Anda di halaman 1dari 8

Tugas Terstruktur Dosen Pengampu

Islam Dan Budaya Banjar Riza Saputra, S. Th. I, MA

ISLAM DAN KEGIATAN YANG BERKAITAN DENGAN HAL-HAL


GHAIB ATAU KERAMAT
OLEH

EKA NOR FEBRIANI : 220103020205

NASHRIAH RAMADHAN : 220103020136

HASAN GILANG RAMADHAN : 220103020248

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ANTASARI

FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

BANJARBARU
2022

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia itu ada hal yang dapat diterima oleh akal dan tidak diterima oleh
akal. Hal gaib atau mistis adalah contoh sesuatu hal yang sangat melekat dimasyarakat,
sebagian menolaknya tapi tidak banyak juga yang mempercayainya. Di suku banjar
(kalimantan) juga termasuk seperti itu. Hal gaib atau keramat di Banjar kadang masih dapat
kita temui, entah itu dalam upacara adat, ritual adat, benda keramat, tempat keramat bahkan
sampai petuah atau larangan orang tua dahulu seperti pamali.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu hal-hal gaib dan keramat ?

2. Apa saja hal-hal gaib dan keramat yang ada di masyarakat Banjar ?

3. Bagaimana sikap masyarakat Banjar terhadap hal gaib dan keramat tersebut ?

C. Tujuan Masalah

1. Unutk mengetahui apa itu hal-hal gaib dan keramat

2. untuk mengetahui apa saja hal-hal gaib dan keramat yang ada dimasyarakat banjar

3. untuk mengetahui bagaimana sikap masyarakat banjar terhadap hal gaib dan
keramat.
PEMBAHASAN

A. Pengertian hal gaib dan keramat secara singkat

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonsia) mistis artinya hal gaib/hal yang tidak
dapat dilihat oleh manusia yang tidak terjangkau dengan akal manusia yang biasa.

Pengetahuan tentang hal gaib adalah sebuah hubungan sebab dan akibat yang susah
untuk diterima oleh akal, walaupun biasanya pengetahuan itu memiliki bukti nyata. Tetapi
kebanyakan tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Beberapa hal gaib atau mistis yang sering
kita temui seperi

1. Ritual adat

2. Upacara adat

3. Kepercayaan dengan dukun

4. Juga kita bisa temukan didalam sebuah larangan turun-temurun seperti pamali.

5. Dan ada juga hal gaib dikaitkan benda keramat dan tempat keramat.
Penjelasan mengenai pengertian keramat adalah menurut KBBI Keramat
memiliki dua pengertian yang hampir mirip yaitu:

1. Suci dan dapat mengadakan sesuatu di luar kemampuan manusia biasa karena
ketakwaannya kepada Tuhan (tentang orang yang bertakwa).

2. Suci dan bertuah yang dapat memberikan efek magis dan psikologis kepada
pihak lain (tentang barang atau tempat suci).
Jadi dapat disimpulkan, secara sederhana pengertian keramat ini cenderung
kebendaa atau tempat tertentu. Sedangkan pengertian dari hal gaib lebih universal,
dan didalamnya juga mencangkup hal-hal yang keramat.

B. Hal-hal gaib yang ada di masyarakat banjar

1. Pamali

Ungkapan tradisional yang sering digunakan oleh masyarakat yaitu ungkapan pamali.
Pamali berarti ungkapan-ungkapan yang mengandung semacam larangan atau
pantangan untuk dilakukan. Banjar termasuk satu daerah yang masih memegang
teguh adat dan tradisinya, termasuk ungkapan pamali. Adapun contoh pamali yang
ada dimasyarakat.

1) Kanakan halus pemali dibawa ka tangah hutan, kaina di rawa urang halus

(Anak bayi dilarang dibawa ke tengah hutan, nanti kerasukan makhluk gaib)
Pamali di atas adalah sejenis Pamali yang menuyruh orang-orang Banjar untuk tidak
membawa bayi/anaknya ke tengah hutan karena takut dirasuki/dibawa makhluk gaib.
Seperti yang kita ketahui, bayi masih mempunyai penglihatan yang murni
dibandingkan dengan orang dewasa. Bayi masih dianggap mempunyai ketajaman
enam indera karena kemurniannya. Itulah mengapa diyakini bahwa bayi dapat melihat
makhluk gaib di sekitar kita. Karena itu, orang tua sering melarang membawa bayi ke
tengah hutan. Karena hutan merupakan tempat yang disangka dihuni oleh makhluk
gaib.

2) Pamali main batukupan waktu sanja, bisa disembunyikan hantu.


(main petak umpet saat senja hari, bisa disembunyikan hantu)

Para orang tua di Kota Banjar melarang keras anaknya bermain di sore hari. Ini
karena setan dan jin berkeliaran saat senja. Setan dan jin hanya bisa mengganggu
bermain anak-anak pada saat-saat seperti ini. Gangguan dapat berupa
menyembunyikan/menculik dan melepaskan anak bermain dimana saja. Pamali atau
pantangan ini masih berlaku di masyarakat Banjar mungkin hingga saat ini. Lebih
baik orang tua mengajak anaknya ke mushola atau mesjid untuk sholat maghrib
daripada membiarkan anaknya bermain, misalnya bermain petak umpet. 

3) Pamali mambawa lakatan nang sudah masak di padang hinip, diganggu


urang halus
(Pemali membawa ketan yang sudah masak di padang (tempat) sunyi, diganggu
makhluk halus)

Menurut kepercayaan masyarakat Banjar, ketan merupakan masakan yang dipercaya


memiliki hubungan dengan makhluk halus. Nasi ketan/lakatan adalah makanan yang
disajikan dalam beberapa upacara. Juga, ada mitos di masyarakat Banjar bahwa jika
seseorang ditawari kue lapat (kue dengan isi ketan) mereka harus menerima atau
mereka kurang beruntung Di sisi lain, padang sunyi adalah tempat yang ditakuti
sebagai tempat tinggal makhluk gaib. Tentu saja, jika seseorang membawa nasi ketan,
kemungkinan gangguan makhluk gaib meningkat.1

2. Benda keramat dan jimat.


Jimat di yakini masyarakat banjar sebagai benda bertuah atau keramat yang didalam
jimat itu ada memiliki kekuatan gaib yang bisa mengobati penyakit, ada juga untuk
menolak bala, dan Sebagian orang banjar ada yang measih memakainya. Ada
pendapat yang mengatakan bahwa yang memakai jimat adalah keturunan dari raja-
raja banjar baik itu dari dipa, daha, atau dari banjarnya langsung. 2

1) kain sarigading sebagai perantara penyembuhan


Ada salah satu keturunan dari raja-raja candi agung, yang saat kecil ia merasakan
sakit bagian testis (buah zakar) saat buang air kecil dan itu membengkak besar seperti
buah apel. Sudah banyak mantri yang mengobatinya tapi tidak berhasil, lalu ada yang
menyebutkan keturunan raja harus menggunakan kain sarigading untuk terapi
peyembuhan. Dan dilakukanlah terapi penyembuhan dengan diukup dan dupa yang
dibakar juaga ada air kembang, kainnya dipegang dan dikenakan asap dupa yang
dibakar. 3

3. Mempercayai Tempat Tertentu yang dianggap keramat.


Masyarakat banjar punya tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat, biasanya
dipercaya tempat itu tempat tinggalnya makhluk halus, punya energi gaib/mistis, bisa
juga dianggap keramat oleh masyrakat setempat, seperti masjid-masjid keramat,
tampat yang dipercaya mempunyai keramat, dan tempat yang dipercaya ditinggali
makhluk gaib:

1) masjid jami sungai banar dan masjid buruk di desa ulin Amparaya

2) kubur bayi kembar tiga di pekapuran, mkama datu kandang haji, makam wali
katum di desa tabu barat, makam datu bangkala, dsb.

3) pulau kecil di sungai gampa, pulau kambang, sumur air panas di desa murung,
sumur Rahmat di binuang, dsb.4
1
Agus yulianto, Kepercayaan Local Dalam Pemali Banjar Di Kalimantan Selatan, vol. 13, mabasan, 2019, hal. 6-
8
2
Arni, Kepercayaan Dan Perlakuan Masyarakat Banjar Terhadap Jimat-Jimat Penolakan Penyakit, vol. 4, Studia
Insania, 2016, hal. 41

3
hal.41-43
4
Rahmadi, Agama Dan Budaya Masyarakat Banjar, juli 2022, hal. 26
4. Upacara Tradisional Masyarakat Banjar
Masyarakat banjar banyak memiliki upacara tradisional yang mana upacaranya ada
yang berkaitan dengan makhluk halus dan ada unsur agama di dalamnya, seperti:

1) upacara perkawinan
upacara perkawinan di masyarakat banjar punya syarat-syarat/tahapan tertentu.
adat perkawinan di masyarakat Banjar biasanya mulai dari tahapan upacara
basasaluluh, upacara malamar, upacara maantar patalian, upacara maantar jujuran,
upacara akad nikah, upacara bakakadaan, upacara badudus, upacara batamat
Alquran dan setelah itu perayaan perkawinan. Dan ada unsur lain dari upacara ini
salah satunya seperti meletakkan piduduk (sesajen) di bawah pelaminan dan
papanjar di pojok rumah, sebab dipercaya saat upacara berlangsung para makhluk
halus biasa di sebut pedatuan ikut berhadir dan juga mendapat jamuan.5

2) Upacara Untuk Benda Keramat


Dalam upacara tertentu biasanya menggunakan benda keramat sebagai
perlengkapan saat upacara, ada benda keramat yang dijaga secara khusus dengan
adanya upacara tertentu dan salah satu upacaranya memandikan benda yang
keramat/pusaka seperti: keris, tombak, pedang, guci, besi tua, dll.

Biasanya upacara ini dilaksanakan di bulan Muharram (awal tahun di kalender


hijriah), upacara dilakukan sebagai penghormatan dan agar terhindar dari gangguan
makhluk halus atau penjaga benda keramat itu. Bila tidak melakukannya pemilik
benda keramat bisa jatuh sakit karena diganggu, masyarakat banjar menamai upacara
ini dengan batapung tawar atau batatungkal. Unsur islam disini adanya pembacaan
do’a selamat.6

5. Mitos

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti mitos adalah cerita suatu bangsa tentang
dewa dan pahlawan zaman dahulu yang mengandung penafsiran tentang asal-usul
semesta alam, manusia, dan bangsa itu sendiri yang mengandung arti mendalam yang
diungkapkan dengan cara gaib. Di banjar juga memiliki beberapa mitos yang hidup di
masyarakat.

5
hal.44-45
6
hal. 53-54
1) Bunyikan Klakson di Tempat Angker, Dipercaya Cara Meminta Izin pada
Penunggu Makhluk Gaib

2) Agar Tak Diganggu Makhluk Halus di Tempat Tak Dikenal, Saat Buang Air
Kecil Harus Bilang Begini. “izin datu, ulun umpat bekamih ja, kalau kena pian
ulun minta maaf”.

C. Respon masyarakat Banjar terhadap hal-hal gaib dan keramat yang ada di Banjar.

Masyarakat banjar secara umum menerima tentang hal gaib dan keramat yang ada di
masyarakat banjar. Pengetahuan hal gaib dan keramat ini diturunkan secara turun-
temurun kepada anak cucunya. Beberapa hal gaib atau keramat tersebut juga kadang
sengaja untuk dilestarikan sebagai budaya yang dilakukan terus menerus, seperti
membuat piduduk pada saat menyelenggaraan pernikahan dan lain sebagainya.
Kepercayaan akan hal gaib dan keramat ini sayangnya mulai menurun untuk generasi
muda sekarang. Hal tersebut bisa jadi terjadi karna majunya teknologi dan modernisasi
yang sangat berkembang dimasa sekarang. Selain itu, perkembangan cara berfikir dengan
logika dimasa sekarang yang mulai dimasif. Ditambah lagi mudahnya kita mendapat
informasi melalui dunia maya atau internat sebagai media kita untuk memvalidasi hal
gaib yang kita temui di masyarakat, apakah hal gaib itu benar atau tidak.

PENUTUP

Kesimpulan

Hal-hal gaib dan keramat sangat melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Di
banjar sendiri banyak hal gaib dan keramat yang dapat kita temui dikehidupan masyarakat
Banjar. Contohnya yaitu pamali,mitos,ritual adat,upacara adat serta tempat keramat
merupakan hal gaib dan keramat yang dapat kita temukan dimsyarakat banjar. Sampai saat ini
masih banyak yang mempercayai hal gaib dan keramat tersebut, akan tetapi dengan
berkembangnya teknologi dan berkembangnya modernisasi generasi muda mulai sedikit-
sedikit meninggalkan hal tersebut karna banyak hal gaib dan keramat di masyarakat banjar
dinilai tidak logis atau masuk akal.
DAFTAR PUSTAKA

Arni, Kepercayaan Dan Perlakuan Masyarakat Banjar Terhadap Jimat-Jimat


Penolakan Penyakit, vol. 4, Studia Insania, 2016.
Rahmadi, Agama Dan Budaya Masyarakat Banjar, juli 2022.
Yulianto, Agus. Kepercayaan Lokal Dalam Pemali Banjar Di Kalimantan Selatan,
vol. 13, Mabasan 2019.

Anda mungkin juga menyukai