BANJARBARU
2022
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia itu ada hal yang dapat diterima oleh akal dan tidak diterima oleh
akal. Hal gaib atau mistis adalah contoh sesuatu hal yang sangat melekat dimasyarakat,
sebagian menolaknya tapi tidak banyak juga yang mempercayainya. Di suku banjar
(kalimantan) juga termasuk seperti itu. Hal gaib atau keramat di Banjar kadang masih dapat
kita temui, entah itu dalam upacara adat, ritual adat, benda keramat, tempat keramat bahkan
sampai petuah atau larangan orang tua dahulu seperti pamali.
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja hal-hal gaib dan keramat yang ada di masyarakat Banjar ?
3. Bagaimana sikap masyarakat Banjar terhadap hal gaib dan keramat tersebut ?
C. Tujuan Masalah
2. untuk mengetahui apa saja hal-hal gaib dan keramat yang ada dimasyarakat banjar
3. untuk mengetahui bagaimana sikap masyarakat banjar terhadap hal gaib dan
keramat.
PEMBAHASAN
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonsia) mistis artinya hal gaib/hal yang tidak
dapat dilihat oleh manusia yang tidak terjangkau dengan akal manusia yang biasa.
Pengetahuan tentang hal gaib adalah sebuah hubungan sebab dan akibat yang susah
untuk diterima oleh akal, walaupun biasanya pengetahuan itu memiliki bukti nyata. Tetapi
kebanyakan tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Beberapa hal gaib atau mistis yang sering
kita temui seperi
1. Ritual adat
2. Upacara adat
4. Juga kita bisa temukan didalam sebuah larangan turun-temurun seperti pamali.
5. Dan ada juga hal gaib dikaitkan benda keramat dan tempat keramat.
Penjelasan mengenai pengertian keramat adalah menurut KBBI Keramat
memiliki dua pengertian yang hampir mirip yaitu:
1. Suci dan dapat mengadakan sesuatu di luar kemampuan manusia biasa karena
ketakwaannya kepada Tuhan (tentang orang yang bertakwa).
2. Suci dan bertuah yang dapat memberikan efek magis dan psikologis kepada
pihak lain (tentang barang atau tempat suci).
Jadi dapat disimpulkan, secara sederhana pengertian keramat ini cenderung
kebendaa atau tempat tertentu. Sedangkan pengertian dari hal gaib lebih universal,
dan didalamnya juga mencangkup hal-hal yang keramat.
1. Pamali
Ungkapan tradisional yang sering digunakan oleh masyarakat yaitu ungkapan pamali.
Pamali berarti ungkapan-ungkapan yang mengandung semacam larangan atau
pantangan untuk dilakukan. Banjar termasuk satu daerah yang masih memegang
teguh adat dan tradisinya, termasuk ungkapan pamali. Adapun contoh pamali yang
ada dimasyarakat.
1) Kanakan halus pemali dibawa ka tangah hutan, kaina di rawa urang halus
(Anak bayi dilarang dibawa ke tengah hutan, nanti kerasukan makhluk gaib)
Pamali di atas adalah sejenis Pamali yang menuyruh orang-orang Banjar untuk tidak
membawa bayi/anaknya ke tengah hutan karena takut dirasuki/dibawa makhluk gaib.
Seperti yang kita ketahui, bayi masih mempunyai penglihatan yang murni
dibandingkan dengan orang dewasa. Bayi masih dianggap mempunyai ketajaman
enam indera karena kemurniannya. Itulah mengapa diyakini bahwa bayi dapat melihat
makhluk gaib di sekitar kita. Karena itu, orang tua sering melarang membawa bayi ke
tengah hutan. Karena hutan merupakan tempat yang disangka dihuni oleh makhluk
gaib.
Para orang tua di Kota Banjar melarang keras anaknya bermain di sore hari. Ini
karena setan dan jin berkeliaran saat senja. Setan dan jin hanya bisa mengganggu
bermain anak-anak pada saat-saat seperti ini. Gangguan dapat berupa
menyembunyikan/menculik dan melepaskan anak bermain dimana saja. Pamali atau
pantangan ini masih berlaku di masyarakat Banjar mungkin hingga saat ini. Lebih
baik orang tua mengajak anaknya ke mushola atau mesjid untuk sholat maghrib
daripada membiarkan anaknya bermain, misalnya bermain petak umpet.
1) masjid jami sungai banar dan masjid buruk di desa ulin Amparaya
2) kubur bayi kembar tiga di pekapuran, mkama datu kandang haji, makam wali
katum di desa tabu barat, makam datu bangkala, dsb.
3) pulau kecil di sungai gampa, pulau kambang, sumur air panas di desa murung,
sumur Rahmat di binuang, dsb.4
1
Agus yulianto, Kepercayaan Local Dalam Pemali Banjar Di Kalimantan Selatan, vol. 13, mabasan, 2019, hal. 6-
8
2
Arni, Kepercayaan Dan Perlakuan Masyarakat Banjar Terhadap Jimat-Jimat Penolakan Penyakit, vol. 4, Studia
Insania, 2016, hal. 41
3
hal.41-43
4
Rahmadi, Agama Dan Budaya Masyarakat Banjar, juli 2022, hal. 26
4. Upacara Tradisional Masyarakat Banjar
Masyarakat banjar banyak memiliki upacara tradisional yang mana upacaranya ada
yang berkaitan dengan makhluk halus dan ada unsur agama di dalamnya, seperti:
1) upacara perkawinan
upacara perkawinan di masyarakat banjar punya syarat-syarat/tahapan tertentu.
adat perkawinan di masyarakat Banjar biasanya mulai dari tahapan upacara
basasaluluh, upacara malamar, upacara maantar patalian, upacara maantar jujuran,
upacara akad nikah, upacara bakakadaan, upacara badudus, upacara batamat
Alquran dan setelah itu perayaan perkawinan. Dan ada unsur lain dari upacara ini
salah satunya seperti meletakkan piduduk (sesajen) di bawah pelaminan dan
papanjar di pojok rumah, sebab dipercaya saat upacara berlangsung para makhluk
halus biasa di sebut pedatuan ikut berhadir dan juga mendapat jamuan.5
5. Mitos
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti mitos adalah cerita suatu bangsa tentang
dewa dan pahlawan zaman dahulu yang mengandung penafsiran tentang asal-usul
semesta alam, manusia, dan bangsa itu sendiri yang mengandung arti mendalam yang
diungkapkan dengan cara gaib. Di banjar juga memiliki beberapa mitos yang hidup di
masyarakat.
5
hal.44-45
6
hal. 53-54
1) Bunyikan Klakson di Tempat Angker, Dipercaya Cara Meminta Izin pada
Penunggu Makhluk Gaib
2) Agar Tak Diganggu Makhluk Halus di Tempat Tak Dikenal, Saat Buang Air
Kecil Harus Bilang Begini. “izin datu, ulun umpat bekamih ja, kalau kena pian
ulun minta maaf”.
C. Respon masyarakat Banjar terhadap hal-hal gaib dan keramat yang ada di Banjar.
Masyarakat banjar secara umum menerima tentang hal gaib dan keramat yang ada di
masyarakat banjar. Pengetahuan hal gaib dan keramat ini diturunkan secara turun-
temurun kepada anak cucunya. Beberapa hal gaib atau keramat tersebut juga kadang
sengaja untuk dilestarikan sebagai budaya yang dilakukan terus menerus, seperti
membuat piduduk pada saat menyelenggaraan pernikahan dan lain sebagainya.
Kepercayaan akan hal gaib dan keramat ini sayangnya mulai menurun untuk generasi
muda sekarang. Hal tersebut bisa jadi terjadi karna majunya teknologi dan modernisasi
yang sangat berkembang dimasa sekarang. Selain itu, perkembangan cara berfikir dengan
logika dimasa sekarang yang mulai dimasif. Ditambah lagi mudahnya kita mendapat
informasi melalui dunia maya atau internat sebagai media kita untuk memvalidasi hal
gaib yang kita temui di masyarakat, apakah hal gaib itu benar atau tidak.
PENUTUP
Kesimpulan
Hal-hal gaib dan keramat sangat melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Di
banjar sendiri banyak hal gaib dan keramat yang dapat kita temui dikehidupan masyarakat
Banjar. Contohnya yaitu pamali,mitos,ritual adat,upacara adat serta tempat keramat
merupakan hal gaib dan keramat yang dapat kita temukan dimsyarakat banjar. Sampai saat ini
masih banyak yang mempercayai hal gaib dan keramat tersebut, akan tetapi dengan
berkembangnya teknologi dan berkembangnya modernisasi generasi muda mulai sedikit-
sedikit meninggalkan hal tersebut karna banyak hal gaib dan keramat di masyarakat banjar
dinilai tidak logis atau masuk akal.
DAFTAR PUSTAKA