Disusun Oleh:
Ucu Cintarsih Dewi Gustina
Antropologi Budaya 3A
NIM. 203.233.083
PERTANYAAN:
3. Mengapa para pembawa benda pusaka harus memakai pakaian tradisional adat sunda?
4. Untuk formasi pada saat upacara helaran sendiri, apakah ada aturan khusus atau
bagaimana?
5. Bagaimana kaitan pandemi dengan upacara helaran dalam upacara adat nyangku ini?
8. Apakah ada aturan khusus dalam pembungkusan benda pusaka tersebut? Seperti
harus menggunakan kain tertentu.
9. Mengapa Bumi Alit disebut sebagai museum amanat? Bagaimana dengan latar
belakang tempat tersebut?
10. Pada saat upacara helaran berlangsung, adakah aturan khusus pada saat membawa air
Tirta Kahuripan?
12. Apa yang menjadi harapan masyarakat dari terselenggaranya upacara helaran 2021?
13. Bagaimana dengan urutan formasi pada saat upacara helaran berlangsung?
14. Mengapa upacara helaran ini ada di dalam rangkaian upacara adat nyangku?
15. Mengapa Upacara Adat Nyangku disebut sebagai hari lebaran kedua orang Panjalu?
16. Di mana tempat berlangsungnya upacara helaran? Dan mengapa harus di tempat
tersebut dilakukannya?
19. Siapa saja yang menjadi panitia pelaksanaan upacara helaran ini?
20. Bagaimana perkembangan upacara helaran dari sejak dulu hingga saat ini?
21. Apa kendala yang sering terjadi ketika upacara helaran dilakukan atau berlangsung?
23. Seperti apa respon pemerintahan setempat yang menjadikan sebagai pendukung
terselenggaranya upacara ini?
25. Apakah ada larangan atau peraturan khusus dalam pelaksanaan upacara helaran ini?
LAMPIRAN :
Informan Nyangku merupakan tradisi budaya panjalu yang diadakan tiap tahun
sekali. Waktunya itu biasanya diambil senin atau kamis pada akhir
mulud. Bisa hari senin bisa hari kamis, tapi akhir mulud. Dalam prosesi
nyangku emang di sini diadakan pencucian pedang cendramata syaidina
ali yang diamanatkan kepada eyang borosngora yang dicideramatakan
kepada eyang borosngora setelah beliau belajar islam langsung dari
syaidina ali. Dalam prosesi nyangku sendiri, budaya nyangku sendiri
memang dari bumi alit itu pertama diturunkan benda pusaka itu dan di
arak ke tengah danau.
Informan Untuk makna dari arak-arakan itu, karena di sana itu juga kan nyangku
itu sebagai syiar agama dulunya itu, pada zaman-zaman dulu untuk syiar
agama maka dalam arak-arakan di iringi dengan sholawatan. Sebetulnya
tidak pakai arak-arakan pun tidak masalah gitu ya, cuma ya kan budaya
makin hari makin hari kita untuk lebih apa ya sakral atau meriah gitu ya.
Informan Makna berpakaian tradisional itu adab ya. Adab menghormati kepada
para leluhur yang telah berjuang. Walaupun dia sudah meninggal tapi
kita kan menghormati jasanya beliau berjuang menyebarkan islam.
Prabu sanghiang borosngora sendiri kan penyebar islam pertama di
nusantara abad ke-6 itu. Ya namanya adablah ya, masa kalau gitu hanya
pakai kolor aja celana pendek, kan engga gitu ya. Adabnya gitu yaa.
Peneliti Untuk formasi pada saat upacara helaran sendiri, apakah ada aturan
khusus atau bagaimana?
Informan Susunan formasi itu tidak masalah. Tapi akan lebih enak lagi kalau
parupuyan di depan ke sini, kan enak ya. Lebih enak lagi gembyung di
depan ke dengeran ke belakang kan enak ya.
Peneliti Bagaimana kaitan pandemi dengan upacara helaran dalam upacara adat
nyangku ini?
Informan Kalau tidak pandemi mungkin nanti arak-arakan bisa 100, gudangnya
itu di belakang. Itu besok dicuci, itu satu kolbak ada. Benda pusaka itu
biasanya setelah yang utama di depan ya, nanti diiringi 100, iring-
iringan lagi. Kalau besok itu di sini aja (bumi alit). sebelum pandemi
berlangsung itu semua pusaka dibawa dan dimandikan. Kalau sebelum
pandemi kan dicucinya itu di taman borosngora, di lapang, di alun-alun.
Peneliti Bagaimana dengan orang yang membawa benda pusaka? Apakah orang-
orang tersebut orang-orang terpilih?
Informan Untuk Pembawa pusaka itu kalau yang pertama dan kedua itu adalah
keturunan, sebetulnya yang pertama itu adek saya sendiri. Terus yang
kedua kalo tidak salah, anak saya sendiri. Itu ya yang paling gede itu
anak saya sendiri, kalau yang lain itu boleh. Itu kan yang utama itu.
Sebetulnya itu pedang utama itu, itu sebetulnya pedang utama itu benda
pusaka utama yang di dalam. Di samping itu kan ada pedang syaidina
ali juga ada kujang, terus ada keris niskala wastu lambang kebesaran
pajajaran, juga ada dari cikal bakal gunung sawal, gunung bitung, juga
di sini itu yang pertama (bumi alit).
Informan Benda pusaka dibungkus itu biar tersembunyi aja, masa dibuat terbuka
kan ga bagus.
Peneliti Apakah ada aturan khusus dalam pembungkusan benda pusaka tersebut?
Seperti harus menggunakan kain tertentu.
Informan Untuk pembungkus kainnya sendiri itu bebas dan tidak ada aturan, yang
jelas itu tersembunyi aja. Di sini kan benda pusaka tidak ada yang
digelar, semua juga ditutup. Digelarnya itu cuma setahun sekali itu,
ketika nyangku aja. Itu semuanya itu benda pusaka juga sekarang tidak
ada yang digelar.
Informan Karena ini memang bumi alit kan merupakan sebuah museum, tapi
museum amanat. Kan prabu borosngora beramanat, siapa saja besok
lusa mau ziaroh ke tempat saya jangan mencari makam kaula, tapi
cukup cari pedang. Makanya setelah beliau wafat, makamnya di mana
wallahualam, sampe sekarang pun dirahasiakan. Jadi dibangun tempat
namanya bumi alit untuk menjalankan amanat beliau, jadi bukan untuk
di pertontonkan, hanya untuk ziaroh ke beliau. Ciri itu ya ciri. Kita juga
kan kalo ke makam, cirinya kan batu nisan, nah sama aja gitu yang
penting berdoa meminta kepada Allah gitu kan.
Peneliti Pada saat upacara helaran berlangsung, adakah aturan khusus pada saat
membawa air Tirta Kahuripan?
Informan Untuk urutan rombongan pembawa air itu urutannya sama. Bisa juga,
kalo mau diurut bisa dari gunung sawal, gunung bitung, bisa diurutkan
juga gitu. Itukan hanya mewakili aja, itu yang 11 ya. Itu cuma mewakili
aja, itu sudah dicampurkan itu.
Informan Itu sebenernya kemarin itu saya nyari itu sampai 43 mata air, dicampur
nanti diwakilin sama dicampur-campur itu diwakilin sama itu. Itukan air
dari 3 bulan sebelumnya saya udah ngambil air, tapi saya simpan dulu di
satu tempat didoakan dulu selama 43 hari setelah itu dicampurkan,
dicampurkan nah dimasukin ke kele, untuk mewakilin semuanya itu.
Makanya kan ada rundownya kan di tanggal 23 agustus itu saya mulai
pengambilan air.
Infroman Harapan untuk kedepannya kita supaya budaya kita, terutama budaya
sunda sendiri yang sekarang sudah telah diterangkan kalau sunda itu
tidak adalah, yang namanya pajajaran itu di mana sih pajajaran itu yaa.
Kita banyak timbul lagi dan saling dicintai oleh semua masyarakat di
sini, lebih berkembang, lebih maju. Karena kalau orang itu mengingat
masa lalu, apalagi mengingat kepada jasa-jasa perjuangan orang-orang
tua dulu. Maka kita insyaallah akan lebih baik untuk ke depannya.
Untuk anak-anak muda sekarang ya alhamdulillah gitu ya. Kalau
budaya ya budaya yang dilihatnya itu latar belakangnya budaya itu apa,
apa itu budaya yang masuk islam atau engga gitu ya. Semoga mudah-
mudahan ke depannya juga budaya ini bukan hanya sekedar kita budaya
rame-rame tapi untuk syiar agama juga, karena diawalinya juga kan ini
dari cikal bakal penyebaran islam itu ya.
Informan Biasanya kan untuk urutannya itu ya urutannya di depan itu sholawat,
gembyung, terus dupa, baru benda pusaka inti, di belakang ada kele itu
yang biasa itu.
Peneliti Mengapa upacara helaran ini ada di dalam rangkaian upacara adat
nyangku?
Informan Dalam arak-arakan itu kan juga supaya masyarakat juga mengenal
bahwa di Panjalu itu ada budaya Nyangku, karena budaya nyangku itu
termasuk lebaran kedua orangnya Panjalu. Banyak orang panjalu tidak
pulang pada hari lebaran tapi nyangku mah pada pulang.
Peneliti Mengapa Upacara Adat Nyangku disebut sebagai hari lebaran kedua
orang Panjalu?
Jawaban Tempat berlangsungnya upacara helaran di mulai dari Pasucian Bumi Alit
dan diarak menuju ke tengah danau atau pulau Nusa Gede di Situ Lengkong
Panjalu. Tempat upacara helarannya sendiri dari tahun ke tahun memiliki
perubahan dan sifatnya dinamis, tergantung dengan situasi dan kondisi
daerah Panjalu.
Jawaban Proses awal dimulai dengan pengambilan benda pusaka di Pasucian Bumi
Alit dan kemudian di arak menuju ke tengah danau. Sebelum pandemi arak-
arakan tersebut akan berakhir di taman Borosngora atau Alun-alun. Namun
karena adanya pandemi hal tersebut tidak dilakukan dan penyucian benda
pusaka dilakukan di Nusa Gede, Situ Lengkong Panjalu.
Jawaban Alat-alat yang digunakan antara lain: benda pusaka, tempat pembakaran
kemenyan, dupa, payung pengantin, alat musik gembyung, dan lain-lain.
Pertanyaan Siapa saja yang menjadi panitia pelaksanaan upacara helaran ini?
Jawaban Orang-orang yang ikut andil dalam pelaksanaan upacara ini yaitu Yayasan
Borosngora, tokoh masyarakat, para keturunan Prabu Borosngora,
masyarakat setempat, dan lain-lain.
Pertanyaan Bagaimana perkembangan upacara helaran dari sejak dulu hingga saat ini?
Pertanyaan Apa kendala yang sering terjadi ketika upacara helaran dilakukan atau
berlangsung?
Jawaban Kendala yang sangat nyata yaitu adanya Covid-19. Karena pandemi upacara
helaran tersebut berubah rute pelaksanaannya.
Jawaban Peran masyarakat sangat antusias melihat dan menyaksikan upacara adat
nyangku dan upacara helarannya. Informan berpendapat bahwa Nyangku
seperti hari lebaran kedua bagi masyarakat Panjalu. Sehingga banyak
masyarakat yang ikut menyaksikan upacara helaran dan Nyangku tersebut.
Jawaban Respon pemerintah terhadap upacara ini sangat baik dan berkenan untuk
hadir menyaksikan sekaligus memberikan sambutan-sambutan di awal acara
penyucian benda pusaka.
Pertanyaan Apakah ada larangan atau peraturan khusus dalam pelaksanaan upacara
helaran ini?
Jawaban Aturan dan peraturan khusus dalam upacara ini mungkin ada. Namun, pada
tata pelaksanaanya tersebut bersifat dinamis dan berubah-ubah tergantung
situasi dan kondisi. Namun, pada saat prosesi upacara adat Nyangku tersebut,
diharapkan untuk senantiasa berperilaku sopan dan tidak berbicara
sembarangan. Karena hal tersebut tidak sesuai dengan nilai kesopanan yang
ada. Serta harus menggunakan tata, titi, duduga, dan peryoga pada saat
mengikuti rangkaian prosesi Upacara Adat Nyangku tersebut.