Anda di halaman 1dari 22

AKUNTANSI PERTAMBANGAN (PSAK 64)

(disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Topik Khusus)

Disusun oleh:
(Kelompok 3)
Tia Permata Sari 120110150004
Wilda Aulia Rahmah 120110150009
Sonya Purnama 120110150015

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2017
PSAK 64
Akuntansi untuk Tahapan Eksplorasi dan Evaluasi

Tujuan

Tujuan Pernyataan ini adalah untuk menetapkan pelaporan keuangan atas eksplorasi
dan evaluasi sumber daya mineral.

Secara khusus Pernyataan ini mensyaratkan:

a. pengembangan terbatas atas praktik akuntansi yang ada untuk pengeluaran


eksplorasi dan evaluasi;
b. entitas yang mengakui aset eksplorasi dan evaluasi untuk menilai apakah aset
tersebut mengalami penurunan nilai sesuai dengan Pernyataan ini dan
mengukur setiap penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009):
Penurunan Nilai Aset;
c. pengungkapan yang mengidentifkasikan dan menjelaskan atas jumlah yang
timbul dari eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral dalam laporan
keuangan dan membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami jumlah,
waktu, dan kepastian atas arus kas masa depan dari setiap aset eksplorasi dan
evaluasi yang diakui.

Ruang Lingkup

Entitas menerapkan Pernyataan ini terhadap pengeluaran yang terjadi atas eksplorasi
dan evaluasi. Pernyataan ini tidak mengatur aspek akuntansi lain dari entitas yang
melakukan eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral. Entitas tidak menerapkan
Pernyataan ini untuk pengeluaran yang terjadi:
a. sebelum eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral, seperti pengeluaran yang
terjadi sebelum entitas memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu
wilayah tertentu.
b. setelah kelayakan teknis dan kelayakan komersial atas penambangan sumber
daya mineral dapat dibuktikan.

Pengakuan Aset Eksplorasi dan Evaluasi

Ketika mengembangkan kebijakan akuntansinya, entitas mengakui aset eksplorasi dan


evaluasi menggunakan PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan paragraf 10.

Pengukuran Aset Eksplorasi dan Evaluasi

Pengukuran Pada Saat Pengakuan

Aset eksplorasi dan evaluasi diukur pada biaya perolehan. Komponen Biaya Perolehan
Aset Eksplorasi dan Evaluasi. Entitas menentukan suatu kebijakan akuntansi yang
spesifk yang mana pengeluaran diakui sebagai aset eksplorasi dan evaluasi dan
menerapkannya secara konsisten. Dalam menentukan kebijakan akuntansi ini, entitas
mempertimbangkan tingkat pengeluaran yang dapat dikaitkan dengan penemuan
sumber daya mineral spesifk. Berikut contoh pengeluaran yang dapat termasuk dalam
pengukuran awal aset eksplorasi dan evaluasi (tidak terbatas hanya pada daftar
berikut):perolehan untuk eksplorasi;

a. Perolehan untuk Eksplorasi


b. kajian topograf, geologi, geokimia, dan geofsika;
c. pengeboran eksplorasi;
d. parit;
e. pengambilan contoh; dan
f. aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan kelangsungan usaha
komersial atas penambangan sumber daya mineral.

Pengeluaran yang terkait dengan pengembangan sumber daya mineral tidak diakui
sebagai aset eksplorasi dan evaluasi. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan dan PSAK 19 (revisi 2010): Aset Takberwujud memberikan
panduan pengakuan aset yang timbul dari pengembangan.

Sesuai dengan PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi suatu entitas mengakui setiap kewajiban untuk pemindahan dan restorasi
yang terjadi selama periode tertentu sebagai konsekuensi dari eksplorasi dan evaluasi
sumber daya mineral.

Pengukuran Setelah Pengakuan

Setelah pengakuan awal, entitas menerapkan salah satu model biaya atau model
revaluasi atas aset eksplorasi dan evaluasi. Jika entitas menerapkan model revaluasi
(model dalam PSAK 16 (2007): Aset Tetap atau model dalam PSAK 19 (revisi 2010):
Aset Takberwujud), maka diterapkan secara entitas konsisten dengan klasifkasi atas
aset tersebut secara konsisten (lihat paragraf 14).

Perubahan Kebijakan Akuntansi

Entitas dapat mengubah kebijakan akuntansinya atas pengeluaran ekplorasi dan


evaluasi jika perubahan kebijakan tersebut dapat membuat laporan keuangan menjadi
lebih relevan bagi kebutuhan pengguna dalam pengambilan keputusan dan andal, atau
lebih andal dan relevan bagi kebutuhan pengambilan keputusan. Entitas
mempertimbangkan unsur relevan dan keandalan dengan menggunakan kriteria dalam
PSAK 25 (revisi 2009):
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

Sebagai dasar justifkasi perubahan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk


pengeluaran evaluasi dan ekplorasi, entitas menunjukkan bahwa perubahan tersebut
akan membawa laporan keuangan semakin mendekati kriteria dalam PSAK 25 (revisi
2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, tetapi
perubahan dibutuhkan tidak untuk mencapai kepatuhan total atas kriteria tersebut.

Penyajian

Klasifkasi Aset Eksplorasi dan Evaluasi

Entitas mengklasifkasi aset eksplorasi dan evaluasi sebagai aset berwujud atau aset
takberwujud sesuai dengan sifat aset yang diperoleh dan menerapkan klasifkasi
tersebut secara konsisten. Beberapa aset eksplorasi dan evaluasi diperlakukan sebagai
aset takberwujud (misalnya hak pengeboran), sedangkan yang lain sebagai aset
berwujud (misalnya sarana dan drilling rigs). Sepanjang aset berwujud yang digunakan
dalam mengembangkan aset takberwujud, jumlah yang mencerminkan penggunaan
tersebut sebagai bagian dari biaya perolehan aset takberwujud. Namun demikian,
penggunaan aset berwujud untuk mengembangkan suatu aset takberwujud tidak
mengubah aset berwujud menjadi aset takberwujud.

Pengklasifkasian Kembali Aset Eksplorasi dan Evaluasi

Suatu aset tidak diklasifkasikan sebagai aset eksplorasi dan evaluasi ketika kelayakan
teknis dan kelangsungan usaha komersial atas penambangan sumber daya mineral
dapat dibuktikan. Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya, dan setiap rugi
penurunan nilai diakui, sebelum direklasifkasi.

Penuruan Nilai
Pengakuan dan Pengukuran

Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi
menyatakan bahwa jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi melebihi jumlah
terpulihkan. Ketika fakta dan kondisi menyatakan bahwa jumlah tercatataset eksplorasi
dan evaluasi melebihi jumlah terpulihkan, entitas mengukur, menyajikan dan
mengungkapkan setiap rugi penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009):
Penurunan Nilai Aset, kecuali seperti yang disajikan dalam paragraf 20.

Hanya untuk tujuan aset eksplorasi dan evaluasi, paragraf 19 diterapkan, bukan PSAK
48 (revisi 2009): Penurunan Nilai ketika mengidentifkasi apakah aset eksplorasi dan
evaluasi mengalami penurunan nilai. Paragraf 19 menggunakan terminologi aset
namun diterapkan sama untuk memisahkan aset eksplorasi dan evaluasi atau unit
penghasil kas.

Satu atau lebih fakta dan kondisi berikut mengindikasikan bahwa entitas menguji
apakah aset eksplorasi dan evaluasi telah mengalami penurunan nilai (tidak terbatas
pada daftar

berikut):

periode dimana entitas memiliki hak melakukan eksplorasi dalam suatu wilayah
tertentu telah kedaluarsa selama periode berjalan atau akan kedaluarsa dalam
waktu dekat, dan tidak diharapkan untuk diperbarui;
pengeluaran substantif untuk kepentingan lebih lanjut mengenai eksplorasi dan
evaluasi sumber daya mineral dalam wilayah tertentu yang tidak dianggarkan
atau direncanakan;
eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral pada suatu wilayah tertentu yang
tidak menunjukan penemuan yang memenuhi skala ekonomis atas sumber daya
mineral dan entitas telah memutuskan untuk menghentikan aktivitas pada
wilayah tertentu tersebut;
keberadaan data yang cukup mengindikasikan bahwa, meskipun
pengembangan pada suatu wilayah tertentu sedang dalam proses pengerjaan,
jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi tidak dapat terpenuhi seluruhnya
dari keberhasilan pengembangan atau penjualan aset tersebut.

Pada kasus tersebut, atau kasus yang serupa, entitas melakukan pengujian atas
penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset. Setiap
rugi penurunan nilai diakui sebagai beban sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009).
Tingkat yang Telah Ditetapkan atas Aset Eksplorasi dan Evaluasi yang Telah Diuji
Penurunan Nilai

Entitas menentukan suatu kebijakan akuntansi untuk mengalokasikan aset eksplorasi


dan evaluasi ke unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas untuk tujuan
penilaian aset yang mengalami penurunan nilai. Setiap unit penghasil kas atau
kelompok unit penghasil kas yang mana aset eksplorasi dan evaluasi telah dialokasikan
tidak lebih besar dari segmen operasi yang telah ditentukan sesuai dengan PSAK 3
(revisi 2009): Segmen Operasi. Tingkat identifkasi yang dilakukan entitas untuk tujuan
pengujian penurunan nilai atas aset eksplorasi dan evaluasi dapat terdiri dari satu atau
lebih unit penghasil kas.

Pengungkapan

Entitas mengungkapkan informasi yang mengidentifkasikan dan menjelaskan jumlah


yang telah diakui dalam laporan keuangan yang timbul dari eksplorasi dan evaluasi
sumber daya mineral. Entitas mengungkapkan :

a. kebijakan akuntansi atas pengeluaran eksplorasi dan evaluasi termasuk


pengakuan atas aset eksplorasi dan evaluasi.
b. jumlah aset, liabilitas, penghasilan dan beban, dan arus kas operasi dan arus
kas investasi yang timbul dari eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral.
Entitas memperlakukan aset eksplorasi dan evaluasi sebagai kelompok aset yang
terpisah dan membuat pengungkapan yang disyaratkan PSAK 16 (revisi 2007): Aset
Tetap atau PSAK 19 (revisi 2010): Aset Takberwujud secara konsisten mengenai
bagaimana aset tersebut diklasifkasikan.

Tanggal Efektif

Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2012.

Ketentuan Transisi

Jika persyaratan tertentu di paragraf 17 tidak praktis diterapkan untuk memberikan


informasi komparatif yang dapat dikaitkan dengan laporan keuangan tahunan yang
mulai sebelum 1 Januari 2012 entitas mengungkapkan fakta tersebut. PSAK 25 (revisi
2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
menjelaskan definisi tidak praktis.

Penarikan

Pernyataan ini menggantikan:

a. ISAK 29: Akuntansi Minyak dan Gas Bumi; dan


b. PSAK 33: Akuntansi Pertambangan Umum untuk pengaturan yang terkait
dengan aktivitas eksplorasi dan aktivitas pengembangan dan konstruksi.

Defnisi

Lampiran ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PSAK 64.
Aset eksplorasi dan evaluasi. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang diakui sebagai
aset sesuai dengan kebijakan akuntansi entitas tersebut. Eksplorasi dan evaluasi sumber
daya mineral. Pencarian sumber daya mineral, termasuk barang tambang, minyak, gas
alam and sumber daya alam lain yang tidak dapat diperbarui setelah entitas
memperoleh hak kontraktual untuk mengeksplorasi pada suatu wilayah tertentu,
sebagaimana telah ditetapkan dalam kelayakan teknis dan kelangsungan usaha
komersial atas penambangan sumber daya mineral. Pengeluaran eksplorasi dan
evaluasi. Pengeluaran yang terjadi pada entitas yang terkait dengan eksplorasi dan

evaluasi sumber daya mineral sebelum kelayakan teknis dan kelangsungan usaha
komersil atas penambangan sumber daya mineral dapat dibuktikan.
Penerapan PSAK 64 pada PT Antam Resourcindo

Profil PT Antam Resourcindo

PT Aneka Tambang Tbk. (selanjutnya disebut Antam) didirikan pada 5 Juli


1968, hasil merjer beberapa perusahaan tambang negara dengan satu komoditas (PN
Tambang Bauksit Negara, PN Tambang Emas Tjikotok, PN Logam Mulia, PT Nikel
Indonesia, Proyek Intan dan Proyek-proyek ex Bapetamb). Antam merupakan BUMN
yang bergerak dalam bidang pertambangan, terutama pertambangan emas, intan, pasir
besi, ferronikel, dan bauksit. Operasi pertambangan sendiri meliputi eksplorasi,
penambangan, pengolahan, serta pemasaran sumber daya mineral.
PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. adalah perusahaan pertambangan
terdiversifikasi yang terintegrasi secara vertikal dengan orientasi ekspor. Antam
berkantor pusat di Jakarta dengan kegiatan operasi tersebar di kepulauan Indonesia
yang kaya mineral. Aktivitas Antam terintegrasi dari eksplorasi, penambangan,
pengolahan sampai pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan pasir
besi. Konsumen Antam adalah perusahaan tekemuka yang loyal dan memiliki
hubungan jangka panjang dengan perusahaan. Area eksplorasi perusahaan yang luas
serta deposit perusahaan yang besar dan berkualitas tinggi menyebabkan Antam
menjalin kerja sama dengan perusahaan internasional dalam usaha patungan untuk
mengembangkan deposit yang ada menjadi tambang yang menghasilkan keuntungan.
Visi
Menjadi perusahaan pertambangan berstandar internasional yang memiliki
keunggulan kompetitif di pasar global
Misi
Menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yaitu nikel, emas dan mineral
lain, dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta
memperhatikan kelestarian lingkungan
Beroperasi secara efisien (berbiaya rendah)
Memaksimalkan shareholders dan stakeholders value
Meningkatkan kesejahteraan karyawan
Berpartisipasi di dalam upaya menyejahterakan masyarakat di sekitar daerah
operasi pertambangan.

Analisis SWOT PT Aneka Tambang Tbk


Faktor Strategis Internal
1. Kekuatan
Produk Komoditas Terdiversifikasi
Kegiatan operasi Antam yang terdiversifikasi dengan komoditas nikel, emas,
perak, bauksit, pasir besi, kegiatan eksplorasi dan jasa pemurnian Logam
Mulia tersebar di pelosok Indonesia yang kaya akan mineral.
a. Segmen Nikel
Segmen nikel mencakup penjualan bijih nikel saprolit ke Jepang dan bijih
limonit ke Australia. Penambangan bijih nikel menggunakan metode
tambang terbuka dan dilakukan sendiri oleh perusahaan di tambang
Pomalaa, Sulawesi Tenggara, sementara penambangan di tiga lokasi di
wilayah Buli, Halmahera, yakni Gee, Tanjung Buli dan tambang baru
Mornopo dilakukan oleh pihak ketiga.
Antam juga memproduksi feronikel yang memiliki kandungan besi 80%
dan nikel 20%. Feronikel diproduksi melalui pengolahan bijih nikel
saprolit di dua fasilitas pabrik, Feni I dan Feni II, dengan rasio setiap 70
wmt of bijih nikel untuk memproduksi satu ton nikel dalam feronikel.
b. Segmen Emas dan Pemurnian
Antam mengoperasikan satu-satunya tambang emas bawah tanah di
Indonesia di Pongkor, Jawa Barat. Tambang Pongkor dibangun di bawah
permukaan bawah tanah karena deposit emas berada di bawah Taman
Nasional Gunung Halimun. Penambangan emas Pongkor dilakukan
dengan kombinasi conventional dan machanized cut and fill mining
menggunakan pengeboran dengan hydraulic jumbo drill dan teknik
pengangkutan dengan load houl dump. Pemurnian bullion di Logam
Mulia menghasilkan emas batangan berkualitas tinggi serta produk-
produk emas, perak dan logam mulia lainnya. Kemurnian emas Logam
Mulia terakreditasi secara internasional oleh London Bullion Market
Association.
c. Segmen Bauksit dan Kegiatan Pasir Besi
Antam adalah satu-satunya produsen bauksit di Indonesia. Bijih bauksit
ditambang dari tambang bauksit Kijang di propinsi Riau oleh kontraktor
Antam yakni PT Minerina Cipta Guna yang dimiliki Dana Pensiun
Antam. Bauksit tersebut di cuci dan di saring untuk selanjutnya diekspor
ke produsen alumina di Jepang dan Cina. Kegiatan operasi unit bisnis
pasir besi telah diserahkan kepada PT Antam Resourcindo pada tahun
2005 seiring kecilnya pendapatan dari unit tersebut. Antam juga telah
melakukan persiapan untuk melepas sebagian aset dari unit tersebut.
Kontribusi pasir besi terhadap pendapatan Antam sangatlah kecil. Antam
tidak mendapatkan keuntungan dari unit bisnis pasir besi seiring dengan
biaya terkait dengan penutupan tambang Cilacap.
Integrasi Vertikal
Salah satu dari keuntungan kompetitif Antam adalah kegiatan operasi yang
terintegrasi secara vertikal. Hal ini menyebabkan Antam dapat mengendalikan
biaya dan volume produksi. Kegiatan operasi Antam meliputi :
a. Eksplorasi
Salah satu keunggulan kompetitif kami adalah jumlah cadangan
berkualitas tinggi yang berjumlah besar. Kami menganggarkan sekitar 2-
3% pendapatan tahun sebelumnya bagi unit eksplorasi kami, unit
Geomin. Kekuatan bagi suatu perusahaan pertambangan adalah jumlah
cadangan yang dapat ditambang dan diolah.
b. Pengembangan
Pada saat estimasi cadangan yang akurat diperoleh, kami akan melakukan
pengembangan cadangan tersebut, baik dikerjakan sendiri atau dengan
mitra internasional. Kami akan membuat rencana pengembangan,
mendapatkan kontraktor, memperoleh perijinan serta mendapatkan
pendanaan dan teknologi untuk dapat mengembangkan deposit yang ada
menjadi tambang atau kegiatan pengolahan yang menguntungkan.
c. Penambangan
Kami kemudian melakukan ekstraksi cadangan dengan metode yang
tidak hanya menguntungkan namun juga tetap peduli pada aspek
berkelanjutan secara bertanggung jawab. Kegiatan penambangan
dilakukan dengan metode tambang terbuka atau tertutup. Dengan tingkat
biaya penambangan yang rendah kami meningkatkan penggunaan jasa
kontraktor dan lebih berfokus pada kegiatan pengolahan yang dapat
menghasilkan nilai lebih.
d. Pengolahan dan Pemurnian
Meski marjin operasi kegiatan ini lebih sedikit, sesungguhnya kami
memperoleh keuntungan per ton yang lebih tinggi melalui kegiatan
pengolahan dan pemurnian.
e. Pemasaran
Antam melakukan sebagian besar ekspor produk komoditas ke Asia
Utara, Eropa dan Australia dengan metode pengapalan free on board dan
dikenakan harga sesuai dengan harga spot international. Kekuatan Antam
lainnya adalah sebagian besar pelanggan merupakan pembeli jangka
panjang serta perusahaan yang memiliki reputasi tinggi.
f. Revegetasi
Praktek pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab serta kegiatan
pengembangan masyarakat yang baik merupakan kunci dari kesuksesan
kegiatan penambangan. Antam terakreditasi ISO1001 untuk manajemen
lingkungan. Antam berupaya untuk terus menjadi bagian dari masyarakat
secara positif baik pada saat kegiatan penambangan maupun pada saat
pasca tambang.
Struktur perusahaan yang mudah
Struktur perusahaan relatif mudah dengan Antam memiliki kepemilikan 100%
pada dua entitas yang terkait dengan bidang pendanaan yakni Antam Finance
Limited (Mauritius) dan Antam Europe B.V. (Belanda) dan satu entitas
bernama PT Antam Resourcindo yang menjalankan operasi pasir besi dan
tambang emas Cikotok di Jawa Barat.
Orientasi Internasional dari Asia Utara, Eropa dan Australia
Sebagian besar dari pelanggan Antam berjangka panjang, loyal dan
perusahaan terkemuka di Asia Utara, Australia dan Eropa. Perjanjian
penjualan Antam berjangka waktu satu tahun sampai dengan tiga tahun dan
didasarkan pada volume dengan harga yang ditentukan oleh harga spot
internasional. Antam juga memiliki dua perjanjian jangka panjang masing-
masing 11 tahun dan 10 tahun dengan TKN Jerman dan Posco Korea dengan
jumlah keseluruhan 15.000 ton nikel dan feronikel. Disamping mengekspor
ke Asia Utara, namun sebagian pelanggan Antam berasal dari Eropa Timur.
Antam mulai mengekspor bijih nikel ke FeniMak, Macedonia (untuk
IMA/Alferon) dan Pobuzky, Ukraina. Pada tahun 2004, Antam mulai
mengekspor bijih nikel ke Razno Imports, Ukraina.
2. Kelemahan
Tantangan volatilitas pasar komoditas
Keunggulan kompetitif perusahaan lainnya adalah keragaman komoditas yang
dihasilkan, yang menyebabkan perusahaan memiliki buffer dari volatilitas
harga komoditas. Hal ini adalah sesuatu yang tidak dimiliki perusahaan
pertambangan yang hanya memiliki satu komoditas.
Produksi tergantung harga bahan bakar
Risiko utama Antam terkait dengan harga bahan bakar dan komoditas serta
perubahan nilai kurs Rupiah. Antam mengelolah risiko ini dengan
menggunakan sumber bahan bakar termurah yang dimungkinkan dan
menggunakan peralatan yang paling efisien untuk dimungkinkan. Risiko dari
kenaikan harga bahan bakar dikurangi melalui kemampuan perusahaan untuk
mengurangi tingkat biaya di pos lain, seperti tenaga kerja.
Risiko penambangan yang besar
Pertambangan merupakan usaha yang berbahaya dengan adanya risiko terkait
dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Antam memiliki kebijakan
kecelakaan nihil. Pada saat kecelakaan terjadi, Antam belum pernah
kehilangan jumlah produksi yang signifikan akibat kehilangan jam kerja
akibat masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Antam juga memiliki risiko
perubahan teknologi yang dapat menyebabkan tingkat kompetitif operasi
Antam berkurang. Untuk mengurangi kemungkinan ini, Antam telah dan
sedang menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan pertambangan yang
memiliki teknologi terkini.
Faktor Strategis Eksternal
3. Peluang
Banyak Peminat Antam
Pergerakan saham Antam tahun 2005 mencatat kenaikan yang cukup
signifikan sebesar 107% dari posisi awal tahun Rp. 1.730 menjadi Rp. 3.575.
Posis ini merupakan pencapaian harga tertinggi sepanjang sejarah pencatatan
saham Antam di BEJ seiring dengan meningkatnya keterkaitan investor
terhadap Antam. Nilai rata-rata perdagangan harian Antam tercatat meningkat
35,7% menjadi Rp. 15,4 miliar sementara untuk volume perdagangan
mengalami penurunan 19,6% menjadi 1,57 miliar lembar saham. Posisi
kapitalisasi pasar Antam pada akhir tahun 2005 meningkat 107,2% menjadi
Rp. 6,82 triliun (US$ 694 juta).
Faktor sumber daya alam yang mendukung
Negara Indonesia merupakan negara yang kaya mineral di seluruh dunia. Oleh
karena faktor tersebut Antam memanfaatkan sumber daya alam yang telah
tersedia di negara Indonesia berupa nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan
pasir besi.
Konsumen tetap untuk jangka panjang
Salah satu dari pencapaian Antam tahun 2005 adalah pelanggan baru untuk
komoditas nikel dan bauksit walaupun sebagian besar industri pengolahan
dunia telah beroperasi hampir maksimal. Produk komoditas yang berkualitas
sesuai dengan spesifikasi pelanggan serta pengiriman tepat waktu
menyebabkan Antam memiliki pelanggan jangka panjang, loyal serta
berkualitas baik internasional maupun domestik. Divisi pemasaran Antam
memastikan volume penjualan sesuai dengan kapasitas produksi.
Dukungan dari Pemerintah
Kepemilikan Antam sebesar 65% dipegang oleh Pemerintah Indonesia
sementara 35% dari jumlah modal ditempatkan atau 667.691.950 saham
diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (JSX: ANTAM), Bursa Efek Surabaya
(SSX: ANTAM) dan Bursa Efek Australia (ASX: ATM). Saham Antam
tercatat secara penuh di ASX dan diperdagangkan dalam satuan CDI (Cash
Depository Inerests) yang setara dengan lima saham biasa.
4. Kelemahan
Peraturan Undang-undang tentang lingkungan
Antam juga memiliki risiko gangguan usaha serta keputusan hukum yang
memberatkan, terutama terkait dengan aspek lingkungan dan pengembangan
masyarakat. Meski demikian, Antam mempertahankan hubungan dan kontak
yang bagus dengan masyarakat sekitar, yang sebagian besar sudah ada di
lokasi semenjak kegiatan operasi dimulai. Selain itu, perusahaan juga
memiliki standar pengelolaan lingkungan yang setara atau melebihi standar
nasional. Antam juga memiliki sertifikasi manajemen pengelolaan lingkungan
ISO14001. Oleh karena itu, Antam berpendapat bahwa risiko kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan perundangan sangat kecil.
Terbatasnya sumber daya alam
Karena sumber daya alam berupa nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan
pasir besi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui. Oleh
karena itu dengan terbatasnya sumber daya alam, Antam didalam
mempergunakan sumber daya alam dengan seefisien dan sebaik mungkin.
Sumber daya alam tersebut baru bisa ditambang lagi setelah berpuluh-puluh
tahun.

Proses Bisnis PT Aneka Tambang Tbk

a. Eksplorasi
Salah satu keunggulan kompetitif kami adalah jumlah cadangan berkualitas tinggi
yang berjumlah besar. Kami menganggarkan sekitar 2-3% pendapatan tahun
sebelumnya bagi unit eksplorasi kami, unit Geomin. Kekuatan bagi suatu
perusahaan pertambangan adalah jumlah cadangan yang dapat ditambang dan
diolah.
b. Pengembangan
Pada saat estimasi cadangan yang akurat diperoleh, kami akan melakukan
pengembangan cadangan tersebut, baik dikerjakan sendiri atau dengan mitra
internasional. Kami akan membuat rencana pengembangan, mendapatkan
kontraktor, memperoleh perijinan serta mendapatkan pendanaan dan teknologi
untuk dapat mengembangkan deposit yang ada menjadi tambang atau kegiatan
pengolahan yang menguntungkan.
c. Penambangan
Kami kemudian melakukan ekstraksi cadangan dengan metode yang tidak hanya
menguntungkan namun juga tetap peduli pada aspek berkelanjutan secara
bertanggung jawab. Kegiatan penambangan dilakukan dengan metode tambang
terbuka atau tertutup. Dengan tingkat biaya penambangan yang rendah kami
meningkatkan penggunaan jasa kontraktor dan lebih berfokus pada kegiatan
pengolahan yang dapat menghasilkan nilai lebih.
d. Pengolahan dan Pemurnian
Meski marjin operasi kegiatan ini lebih sedikit, sesungguhnya kami memperoleh
keuntungan per ton yang lebih tinggi melalui kegiatan pengolahan dan pemurnian.
e. Pemasaran
Antam melakukan sebagian besar ekspor produk komoditas ke Asia Utara, Eropa
dan Australia dengan metode pengapalan free on board dan dikenakan harga sesuai
dengan harga spot international. Kekuatan Antam lainnya adalah sebagian besar
pelanggan merupakan pembeli jangka panjang serta perusahaan yang memiliki
reputasi tinggi.
f. Revegetasi
Praktek pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab serta kegiatan
pengembangan masyarakat yang baik merupakan kunci dari kesuksesan kegiatan
penambangan. Antam terakreditasi ISO1001 untuk manajemen lingkungan.
Antam berupaya untuk terus menjadi bagian dari masyarakat secara positif baik
pada saat kegiatan penambangan maupun pada saat pasca tambang.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian PT Aneka Tambang Tbk (part)
DAFTAR PUSTAKA

ED PSAK 64 (diakses pada tanggal 4 November 2017, pukul 09.00 WIB)

Laporan Keuangan PT Antam Tbk tahun 2016 (diakses pada tanggal 4 November 2017,
pukul 11.15 WIB)

http://sepatanpaper.blogspot.co.id/2009/04/balanced-score-card-pt-antam-
tbk.html?m=1 (diakses pada tanggal 4 November 2017, pukul 11.30 WIB)

Anda mungkin juga menyukai