Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana cara membuat bata ringan secara manual?

Bata ringan (hebel) adalah bahan


bangunan yang biasa digunakan untuk mendirikan struktur dinding. Ini merupakan material
yang terbuat dari semen, pasir, kapur, fly ash (abu batubara/tebu), dan air yang dicampur
merata. Kemudian ditambahkan dengan busa kimia dari pasta alumunium sebagai foam agent
(bahan pengembang). Barulah adukan ini lantas dibentuk menggunakan cetakan khusus hebel
dan dijemur sampai benar-benar kering.

Saat ini, bata ringan lebih disenangi daripada batubata dan batako karena mempunyai
kelebihan-kelebihan tertentu. Di antaranya seperti bobotnya enteng, bentuknye presisi, dan
harganya pun miring. Pembangunan dinding menggunakan hebel juga tidak memerlukan
plester lagi, melainkan langsung bisa diaci. Sehingga dapat menghemat rencana anggaran
biaya.

Ternyata, proses pembuatan bata ringan bisa dilakukan secara manual lho. Simak langkah-
langkahnya dari Arafuru sebagai berikut!

Alat yang diperlukan :

Cetakan khusus bata ringan


Ember
Cetok
Cangkul

Bahan yang dibutuhkan :

Semen sebagai bahan pengikat


Pasir sebagai bahan pengisi
Fly ash sebagai bahan pengisi
Kapur sebagai bahan pengisi
Air sebagai bahan pengencer
Pasta alumunium sebagai bahan pengembang

Cara Membuat :

1. Buat adukan hebel terlebih dahulu yang terdiri atas binder dan filler dengan
perbandingan 1:2. Perlu diketahui, yang dimaksud binder adalah semen sedangakan
filler berupa campuran pasir, fly ash, dan kapur. Jika Anda hanya menggunakan fly
ash atau kapur atau campuran keduanya tanpa pasir, maka komposisi filler yang
diijinkan yaitu 17% dari total adukan hebel.
2. Tuangkan air secukupnya ke dalam adukan hebel tadi untuk mengencerkannya.
Penambahan air ini sebaiknya jangan terlalu banyak maupun terlalu sedikit sebab
dapat merusak kualitas bata ringan yang dihasilkan. Pada umumnya, jumlah air yang
ditambahkan ke adukan hebel sebanyak 0,4-0,6 dari total semen yang digunakan.
3. Proses pengadukan harus dikerjakan sampai komposisi bahan penyusun adukan
benar-benar tercampur rata. Sifat adukan juga tampak berubah menjadi homogen dan
massa jenisnya pun sesuai perencanaan yakni berkisar antara 1,8-2,2 kg/liter. Jikalu
massa jenis adukan hebel tersebut belum sesuai, Anda bisa menambahkan air
seperlunya.
4. Setelah adukan bata ringan selesai dibuat, selanjutnya ialah membentuknya dengan
menggunakan cetakan khusus. Caranya yaitu tuangkanlah pasta adukan hebel tersebut
ke dalam cetakan, lalu ratakan seluruh permukaannya. Agar bisa mengering dan
tercetak sempurna, biarkan cetakan ini selama kurang lebih sekitar 12 jam.
5. Keesokan harinya, bukalah cetakan bata ringan tersebut dengan hati-hati. Berikutnya
pindahkan hebel-hebel yang masih mentah ini ke tempat pengeringan (curing area)
yang terbuka namun terhindar dari sinar matahari langsung.
6. Bentuk perawatan yang harus diberikan pada bata ringan selama proses pengeringan
meliputi penyiraman hebel tersebut selama 10 hari berturut-turut. Hal ini
dimaksudkan supaya pengeringannya berlangsung secara perlahan sehingga hebel
tidak mengalami kerusakan atau keretakan. Kemudian pada hari ke-15, bata ringan ini
bisa diletakkan di gudang penyimpanan. Material hebel baru boleh dipakai setelah
usianya mencapai lebih dari 20 hari sejak awal pembuatan.

Anda mungkin juga menyukai