BAB I Karet
BAB I Karet
oleh
Anisa Fariantika
140342601189
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut
1.3.1 Untuk mengetahui jenis-jenis tanaman penghasil karet.
1.3.2 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan karet alam.
1.3.3 Untuk mengetahui jenis-jenis dari tanaman karet.
1.3.4 Untuk mengetahui manfaat dari tanaman penghasil karet.
1.3.5 Untuk mengetahui kegunaan lain dari tanaman penghasil karet.
BAB II
PEMBAHASAN
Hevea brasiliensis Pohon Karet/ Pohon Para Amerika selatan (Brazil; Bolivia;
(Willd. ex Adr. Juss.) (Rubber tree) Colombia ; Peru) Asia Tenggara
Muell. Arg.
(Thailand, Indonesia, Malaysia,
Vietnam, Laos, Combodia, Philipina),
China, dan India)
Holarrhena Pohon karet False (False rubber Afrika
floribunda (G. Don) tree
Durand & Schinz
Funtumia elastica Afrika
dan Landolphia
kirkii
Ficus elastica Tanaman Karet India (Indian Asia-Tropical (India; China;
rubber plant ) Malaysia,Coastal)
Parthenium Guayule Amerika Utara
argentatum
Palaquium gutta dan Gutta-Percha Malaysia, Pasifik selatan and Amerika
Palaquium selatan
oblongifolia
Sumber: UNCTAD secretariat (Links: USDA, NRCS. 2005. The PLANTS Database, Version 3.5. Data
compiled from various sources by Mark W. Skinner. National Plant Data Center, Baton Rouge, LA
70874-4490 USA).
Selain tanaman diatas ada beberapa tanaman lain yang juga dapat menghasilkan lateks seperti :
1. Latex Gutta-Percha sangat resisten terhadap air dan sering digunakan sebagai bahan baku
untuk membuat isolasi kabel dan alat-alat listrik dibawah laut dan juga digunakan untuk
pembuatan bola golf dan permen karet.
2. Lateks juga dapat dihasilkan oleh pohon Chicle (achras sapata) atau pohon sawo sebagai
bahan baku permen karet.
3. Pohon Jelutung (Dyera costulata ) , sebagai bahan baku permen karet.
4. Pohon pinus berdaun panjang di Amerika (Pinus palustris) untuk menghasilkan lateks
sebagai bahan baku permen karet.
5. Tanaman Accacia Senegal berasal dari pantai Barat Afrika, dinamakan karet Arabia /
Arabia gomu menghasilkan lateks yang mudah larut dalam air karena mengandung
hidrokarbon, digunakan untuk pembuatan perekat perangko dan tinta.
6. Pohon Poppy (Papaver somniferum) juga dapat menghasilkan lateks yang digunakan
sebagai bahan baku opium, morfin atau heroin.
7. Tanaman Urceola elastica termasuk tanaman merambat yang terdapat di Malaysia dan
Sumatera.
8. Tanaman Manihot glaziovili, termasuk tanaman tingkat rendah dari Brazil, karet yang
diambil dari tanaman ini disebut karet ceala dan kualitas lateksnya lebih rendah dibanding
lateks Hevea Brasiliensis. Tanaman ini tidak dikembangkan.
9. Tanaman Mimusops balata, berasal dari Amerika selatan, getahnya berwarna merah.
Biasanya digunakan untuk kulit luar bola golf karena tahan air.
10. Tanaman Astragalus gumifer , berasal dari Yunani, dinamakan Torogonta gomu. Mirip
karet Arabia.
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Tanaman karet merupakan merupakan sumber utama bahan tanaman karet alam
dunia. Sebagai penghasil lateks tanaman karet dapat dikatakan satu-satunya
tanaman yang dikebunkan secara besar-besaran.
3.1.2 Jenis-jenis dari tanaman penghasil karet
Castilloa elastica Sess
Ficus vogelii (Miq.) Miq
Funtumia africana (Benth.) Stapf
Hevea brasiliensis (Willd. ex Adr. Juss.) Muell. Arg.
Holarrhena floribunda (G. Don) Durand & Schinz
Funtumia elastica dan Landolphia kirkii
Ficus elastic
Parthenium argentatum
Palaquium gutta da Palaquium oblongifolia
Taraxacum koksahgyz dan Taraxacum officinale
3.1.3 Karet alam adalah bahan polimer alam yang diperoleh dari Hevea brasiliensis atau
Guayule. Karet alam yang berwujud cair disebut lateks. Lateks merupakan suatu
cairan yang berwarna putih atau putih kekuning-kuningan, yang terdiri atas partikel
karet dan bahan non karet yang terdispersi di dalam air.
3.1.4 Manfaat dari tanaman penghasil karet banyak digunakan dalam industri-industri
barang. Barang yang dibuat dari karet alam antara lain aneka ban kendaraan (dari
sepeda, motor, mobil, traktor, hingga pesawat terbang) sepatu karet,
sabuk,penggerak mesin besar dan mesin kecil, pipa karet, kabel, isolator dan bahan-
bahan pembungkus logam.
3.1.5 Hasil sampingan lain dari tanaman karet yang memberi keuntungan adalah kayu
atau batang pohon karet. Daya guna protein biji karet yang meningkat dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, terutama sebagai suplemen atau komplemen
produk makanan.
Daftar Rujukan
Anwar, C . 2001. Manajemen dan Budidaya Karet. Medan: Pusat Penelitian Karet.