Anda di halaman 1dari 6

5 Asal Usul Setan Yang Ada Di Indonesia

2comments
Indonesia adalah negara nomor satu yang paling kaya akan suku dan
budaya, keanekaragaman suku dan budaya tersebut melahirkan banyak
paham, adat, dan pemahaman yang berbeda-beda, perbedaan itu pula-lah
yang membuat indonesia yang juga kerap dikenal dengan nama negara
dengan peringkat nomor satu dengan nama keanekaragaman jenis hantu di
tiap daerahnya. Sekarang kita bahas sejarah asal usul nama dari hantu yang
beredar selama era nenek moyang.

1. Hantu Sundel Bolong

Sundel bolong dalam mitos hantu Indonesia digambarkan dengan wanita


berambut panjang dan bergaun panjang warna putih. Digambarkan pula
terdapat bentukan bolong di bagian punggung yang sedikit tertutup rambut
panjangnya sehingga organ-organ tubuh bagian perut terlihat. Dimitoskan
hantu sundel bolong mati karena diperkosa dan melahirkan anaknya dari
dalam kubur.

Biasanya sundel bolong juga diceritakan suka mengambil bayi-bayi yang


baru saja dilahirkan.

2. Hantu Genderuwo
Genderuwo adalah makhluk halus yang berwujud manusia bertubuh besar
dan kekar dengan rambut lebat menutupi tubuh. Genderuwo terutama
dikenal dalam masyarakat di Pulau Jawa (orang Sunda menyebutnya
"gandaruwo" dan orang Jawa menyebutnya "gendruwo"). Habitat hunian
kegemarannya adalah pohon besar teduh atau sudut-sudut yang lembab dan
gelap. Makhluk ini dilaporkan dapat berkomunikasi dengan manusia dan
juga bisa menyukai manusia.

Cerita-cerita misteri menyebutkan kalau genderuwo dapat mengubah


penampakan dirinya mengikuti wujud fisik seseorang. Menurut cerita pula,
genderuwo hanyalah berkelamin pria dan dapat menghamili perempuan,
bahkan menghasilkan keturunan dari hubungan itu. Asal-usul genderuwo
dikatakan berasal dari arwah orang meninggal yang belum mau naik ke
akhirat. Genderuwo tidak dapat dilihat oleh orang biasa tapi pada saat
tertentu dia dapat menampakkan dirinya bila merasa terganggu.

3. Hantu Wewegombel
Wewe Gombel adalah sebuah istilah dalam tradisi Jawa yang berarti roh
jahat atau hantu yang suka mencuri anak-anak, tapi tidak mencelakainya.
Konon anak yang dicuri biasanya anak-anak yang ditelantarkan dan
diabaikan oleh orang tuanya. Wewe Gombel biasanya akan menakut-nakuti
orang tua si anak atas sikap dan perlakuannya kepada anaknya sampai
mereka sadar. bila mereka telah sadar, Wewe Gombel akan mengembalikan
anaknya. Menurut cerita, Wewe Gombel adalah roh dari seorang wanita
yang meninggal bunuh diri lantaran dikejar masyarakat karena telah
membunuh suaminya. Peristiwa itu terjadi setelah suami dari wanita itu
berselingkuh dengan wanita lain. Sang suami melakukan hal itu karena
istrinya tak bisa memberikan anak yang sangat diharapkannya. Akhirnya ia
dijauhi dan dibenci suaminya lalu dikucilkan sampai menjadi gila dan
gembel.

Disebut Wewe gombel karena kejadian in terjadi di daerah Gombel,


Semarang. Jika kita berkendaraan dari arah jatingaleh ke arah banyumanik,
maka akan terlihat bekas iklan bir bintang. Di situlah konon letak lokasi
wewe gombel berada. Beberapa orang menyebutkan bahwa lokasi tersebut
adalah lokasi kerajaan hantu. Menurut cerita itu pula, hal itu yang
menyebabkan sebuah hotel yang terletak di dalam lokasi bukit gombel
menjadi bangkrut.

Ciri khas dari wewegombel atau kolong wewe ini adalah bentuk buah
dadanya yang besar & menjumbai seperti buah pepaya. Kabar lain
mengatakan bahwa anak-anak yang diculik oleh wewegombel akan di beri
makan Tai, tokai, atau kita sebut saja dengan kotoran manusia. Jika si anak
tidak mau, maka terpaksa sia anak akan suapin secara paksa. Terkadang
anak-anak yang diculik akan dihalusinasi sehingga eek yang ia lihat seolah-
olah adalah makanan lezat yang paling ia sukai/inginkan. tujuannya adalah
membuat anak menjadi bisu agar tidak bisa menceritakan apa yang telah ia
alami ataupun bentuk dari wewegombel yang menyeramkan tersebut.

4. Hantu Kuntilanak

Kuntilanak (bahasa Melayu: puntianak, pontianak) adalah hantu yang


dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia atau wanita
yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir.
Nama "kuntilanak" atau "pontianak" kemungkinan besar berasal dari
gabungan kata "bunting" (hamil) dan "anak".

Kota Pontianak mendapat namanya karena konon Abdurrahman Alkadrie,


pendiri Kesultanan Pontianak, diganggu hantu ini ketika akan menentukan
tempat pendirian istana.

Dalam folklor Melayu, sosok kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita


cantik yang punggungnya berlubang. Kuntilanak digambarkan senang
meneror penduduk kampung untuk menuntut balas. Kuntilanak sewaktu
muncul selalu diiringi harum bunga kamboja. Konon laki-laki yang tidak
berhati-hati bisa dibunuh sesudah kuntilanak berubah wujud menjadi
penghisap darah. Kuntilanak juga senang menyantap bayi dan melukai
wanita hamil.

Berdasarkan kepercayaan dan tradisi masyarakat Jawa, kuntilanak tidak


akan mengganggu wanita hamil bila wanita tersebut selalu membawa paku,
pisau, dan gunting bila bepergian ke mana saja. Hal ini menyebabkan
seringnya ditemui kebiasaan meletakkan gunting, jarum dan pisau di dekat
tempat tidur bayi.

Menurut kepercayaan masyarakat Melayu, benda tajam seperti paku bisa


menangkal serangan kuntilanak. Ketika kuntilanak menyerang, paku
ditancapkan di lubang yang ada di belakang leher kuntilanak. Sementara
dalam kepercayaan masyarakat Indonesia lainnya, lokasi untuk
menancapkan paku bisa bergeser ke bagian atas ubun-ubun kuntilanak.

5. Hantu Pocong

Dikatakan, pocong memiliki wajah berwarnah hijau dengan mata yang


kosong. Penggambaran lain menyatakan, pocong berwajah rata dan
memiliki lubang mata berongga atau tertutup kapas dengan wajah putih
pucat. Mereka yang percaya akan adanya hantu ini beranggapan, pocong
merupakan bentuk protes dari si mati yang terlupa dibuka ikatan kafannya
sebelum kuburnya ditutup.
Meskipun pocong dalam film sering digambarkan bergerak melompat-
lompat, mitos tentang pocong malah menyatakan pocong bergerak
melayang-layang. Hal ini bisa dimaklumi, sebab di film-film pemeran
pocongk tidak bisa menggerakkan kakinya sehingga berjalannya harus
melompat-lompat. Keadaan ini pula yang menimbulkan suatu pernyataan
yang biasa dipakai untuk membedakan pocong asli dan pocong palsu
dimasyarakat.
Kepercayaan akan adanya hantu pocong hanya berkembang di Indonesia,
terutama di Jawa dan Sumatera. Walaupun penggambarannya mengikuti
tradisi muslim, umat beragama lain pun ternyata dapat mengakui eksistensi
hantu ini.
Menurut kepercayaan masyarakat, hanya ada 2 cara untuk melepaskan diri
bila dikejar oleh pocong. cara pertama adalah bersetubuh dengan bumi atau
yang biasa disebut tiarap sedangkan cara kedua adalah jalan berkelok-kelok
layaknya cacing. Kedua cara ini diyakini sangat efektif oleh masyarakat di
berbagai daerah.

Anda mungkin juga menyukai