Anda di halaman 1dari 2

MITOS

A. PENGERTIAN
Salah satu bentuk sastra lisan yaitu mite atau mitos. Mitos (mite) berasal dari
bahasa Yunani mythos, berarti cerita, yakni tentang dewa-dewa dan pahlawan-
pahlawan yang dipuja-puja (Hutomo, 1991:63). Mitos dianggap sebagai sebuah kisah
yang menceritakan orang suci di dalamnya. Sependapat dengan Hutomo, Bascom
mengungkapkan mitos sebagai cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi
serta dianggap suci oleh yang empunya cerita (Danandjaja, 1997:50). Mitos ditokohi
oleh seorang dewa atau setengah dewa.
Mitos di Indonesia dapat dibagi menjadi dua macam berdasarkan tempat
asalnya, yakni asli Indonesia dan yang berasal dari luar negeri, terutama dari India,
Arab, dan negara sekitar Laut Tengah (Danandjaja, 1997:51). Mitos di Indonesia
biasanya menceritakan terjadinya alam semesta (kosmogeni), yaitu terjadinya susunan
para dewa, terjadinya manusia pertama, tokoh pembawa kebudayaan, dan lain
sebagainya. Keberadaan mitos di Indonesia telah menjadi bagian dalam kehidupan
masyarakat kolektif pemilik mitos. Mitos menjadi kepercayaan tersendiri yang
diyakini kebenarannya oleh masyarakat pemiliknya.

B. CONTOH
Beberapa mitos yang masih tersebar luas di masyarakat utamanya masyarakat Jawa,
di antaranya:
1. Kupu-Kupu Masuk Rumah
Pernah mendapati kupu-kupu masuk rumah? Beberapa orang Jawa percaya jika
ada kupu-kupu masuk ke rumah maka rumah tersebut akan kedatangan tamu.
Tamu ini bisa keluarga, kerabat, sahabat atau orang terdekat.
2. Menabrak Kucing akan Celaka
Ketika berkendara dan tiba-tiba menabrak kucing, ini dipercaya menjadi pertanda
orang yang menabrak akan celaka. Untuk itu, penting untuk selalu hati-hati dan
waspada di mana pun berada. Orang yang menabrak kucing tapi tidak
meminggirkan dan menolong kucing dipercaya akan mengalami sial. Jadi,
disarankan untuk menolong kucing yang ditabrak dan meminggirkannya dari
tengah jalan.
3. Anak Gadis & Duduk di Pintu
Menurut budaya Jawa, anak gadis yang duduk di pintu sangatlah tidak sopan.
Beberapa sampai percaya jika perilaku ini bisa membuatnya jauh dari jodoh.
4. Bersiul di Sore & Malam Hari
Banyak orang tua yang melarang anak-anaknya bersiul saat sore atau malam tiba.
Orang tua jaman dulu percaya jika bersiul di sore dan malam hari akan
mengundang makhluk halus. Ini juga bisa menyebabkan adanya gangguan mistis
yang datang ke rumah.
5. Makan di Depan Rumah
Menurut mitos Jawa, makan di depan rumah bisa mengurangi rezeki atau
menyebabkan kesialan. Di luar mitos yang ada, makan di depan rumah memang
merupakan aktivitas yang terbilang cukup tak sopan.
6. Larangan Menikah di Bulan Sura (Muharram)
Sejauh ini, banyak masyarakat khususnya masyarakat Jawa yang masih sangat
percaya akan larangan menikah atau menggelar hajatan besar di bulan Sura
(Muharram). Mitos yang ada menyebutkan jika bulan ini Ratu Pantai Selatan
sedang menggelar hajatan sehingga orang Jawa tidak diperkenankan menggelar
hajatan juga. Menggelar hajatan di bulan Sura juga dipercaya bisa mendatangkan
banyak kesialan.

Sumber:
Fimela. 2018. Menurut Budaya Jawa, Ini Mitos-Mitos yang Masih Dipercaya Hingga Kini
(Online). https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3813842/menurut-
budaya-jawa-ini-mitos-mitos-yang-masih-dipercaya-hingga-kini. Diakses pada
tanggal 21 Maret 2021.

Andalas, Eggy F. 2015. MITOS-MITOS KABUPATEN MALANG (Cara Orang Jawa dalam
Menjelaskan Dunianya). Puitika Jurnal Humaniora, 11(2), 1-13.
https://www.researchgate.net/publication/323113958_Mitos-
Mitos_Kabupaten_Malang_Cara_Orang_Jawa_dalam_Menjelaskan_Dunianya

Anda mungkin juga menyukai