Anda di halaman 1dari 5

Materi 6

Integral Lipat-Dua atas Persegipanjang

Integral Riemann untuk fungsi satu peubah telah diperkenalkan di pasal 5.5 kalkulus 1,
sebuah pasal yang perlu diulangi. Ingat bahwa kita membentuk suatu partisi P dari selang
[a,b]menjadi selang bagian yang panjangnya xk , k = 1, 2, . . . , n, mengambil sebuah titik
contoh
dari selang bagian ke-k, dan kemudian menuliskan :


() = lim =1 (
)

||0

Kita meneruskan dalam cara yang persisi sama untuk mendefinisikan integral untuk fungsi
dua peubah.
Tetapkan R berupa suatu persegipanjang dengan sisi sejajar sumbu-sumbu koordinat; yakni,
ambil :
R = {(x , y): a x b , c y d }
Bentuk suatu partisi P dari R dengan memakai sarana berupa garis-garis sejajar sumbu x dan
y, seperti pada gambar 1.

Ini membagi R menjadi beberapa persegipanjang kecil, semuanya n buah, yang kita
tunjukkan dengan Rk , k = 1, 2, 3, . . . , n. Tetapkan xk dan yk adalah panjang sisi-sisi Rk dan
Ak = xk.yk adalah luasnya. Pada Rk, ambil sebuah titik contoh (
,
) dan bentuk
penjumlahan Riemann
=1 ( , )

Yang berpadanan (jika f(x , y) 0) dengan jumlah volume dari n kotak (lihat gambar 2 dan 3)

Dengan membuat partisi semakin lama semakin halus dengan cara sedemikian sehingga
semua Rk menjadi lebih kecil, akan menuju ke konsep yang kita inginkan.

Kita siap untuk sebuah definisi formal. Kita gunakan cara penulisan yang diperkenalkan di
atas, dengan ketentuan tambahan bahwa norma dari partisi P yang dinyatakan oleh |P|
adalah panjang diagonal terpanjang dari setiap persegipanjang bagian dalam partisi.

Definisi :
(Integral lipat-dua).
Andaikan f suatu fungsi dua peubah yang terdefinisi pada suatu persegipanjang tertutup R.
Jika :

lim ( , )
||0
=1
ada, kita katakan f dapat diintegralkan di R, lebih lanjut, ( , ) yang disebut
integral lipat-dua f pada R, diberikan oleh :
( , ) = lim =1 ( , )
||0

Ingat bahwa, jika f(x) 0, maka () menyatkan luas daerah dibawah kurva y = f(x)
antara a dan b. Dalam cara yang serupa , jika f(x , y) 0, maka ( , ) menyatakan
volume benda pejal di bawah permukaan z = f(x , y) dan diatas persegipanjang R (lihat
ganbar 4). Nyatakan, kita ambil integral ini sebagai definisi volum benda pejal yang
demikian.

Pertanyaan Keujudan
Tidak setiap fungsi dua peubah dapat diintegralkan pada suatu persegipanjang R yang
diberikan. Alasannya sama seperti pada kasus satu peubah (pasal 5.5, kalkulus 1). Dalam hal
khusus, suatu fungsi yang tak terbatas pada R akan selalu tidak dapat diintegralkan.
Untunglah, terdapat generalisasi alamiah dari teorema 5.5 A. Buktinya berada di luar
jangkauan kuliah pengantar.

Teorem A
(Teorema Keterintegralan)
Jika f terbatas pada suatu persegipanjang tertutup R dan jika ia kontinu di sana kecuali pada
sejumlah terhingga kurva mulus, maka f dapat diintegralkan pada R. Dalam hal khusus, jika f
kontinu pada seluruh R, maka f dapat diintegralkan di sana.

Sebagai akibatnya, hampir semua fungsi biasa (asalkan mereka terbatas) dapat diintegralkan
pada setiap persegi panjang. Misalnya fungsi :
f (x , y) = esin(xy) y3 cos (x2y)
dapat diintegralkan pada setiap persegi panjang.
Di dalam hal lain fungsi
g(x , y) =( x2y 2x) / (y x2)
tidak akan dapat diintegralkan pada sebarang persegipanjang yang memotong parabol y =x2.
Fungsi tangga (dari gambar 5) dapat diintegralkan pada R karena ke tak kontiuannya
terjadi sepanjang dua ruas garis.

Sifat-Sifat Integral Lipat Dua


Integral lipat dua mewarisi hampir semua sifat-sifat tunggal.
1. Intagral lifat-dua adalah linier
a. ( , ) = k ( , )
b. [( , ) + ( , )] = ( , ) + ( , )

2. Integral lifat- dua adalah aditif pada setiap persegipanjang (gambar 6) yang saling
melengkapi hanya pada suatu ruas garis
( , ) = ( , ) + ( , )
1 2

3. Sifat pembandingan berlaku. Jika f(x,y) g(x,y) untuk semua (x , y) di R, maka


( , ) ( , )
Semua sifat-sifat ini berlaku pada himpunan-himpunan yang lebih umum daripada
persegipanjang, tetapi ia merupakan bahan yang akan kita tinjau pada pasal berikutnya.

Perhitungan Integral Lipat Dua


Topik ini akan mendapat perhatian utama dalam pasal berikutnya, dimana kita akan
mengembangkan suatu cara yang ampuh untuk perhitungan integral lipat dua. Tetapi, kita
telah sanggup menghitung beberapa integral dan kita dapat mengaproksimasi yang lainnya.
Pertama-tama kita perhatikan bahwa jika f(x , y) = 1 pada R, maka integral lipat-dua
merupakan luas R, dan dari ini menyusul bahwa
= k = k A(R)

Contoh 1:
Andaikan f berupa fungsi tangga dari gambar 5, yakni andaikan

1 0 3 , 0 1
F(x , y ) = {2 0 3 , 1 2
3 0 3 , 2 3

Hitunglah ( , ) , dengan R = {(x , y) : 0 x 3 , 0 y 3}

Penyelesaian :
Perkenalkan persegipanjang R1 R2 dan R3 sebagai berikut

R1 = {(x , y) : 0 x 3 , 0 y 1}
R2 = {(x , y) : 0 x 3 , 1 y 2}
R3 = {(x , y) : 0 x 3 , 2 y 3}

Kemudian dengan menggunakan sifat penjumlahan dari integral lipat-dua, kita peroleh
( , ) = ( , ) + ( , ) + ( , )
1 2 3
= 1 A(R1) + 2 A(R2) + 3 A(R3)
= 1.3 + 2.3 + 3.3
=3+6+9
= 18

Dalam penurunan ini, kita juga menggunakan kenyataan bahwa nilai f pada batas
persegipanjang tidak mempengaruhi nilai integral.

Contoh 1 adalah suatu prestasi kecil, dan secara jujur kita tidak dapat berbuat lebih banyak
tanpa cara tambahan. Tetapi, kita selalu dapat mengaproksimasi suatu integral lipat-dua
dengan cara menghitung suatu penjumlahan Riemann. Umumnya, kita dapat mengharapkan
aproksimasi akan lebih baik dengan menggunakan aproksimasi yang lebih halus.
Contoh 2
64 8 + 2
Hampiri ( , ) , dengan f(x , y) = dan R = {(x , y) : 0 x 4 , 0 y 8}
16
kerjakan ini dengan menghitung penjumlahan Riemann yang diperoleh dengan membagi R
atas delapan bujur sangkar yang sama dan dengan menggunakan tiap-tiap pusat
bujursangkar sebagai titik contoh (gambar 7).

Penyelesaian :
Titik-titik contoh yang diperlukan dan nilai-nilai yang berpadanan dari fungsi itu adalah
sebagai berikut .
(1 , 1) = (1 , 1) , f(1 , 1 ) = 57/16
( 2 , 2 ) = (1 , 3) , f(2 , 2 ) = 65/16
( 3 , 3 ) = (1 , 5) , f(3 , 3 ) = 81/16
( 4 , 4) = (1 , 7) , f(4 , 4 ) = 105/16
(1 , 1) = (3 , 1) , f(5 , 5 ) = 41/16
(1 , 1) = (3 , 3) , f(6 , 6 ) = 49/16
(1 , 1) = (3 , 5) , f(7 , 7 ) = 65/16
(1 , 1) = (3 , 7) , f(8 , 8 ) = 89/16

Ak = 4, maka
( , ) 8=1 ( , )
= 8=1 ( , ). 4
= 4 8=1 ( , ) = 4 [f(1,1) + f(1, 3) + . . . + f(3,7)]
= 4 (57/16 + 65/16 + 81/16 + 105/16 + 41/16 + 49/16 + 65/16 + 89/16)
= 4 (552/16)
= 138

Dalam pasal berikutnya, kita akan mempelajari bagaimana mencari nilai eksak dari integral
2
ini. Nilai ini adalah 1383
Latihan

Dalam soal 1 4, andaikan R = {(x , y) : 1 x 4 , 0 y 2}. Hitunglah ( , ),


dengan f adalah fungsi yang diberikan (lihat contoh 1)

2 1 < 3, 02
1. F(x , y) = {
3 3 4, 02
2 1 4, 0<1
2. F(x , y) = {
3 1 4, 02
2 1 < 3, 0<1
3. F(x , y) = {1 1 < 3, 12
3 3 4, 02
2 1 4, 0<1
4. F(x , y) = {3 1 < 3, 12
1 3 4, 12

Untuk soal 5 8 , andaikan bahwa R = {(x , y) : 0 x 4 , 0 y 2} , R1 = {(x , y) : 0 x 2


, 0 y 1} , R2 = {(x , y) : 0 x 2 , 1 y 2}. Andaikan selanjutnya bahwa ( , ) =
3 , ( , ) = 5 dan ( , ) = 2 . Gunakan sifat-sifat integral untuk
1
menghitung yang berikut :

5. [3(, ) (, )]
6. [2(, ) + 5(, )]
7. [ (, )]
2

8. [2(, ) + 3]
1

Pada soal 9 12, andaikan R = {(x , y) : 0 x 6 , 0 y 4} dan P adalah partisi dari R


menjadi enam bujursangkar yang sama oleh garis-garis x = 2 , x = 4 dan y = 2. Aproksimasi
( , ) dengan menghitung penjumlahan Riemann yang berpadanan
6=1 ( , ) dengan menganggap bahwa ( , ) adalah pusat-pusat dari keenam
bujur sangkar tersebut (lihat contoh 2)

9. F(x , y) = 12 x y
10. F(x , y) = 10 y2
11. F(x , y) = x2 + 2y2
12. F(x , y) = 1/6 (48 4x 3y)

Anda mungkin juga menyukai