Anda di halaman 1dari 9

Aset eksplorasi dan evaluasi Penerapan PSAK No.

64 tidak mengakibatkan perubahan


atas jumlah biaya eksplorasi dan evaluasi aktual yang dikapitaliasasi oleh Grup. Hal ini
dikarenakan ketentuan transisi dalam PSAK No. 64 memperbolehkan entitas untuk
meneruskan kebijakan akuntansi yang sebelumnya (sebagaimana tercantum dalam
Catatan 2n) dan Grup telah memutuskan untuk meneruskan kebijakan akuntansi
tersebut. Grup juga menetapkan bahwa tidak terdapat perubahan pada pengukuran
setelah pengakuan awal atas aset eksplorasi dan evaluasi dari kebijakan akuntansi
terdahulu atas persyaratan baru PSAK No. 64.
PSAK No. 64 memperkenalkan suatu cara baru dalam pengujian penurunan nilai untuk
aset eksplorasi dan evaluasi. Grup melakukan pengujian nilai atas asset eksplorasi dan
evaluasi hanya ketika terdapat indikasi penurunan nilai. Indikator penurunan nilai
termasuk, namun tidak terbatas pada :
1. Hak untuk mengeksplorasi suatu wilayah telah berakhir atau akan berakhir pada
waktu dekat tanpa adanya pembaruan;
2. Tidak ada eksplorasi dan evaluasi lebih lanjut yang direncanakan atau
dianggarkan;
3. Suatu keputusan untuk tidak melanjutkan eksplorasi dan evaluasi di suatu
wilayah karena tidak adanya cadangan komersial; dan
4. Terdapat data yang memadai untuk mengindikasikan bahwa nilai buku tidak akan
terpulihkan oleh pengembangan dan produksi di masa datang.
Seiring penerapan PSAK No. 64, asset eksplorasi dan evaluasi yang kelayakan
teknis dan komersialnya telah teridentifikasi direklasifikasi ke tambang yang
sedang dikembangkan dalam akun properti pertambangan, di mana pada
kebijakan sebelumnya jumlah tersebut dicatat sebagai biaya eksplorasi dan
pengembangan yang ditangguhkan. Lihat Catatan 2n dan 2o untuk kebijakan
akuntansi aset eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan dan property pertambangan.
( Seperti Persediaan Awal menjadi Persediaan Barang Dalam Proses).
PSAK No. 64 mengakui bahwa biaya eksplorasi dan evaluasi yang ditangguhkan
dapat diklasifikasi sebagai aset tetap atau aset takberwujud tergantung sifatnya.
Namun, PSAK No. 64 tidak mengatur apakah biaya eksplorasi dan evaluasi yang
ditangguhkan harus diklasifikasi sebagai aset tetap atau asset takberwujud. Grup telah
menentukan bahwa aset eksplorasi dan evaluasi mereka adalah termasuk asset
takberwujud, kecuali jika terkait dengan suatu aset fisik.
Dengan diterapkannya PSAK No. 33 dan PSAK No. 64, Grup perlu melakukan
reklasifikasi biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan sebagai: (i) aset
eksplorasi dan evaluasi untuk semua pengeluaran yang terjadi dalam kegiatan
eksplorasi dan evaluasi dimana cadangan komersial belum ditemukan;
Dan properti pertambangan untuk semua pengeluaran aktivitas eksplorasi dan
evaluasi dimana cadangan komersial telah ditemukan, termasuk semua
pengeluaran untuk mengembangkan cadangan/tambang tersebut.

Grup telah mereklasifikasi biaya eksplorasi dan pengembangan ditangguhkannya ke


properti pertambangan sesuai dengan ketentuan PSAK baru
Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak terdapat fakta dan kondisi selama
tahun berjalan yang mengindikasikan adanya penuruan nilai atas asset
eksplorasi dan evaluasi. Karena itu, tidak terdapat penurunan nilai atas nilai
tercatat aset eksplorasi dan evaluasi.
Seluruh amortisasi properti pertambangan dialokasikan ke beban pokok
pendapatan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan atas nilai
tercatat properti pertambangan.
Hak atas tanah diakui sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan, kecuali
tanah tersebut memenuhi salah satu kriteria berikut:
- Manajemen mempunyai prediksi bahwa kondisi kualitas tanah dalam waktu tertentu
tidak layak lagi untuk digunakan dalam operasi utama Grup.
- Sifat operasi utama entitas meninggalkan tanah pada saat proyek/aktivitas selesai.
- Kebijakan dari pemerintah yang akan memanfaatkan tanah untuk kepentingan publik
sehingga kemungkinan besar
perpanjangan hak atas tanah tidak akan diperoleh.
Bila kasusnya demikian, hak atas tanah disusutkan menggunakan metode garis lurus
selama masa manfaat tanah sebagai berikut:
- jangka waktu penggunaan aset tanah yang diharapkan dapat dicapai; atau
- jangka waktu jumlah unit produksi yang diharapkan dapat dihasilkan oleh suatu aset
tanah; atau
- masa berlakunya hak, bila hak tidak dapat diperbaharui atau diperpanjang dan masa
berlaku hak lebih pendek dari jangka waktu jumlah unit produksi atau jangka waktu
penggunaan aset tanah.
Pada awalnya, semua aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya
dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
kerugian penurunan nilai. Aset tetap, kecuali aset tetap Adaro, disusutkan hingga
mencapai estimasi nilai sisa menggunakan metode garis lurus selama estimasi
masa manfaatnya
sebagai berikut: (Halaman 48)
Biaya-biaya setelah pengakuan awal asset diakui sebagai bagian dari nilai
tercatat asset atau sebagai aset terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila
kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis
masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat
diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya
perbaikan dan pemeliharaan dibebankan dalam laba rugi dalam tahun keuangan
dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Aset eksplorasi dan evaluasi Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian
sumber daya mineral setelah Grup memperoleh hak hukum untuk
mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan kelayakan teknis, dan
penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik.
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung
dengan:
- perolehan hak untuk eksplorasi
- kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika;
- pengeboran eksplorasi;
- pemaritan dan pengambilan contoh; dan - - aktivitas yang terkait dengan
evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya
mineral. (Halaman 50)
Biaya yang dikapitalisasi mencakup biayabiaya yang berkaitan langsung dengan
aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada area of interest yang relevan, tidak
termasuk asset berwujud yang dicatat sebagai aset tetap. Biaya umum dan
administrasi dialokasikan sebagai aset eksplorasi atau evaluasi hanya jika biaya
tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada area of interest
yang relevan.
Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi
mengindikasikan adanya penurunan nilai. Aset eksplorasi dan evaluasi juga diuji
penurunan nilainya ketika terjadi penemuan cadangan komersial, sebelum aset
tersebut ditransfer ke properti pertambangan tambang dalam pengembangan.
Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup
diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan
terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk
biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan
infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah
(seperti hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai) yang dicatat sebagai
aset tetap.
Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi
dan evaluasi pada area of interest tertentu dipindahkan sebagai tambang dalam
pengembangan pada akun property pertambangan dan digabung dengan
pengeluaran biaya pengembangan selanjutnya. (Halaman 51)
Tambang dalam pengembangan direklasifikasi ke tambang yang berproduksi
pada akun properti pertambangan pada akhir tahap komisioning, ketika tambang
tersebut dapat beroperasi sesuai dengan maksud manajemen.
Tambang dalam pengembangan tidak disusutkan sampai direklasifikasi
menjadi tambang yang berproduksi.

Tambang yang berproduksi (termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan


pengembangan, serta pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan
sewa) diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi, dengan
perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest. Tambang yang
berproduksi dideplesi mengunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan
terbukti dan cadangan terduga.
Biaya pengupasan tanah penutup merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
membuang tanah penutup suatu tambang. Biaya pengupasan tanah penutup
yang terjadi pada tahap pengembangan tambang sebelum dimulainya produksi
diakui sebagai biaya pengembangan tambang dan akan dideplesi menggunakan
metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga.
Pendapatan penjualan batubara diakui pada saat terpenuhinya seluruh kondisi
berikut:
- Grup telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan batubara secara
signifikan kepada pembeli;
- Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan
kepemilikan atas batubara maupun melakukan pengendalian efektif atas batubara
yang dijual;
- jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;
- kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut
akan mengalir ke Grup; dan
- biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut
dapat diukur secara andal. (Halaman 63)
Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan (Halaman 67)
BEBAN POKOK PENDAPATAN (Halaman 112)
Oleh karena aset eksplorasi dan evaluasi tidak tersedia untuk digunakan, maka
asset tersebut tidak disusutkan.
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi dihapusbukukan ketika
kondisi tersebut di atas tidak lagi terpenuhi.
Aset eksplorasi teridentifikasi yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis pada
awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akusisi dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi
setelah perolehan asset eksplorasi dalam suatu kombinasi bisnis dicatat dengan
mengacu pada kebijakan
akuntansi di atas. Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika
fakta dan kondisi
mengindikasikan adanya penurunan nilai. Aset eksplorasi dan evaluasi juga diuji
penurunan nilainya ketika terjadi penemuan cadangan komersial, sebelum aset
tersebut ditransfer ke properti pertambangan tambang dalam pengembangan.
(Halaman 51)

Jumlah persediaan, selain persediaan batubara, yang diakui sebagai beban dan
termasuk dalam beban pokok pendapatan sebesar AS$76.840 (2011:AS$100.562).
(Halaman 82)

Beban pokok penjualan dan Cost of sales and other


beban langsung lainnya 2q direct costs
Beban pokok penjualan
Beban produksi hulu dan lifting
Beban eksplorasi
Beban dari aktivitas
Beban dari aktivitas operasi lainnya
LABA KOTOR (Halaman 8)
Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap pada
awalnya diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya, kecuali tanah, dicatat
sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian
penurunan nilai. (Halaman 36)
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, hanya
jika kemungkinan besar Grup mendapat manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan
biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Grup mengakui biaya perbaikan dan pemeliharaan yang bersifat
signifikan sebagai aset tetap. Nilai yang terkait dengan komponen yang diganti tidak diakui. Biaya perbaikan dan
pemeliharaan dibebankan dalam laporan laba-rugi dalam periode keuangan ketika biaya-biaya tersebut terjadi.
Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak
didepresiasikan.
Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur
hukum hak.

Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Tangki, instalasi pipa dan peralatan lainnya
Kilang
Bangunan
Kapal laut dan pesawat terbang
Harta benda modal (HBM) bergerak
Biaya perbaikan dan pemeliharaan signifikan (Halaman 37)
Aset dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang berhubungan secara
langsung dengan pembangunan dan akuisisi aset tetap dan biaya-biaya lainnya.
Biaya-biaya tersebut akan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan pada
saat pembangunan selesai. Penyusutan dibebankan sejak aset tersebut siap
digunakan. (Halaman 37)
Aset Eksplorasi dan Evaluasi
Pengeluaran-pengeluaran sehubungan dengan kegiatan eksplorasi dan evaluasi
minyak dan gas serta panas bumi dicatat dengan menggunakan metode
akuntansi successful efforts. Biaya-biaya yang terjadi diakumulasikan
berdasarkan lapangan per lapangan.
Biaya geologi dan geofisika dibebankan pada saat terjadi.
Biaya-biaya untuk memperoleh hak eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi dicatat sebagai biaya perolehan
aset yang belum terbukti jika cadangan terbukti belum ditemukan, atau sebagai biaya perolehan aset terbukti bila
cadangan terbukti telah ditemukan. Biaya perolehan aset terbukti diamortisasi dari tanggal mulai produksi komersial
berdasarkan total estimasi cadangan terbukti.

Biaya-biaya pengeboran sumur eksplorasi dan biaya-biaya pengeboran-sumur tes stratigrafi, dikapitalisasi sebagai
bagian dari aset dalam penyelesaian - sumur eksplorasi dan evaluasi, di dalam aset minyak dan gas bumi hingga
ditentukan apakah sumur tersebut menemukan cadangan terbukti. Jika sumur tersebut menemukan cadangan
terbukti, kapitalisasi biaya pengeboran sumur dievaluasi terhadap penurunan nilai dan ditransfer menjadi aset dalam
penyelesaian - sumur pengembangan (walaupun sumur tersebut nantinya tidak akan dijadikan sumur produksi). Jika
sumur tersebut tidak menemukan cadangan terbukti, biaya pengeboran sumur yang telah dikapitalisasi akan
dibebankan ke dalam laporan laba-rugi sebagai beban sumur kering (dry hole).

Aset eksplorasi dan evaluasi direklasifikasi dari aset eksplorasi dan evaluasi
ketika prosedur evaluasi telah selesai.
Aset eksplorasi dan evaluasi yang cadangannya secara komersial telah terbukti
akan direklasifikasi menjadi aset pengembangan.
Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilai sebelum direklasifikasi keluar
dari aset eksplorasi dan evaluasi. (Halaman 39)
Aset Pengembangan
Biaya-biaya pengeboran sumur dalam pengembangan termasuk biaya pengeboran sumur pengembangan yang tidak
menghasilkan dan sumur pengembangan stratigrafi dikapitalisasi sebagai bagian dari aset dalam penyelesaian
sumur pengembangan hingga proses pengeboran selesai. Pada saat pengembangan sumur telah selesai pada
lapangan tertentu, maka sumur tersebut akan ditransfer sebagai sumur produksi.

Biaya-biaya sumur ekplorasi dan sumur pengembangan yang menghasilkan


(sumur produksi) dideplesikan dengan menggunakan metode unit produksi
berdasarkan cadangan terbukti sejak dimulainya produksi komersialnya dari
masing-masing lapangan.
Aset Produksi
Aset produksi merupakan agregasi aset eksplorasi dan evaluasi dan pengeluaran
pengembangan yang berhubungan dengan sumur berproduksi. Aset produksi
dideplesikan menggunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti
sejak dimulainya produksi komersialnya dari masing-masing lapangan.
Aset minyak dan gas serta panas bumi lainnya disusutkan dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis atau masa KKS
yang relevan, mana yang lebih rendah, sebagai berikut: (Halaman 40)
Tanah dan hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak
disusutkan.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat
aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila
kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan
berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan
handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan
dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba-rugi dalam periode dimana
biaya-biaya tersebut terjadi.

Akumulasi biaya atas pembangunan, instalasi, atau penyelesaian bangunan,


pabrik dan fasilitas infrastruktur seperti anjungan dan saluran pipa dikapitalisasi
sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya ini direklasifikasi ke aset tetap
yang relevan pada saat pembangunan atau instalasinya telah siap untuk
digunakan. Depresiasi mulai dibebankan pada saat tersebut. (Halaman 41)
Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan
Pendapatan produksi minyak mentah dan gas bumi diakui berdasarkan metode
provisional entitlements pada saat lifting. Perbedaan lifting aktual minyak mentah
dan gas bumi menghasilkan piutang ketika entitlements final melebihi lifting
minyak mentah dan gas bumi (posisi underlifting) dan menghasilkan utang ketika
lifting minyak mentah dan gas bumi melebihi entitlements final (posisi
overlifting). Volume underlifting dan overlifting dinilai berdasarkan harga rata-rata
tertimbang tahunan Minyak Mentah Indonesia (ICP) (untuk minyak mentah) dan
harga yang ditetapkan dalam Perjanjian Jual Beli Gas yang bersangkutan (untuk
gas bumi).
Perusahaan mengakui pendapatan subsidi ketika Perusahaan menjual produk
subsidi dan berhak atas subsidinya.
Pendapatan dari penjualan barang dan jasa masing-masing diakui pada saat
risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada
pembeli dan pada saat jasa diberikan.
Pendapatan denda yang berasal dari piutang penjualan produk BBM yang
tertunggak diakui pada saat Perusahaan dan pelanggan tersebut menyepakati
jumlah penalti dan ada bukti-bukti bahwa pelanggan berkomitmen untuk
membayar penalti. (Halaman 44)
Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan konsep akrual.
Biaya dan pendapatan sehubungan dengan penjualan listrik antara PGE,
kontraktor panas bumi dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN)
dicatat berdasarkan Energy Sales Contracts dalam KOB. KOB tersebut
mengharuskan penjualan listrik dari kontraktor KOB ke PLN dilakukan melalui
PGE pada nilai yang sama dengan biaya pembelian listrik dari kontraktor KOB.
(Halaman 45)
Setelah biaya- biaya asset eksplorasi dan evaluasi ditentukan akan dimasukkan
ke asset eksplorasi dan evaluasi. Asset eksplorasi, asset pengembangan, dan
asset produksi akan dimasukkan ke Aset minyak dan gas serta panas
bumi lainnya (PENTING UNTUK DIBAHAS)
PEMBAHASAN ASET TETAP ADA DI HALAMAN 77
Aset Dalam Penyelesaian tidak disusutkan . Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31
Desember 2014 terdiri dari kilang, instalasi dan aset bergerak yang sedang
dibangun di Indonesia dan kapal laut di luar negeri. (Halaman 79)

dan Aser Pembiayaan atau Capital Leasing disusutkan


Penurunan nilai aset minyak dan gas bumi
Manajemen melakukan pengujian penurunan nilai di 2014 karena terdapat
indikasi penurunan nilai di Blok SK-305 (Malaysia). Pembebanan penurunan nilai
terjadi di Blok SK-305 setelah manajemen mengevaluasi aspek komersial dan
teknikal berdasarkan hasil dari produksi terkini.
Berdasarkan hasil rapat Direksi Petronas Carigali Pertamina Petrovietnam
Operating Company Sdn. Bhd (PCPP) tanggal 23 Desember 2014, bersamasama dengan kontraktor lainnya, PHE memutuskan melakukan pemberhentian
produksi atas minyak dan gas bumi di Blok SK-305. Selanjutnya, pada tanggal 19
Januari 2015, Petronas Carigali Sdn Bhd., memberitahukan penarikan dirinya
sebagai kontraktor dalam Blok SK-305. Pada tanggal 28 Januari 2015, PHE juga
telah memutuskan untuk menarik diri dari blok minyak dan gas bumi tersebut.
Permohonan penarikan diri dari Blok SK-305 tersebut masih menunggu
persetujuan Pemerintah Malaysia. (Halaman 82)
PEMBAHASAN PENDAPATAN USAHA DARI AKTIVITAS OPERASI LAINNYA DAN
BEBAN POKOK PENJUALAN (Halaman 117)
Grup menerapkan metode successful efforts untuk akuntansi kegiatan eksplor
Untuk sumur eksplorasi dan sumur uji eksplorasi stratigrafi, biaya yang secara
langsung terkait dengan pengeboran sumur-sumur tersebut, dikapitalisasi dahulu
sebagai aset dalam penyelesaian dalam akun aset minyak dan gas bumi, hingga
ditentukan apakah telah ditemukan cadangan minyak dan gas yang berpotensi
ekonomis berdasarkan pengeboran tersebut. Penentuan ini biasanya dilakukan
dalam waktu satu tahun setelah penyelesaian sumur, tetapi dapat memakan
waktu lebih lama, tergantung pada kompleksitas struktur geologi. Kebijakan ini
mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu atas
peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya apakah operasi eksploitasi
dapat dilaksanakan secara ekonomis. Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat
berubah seiring tersedianya informasi baru. Jika sumur tidak menemukan
cadangan yang memiliki potensi ekonomi, biaya sumur akan dibebankan sebagai
beban sumur kering (dry hole) dan diklasifikasikan sebagai biaya eksplorasi.
(Halaman 54)
081259700269

Anda mungkin juga menyukai