Anda di halaman 1dari 98

ENDOCRINE, NUTRITIONAL AND METABOLIC DISEASES

(E00-E07)
E00 Congenital Iodine Deficiency Syndrome
Dikenal sebagai Kretinisme atau Hipotiroidisme Kongenital. Merupakan kondisi
pertumbuhan fisik dan mental yang sangat terhambat karena kekurangan hormon
tiroid bawaan (hipotiroidisme kongenital) yang tidak diobati.
Gejala : Pemikiran dan refleks lebih lambat, penurunan neurologis dan pubertas
terhambat. Tanda-tanda lain mungkin termasuk kulit menebal, lidah membesar,
atau perut buncit. Kretinisme dapat dibagi menjadi neurologis dan subtipe
myxedematous. Kedua kondisi ini dapat dicegah dengan asupan yodium ibu dan
anak-anak yang memadai.
E00.0Congenital iodine deficiency syndrome, Neurological Type
Kondisi yang disebabkan karena kekurangan yodium bawaan dan dengan
adanyahipotiroidisme pada ibu selama kehamilan, yang di tandai oleh
keterbelakangan mental, penurunan neurologis (mungkin ringan), dengan
berkurangnya fungsi otot dan koordinasi, gaya berjalan normal, dan tuli-bisu, tapi
tidak dengan gondok atau hipotiroidisme pada anak. Atau sangat parah sehingga
orang tersebut tidak bisa berdiri atau berjalan. Pemikiran dan refleks juga lebih
lambat.
E00.1Congenital iodine deficiency syndrome, Myxodematous Type
Kondisi terhambatnya pertumbuhan fisik dan mental karena kekurangan hormon
tiroid bawaanyang mengakibatkan keterbelakangan mental, perawakan pendek,
gondok, dan hipotiroidisme. Dimana kondisi ini baru akan terlihat saat sudah
dewasa.
E00.2Congenital iodine deficiency syndrome, Mixed Type
Kondisi terhambatnya pertumbuhan fisik dan mental karena kekurangan hormon
tiroid bawaan
E00.9Congenital iodine deficiency syndrome, Unspecified
Penyakit yang disebabkan karena kekurangan yodium bawaan pada janin selama
kehamilan atau dalam periode neonatal.Namun tidak terklasifikasi termasuk tipe
yang mana (Neurological Type, Myxodematous Type, Mix Type).

E01Iodine Deficiency related Thyroid disorders and Allied Condition


Merupakan defisiensi yodium yang berlangsung lama akibat dari pola konsumsi
pangan yang kurang mengkonsumsi yodium atau karena kekurangan yodium
bawaan pada janin selama kehamilan/dalam periode neoatal, sehingga akan
mengganggu fungsi kelenjar tiroid, yang secara perlahan menyebabkan terjadinya
pembesaran kelenjar gondok (kelenjar tiroid).
E01.0Iodine Deficiency related Diffuse (Endemic) Goitre
Pembesaran pada kelenjar thyroid yang disebabkan oleh kekurangan gizi yodium
pada makanan
E01.1 Iodine Deficiency related Multinodular (Endemic) Goitre
Individu dengan gangguan ini memiliki satu / lebih nodul di dalam kelenjar tiroid
yang mengakibatkan pembesaran pada kelenjar thyroid. Penyakit
inidisebabkan oleh kekurangan yodium dalam makanan
E01.2 Iodine Deficiency related (Endemic) Goitre, Unspecified
Pembesaran pada kelenjar thyroid disebabkan oleh kekurangan yodium dalam
makanan, namun tak terspesifikasi penyebarannya di bagian mana
E01.9 Other Iodine Deficiency related Thyroid disorders and Allied Condition
Penyakit lain terkait pembesaran kelenjar tiroid (gondok) akibat defisiensi yodium
bawaan atau karena kurang mengkonsumsi yodium dalam makanan yang
berlangsung lama.
E02Subclinical Iodine Deficiency Hypothyroidism
Merupakan gagal thyroid ringan yang terjadi ketika kadar hormon tiroid perifer
berada dalam kisaran normal, tapi thyroid stimulating hormone (TSH) sedikit
meningkat. Ditandai dengan metabolisme yang lambat.

E03Other Hypothyroidism
Penyakit lain terkait Hypothyroidism. Dimana Hypothyroidism adalah suatu kondisi
di mana tubuh kekurangan hormon tiroid yang cukup. Karena tujuan utama dari
hormon tiroid adalah untuk "menjalankan metabolisme tubuh," dapat dimengerti
bahwa orang-orang dengan kondisi ini akan memiliki gejala yang berhubungan
dengan metabolisme yang lambat.
Penyebab :Hypothyroidism adalah kurangnya asupan gizi berupa iodina atau
yodium.
Gejalahypothyroidsm :Badancepatmerasalelah, Sembelit,
Nyeriototdannyeripadasendi, Menstruasimenjaditidakteratur, Rambutrontok,
Kulitmenjadikeringdanberasadingin di tubuh, MemilikiGondok
E03.0 Congenital Hypothyroidism With Diffuse Goiter
Pembesaran tiroid, atau yang dikenal dengan istilah goiter, adalah manifestasi
klinis yang paling umum dari penyakit pada kelenjar tiroid. Kemunculannya
merefleksikan adanya kelainan sintesis hormon tiroid (T3 dan T4), yang sering
disebabkan oleh adanya defisiensi konsumsi iodin.
Goiter congenital Hampir selalu ada pada bayi hipertiroid kongenital, biasanya
tidak besar dan sering terjadi pada ibu yang memiliki riwayat penyakit graves.
Goiter : Tiroiditis Hashimoto, fase penyembuhan setelah tiroiditis, defisiensi
yodium
E03.1 Congenital Hypothyroidism Without Diffuse Goiter
Non-goiter :destruksipembedahan,
kondisisetelahpemberianyodiumradioaktifatauradiasieksternal, agenesis,
amiodaron
E03.2 Hypothyroidism Due To Medicaments And Other Exogenoussubtances
Merupakan gangguan pada kelenjar tiroid yang di sebabkan obat, banyaknya
mengkonsumsi obat obatan yang dapat mempengaruhi fungsi tiroid.
E03.3 PostinfectiousHypothyroidism
Hipotiroidisme pasca infeksi adalah kondisi terlalu banyaknya hormon tiroksin
yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid di dalam tubuh yang terjadi setelah infeksi.
Kondisi ini akan menyebabkan gangguan pada metabolisme tubuh.
Gejala : Penurunan berat badan dengan cepat, Banyak berkeringat, Merasa gelisah.
E03.4 Atrophy Of Thyroid ( Acquired)
Hipotiroidisme primer atau atrofi tiroid adalah penyebab paling umum dari
hipotiroidisme (selain ablasi iatrogenik tiroid) pada orang dewasa. Penyakit ini
lebih sering terjadi pada wanita.
Wanita 40 sampai 60 tahun yang sering terkena. Ada asimtomatik atau tidak
dikenal tiroiditis dengan kerusakan progresif kelenjar tiroid. Dalam beberapa
kasus, autoantibodi berikatan dengan reseptor TSH dan mencegah pengikatan TSH
pada reseptor TSH; dan akibatnya, tiroid tidak dirangsang untuk menghasilkan
hormon tiroid.
E03.5 Myxoedema Coma
Myxedema koma adalah hilangnya fungsi otak sebagai akibat yang parah,
tingkatrendah lama dari hormon tiroid dalam darah (hipotiroidisme). Myxedema
komadianggap sebagai komplikasi yang mengancam nyawa hipotiroidisme dan
mewakilisisi jauh lebih serius dari spektrum penyakit tiroid.
Gejala:Kelelahan,Lesu, Mental yang gangguan, Depresi
Penyebab :Kegagalan kelenjar hipofisis atau hipotalamus untuk benar sinyal
kelenjar tiroid untuk melakukan fungsi normal.
E03.8 Other Spesified Hypothyroidism
Hypothyroidism merupakan suatu gangguan pada kelenjar tiroid, yang umunya
banyak menyerang wanita dari pada pria. Kebanyakan pasien akan terlihat
membesar pada jaringan tiroidnya, yang biasa disebut orang gondok.
Penyebab :hypothyroidism adalah kurangnya asupan gizi berupa iodina atau
yodium.
Gejalahypothyroidsm :Badancepatmerasalelah, Sembelit,
Nyeriototdannyeripadasendi, Menstruasimenjaditidakteratur, Rambutrontok,
Kulitmenjadikeringdanberasadingin di tubuh, MemilikiGondok
E03.9 Hypothyroidism, Unspesified
Hypothyroidism merupakan suatu gangguan pada kelenjar tiroid, yang umunya
banyak menyerang wanita dari pada pria. Kebanyakan pasien akan terlihat
membesar pada jaringan tiroidnya, yang biasa disebut orang gondok yang umum
tidak diketahui secara rinci.

E04Other Nontoxic Goiter


Sebuah gondok beracun adalah pembesaran difus atau nodular dari kelenjar tiroid
yang tidak menghasilkan dari proses inflamasi atau neoplastik dan tidak terkait
dengan fungsi tiroid yang abnormal.
Gejala :Munculnya benjolan pada leher,Terjadinya Pembengkakan pada kelenjar
ludah,Terasa nyeri pada saat mengunyah;
Penyebab
:Tiroidmembutuhkaniodinuntukmemproduksihormontiroid.Zatiniterkandungpadatir
am, sereal, ikan, rumputlaut, sususapidangandum.
Jikakeruranganiodinmakakinerjakelenjartiroidmenurunsehinggadapatmenyebabkan
pembengkakan.
E04.0 Nontoxic Diffuse Goitre
ColloidGoiteratau diffuse nontoxic goiteradalahbentukpembesaran thyroid, yang
difus (menyebarsecaramerata)
diseluruhkelenjartiroidtanpamenimbulkannodulnodul.
Kejadianendemikkarenadaerah yang kekuranganiodine.
Penyebab :karenakekuranganiodine.
Gejala :pembesaran di leher, tidaknyeri, disphagia, kalauberatbisaobstruksi
jalannafas
E04.1 Nontoxic Single Thyroid Nodule
Nodul tunggal tiroid nontoksik adalah benjolan tunggal atau benih tumor yang
muncul dalam tiroid
Gejala : sakit di lokasi bintil yang dapat melakukan perjalanan ke telinga atau
rahang
E04.2 Nontoxic MultinodularGotre
Multinodular goiter,
terjadiakibatpertumbuhanepiteldenganakibatpembentukanfolikelbaru yang
baikbentukdanfungsinyasangatbanyakberbeda.
Penyebab :kekuranganyodiumbaikrelatifmaupun absolute.
E04.8 Other Specified Nontoxic Goitre
Nontoxic goitre Adalah goiter yang disebabkan oleh tipe lain, misalnya karena
akumukasi lithiu atau dapat karena autoimun.
E04.9 Nontoxic Goitre, Unspecified
Nontoxic goitre Adalah goiter yang disebabkan oleh tipe lain, misalnya karena
akumukasi lithiu atau dapat karena autoimun
Goiter adalah pembesaran pada kelenjar tyroid
Nodular goitre (nontoxic) adalah goiter keras dengan permukaan berlobulasi
tunggal nodulus yang dapat diraba, mungkin terjadi pendarahan, perubahan kistik
dan fibrosis

E05Thyrotoxicosis [Hyperthyrodism]
Thyrotoxicosis adalah hormon thyroid dalam tubuh yang melebihi batas atau suatu
kondisi keracunan yang disebabkan oleh suatu kelebihan hormon tyroid dari dari
penyebab manasaja
Hyperthyrodism juga diartikan sebgai kelebihan thyroid yang paing umum
disebabkan Thyrotoxicosis dan menimbulka produksi kelenjar thyroid terlalu
banyak. Penyebab umum hyperthyr odismadalah graves disease diamana sistem
imun tidak terlalu berjalan, antibody leamah yang menyerang thyroid sell. Proses
stimulasi kelenjar thyroid menyebabkan pertumbukhan produksi hormon thyroid
tinggi yang berkisar sekitar 70-80% pasien yang dengan hyperthyrodism mengidap
graves disease dan dapat menular sekeluarga.
Excl : Chronic tiroiditis kronik dengan tirotoksikosis transien (E06.2)
Neo natal tirotoksikosis (P72.1)
E05.0 Thyrotoxicosis with diffuse goitre
Hormon thyroid dalam tubuh yang melebihi batas dengan pembesaran pada
kelenjar tyroid
Exophthalmic or toxic gitre
merupakan kelainan aoutoimun yang di sebabkan oleh activitas sel-sel tyroid oleh
autoantibody, menuju TSH reseptor. Pasien dengan penyakit ini biasanya
mengalami pembesaran tyroid yang difus dan simetris.
Grave disease
Merupakan penyakit yang menyebabkan timbulnya hipertiroid yang sering di
jumpai. Tanda-tanda dan gejala penyakit ini terjadi karena adanya kelenjar tiroid
yang membesar secara tidak merata dan tidak adanya kemampuan unyuk memberi
respons terhadap kontrol TSH. Penyebab graves adanya penyakit autoimun di
mana terdapat antibodi yang ditemukan dalam sistem peredaran darah, yaitu
thyroid perokside antibodies(TPO), thyroid stimulatin immunogliobium(TSI
antibodies), dan TSH rseptor antibodies (TRab)
toxic diffuse goitre
merupakan kelainan aoutoimun yang di sebabkan oleh activitas sel-sel tyroid oleh
autoantibody, menuju TSH reseptor. Pasien dengan penyakit ini biasanya
mengalami pembesaran tyroid yang difus dan simetris.
E05.1 Thyrotoxicosis with toxic single thyroid nodule
Hormon thyroid dalam tubuh yang melebihi batas serta keluar benjolan padat atau
berisi air yang timbul dalam kelenjar tyroid. Benjolan ini dapat berupa tumor jinak
atau kista.
Thyrotoxicosis with toxic uninodular goitre
adalahhormon thyroid dalam tubuh yang melebihi batas dengan hormon thyroid
dalam tubuh yang melebihi batas dengan di tandai adanya bentuk benjolan pada
leher akibat pembesaran thyroid yang terbentu seperti biji padat dengan jumlah
yang tertentu.
E05.2 Thyrotoxicosis with toxic multinodular goitre
hormon thyroid dalam tubuh yang melebihi batas dengan di tandai adanya bentuk
benjolan-benjolan pada leher akibat pembesaran thyroid yang terbentu seperti biji
padat dengan jumlah yang cukup banyak atau banyak
Toxic nodular goitre
Adalah hormon thyroid dalam tubuh yang melebihi batas dengan di tandai adanya
bentuk benjolan pada leher akibat pembesaran thyroid yang terbentu seperti biji
padat dengan jumlah yang tertentu.
E05.3 Thyrotoxicosis from ectopic thyroid tissue
Adalah hormon thyroid dalam tubuh yang melebihi batas dan perkembangan
kelenjar thyroid berada diluar jaringan
E05.4 Thyrotoxicosis factitia
Thyrotoxicosis factitia adalah hipertiroidisme diproduksi oleh konsumsi hormon
tiroideksogen. Ini dapat terjadi ketika hormon tiroid digunakan untuk indikasi
yang tidak tepat, biladosis berlebihan digunakan untuk indikasi medis diterima,
atau bila digunakan diam-diam oleh pasien.
E05.5 Thyroid Crisis or Storm
Krisis tiroid adalah kondisi hipermetabolik yang mengancam jiwa dan ditandai
oleh demam tinggi dan disfungsi sistem kardiovaskular, sistem saraf, dan sistem
saluran cerna.
E05.8 Other Thyrotoxicosis
Tirotoksikosis lain adalah suatu kondisi keracunan yang disebabkan oleh suatu
kelebihan hormon-hormon tiroid dari penyebab mana saja yang terjadi ditempat
lain.
E05.9 Thyrotoxicosis, Unspecified
Tirotoksikosis, tidak terspesifikasi adalah suatu kondisi keracunan yang
disebabkan oleh suatu kelebihan hormon-hormon tiroid dari penyebab mana saja
yang tidak terspesifikasi di kode lain.

E06 Thyroiditis
Tiroiditis adalah radang yang terjadi pada kelenjar tiroid
Penyebab paling umum adalah karena sistem kekebalan tubuh menyerang sel
tiroid
Gejala umum di tahap awal adalah bengkaknya tiroid, kadang-kadang merasa sakit
dan tegang, mata dan mulut kering, namun tidak terlalu menyakitkan.
E06.0 Acute Thyroiditis
Tiroiditis akut adalah radang yang terjadi pada kelenjar tiroidyang biasanya
disebabkanolehbakteri.
E06.1 Subacute Thyroiditis
deQuervain : Peradangan pada tiroid karena infeksi pada sistem pernapasan atas
yang sering dijumpai pada wanita dengan gejala berupa sakit leher yang mendadak
dan tirotoksikosis. Umumnya disebabkan oleh virus seperti Coxsackie virus ,
gondok dan adenovirus.
giant-cell :sel raksasa
granulomatous :Peradangan pada tiroid yang menyebabkan pembengkakan dan
nyeri pada leher bagian anterior yang berlangsung selama 1 atau 2 bulan kemudian
menghilang spontan tanpa gejala sisa.
nonsuppurative :Peradangan pada tiroid yang disebabkan oleh virus
Excludes: autoimmune thyroiditis (E06.3)
Kecuali: tiroiditis yang disebabkan oleh autoimun
E06.2 Chronic Tyhroiditis With Transient Thyrotoxicosis
Peradangan tiroid kronis dengan thyrotoxicosis sementara
Excludes: autoimmune thyroiditis (E06.3)
E06.3 Autoimune Tyhroiditis
Hashimoto's thyroiditis :Peradangan kelenjar thyroid yang disebabkan oleh
prosesautoimun yang didahului dengan gejala hipertiroid, lalu normal kemudian
berubahmenjadi hipotiroid berkepanjangan akibat rusaknya daerah kelenjar yang
masihberfungsi sehingga kelenjar tiroid seringkali membesar.
Hashitoxicosis (transient) :Gangguan tingkat pertama pada autoimun
Hypothyroidism sementara
Lymphadenoidgoiter :Gondok (Pembesaran pada kelenjar tiroid) secara bertahap
mengembangkan hipotiroidisme
Lymphocytic thyroiditis :Peradangan tiroid yang ditandai dengan pembesaran
tiroid
menyakitkan dengan fase hipotiroidisme beberapa minggu, dimulai pada masa
periode
postpartum.
Struma lymphomatosa :Peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan oleh
hipotiroidisme karena kekurangan yodium sehingga menyebabkan pembesaran
tiroid
E06.4 Drug Induced Thyroiditis
Tiroditis adalah peradangan (pembengkaan)tiroid. Peradangan mengakibatkan
meningkatnya tiroid (hypertirodism) atau kurangnya aktivitas tiroid(hipotiroidsme)
Penyebab: paling umumadalahkarenasistemkekebalantubuhmenyerangseltiroid.
Gejala: tergantung pada jenis tiroiditis dan keparahan penyakit. Gejala umum di
tahap awal adalah bengkaknya tiroid, kadang-kadang merasa sakit dan
tegang, mata dan mulut kering, namun tidak terlalu menyakitkan.
E06.5 Other Chronic Thyroiditis
Tiroiditis Kronik Merupakan penyebab utama goiter pada anak-anak dan dewasa
muda dan kemungkinan penyebab utama miksedema idiopatik yang merupakan
stadium akhir tiroiditis hashimoto dengan destruksi total kelenjar. Salah satu
penyebab tiroiditis kronik adalah gangguan produksi T3 dan T4 serum serta
gangguan TSH.
Tiroiditis Riedel adalah suatu proses fibrosis kroniks di mana jaringan fibrosa
padat menggantikan folikel tiroid yang rusak. Pada penyakit ini tidak dijumpai
antibodi antitiroid, dan penyakit ini mungkin bukan suatu penyakit autoimun.
Keterkaitan dengan fibromatosis lain mengisyaratkan bahwa penyakit ini mungkin
merupakan suatu kelainan multisistemik berupa proliferasi hebat fibroblas dan
pengendapan kolagen yang tidak wajar.
E06.9 Thyroiditis Unspesified
Definisi : peradangan pada thyroid yang tidak spesicifik

E07 Other Disorders Of Thyroid


Kelainan-kelainan lain pada tiroid
E07.0 Hypersecretion Of Calcition
Merupakan keadaan dimana jumlah hormon calcitonim yang berlebihan. Efek
yang terjadi jika kelebihan hormon ini akan menyebabkan terjadinya
hipokalsemik, yaitu keadaan dimana tubuh mengalami penurunan kadar kalsium.
E07.1 Dyshormogenetic Goltre
Dyshormonogenetic goiter adalah nama yang diberikan untuk keluarga kesalahan
metabolisme bawaan yang menyebabkan cacat dalam sintesis hormon tiroid.
Penyakit Gondok adalah istilah umum untuk pembesaran kelenjar tiroid pada
tenggorokan. Kelenjar tiroid yang membesar bisa berupa benjolan biasa yang
bersifat setempat hingga terjadi pembengkakan pada kedua sisi kelenjar tiroid.
Penyebab: karena hypertiroidisme, hypotirodisme, defisiensi iodin, dan merokok.
Gejala : pembengkaan tenggorokan yang terasasesak, perubahansuara
(misalnyamenjadiserak), batuk-batuk, sertakesulitanbernapasdanmenelan.
E07.8 Other Spesified Disorder Of Thyroid
Gangguan Tiroid lainnya yang terspesifikasi)Abnormality of thyroid-binding
globulin (Kelainan tyroid-binding-globulin)globulin (TBG) defisiensi tiroksin-
mengikat adalah kondisi nonharmful yang baik diperoleh atau diwariskan.
komplikasi hanya dikenal terkait dengan defisiensi TBG adalah mereka yang
berasal dari gangguan utama yang menyebabkan bentuk diperoleh dari kondisi ini.
Komplikasi juga bisa berpotensi hasil dari pengobatan keliru diberikan jika
kekurangan TBG salah didiagnosis sebagai gangguan lain.
Haemorrhage } of thyroid (Pendarahan pada tiroid)
Infarction } ( infark pada tiroid )
Infark (bahasa Latin: infarcire) adalah nekrosis iskemik pada satu tempat di otak,
karena perubahan sirkulasi darah, atau kurangnya pasokan
oksigen. Infark biasanya terjadi karena penyumbatan aliran pembuluh nadi dan
kadang bisa terjadi pada pembuluh balik.
Sick-euthyroid syndrome (sindrom sakit-eutiroid)
tiroid sindrom sakit adalah kadar serum rendah hormon tiroid pada pasien secara
klinis eutiroid dengan penyakit sistemik nonthyroidal. Diagnosis didasarkan pada
tidak termasuk hipotiroidisme. Pengobatan dari penyakit yang mendasari;
penggantian hormon tiroid tidak diindikasikan.
E07.9 Disorder Of Thyroid, Unspesified
Gangguan tiroid, yang tidak ditentukan
DIABETES MILLITUS E10 E14

E10 Insulin-dependent diabetes mellitus


Definisi :Diabetes melitus dimana terjadi kekurangan insulin secara total atau
hampir total dan apabila tidak diberikan insulin kepada penderita dapat
menyebabkan kematian dalam beberapa hari yang disebabkan
ketoasidosis.sehingga pankreas berhenti memproduksi insulin.
Gejala :Sering buang air kecil, terutama di malam hari, sering merasa haus, rasa
lapar yang bertambah sering, kelelahan, berkurangnya massa otot,
turunnya berat badan, luka yang lambat sembuh atau sering mengalami
infeksi, dan pandangan yang kabur.

E11 Non-insulin-dependent diabetes mellitus


Difinisi :Diabetes melitus dimana penderita hanya menunjukkan defisiensi insulin
yang relatif dan walaupun banyak diantara mereka mungkin memerlukan
suplementasi insulin (iinsulin requiring), tidak akan terjadi kematian
karena ketoasidosis walaupun insulin eksogen diihentikan.
Gejala :Sering buang air kecil, terutama di malam hari, sering merasa haus, rasa
lapar yang bertambah sering, kelelahan, berkurangnya massa otot,
turunnya berat badan, luka yang lambat sembuh atau sering mengalami
infeksi, dan pandangan yang kabur.
Penyebab :Penurunan sensitivitas terhadap insulin (yang disebut resistensi insulin)
atau akibat penurunan jumlah produksi insulin sehinggga terjadilah gangguan
pengiriman gula ke sel tubuh. Dapat terjadi karena obesitas, pola hidup yang tidak
sehat, fakroe genetic, proses penuaan, dan stres yang mengakibatkan terjadinya
eksistensi insulin, juga mungkin terjadi karena salah gizi atau malnutrisi selama
kehamilan selama masa anak-anak dan dewasa.
E12 Malnutrition-related diabetes mellitus
Definisi :Diabetes mellitus yang terjadi karena gangguan atau kekurangan makan
(malnutrisi) jangka panjang
Penyebab :Sangat jarang terjadi dan biasanya terjadi pada orang yang social
ekonominya renadah karena mengalami malnutrisi jangka panjang.
Gejala :Insulinopenia, resistensi insulin, hiperglikemia dan kerusakan-sel beta
pancreas, berbadan kurus, berusia muda, hiperglikemia berat, dan
membutuhkan dosis tinggi insulin untuk mengontrol kadar gula darahnya.

E13 Other specified diabetes mellitus


Definisi : Diabetes adalah penyakit kronis (menahun) yang terjadi ketika pankreas
(kelenjar ludah perut) tidak memproduksi cukup insulin, atau ketika
tubuh tidak secara efektif menggunakan insulin atau yang lainnya.
Penyebab: Rusaknya sel beta dari pulau Langerhans di pancreas, penurunan
sensitivitas terhadap insulin, obesitas, pola hidup yang tidak sehat,
malnutrisi, kehamilan, dan sebagainya.
Gejala : Sering buang air kecil, terutama di malam hari, sering merasa haus, rasa
lapar yang bertambah sering, kelelahan, berkurangnya massa otot,
turunnya berat badan, luka yang lambat sembuh atau sering mengalami
infeksi, dan pandangan yang kabur.

E14 Unspecified diabetes mellitus


Definisi :Diabetes adalah penyakit kronis (menahun) yang terjadi ketika pankreas
(kelenjar ludah perut) tidak memproduksi cukup insulin, atau ketika
tubuh tidak secara efektif menggunakan insulin yang tidak didefinisikan
lebih lanjut.
Penyebab :Rusaknya sel beta dari pulau Langerhans di pancreas, penurunan
sensitivitas terhadap insulin, obesitas, pola hidup yang tidak sehat,
malnutrisi, kehamilan, dan sebagainya.
Gejala :Sering buang air kecil, terutama di malam hari, sering merasa haus, rasa
lapar yang bertambah sering, kelelahan, berkurangnya massa otot,
turunnya berat badan, luka yang lambat sembuh atau sering mengalami
infeksi, dan pandangan yang kabur.

OTHER DISORDEROF GLUCOSE REGULATION AND PANCREATIC


INTERNAL SECRETION E15 E16

E15 Nondiabetic hypoglycaemic coma


Definisi :hipoglikemik koma adalah koma atau penurunan kesadaran karena
glukosa darah < 30 mg/dl
Penyebab :Kurangnya kadar gula dalam darah
Gejala :lelah, pusing, pucat, bibir kesemutan, gemetar, berkeringat, merasa lapar,
jantung berdebar-debar, sulit berkonsentrasi, mudah marah, gerakan
menjadi canggung, bahkan berperilaku seperti orang mabuk, kejang,
mengantuk, hilang kesadaran

E16 Other Disorders Of Pancreatic Internal Secretion


E16.0 Drug-Induced Hypoglycaemia
Pengertian :Hipoglikemik adalah keadaan ketika gula darah <60% mg/dl karena
pengaruh obat.
Penyebab : Efek samping dari obat-obatan, seperti propranolol untuk hipertensi,
asam salisilat untuk rematik, dan kina untuk malaria.Dosis insulin atau
obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita
diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya.
Gejala :lelah, pusing, pucat, bibir kesemutan, gemetar, berkeringat, merasa lapar,
jantung berdebar-debar, sulit berkonsentrasi, mudah marah Gangguan
penglihatan, dan jika mulai parah gejala akan seperti kebingungan,
gerakan menjadi canggung, bahkan berperilaku seperti orang mabuk,
kejang, mengantuk, hilang kesadaran
E16.1 Other Hypoglycaemia
Pengertian :Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar
gula di dalam darah berada di bawah kadar normal lainnya. Dalam
ICD, functional nonhyperinsulinaemic hypoglycaemia,
hyperinsulinism NOS dan functional, hyperplasia pancreas (islet beta
cell) NOS, dan psthypoglycaemic coma enchelopathy termasuk dalam
kode ini.
Penyebab :Penggunaan suntikan insulin pada kasus diabetes tipe 1 yang melebihi
dosis, menggunakan insulin dengan dosis normal, namun tubuh
kekurangan asupan karbohidrat. Masalah ini bisa terjadi karena
penderita terlalu banyak melakukan aktivitas fisik, tidak cukup
mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lupa makan,
atau menunda makan dan terlalu banyak mengonsumsi minuman keras
atau alkohol dalam keadaan perut kosong.
penyebab hipoglikemia pada orang non-diabetes adalah:
Produksi insulin yang terlalu banyak oleh pankreas. Hal ini bisa disebabkan oleh
obesitas, mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak, tumor pada
pankreas, atau efek samping dari operasi bypass lambung, terlalu
banyak mengonsumsi minuman keras, menderita penyakit yang
menyerang kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ginjal, atau hati,
kekurangan nutrisi, efek samping dari obat-obatan, seperti propranolol
untuk hipertensi, asam salisilat untuk rematik, dan kina untuk malaria.
Gejala : lelah, pusing, pucat, bibir kesemutan, gemetar, berkeringat, merasa lapar,
jantung berdebar-debar, sulit berkonsentrasi, mudah marah Gangguan
penglihatan, dan jika mulai parah gejala akan seperti kebingungan,
gerakan menjadi canggung, bahkan berperilaku seperti orang mabuk,
kejang, mengantuk, hilang kesadaran
E16.2 Hypoglycaemia, Unspecified
Definisi :Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula
di dalam darah berada di bawah kadar normal yang tidak di jelaskan
secara detail.
Penyebab diabetes:Penggunaan suntikan insulin pada kasus diabetes tipe 1 yang
melebihi dosis, menggunakan insulin dengan dosis normal,
namun tubuh kekurangan asupan karbohidrat. Masalah ini bisa
terjadi karena penderita terlalu banyak melakukan aktivitas
fisik, tidak cukup mengonsumsi makanan yang mengandung
karbohidrat, lupa makan, atau menunda makan dan terlalu
banyak mengonsumsi minuman keras atau alkohol dalam
keadaan perut kosong.
Penyebab non-diabetes :Produksi insulin yang terlalu banyak oleh pankreas. Hal ini
bisa disebabkan oleh obesitas, mengonsumsi karbohidrat
terlalu banyak, tumor pada pankreas, atau efek samping
dari operasi bypass lambung, terlalu banyak mengonsumsi
minuman keras, menderita penyakit yang menyerang
kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ginjal, atau hati,
kekurangan nutrisi, efek samping dari obat-obatan, seperti
propranolol untuk hipertensi, asam salisilat untuk rematik,
dan kina untuk malaria.
Gejala :lelah, pusing, pucat, bibir kesemutan, gemetar, berkeringat, merasa lapar,
jantung berdebar-debar, sulit berkonsentrasi, mudah marah Gangguan
penglihatan, dan jika mulai parah gejala akan seperti kebingungan,
gerakan menjadi canggung, bahkan berperilaku seperti orang mabuk,
kejang, mengantuk, hilang kesadaran
E16.3 Increased Secretion Of Glucagon
Pengertian :Peningkatan sekresi glukagon
Penyebab :Hiperplasia sel endokrin pada pancreas sehingga meningkatkan produksi
glucagon,
Gejala : meningkatnya kadar glukosa darah, glukosa dalam urin (glukosuria), rasa
haus dan banyak minum (polidipsia), lapar dan banyak makan (polifagia),
volume air kencing meningkat (poliuria), luka sukar sembuh, dan impotensi
E16.4 Abnormal Secretion Of Glucagon
Pengertian :Gastrin adalah hormon yang merangsang sekresi asam lambung (HCl)
oleh sel parietal di lambung untuk membantu kerja lambung. Abnormal
Secretion of gastrin adalah keadaan yang abnormal pada hormon yg
merangsang sekresi pada asam lambung sehingga lambung tidak
bekerja maksimal.
E16.8 Other Specified Disorders Of Pancreatic Internal Secretion
Pengertian :Gangguan lain sekresi internal pankreas yang dijelaskan
Penyebab : Merokok, pola makan dan gizi yang tidak seimbang, dan kurang
diketahui penyenan lanjutnya.
Gejala : Sakit pada bagian bawah perut dan mual terasa pada waktu malam, muncul
penyakit kuning tetapi tidak ada batu ginjal dan penyakit lainnya, sakit
maag karena penyerapan pencernaan kurang lancar disertai berat badan
menurun, terdapat minyak pada BAB atau diabetes tiba-tiba bertambah
parah.
E16.9 Disorder Of Pancreatic Internal Secretion, Unspecified
Pengertian :Gangguan sekresi hormon pankreas yang tidak dijelaskan.
E20 Hypoparathyroidism
Pengertian :Hipoparatiroid adalah kelainan langka berupa rendahnya jumlah
hormon paratiroid (parathyroid hormone/PTH) yang dihasilkan di
dalam tubuh
Penyebab :Hipoparatiroid sebagai akibat dari kerusakan yang muncul saat/setelah
operasi di leher, (misalnya, operasi pengangkatan kelenjar paratiroid
akibat kanker, dan operasi terapi penyakit di sekitar kelenjar tiroid),
memiliki riwayat penyakit dalam keluarga (genetic), bayi yang lahir dari
ibu yang menderita diabetes, penyakit autoimun, rendahnya level
magnesium dalam darah, mengonsumsi minuman beralkohol secara
berlebihan, dan pengobatan radioterapi kanker yang intensif di area
wajah dan leher. Pengobatan kanker dengan metode radiasi pada
akhirnya dapat menghancurkan kelenjar paratiroid
Gejala :Nyeri otot atau kram yang menyerang otot wajah, perut, kaki, dan tungkai,
otot yang berkedut atau kejang di area mulut, tenggorokan, tangan, dan
lengan, pusing, nyeri menstruasi, depresi atau perubahan suasana hati, kulit
yang kering dan kuku yang rapuh, memiliki masalah dengan ingatan,
kelelahan, katarak, penipisan bulu/rambut, misalnya pada alis mata.
E20.0 Idiopathic Hypoparathyroidism
Pengertian :Hipoparatiroidisme idiopatik adalah suatu akategori luas dari kelainan
yang jelas dengan suatu atau lebih. Hipoparatiroidisme ini dapat dibagi
menjadi dua sub kategori yang tergantung pada umur muda dan yang
terjadi pada umur lanjut.
Penyebab : Menderita hipoadrenalisme, hipotiroidisme, diabetes mellitus, anemia
pernisiosa, kegagalan ovarium primer, hepatitis, alopesia dan
kandidiasis.
Gejala : Gangguan ini dapat ditemukan pada anak-anak atau orang dewasa.
Terjadinya sebagai akibat pengaruh autoimun yang ada hubungannya
dengan antibodi terhadap paratiroid, ovarium, jaringan lambung dan
adrenal.
E20.1 Pseudohypoparathyroidism
Pengertian :Pseudohipoparatiroidisme adalah suatu kelainan yang dapat
menyebabkan gejala-gejala seperti pada kelainan kekurangan hormon
paratiroid (hipoparatiroid) tetapi dengan kadar PTH (Paratiroid Hormon
) dalam darah normal atau meningkat.
Penyebab : Jaringan tidak berespons terhadap hormon paratiroid. Disebabkan
karena kelainan pada faktor genetik yang disebabkan karena
kekurangan beberapa jenis protein yang berfungsi untuk membentuk
gen.
Gejala :Beberapa gejala yang terjadi antara lain kram, kejang otot, kelumpuhan otot,
penurunan atau menghilangnya sensasi rasa (kebas) dan kadang juga terjadi
ketidaknormalan denyut jantung.
E20.8 Other Hypoparathyroidism
Pengertian :Hipoparatiroid adalah kelainan langka berupa rendahnya jumlah
Hormon Paratiroid Lainya
E20.9 Hypoparathyroidism, Uspecified
Pengertian :Hipoparatiroid adalah kelainan langka berupa rendahnya jumlah
hormon paratiroid yang tidak dijelaskan.

E21 Hyperparathyroidim and other disorders of parathyroid gland

E21.0 Primary hyperparathyroidism (Hiperparatiroidisme primer)


Pengertian : Peningkatan produksi hormon paratiroid karena ada masalah pada
kelanjar paratiroid sehingga kelenjar paratiroid bekerja keras untuk
mengkompensasi hilangnya kalsium.
Penyebab : adenoma, kanker dan hiperplasia, dimana akibat hiperfungsi pada
kelenjar paratiroid terjadi kelebihan produksi PTH.
Gejala : bersifat asimptomatik, beberapa penderita mengeluhkan gejala
neurocognitive yang samar-samar, seperti depresi, mudah lelah,
kelemahan pada otot proksimal, dan lesu, sehingga sering tidak
terdiagnosis. Diagnosis hiperparatiroidisme primer ditegakkan
berdasarkan peningkatan kadar PTH dan kalsium dalam darah
E21.1 Secondary hyperparathyroidism, not elsewhere classified
Pengertian :Peningkatan produksi hormon paratiroid karena ada penyakit lain yang
mempengaruhi kerja kelenjar paratiroid. Kondisi lain ini menurunkan
kadar kalsium sehingga kelenjar paratiroid bekerja keras untuk
mengkompensasi hilangnya kalsium.
Penyebab : kurangnya kalsium yang parah, kekurangan vitamin D yang parah dan
gagal ginjal kronis. Namun dalam kode ini, hiperparatiroidisme
sekunder yang berhubungan dengan ginjal tidak dikode dengan E21.1
namun masuk ke dalam N25.8
Gejala :Gejala tersebut berupa rasa lelah, otot terasa lemas, tampak sedikit
bingung, hilang konsentrasi, hilang nafsu makan, selalu merasa haus,
sering buang air kecil, konstipasi, mual, dan sakit perut. Selain itu, gejala
depresi juga bisa terjadi.
E21.2 Other hyperparathyroidism(Tertiary hyperparathyroidism)
Pengertian :Hiperparatiroidisme tersier ialah suatu keadaan di mana sekresi PTH
yang berlebih setelah mengalami hiperparatiroidisme sekunder yang
berkepanjangan, sering terjadi pada penderita gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisis jangka panjang dan dapat pula disebabkan dari
hiperparatiroidisme sekunder akibat defisisensi vitamin D.
Penyebab : hiperplasia atau adenomatous multipel setelah terjadi stimulasi
sekunder yang berkepanjangan.
Gejala :Mengalami Hiperparatiroid sekunder yang berkepanjangan.
E21.3 Hyperparathyroidism, unspecified
Pengertian :Hiperparatiroidisme adalah suatu penyakit dimana kelenjar paratiroid
mengeluarkan hormon paratiroid dalam jumlah yang lebih banyak
daripada keadaan normal
Penyebab : Hiperplasia, tumor jinak kelenjar paratiroid, dan kanker pada kelenjar
paratiroid, penyakit ginjal kronis, gangguan penyerapan di usus, dan
defisiensi vitamin D. karena kode ini tidak terdefinisikan, penyebab
tidak dapat dipastikan.
Gejala : Gejala tersebut berupa rasa lelah, otot terasa lemas, tampak sedikit
bingung, hilang konsentrasi, hilang nafsu makan, selalu merasa haus,
sering buang air kecil, konstipasi, mual, dan sakit perut. Selain itu, gejala
depresi juga bisa terjadi.
E21.4 Other specified disorders of parathyroid gland
Pengertian : Gangguan paratiroid melibatkan penurunan fungsi kelenjar paratiroid,
sehingga mempengaruhi kadar kalsium dalam darah dan tulang.
Gangguan ini masih dapat dispesifikasikan ke lainnya.
Penyebab : Gangguan paratiroid disebabkan oleh disfungsi dalam kelenjar
paratiroid. Seperti adenoma, kanker, hyperplasia, disfungsional ginjal,
dan sebagainya.
Gejala : bersifat asimptomatik, beberapa penderita mengeluhkan gejala
neurocognitive yang samar-samar, seperti depresi, mudah lelah,
kelemahan pada otot proksimal, dan lesu, sehingga sering tidak
terdiagnosis, tampak sedikit bingung, hilang konsentrasi, hilang nafsu
makan, selalu merasa haus, sering buang air kecil, konstipasi, mual,
dan sakit perut
E21.5 Disorder of parathyroid gland, unspecified
Pengertian :Gangguan paratiroid melibatkan penurunan fungsi kelenjar paratiroid,
sehingga mempengaruhi kadar kalsium dalam darah dan tulang.
Gangguan ini tidak dapat dispesifikasikan.
Penyebab : Gangguan paratiroid disebabkan oleh disfungsi dalam kelenjar
paratiroid. Seperti adenoma, kanker, hyperplasia, disfungsional ginjal,
dan sebagainya.
Gejala : bersifat asimptomatik, beberapa penderita mengeluhkan gejala
neurocognitive yang samar-samar, seperti depresi, mudah lelah,
kelemahan pada otot proksimal, dan lesu, sehingga sering tidak
terdiagnosis, tampak sedikit bingung, hilang konsentrasi, hilang nafsu
makan, selalu merasa haus, sering buang air kecil, konstipasi, mual,
dan sakit perut.

E22 Hyperfunction of pituitary gland


E22.0 Acromegaly and pituitary gigantism
Pengertian : Acromegaly adalah berlebihnya produksi hormon pertumbuhan pada
orang dewasa yang memberi dampak kepada pertumbuhan yang
abnormal pada tulang. Sedangkan gigantisme adalah berlebihnya
produksi hormon pertumbuhan pada anak-anak yang memberi dampak
kepada ukuran tinggi dan berat badannya.
Penyebab : Kelenjar pituitary yang memproduksi hormon pertumbuhan (GH)
secara berlebih dapat mengakibatkan acromegaly dan gigantisme.
Penyebab kelebihan produksi hormon yang paling sering ditemui
adalah adanya tumor pada kelenjar hipofisis atau tumor kelenjar
pituitari yang terletak pada bagian bawah otak.
Gejala : Gejala umumnya berkembang secara perlahan seiring waktu. Pada
anak-anak, tulang akan memanjang dan menyebabkan pembengkakan
jaringan lunak. Jika tidak diobati, anak-anak dapat tumbuh hingga
ketinggian 2-2,5 meter. Sedangkan gejala pada orang dewasa dapat
berupa membesarnya salah satu bagian tubuh, terjadi perubahan pada
kulit seperti kulit menebal berminyak, atau berwarna hitam, lemah
pada kaki dan lengan., arthritis dan masalah lain pada sendi, terutama
pada rahang.
E22.1 Hyperprolactinaemia
Pengertian : Hiperprolaktinemia adalah banyaknya kadar hormon prolaktin dalam
darah wanita yang tidak hamil dan pada laki-laki
Penyebab :Hipotiroidisme, tumor kelenjar hipofisis (prolactinoma), Obat-obatan
tertentu seperti antidepresan, obat depresi dan obat
hipertensi(tambahkan kode jika terkait obat) , iritasi pada dada seperti
bekas luka atau bra yang terlalu ketat, stress atau olahraga berlebihan,
adanya stimulasi puting susu
Gejala : Sering sakit kepala, menstruasi tidak teratur bahkan tidak ada sama
sekali, kesuburan terganggu, sulit hamil, keluarnya ASI pada wanita
yang tidak dalam masa kehimilan dan menysui, keringnya vagina dan
kepadatan tulang yang rendah.
E22.2 Syndrome of inappropriate secretion of antidieuretic hormone(SIADH)
Pengertian : Gangguan yang mengacu pada sekresi ADH yang berlebihan dari
kelenjar hipofisis karena ketidakseimbangan cairan..
Penyebab :Penyebab langsung adalah karena pengaruh dari hypothalamus otak,
yang membuat fungsi hormon ADH. Beberapa tipe tumor ganas
seperti kanker paru-paru dan penyakit paru-paru kronis dapat
menyebabkan tubuh untuk memproduksi lebih banyak ADH.
Penyakit-penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi juga dapat
menyababkan SIADH.
Gejala : Mual atau muntah, kram atau tangan dan kaki yang bergetar, depresi,
gangguan ingatan, perasaan tidak nyaman, perubahan pada
kepribadian, seperti menjadi agresif, kebingungan dan berhalusinasi,
kejang, pada beberapa kasus dapat menyebabkan koma
E22.8 Other hyperfuncion of pituitary gland
Pengertian : Hiperpituitary adalah peningkatkan sekresi salah satu atau lebih dari
kelenjar pituitary {hipofise} biasanya berupa hormon - hormon
hipofise anterior.
Penyebab : Adanya tumor, hyperplasia pada kelenjar pituitary, dank arena tidak
ada umpan balik kelenjar sasaran, misalnya peningkatan kadar TSH
terjadi apabila sekresi HT dan kelenjar tiroid menurun atau tidak ada.
Gejala : Perubahan bentuk dan ukuran tubuh serta organ organ dalam, nyeri
kepala , perubahan siklus menstruasi, libido seksual menurun,
kelemahan otot, kelelahan dan letargi (penurunan kesadaran)
E22.9 Hyperfunction of pituitary gland, unspecified
Pengertian : Hiperpituitary adalah suatu keadaan dimana terjadi sekresi yang
berlebihan satu atau lebih hormone- hormone yang disekresikan oleh
kelenjar pituitary dan tidak dispesifikasikan.
Penyebab : adanya tumor, hyperplasia pada kelenjar pituitary, dank arena tidak ada
umpan balik kelenjar sasaran, misalnya peningkatan kadar TSH terjadi
apabila sekresi HT dan kelenjar tiroid menurun atau tidak ada.
Gejala : Perubahan bentuk dan ukuran tubuh serta organ organ dalam, nyeri
kepala , perubahan siklus menstruasi, libido seksual menurun,
kelemahan otot, kelelahan dan letargi (penurunan kesadaran)

E23 Hypofunction and other disorders of pituitary gland


E23.0 Hypopituitarism
Pengertian : Hipopituitarisme adalah kelainan pada hipofisis yang ditandai dengan
rendahnya sekresi beberapa hormon.
Penyebab : Hipopituitarisme disebabkan oleh kerusakan pada kelenjar hipofisis
anterior. Kerusakan kelenjar hipofisi dapat terjadi karena infeksi
bakteri dan virus ataupun radang, penyakit autoimun, tumor, nekrosis
(sindrom Sheehan), dan trauma. Seseorang yang sedang menjalani
terapi radiasi dan wanita melahirkan yang kehilangan banyak darah
sehingga dan mengalami tekanan darah rendah berpotensi untuk
mengalami hipopituitarisme,
Gejala : Gangguan pengihatan dan edema pada pupil. Jika penderita
hipopituitarisme mengalami kekurangan gonadotropin, akan muncul
gangguan yang berkaitan dengan sistem reproduksi seperti
keterlambatan pubertas pada anak-anak, amenorea dan atrofi rahim
pada wanita, dan penurunan jumlah sperma serta impotensi pada
pria.Jika hipopituitarisme menyebabkan penurunan produksi hormon
pertumbuhan, maka pertumbuhan akan menjadi lambat, tubuh
pendek, pertumbuhan otot buruk, emosi tidak stabil, serta penurunan
produksi prolactin.
E23.1 Drug-induced hypopituitarism
Pengertian : Hipopituitarisme adalah kelainan pada hipofisis yang ditandai dengan
rendahnya sekresi beberapa hormone dikarenakan pengaruh obat.
Penyebab: Pengobatan untuk tumor hipofisis, misalnya operasi hipofisis atau
radioterapi pada kelenjar pituitari atau hipotalamus setelah operasi
tumor pituitary.
Gejala : Kelelahan, lemah, pusing, kadar gula darah yang rendah, kadar
natrium yang rendah, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan,
mual, muntah dan diare.
E23.2 Diabetes insipidus
Pengertian :Meningkatnya produksi urin yang disebabkan oleh produksi hormon
ADH (antidiuretic hormone) yang menurun.
Penyebab : Berkurangnya produksi hormon antidiuretic (ADH) atau adanya
kelainan pada ginjal dalam merespons hormon antidiuretik.
Akibatnya, ginjal mengeluarkan terlalu banyak cairan dan tidak bisa
menghasilkan urine yang pekat..
Gejala : Selalu merasa haus dan pada sering membuang air kecil dalam jumlah
yang sangat banyak
E23.3 Hypothalamic dysfunction, not elsewhere classified
Pengertian : masalah dengan daerah otak yang disebut hipotalamus, yang
membantu mengontrol kelenjar pituitari dan mengatur banyak fungsi
tubuh.
Penyebab : Anorexia, berdarah, bulimia, gangguan genetic, pertumbuhan (tumor),
trauma kepala, infeksi dan pembengkakan (inflamasi), malnutrisi,
radiasi, operasi, dan terlalu banyak zat besi.
Gejala : Gejala biasanya disebabkan oleh hormon yang hilang. Pada anak-
anak, mungkin ada masalah pertumbuhan - terlalu banyak atau terlalu
sedikit pertumbuhan - atau pubertas yang terjadi terlalu dini atau
terlalu terlambat.
E23.6 Other disorders of pituitary gland (gangguan lain dari kelenjar hipofisis)
Pengertian : Gangguan lain pada kelenjar hipofisis seperti abscess of pituitary
yaitu abses hipofisis. Abses hipofisis adalah penumpukan nanah pada
kelenjar hipofisis.
Penyebab : abses terjadi karena faktor asalnya. Misal abses hipofisis berarti
berasala dari kelenjar hipofisis itu sendiri. Dan biasanya abses itu
terjadi setelah dilakukannya operasi.
Gejala : Suhu tubuh meningkat, pendarahan, penumpukan darah, dan sulit
menelan
E23.7 Disorders of pituitary gland, unspecified
Pengertian : gangguan kelenjar hipofisis yang tidak dapat di tentukan.
E24 Cushing Syndrom
Pengertian : kumpulan gejala yang muncul akibat paparan hormon kortisol
dengan kadar tinggi.
Penyebab : jumlah hormon kortisol yang berlebihan di dalam tubuh.
Gejala : kenaikan berat badan, wajah tampak bulat (moon face), penumpukan
lemak di area antara leher dan bahu (buffalo hump), penurunan gairah
seksual, dan melemahnya struktur tulang.
E24.0 Pituitary-dependent Cushing disease
Pengertian : Penyakit Cusing yang tergantung pada kelenjar hipofisis. Penyakit
Cushing adalah suatu kondisi di mana tubuh menghasilkan terlalu
banyak kortisol. Kortisol adalah hormon tubuh Anda biasanya rilis
dalam respon terhadap stres, olahraga, dan bangun di pagi hari.
Penyebab : Penyebab PDCD adalah tumor kelenjar hipofisis. Tumor memaksa
kelenjar pituitari untuk membuat sejumlah besar hormon
adrenokortikotropik hipofisis (ACTH). Kelebihan pasokan ini ACTH
sinyal kelenjar adrenal untuk membuat terlalu banyak kortisol.
Gejala : Gejala PDCD berkembang karena reaksi tubuh ke tingkat tinggi
kortisol. Karena ketidakmampuan tubuh untuk memetabolisme
lemak sebagai akibat dari kondisi ini.
E24.1 Nelson Syndrom
Pengertian : Sindrom Nelson adalah gangguan langka dan terjadi pada pasien
yang memiliki kedua kelenjar adrenal dihapus karena penyakit
Cushing.
Penyebab: Penyebab umum setelah dilakukannua adrenalectomy bilateral untuk
pengobatan penyakit Cushing, dan hipopituitarisme.
Gejala : Hiper-pigmentasi kulit, gangguan visual, sakit kepala, tingkat tinggi
abnormal beta-MSH dan ACTH, pembesaran abnormal dari kelenjar
pituitari, gangguan siklus menstruasi pada wanita
E24.2Drug-Induced Cushing Syndrome
Penyebab : Apabila lonjakan jumlah hormon kortisol secara tidak wajar di dalam
tubuh disebabkan oleh efek samping penggunaan kortikosteroid, maka
dokter dapat menurunkan dosis atau bahkan menghentikan
penggunaan dan menggantinya dengan obat lain.
Pengertian : Salah satu sindrom cushing yang disebabkan karena produksi ectopic,
yaitu ACTH oleh tumor maligna non endokrin.
Penyebab : disebabkan karena tumor maligna non endokrin.
Gejala: penyakit yang cepat menjadi berat, penurunan berat badan.
E24.4 Alcohol-incuded pseudo-Cushing Syndrome
Pengertian : Beberapa penyakit yang sering terjadi dan dapat menyebabkan
fenotipe yang sebagian besar dengan sindrom Cushing dan disertai
dengan hypercorticolism.
Penyebab : Mengonsumsi banyak alcohol
Gejala : berat badan, mudah memar, ketidakteraturan menstruasi, nafsu makan
meningkat, sulit tidur, depresi atau perubahan suasana hati,
kecemasan, kelelahan dan pemikiran diubah (kesulitan berkonsentrasi
atau memori menurun).
E24.8Other Cushing Syndrome
Pengertian: penyakit cushing sindrom lainnya.
E24.9 Cushing Syndrome, unspecified
Pengertian : Sindrom Cushing terjadi karena tingkat abnormal tinggi hormon
kortisol. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan. Penyebab paling
umum adalah terlalu sering menggunakan obat kortikosteroid.
Penyebab: jumlah hormon kortisol yang berlebihan di dalam tubuh.
Gejala: kenaikan berat badan, wajah tampak bulat (moon face), penumpukan
lemak di area antara leher dan bahu (buffalo hump), penurunan gairah
seksual, dan melemahnya struktur tulang.
E25 Adrenogenital Disorders
Pengertian : Gangguan adrenogenital adalah gangguan pada kelenjar adrenal dan
kelamin, seperti sindrom adrenogenital yang juga dikenal dengan
istilah hiperplasia adrenal kongenital (HAK).
Penyebab : Pasien gangguan adrenogenital biasanya mewarisi gen tertentu dari
kedua orang tua yang menyebabkan ketidakmampuan kelenjar
adrenal untuk menghasilkan hormon tertentu. HAK umumnya
menyerang perempuan, namun ada beberapa kasus yang ditemukan
pada laki-laki.
Gejala : Gejala lainnya adalah rambut pubik yang tumbuh lebih awal,
pubertas terlalu awal atau terlambat, memiliki banyak rambut pada
tubuh, menstruasi tidak teratur, ketidaksuburan, klitoris membesar,
kedalaman vaginanya dangkal, atau suara yang makin berat dan
membesar.
E25.0 Congenital adrenogenital disorders associated with enzyme deficiency
Pengertian : Gangguan adrenogenital kongenital yang terkait dengan defisiensi
enzim yaitu satu set gangguan klinis dan laboratorium disebabkan oleh
cacat diwariskan dalam produksi kortikosteroid dalam latar belakang
kekurangan ditandai dari enzim 21-hidroksilase.
Penyebab: Faktor etiopathogenetic langsung dalam munculnya sindrom
adrenogenital adalah kurangnya produksi enzim yang memiliki efek
memperkuat pada proses produksi oleh zat hormonal adrenal korteks.
Gejala : gangguan pada jenis kelamin, amenorrhea, tidak menstruasi. susah
hamil. Muntah
E25.8 Other adrenogenital disorders
Pengertian : Gangguan adrenogenital lainnya yang terjadi pada kelenjar adrenal
dan kelamin. Seperti Idiopathic adrenogenital yaitu gangguan
adrenogenital yang beluum diketahui jelas tentang penyebabnya.
E25.9 Adrenogenital Disorders, unspecified
Pengertian : Gangguan kelenjar adrenal dan kelamin yang tidak spesifikasi atau
tidak ditentukan. Contohnya Adrenogenital Syndrome, NOS yaitu
gejala akibat kelebihan produksi hormon kelenjar pria pada kelenjar
adrenal.
Penyebab : Sindrom Adrenogenital Penyakit yang disebabkan oleh kegagalan
sebagian atau menyeluruh, satu atau beberapa enzim yang dibutuhkan
untuk sintesis steroid.
Gejala : Pembentukan hormone adrenal yang berlebihan, pada perempuan
menstruasi tidak teratur, gangguan metabolism.
E26-E34 (Disorders Of Other Endocrine Glands)
Penyakit Lain pada Kelenjar Endokrin
E26 Hyperaldosteronism
Merupakan kondisi dimana produksi aldosteron berlebihan hingga penumpukan
cairan dan tekanan darah meningkat, lemah, dan jarang terjadi kelumpuhan.
E26.0 Primary Hyperaldosteronism
Definisi: suatau keadaan dimana kelenjar adrenal menghasilkan terlalu banyak
hormon aldesteron sehingga menyebabkan tubuh kehilangan sebagai
besar kalium dengan tingkat natrium berlebih. Apabila kandungan
natrium yang tinggi didalam darah dapat memicu tekanan darah
menjadi meningkat.
Gejala: Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol,Tekanan darah tinggi yang
memerlukan beberapa obat untuk mengendalikannya,Tekanan darah
tinggi yang diiringi tingkat kalium rendah (hipokalemia),Hasil tes urine
menunjukan kandungan aldosteron tinggi
Penyebab: Konsumsi kafein berlebih,Merokok., Konsumsi alkohol,Kanker yang
tumbuh di lapisan luar (korteks) kelenjar adrenal, sindrom Conn, yaitu
pertumbuhan tumor jinak pada kelenjar adrenal, hiperplasia adrenal
bilateral, terjadi karena hiperaktivitas kelenjar adrenal.
Pengobatan: Menjaga pola makan,Mengurangi makanan atau minuman
mengandung kafein,Olahraga rutin,Operasi pengangkatan kelenjar
adrenal apabila telah menjadi aldosteroma
E26.1 Secondary Hyperaldosteronism
Definisi: Pada secondary hyperaldosteronism dapat terjadi tergantung pada
faktor-faktor penyebab yang mendasari dan dapat terjadi pada semua
usia. Hal ini terutama disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke
ginjal dengan kelebihan hormon aldosteron. Kondisi lebih sering terjadi
pada perempuan daripada laki-laki dapat terjadi pada segala umur.
Gejala: Mudah kelelahan, Kesemutan,Kelemahan otot, Tekanan darah tinggi,
Pandangan kabur, Gagal ginjal, Stroke, Hypokalemia, Haus terus
menerus
Penyebab: Konsumsi kafein berlebih,Merokok,Konsumsi alkohol,Chirrosis
liver,Syndrome nephrotic,Obstruksi pada renal artery
Pengobatan: Menjaga pola makan,Mengurangi makanan atau minuman
mengandung kafein,Olahraga rutin
E26.8 Other Hyperaldosteronism (Bartter Syndrome)
Definisi: Suatu kelainan dimana ginjal membuang elektrolit dalam jumlah yang
berlebihan sehingga menyebabkan gangguan kadar eletrolit pada tubuh
Gejala: Pada anak-anak, gejala yang nampak adalah pertumbuhan yang lambat
dan tampak seperti kekurangan gizi,Kelemahan otot,Produksi urine yang
berlebih,Keterbelakangan mental,Haus terus menerus
Penyebab: Biasanya diturunkan dari keluarga atau orang tua,Pengobatan,Menjaga
kadar natrium dalam darah,Banyak minum untuk mengganti cairan tubuh
yang hilang
E26.9 Hyperaldosteronism, unspecified
Kelebihan hormon aldosteron yang penyebab, gejala , jenisnya tidak diketahui.
E27 Other Disorders of Adrenal Gland
Merupakan gangguan lain yang terjadi pada kelenjar adrenal.
E27.0 Other Adrenocortical Overactivity (Overproduction of ACTH)
suatu keadaan dimana produksi ACTH berlebih oleh kelenjar hipofisis. Namun
tidak disebabkan oleh cushing disease
E27.1 Primary Adrenocortical Insufficiency
Definisi: Lebih dikenal sebagai addison disease yaitu dimana kelenjar adrenal
tidak dapat bekerja secara maksimal sehingga tidak dapat menghasilkan
cukup hormon-hormon penting seperti kortisol dan aldosteron. Penyakit
ini lebih sering menyerang wanita dan anak-anak.
Gejala: Tekanan darah rendah, hingga pingsan, Rendahnya level gula darah
(Hipoglikemia), Mual,Diare,Muntah,Kelelahan yang
berlebihan,Kehilangan berat badan,Berkurangnya nafsu makan,Mengidam
makanan yang asin,Hiperpigmentasi (menggelapnya warna kulit),Sakit
perut,Nyeri otot atau sendi,Kehilangan rambut pada tubuh atau disfungsi
seksual pada penderita perempuan,Menjadi mudah marah,Depresi
Penyebab: Gangguan autoimun yang menyerang kelenjar adrenal,Kekurangan
ACTH,DM tipe 1,Vitiligo,
Pengobatan: Pemberian kortikosteroid secara oral,Pemberian kortikosteroid secara
suntikan bagi penderita yang disertai muntah-muntah
E27.2 Addisonian Crisis
Definisi: Yaitu merupakan keadaan dimana kadar hormon kortisol sangat rendah
yang terjadi karena penyakit addison yang tidak segera diterapi.
Gejala: Muntah-muntah,Badan terasa lemah,Tekanan darah menurun
drastis,pusing
Penyebab: Stress fisik karena sakit,Infeksi,Cedera
Pengobatan: Pemberian injeksi berupa hydrocortisone
E27.3 Drug-Induced Adrenocortical Insufficiency
Yaitu suatu keadaan dimana kelenjar adrenal tidak dapat menghasilkan cukup
hormon-hormon penting seperti corticol dan aldosteron yang disebabkan oleh
pengkonsumsian obat-obatan tertentu yang dapat memicu keadaan ini.
E27.4 Other and Unspecified Adrenocortical Insufficiency
Yaitu penyakit lain dimana kelenjar adrenal tidak dapat menghasilkan cukup
hormon-hormon penting dan jenis, gejala, serta penyebabnya belum diketahui.
E27.5 Adrenomedullary Hyperfunction
Yaitu suatu keadaan dimana kelenjar adrenal paling dalam atau pusat mulai
menghasilkan sejumlah hormon besar yang berlebih.
E27.8 Other Specified Disorders of Adrenal Gland
Yaitu penyakit lain yang dispesifikasi merupakan gangguan pada kelenjar adrenal.
E27.9 Disorder of Adrenal Gland, unspecified
Yaitu gangguan pada kelenjar adrenal yang penyebab, gejala , jenisnya tidak
diketahui.
E28 Ovarian Dysfunction
Yaitu suatu keadaan dimana indung telur atau ovarian mengalami keadaan
abnormal, tidak teratur, atau tidak ovulasi. Menstruasi menjadi tidak teratur.
Gejala
Menstruasi tidak teratur
Penyebab
Pengukuran kadar hormon
Pengobatan
Perawatan induksi ovulasi atau pemberian obat lain.
E28.0 Estrogen Excess
Yaitu suatu keadaan dimana tubuh kelebihan hormon estrogen. Estrogen
merupakan hormon penting dalam tubuh. Karena dapat membantu menjaga wanita
dalam fungsi organ reproduksinya.
Gejala
Menstruasi tidak lancar
Alergi (asma, gatal, ruam, dan sinus)
Depresi dengan kecemasan atau agitasi
Gangguan autoimun
Penyebab
Tingkat hormon seks
Pengobatan
Menggunakan obat herbal dan sebagainya.
E28.1 Androgen Excess
Yaitu suatu keadaan dimana kelebihan hormon androgen. Androgen merupakan
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal dan ovarium. Androgen dapat
mempengaruhi berbagai jaringan dan organ tubuh yang menyebabkan variabel
klinis seperti jerawat, hisutism, dan reproduksi mati.
E28.2 Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
Merupakan kondisi terganggunya fungsi ovarium pada wanita yang berada di usia
subur. Kondisi ini menyebabkan wanita yang menderita PCOS menjadi tidak
seimbang karena hal-hal yang tidak diketahui.
Gejala
Pertmbuhan rambut yang berlebihan
Meningkatnya kadar hormon androgen dalam tubuh wanita
Munculnya kista pada ovarium
Depresi dan kesulitan untuk hamil
Berat badan bertambah
Menstruasi tidak teratur
Penyebab
Resistensi terhadap insulin
Ketidakseimbangan hormon
Faktor keturunan
Pengobatan
Pembedahan
Terapi hormon
E28.3 Primary Ovarian Failure
Primary Ovarian Failure juga dikenal dengan POF (Premature Ovarian Failure)
yaitu suatu keadaan dimana tubuh kehilangan fungsi ovarium sebelum usia 40 atau
biasa disebut menopause.
Gejala
Berhenti menstruasi
Nyeri pada bagian perut
Penyebab
Gangguan autoimun
Kelainan genetik
Efek dari kemoterapi atau pasca operasi
Pengobatan
Fertilisasi
Penggantian hormon (Replacement Hormon)
E28.8 Other Ovarian Dysfunction
Yaitu penyakit lain yang berhubungan dengan ovarium yang mengalami keadaan
abnormal, tidak teratur, atau tidak ovulasi.
E28.9 Ovarian Dysfunction, unspecified
Yaitu suatu keadaan dimana indung telur atau ovarian mengalami keadaan
abnormal, tidak teratur, atau tidak ovulasi dan jenis, gejala, dan penyebab belum
diketahui.
E29 Testicular Dysfunction
Merupakan tidak berfungsinya testis atau kegagalan testis yang tidak dapat
menghasilkan sperma atau hormon testosterone.
Gejala
Penurunan tinggi
Kurangnya gairah seks (libido)
Pembesaran skrotum
Pembesaran penis
Perubahan suara
Perkembangan yang lambat atau kurangnya karakteristik seks pria sekunder
Penyebab
Kegagalan testis jarang terjadi. Penyebabnya antara lain: obat-obatan tertentu,
termasuk kemoterapi
Penyakit yang mempengaruhi testis, termasuk hemochromatosis, gondok, , dan
kanker testis
Cedera atau trauma pada testis
Kegemukan
E29.0 Testicular Hyperfunction
Yaitu kelebihan hormon testosterone pada pria.
E29.1 Testicular Hypofunction
Yaitu suatu keadaan dimana kurangnya fungsi produksi hormone testosterone
pada pria. Biasanya disebabkan oleh masalah yang berhubungan dengan testis
sendiri (hipofungsi primer) atau dengan rendahnya produksi hormon luteinizing
(LH) oleh kelenjar hipofisis (hipofungsi sekunder).
Gejala
Pada anak laki-laki biasanya memiliki perkembangan yang abnormal
E29.8 Other Testicular Dysfunction
Yaitu penyakit lain yang berkaitan dengan keadaan tidak berfungsinya testis pada
pria.
E29.9 Testicular Dysfunction, unspecified
Yaitu gangguan pada fungsi testis yang penyebab, gejala , jenisnya tidak
diketahui.
E30 Disorders of Puberty, Not Elsewhere Classfied
Merupakan kelainan-kelainan pubertas, yang tidak terklasifikasi di tempat lain
E30.0 Delayed Puberty
Merupakan tidak adanya awal pematangan seksual pada waktu yang diharapkan
atau terlambatnya masa pubertas pada manusia.
Gejala
Pada anak laki-laki, pubertas tertunda lebih umum
Tidak ada pembesaran testis pada usia 14
Tidak ada perkembangan payudara pada usia 13
Tidak ada menstruasi pada usia 16
Penyebab
Masalah medis yang kronis
Gangguan hormonal
Terapi radiasi atau kemoterapi
Makan tidak teratur atau olahraga berlebihan
Gangguan genetic
E30.1 Precocious Puberty
Pubertas prekoks adalah pubertas terjadi pada usia sangat awal. Yang dimana
timbulnya perkembangan pubertas pada usia yang 2 sampai 2,5 standar deviasi
(SD) lebih awal dari norma-norma populasi
Penyebab dan Gejala Pubertas dimulai ketika otak mengeluarkan hormon yang
memicu kelenjar pituitari untuk melepaskan gonadotropin, yang pada gilirannya
merangsang ovarium atau testis untuk memproduksi hormon seks. hormon seks ini
(terutama estrogen pada anak perempuan dan testosteron pada laki-laki) adalah
yang menyebabkan timbulnya kematangan seksual lebih awal.
E30.8 Other Disorders of Puberty
Yaitu kelainan-kelainan pubertas lainnya.
E30.9 Disorder of Puberty, unspecified
Yaitu gangguan pada masa pubertas yang penyebab, gejala , jenisnya tidak
diketahui.
E31 Polyglandular Dysfunction
Keadaan dimana beberapa kelenjar mengalami kegagalan fungsi sehingga tidak
dapat memproduksi hormon-hormon.
E31.0 Autoimmune Polyglandular Failure
Kegagalan dari beberapa kelenjar yang disebabkan oleh kerusakan sistem imun di
dalam tubuh.
E31.1 Polyglandular Hyperfunction
Keadaan dimana beberapa kelenjar mengalami kelebihan fungsi sehingga tubuh
tidak dapat menerimanya.
E31.8 Other Polyglandular Dysfunction
Keadaan dimana beberapa kelenjar mengalami kegagalan fungsi yang lainnya.
E31.9 Polyglandular Dysfunction, unspecified
Keadaan dimana beberapa kelenjar mengalami kegagalan yang tidak diketahui
penyebabnya.
E32 Disease of Thymus
Infeksi kelenjar tymus (berada pada organ limfatik) yang lebih sering menyerang
anak-anak daripada orang dewasa.
Gejala :
Sesak napas
Pembengkakan wajah
Kelemahan otot
Penglihatan kabur
E32.0 Persistent Hyperplasia of Thymus
Pembesaran Kelenjar Tymus.
Penyebab :
Idiopatik
Thymoma dan kanker lainnya
Pemulihan dari situasi yang sangat menegangkan (luka bakar parah)
Respon terhadap pemberian steroid
Pemberian kemoterapi dan terapi radiasi

E32.1 Abscess of Thymus


Suatu kondisi dimana terdapat nanah pada kelenjar timus yang merupakan salah
satu kemungkinan penyebab kista di mediastinum.
E32.8 Other Diseases of Thymus
Penyakit lain dari kelenjar timus.
E32.9 Diseases of Thymus, unspecified
Gangguan pada kelenjar timus yang tidak diketahui penyebabnya.
E34 Other Endocrine Disorders
Penyakit lain yang menyangkut gangguan kelenjar endokrin dalam tubuh.
E34.0 Carcinoid Synsdrome
Sindrom karsinoid adalah gangguan yang terjadi saat tumor kecil (tumor karsinois)
memproduksi zat kimia yang masuk ke dalam aliran darah.
Gejala
Kulit memerah
Lesi pada kulit wajah
Diare
Sulit bernafas
Denyut jantung cepat
Penyebab
Sindrom karsinoid disebabkan oleh tumor karsinoid yang mensekresikan serotonin
atau zat kimia lain ke dalam aliran darah.
E34.1 Other Hypersecretion of Intestinal Hormones
Penyakit lain yang menyangkut sekresi hormon intestinal yang berlebihan.
E34.2 Ectopic Hormone Secretion, Not Elsewhere Classified
Gangguan sekresi hormone ektopik yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
E34.3 Short Stature, Not Elsewhere Classified
Gangguan pertumbuhan yang menyebabkan tinggi badan kurang dari ukuran rata-
rata normal dan tidak diklasifikasikan di tempat lain.
Penyebab
Penyebab terjadinya short stature atau perawakan pendek paling sering ialah
kecenderungan genetic dalam satu keluarga dan kelainan hormone pertumbuhan,
kelainan kromosom, serta metabolik.
E34.4 Constitutional Tail Stature
Gangguan pertumbuhan yang menyebabkan tinggi badan lebih dari ukuran rata-
rata normal.
Penyebab
Gangguan genetic
Kelainan hormone pertumbuhan
Kelainan kromosom sel tunggal
E34.5 Androgen Resistance Syndrome
Gangguan perkembangan seksual akibat mutasi gen pada reseptor androgen.
Contoh : seseorang yang secara genetic laki-laki mengalami resisten terhadap
hormone laki-laki sehingga secara fisik berpenampilan seperti perempuan.
Gejala
Anak perempuan yang berobat karna infertilitas.
Perempuan yang tidak memiliki uterus.
Tidak mempunyai testis atau ovarium pada pasien.
E34.8 Other Specified Endocrine Disorders
Yaitu penyakit lain pada gangguan kelenjar endokrin dalam tubuh yang spesifik.
E34.9 Endocrine Disorder, unspecified
Gangguan kelenjar endokrin didalam tubuh yang tidak diketahui penyebabnya.

E35* E50
E35* Disorders of endocrine glands in diseases classified elsewhere
Gangguan pada kelenjar endokrin yang diklasifikasikan ditempat lain.
E35.0* Disorders of thyroid gland in diseases classified elsewhere
Gangguan pada kelenjar tiroid yang diklasifikasikan ditempat lain.
E35.1* Disorders of adrenal glands in diseases classified elsewhere
Gangguan pada kelenjar adrenal yang diklasifikasikan ditempat lain.
E35.8* Disorders of other endocrine glands in diseases classified elsewhere
Gangguan lain pada kelenjar endokrin yang diklasifikasikan ditempat
lain.
E40 Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah suatu kondisi kekurangan asupan protein. Sedangkan protein
dibutuhkan oleh tubuh untuk memperbaiki sel yang rusak dan membentuk sel sel baru.
Tanda khasnya yaitu adanya pembengkakan (edema) pada seluruh tubuh terutama pada
bagian wajah, punggung kaki dan perut. Gejalanya adalah rambut kering dan menipis,
timbulnya ruam, diare, anemia dan perut membesar.
E41 Nutritional Marasmus
Nutritional marasmus adalah salah satu bentuk gizi buruk yang paling sering di temui
pada balita, dikarenakan jumlah nutrisi, protein dan kalori yang dikonsumsi tidak
mencukupi kebutuhan tubuh, sehingga terjadi kekurangan energi dalam tubuh. Gejalanya
yaitu diare kronis, pusing, kelelahan, serta penurunan berat badan yang cepat.
Penyebabnya antara lain karena masukan makanan yang sangat kurang, infeksi, kelainan
struktur bawaan, pasokan air yang terkontaminasi, dan kesehatan lingkungan yang buruk.
E42 Marasmic Kwashiorkor
Marasmic atau marasmus adalah kondisi tubuh anak atau balita yang memiliki tubuh
sangat kurus sehingga terlihat tulang yang hanya terbungkus oleh kulit dan juga
mengalami pembengkakan atau edema pada seluruh tubuh, gejalanya seperti kulit
keriput, perut berbentuk cekung dan rambut tipis.
E43 Unspecified Severe Protein-Energy Malnutrition
Malnutrisi Protein-Energy yang sudah parah dan tidak diketahui penyebabnya.
E44 Protein- Energy malnutrition of moderate and mild degree
E44.0 Moderate protein-energy malnutrition
Merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan berat badan pada anak-anak atau
orang dewasa. Penyakit ini merupakan malnutrisi protein-energy yang sedang. Gejala
klinis yang nampak biasanya adalah penyusutan berat badan yang disertai dengan
penipisan jaringan lemak di bawah kulit. Jika keadaan ini berlangsung lama atau
menahun, maka pertumbuhan akan terhenti sehingga anak akan bertubuh pendek.
E44.1 Mild protein-energy malnutrition
Merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan berat badan pada anak-anak atau
orang dewasa. Penyakit ini merupakan malnutrisi protein-energy yang ringan. Gejala
klinis yang nampak biasanya adalah penyusutan berat badan yang disertai dengan
penipisan jaringan lemak di bawah kulit. Jika keadaan ini berlangsung lama atau
menahun, maka pertumbuhan akan terhenti sehingga anak akan bertubuh pendek.
E45 Reterded development following protein-energy malnutrition
Ketidakseimbangan seluler antara pasokan nutrisi dan energi dan kebutuhan tubuh bagi
mereka untuk memastikan pertumbuhan, pemeliharaan, dan fungsi tertentu.
Jenis MEP (Malnutrisi Energi Protein) :
Malnutrisi energi protein ringan adalah yang paling umum pada tahap pascamenyapih
mulai dari usia 9 bulan hingga 3 tahun namun dapat terjadi pada usia berapapun. Ciri-ciri
utamanya adalah sebagai berikut: Gagal tumbuh. Pengaruh pertama MEP adalah pada
pertumbuhan dengan tanda-tanda di bawah ini:
Pertumbuhan liner yang lambat atau terhenti.
Berat (massa) tubuh yang lambat, berhenti atau hilang.
Menurunnya lingkar lengan atas.
Kematangan tulang yang terlambat.
Rasio berat dan tinggi badan yang normal atau berkurang.
Ketebalan lipatan kulit yang normal
Malnutrisi energi protein ringan sedang dan berat. Seperti halnya MEP ringan, tipe yang
lebih berat umumnya terjadi pada tahap pascamenyapih dari usia 9 bulan hingga 3 tahun.
Tidak adanya pemberian ASI atau pemberian susu buatan yang tidak cukup dapat
menyebabkan MEP berat, khususnya marasmus pada usia lahir 9 bulan pertama. Gejala
ini biasanya mencakup gagal tumbuh, edema, iritabilitas atau apati, anoreksia, muntah-
muntah, diare dan perubahan kulit. Diare kronis merupakan keluhan utama.
E46 Unspecified protein-energy malnutritionMerupakan suatu kedaan kurang gizi
(malnutrisi) yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan.
Dalam kasus ini, asupan protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh tidak sesuai.
Kode dalam E46 ini adalah suatu malnutrisi energi protein yang tidak ditenukan jenisnya.
Pasien dengan penderita malnutrisi energi protein biasanya mengalami gejala seperti
kebotakan, badan kurus kering, kelaparan, apatis serta tampak anemia.
E50 Vitamin A deficiency
Vitamin A adalah salah satu nutrisi paling penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin
A berguna sebagai faktor penting dalam kesehatan mata dan kesehatan retina.
Kekurangan vitamin A menyebabkan berkurangnya fungsi penglihatan dan kebutaan.
Gejalanya adalah mata kering, radang mata, rabun senja dan salah satu penyebabnya
adalah malnutrisi.
E50.0 Vitamin A deficiency with conjunctival xerosis
Kekurangan vitamin A menyebabkan berkurangnya fungsi penglihatandan kebutaan.
Dengan kelainan pada bagian putih mata (konjungtiva) yang kering, menebal, berkeriput
dan keruh.
E50.1 Vitamin A deficiency with Bitots spot and conjunctival xerosis
Kekurangan vitamin A menyebabkan berkurangnya fungsi penglihatan dan kebutaan.
Dengan gangguan kornea mata bagian luar dan pada bagian konjungtiva yang kering,
menebal, berkeriput dan keruh.
E50.2 Vitamin A deficiency with corneal xerosis
Kekurangan vitamin A menyebabkan berkurangnya fungsi penglihatan dan kebutaan.
Dengan kekeringan pada konjungtiva berlanjut hingga kornea
(bagian hitam mata). Kornea tampak kering dan suram, permukaan kornea
tampak kasar.
E50.3 Vitamin A deficiency with corneal ulceration and xerosis
Kekurangan vitamin A menyebabkan berkurangnya fungsi penglihatandan kebutaan.
Dengan seluruh bagian hitam mata melunak seperti bubur dengan gejala mata bernanah
atau kotoran mata yang banyak.
E50.4 Vitamin A deficiency with keratomalacia
Kekurangan vitamin A menyebabkan berkurangnya fungsi penglihatan dan kebutaan.
Dengan keadaan dimana kornea menjadi kering, keruh dan sebagian hitam mata melunak
seperti bubur.
E50.5 .Vitamin A deficiency with night blindness
Kekurangan vitamin A (KVA) atau hypovitaminosis A adalah kurangnya vitamin A
dalam darah dan jaringan yang menyebabkan pandangan kabur saat malam hari. Orang
dengan rabun senja tidak melihat dengan baik dalam gelap, tetapi dapat melihat secara
normal jika cukup cahaya hadir. Kekurangan vitamin A dapat diobati dengan suplemen
vitamin A. Jumlah suplemen tergantung pada usia anak.Suplemen vitamin A dapat
membalikkan kebutaan malam dan membantu mata menjadi benar dilumasi lagi. Namun,
kehilangan penglihatan yang disebabkan oleh jaringan parut dari ulkus kornea tidak dapat
dikembalikan.
E50.6 Vitamin A deficiency with xerophthalmic scars of cornea
Kekurangan vitamin A menyebabkan berkurangnya fungsi penglihatandan kebutaan.
Dengan keadaan kornea mata tampak memutih bola mata tampak mengempis.
E50.7 Other ocular manifestations of vitamin A deficiency
Xerophthalmia NOS
Manifestasi oklural dari mata kering (xerophtalmia)Penyakitkekeringan pada kornea dan
konjungtiva.Konjungtiva menjadi kering, tebal dan berkerut. Jika tidak segera diobati
dapat menyebabkan ulserasi kornea dan kebutaan akibat rusaknya kornea.
E50.8Other manifestations of vitamin A deficiency
Follicular Keratosis
Keratosis Pilaris atau juga keratosis folikular adalah penyakit kulit kondisi di mana
permukaan kulit menjadi kasar dan muncul bentol-bentol kecil mirip jerawat. Bentol
bentol kecil berwarna putih atau merah. Biasanya keratosis pilaris ini muncul pada kulit
lengan, paha, pipi, dan bokong, Kulit di sekitar benjolan terasa kering, kasar, dan
terkadang gatal.
Xeroderma
Xeroderma pigmentosum adalah suatu penyakit genetika atau kelainan bawaan pada kulit
yang jarang ditemui, dimana kulit sangat peka terhadap sinar matahari terutama terhadap
sinar ultraviolet. Kulit penderita xeroderma pigmentosum bila terpapar sinar matahari
akan timbul luka bakar, bercak-bercak, dan dapat melepuh.
E50.9 Vitamin A deficiency,unspecified
Penyakit kekurangan vitamin A yang tidak diketahui penyebabnya.
E51 Thiamine Deficiency
Merupakan kondisi kurangnya tiamin pirofosfat pada tubuh, bentuk aktif dari vitamin
dikenal sebagai tiamin atau vitamin B-1 . tiamin pirofosfat, bentuk biologis aktif dari
tiamin, bertindak sebagai koenzim dalam metabolisme karbohidrat melalui dekarboksilasi
dari ketoacids alpha. Hal ini juga mengambil bagian dalam pembentukan glukosa dengan
bertindak sebagai koenzim untuk transketolase di monofosfat jalur pentosa.
Gejala defisiensi tiamin diantaranya adalah sakit kepala, mual, kelelahan, sifat lekas
marah, depresi, ketidaknyamanan perut, dan orang dengan defisiensi tiamin juga
memiliki kesulitan mencerna karbohidrat
Penyebab diantanya :
Kurangnya asupan tiamin
Kurangnya asupan tiamin dapat terjadi melalui diet terutama terdiri dari:
Makanan yang mengandung tingkat tinggi thiaminases, termasuk beras, ikan air
tawar mentah, kerang mentah, dan pakis
Makanan tinggi dalam faktor anti-tiamin, seperti teh, kopi, dan buah pinang
Olahan makanan dengan tinggi konten di sulfit, yang menghancurkan tiamin
operasi bypass lambung - Karena terbatas asupan kalori selama perbaikan
pascaoperasi (sekitar 600-900 kkal / hari)
nutrisi orangtua tanpa suplementasi tiamin memadai
E51.1 Beri Beri
Penyakit beri-beri adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin
B1.
Gejala beri beri kering diantaranya adalah kesulitan berjalan, hilangnya koordinasi otot,
hilangnya sensasi, masalah neurologis, seperti kehilangan memori, kebingungan dan
ensefalitis (radang otak akut), kelumpuhan, rasa nyeri dan ketidaknyamanan yang hebat,
gangguan bicara (cadel), kesemutan atau sensasi lain yang tidak biasa yang terjadi pada
tangan atau kaki, gerakan mata yang yang tidak terkendali (nystagmus), dan muntah.
Sedangkan gejala pada beri beri basah diantaranya adalah kelelahan atau kelemahan,
peningkatan denyut jantung, nyeri dan bengkak pada kaki, efusi pleura (penumpukan
cairan di sekitar paru-paru), dan sesak napas.
Penyebab diantanya :
Beri-beri disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin B1 atau tiamin. Kurangnya tiamin
dapat disebabkan karena kurangnya asupan tiamin ke dalam tubuh atau ketidakmampuan
tubuh untuk menggunakan tiamin tersebut.
Pengobatan beri-beri harus diawasi oleh seorang profesional kesehatan. Pengobatan dasar
untuk penyakit beri-beri adalah dengan mengembalikan kadar tiamin dalam tubuh ke
level normal. Hal ini bisa dicapai melalui pemberian suplemen tiamin secara oral atau
injeksi. Jika beri-beri segera diobati, sebagian besar gejalanya akan hilang.
E51.2 Wernicke encephalopathy
Merupakan ensefalopati akibat kekurangan zat tiamin (vitamin B1), biasanya pada orang
yang keracunan alkohol.
Gejalanya adalah pingsan atau penurunan kesadaran, penurunan fungsi pengetahuan
(kognitif), perubahan kepribadian, kejang, perubahan pola pernapasan, gangguan
penglihatan, kelemahan anggota gerak tubuh.
Penyebab yaitu konsumsi alkohol kronis tidak selalu menghasilkan WE jika asupan
tiamin makanan memadai. Ini dapat menyebabkan defisiensi tiamin melalui beberapa
mekanisme potensial: predisposisi genetik, penggantian makanan vitamin yang
mengandung oleh nilai kalori tinggi alkohol, gangguan penyerapan tiamin dari usus,
gangguan penyimpanan oleh hati, masalah transportasi tiamin, kekurangan gizi lainnya,
penurunan fosforilasi untuk tiamin pirofosfat dan persyaratan yang berlebihan untuk
metabolisme alkohol.
E51.8 Other Manifestation of Thiamine Deficiency
Merupakan manifestasi pada tubuh sehingga menyebabkan Kekurangan tiamin atau
vitamin B-1
E51.9 Thiamine Deficiency, Unspecified
Merupakan kurangnya tiamin pirofosfat, bentuk aktif dari vitamin dikenal sebagai tiamin
atau vitamin B-1 pada tubuh yang tidak dapat diklasifikasikan ditempat lain.
Penyebab diantaranya :
Kurangnya asupan tiamin
Kurangnya asupan tiamin dapat terjadi melalui diet terutama terdiri dari:
Makanan yang mengandung tingkat tinggi thiaminases, termasuk beras, ikan air
tawar mentah, kerang mentah, dan pakis
Makanan tinggi dalam faktor anti-tiamin, seperti teh, kopi, dan buah pinang
Olahan makanan dengan tinggi konten di sulfit, yang menghancurkan tiamin
operasi bypass lambung - Karena terbatas asupan kalori selama perbaikan
pascaoperasi (sekitar 600-900 kkal / hari)
nutrisi orangtua tanpa suplementasi tiamin memadai.
Penyebab diantaranya :
Kurangnya asupan tiamin
Kurangnya asupan tiamin dapat terjadi melalui diet terutama terdiri dari:
Makanan yang mengandung tingkat tinggi thiaminases, termasuk beras, ikan air
tawar mentah, kerang mentah, dan pakis
Makanan tinggi dalam faktor anti-tiamin, seperti teh, kopi, dan buah pinang
Olahan makanan dengan tinggi konten di sulfit, yang menghancurkan tiamin
operasi bypass lambung - Karena terbatas asupan kalori selama perbaikan
pascaoperasi (sekitar 600-900 kkal / hari)
nutrisi orangtua tanpa suplementasi tiamin memadai.
-E53 Deficiency of other B group vitamins
Merupakan keadaan dimana seseorang kekurangan vitamin kelompok B lainnya.
-E53.0 Riboflavin deficiency
Merupakan keadaan dimana seseorang kekurangan vitamin B2 dan hal ini akan jelas
berpengaruh pada produksi energi tubuh. Karena metabolisme pemecahan karbohidrat,
lemak dan protein tidak berjalan efisien.
Penyebabnya adalah alkohol atau para pecandu alkohol.
Gejala yang terjadi adalah warna mata yang cenderung merah, peningkatan sensitifitas
terhadap cahaya matahari, peradangan di mulut, bibir pecah-pecah dan sakit tenggorokan.
Efek lainnya adalah kerusakan jaringan kulit, keriput dan kuku pecah.
-E53.1 Pyridoxine deficiency
Merupakan keadaan dimana seseorang kekurangan vitamin B6.
Penyebabnya adalah pola makan yang buruk, seseorang yang sedang mengalami
pengobatan spesifik dan alkohol kareba mengganggu asimilasi normal vitamin B6 dari
makanan dan minuman.
Gejalanya adalah terserang masalah kulit, glossitis, sariawan, anemia, temperamen,
bingung, depresi dan kejang.
-E53.8 Deficiency of other specified B group vitamins
Merupakan kondisi kekurangan vitamin B yang terspesifikasi lainnya seperti : Biotin
(vitamin B7), Cynacobalamin (vitamin B12), folate (vitamin B-9/ vitamau M atau
vitamin Bc), folic acid (vitamin B9), pantothenic acid (B5).
-E53.9 Vitamin B deficiency, unspecified
Merupakan kondisi kekurangan vitamin B lainnya yang tidak terspesifikasi.
-E54 Ascorbic acid deficiency
Merupakan kondisi gizi pada tubuh mengalami kekurangan asam askorbat. Asam
askorbat adalah senyawa kimia yang dapat membentuk vitamin C, itu berarti bahwa
tubuh akan mengalami kekurangan vitamin C. Jika kondisi ini dapat mengakibatkan
tubuh mudah terserang sariawan, penurunan sistem imunitas tubuh, penurunan tingkat
penyembuhan pada luka, dan lain-lain. Dapat dilakukan pencegahan dan pengobatan
dengan cara mencukupi asuhan terhadap makanan yang banyak mengandung vitamin C
pada sayur-sayuran (seperti brokoli, paprika hijau dan merah, kubis, tomat,dll) dan buah-
buahan (seperti lemon, blackcurrant, jeruk, dan buah kiwi).
-E55 Vitamin D deficiency
Merupakan keadaan dimana seseorang kekurangan vitamin D.
-E55.0 Ricket, active
Penyakit Ricket dapat muncul pada anak usia 6-18 bulan. Penyebab penyakit ini adalah
kurangnya zat fosfor, kapur, atau vitamin D.
Rickets biasanya ditandai dengan gejala dahi selalu berkeringat, gampang tersinggung,
gelisah, serta pembengkakan pada persendian dan tulang rawan yang menghubungkan
membentuk dua lingkaran yang keras. Perubahan fisik berupa kepalanya lama-lama akan
berbentuk segi empat, ubun-ubunnya akan tetap terbuka dalam waktu lama, persendian
tulang pergelangan lebih lunak dan lebih besar dari biasanya, kaki penderita rickets akan
berbentuk cekung atau cembung, perut menonjol, dan mengalami sembelit.
Cara mengatasi dengan penyakit ini dengan mengonsumsi asupan yang banyak
mengandung zat kapur dan fosfor, seperti mengonsumsi susu murni bisa menjadi salah
satu cara pencegahan yang efektif. Susu murni kaya akan fosfor, zat kapur dan vitamin D.
Selain itu, kandungan fosfor dan vitamin D juga bisa ditemukan pada kuning telur.
-E55.9 Vitamin D deficiency, unspecified
Avitaminosis D
Suatu keadaan kekurangan asupan makanan yang banyak mengandung vitamin D.
Avitaminosis D akan menyebabkan rakhitis.
Penyebabnya mungkin karena vitamin yang masuk dalam tubuh cukup banyak, tetapi
karena gangguan dalam penyerapan vitamin, maka tubuh kita akan kekurangan vitamin
juga, fungsi usus tidak normal, misalnya karena mencret, maka vitamin tidak dapat
diresap oleh usus, serta pengaruh obat-obatan yang dipakai, misalnya obat sulfa, maka
bakteri usus akan musnah sehingga tubuh kita kekurangan vitamin.
Gejala utamanya adalah tulang menjadi rapuh dan sendi-sendi membesar. Akibatnya
bentuk tulang dan gigi dapat berubah, kepala menjadi lunak dan tulang tungkai bawah
membengkok membentuk huruf O atau huruf X. Cara mengatasi dengan mengkonsumsi
provitamin D yang banyak terdapat pada susu, dan pembentukan vitamin D memerlukan
sinar matahari.
E56 OTHER VITAMIN DEFICIENCIES
PENGERTIAN :
Kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit atau sindrom yang dikenal sebagai
vitaminosis atau hypovitaminosis. Hal ini biasanya mengacu pada kekurangan jangka
panjang dari vitamin .
PENYEBAB:
Disebabkan oleh tidak memadai nutrisi dapat digolongkan sebagai kekurangan utama,
dan ketika karena gangguan yang mendasarinya seperti malabsorpsi dapat digolongkan
sebagai defisiensi sekunder
GEJALA:
Gangguan yang mendasari mungkin metabolic seperti pada cacat mengkonversi
tryptophan ke niacin . Hal ini juga dapat menjadi hasil dari pilihan gaya hidup termasuk
merokok dan alcohol konsumsi.
ICD-10 E56.0
DEFICIENCY OF VITAMIN E
PENGERTIAN:
Kekurangan vitamin E atau hypovitaminosis E adalah kekurangan dari vitamin E . Hal ini
menyebabkan masalah saraf akibat konduksi miskin impuls listrik di sepanjang saraf
akibat perubahan membrane saraf struktur dan fungsi.
GEJALA KEKURANGAN VITAMIN E ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
1. Rendahnya tingkat vitamin E dapat menyebabkan banyak masalah system
pencernaan, yang akan menyebabkan penyerapan yang buruk dari nutrisi dari
saluran pencernaan. Hal ini menyebabkan penyakit pada pankreas, hati, kandung
empedu dll
2. Susunan saraf terkait masalah ditangan, kaki, lengandan kaki.
3. Nyeri, kesemutan, hilangnya sensasi, penyakit gastrointestinal.
4. Rambut kering atau kehilangan rambut.
5. kelemahan otot.
6. Lambat penyembuhan jaringan.
7. kram kaki.
PENYEBAB KEKURANGAN VITAMIN E ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
Jika asupan harian Anda untuk Vitamin E adalah di bawah tingkat yang
direkomendasikan, itu mengarah kekekurangan vitamin E karena vitamin yang
diperlukan untuk banyak fungsi tubuh yang vital. Oleh karena itu, Anda harus
mengkonsumsi jumlah yang tepat atau mengambil suplemen. Defisiensi vitamin
esensial biasanya terjadi karena kebiasaan pola makan yang buruk - yang
merupakan kekurangan diet buah-buahan dan sayuran. Kekurangan vitamin E
adalah masalah yang sangat serius,
danharusditanganidenganmakananalamiatausuplemen diet.
Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan kekurangan vitamin E antara lain:

1. Penyakit yang berkaitan dengan hati, kandung empedu, atau pankreas.

2. Rendah lemak dan makanan olahan bayi yang baru lahir, terutama yang lahir
premature mungkin juga menunjukkan Kekurangan vitamin E.
ICD-10 E50.1
DEFICIENCY OF VITAMIN K
PENGERTIAN :
Gangguan Yang di sebabkan Karena kekurangan vitamin K
GEJALA KEKURANGAN VITAMIN K:
Gejala termasuk memar , petechiae , hematoma ,mengalir darah di lokasi bedah atau
tusuk, sakitperut; risiko perdarahan yang tidak terkontrol besar; tulang rawan kalsifikasi;
dan malformasi parah mengembangkan tulang atau pengendapan garam kalsium larut
dalam dinding arteri. Pada bayi,hal itu dapat menyebabkan beberapa cacat lahir seperti
wajah terbelakang, hidung, tulang, dan jari-jari.
PENYEBAB KEKURANGAN VITAMIN K:
Vitamin K 1 -deficiency dapat terjadi oleh penyerapan usus terganggu (seperti akan
terjadi pada saluran empedu obstruksi), dengan asupan terapeutik atau disengaja vitamin
K 1 -antagonist seperti warfarin , atau, sangat jarang, dengan vitamin gizi K 1 defisiensi .
Akibatnya, Gla-residu yang tidak cukup terbentuk dan Gla-protein yang cukup aktif.

ICD-10 E50.8
DEFICIENCY OF OTHER VITAMINS
PENGERTIAN :
Kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit atau sindrom yang dikenal sebagai
vitaminosis atau hypovitaminosis.Hal ini biasanya mengacu pada kekurangan jangka
panjang dari vitamin .
PENYEBAB:
Disebabkan oleh tidak memadai nutrisi dapat digolongkan sebagai kekurangan utama,
dan ketika karena gangguan yang mendasarinya seperti malabsorpsi dapatdigolongkan
sebagai defisiensi sekunder
GEJALA:
Gangguan yang mendasari mungkin metabolic seperti pada cacat mengkonversi
tryptophan ke niacin . Hal ini juga dapat menjadi hasil dari pilihan gaya hidup termasuk
merokok dan alcohol konsumsi.
ICD-10 E56.9
VITAMIN DEFICIENCY, UNSPECIFIED
PENGERTIAN :
Suatu gangguan Kekurangan vitamin yang tidak dapat di tentukan penyebabnya.
-E58 Dietary calcium deficiency
Merupakan kondisi kalsium dalam darah rendah, kondisi ini juga dikenal dengan
penyakit hipokalsemia yang dapat meningkatkan resiko mengembangkan penyakit seperti
osteoporosis.
Gejala dari hipokalsemia yaitu rambut mudah rontok, kehilangan memori, mati rasa atau
kesemutan di tangan, kaki, dan wajah, kuku yang lemah dan rapuh, kram otot, mjdah
mengalami patah tulang.
Penyebab dari hipolaksemia adalah proses penuaan alami, adanya gangguan hormone
hiperparatiroidisme, terlalu banyak mengonsumsi kalium yang dapat membakar kalsium,
rendahnya tingkat vitamin D yang dapat mempersulit penyerapan kalsium.
Pengobatan hipokalsemia bervariasi tergantung kepada penyebabnya. Kalsium dapat
diberikan baik secara intraverna maupun per-oral (ditelan). Hipokalsemia menahun dapat
diobati dengan mengkonsumsi tambahan kalsium per-oral. Mengkonsumsi tambahan
vitamin D dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran pencernaan.
-E59 Dietary selenium deficiency
Merupakan kondisi gizi pada tubuh mengalami kekurangan atau kelebihan selenium.
Selenium adalah mineral penting dari enzim antioksida yang akan melindungi sel tubuh
terhadap efek negative yang ditimbulkan oleh radikal bebas.
Gejala-gejala yang ditimbulkan akibat kekurangan selenium merupakan suatu hal yang
jarang terjadi, bisa dijelaskan dengan berkurangnya antioksidan dalam jantung, hati dan
otot yang dapat mengakibatkan kematian jaringan dan kegagalan organ. Sedangkan
gejala yang ditimbulkan oleh kelebihan selenium adalah mual, muntah, rambut dan kuku
rontok, dan kerusakan saraf.
Penyebab adalah pasien dengan terancam usus fungsi, pasien yang menjalani total nutrisi
parenteral, pasien yang memiliki operasi bypass gastrointestinal, dan juga pada orang
usia lanjut.
Penderita yang mengalami kekurangan selenium bisa diobati dengan memberikan asupan
selenium secara oral atau intraverna.
E60 Dietary zinc deficiency
Merupakan kondisi gizi pada tubuh mengalami kekurangan zinc. Gejala
adalah rambut mudah rontok, distrofi kuku, diare parah, atrofi korteks otak yang
dapat menyebabkan iritabilitas, gangguan emosi, memperlambat pertumbuhan,
pada ibu hamil dapat mengakibatkan persalinan lama, pendarahan, rahim distosia,
dan solusio plasenta.
Penyebab adalah diet yang tidak memadai, penyakit hati kronis, penyakit
ginjal kronis, diabetes, diet vegetarian, orang yang banyak mengkonsumsi
suplemen zat besi yang dapat mengganggu penyerapan zinc, dan lain-lain.
Pengobatan dan pencegahan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung frekuensi zinc yang tinggi seperti tiram, daging hewan, ragi, kacang-
kacangan, mengonsumsi suplemen multivitamin / mineral yang mengandung zinc
glukolate, sulfat, atau asetat.
E61.0 Copper deficiency
Tembaga adalah penting untuk produksi hemoglobin dan sel darah merah,
serta untuk pemanfaatan yang tepat dari besi dan oksigen dalam darah.
Kekurangan tembaga jarang terjadi pada orang sehat. Paling sering terjadi pada
bayi-bayi prematur atau bayi-bayi yang sedang dalam masa penyembuhan
dari malnutrisiyang berat. Orang-orang yang menerima makanan secara intravena
(parenteral) dalam waktu lama juga memiliki resiko menderita kekurangan
tembaga. Sindroma Menkesadalah suatu penyakit keturunan yang menyebabkan
kekurangan tembaga.
Kekurangan tembaga juga dapat dilihat pada orang yang
menderita gangguan pencernaan yang serius yang mengganggu penyerapan
nutrisi, seperti penyakit Crohn
Asupan terbaik tembaga per harinya menurut jenis kelamin maupun usia:
Bayi usia 0-6 bulan membutuhkan 200 mcg.
Bayi usia 7-11 bulan membutuhkan 220 mcg.
Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 340 mcg.
Anak usia 4-6 tahun membutuhkan 440 mcg.
Anak usia 7-9 tahun membutuhkan 570 mcg.
Perempuan usia 10-12 tahun membutuhkan 700 mcg.
Perempuan usia 13-15 tahun membutuhkan 800 mcg.
Perempuan usia 16-18 tahun membutuhkan 890 mcg.
Perempuan usia 19-80 tahun ke atas membutuhkan 900 mcg.
Perempuan hamil membutuhkan sekitar 1000 mcg.
Perempuan menyusui membutuhkan sekitar 1300 mcg.
Laki-laki usia 10-12 tahun membutuhkan 700 mcg.
Laki-laki usia 13-15 tahun membutuhkan 800 mcg.
Laki-laki usia 16-18 tahun membutuhkan 890 mcg.
Laki-laki usia 19-80 tahun ke atas membutuhkan 900 mcg.
Gejala :
Kelelahan
Radang sendi
osteoporosis
Pucat
suhu tubuh rendah, atau selalu merasa dingin
Anemia
tulang rapuh
Sering sakit
Nyeri otot
Nyeri sendi
penipisan rambut atau botak
penurunan berat badan
peradangan kulit dan luka
E61.1 Iron deficiency
Anemia defisiensi besi adalah kondisi kekurangan nutrisi zat besi yang
mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah. Anemia terjadi ketika tubuh
mengalami kekurangan sel darah merah yang sehat dan dapat berfungsi dengan
baik. Dalam laman ini, anemia akibat kekurangan zat besi akan dibahas lebih
dalam. Zat besi diperlukan tubuh untuk menghasilkan komponen sel darah merah
yang dikenal sebagai hemoglobin.
Gejala :
Tingkat gejala anemia tergantung kepada seberapa cepat cadangan zat besi
tubuh menurun. Ada penderita yang mengalami hampir semua gejala, sedangkan
ada beberapa yang hanya merasa lelah. Berikut adalah gejala-gejala anemia yang
umum terjadi:
Mudah atau lebih cepat lelah
Mudah tersinggung
Kurang berenergi
Muka pucat
Sesak napas
Sulit berkonsentrasi atau berpikir.
Pusing dan sakit kepala
Kaki dan tangan terasa dingin
Sensasi kesemutan pada kaki
Lidah membengkak atau terasa sakit
Sistem kekebalan tubuh menurun sehingga rentan terkena infeksi
Sakit pada dada
Jantung terasa berdetak dengan cepat
Tanda-tanda lain yang bisa muncul akibat anemia adalah kuku menjadi
mudah patah, rambut rontok, dan nafsu makan yang menurun.
Pengobatan dan Penanganan Anemia Defisiensi Besi
Mengonsumsi suplemen penambah zat besi dilakukan untuk meningkatkan
kadar zat besi dalam tubuh. Tindakan ini sebagai salah satu pengobatan anemia.
Asupan zat besi melalui konsumsi makanan juga perlu ditingkatkan, hal ini demi
menjaga cadangan dan tingkat zat besi yang normal. Ada beberapa makanan
sumber zat besi yang sangat bagus, contohnya:
Hati ayam dan hati sapi
Kacang-kacangan, misalnya kacang hitam, kacang hijau, dan kacang merah
Tahu dan tempe
Boga bahari atau makanan laut seperti ikan, tiram dan kerang
Sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam dan brokoli
Daging merah tanpa lemak seperti daging sapi dan kambing
Buah-buahan kering, misalnya kismis dan aprikot
Agar dapat memaksimalkan penyerapan zat besi, asupan vitamin C juga
diperlukan. Konsumsi makanan yang tinggi kandungan zat besinya bersamaan
dengan sumber vitamin C seperti jeruk, kiwi dan tomat. Pada dasarnya, penyebab
anemia bisa bervariasi. Agar tidak berkembang menjadi kondisi kronis, penyebab
utamanya perlu diketahui dan ditangani. Jika dibiarkan, anemia yang pada
umumnya mudah ditangani, justru bisa berdampak jangka panjang pada tubuh
penderitanya.

E61.2 Magnesium deficiency


Magnesium merupakan salah satu nutrien paling penting untuk kesehatan
jantung. Tugas utama magnesium adalah membantu otot jantung untuk relaksasi.
Fungsi ini berlawanan dengan fungsi mineral kalsium yang membuat jantung
berkontraksi. Kerja duet dari magnesium dan kalsium inilah yang berguna untuk
mempertahankan irama jantung tetap normal dengan relaksasi dan kontraksi otot
jantung.
Selain itu, magnesium juga memiliki fungsi sebagai pemblokir jalur
kalsium alami dalam tubuh sehingga dapat mencegah kalsium yang tidak diserap
tubuh agar tidak menggumpal, menumpuk, dan menyumbat arteri sehingga
meningkatkan risiko serangan jantung. Magnesium juga diperlukan untuk
metabolisme kalsium yang sesuai. Kekurangan magnesium menyebabkan
terjadinya perubahan metabolisme yang berperan terhadap serangan jantung.
Magnesium dapat digunakan sebagai suplemen untuk membantu
pengobatan penyakit jantung koroner karena memiliki efek membantu dalam
melebarkan arteri koroner, memperbaiki aliran darah ke jantung, meningkatkan
kolesterol baik (HDL), mencegah penggumpalan trombosit, mengatur kontraksi
dan relaksasi otot jantung, serta menstabilkan irama jantung
E61.3 Manganese deficiency
Mangan adalah salah satu zat penting dari beberapa enzim yang dibutuhkan
tubuh untuk membantu pembentukan struktur tulang agar normal. Adapun contoh
makanan yang baik dikonsumsi sebagai sumber asupan mangan adalah gandum
yang tidak dihaluskan dan aneka sayuran berdaun hijau.
Penyakit Kekurangan Zat Mangan
Penderita yang kekurangan zat ini biasanya akan mengalami gejala seperti
nyeri persendian, demam, ruam kulit, pembesaran kelenjar limfa dan pembesaran
hati. Adapun salah satu gejala yang paling terlihat dari penyakit ini adalah
kemerahan pada kulit yang sifatnya hanya sementara. Pengobatan yang dilakukan
untuk mengatasi penyakit kekurangan mangan ini, salah satunya dengan
mengkonsumsi garam mangan.
Penyakit Kelebihan Zat Mangan
Jika sebelumnya kita lebih berbicara mengenai penyakit yang dapat terjadi
akibat kekurangan zat mangan, sebenarnya dengan mengkonsumsinya secara
berlebihan juga dapat menyebabkan penyakit, tapi mangan yang dimaksudkan
dalam hal ini adalah mangan yang tidak berhubungan sebagai enzim yang
dibutuhkan tubuh. Keracunan mangan ini banyak terjadi pada orang-orang yang
pekerjaanya berhubungan dengan zat ini, seperti penambang atau penyuling bijih
mangan. Jika terus menerus terkontaminasi, dapat menyebabkan kerusakan saraf
yang disertai dengan gejala-gejala menyerupai penyakit Parkinson seperti tremor
atau gemetaran dan kesulitan untuk melakukan gerakan.

E61.4 Chromium deficiency


Kromium adalah salah satu jenis mineral tubuh yang kita gunakan dalam
jumlah kecil untuk menjaga fungsi tubuh tetap normal. Ia diperlukan oleh tubuh
kita dalam metabolisme lemak dan karbohidrat. Kromium diduga dapat
mempengaruhi prilaku hormon insulin dalam tubuh. Secara organik, Kromium
ditemukan secara luas di lingkungan, di udara, air dan tanah, dan dalam tumbuhan
dan hewan. Kita bisa memperoleh kromium dengan cara mengkonsumsi beberapa
jenis makanan. Makanan yang mengandung kromium diantaranya adalah roti
gandum dan sereal, daging tanpa lemak, daging organ, keju, jamur, asparagus,
kacang hijau, kentang, plum, pisang, dan kacang-kacangan.
Fungsi Dan Manfaat Kromium
Kromium memiliki beberapa fungsi dan manfaat, salah satunya adalah
membantu metabolisme karbohidrat. Selain itu, jenis mineral ini juga berfungsi
dalam memonitor kadar gula darah, dan membantu menstabilkan gula darah.
Kromium juga dapat mencegah hipertensi atau tekanan darah tinggi, ia juga
dianggap membantu dalam mencegah kehilangan memori dan juga dapat
mengatasi penyakit Alzheimer.Manfaat lain yang bisa kita peroleh dari kromium
adalah bahwa jenis mineral ini merupakan suplemen kesehatan yang dapat
mengurangi risiko penyakit jantung. Ia mampu mengontrol denyut jantung.
Kromium juga memiliki kemampuan untuk menangkal infeksi dan melindungi sel
dari kerusakan. Selain itu, kromium juga dapat menghilangkan rasa lapar,
sehingga sangat bermanfaat dalam penurunan berat badan.
Dosis Dan efek samping Kromium
Kromium diperlukan oleh tubuh kita sebanyak 200-1000 mikro gram,
tergantung kondisi, usia dan jenis kelamin seseorang. Meski demikian, pada
umumnya orang tidak dapat memenuhi kebutuhan kromium dalam makanan
mereka.Kromium yang kita peroleh dengan mengkonsumsi makanan tidak akan
memberikan efek samping bagi kita. Tapi mengkonsumsi suplemen kromium
dengan dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah perut dan gula darah
rendah (hipoglikemia). Terlalu banyak mengkonsumsi kromium dalam bentuk
suplemen juga dapat merusak hati, ginjal, dan saraf, dan dapat menyebabkan irama
jantung yang tidak teratur. Meski demikian, beberapa efek samping ini bisa
dikatakan jarang terjadi.
E61.5 Molybdenum deficiency
Molibdenum adalah zat yang diperlukan tubuh sebagai oksidasi belerang,
dan salah satu komponen protein yang ada dalam tubuh. Contoh makanan yang
baik sebagai sumber asupan molibdenum ini adalah susu, buncis, roti dan gandum.
Penyakit Kekurangan Zat Molibdenum
Penderita yang kekurangan zat Molibdenum bisa disebabkan oleh asupan
makananya yang tidak memadai atau kekurangan zat molibdenum, meskipun hal
ini belum pernah mendapatkan jawaban ilmiah yang pasti. Tapi ada suatu pendapat
yang juga mengatakan bahwa kekurangan zat molibdenum ini dapat terjadi jika
orang yang kekurangan gizi serta menderita penyakit Chron mendapatkan
makanan parenteral dalam waktu yang lama tanpa tambahan molibdenum
Gejala :
Penderita yang kekurangan zat molibdenum dapat menunjukan gejala
seperti denyut jantung yang cepat, mengalami sesak nafas, mual dan muntah,
disorientasi dan bisa saja mengalami koma.
Penyakit Kelebihan Molibdenum
Jika sejak awal kita membicarakan penyakit yang bisa disebabkan karna
kurang mengkonsumsi zat molibdenum, adapun hal berkebalikan yang dapat
terjadi jika terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi zat ini. Dalam artian orang
yang mengkonsumsi molibdenum dalam jumlah besar dapat mengalami gejala
yang menyerupai penyakit gout, termasuk peningkatan kadar asam urat dalam
darah dan nyeri sendi. Penambang yang terpapar debu molibdenum bisa
mengalami gejala-gejala yang tidak spesifik.
Pengobatan :
Jika sudah memahami pengertian dan penyebab kedua penyakit yang
disebabkan oleh kedua hal bebeda di atas,maka langkah pengobata yang terbaik
adalah seimbang dalam menerapkan pola makan, terutama dalam hal asupan
molibdenum.
E61.6 Vanadium deficiency
Mineral ini dapat dikaitkan dengan pengaturan zat-zat elektris (seperti
sodium, kalium dan khlor) ke dalam dan ke luar dari sel tubuh, yang
mempengaruhi penyimpanan kalori makanan yang berlebihan sebagai lemak.
Bahkan kekurangan vanadium yang kecil dapat memperlambat prose ini dan
merendahkan tingkat pembakaran minyak. Pengaruh utama dari kekurangan
vanadium ini dapat menimbulkan penambahan berat badan yang tidak dapat
dipahami. Vanadium juga mencegah pembentukan kolestrol dan penting untuk
pertumbuhan tulang, tulang rawan dan gigi. Vanadium dapat ditemukan terutama
dalam tumbuh-tumbuhan (lobak adalah salah satu sumbernya) dan pada makanan
yang belum disuling.
E61.7 Deficiency of multiple nutrient elements
Kualitas pertumbuhan dan perkembangan tanaman ditentukan oleh asupan
nutrisi atau unsur hara yang dibutuhkan. Seperti halnya manusia dan makhluk
hidup lainnya, tanaman membutuhkan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang
agar dapat tumbuh dan berkembang denaga baik serta menghasilkan buah yang
berkualitas.nutrisi yang diperlukan ada dua jenis yaitu unsur hara mikro :
Boron = B
Tembaga = Cu
Seng = Zn
Besi = Fe
Molibdenum = Mo
Mangan = Mn
Khlor = Cl
Natrium = Na
Cobalt = Co
Silicone = Si
Nikel = Ni
Sedangkan unsur hara makro terdiri dari :
Fosfor = P
Sulfur/ belerang = S
Kalsium = Ca
Magnesium = Mg
Kalium = K
Nitrogen = N
E63 Other Nutritional Deficiencies
Other Nutritional Deficiencies (kekurangan nutrisi lainnya) adalah
gangguan kesehatan serius yang terjadi ketika tubuh tidak mendapat asupan nutrisi
yang cukup lainnya.
Gejala:
Kelemahan otot dan kelelahan
Mudah sakit
Penyembuhan luka menjadi lambat
Kulit dan rambut menjadi kering
Penyebab :
Kekurangan makanan
Diet yang tidak sehat
Pecandu alkolhol dan obat-obat terlarang
Orang-orang yang diare dan muntah
Permintaan energi dari makanan melebihi jumlah makanan yang diambil

E63.0 Essential Fatty Acid (EFA) Deficiency


Essential Fatty Acid (EFA) Deficiency (Kekurangan asam lemak esensial)
adalah kondisi dimana asam lemak yang diperlukan untuk proses biologis, tetapi
tidak disintesis oleh tubuh manusia(asam lemak esensial)tidak mencukupi
kebutuhan minimal yang diperlukan untuk memenuhi fungsi fisiologinya
Gejalanya berupa kulit kering dan bersisik yang kemudian akan
mengelupas. Dari lipatan kulit (terutama di sekitar anus) keluar cairan yang
menyerupai nanah.

E63.1 Imbalance Of Constituents Of Food Intake


Imbalance Of Constituents Of Food Intake adalah ketidakseimbangan dari
susunan, jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang pada waktu tertentu.

E63.8 Other Specified Nutritional Deficiencies (kekurangan nutrisi lain yang


ditentukan)
Other Specified Nutritional Deficiencies(kekurangan nutrisi lain yang
ditentukan) adalah gangguan kesehatan serius yang terjadi ketika tubuh tidak
mendapat asupan nutrisi yang cukup, ini kekurangan nutrisi lain yang ditentukan.

E63.9 Nutritional Deficiency, Unspecified (Kekurangan gizi, tidak ditentukan)


Nutritional Deficiency, Unspecified(Kekurangan gizi, tidak ditentukan)
merupakan gangguan kesehatan serius yang terjadi ketika tubuh tidak mendapat
asupan nutrisi yang cukup yang tidak ditentukan bentuk kekurangan gizinya.
Penyebab :
Kekurangan makanan
Diet yang tidak sehat
Pecandu alkolhol dan obat-obat terlarang
Orang-orang yang diare dan muntah
Permintaan energi dari makanan melebihi jumlah makanan yang diambil
Bayi prematur
Gejala :
Tanda paling umum yaitu penurunan berat badan yang tidak direncanakan.
Gampang lelah.
Konsentrasi menurun.
Depresi.
Mudah terkena infeksi karena penurunan sistem kekebalan tubuh.
Proses penyembuhan luka lambat.
Mudah kedinginan.
Kehilangan selera makan

E64 Sequelae Of Malnutrition And Other Nutritional Deficiencies


Sequelae Of Malnutrition And Other NutritionalDeficiencies(Gejala sisa
dari kekurangan gizi dan kekurangan nutrisi lainnya) merupakan konsekuensi dari
gangguan kesehatan serius yang terjadi ketika tubuh tidak mendapat asupan nutrisi
yang cukup.
Penyebab :
Kekurangan makanan
Diet yang tidak sehat
Pecandu alkolhol dan obat-obat terlarang
Orang-orang yang diare dan muntah
Permintaan energi dari makanan melebihi jumlah makanan yang diambil
Bayi prematur

E64.0 Sequelae Of Protein-Energy Malnutrition


Sequelae Of Protein-Energy Malnutrition (Gejala Sisa dari Kekurangan
energiprotein) yaitu kosekuensi dari seseorang yang kurang gizi yang disebabkan
oleh rendahnya konsumsi energi protein dalam makan sehari-hari dan atau
gangguanpenyakit tertentu sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG)
Malnutrisi terjadi karena kekurangan zat gizi yang dipicu oleh dua hal:
Pertama, kurangnya konsumsi protein, kalori, vitamin, dan mineral. Kedua,
adanya infeksi yang disebabkan oleh penyakit seperti diare, campak, malaria dan
penyakit pernapasan. Jenis penyakit tersebut dapat mengurangi selera makan.

E64.1 Sequelae Of Vit A Deficiency


Sequelae Of Vit A Deficiency(Gejala Sisa Kekurangan Vitamin A)
merupakan konsekuensi dari keadaan dimana tubuh tidak mendapatkan asupan
vitaman A yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Akibat kekurangan vitamin A :
Masalah pada penglihatan
Penyakit kulit
Penyakit pencernaan
Penghambat pertumbuhan
Penyebab :
Diet
Kekurangan vitamin A jangka lama
Gangguan resorbsi vitamin A ( diare kronis, kecacingan , kelainan pankreas )
Defisiensi protein , lemak dan vitamin E

E64.2 Sequelae Of Vit C Deficiency


Sequelae Of Vit C Deficiency(Gejala Sisa Kekurangan Vitamin C)
merupakan konsekuensi dari keadaan dimana tubuh tidak mendapatkan asupan
vitamin C yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Akibat kekurangan vitamin c:
1. Kulit kering
2. Pendarahan internal
3. Radang gusi
4. Menurunnya sistem imun
5. Sulit menyembuhkan luka
6. Rasa nyeri otot dan mudah memar
Penyebab :
Kekurangan Vitamin C dalam jangka lama
Diet yang tidak sehat
Gangguan resorbsi vitamin C

E64.3 Sequelae Of Rickets


Sequelae Of Rickets(Gejala sisa dari rakhitis) adalah konsekuensi dari
pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau gangguan metabolisme
vitamin D, magnesium, fosfor atau kalsium, berpotensi menyebabkan patah tulang
dan kelainan bentuk.
Jika rakitis tidak tertangani, maka penderita berisiko mengalami gejala
deformitas tulang:
Seperti kaki atau punggung melengkung
Tulang dada menonjol
Penebalan pada pergelangan tangan, kaki, dan lutut
Selunaknya tulang tengkorak
Menghambat pertumbuhan tulang, sehingga penderita akan terlihat lebih
pendek dari anak-anak lain yang seusianyaPenyebab utama penyakit rakitis
pada anak adalah kurangnya vitamin D dan kalsium.

Kekurangan Vitamin D bisa disebabkan karena :


Kurangnya asupan makanan yang kaya akan kedua zat tersebut seperti
sayuran, keju, susu, telur dan minyak ikan
Jarang terpapar sinar matahari
Menderita penyakit usus, hati, atau ginjal yang menyebabkan terhambatnya
penyerapan mineral dan vitamin
Efek samping obat-obatan antikejang yang dapat mengganggu kemampuan
tubuh dalam mengelola vitamin D

E64.8 Sequelae Of Other Nutritional Deficiencies


Sequelae Of Other Nutritional Deficiencies(Gejala Sisa dari kekurangan
nutrisi) adalah konsekensi dari gangguan kesehatan serius yang terjadi ketika
tubuh tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup
Akibat kekurangan nutrisi :
Mengganggu Fungsi Pertumbuhan
Produk tenaga berkurang
Menurunnya daya tahan tubuh
Menghambat Perkembangan Struktur Dan Fungsi Otak
Menimbulkan prilaku tidak tenang

E64.9 Sequelae Of Unspecified Nutritional Deficiency


Sequelae Of Unspecified Nutritional Deficiency (gejala sisa dari
kekurangan gizi yang tidak ditentukan) adalah konsekuensi dari gangguan
kesehatan akibat kekurangan atau ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan
untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir, dan semua hal yang berhubungan dengan
kehidupan yang tidak ditentukan.
Beberapa penyakit yang disebabkan karena kekurangan gizi :
1. Rakhitis
2. Beri Beri
3. Gondok
4. Anemia defisiensi besi
5. Kwashiorkor
6. Depresi
7. Osteoporosis
(E65-E67)
E65 Localized Adiposity
Adipositas (kegemukan) ini disebabkan oleh karena kelebihan zat lemak di dalam
tubuh seseorang sehingga berat badannya di atas nilai toleransi normal. Lokasi
jaringan adiposa tergantung pada jumlah lemak tubuh hadir dalam tubuh manusia.
Adipositas dibagi menjadi 2 macam yaitu :
Adipositas endogen.
Adipositas (kegemukan) ini disebabkan oleh kelainan hormonal dalam tubuh
seseorang, yang kadangkala disertai kelebihan makan makanan berkalori tinggi.
Adipositas eksogen.
Istilah ini dimaksudkan pada orang sehat yang mengalami kegemukan karena
pola kebiasaan makan yang berkelebihan kalori dengan aktivitas fisik yang kurang
memadai untuk membakar kelbeihan kalori tersebut. Makanan berkalori tinggi ini
dapat berupa makanan tinggi lemak atau tinggi karbohidrat.

E66 Obesity
Kegemukan atau obesitas adalah kondisi medis berupa kelebihan lemak
tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak
merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup dan/atau
meningkatkan masalah kesehatan. Seseorang dianggap menderita kegemukan
(obese) bila indeks massa tubuh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil
pembagian berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter,
lebih dari 30 kg/m2

E66.0 Obesity due to excess calories


Obesitas atau kegemukan ini bisa terjadi karena pengaruh genetik dan hormon
pada berat badan. Hal yang paling mendasar adalah obesitas terjadi ketika tubuh
menerima lebih banyak kalori daripada membakarnya. Kalori tersebut kemudian
menumpuk dan menjadi lemak.

Gejala : Sulit tidur, Mendengkur, Henti napas untuk sementara secara tiba-tiba saat
tidur, Nyeri punggung atau sendi, Berkeringat secara berlebihan, Selalu merasa
panas, Ruam atau infeksi pada lipatan kulit, Sulit bernapas, Sering ngantuk dan
lelah, Depresi

E66.1 Drug-induced obesity


Obesitas atau kelebihan berat badan yang disebabkan oleh pengaruh obat-obatan
tertentu, seperti obat diabetes, anti kejang, antidepressants, antipsychotic, steroids
dan beta blockers.

E66.2 Extreme obesity with alveolar hypoventilation


Obesitas ekstrim dengan Sindroma Pickwickian, yang juga dikenal dengan
obesity hypoventilation syndrome (OHS), adalah suatu kondisi medis yang
ditandai dengan pernafasan yang buruk yang dapat menyebabkan rendahnya kadar
oksigen dan tingginya kadar karbondioksida dalam darah.

Gejala :Kadar oksigen yang rendah (hipoksia), Kelelahan, Pusing, Rasa gatal di
sekitar daerah yang terkena, Sesak nafas

E66.8 Other obesity


Obesitas lainnya, obesitas yang termasuk pada poin ini diantaranya, obesitas
morbid.
Obesitas morbid adalah indeks massa tubuh 40 atau lebih, yang kira-kira setara
dengan 45 kilogram atau lebih dari berat badan ideal, tingkat berat badan yang
membahayakan jiwa
Tanda-tanda : Anak terlihat sangat gemuk, Muka tampak sering tak sepadan,
Lengan atas dan paha membesar, Dada pada anak laki-laki terkesan tumbuh karena
penumpukan lemak, Perut menggantung dan muncul striae putih, anak laki-laki
genetalia eksterna tampak kecil karena penis terbungkus dalam lemak pubis.

E66.9 Obesity, unspecified


Obesitas atau kegemukan yang tidak ditentukan. Obesitas yang termasuk dalam
poin ini adalah simple obesity. Simple obesity atau obesitas sederhana ini adalah
obesitas yang disebabkan ketika asupan kalori melebihi pengeluaran energi.

E67 Other hyperalimentation


Definisi : pasokan buatan nutrisi, biasanya secara intravena.
Penyebab : kelainan kongenital menyebabkan gangguan gastrointestinal (GI)
saluran, seperti atresia esofagus.

E67.0 Hypervitaminosis A
Definisi : Hipervitaminosis merupakan kelainan dan atau penyakit yang
disebabkan konsumsi vitamin A yang berlebih.
Penyebab :Disebabkan oleh konsumsi terlalu banyak vitamin A oleh tubuh dalam
rentang waktu yang singkat.
Gejala : Penglihatan Menjadi Kabur, Nyeri pada tulang, Nafsu makan berkurang,
Pusing, Gampang mengantuk

E67.1 Hypercarotanaemia
Definisi : Karotenemia atau carotenaemia (xanthaemia) adalah kehadiran karoten
pigmen oranye dalam darah dari asupan yang berlebihan dari wortel atau sayuran
lain yang mengandung pigmen yang dihasilkan di Peningkatan karotenoid serum.
Penyebab: asupan makanan yang berlebihan karotenoid, peningkatan lipid serum,
dan penurunan metabolisme karotenoid. seperti wortel, ubi jalar, labu, jeruk dan
bayam.
Gejala : Telapak tangan dan telapak di kaki berubah warna kuning.

E67.3 Hypervitaminosis D
Definisi : Hipervitaminosis merupakan kelainan dan atau penyakit yang
disebabkan konsumsi vitamin D yang berlebih.
Penyebab : Hypervitaminosis D biasanya karena mengambil lebih dari nilai harian
yang direkomendasikan vitamin D.
Gejala : kelelahan, kehilangan selera makan, penurunan berat badan, haus yang
berlebihan, buang air kecil yang berlebihan, dehidrasi

E68 Sequelae of hyperalimentation


Definisi : istilah formal untuk konsekuensi dari pasokan buatan nutrisi, biasanya
secara intravena.

E70 Disorders of aromatic amino-acid metabolism


Komponen protein dan mempunyai banyak fungsi di tubuh. Penyakit keturunan
dari pengolahan asam amino bisa menghasilkan cacat baik kerusakan asam amino
atau kemampuan tubuh untuk memasukkan asam amino ke sel. Karena penyakit
ini membuat gejala sedini mungkin di kehidupan, bayi baru lahir secara rutin
diskrining dalam beberapa kali.

E70.0 Classical phenylketonuria


Fenilketonuria (umumnya dikenal sebagai PKU) adalah kelainan bawaan yang
meningkatkan kadar zat yang disebut fenilalanin dalam darah. Fenilalanin adalah
sebuah blok bangunan protein (asam amino) yang diperoleh melalui diet. Hal ini
ditemukan dalam semua protein dan dalam beberapa pemanis buatan. Jika PKU
tidak diobati, fenilalanin dapat membangun ke tingkat berbahaya dalam tubuh,
menyebabkan cacat intelektual dan masalah kesehatan serius lainnya.

E70.1 Other hyperphenylalaninaemias


suatu asam amino penting dan banyak terdapat pada makanan, yang bersama-sama
dengan asam amino tirosina dan triptofan merupakan kelompok asam amino
aromatik yang memiliki cincin benzena.
Fenilanina bersama-sama dengan taurin dan tripofan merupakan senyawa yang
berfungsi sebagai penghantar atau penyampai pesan pada sistem saraf otak.

E70.2 Disorders of tyrosine metabolism


Tirosin yang kadarnya terlalu tinggi di dalam tubuh sama bahaya dan berisikonya
dengan kekurangan tirosin. Ada efek-efek samping yang perlu diwaspadai ketika
mengonsumsi tirosin, sehingga penting adanya untuk datang ke dokter dan
meminta sarannya sebelum mulai konsumsi

E70.3 Albinism
Merupakan salah satu bentuk kelaninan bawaan hipopigmentasi yang
dikarakterisasikan oleh kurangnya ataupun tidak adanya pigmen melanin pada
mata, kulit, dan rambut. Alninisme diakibatkan oleh pewarisan alel gen resesif.
Kelainan ini dapat ditemukan pada semua hewan vertebrata, termasuk pula
manusia.

E70.8 Other disorders of aromatic amino-acid metabolism


Asam amino adalah salah satu senyawa yang ada didalam tubuh
makhluk diantaranya hewan dan manusia yang berguna untuk sumber bahan
utama pembentukan protein di dalam tubuh. Asam-asam amino dapat
diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasildegradasi protein di
dalam tubuh kita. Protein yang terdapat dalam makanan di cerna dalam lambung
dan usus menjadi asam-asam amino yang diabsorpsi dan di bawa oleh
darah ke hati.

E70.9 Disorder of aromatic amino-acid metabolism, unspecified


Dibedakan menjadi 3 macam yaitu Fenilalanina (Phe, F)adalah suatu asam
amino penting dan banyak terdapat pada makanan, yang bersama-sama dengan
asam amino tirosina dan triptofan merupakan kelompok asam amino aromatic yang
memiliki cincin benzena. Fenilalanina bersama-sama dengan taurin dan tripofan
merupakan senyawa yang berfungsi sebagai penghantar atau penyampai pesan pada
sistem saraf otak. Tirosina (Tyr, Y) (bahasa Yunani: tyros, berarti keju, karena
ditemukan pertama kali dari keju) (bahasa Inggris: tyrosine, 4-
hydroxyphenylalanine, Tyr, Y) merupakan satu dari 20 asam
amino penyusun protein. Ia memiliki satu gugus fenol (fenildengan satu tambahan
gugus hidroksil). Bentuk yang umum adalah L-tirosina (S-tirosina), yang juga
ditemukan dalam tiga isomer struktur: para, meta, dan ortoTriptofan (Trp, W)
merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein yang bersifat esensial bagi
manusia. Bentuk yang umum pada mamalia adalah, seperti asam amino lainnya, L-
triptofan. Meskipun demikian D-triptofan ditemukan pula di alam (contohnya
adalah pada bisa ular laut kontrifan).
E71-E79
E71 : Disorders of branched - chain amino - acid metabolism and fatty - acid
metabolism
Kelainan-kelainan metabolisme asam amino rantai cabang dan metabolis asam
lemak
E71.0 Maple Syrup Urine desease ( Penyakit kencing sirup maple )
MSUD merupakan Penyakit ini biasanya terdapat pada bayi. MSUD dapat
merusak otak selama masa stres fisik (seperti infeksi, demam, atau tidak makan
untuk waktu yang lama).Maple Syrup Urine Disease (MSUD) adalah gangguan
normal mempengaruhi metabolisme asam amino.
Gejala-gejala penyakit kemih sirup mapel melibatkan nafsu makan, muntah,
dehidrasi, lesu, hipotonia, kejang, ketoasidosis, dan penurunan neurologis.

E71.1 Other disorders of branched chain amino acid metabolism


Kelainan-kelainan lain metabolisme asam amino rantai cabang

E71.2 Disorder of branched chain amino acid metabolism, unspecified


Kelainan metabolisme asam amino rantai cabang, tidak terspesifikasi

E71.3 Disorder of fatty acid metabolism


Kelainan-kelainan metabolisme asam lemak

E72.4 Other of amino acid transport


Kelainan-kelainan lain metabolisme asam amino

E72.0 Disorders of amino acid transport


Kelainan-kelainan transport asam amino

E72.1 Disorders of sulfur bearing amino acid metabolism


Kelainan-kelainan metabolisme asam amino sulfur-bearing

E72.2 Disorders of urea cycle metabolism


Kelainan-kelainan metabolisme siklus urea

E72.3 Disorders of lysinse and hydroxylysine metabolism


Kelainan-kelainan metabolisme lisin dan hidroksilisin

E72.4 Disorders of ornithine metabolisme


Kelainan-kelainan metabolisme ornitin
E72.5 Disorders of glycine metabolisme
Kelainan-kelainan metabolisme glisin

E72.8 Other specified disorders of amino acid metabolism


Kelainan-kelainan spesifik lain metabolisme asam amino

E72.9 Disorders of amino acid metabolism, unspecified


Kelainan metabolisme asam amino, tidak terspesifikasi

E73 Lactose intolerance


Intoleransi laktosa adalah suatu kondisi di mana penderita tidak mampu mencerna
atau menyerap laktosa.
Gejala: intoleransi laktosa, Mual, Kram atau nyeri perut, Kembung, Diare, Buang
gas atau kentut berlebihan.
Penyebab: karena aktivitas laktase berkurang atau tidak ada aktivitas laktase, yang
sebagai akibatnya mencegah pemecahan laktosa.

E73.0 Congenital lactase deficiency


Definisi: Merupakan kelainan yang sangat jarang yang disebabkan karena mutasi
pada gen LCT. Gen LCT ini yang memberikan instruksi untuk pembuatan
ensim laktas.
Gejala: perut kembung pada bayi, serta perut kembung, setelah menyusui bayi
menjadi gelisah dan murung, penurunan berat badan.
Penyebab: kurangnya dalam tubuh anak mengganggu penyerapan gula dan
produk susu.
E73.1 Secondary lactase deficiency
Definisi: Defisiensi laktase yang diakibatkan oleh injuri usus kecil, seperti pada
gastroenteritis akut, diare persisten, kemoterapi kanker, atau penyebab lain
injuri pada mukosa usus halus, dan dapat terjadi pada usia berapapun,
namun lebih sering terjadi pada bayi.

E73.8 Other lactose intolerance

E73.9 Lactose intolerance, unspecified


Definisi: Intoleransi laktosa adalah suatu kondisi di mana penderita tidak mampu
mencerna atau menyerap laktosa.
Gejala: intoleransi laktosa, Mual, Kram atau nyeri perut, Kembung, Diare, Buang
gas atau kentut berlebihan.
Penyebab: karena aktivitas laktase berkurang atau tidak ada aktivitas laktase, yang
sebagai akibatnya mencegah pemecahan laktosa.

E74 Other disorders of carbohydrate metabolism


Kelainan-kelainan lain metabolisme karbohidrat

E74.0 Glycogen storage disease


Definisi:Penyakit Penimbunan Glikogen (Glycogen Storage Disease) adalah
sekumpulan penyakit keturunan yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau
beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah gula menjadi glikogen.
Penyeba Anak yang menderita penyakit ini tampak terkulai seperti bayi dan
menjadi semakin lemah.
Penyebab: Merupakan penyakit keturunan yang bersifat autosom resesif.
Gejala: Glikogen tertimbun di dalam hati, otot, saraf dan jantung sehingga
fungsinya terganggu.Lidah, jantung dan hati membesar.
E74.1 Disorders of fructose metabolism
Definisi : Fruktosa dimetabolisme terutama di hati Anda. Fruktosa dapat
digunakan untuk membuat glukosa melalui glukoneogenesis, atau dapat
digunakan untuk menghasilkan energi melalui glikolisis

E74.2 Disorders of galactose metabolism


Galaktosa merupakan senyawa karbohidrat yang tergolong dalam monosakarida.

E74.3Other disorders of intestinal carbohydrate absorption


Getah usus yang disekresikan oleh kelenjar Brunner (di duodenum) dan
Lieberkuhn mengandung sejumlah enzim pencernaan (khusus untuk karbohidrat)
yaitu disakaridase dan oligosakaridase spesifik. Enzim ini dapat ditemukan di
permukaan mikrovili atau brush border sel enterosit.

E74.4 Disorders of pyruvate metabolism and gluconeogenesis ( kelainan-kelainan


metabolisme piruvat dan glukoneogenesis )
Glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari senyawa bukan karbohidrat,
misalnya asam laktat dan beberapa asam amino.

E74.8 Other specified disorders of carbohydrate metabolism ( Kelainan-kelainan


spesifik lain metabolisme karbohidrat )
Hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu proses
metabolisme. Macam-macam kelainan metabolisme karbohidrat seperti
Diabetes Mellitus, Galaktosemia, Glikogenosis,

E74.9 Disorder of carbohydrate metabolism, unspecified


Kelainan metabolisme karbohidrat, tidak terspesifikasi
E75 Gangguan metabolisme sphingolipid dan gangguan penyimpanan lipid lainnya
Gangguan metabolisme Sphingolipid dan gangguan penyimpanan lipid lainnya
adalah kondisi genetik yang menyebabkan masalah dengan proses metabolisme
dalam tubuh dan terbentuk kelompok lemak.
Gejala: mengalami gangguan oksidasi asam lemak yang menyebabkan terjadinya
gangguan fisik dan mental.
Penyebab: menyebabkan penumpukan zat lemak tertentu.

E75.0 GM2 gangliosidosis


GM2 gangliosidosis (Penyakit Tay-Sachs) adalah salah satu jenis gangguan
metabolisme pada anak yang menyebabkan kemunduran mental serta kehilangan
kemampuan fisik.
Gejala: Penyakit ini ditandai dengan timbulnya keterbelakangan mental dan
perkembangan berat selama 4-8 bulan pertama kehidupan
Penyebab:
cacat genetik dalam gen tunggal dengan satu salinan gen cacat dari yang
diwariskan dari setiap orangtua.
E75.1 Gangliosidosis lainnya
Gangliosidosis (Penyakit Tay-Sachs) adalah salah satu jenis gangguan
metabolisme pada anak yang menyebabkan kemunduran mental serta
kehilangan kemampuan fisik.
E75.2 Sphingolipidosis lainnya
gangguan penyimpanan lipid yang berkaitan dengan sphingolipid metabolisme
yang terjadi pada klasifikasi lain.

E75.3 Sphingolipidosis, unspecified


Gangguan penyimpanan lipid yang berkaitan dengan sphingolipid metabolisme.
Gejala: mengalami gangguan oksidasi asam lemak.
Penyebab: penumpukan zat lemak yang menyebabkan kerusakan pada banyak
organ.

E75.4 Neuronal ceroid lipofuscinosis


suatu kelainan yang akibat lipofucin neuronal ceroid
Gejala : biasanya terjadi pada masa kanak kanak
Penyebab : penggumpalan seroid dan lipofucin didalam di dalam neuron dan
jaringan lainnya.
E75.5 Gangguan penyimpanan lipid(lemak) lainnya
Gangguan penyimpanan lipid adalah lemak yang diserap dari makanan dan lipid
yang disentesi oleh hati dan jaringan adiposa harus diangkut keberbagai jaringan
untuk digunakan dan disimpan.
E75.6 Gangguan penyimpanan lipid(lemak), unspecified
Gangguan penyimpanan lipid adalah lemak yang diserap dari makanan dan lipid
yang disentesi oleh hati dan jaringan adiposa harus diangkut keberbagai jaringan
untuk digunakan dan disimpan.
Gejala: mengalami gangguan oksidasi asam lemak
Penyebab: menyebabkan penumpukan zat lemak tertentu.
E76 Gangguan metabolisme glikosaminoglikan
gangguan metabolisme yang disebabkan oleh kekurangan enzim lisosom yang
diperlukan untuk menurunkan glikosaminoglikan (GAG)..
E76.0 Mucopolysaccharidosis, type I
mucopolysaccharidosis tipe I adalah heterogen, dan keparahan gejala bervariasi
secara luas.
Gejala: pada bayi dengan gejala berupa kekeruhan kornea serta ketidakmampuan
fisik dan mental yang progresif.
Penyebab: kekurangan enzim lisosom tertentu yang diperlukan untuk menguraikan
mukopolisakarida.
E76.1 Mucopolysaccharidosis, type II
Mucopolysaccharidosis tipe II (MPS II), juga dikenal sebagai sindrom Hunter,
adalah anggota dari kelompok gangguan metabolik yang diwariskan secara
kolektif.
Gejala: menyerang anak-anak. Pada bentuk yang berat ditemukan kekakuan
sendi, keterbelakangan mental, hidrosefalus, serta ketulian yang progresif.
Penyebab: kekurangan enzim lisosom tertentu yang diperlukan untuk
menguraikan mukopolisakarida.

E76.2 Other Mucopolysaccharidosis


merupakan sekelompok gangguan herediter dimana molekul gula kompleks tidak
bisa dipecahkan.

E76.3 Mucopolysaccharidosis
merupakan sekelompok gangguan herediter dimana molekul gula kompleks tidak
bisa dipecahkan.
Gejala: fitur wajah kasar, lidah besar, dahi menjorok, gigi dan deformitas telinga.
Penyebab: kekurangan enzim lisosom tertentu yang diperlukan untuk menguraikan
mukopolisakarida.

E76.8 Gangguan metabolisme glikosaminoglikan lainnya


gangguan metabolisme yang disebabkan oleh kekurangan enzim lisosom yang
diperlukan untuk menurunkan glikosaminoglikan (GAG).

E76.9 Gangguan metabolisme glikosaminoglikan, unspecified


gangguan metabolisme yang disebabkan oleh kekurangan enzim lisosom yang
diperlukan untuk menurunkan glikosaminoglikan.
E77 Disorders of glycoprotein metabolism (gangguan metabolisme glikoprotein)
Glikoprotein yaitu protein yang mengandung karbohidrat.

E77.0Defects in post translational modification of lysosomal enzymes (cacat pada


modifikasi translasi pasca enzim lisosomal)
isosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim
hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada
berbagai keadaan.

E77.1Defects in glycoprotein degradation


cacat pada degradasi glikoprotein

E77.8Other disorder of glycoprotein metabolism


gangguan lain metabolisme glikoprotein

E77.9Disorders of glycoprotein metabolism, unspecified


gangguan metabolisme glikoprotein, tidak ditentukan

E78Disorders of lipoprotein metabolism and other lipidemias


gangguan metabolisme lipoprotein dan lipidemias lainnya

E78.0Pure hypercholesterolaemia
(hiperkolesterolemia murni)
"Hiperkolesterolemia" adalah adanya tingkat tinggi kolesterol dalam darah yang
terjadi secara murni.
Penyebab hiperkolesterolemia adalah meningkatnya kadar kolesterol low-density
lipoprotein (LDL) di dalam darah.
E78.1Pure hyperglyceridemia (hyperglyceridemia murni)
Hipertrigliseridemia merupakan simtoma tingginya plasmatrigliserida.
Beberapa tanda-tanda dan gejala yang dapat dilihat antara lain sebagai berikut:
Sulit bernafas , Hilang ingatan , singkat akal

E78.2Pure hyperlipidaemia (hiperlipidemia murni)


Hiperlipidemia adalah tingginya kadar lemak (kolesterol, trigliserida maupun
keduanya) dalam darah.
Penyebab hypelipidaemia adalah:
Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
Obesitas
Diet kaya lemak
Kurang melakukan olah raga
Penggunaan alkohol

E78.3Hyperchylomicronemia
"Hiperkolesterolemia" adalah adanya tingkat tinggi kolesterol dalam darah.
Penyebab hiperkolesterolemia adalah meningkatnya kadar kolesterol low-density
lipoprotein (LDL) di dalam darah.

E78.4Other hyperlipidaemia (hiperlipidemia lainnya)

E78.5 Hyperlipidaemia unspecified


Hiperlipidemia adalah tingginya kadar lemak (kolesterol, trigliserida maupun
keduanya) dalam darah yang tidak diketahui penyebabnya.

E78.6Other disorders of lipoprotein metabolism(gangguan lain metabolisme


lipoprotein)
E78.8Other disorders of lipoprotein metabolism(gangguan lain metabolisme
lipoprotein)

E78.9Disordes of lipoprotein metabolism,unspecified(Gangguan metabolisme


lipoprotein, yang tidak ditentukan)
lipoprotein adalah gabungan molekul lipida dan protein yang disintesis di
dalam hati.

E79 Disorders of purine and pyrimidine metabolism (kelainan pada purin dan
metabolism pirimidin )
calculus of kidney (N20.0) ( batu ginjal )
Gejala : nyeri pada bagian punggungatau pada bagian pinggul ke bawah
sampai paha. Rasa nyeri tersebut dapat berpindah pindah tergantung
letak dan keberadaan batu ginjal. Dengan banyak mengonsumsi air
putih batu ginjal dapat membatu pengobatan batu ginjal.
Penyebab : sering mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung
kadar gula, protein, dan sodium yang berlebihan
Combined immunodeficiency disorders (D81.-) ( Kelainan imunodefisiensi
yang bersifat kongenital atau bawaan )
Gejala : infeksi jamur pada mulut dan diare biasanya pada usia 6 bulan
Penyebab : kelainan genetik yang bersifat diturunkan
Gout (M10.-) ( nyeri sendi yang di akibatkan adanya endapan Kristal pada urat
)
Orotaciduric anaemia (D53.0) ( suatu keadaan dimana kekurangan sel darah
merah )
Gejala : mual, pucat, dan sering lelah
Penyebab : kekurangan zat besi
Xeroderma pigmentosum (Q82.1) ( sebuah penyakit genetik yang ditandai
dengan sensitivitas yang luar biasa seperti sinar matahari yang dapat
menyebabkan perkembangan kanker kulit pada usia yang sangat dini )

E79.0 Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous


disease
Kondisi dimana kadar asam urat melebihi batas normal dan ditandai dengan
peradangan pada sendi dan penyakit mengkristal

E79.1 lesch Nyhan syndrome


suatu kondisi yang ditandai dengan adanya kelebihan produksi dan akumulasi
asam urat

E79.8 other disorders of purine and pyrimidine metabolism


hereditary xanthinuria ( gangguan metaolisme purin herediter akibat defisiensi
enzim xanthin oksidase yang dapat menyebabkan kecing batu )

E79.9 Disorders of purine and pyrimidine metabolism, unspecified


kelainan pada purin dan metabolism pirimidin yang tidak terspesifikasi

Metabolic disorder (E80-E90)


E80 Disorders of porphyrin and bilirubin metabolism

E80.0Hereditary erythropoietic porphyria


Bawaan erythropoietic porfiria adalah gangguan resesif autosomal yang jarang yang
biasanya menyajikan dengan photosensitivity ditandai kulit, hipertrikosis, terik, jaringan
parut, pembentukan milia dan dyspigmentation
E80.1 Porphyria cutanea tarda
adalah salah satu dari kelompok gangguan (dikenal sebagai porfiria) yang
disebabkan oleh rentang dari enzim cacat di salah satu jalur biokimia dalam tubuh
di turunkan oleh gen orang tua
Gejalanya yaitu :
kulit rapuh, dan bahkan cedera ringan
Penggelapan dari warna kulit
Warna urine menjadi gelap

E80.3 Defects of catalase and peroxidase


Adalah gangguan tubuh yang ditandai oleh tubuh tidak mampu untuk meinduksi
katalase dan peroksidase yang terjadi di E.Coli

E80.4Gilbert's syndrome
adalah kelainan genetik ringan di mana hati tidak benar memproses zat bilirubin
disebabkan oleh tubuh memiliki jumlah yang lebih rendah dari enzim hati yang
memecah bilirubin.

E80.5Crigler-Najjar syndrome
adalah penyakit genetik yang ditandai oleh hiperbilirubinemia tak terkonjugasi
persisten (tingkat bilirubin tinggi). Penggobatan yang bisa dilakukan terhadap
untuk penyakit ini adalah transplantasi hati.

E83Disorders of mineral metabolism


Gangguan yang terjadi saat enzim yang dilepaskan oleh pankreas dan kelenjar
tiroid tidak dapat meabsorpsi berbagai mineral yang dibawa oleh makanan
E83.0Disorders of copper metabolism
Gangguan yang terjadi saat enzim yang dilepaskan oleh pankreas dan kelenjar
tiroid tidak dapat meabsorpsi tembaga yang dibawa oleh makanan.Sumber
makanan: Hati, kacang-kacangan dan kerang-kerangan.Gejalanya jarang terlihat
atau timbul sekunder akibat penyakit Wilson dalam sel hati

E83.1Disorders of iron metabolism


Gangguan yang terjadi saat enzim yang dilepaskan oleh pankreas dan kelenjar
tiroid tidak dapat meabsorpsi besi yang dibawa oleh makanan.Sumber makanan:
Daging merah, hati, telur .Gejalanya Siderosis; hemokromatosis herediter

E83.2Disorders of zinc metabolism


Gangguan metabolisme seng adalah gangguan yang melibatakan pertumbuhan dan
kematangan seksual. terjadi pada anak-anak, ibu hamil, orang tua kelebihan sen
yaitu dapat menyebabkan degenerasi otot jantung.gejala muntah, diare, demam,
kelelahan, anemia, dan gangguan reproduksi.

E83.3 Disorders of phosphorus metabolism


Gangguan metabolisme fosfor yaitu gangguan senyawa penting dari semua
jaringan tubuh, untuk pembentukan substansi penyimpanan energi (ATP),
pembentukan sel darah merah; pemeliharaan keseimbangan asam basa.

E83.4Disorders of magnesium metabolism


Gangguan metabolisme magnesium adalah sebagai komplikasi penyakit yang
melibatkan malabsorbsi intestin dan menurunkan fungsi ginjal. gangguan pada
unsur pembentuk tulang, gigi, kofaktor enzim
Penyebab karena rendah kadar Ca2+ dan K+ dalam plasma.Gejala tetani
E83.5Disorders of calcium metabolism
Ganguan pada metabolisme calcium terjadi ketika tubuh memiliki terlalu sedikit
atau terlalu banyak kalsium Gangguan dalam metabolisme kalsium dapat
menyebabkan hipokalsemia, hiperkalsemia, kadar kalsium plasma meningkat.

E84. Cystic fibrosis

E84.0Cystic fibrosis with pulmonary manifestations


adalah penyakit multisistem yang mempengaruhi paru-paru, menyebabka
menebalnya sekresi kental di bronkus.kesenjangan gender. Gejala batuk
berkepanjangan,muntah sesak napas atau sulit bernapas.penyebab keturunan

E84.1Cystic fibrosis with intestinal manifestations


penyakit genetika yang menyebabkan lendir-lendir di dalam tubuh menjadi kental
dan lengket, sehingga menyumbat saluran-saluran manifestasi usus.penyebab
keturunan

E85 Amyloidosis
Amilodiosis adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan penumpukan
amiloid (protein seperti tepung) pada beragam organ tubuh termasuk hati, ginjal,
dan limpa.penyebab produksi antibodi abnormal,faktor genetik,tubuh tidak mampu
menyerap nutrisi.
Gejala:
Detak jantung tidak teratur atau lambat
sesak napas
Nyeri sendi
Perubahan warna kulit
E85.0 Non-neuophatic heredofammilial amyloidosis.
Merupakan suatu kondisi yang dapat ditandai dengan adanya deposisi sistemik
atau lokal amiloid dalam jaringan syaraf yang tidak disertai dengan sakit pada
syaraf

E85.1 Neurophatic heredofamilial amyloidosis.


Merupakan suatu kondisi yang dapat ditandai dengan adanya deposisi sistemik
atau lokal amiloid dalam jaringan tubuh yang disertai dengan adanya sakit pada
syaraf.
E85.2 Heredofamilial amyloidosis, unspecified.
Merupakan suatu kondisi yang dapat ditandai dengan adanya deposisi sistemik
atau lokal amiloid dalam jaringan tubuh yang tidak dijelaskan dikode lain
E85.3 Secondary systemic amyloidosis,
merupakan gangguan di mana protein abnormal membangun jaringan dan organ.
Gejala amiloidosis sistemik sekunder tergantung pada yang jaringan tubuh
dipengaruhi oleh deposito protein. Deposito tersebut merusak jaringan normal,
menyebabkan gejala atau tanda-tanda penyakit sebagai berikut: Perdarahan di
kulit, Kelelahan, Detak jantung tak teratur, Mati rasa dari tangan dan kaki, Ruam,
Sesak napas dsb. Bias diobati dengan colchicine atau obat biologis (obat yang
memperlakukan sistem kekebalan tubuh) sesuai dengan yang diresepkan
E85.4 Organ-lmited amyloidosis,
penyakit metabolik progresif yang ditandai dengan deposito abnormal protein
dalam satu atau lebih organ atau sistem tubuh
E85.8 Other amyloidosis,
merupakan penyakit metabolik progresif yang ditandai dengan deposito abnormal
protein dalam satu atau lebih organ atau sistem tubuh yang lainnya.
E85.9 Amyloidosis,unspecified,
merupakan penyakit metabolik progresif yang ditandai dengan deposito abnormal
protein dalam satu atau lebih organ atau sistem tubuh yang tidak dikode ditempat
lain

E86Volume depletion
merupakan berkurangnya air ekstrasel karena hilangnya air bersama natrium. Hal
ini dapat ditemukan pada peristiwa muntah, diare, perdarahan, diuretik, diuresis
osmotik, hipoaldosteronisme).
E87 Other disorders of fluid, electrolyte and acid-base balance
E87.0 Hyperosmolality and hypernatremia.
Hyperosmolality merupakan peningkatan osmolalitas cairan dalam tubuh
sedangkan ypernatremia adalah masalah elektrolit dimana tingkat natrium tinggi
dalam darah dengan peningkatan konsentrasi pada natrium. Gejalnya antara lain
kelesuan, kelemahan, iritabilitas edema, dan dengan ketinggian yang lebih parah
dari tingkat natrium, kejang dan koma dapat terjadi.
E87.1Hypo-osmolality and hyponatremia.
Hypo-osmolality merupakan penurunan osmolalitas cairan dalam tubuh sedangkan
hyponatremia adalah gangguan elektrolit di mana konsentrasi natrium dalam tubuh
lebih rendah dari normal. Gejalanya mual dan muntah, sakit kepala, kebingungan,
lesu, lelah, kehilangan nafsu makan, gelisah dan mudah marah, kelemahan otot,
kejang, atau kram, dan penurunan kesadaran atau koma. Penyebabnya seperti
sirosis, gagal jantung kongestif , sindrom nefrotik serta edema.
E87.2 Acidosis.
suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu
sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.
Gejalanya biasanya penderita merasakan mual, muntah, kelelahan, kantuk,
pernafasan menjadi lebih dalam atau sedikit lebih cepat. Bila asidosis semakin
memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan kematian.
E87.3 Alkalosis
Pengertian : Alkalosis adalah kondisi dimana pH cairan tubuh terutama darah,
memiliki kandungan basa berlebih.
Penyebab : Kehilangan asam atau kehilangan hidrogen, Penggunaan obat tertentu,
Diare, Kontraksi ruang ekstraselular.
Gejala : Pernapasan menjadi lambat, kesemutan, mual.

E87.5 Hyperkalaemia
Pengertian : Tanda dari kelebihan kalium tubuh. Kalium merupakan salah satu dari
sejumlah elektrolit penting yang diperlukan oleh tubuh.
E87.6 Hypokalaemia
Pengertian : Tanda dari kekurangan kalium tubuh. Kalium merupakan salah satu
dari sejumlah elektrolit penting yang diperlukan oleh tubuh.
Penyebab : Asupan kalium rendah, Masalah saluran pencernaan, Penyakit hormon
endokrin.
Gejala : Kelemahan otot, kram otot, kejang otot, kelumpuhan otot.
E88 Other metabolic disorders
E88.1 Lipodystrophy, Not Elsewhere Classified
Pengertian : Penyakit jaringan lemak tubuh yang mengakibatkan hilang atau tidak
berfungsinya lemak tubuh.
E88.2 Lipomatosis, Not Elsewhere Classified
Pengertian : Lipomatosis adalah benjolan lemak yang tumbuh secara lambat di
antara kulit dan lapisan otot.
Penyebab : Faktor genetika kemungkinan berperan dalam munculnya lipomatosis,
penyakit ini lebih sering terjadi pada orang-orang yang berusia antara 40-60
tahun, dan jarang menimpa anak-anak.
Gejala : Jika ditekan menggunakan jari, lipomatosis akan mudah bergerak, serta
terasa lembek.
E88.3 Tumour Lysis Syndrome
Pengertian : triad kelainan metabolik (hiperurisemia, hiperfosfatemia,
hiperkalemia) yang sering terjadi pada pasien keganasan akibat sel-sel
tumor lisis secara cepat baik secara spontan ataupun karena pengobatan anti
kanker.
E88.9 Metabolic Disorders
Penyakit metabolik adalah penyakit yang berkaitan dengan produksi di dalam sel
manusia(hewan).
Penyebab umum : Faktor genetik , Keracunan makanan , Infeksi .
E89 Postprocedural endocrine and metabolic disorders, not elsewhere classified
E89.0 Postprocedural hypothyroidism
hypo : dibawah normal (kurang)
thyroid : tiroid
ism : kondisi
Arti : kondisi tiroid dibawah normal setelah tindakan
Penyebab : Penghancuran tiroid (dari yodium ber-radioaktif atau operasi) , Hashimotos
thyroiditis
Gejala: Depresi , Kenaikkan berat badan , Ketidaktoleranan dingin , Rambut yang kering
dan kasar
E89.1 Postprocedural hypoinsulinaemia
Arti : kondisi kekurangan insulin dalam darah pasca tindakan yang tejadi pasca
operasi,disebabkan karena pengangkatan dan pemotongan pankreas
Gejala kekurangan insulin pasca operasi yaitu lelah,lemah,pusing,pucat,jantung berdebar-
debar mudah lapar ,sulit konsentrasi dan mudah marah.
E89.2 Postprocedural hypoparathyroidism
Arti : kondisi kadar hormon paratiroid dibawah normal pasca tindakan yang diakibatkan
karena operasi
E89.3 Postprocedural hypopituitarism
Arti : pengurangan atau penghentian fungsi pituitari akibat pengangkatan kelenjar
hipofisis secara bedah pasca tindakan
Gejala : Kelelahan , Berat badan menurun , Kepekaan terhadap dingin atau kesulitan
untuk tetap hangat
Penyebab: Kelainan bawaan , Operasi otak, Pengobatan radiasi, Tuberculosis
E89.4 Postprocedural ovarian failure
Ovarian : berkenaan dengan salah satu atau kedua ovarium
Arti : gagal ovarium pasca operasi atau tindakan
Gejala : Haid yang tidak teratur atau terlewati , Vagina kering, Kesulitan konsentrasi ,
Penurunan gairah seksual
Penyebab: Deplesi folikel , Disfungsi folikel
E89.5 Postprocedural testicular hypofunction
testicular : berkenaan dengan testis
Arti : berkurangnya fungsi testis setelah prosedur
Penyebab : sindrom Klinefelter, testis yang tidak turun sebelum lahir , Infeksi gondok.
Gejala : Disfungsi ereksi , Penurunan masa otot , Osteoporosis
E89.6 Postprocedural adrenocortical (-medullary) hypofunction
Adrenocortical : berkenaan dengan korteks adrenal
Arti : berkurangnya fungsi korteks adrenal (medula) pasca prosedur
Penyebab : Koksidiodomikosis, Pengangkatan kedua kelenjar adrenal , Adrenalitis
autoimun
Gejala : kelemahan otot, fatique, anoreksia, nausea, muntah, BB menurun, emasiasi
(tubuh kurus kering), mudah lelah.
E89.8 Other Postprocedural endocrine and metabolic disorders
Arti : gangguan endokrin dan metabolisme lain pasca prosedur
Penyebab dan Gejala : alergi, nafsu makan yang rendah, konvulsi dan muntah-muntah
E89.9 Postprocedural endocrine and metabolic disorders, unspecified
Arti : gangguan endokrin dan metabolisme pasca procedure yang penyebabnya tidak
spesifik
E90* Nutritional and metabolic disorders in diseases classified elsewhere
arti : Gangguan nutrisi dan metabolisme yang diklasifikasikan di tempat lain

Macam termin endokrin


1. Hyperlipidemia (E78.5)
Definisi: Suatu penyakit yang mengakibatkan kadar lemak (kolesterol, trigliserida, atau
keduanya) dalam darah meningka sebagai manivestasi kelainan metabolisme atau
transportasi lemak/lipid. Lipid atau lemak adalah zat yang kaya akan energi, yang
berfungsi sebagai sumber utama dalam proses metabolisme.
Penyebab: Riwayat keluarga dengan hyperlipidemia,Obesitas,Diet kaya lemak,Penggunaan
alcohol,Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik,Kelenjar tiroid yang kurang
aktif.
Gejala: biasanya terjadi pada saat-saat awal terjadinya hiperlipidemia,Nyeri abdomen
berat,Kadar lemak tinggi,Pankreatitis,Xanthomas eruptif,Polineuropati
perifer,Hipertensi,Indeks massa tubuh (BMI>30 KG/M2).
2. HYPOPITUITARISM
Definisi: Hypopituitarism adalah kondisi yang jarang terjadi di mana kelenjar hipofisis Anda
gagal menghasilkan satu atau lebih hormon atau tidak menghasilkan hormon yang
cukup. Hipofisis adalah kelenjar berbentuk kacang kecil yang terletak di dasar otak
Anda, di belakang hidung dan antara telinga Anda. Meskipun ukurannya kecil,
kelenjar ini mengeluarkan hormon yang mempengaruhi hampir setiap bagian dari
tubuh Anda.
Penyebab: Penyebab hypopituitarism juga bisa dikarenakan penyakit lain yang dapat merusak
hipofisis, seperti: 1. Cedera kepala 2. Tumor otak 3. Operasi otak 4. Peradangan
(hypophysitis) 5. Pukulan 6. Infeksi otak, seperti meningitis 7. Tuberkulosis 8.
Kehilangan darah selama persalinan, yang dapat menyebabkan kerusakan pada
bagian depan kelenjar hipofisis 9. Mutasi genetik yang menyebabkan produksi
hormon gangguan hipofisis
Gejala: Hypopituitarism sering progresif. Meskipun tanda-tanda dan gejala dapat terjadi tiba-
tiba, mereka lebih sering berkembang secara bertahap. Mereka kadang-kadang halus
dan dapat diabaikan selama berbulan-bulan atau bahkan tahun. Tanda dan gejala
hypopituitarism bervariasi, tergantung pada hormon hipofisis kekurangan dan seberapa
parah kekurangan ini. Gejala yang mungkin muncul termasuk: 1. Kelelahan 2.
Penurunan berat badan 3. Penurunan gairah seks 4. Sensitivitas terhadap dingin atau
kesulitan untuk tetap hangat 5. Nafsu makan menurun 6. Wajah bengkak 7. Anemia 8.
Infertilitas 9. Menstruasi tidak teratur, kehilangan rambut kemaluan, dan
ketidakmampuan untuk menghasilkan susu pada wanita menyusui 10. Kebotakan pada
pria 11. Perawakan pendek pada anak-anak

3. Hyperparatiroidisme(E05.9)
Definisi: adalah suatu penyakit dimana kelenjar paratiroid mengeluarkan
hormonparatiroiddalam jumlah yang lebih banyak daripada keadaan normal
Hiperparatiroidisme di bagi menjadi dua:
Hiperparatiroidisme primer adalah pembesaran hormon paratiroid akibat dari produksi
hormone berlebih sehingga kadar kalsium dalam darah meningkat
Hiperparatiroidisme sekunder adalah kondisi kurangnya kadar kalsium dalam darah.
Menghasilkan hormon paratiroid

Gejalanya : Osteoporosis dan tulang mudah patah, Batu ginjal, Sering buang air kecil, Mudah
lelah, Nyeri pada sendi dan tulang, Mual, muntah, Tidak nafsu makan.

Penyebab: Primary hyperparathyroidism. Disebabkan oleh : Adanya tumor pada kelenjar,


Pembesaran kelenjar.Secondary hyperparathyroidism. Disebabkan oleh : Sangat
kekurangan kalsium dan vitamin D, Gagal ginjal akut.
4. PSEUDOHIPOPARATIROIDISME (E20.1)

Definisi : Pseudohipoparatiroidisme adalah suatu kelainan yang dapat menyebabkan gejala-


gejala seperti pada kelainan kekurangan hormon paratiroid (hipoparatiroid) tetapi
dengan kadar PTH (Paratiroid Hormon ) dalam darah normal atau meningkat.

Gejala: kram, kejang otot, kelumpuhan otot, penurunan atau menghilangnya sensasi rasa
(kebas) dan kadang juga terjadi ketidaknormalan denyut jantung,rendah nya
hormon paratiroid dapat pula menimbulkan perawakan seperti memiliki bentuk
tubuh pendek, gemuk, dan wajah bulat.
Penyebab:

Pseudohipoparatiroidisme disebabkan karena jaringan tidak berespons terhadap


hormon paratiroid. Disebabkan karena kelainan pada faktor genetik yang disebabkan
karena kekurangan beberapa jenis protein yang berfungsi untuk membentuk gen.

5. Dyshormonogenetic goiter
Definisi / Umum :
pembesaran tiroid karena berbagai cacat diwariskan dalam sintesis hormon tiroid
Kurangnya hormon tiroid yang beredar mengaktifkan sekresi TSH, yang menyebabkan
stimulasi berlebihan dan hiperplasia kelenjar tiroid rusak

Pengobatan
Terapi penggantian T4 sampai TSH serum menjadi normal
Beberapa gangguan dapat diobati dengan suplementasi yodium, misalnya semua SLC26A4,
DUOX2, DUOXA2 dan cacat IYD, dan cacat parsial dalam SLC5A5 (Curr Opin Pediatr 2011
Agustus; 23: 421)
Pembedahan dipertimbangkan pada pasien dengan gondok yang sangat besar (tekan atau
kosmetik alasan) atau ketika keganasan dicurigai
gondok janin dideteksi dengan USG dengan hipotiroidisme dikonfirmasi (TSH ketuban tinggi)
dapat diobati dengan suntikan intra-amnion tiroksin (J Obstet Gynaecol Res 2013 Mar; 39: 720)

Anda mungkin juga menyukai