebih $ 100
Penjurnalan Penjualan cicilan dengan tukar-tambah tersebut adalah sebagai berikut:

Barang Dagangan Tukar-Tambah $ 200


Nilai Tukar-Lebih atas Penjualan Cicilan $ 100
dengan Tukar-Tambah
Piutang Usaha Cicilan $ 700
Penjualan Cicilan $ 1000
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan transaksi default and repossession, sertakan
contoh dan jurnal.
Transaksi default and repossession adalah transasksi pembatalan dan pemilikan
kembali atas barang penjualan cicilan.
Pemilikan kembali barang yang telah dijual disebabkan oleh karena pembeli tidak
mampu membayar kontrak penjualan cicilan. Adapun perlakuan atas kondisi tersebut
adalah:
Melaporkan barang dagangan yang diperolehnya kembali
Membatalkan piutang usaha cicilan beserta saldo laba kotor yang ditangguhkan
Mencatat keuntungan atau kerugian atas pemilikan-kembali barang tersebut.
Pengakuan keuntungan atau kerugian tersebut berdasarkan selisih antara harga
pasar dengan nilai buku dari aset tersebut.
Contoh:
Dalam tahun 2016, seorang pelanggan tidak mampu membayar kontrak penjualan
cicilan sebesar $600, yang berasal dari transaksi tahun 2015. Total yang telah ditagih
pada tahun 2015 sebelum pelanggan itu tidak mampu membayar adalah sebesar $250.
Barang yang telah dijual kepadanya diambil dan dimiliki kembali, nilainya bagi
perusahaan adalah sebesar $180, yaitu jumlah yang ditetapkan sebagai biaya perbaikan
dan laba kotor normal atas penjualannya kembali.
Asumsi adalah sebagai berikut:
Total Penjualan Cicilan tahun 2015 adalah $1000
Tingkat Laba kotor atas penjualan cicilan tahun 2015 adalah 36%
Jurnal:
Barang dagangan-pemilikan kembali $180
Laba kotor yang ditangguhkan tahun 2015 $126 (36%*$350)
Kerugian atas pemilikan kembali $44 ($350-$180-$126)
Piutang usaha cicilan tahun 2015 $350 ($600-$250)

Pertemuan 5 Consigment

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan consignor dan consignee dan uraikan peranannya
dalam traksaksi.
Pihak yang memiliki barang disebut sebagai konsinyor (consignor), sedangkan pihak yang
mengusahakan penjualan barang disebut konsinyi (consignee)
Konsinyor berperan sebagai pemilik atas barang dagangan yang dititpkan dan mengirimkan
barang dagangan kepada pihak konsinyi.
Konsinyi berperan sebagai penjual barang dagangan yang dititipkan dan mempunyai tempat
untuk menjual barang tersebut.
2. Jelaskan perbedaan antara penjualan biasa dan konsinyasi. Bagaimana perkembangannya
dewasa ini.
Penjualan biasa adalah penjualan dengan cara langsung dari pihak yang
memproduksi/memiliki barang kepada konsumen.
Penjualan konsinyasi adalah penjualan dengan cara dititipkan (dijualkan oleh pihak lain)
dengan disertai perjanjian tertentu.
Penjualan konsinyasi semakin berkembang dewasa ini. Hal ini dapat dilihat dari semakin
banyaknya took-toko atau supermarket yang hanya menyediakan tempat untuk menjual,
sedangkan barang yang dijual merupakan barang titipan (konsinyasi), misalnya Indomaret,
Alfamart, Carefour, Gramedia, dan sebagainya. Bahkan, penjualan konsinyasi inipun
semakin berkembang pula di dunia belanja online.
3. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari sudut pandang consignee dan consignor.
Consignor Consignee
+memperluas pemasaran +Terhindar dari risiko kegagalan
+menghindari risiko tertentu seperti apabila memasarkan barang
consignee bangkrut maka barang konsinyasi +Terhindar dari risiko fluktuasi harga dan
tidak ikut disita rusaknya barang
+memiliki kontrol atas harga barang eceran +Kebutuhan modal kerja dapat dikurangi
+jumlah barang di gudang mudah untuk +Tidak perlu mengeluarkan biaya operasi
dikontrol (ditanggung konsinyor)
+menghemat biaya untuk penyimpanan +berhak atas komisi
barang
-membayar komisi, sehingga besarnya laba -tidak memiliki barang unik/asli buatan
menjadi berkurang sendiri
-biaya untuk pengiriman barang lebih besar -kurang bisa untuk memproduksi barang
-mengalokasikan tempat untuk menjual

4. Bagaimana jurnal pembukuan consignor dan consignee terkait:


Ketika barang dikirimkan dari consignor kepada consignee
Ketika consignor membayar biaya yang terkait dengan transaksi konsinyasi.
Biaya-biaya yg dapat direimburse kepada consignor.
Terjadi penjualan
Ketika consignor mengakui komisi penjualan
Ketika penyerahan uang kas hasil penjualan konsinyasi.

Transaksi Konsinyi (Toko Rijal) Konsinyor (PT Qonita)


1. 6 Juni :
Qonita mengirim 10 set Memorandum Consignment-Out $500
produk ke Toko Rijal sebagai Diterima 10 set produk dari Merchandise Shipment
barang konsinyasi. Harga PT Qonita sebagai $500
jual $85/set, dimana biaya konsinyasi, untuk dijual
produk $50/set. dengan harga $85/set.
Komisi atas penjualan 20%,
beban pengangkutan
(freight) dapat direimburse.
2. 6 Juni : Freight-Out $60
Biaya pengiriman barang Cash
$60, ditanggung oleh $60
konsinyor Consignment-Out $60
Freight-Out $60
3. 6 Juni-20 Juli :
Beban-beban yang Consignment-In $25
ditanggung oleh konsinyi Cash
yang nanti akan dimintakan $25
penggantian (reimburse)
kepada konsinyor, sebesar
$25.

4. 6 Juni 20 Juli :
Konsinyi berhasil menjual 10 Cash $850
set produk dengan harga Consignment-In
$85/set. Konsinyi berhak $850
mendapatkan komisi
penjualan sebesar 20% dari
harga jual.

5. 20 Juli
Konsinyi mencatat komisi Consignment-In $170
penjualan =20% x Commission Income
$850=$170 $170

6. 20 Juli:
Penyerahan hasil penjualan Consignment-In $655 Cash $655
kepada konsinyor atas hasil Cash Consignment-Out 195
penjualan dari konsinyi. $655 Consignment-Out
$850-$170-$25=$655 $850

Consignment income: Consignment Out $95


$850-$500-$170-$25- Consignment Income
$60=$95 $95

5. Jelaskan dua metode yang digunakan oleh consignor dan consignee dalam mencatat
transaksi. Apakah yg menentukan prosedur/metode mana yg digunakan.
Prosedur akuntansi yang dipakai oleh konsinyi maupun konsinyor:
o Transaksi konsinyasi dicatat secara terpisah dan keuntungan yang diperoleh dari
penjualan barang konsinyasi dipisahkan dari penjualan reguler milik konsinyi/konsinyor;
atau
o Transaksi konsinyasi digabungkan pencatatannya dengan transaksi konsinyi lainnya,
dan tidak memisahkan keuntungan dari penjualan barang konsinyasi dan keuntungan
dari penjualan reguler.
Adapun pertimbangan dalam menentukan metode mana yang digunakan adalah:
Consignor: agar dapat diidentifikasi dan diketahui dengan mudah nilai Sales/Profit/Loss dari
penjualan regular/biasa/sendiri dan dari penjualan konsinyasi.
Consignee: agar diketahui nilai penjualan/komisi dari masing-masing barang yang dititipkan
oleh perusahaan lain (barang konsiyasi).

Pertemuan 6 - Partnership Liquidation

1. Jelaskan simple liquidation dan installment liquidation. Bagaimana perbedaannya.


Simple liquidation adalah proses likuidasi yang dilakukan secara sederhana/langsung yang
meliputi proses merubah aktiva non kas menjadi kas, mengakui laba atau rugi dari proses
merubah aktiva non kas menjadi kas, melunasi kewajiban firma, dan akhirnya membagi
semua kas yang dimiliki kepada masing-masing anggota sekutu sesuai dengan saldo
modalnya
Installment liquidation adalah proses likuidasi yang dilakukan secara bertahap bertahap
apabila pelaksanaan likuidasi memerlukan waktu yang lama, sehingga pembayaran kembali
modal dilakukan secara bertahap sesuai kas yang tersedia serta dilakukan sebelum laba
(rugi) likuidasi yang menjadi tanggungan dapat ditentukan secara pasti.
2. Jelaskan proses likuidasi dalam partnership (prosedurnya). Faktor terjadinya likuidasi.
Prosedur Likuidasi:
Mengkonversi asset non kas menjadi kas
Membayar hutang-hutang atau kewajiban persekutuan
Mengakui laba/rugi dan beban likuidasi yang terjadi selama proses likuidasi
Mendistribusikan kas ke para partner sesuai dengan saldo modal akhir masing-masing
Ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu persekutuan dibubarkan yang pada intinya
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Sistem perkonomian masyarakat atau negara tidak mendukung adanya kegiatan usaha
Ada faktor-faktor ekstern yang berada di luar jangkauan manajemen perusahaan,
seperti terjadinya bencana/perang, peraturan perundang-undangan.
Adanya faktor-faktor intern di dalam persekutuan seperti konflik internal, wanprestasi,
kebangkrutan.
3. Bagaimana proses likuidasi yang tidak solven. Apa yang harus dilakukan oleh partner.
Dalam proses likuidasi yang tidak solven (kewajiban lebih besar daripada aset) maka akan
terjadi rugi yang akan menyebabkan modal sekutu menjadi bersaldo debit. Bila hal ini
terjadi, maka sekutu dengan saldo modal debit mempunyai kewajiban untuk menyerahkan
aset pribadinya ke sekutu yang saldo modalnya kredit. Bila sekutu tersebut tidak
mempunyai harta pribadi, maka saldo modal debit akan ditanggung oleh sekutu (partner)
yang punya modal positif (yang bersaldo kredit).
4. Apa yg dimaksud dengan profit and loss agreement. Dalam hal apa digunakan agreement
ini dalam proses likuidasi partnership.
Profit and loss agreement adalah kesepakatan ratio yang akan digunakan dalam
mengalokasikan profit dan loss.
Dalam proses likuidasi partnership, profit and loss agreement digunakan untuk
mengalokasikan laba/rugi yang diakui selama proses likuidasi dan mengalokasikan beban
likuidasi.
5. Jelaskan jurnal dalam partnership liquidation.
a. Ketika penjualan Aset non kas dan mengakui adanya selisih antara harga jual dan nilai buku
aset non kas tersebut
(harga jual melebihi nilai buku=untung) (nilai buku melebihi harga jual=rugi)
Cash xxx Cash xxx
Asset non Cash xxx S cap xxx
S cap xxx T cap xxx
T cap xxx R cap xxx
R cap xxx Asset non Cash xxx
b. Ketika membayar utang persekutuan
Account Payable xxx
Loan from R xxx
Cash xxx
c. Ketika membayar beban likuidasi dan mengakui rugi selama proses likuidasi
S cap xxx
T cap xxx
R cap xxx
Cash xxx
d. Ketika kas didistribusikan kepada para sekutu atau mengembalikan modal para sekutu
S cap xxx
T cap xxx
R cap xxx
Cash xxx
6. Jelaskan safe payment schedule. Kapan perlu dibuat skedul.
Safe payment schedule merupakan metode yang efektif untuk menghitung jumlah
pembayaran yang aman dan mencegah pembayaran berlebihan kepada mitra-mitra
partnership dalam proses likuidasi bertahap tetapi metode safe payment schedule tidak
efisien untuk dapat digunakan sebagai alat perencanaan bagi mitra-mitra partnership
terhadap kas yang akan diperoleh karena tidak memberikan informasi yang memadai
mengenai pendistribusian kas kepada mitra-mitra partnership akibat penghitungan dapat
dilakukan setelah aktiva dikonversi menjadi kas.
Skedul safe payment tidak diperlukan bila akun modal para sekutu pada saat proses
likuidasi dimulai rationya sama dengan ratio profit sharing dan tidak ada lagi saldo pinjaman
atau uang muka para sekutu.
Safe payments schedule hanya digunakan untuk menentukan jumlah kas yang akan
didistribusi atau besarnya pembayaran kembali modal penyertaan para sekutu secara
bertahap.
7. Jelaskan cash distribution plan dan apa manfaatnya.
Cash distribution plans merupakan rencana dalam pendistribusian kas dalam proses
likuidasi yang melibatkan proses pemeringkatan mitra-mitra partnership dalam hal
kerentanan (vulnerability) terhadap kemungkinan kerugian yang akan ditanggung oleh para
sekutu.
Cash distribution plans efisien untuk dapat digunakan sebagai alat perencanaan bagi mitra-
mitra partnership terhadap kas yang akan diperoleh karena rencana tersebut telah
memberikan informasi yang memadai mengenai pendistribusian kas kepada mitra-mitra
partnership.
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Vulnerability rank. Berikan contoh. Untuk apa dibuat
ranking tersebut.
Vulnerability rank adalah tingkat kerentanan para sekutu untuk menanggung kerugian yang
timbul dari proses likuidasi. Dalam menentukan kerentanan (vulnerability) terhadap
kemungkinan kerugian, tentukan capital balances setelah ditambah/dikurang dengan loan
balances masing-masing mitra (capital loan balances) kemudian jumlah tersebut dibagi
dengan profit sharing ratio, sehingga teridentifikasi kerugian maksimal yang dapat
ditanggung masing-masing mitra. Semakin besar tingkat kerugian yang dapat ditanggung,
maka semakin baik. Sebaliknya, semakin kecil tingkat kerugian yang dapat ditanggung,
maka semakin rentan (more/most vurnerable).
Peringkat kerentanan (vulnerability ranking) digunakan untuk membuat schedule of
assumed loss absorption, kemudian menentukan cash distribution plans berdasarkan
assumed-loss-absorption schedule tersebut.
Contoh:

Pertemuan 7- Corporate Liquidation and Reorganization

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan equity insolvency dan bankruptcy insolvency. Berikan
contohnya.
Equity insolvency adalah ketidakmampuan untuk melakukan pembayaran utang pada
waktunya. Ketidakmampuan perusahaan dalam soal equitas dapat menghindari pengajuan
pailit (kebangkrutan) melalui negosiasi kesepakatan langsung pada krediturnya.
Bankruptcy insolvency adalah total hutang yang melebihi nilai nilai wajar aset. Perusahaan
yang mengalami ketidakmampuan karena pailit ini umumnya akan direorganisasi atau
dilikuidasi menurut pengawasan pengadilan pailit.
2. Jelaskan apa yang dimaksud voluntary bancruptcy dan involuntary bankruptcy. Bagaimana
proses likuidasi di Indonesia.
Voluntary bancruptcy adalah proses kebangkrutan secara sukarela (voluntarily) dan
diajukan oleh debitur.
Involuntary bankruptcy adalah proses kebangkrutan secara paksa dan diajukan oleh
kreditur atau kelompok kreditur (<12 kreditur tanpa jaminan).
Adapun tindakan pengadilan dalam proses kebangkrutan ini meliputi:
Memberhentikan kasus (jika kreditur gagal membuktikan)
Menerima permohonan (kreditor terbukti)
Perubahan bentuk (likuidasi atau reorganisasi)
Proses Kepailitaan di Indonesia mengacu pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor
37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Proses
kepailitan dimulai dengan adanya pernyataan pailit. Pasal 1132 KUHP Perdata yang
menyatakan bahwa pembagian kekayaan debitur antara para krediturnya harus dilakukan
secara pari passu pro rata parte yang berarti bahwa proses pembagiannya dilakukan tanpa
menentukan prioritas atau dengan kata lain para kreditur mendapat kesempatan yang sama
sesuai dengan besarnya tagihan mereka masing-masing (proporsional).

Sejak putusan pernyataan pailit dinyatakan oleh Pengadilan Niaga, pengurusan dan
pemberesan atas kekayaan debitur ditugaskan kepada kurator dengan didampingi oleh
Hakim Pengawas yang ditunjuk oleh Hakim Pengadilan yang bertugas mengawasi
pengurusan dan pemberesan oleh kurator. Apabila debitur maupun kreditur tidak
mengajukan usul pengangkatan kurator, maka Balai Harta Peninggalan bertindak selaku
kurator.
Proses likuidasi di Indonesia mengacu pada Perpu No.1 tahun 1998 tentang Perubahan
Atas UU tentang Kepailitan.
Hakim Pengawas perlu melakukan penahanan terhadap debitur pailit. Penahanan
tersebut dapat ditangguhkan apabila ada jaminan bahwa debitur akan selalu hadir
apabila ada panggilan dari pengadilan.
Balai Harta Peninggalan melakukan uraian mengenai harta pailit dan melakukan
penilaian terhadap harta tersebut. Operasional pengurusan dan pemberesan harta
pailit dilakukan oleh kurator.
Kurator adalah perorangan atau persekutuan perdata yang berdomisili diwilayah
Indonesia yang memiliki keahlian khusus untuk melakukan pegurusan dan pemberesan
harta pailit dan telah terdaftar di Departemen Kehakiman. Setiap tiga bulan kurator
berkewajiban untuk menyampaikan laporan kepada hakim pengawas yang berisi
keadaan harta pailit dan kemajuan dari pelaksanaan pengurusan dan pemberesan harta
pailit.
Para kreditur yang memiliki piutang pada debitur pailit dapat membentuk suatu panitia
sementara. Panitia para kreditur ini memberikan nasehat kepada Balai Harta
Peninggalan (kurator) dan membantu proses pengawasan, tetapi kurator tidak terikat
dengan nasehat itu.
Debitur pailit berhak untuk menawarkan perdamaian kepada semua kreditur secara
bersamaan. Perdamaian ini dapat diterima apabila disetujui dalam rapat kreditur oleh
lebih dari 50 % jumlah kreditur yang hadir dalam rapat yang mewakili 2/3 dari jumlah
seluruh piutang yang diakui atau untuk sementara diakui dari kreditur.
Apabila perdamaian yang ditawarkan oleh debitur ditolak maka debitur tidak boleh
menawarkan lagi perdamaian baru; maka harta pailit berada dalam keadaan tidak
mampu membayar. Kondisi ini menuntut dilanjutkannya proses pailit dengan proses
likuidasi.
Sebelum melakukan likuidasi, kurator melakukan inventarisasi terhadap kekayaan dan
kewajiban debitur pailit, berdasarkan neraca penutupan per tanggal izin usaha dicabut
dan diaudit oleh akuntan publik.
Setelah proses inventarisasi selesai maka tim likuidasi yang dibentuk akan menyusun
rencana likuidasi dan tata cara pencairan harta.
Dalam melakukan penjualan asset hal-hal berikut ini harus diperhatikan :
- Aset tidak memiliki cacat hukum dan marketable
- Harga patokan adalah penilaian dari independent appraisal
- Diupayakan lebih dari satu penawar
- Penawaran secara tertulis
- Keputusan penjualan di pusat dan diputuskan setelah mendapatkan persetujuan dari
seluruh anggota tim likuidasi
Biaya biaya yang dikeluarkan untuk memproses kepailitan tersebut dibebankan pada
tiap bagian harta pailit.
3. Jelaskan peringkat Aset dalam proses likuidasi.
Aktiva diukur pada nilai realisasi bersih yang diharapkan dan diklasifikasikan atas dasar
ketersediaannya bagi kreditor yakni fully secured, partially secured, priority, unsecured atau
dijamin sepenuhnya, dijamin sebagian, prioritas dan tidak dijamin.
a. Aset yang dijamin sepenuhnya (fully secured) merupakan aset tetap yang diagunkan
dan akan digunakan untuk membayar kewajiban berupa klaim kreditur yang dijamin
(fully secured creditors), misalnya Tanah dan Bangunan.
b. Aset yang dijamin sebagian (partially secured) merupakan aset yang dijaminkan agar
dapat digunakan untuk membayar kewajiban berupa klaim kreditur yang dijamin
sebagian (partially secured creditors), misalnya Piutang Usaha.
c. Aset Prioritas dan tidak dijamin merupakan aset yang akan digunakan untuk membayar
kewajiban berupa klaim kreditur yang prioritas dan tidak dijamin (priority and unsecured
creditors), misalnya kas, persediaan, perlengkapan, peralatan, beban dibayar dimuka,
dan sebagainya.
4. Bagaimanakah susunan peringkat liabilitas (klaim) dalam proses likuidasi.
a. Klaim yang dijaminkan (secured claim) dengan anggunan yang sah akan dibayarkan
sebesar hasil yang diperoleh dari barang yang diagunkan. Jika dana tersebut tidak
mencukupi untuk memenuhi klaim kreditur terjamin, jumlah yang tidak terpenuhi
diklasifikasikan sebagai klaim tanpa hak tanpa jaminan (atau klaim tanpa jaminan
umum).
b. Klaim yang tidak dijamin (unsecured claim) dibagi menjadi golongan prioritas dan bukan
prioritas untuk kasus likuidasi. Klaim prioritas dan tidak dijamin akan dibayar penuh
sebelum distribusi dilakukan untuk klaim yang bukan prioritas dan tidak dijamin.
Klain prioritas dan tidak dijamin terdiri dari:
Biaya administrasi yang dikeluarkan untuk melikuidasi, termasuk biaya wali amanat
dan legal
Klaim yang terjadi antara tanggal pengajuan permohonan volunteer dan tanggal wali
amanat interim ditentukan
Klaim atas upah, gaji, dan komisi yang diterima dalam waktu 180 hari setelah
mengajukan permohonan
Klaim atas kontribusi terhadap program imbalan kerja yang timbul dari jasa yang
diberikan dalam waktu 180 hari setelah mengajukan permohonan
Klaim individu, tidak melebihi jumlah tertentu, yang timbul dari pembelian, sewa, atau
penyewaan properti yang tidak dikirim atau pembelian jasa
Klaim unit pemerintah untuk pajak pendapatan atau penerimaan bruto, pajak
properti, pajak kerja, pajak cukai, dan bea cukai
Klaim dalam kelas klaim prioritas tanpa jaminan berada di peringkat 1 sampai 6,
sehingga klaim di peringkat pertama (biaya administrasi) dibayar penuh sebelum ada
distribusi dibuat untuk klaim di peringkat kedua, dan seterusnya. Dalam masing-masing
dari enam peringkat prioritas, distribusi dilakukan secara pro rata bila uang yang
tersedia tidak mencukupi untuk membayar semua klaim dari peringkat tersebut.
c. Klaim yang bukan prioritas dan tidak dijamin (unsecured nonpriority claims) dibayarkan
setelah klaim prioritas dan dijamin, terdiri dari:
Klaim yang diajukan tepat waktu
Klaim yang bukti klaimnya diajukan terlambat
Klaim yang diizinkan (dijamin dan tidak dijamin) untuk denda, hukuman, atau
penyitaan, atau untuk beberapa, teladan, atau hukuman
Klaim untuk kepentingan klaim tanpa jaminan atau klaim tanpa hak jaminan
Prosedur ekivalen berlaku untuk distribusi uang tunai di antara empat peringkat yang
termasuk dalam klaim yang bukan prioritas tanpa jaminan.
d. Klaim Stockholder (Stockholders Claims); sisa aset akan dikembalikan kepada debitur
perusahaan atau stockholder. Pemegang saham dalam kasus likuidasi termasuk dalam
distribusi hanya jika semua klaim kreditur yang valid telah terpenuhi sepenuhnya.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Trustee. Jelaskan tugas-tugasnya.
Trustee (Wali Amanat) adalah pihak yang mengambil alih kepemilikan tanah, mengubah
aset real estate menjadi uang tunai, dan mendistribusikan hasilnya sesuai dengan prioritas
klaim, sebagaimana diperintahkan oleh pengadilan kebangkrutan.
Pengadilan menunjuk wali yang bersifat interim sebelum dibentuk wali amanat. Kemudian
para kreditur membentuk wali amanat menggunakan pemilihan. Jika tidak ada wali terpilih,
wali interim bertindak sebagai wali amanat.
Tugas lain wali amanat dalam proses likuidasi adalah sebagai berikut:
Melakukan investigasii urusan keuangan debitur
Memberikan informasi tentang harta debitur dan administrasinya kepada pihak yang
berkepentingan
Memeriksa klaim kreditor dan keberatan terhadap klaim yang tampaknya tidak benar
Menyiapkan laporan periodik dan ikhtisar operasi, laporan penerimaan dan
pengeluaran, dan informasi lainnya sebagaimana ditentukan oleh pengadilan, jika
wali amanat diberi kuasa untuk menjalankan kegiatan usaha debitur,
Mengajukan laporan akhir tentang perwalian sebagaimana dipersyaratkan oleh
pengadilan
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Statement of Affairs. Untuk apa laporan itu dibuat.
Statement of Affairs merupakan laporan keuangan yang dibuat oleh Trustee sesaat
sebelum proses likuidasi perusahaan dilakukan. Laporan ini dibuat pada tanggal tertentu
dan menunjukkan informasi posisi keuangan, berupa
Aset, yang diukur sebesar nilai realisasi bersih (Net Realizable Values) dan
diklasifikasikan atas dasar ketersediaan untuk kreditor, yakni fully secured, partially
secured, priority, unsecured.
Kewajiban, yang diklasifikasikan menjadi priority, fully secured, partially secured,
unsecured. Penilaian menggunakan nilai historis yang dimasukkan dalam laporan
sebagai referensi.
Statement of Affairs dibuat untuk:
memberikan penekanan pada nilai likuidasi
memberikan informasi yang relevan bagi wali amanat dalam melikuidasi perusahaan
debitur
memberikan informasi yang mungkin digunakan bagi kreditur dan bagi pengadilan
pailit.
7. Apakah Trustee harus membuat jurnal pertama dalam Trustee Accounting. Jelaskan
tentang estate equity.
Dalam Trustee Accounting, Trustee harus membuat jurnal untuk memulai pembukuan atas
likuidasi, dimana aktiva dicatat dalam buku likuidasi pada nilai buku, bukan nilai yang
diharapkan dapat direalisasi, karena pengaruh subjektivitas dalam menilai jumlah yang
dapat direalisasikan pada saat pernyataan pailit diajukan., dan perkiraan kontra aktiva
dihilangkan dari buku karena mereka tidak mempunyai pengaruh dalam likuidasi dan juga
karena akan menyederhanakan tim likuidasi. Adapun jurnalnya sebagai berikut:
Estate Equity adalah residual equity yang bisa di klaim shareholder setelah proses likuidasi
assets dan penyelesaian liabilities.
Trustee mencatat keuntungan dan kerugian dan biaya likuidasi langsung pada akun estate
equity. Selain itu, Assets and Liabilities yang tidak tercatat yang ditemukan oleh Trustee
juga dimasukkan dalam akun estate equity.
8. Buat Jurnal terkait dengan: penjualan harta pailit, penghapusan aktiva yang tidak dapat
direalisasikan, pembayaran biaya operasional dalam proses likuidasi, pembayaran kepada
kreditur, dan pembayaran honorarium tim dalam proses likuidasi tersebut.
Transaksi dan peristiwa selama bulan pertama likuidasi PT. Serba Ada dijelaskan dan jurnal
umum umtuk mencatatnya dalam buku tim likuidasi diberikan sebagai berikut :
a. Penjualan harta pailit
Cash xxx
Account Receivable new xxx
Estate Equity xxx
Asset xxx
b. Penghapusan Aset yang tidak dapat direalisasikan
Cash xxx
Intangible Asset xxx
c. Pembayaran biaya operasional dalm proses likuidasi
Estate Equity xxx
Cash xxx
d. Pembayaran kepada Kreditur
Payable xxx
Cash xxx
e. Pembayaran honorarium tim likuidasi
Estate Equity xxx
Trustees fee payable new xxx

Anda mungkin juga menyukai